• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN DATA LOGGER SOLARIMETER MENGGUNAKAN ARDUINO DENGAN KOMPUTER PC DAN PLX-DAQ SEBAGAI DATA LOGGER SKRIPSI AYU MARGARETHA GULO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RANCANG BANGUN DATA LOGGER SOLARIMETER MENGGUNAKAN ARDUINO DENGAN KOMPUTER PC DAN PLX-DAQ SEBAGAI DATA LOGGER SKRIPSI AYU MARGARETHA GULO"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN DATA LOGGER SOLARIMETER MENGGUNAKAN ARDUINO DENGAN KOMPUTER PC DAN

PLX-DAQ SEBAGAI DATA LOGGER

SKRIPSI

AYU MARGARETHA GULO 150801056

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2021

(2)

RANCANG BANGUN DATA LOGGER SOLARIMETER MENGGUNAKAN ARDUINO DENGAN KOMPUTER PC DAN

PLX-DAQ SEBAGAI DATA LOGGER

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains

AYU MARGARETHA GULO 150801056

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2021

(3)

PERNYATAAN ORISINALITAS

RANCANG BANGUN DATA LOGGER SOLARIMETER MENGGUNAKAN ARDUINO DENGAN KOMPUTER PC DAN

PLX-DAQ SEBAGAI DATA LOGGER

SKRIPSI

Saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Agustus 2021

Ayu Margaretha Gulo 150801056

(4)
(5)

RANCANG BANGUN DATA LOGGER SOLARIMETER MENGGUNAKAN ARDUINO DENGAN KOMPUTER PC DAN

PLX-DAQ SEBAGAI DATA LOGGER

ABSTRAK

Sistem pemantauan terhadap keluaran pada sel surya umumnya menggunakan alat ukur berupa voltmeter dan amperemeter dimana data harus dicatat ulang secara manual karena tidak dapat dilihat secara real time. Untuk itu dibuat alat untuk memantau kinerja sel surya yang menggunakan sensor pengukur arus dan tegangan, data acquisition yang digabungkan dengan Microsoft Excel menggunakan aplikasi PLX-DAQ dan Arduino nano serta Real Time Counter sehingga data tersebut dapat tersimpan secara otomatis. Sel surya menerima input yaitu cahaya matahari dan diubah menjadi sinyal analog yang diteruskan pada sensor arus dan tegangan. Sinyal itu diproses secara digital pada arduino, dan hasilnya ditampilkan secara real time pada Microsoft Excel.

Kata kunci : sel surya, data logger, solarimeter, PLX-DAQ

(6)

SOLARIMETER DATA LOGGER DESIGN USING ARDUINO WITH PC AND PLX-DAQ COMPUTER AS DATA LOGGER

ABSTRACT

Monitoring systems for the output of solar cells generally use measuring instruments in the form of a voltmeter and ammeter where the data must be re- recorded manually because it cannot be seen in real time. For this reason, a tool is made to monitor the performance of solar cells using current and voltage measuring sensors, data acquisition combined with Microsoft Excel using the PLX-DAQ and Arduino nano applications and Real Time Counter so that the data can be stored automatically. The solar cell receives input, namely sunlight and is converted into an analog signal which is then forwarded to the current and voltage sensor. The signal is digitally processed on the Arduino, and the results are displayed in real time in Microsoft Excel.

Keywords: solar cell, data logger, solarimeter, PLX-DAQ

(7)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat mengikuti perkuliahan dari semester 1 (satu) hingga dapat menyelesaikan tugas akhir (skripsi) ini tepat pada waktunya.

Penulisan skripsi ini ditulis dan disusun guna melengkapi tugas wajib dan merupakan salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Sains di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Medan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan serta tidak luput dari kekurangan-kekurangan baik materi tulisan maupun dari teknik penyajiannya. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan penulis yang serba terbatas dengan daya nalar ilmiah yang masih belum memadai. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis memberanikan diri menerima segala kritik dan saran konstruktif dari pembaca.

Penulis menyadari bahwa selesainya penulisan skripsi ini bukan hanya karena kemampuan penulis, melainkan juga berkat bantuan dan dorongan berbagai pihak sehingga penulis megucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Tulus Ikhsan Nasution, M.Sc selaku Ketua Program Studi Fisika FMIPA USU.

2. Drs. Kurnia Brahmana, M.Si selaku Pembimbing, yang telah memberikan arahan dan bimbingan yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

3. Alm. Dr. Kerista Sebayang selaku Pembimbing, yang telah membimbing penulis selama penyusunan proposal.

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi FMIPA USU yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama masa perkuliahan.

5. Seluruh Staf atau Pegawai Program Studi FMIPA USU yang memberikan pelayanan administrasi.

6. Teman-teman dan sahabat di Fisika 2015, Lamhot, Ayu Monawit, Ira, Nurafni, Rizal, Fatin, dan semua yang belum bisa disebutkan namanya.

(8)

7. Papa dan mama serta adek-adekku sekalian yang senantiasa mensupport di saat hampir putus asa. Teristimewa mama tersayang yang selalu mengerti dan merawat saya saat sakit sehingga tertunda sampai sekarang.. love you full mah

Harapan penulis agar skripsi ini bisa berguna walaupun hanya sebutir pasir di padang gurun.

Medan, Agustus 2021

Ayu Margaretha Gulo

(9)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ORISINALITAS………...………...iii

PENGESAHAN SKRIPSI...iv

ABSTRAK...v

ABSTRACT...vi

PENGHARGAAN...vii

DAFTAR ISI...ix

DAFTAR TABEL………...…..xi

DAFTAR GAMBAR...xii

BAB 1 PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...2

1.3 Batasan Masalah...2

1.4 Tujuan Penelitian...2

1.5 Manfaat Penelitian...2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...4

2.1 Jenis Solarimeter/Pyranometer...4

2.1.1 Thermophile Pyranometer…...4

2.1.2 Solar-cell type Pyranometer...5

2.2 Data Acquisition...6

2.3 Prinsip Radiasi Surya...7

2.4 Arduino...8

2.4.1 Jenis-Jenis Arduino...9

2.4.2 Pemrograman Arduino...10

2.4.3 Pengaturan PWM Oleh Arduino...10

2.5 Prinsip Kerja Sel Surya………...……….12

2.5.1 Output dari Sel Surya………...13

2.6 Sensor Cahaya………...15

2.6.1 Light Dependent Resistor (LDR)………...15

2.6.2 Diode Photo……….……….15

2.6.3 Transistor Photo………...16

2.7 PLX-DAQ Sebagai Data Logger……….16

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM...17

3.1 Waktu Dan Tempat...17

3.2Diagram Blok...17

3.2.1 Penjelasan Fungsi Tiap Blok Dari Diagram Blok...17

3.2.2 Karakteristik Panel Surya...19

3.2.3 LCD 16x2………...20

3.2.4 Arduino Nano……….20

3.3 Diagram Alir………...22

3.3.1 Diagram Alir 1………...22

3.3.2 Diagram Alir 2………...23

(10)

