• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. preferensi dan sikap terhadap penilaian objek setiap konsumen berbeda-beda. Minat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. preferensi dan sikap terhadap penilaian objek setiap konsumen berbeda-beda. Minat"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perilaku pembelian konsumen dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap penilaian objek setiap konsumen berbeda-beda. Minat beli ulang menurut Adhi Laksista Winda Pradini (2012) adalah kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan minat pembelian produk kembali yang telah dilakukan di masa lalu. Minat pembelian ulang menunjukkan keinginan pembeli untuk melakukan kunjungan ulang di masa yang akan datang. Minat pembelian ulang sering kali dikaitkan dengan loyalitas. Namun keduanya berbeda. Minat pembelian ulang hanya menyangkut pembelian ulang merek tertentu yang sama secara berulang-ulang.

Minat pembelian ulang sangat dipengaruhi oleh penilaian akan kualitas produk, citra merek dan harga. Oleh karena itu perusahaan harus mampu mengaplikasikan produknya agar dapat diterima konsumen. Konsumen pada saat ini sangat cerdas dalam memilih suatu produk, pembelian konsumen sangat di pengaruhi oleh penilaian dari kualitas produk tersebut. Kualitas Produk menurut Kotler &

Amstrong (2008) adalah kemampuan untuk menunjukkan berbagai fungsi termasuk didalamnya ketahanan, kehandalan, ketepatan dan kemudahan dalam menggunakan.

(2)

Perusahaan dapat dikatakan telah menghantarkan kualitas ketika produknya memenuhi atau melebihi ekspektasi konsumen.

Tuntutan permintaan konsumen akan sebuah produk yang sangat berkualitas membuat perusahaan berlomba-lomba meningkatkan kualitas produk yang mereka miliki demi mempertahankan citra merek produk tersebut. Merek memiliki sifat yang khas, sifat ini merupakan perbedaan yang dimiliki oleh setiap produk yang sejenis. Citra merek (menurut Shimp 2000 dalam penelitian Adhi Laksista Winda Pradini 2012) adalah jenis asosiasi yang menghubungkan pemikiran konsumen ketika mengingat merek tertentu. Banyak tindakan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk mempertahakan citra merek contohnya inovasi keunggulan teknologi produk, penetapan harga yang sesuai.

Secara tradisoanal faktor yang sangat dominan dalam pembelian adalah harga. Dalam suatu perusahaan penetapan harga merupakan hal yang sangat krusial.

Harga tidak hanya digunakan sebagai indikator kualitas produk akan tetapi juga sebagai biaya yang dikorbankan untuk ditukar dengan produk dan manfaat produk.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008) harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Harga merupakan salah satu unsur bauran pemasaran yang memberikan pendapatan bagi perusahaan. Penetapan harga bagi sebuah perusahaan merupakan salah satu penunjang perusahaan agar berkembang pesat.

(3)

3

Perusahaan dalam industri otomotif merupakan salah satu industri yang berkembang sangat pesat, hal ini dikarenakan dukungan dari pemerintah dan pihak- pihak yang bersangkutan dalam dunia otomotif ditunjang dengan adanya pelebaran jalan dan syarat-syarat mudah kredit bagi masyarakat sehingga sepeda motor bukan lagi untuk kelas golongan atas. Melihat fenomena kenyataan ini perusahaan melihat ini adalah sebuah peluang yang digunakan oleh produsen sepeda motor untuk memproduksi berbagai merek dan jenis tipe motor yang beredar di Indonesia.

Perusahaan industri otomotif sepeda motor khususnya di Indonesia mengalami persaingan yang cukup ketat, mereka menawarkan merek-merek yang beragam antara lain : Kawasaki, Suzuki, TVS, Yamaha, dan Honda yang banyak diminati masyarakat Indonesia. Setiap merek produk sepeda motor menawarkan keunggulan di masing-masing tipenya. Tipe sepeda motor yang beredar dipasaran Indonesia terbagi menjadi tiga, yaitu sport, bebek, dan matik

Salah satu produk matic andalan Honda yang sangat di minati masyarakat saat ini adalah Honda Beat. Dalam penjualan sepeda motor matic terlaris dan diminati masyarakat Indonesia periode 2016 terlihat pada tabel 1.1 sebagai berikut :

Tabel 1.1

(4)

Data Penjualan Honda Beat Tahun 2016 Bulan Januari-Desember.