BAB 4 PENGUJIAN ALAT, PENGAMATAN DAN DATA...………24

4.1 Pengujian Power Supply………...…...24

4.2 Pengujian LCD………...25

4.3 Pengujian Keypads………...26

4.4 Pengujian RTC……….27

4.5 Pengujian Micro SD……….28

4.6 Pengujian Arus dan Sensor Tegangan ………29

4.7 Pengujian PLX-DAQ………..30

4.8 Data Pengamatan Tegangan dan Arus melalui PLX-DAQ...31

4.9 Analisis Grafik Tegangan dan Arus………...32

4.10 Program Lengkap………..33

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN………....……...….... 36

5.1 Kesimpulan………..36

5.2 Saran………36

DAFTAR PUSTAKA...37

Lampiran………...…...38

(11)

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel

Judul Halaman

2.1 Kategori cahaya oleh panjang gelombang 7

2.2 Perbandingan frekuensi PWM dengan waktu per putaran bertukar

10

(12)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Hala

man

2.1 Thermopile pyranometers 4

2.2 Langsung, menyebar, dan jumlah insolation untuk suasana standar, dengan massa udara relatif 1,5 7 2.3 Pulse Width Modulation oleh Arduino Uno 9

2.4 Tampilan Sel Surya 11

2.5 Software PLX-DAQ v-2 16

3.1 Diagram Blok 18

3.2 Rangkaian LCD 16x2 21

3.3 Rangkaian Skematik Arduino Nano 21

3.4 Board Eagle 22

3.5 Diagram Alir 23

4.1 Rangkaian Power Supply 24

4.2 Uji Power Supply 24

4.3 Program Pengujian LCD 25

4.4 Program Pengujian Keypads 27

4.5 Program Pengujian RTC 28

4.6 Test Micro SD 1 28

4.7 Test Micro SD 2 30

4.8 Pengujian Sensor Arus dan Sensor Tegangan 30

4.9 Pengujian PLX-DAQ 1 31

4.10 Pengujian PLX-DAQ 2 32

4.11 Data Pengamatan Tegangan (v) –vs- Arus(i) melalui PLX-DAQ 32 4.12 Grafik Tegangan (v) –vs- Arus (i) 33

4.13 Program Lengkap 33

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Evolusi industri menyebabkan manusia mengalami krisis energi. Krisis energi juga menjadi salah satu penyebab masalah lingkungan hidup efek global warming, mendorong upaya dalam mencari sumber energi alternatif yang diperbarui seperti energi air dan energi matahari. Energi matahari merupakan energi tanpa polutan, tidak membuat keributan, aman bagi lingkungan, dan tidak mungkin habis. Panel surya adalah alat yang mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik menggunakan efek fotovoltaik. Namun, fluktuasi sinar matahari yang tidak stabil tidak diimbangi dengan pencatatan data dalam jangka panjang.

Pada saat ini, intensitas cahaya matahari masih diukur dengan cara konvensional yaitu menggunakan solarimeter dan dicatat denganm enggunakan chart recorder. Recorder ini memiliki kelemahan yaitu mudah mendeteksi vibrasi selain itu juga tidak dapat menyimpan data dalam waktu yang lama.

Melihat permasalahan diatas, maka diperlukan sebuah data logger sebagai pelengkap chart recorder yang didesain untuk meningkatkan efisiensi pengukuran intensitas radiasi matahari dari panel surya. Data logger merupakan alat untuk mencatat dan menyimpan data dalam jangka waktu yang lama sehingga sampling ratenya dikurangi untuk menghemat memori. Pada dasarnya, sebuah solarimeter mengumpulkan radiasi matahari, dimana itu ditempatkan pada sudut 150o. Ini terdiri dari elemen sensor thermopile yang bertanggung jawab untuk mengubah radiasi yang diterima menjadi perbedaan tegangan yang sebanding dengan jumlah radiasi diterima. Kemudian tegangan ini dikirim ke data logger untuk mendaftarkan jumlah energi yang diterima oleh sensor. Dan daftar pada data logger kemudian dibaca oleh software PLX-DAQ yang kemudian diolah dan dianalisis di dalam PC. Jadi dibuat sebuah rancang bangun alat data logger solarimeter.

(14)

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah sebagai berikut:

1. Merancang data logger solarimeter dengan software PLX-DAQ pada solarimeter ke PC.

2. Menjabarkakan kesulitan pengolahan data dari data logger untuk mengetahui intensitas radiasi pada sel surya.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah yaitu sebagai berikut:

1. Menggunakan solar cell komersial yang ada di laboratorium.

2. Output yang dihasilkan berdasarkan data logger dari implementasi panel surya dibandingkan dengan solarimeter komersial

3. Pengolahan data menggunakan mikrokontroler Arduino dan PC

4. Keluaran ditampilkan pada aplikasi Microsoft Excel menggunakan aplikasi PLX-DAQ pada Arduino.

1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Merancang alat data logger solarimeter dengan menggunakan software PLX-DAQ

2. Mendapatkan data yang setara dengan solarimeter komersial

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat yaitu:

1. Dapat dijual sebagai alat untuk mendapatkan data di lapangan.

(15)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jenis Solarimeter / Pyranometer

Jenis sensor yang berbeda mampu mengukur radiasi matahari yang berbeda. Idealnya, respon spektral harus merata sehingga setiap panjang gelombang dicatat sama. Sebuah bandwidth 300nm – 3000nm umumnya berada di piranometer termal yang paling populer yang menggunakan thermopile (beberapa termokopel dihubungkan secara seri) untuk menghasilkan tegangan output sebanding dengan panas dan karenanya menangkap radiasi matahari (Cartlidge, 2012).

2.1.1 Thermopile Pyranometer

Pyranometer yang terbaik digunakan pada laboratorium, penelitian , standar sekunder (ISO), atau kualitas tinggi (WMO). Instrumen kualitas sedikit lebih rendah digambarkan sebagai kelas (ISO) atau kualitas yang baik (WMO), sedangkan kelas kedua (ISO) adalah kelas terbaik berikutnya.

Uniknya, pyranometer laboratorium pada dasarnya hanya thermopile dipasang pada disk karbon hitam, yang menghasilkan listrik sesuai dengan termokopel, dipasang pada disk karbon hitam, yang menghasilkan listrik sesuai dengan bagaimana panas itu akan (berapa banyak radiasi matahari jatuh di atasnya). Jadi piranometer memiliki beberapa fitur tambahan. Biasanya, ada sebuah kubah yang terbuat dari satu atau dua lapisan menyelubungi thermopile.

Jika sinar matahari menerpa lebih banyak, maka sensor lebih menjadi lebih panas dan semakin besar arus listrik dihasilkannya. (Woodford, 2018).

Gambar 2.1 Thermopile pyranometers

(16)

2.1.2 Solar-cell-type pyranometers

Tidak semua piranometer menggunakan thermopile. Bisa juga mendapatkan Solar-cell-type pyranometers yang kurang canggih (dan jauh lebih murah), berdasarkan sensitivitas terhadap cahaya chip semikonduktor.

Piranometer thermopile terbaik dirancang untuk merespon kurang lebih sama untuk sebuah bandwith panjang gelombang cahaya yang masuk (ini kadang- kadang digambarkan sebagai respon panjang gelombang datar). Tapi, piranometer berbasis chip tidak melakukan hal ini. Kelemahan utama mereka adalah bahwa mereka tidak menanggapi secara linear untuk pita lebar radiasi matahari tetapih hanya untuk yang terbatas panjang gelombang; jadi sementara pyranometer berkualitas tinggi mungkin mengukur panjang gelombang dari 280-2800 nanometer, Versi solar-cell mungkin menanggapi panjang gelombang di sebuah bandwith yang jauh lebih sempit dari sekitar 300-1100 nanometer (dengan puncak di wilayah inframerah dari seluruh 800-1100nm) (Woodford, 2018).

2.2 Data Acquisition

Data Acquisition (DAQ) adalah proses membaca sinyal input analog dari sensor sistem dan mengubahnya menjadi sinyal digital yang komputer kemudian bisa proses. Bagian ini menyajikan rekomendasi literatur pada topik. Tegangan input berkisar dari sensor harus ditetapkan (diperkuat atau tidak). akurasi pengolahan diatur oleh resolusi bit, seperti yang diungkapkan dalam Persamaan 2.1

𝑉𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = 𝑉𝑖𝑛.𝑚𝑎𝑥

(2𝑟𝑒𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛−1) (2.1) Misalnya, logger dengan 0 2.5V input dengan resolusi 12-bit akan mencapai akurasi untuk 0.6 mV per membaca individu. Akurasi yang diperlukan adalah relatif terhadap besarnya sinyal input. Ini biasanya harus 10 kali lebih baik daripada akurasi yang diperlukan untuk sinyal.

Multiplexing diperlukan di mana ada lebih dari satu saluran masukan ke DAQ itu. Sebagai contoh, masukan dari radiasi dan suhu sensor akan beralih secara berurutan ke dalam sebuah unit tegangan pengukuran tunggal. Hal ini dicapai dengan baik kontak magnetik relay atau switch. Disarankan bahwa estafet multiplexing digunakan untuk pengukuran radiasi karena sumbangan kecil mereka terhadap suara (1 - 2μV). Semikonduktor multiplexing cocok di mana jumlah saluran masukan jauh lebih besar dan begitu rate switching yang lebih tinggi diperlukan, tetapi pada biaya suara tambahan.

Frekuensi pengukuran data logger digambarkan oleh dua parameter waktu. Perekam Interval adalah lamanya waktu bahwa nilai rata-rata yang tercatat 5 5

(17)

diambil alih. bacaan seketika rentan terhadap ketidakakuratan jauh lebih besar dan waktu rata-rata yang diambil untuk kelancaran mereka keluar. Salah satu rekomendasi adalah untuk mengatur interval perekaman pada 1 menit; interval waktu yang lebih lama kemudian dihitung dengan kemampuan kontrol kualitas yang lebih. Ukuran media penyimpanan dan transmisi / pengolahan tarif akan menempatkan kendala pada ini. Kedua parameter waktu adalah 'sampling interval', yang didefinisikan sebagai periode antara pengukuran berturut-turut pada setiap masukan tunggal. Hal ini idealnya kurang dari 0,5 dari waktu respon pyranometer tetapi karena perubahan radiasi tidak terlalu cepat, 2 s adalah tepat.

Jika terhubung ke catu daya arus bolak-balik (AC), sampel durasi merupakan faktor penting. Jika pengambilan sampel diatur pada frekuensi yang sama misalnya 50Hz maka perangkat akan sensitif terhadap listrik frekuensi suara. Ini bukan faktor ketika menggunakan arus (DC) sebagai sumber langsung.

Sebuah sistem yang ideal adalah pasti terganggu oleh logistik, akurasi, kenyamanan dan biaya. Dengan pemikiran ini akan layak dipertimbangkan server pusat terpisah untuk data logging, dengan perangkat lapangan hanya transmisi data dikalibrasi mentah. Studi kelayakan penuh akan dilakukan kemudian dalam proyek. (Cartlidge, 2012).

2.3 Prinsip Radiasi Surya

Matahari adalah jauh bintang terdekat kita dan karena itu bertanggung jawab untuk bagian signifikan dari radiasi matahari yang mencapai atmosfer bumi.

Listrik yang dihasilkan oleh matahari adalah sekitar 3.9 x 10 26 dan intensitasnya ditransmisikan mengikuti hukum kuadrat terbalik. Surya konstan didefinisikan sebagai kekuatan kepadatan rata-rata radiasi matahari jatuh pada permukaan bola di jarak r dari matahari, yang dijelaskan oleh Persamaan 2.2

𝑆0 = 𝐸

4𝜋𝑟2 (2.2) Dimana:

S0= solar constant (Wm-2) E= total daya matahari (W)

r = jarak dari matahari (m) (=150,000,000,000 m ke tepi atmosfer bumi)

Di tepi atmosfer bumi matahari konstan diambil sebagai 1370 Wm-2. Lebih tepatnya, itu adalah di kisaran 1324 <S 0 < 1417 ketika variasi 'r' dicatat karena eksentrisitas orbit bumi. Telah dihitung bahwa sekitar 70% mencapai permukaan

(18)

bumi, memberikan radiasi global sekitar 1000Wm-2 pada hari yang cerah.

Pemecahan sumber radiasi ditunjukkan pada Gambar 2.2

Gambar 2.2 Langsung, menyebar, dan jumlah insolasi untuk suasana standar, dengan massa udara relatif 1,5

Hal ini terlihat bahwa kepadatan energi bervariasi di seluruh spektrum - 99% dari insiden radiasi surya global di permukaan bumi adalah di kisaran 300 < λ <

3000nm (ISO, 1990). Spektrum cahaya dibagi seperti pada Tabel 2.1:

Tabel 2.1 Kategori cahaya oleh panjang gelombang

Kategori Panjang gelombang perkiraan (nm)

UV-C 100-280

UV-B 280-315

UV-A 315-400

Terlihat 400-750

Inframerah 750+

Karena kita tahu nilai konstan surya di bagian atas dan memiliki pengetahuan tentang sifat-sifat berbagai konstitusi atmosfer (misalnya aerosol, ozon, CO 2, H 2 0), kita secara tidak langsung dapat menyimpulkan apa yang terjadi di langit dengan menempatkan pyranometer di bagian bawah atmosfer. (Cartlidge, 2012).

(19)

2.4 Arduino

Papan Arduino tidak semahal platform mikrokontroler lainnya. Bagi banyak orang, ini merupakan faktor penting. Perangkat lunak Arduino berjalan pada sistem operasi Windows, Mac, dan Linux. Ini berbeda dengan kebanyakan sistem mikrokontroler lainnya, yang terbatas hanya pada Windows.

Kesederhanaan & Fleksibilitas lingkungan pemrograman Arduino cukup sederhana bagi pemula untuk memahami dengan cepat, namun memberikan fleksibilitas yang memungkinkan proyek yang lebih kompleks untuk ditangani.

Sebagai alat pendidikan, ini didasarkan pada lingkungan pemrograman Pemrosesan open source yang umum, sehingga banyak orang sudah terbiasa dengannya.

Perangkat lunak Arduino adalah sumber terbuka dan tersedia secara bebas untuk diunduh dari sejumlah situs web. Bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan untuk menulis program mereka sendiri atau mereka yang tidak dapat diganggu, tersedia banyak pilihan.

Arduino didasarkan pada mikrokontroler ATMEGA8 dan ATMEGA168, yang rencananya tersedia secara bebas di bawah lisensi Creative Commons. Dengan demikian pengguna dapat membuat versi modul mereka sendiri untuk memperbaikinya atau untuk meningkatkan kemampuannya.

2.4.1 Jenis-jenis Arduino

Seperti mikrokontroller yang banyak jenisnya, Arduino lahir dan berkembang, kemudian muncul dengan berbagai jenis. Diantaranya adalah:

a. Arduino Uno,

Papan Arduino yang paling populer adalah Uno. Ini menawarkan berbagai fitur yang menjadikannya papan serbaguna yang bagus.

Ini menggabungkan chip ATmega328 sebagai pengontrol dan dapat ditenagai langsung dari USB, baterai atau adaptor AC ke DC. Papan beroperasi pada tegangan 5 volt. Papan ini juga menawarkan 14 pin input/output digital, enam di antaranya dapat digunakan sebagai output modulasi lebar pulsa (PWM). Selain itu, ia memiliki enam input analog, ditambah pin RX/TX (data serial).

Penyediaan memori adalah 32KB memori flash, 2KB memori akses acak statis (SRAM), dan 1KB Memori Hanya Baca Programmable yang Dapat Dihapus Secara Elektrik (EEPROM). Arduino Uno adalah referensi yang membandingkan semua papan Arduino lainnya.

(20)

Variasi dari Uno meliputi:

Leonardo – ini tersedia dengan dan tanpa header, dan menawarkan port micro USB.

Ethernet – ini dilengkapi dengan soket Ethernet RJ45 daripada port USB.

Ini juga menawarkan pembaca kartu microSD.

Kelebihan Arduino Uno antara lain:

Arduino Uno adalah papan yang ideal untuk pemula karena menawarkan banyak pilihan dan fitur dengan harga murah.

Kelemahan termasuk:

Jumlah pin input/output terbatas

Sejumlah kecil memori yang disediakan dapat membatasi mikrokontroler 8-bit

b. Arduino Mega 2560,

Papan ini adalah kakak Uno dan hampir sama, selain lebih besar.

Peningkatan luas permukaan memungkinkannya untuk menawarkan 70 pin I/O (Uno memiliki hanya 14). Dari jumlah tersebut, 16 adalah input analog dengan 54 lainnya menjadi digital. 15 dari pin digital dapat menangani modulasi lebar pulsa (PWM). Juga termasuk empat port serial RX/TX.

Berkenaan dengan pengontrol, ini adalah chip ATmega2560, yang beroperasi pada 5 volt. Mega menyediakan memori empat kali lebih banyak daripada Uno. Secara khusus, 256KB memori flash, 8KB SRAM dan 4KB EEPROM. Mega dirancang untuk pengguna yang lebih mahir.

Variasi Mega meliputi:

mikrokontroler inti ARM 32-bit. Menjadi jauh lebih cepat daripada Uno, ia dirancang untuk digunakan dengan aplikasi yang lebih menuntut.

Untuk tujuan ini, ia juga dilengkapi dengan lebih banyak memori – 512KB flash dan 96KB SRAM. Tidak seperti papan Arduino lainnya, Due berjalan pada 3,3 volt.

(21)

ADK- papan ini dimaksudkan untuk digunakan dengan ponsel Android.

Jika Anda sedang membangun sebuah proyek untuk digunakan dengan ponsel Android, Arduino ADK adalah papan untuk digunakan.

Kelebihan dari Arduino Mega 2560 meliputi:

Banyak pin input dan output Jumlah memori yang baik

Banyak sumber daya yang tersedia, mis. tutorial, contoh kode, dll.

Menyediakan ruang lingkup untuk proyek yang lebih besar daripada Uno

Kelemahan termasuk:

Lebih mahal daripada Uno (biasanya dua kali harga) Sumber daya tidak sebanyak untuk Uno

C. Arduino Pro

Seperti yang dapat disimpulkan dari namanya, Arduino Pro dirancang untuk penggunaan profesional. Papan ini didasarkan pada mikrokontroler ATmega168 atau ATmega328.

Pro hadir dalam versi 3,3 volt dan 5 volt. Ini memiliki 14 pin input/output digital (enam di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), dan enam input analog.

Ini juga memiliki lubang untuk memasang colokan listrik, header ICSP, dan header pin. Header 6-pin dapat dihubungkan ke kabel FTDI untuk menyediakan daya USB dan komunikasi ke board.

Arduino Pro dirancang untuk digunakan dalam instalasi semi permanen. Papan tidak menyediakan tajuk yang sudah dipasang

sebelumnya sehingga memungkinkan pengguna untuk menggunakan jenis konektor apa pun yang diperlukan oleh proyek yang ada. Dari semua papan Arduino, Pro menawarkan opsi dan fleksibilitas terbanyak.

Kelebihan dari Arduino Pro meliputi:

Sangat cocok untuk digunakan dalam proyek yang disematkan Memberikan fleksibilitas yang baik saat merancang proyek

(22)

Sambungan yang disolder menghasilkan tingkat keandalan yang lebih tinggi

Kelemahan termasuk:

Lebih mahal dari Uno

Sambungan / sambungan perlu disolder

(Yarnold, Stuart. 2015)

2.4.2 Pemrograman Arduino

Arduino dapat diprogram dengan (Arduino Software (IDE)) dengan memilih board sesuai dengan jenis yang dipakai dari menu Tools lalu Board.

2.4.3 Pengaturan PWM oleh Arduino

PWM (Pulse Width Modulation) adalah sebuah teknik untuk mendapatkan nilai analog dengan menggunakan cara digital.Modulasi lebar pulsa (PWM) umumnya digunakan untuk mengatur daya beban listrik atau elektronik. Anda mengontrol nilai rata-rata tegangan dan arus yang diumpankan ke beban listrik atau elektronik dengan memutar tegangan keluaran

Pasokan terpasang ke beban hidup dan mati pada tingkat switching yang cepat. Semakin lama suplai tegangan keluaran diterapkan ke beban, semakin tinggi daya yang disuplai ke beban tersebut. Frekuensi switching PWM harus tinggi agar manajemen daya beban listrik atau elektronik dapat diterapkan.

Kemampuan mengelola daya beban secara efektif memungkinkan efisiensi operasi rangkaian mencapai hingga 80 atau 90 persen. Panas yang dihasilkan oleh beban listrik atau elektronik sangat rendah, sehingga memberikan umur panjang pada rangkaian. Dengan efisiensi jenis ini, lampu pijar dan motor listrik, yang terkenal menghasilkan panas selama operasi normal, dapat berfungsi pada suhu yang jauh lebih rendah. sinyal PWM khas untuk motor listrik AC. Parameter listrik utama lainnya untuk PWM adalah siklus kerja. Siklus tugas menggambarkan proporsi waktu “on” dengan interval reguler, atau periode, waktu. Siklus tugas rendah sesuai dengan daya rendah, karena daya mati hampir sepanjang waktu. Siklus tugas dinyatakan dalam persen, dengan 100 persen aktif sepenuhnya. Siklus kerja dapat dinyatakan secara matematis sebagai berikut:

Duty Cycle = [ Ton / (Ton + Toff )] × 100

di mana Ton adalah waktu aktif dari bentuk gelombang berdenyut dan Toff adalah waktu mati dari sinyal listrik.

(23)

Untuk lebih jelas dapat ditunjukkan melalui gambar berikut:

Gambar 2.3. Pulse Width Modulation oleh Arduino Uno

Sintaks yaitu analogWrite(), range mulai dari 0-255. Missal jika ingin sinyal selalu HIGH (duty cycle 100%) maka analogWrite(255). Jika analogWrite(127) maka duty cycle 50%. Contohnya, saat duty cycle 25%, artinya adalah 25% sinyal HIGH, dan 75% sinyal LOW. Demikian juga sebaliknya (Wilcher, Donald. 2012).

Tabel 2.2 Perbandingan frekuensi PWM dengan waktu per putaran bertukar Frekuensi PWM dalam

HZ

Waktu per Switching

Cycle Pin PWM Arduino

30 Hz 32 milisekon 3, 9, 10, 11

61 Hz 16 milisekon 5 & 6

122 Hz 8 milisekon 3, 9, 10, 11

244 Hz 4 milisekon 3, 5, 6, 11

488 Hz 2 milisekon 3, 9, 10, 11

976 Hz (1 kHz) 1 milisekon 3, 5, 6, 11

3.906 Hz (4 kHz) 256 mikrosekon 3, 9, 10, 11

7.812 Hz (8 kHz) 128 mikrosekon 5 & 6

31.250 Hz (32 kHz) 32 mikrosekon 3, 9, 10, 11

(24)

62.500 (62 kHz) 16 mikrosekon 5 & 6

2.5 Prinsip Kerja Sel Surya

Bentuk silikon biasa menjadi struktur kristal biasa. Anda dapat melihat cara atom silikon menyejajarkan diri menjadi array reguler. Untuk membuat silikon semikonduktor, maka digunakan sedikit bahan kimia lain, dalam hal ini boron, dan tambahkan ke silikon. Di mana ada atom boron, ada juga elektron yang hilang. Ini menciptakan "lubang" di kulit terluar atom boron dan itu mempenagruhi atom silikon tetangganya . Jika ditambahkan sedikit fosfor ke silikon, maka didapatkan efek sebaliknya, cadangan elektron Akibatnya, itu semacam tetap hidup tidak nyaman menunggu sesuatu terjadi. Maka , dapat menggunakan dua jenis silikon yang didoping ini untuk membuat perangkat semikonduktor, dalam hal ini sel fotovoltaik.

Sel surya fotovoltaik berbentuk seperti sandwich. Ini terbuat dari lapisan berbagai jenis P-tipe silikon dan mulai dari pangkalan, akan memiliki kontak besar.

Kemudian di atas ini ditambahkan memiliki lapisan silikon tipe-p, persimpangan yang disebut ruang muatan ruang di mana keajaiban terjadi, dan sepotong tipe-n silikon di atas. n- Di atas semua ini dilapisi elektroda kotak, yang melakukan pekerjaan membuat kontak lainnya. Sekarang, foton dari matahari menghantam sel surya, dan dengan melakukan itu cadangan elektron bermuatan negatif, untuk tipe mengetuk melintasi batas antara p- dan n-silikon, yang menyebabkan aliran elektron di sekitar lintasan sirkuit.

.

2.4 Tampilan Sel Surya

(25)

2.5.1 Output dari Sel Surya

Ukur efisiensi sel surya saat mereka mengubah sinar matahari menjadi listrik. Dengan beberapa alat sederhana di hari yang cerah (atau bekerja di dalam ruangan di bawah sumber cahaya), maka dapat mengukur seberapa efisien sel surya dalam mengubah sinar matahari menjadi listrik.

Sel surya silikon tipikal menghasilkan antara 0,5 dan 0,6 volt. Arus keluaran bervariasi tergantung pada ukuran sel. Secara umum, sel silikon yang tersedia secara komersial menghasilkan arus antara 28 dan 35 miliampere per sentimeter persegi. Ketika sel digabungkan, arus dan tegangan dapat dinaikkan.

Untuk mengukur ampere atau voltase panel surya, maka perlu mengatur fungsinya ke ampere DC atau Voltase DC. Untuk menguji output tegangan panel surya 18V secara langsung, letakkan panel surya di bawah sinar matahari langsung, atur multi-meter ke pengaturan "volt" DC.

Solar panel juga biasa disebut 'sel fotovoltaik' setelah fenomena ini, dan juga untuk membedakannya dari perangkat panas matahari. Efek fotovoltaik adalah proses yang terjadi pada beberapa bahan semikonduktor, seperti silikon.

Pada tingkat paling dasar, semikonduktor menyerap foton, menarik elektron yang kemudian dapat diekstraksi menjadi rangkaian listrik dengan medan listrik yang terpasang dan diterapkan.

Karena meningkatnya keinginan akan sumber energi yang lebih terbarukan dalam beberapa tahun terakhir, tenaga surya semakin populer. Pada tahun 2012, total penggunaan energi global sekitar 559 EJ (exajoules, x1018). Sementara itu, total energi matahari tahunan yang jatuh di daratan bumi diperkirakan 1.575 - 49.837 EJ. Oleh karena itu, ada potensi yang jauh lebih besar dari tenaga surya untuk memenuhi kebutuhan energi kita daripada sumber terbarukan lainnya.

Kinerja panel surya fotovoltaik dapat ditentukan dengan mengukur hubungan antara tegangan panel, arus, dan keluaran daya dalam kondisi meteorologi yang berbeda, seperti radiasi matahari total.

Kinerja panel surya fotovoltaik dapat ditentukan dengan mengukur hubungan antara tegangan panel, arus, dan keluaran daya dalam kondisi meteorologi yang berbeda, seperti radiasi matahari total. (Harper, 2007)

(26)

2.6 Sensor Cahaya

Di pasar lokal, ada tiga pilihan dari foto perangkat sensitif: dioda foto, cahaya mendeteksi resistor (LDR) dan transistor foto. seleksi akan diambil berdasarkan fitur teknis dari tiga perangkat tersebut. Sel surya terbuat dari silika akan tidak dianggap karena mereka biaya tinggi dan suhu pembatasan yang mempengaruhi kinerja sel surya. Sebagai akibatnya, faktor suhu mereka perlu disesuaikan meningkatkan kompleksitas desain dan menggunakan detektor suhu dan data.

2.6.1. Light Dependent Resistor (LDR)

Perangkat ini terbuat dari kadmium sulfida atau kadmium sel selenium yang bervariasi ketahanan sesuai dengan cahaya insiden di permukaannya.

Semakin adalah insiden cahaya pada permukaan LDR ini, kurang perlawanan antara terminal. Umumnya, resistensi LDR bervariasi 50-12.600 [Ω] (sinar matahari) ke beberapa MQ (gelap). LDR menyajikan respons yang lambat dan puncak spektral mereka dekat dengan 550 nm (spektrum terlihat). Untuk alasan ini, mereka banyak digunakan di fotometri dan tidak cocok untuk radiometri.

2.6.2. Diode Photo

Titik PN semikonduktor peka terhadap berbagai panjang gelombang (dari UV untuk IR). Dioda foto bekerja seperti dioda umum; perbedaannya adalah bahwa mereka terbalik bias, melakukan saat ketika mereka menyerap dengan cahaya. Dengan cara ini, dioda foto dapat menghasilkan proporsional saat ini untuk jumlah radiasi matahari, yang dapat digunakan untuk mengukur radiasi matahari. Menurut data teknis dari SFH 229 foto dioda 3, tanggapannya terhadap frekuensi menunjukkan 20% sensitivitas spektral relatif pada 400 nm dan 1100 nm dengan puncak 100% di 850 nm sekitar. Dengan cara ini, dioda foto terutama dirancang untuk bekerja dekat IR (700 nm - 900 nm). Selain itu, respon (foto saat ini) untuk radiasi rendah. Ini berarti penggunaan tahap penguat yang bisa mengurangi kesalahan pengukuran.

2.6.3. Transistor Photo

Transistor foto mirip dengan transistor normal. Perbedaannya adalah mereka sensitif terhadap cahaya. Dengan kata lain, eksitasi cahaya dalam basis

(27)

akan menghasilkan arus antara kolektor dan emitor, yang sebanding dengan radiasi insiden. Berbeda dengan dioda foto, foto transistor termasuk (karena karakteristik intrinsik mereka) tahap amplifier. Untuk alasan ini, mereka hadir lebih sensitivitas dan respon yang lebih tinggi untuk radiasi dari dioda foto.

Sebagai contoh, data teknis dari transistor PT202C 4 menunjukkan 20%

sensitivitas spektral relatif pada 350 nm dan 1250 nm dengan puncak sekitar 100% pada 850 nm. Namun, perbedaannya adalah bahwa hal itu menyajikan 60%

dari sensitivitas pada 450 nm dan 1180 nm, sementara dioda foto menyajikan sensitivitas ini pada 600 dan 1000 nm sekitar. Mengingat tiga pilihan dianalisis sebelumnya, yang paling cocok untuk proyek ini adalah transistor PT202C foto karena menyajikan tingkat tinggi sensitivitas spektral relatif dan saat foto dalam berbagai panjang gelombang berbeda dengan SFH 229 foto dioda dan LDR.

(Hidalgo, Fernando. 2012) 2.7 PLX-DAQ Sebagai Data Logger

PLX-DAQ merupakan software yang berfungsi untuk mencatat data yang dikirim Arduino Uno ke Komputer yaitu dengan Microsoft Excel. Arti menghubungkan dalam hal ini yaitu memasukkan data yang ada pada Arduino Uno menuju ke Microsoft Excel.

Gambar 2.5 Software PLX-DAQ v-2

Terlebih dahulu cocokkan port pada Arduino dan PLX-DAQ agar sama, baud rate ini harus sama antara Arduino Uno dengan PLX-DAQ. Misal pada Arduino Uno baud rate pada PLX-DAQ diisikan dengan nilai 9600.

Pada Microsoft Excel, kita bisa mengisi tabel sesuai dengan keinginan kita, misal pada tabel terdapat tanggal pada kolom pertama, waktu pada kolom kedua, nama pada kolom ketiga, dan nim pada kolom keempat maka cara mengisi pada program yaitu dengan menggunakan tanda koma (,) untuk memisahkan antar kolom tersebut. Lalu label digunakan untuk menentukan header pada kolom. Jadi

(28)

penulisan programnya menjadi seperti ini Serial.printIn tampilannya: Gambar 8.

Tampilan Microsoft Excel Setelah itu masuk pada print serial data sesuai dengan kolom-kolom tabel yang sudah direncanakan. Tanda koma (,) untuk pindah ke kolom selanjutnya pada baris yang sama, lalu yang terakhir Serial.println digunakan sebagai penanda bahwa kolom itu merupakan kolom terakhir pada baris itu dan lanjut ke baris selanjutnya. Jadi programnya menjadi seperti ini:

Serial.print("DATA,DATE," + Name);

Serial.print(",");

Serial.print(Number);

Serial.print(",");

Serial.print("");

Serial.print(",");

Serial.println("TIME");

(Fachri, MZ. 2015

(29)

BAB 3

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Waktu dan Tempat

Pembuatan Rancang Bangun Data Logger Solarimeter dilakukan pada bulan Mei 2019 sampai Juli 2019 di Laboratorium Teknologi Digital Universitas Sumatera Utara.

3.2 Diagram Blok

Gambar 3.1 Diagram Blok

3.2.1 Penjelasan Fungsi Tiap Blok Dari Diagram Blok

1. Blok Panel Surya : Akseptor cahaya matahari yang diubah

menjadi daya DC

2. Blok Sensor Cahaya : Sebagai sensor untuk mengubah sinar matahari menjadi arus listrik DC.

3. Blok Solarimeter : Sebagai sensor untuk mengukur radiasi matahari secara total pada panel surya.

4. Blok Microcontroller Arduino : Sebagai pengolah data yang diperoleh dari sensor

Panel Surya

Sensor Cahaya

Kalibrator (Pembanding)

Microcon troller Arduino

(PLX- DAQ)

Data Logger

Data Logged

(PC) Pyranometer

Callibrator

(30)

5. Blok Personal Computer : Sebagai pengolah data input dari sensor dan menghasilkan output

6. Blok Data Logger : Sebagai perekam dan peyimpan data yang diukur oleh solarimeter

7. PLX-DAQ : Sebagai sotware untuk menunjukkan daftar output.

(31)

3.2.2 Karakteristik Panel Surya

(irradiance : 1000 W/m2, temperature : 25 oC, AM = 1,5)

Rated Maximum Power (Pmax)

: 20 Wp

Tolerance : 0-3 %

Voltage at peaks (Vmp) : 18 V Current at peaks (Imp) : 1,11 A Open Circuit Voltage (Voc) : 22,1 V Short-Circuit Current (Isc) : 1,21 A Karakteristik mekanis

Dimension : 350 x 490 x 25 mm

Weight : 1,7 kg

Frame : Anodized Aluminium Alloy

Kinds of solar cell : Polikristalin Count of solar cell : 36 buah

Type Glass : 3,2 mm tempered glass

Junction Box : 1P65 (2 bypass diode)

3.2.3 LCD 16x2

Berikut adalah rangkaian LCD 16x2 pada penelitian ini:

Gambar 3.2 Rangkaian LCD 16x2

(32)

3.2.4 Arduino Nano

Arduino Nano terhubung dengan PLX-DAQ dan Microsft Excel, menghasilkan PWM dengan frekuensi tinggi dan membaca input analog, size yang lebih mini dan murah. Arduino Nano sebagai, pengolah data arus dan tegangan dan penampil data pada LCD.

Berikut adalah rangkaian keseluruhan pada penelitian ini:

Gambar 3.3 Rangkaian Skematik Arduino Nano

Ini adalah skema papan pada arduino

Gambar 3.4 Board Eagle

(33)

3.3 Diagram Alir (FlowChart) 3.3.1 Diagram Alir 1

Gambar 3.5 Diagram Alir 1

(34)

3.3.2 Diagram Alir 2

Gambar 3.6 Diagram Alir 2

(35)

BAB 4

PENGUJIAN ALAT, PENGAMATAN DAN DATA

4.1 Pengujian Power Supply

4.1 Rangkaian Power Supply

Rangkaian Power Supply Gambar 4.1 menunjukkan rangkaian yang terdiri dari dua keluaran, yaitu 5 volt dan output tegangannya 0-14 volt, keluaran 5 volt digunakan untuk mensuplai tegangan ke seluruh

rangkaian. Rangkaian tersebut bermula dari tegangan AC dari PLN AC masuk ke transfomator. Kemudian Transformator menurunkan tegangan AC. Kemudian tegangan AC disearahkan dengan menggunakan dua buah dioda menjadi tegangan DC, selanjutnya tegangan DC akan diratakan oleh kapasitor . Voltage regulator yaitu IC 7805T digunakan agar output yang dihasilkan tetap 5 volt walaupun terjadi perubahan pada tegangan masukannya.

Gambar 4.2 Uji Power Supply

(36)

4.2 Pengujian LCD

Gambar 4.3 Program Pengujian LCD

(37)

4.3 Pengujian Keypads

(38)

Gambar 4.4 Program Pengujian Keypads

4.4 Pengujian RTC

(39)

Gambar 4.5 Program Pengujian RTC

4.5 Pengujian Micro SD

Gambar 4.6 Test Micro SD 1

(40)
(41)

Gambar 4.7 Test Micro SD 2

4.6 Pengujian Sensor Arus dan Tegangan

Gambar 4.8 Pengujian Sensor Arus dan Tegangan

(42)

4.7 Pengujian PLX-DAQ

Gambar 4.9 Pengujian PLX-DAQ 1

(43)

Gambar 4.10 Pengujian PLX-DAQ 2

4.8 Data Pengamatan Tegangan dan Arus melalui PLX-DAQ

Gambar 4.11 Data Pengamatan dan Tegangan (v)-vs-Arus (i) melalui PLX-DAQ

(44)

4.9 Analisis Grafik Tegangan dan Arus

Gambar 4.12 Grafik Tegangan (v) – vs –Arus (i)

Beban pada solar cell diatur semakin kecil dengan menggeser rheostat, sehingga arus semakin besar juga tegangan panel turun karena beban yang semakin besar.

Maksimum Power Point diperoleh pada tegangan 8,21 volt

Gambar 4.19 Pengukuran dengan Rheostat

(45)

4.10 Program Lengkap

// Date and time functions using a DS1307 RTC connected via I2C and Wire lib

#include <LiquidCrystal.h>

#include <Wire.h>

#include <SPI.h>

#include <SD.h>

#include "RTClib.h"

const int rs = 8, en = 9, d4 = 4, d5 = 5, d6 = 6, d7 = 7;

LiquidCrystal lcd(rs, en, d4, d5, d6, d7);

const int chipSelect = 10;

char buffer[17];

int V_in, I_in;

RTC_DS1307 rtc;

void setup () { Serial.begin(9600);

lcd.begin(16, 2);

#ifdef AVR Wire.begin();

#else

Wire1.begin(); // Shield I2C pins connect to alt I2C bus on Arduino Due

#endif rtc.begin();

if (! rtc.isrunning()) { lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("RTC failed");

rtc.adjust(DateTime(__DATE__, __TIME__));

}

if (!SD.begin(chipSelect)) { lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("Card failed");

return;

}

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("Mega Data Logger");

delay(2000);

(46)

lcd.clear();

}

void loop () {

DateTime now = rtc.now();

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print(now.day(), DEC);

lcd.setCursor(2,0);

lcd.print('/');

lcd.print(now.month(), DEC);

lcd.setCursor(5,0);

lcd.print('/');

lcd.print(now.year()-2000, DEC);

lcd.setCursor(11,0);

lcd.print(now.hour(), DEC);

lcd.print(':');

lcd.setCursor(14,0);

lcd.print(now.minute(), DEC);

V_in = analogRead(0);

I_in = analogRead(1);

sprintf(buffer,"%2d.%1d,%4d",V_in/10,V_in%10,I_in);

File dataFile = SD.open("dsse_log.txt", FILE_WRITE);

if (dataFile) {

dataFile.print(now.day(),DEC);

dataFile.print("-");

dataFile.print(now.month(),DEC);

dataFile.print("-");

dataFile.print(now.year()-2000,DEC);

dataFile.print(",");

lcd.print(now.hour(), DEC);

lcd.print(':');

lcd.print(now.minute(), DEC);

lcd.print(':');

lcd.print(now.second(), DEC);

dataFile.println(buffer);

dataFile.close();

(47)

lcd.setCursor(0, 1);

sprintf(buffer,"V:%2d.%1d I:%4d mA",V_in/10,V_in%10,I_in);

lcd.print(buffer);

}

delay(3000);

}

(48)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Rancang Bangun Data Logger Solarimeter Mnggunakan Arduino dengan Komputer PC dan PLX-DAQ Sebagai Data Logger dengan jenis Arduino nano. PLX-DAQ sebagai software untuk memasukkan data dari Arduino ke Microsoft Excel. Maksimum Power Point diperoleh pada tegangan 8,21 volt dan arus PV 0.65 A untuk panel surya yang digunakan yaitu 20 WP.

2. Data yang diperoleh kurang baik karena rheostat yang digunakan adalah jenis manual.

5.2 Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu

1. Untuk peneliti selanjutnya, sebaiknya pengukuran dilakukan dengan cara menggeser rheostat secara otomatis, bukan dengan cara manual seperti yang dikerjakan pada penelitian ini, sehingga nilai R pada rheostat dapat bertambah atau berkurang dengan kenaikan nilai yang teratur.

2. Untuk peneliti selanjutnya, sebaiknya belajar untuk ekspansi serta efisiensi alat yang lebih efektif.

(49)

DAFTAR PUSTAKA

Cartlidge, Tom. 2012. Development of a Cheap Deployable Pyranometer: Interim Report. Edinburgh: University of Edinburgh

Fachri, MZ dkk. 2015. Pemantauan Parameter Panel Surya Berbasis Arduino secara Real Time. Rekayasa Elektrika. XI(4). 123-128

Harper, Gavin. 2007. Solar Energy Projects for the Evil Genius. New York:

McGraw Hill

Hidalgo, Fernando. 2012. Design of a Low-Cost Sensor for Solar Irradiance.

Chile :

Antofagasta Energetic Development Center

Wilcher, Donald. 2012. Learn Electronics with Arduino. New York: Springer Science + Business. 27-29

Woodford, Chris. 2018. Pyranometers. New York: Department of Energy/National

Renewable Energy Laboratory (US DOE/NREL).

Yarnold, Stuart. 2015. Arduino in Easy Steps. Hamilton: In Easy Steps Limited.

14-18

(50)

Lampiran 1

Tampak Belakang Rangkaian pada PCB Tampak Depan Rangkaian pada PCB

Komponen Lengkap pada PCB Pengujian Display LCD

Pengujian Keypads Pengujian RTC

(51)

Pengujian Sensor Arus dan Tegangan 1

Pengambilan Data Logger Solarimeter dengan PLX-DAQ 1

Pengujian Sensor Arus dan Tegangan 2

Pengambilan Data Logger

Solarimeter dengan PLX-DAQ 2

(52)
(53)

Gambar

Gambar  2.1 Thermopile pyranometers
Gambar 2.2 Langsung, menyebar, dan jumlah insolasi untuk suasana standar,  dengan massa udara relatif 1,5
Gambar 2.3. Pulse Width Modulation oleh Arduino Uno
Gambar 3.1 Diagram Blok
+7

Referensi

Dokumen terkait

Uji-t yang dilakukan dengan nilai kepercayaan 95 % menunjukkan bahwa ketiga metode ekstraksi ini memiliki hasil analisis yang berbeda nyata dalam mengekstrasi β-karoten,

Setiap Paduan Suara/Grup Vokal yang akan mengisi puji-pujian dalam Ibadah Minggu dimohon untuk melapor kepada Majelis Jemaat bertugas sebelum Ibadah dimulai.. Frans

Berkenaan dengan kajian budaya, maka peneliti menjatuhkan pilihan pada batik yang menjadi isu dalam identitas budaya Indonesia dengan mengemukakan dua alasan;

Penelitian ini membahas tentang sistem fisik dan sistem tampilan yang merupakan bagian dari tradisi membangun rumah panggung (orin tagan) masyarakat adat kampung Nita

Merupakan mahasiswa Program Studi Ilmu keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (PSIK FK UGM) yang sedang melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

“Sedangkan Menurut pendapat Silberman dalam terjemahan Sarjuli (2007) quiz team merupakan suatu metode pembelajaran dengan teknik yang dapat meningkatkan kemampuan

disimpulkan bahwa pengembangan media presentasi visual powerpoint for android dengan pendekatan kontekstual valid digunakan dan efektif serta praktis dari pada

Berdasarkan hasil analisis dan pem - bahasan dalam laporan penelitian, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut Ha- sil pengujian dengan Regresi Tahap 1 dan Tahap 2, bahwa