Bulan Tahun Unit

Januari 2016 112.782

Februari 2016 155.145

Maret 2016 163.980

April 2016 174.024

Mei 2016 174.113

Juni 2016 180.477

Juli 2016 183.967

Agustus 2016 187.462

September 2016 193.843

Oktober 2016 195.907

November 2016 198.001

Desember 2016 208.490

Sumber : AISI 2016

Dari data diatas dapat dilihat pada tahun 2016 bulan januari terjual sebesar 112.782 bulan febuari sebesar 155.145 unit maret sebesar 163.980 bulan april sebesar 174.024 dan selanjutnya sampai bulan desember terjual sebesar 208.490.

Hal ini terindikasi bahwa selama tahun 2016 pada bulan januari sampai desember honda beat mengalami penjualan yang baik dan naik tiap bulannya. Namun pada data survay top brand indek sepeda motor 2016 honda beat masih menempati peringkat kedua yang terlihat pada tabel 1.2 sebagai berikut :

(5)

5

Tabel 1.2

Top Brand Index Sepeda Motor Matic 2016

SEPEDA MOTOR MATIC

MEREK TBI TOP

Yamaha Mio 31.2%

TOP

Honda Beat 30.6%

TOP

Honda Vario 20.2%

TOP

Honda Scoopy 3.8%

Sumber : www.topbrandindex.com (diakses Maret 2016)

Dari tabel 1.2 diatas Honda Beat merupakan sepeda motor matic yang cukup banyak diminati masyarakat Indonesia terbukti melalui data survey Top Brand Index Sepeda Motor Matic 2016 yang mendapat peringkat kedua dengan persentase sebesar 30,6 persen. Meskipun Yamaha mendapat peringkat teratas dengan persentase sebesar 31,2 persen akan tetapi dari tabel diatas tiga produk matic Honda merupakan yang terbanyak pada survey Top Brand Index Sepeda Motor Matic 2016 yaitu Honda Beat, Honda Vario, dan Honda Scoopy. Namun penjualan Honda Beat pada bulan Januari – Maret 2016 mengalami peningkatan.

Berdasarkan Astra Motor selaku Main Dealer Honda di Jawa Tengah mencatat, Honda New Beat sudah terjual di Semarang pada tahun 2016 bulan Januari 12.257 Februari 12.245 unit, bulan Maret terjual sebanyak , dan Mei terjual sebanyak 13.004 unit. (sumber: Metrosemarang.com, Februari 2017).

(6)

Menurut penelitian Arwan Hidayat (2012) menyatakan bahwa kualitas produk dan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang, sedangkan promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang konsumen. Penelitian Fierda Triastuti RJ dan Augusty Tae Ferdinand (2012) menyatakan kualitas pelayanan, promosi dan kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang. Penelitian Adhi Laksista Winda Pradini (2012) menyatakan kualitas layanan dan Brand Image berpengaruh positif terhadap minat beli ulang.

Penelitian Faisal Fati Manggala (2014) menyatakan kualitas produk, harga dan citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang.

Penelitian Kenly Hermanto, Irvan Cahyadi (2014) menyatakan bahwa kualitas produk, harga memiliki pengaruh secara parsial terhadap minat beli ulang.

Penelitian Faradibila dan Sri Rahayu Tri Astuti (2013) menyatakan bahwa kualitas produk, lokasi, kualitas pelayanan dan harga berpengaruh positif terhadap minat beli ulang.

Dari uraian latar belakang di atas maka dilakukan suatu penelitian yang menarik dengan judul: “Analisis Pengaruh Kualitas Produk,Citra Merek, dan Harga Terhadap Minat Beli Ulang Sepeda Motor Beat” ( Studi Kasus Pada Konsumen Di Kota Semarang )

(7)

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka masalah dalam penelitian ini adalah penjualan Honda beat yang mendapat peringkat kedua dalam survey Top Brand Index Sepeda Motor Matic 2016. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan minat beli ulang sepeda motor Beat agar mendapat peringkat pertama pada Top Brand Index Sepeda Motor Matic 2016.

Maka dari itu pertanyaan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli ulang sepeda motor Honda Beat di Kota Semarang?

2. Apakah citra merek berpengaruh terhadap minat beli ulang sepeda motor Honda Beat di Kota Semarang?

3. Apakah harga berpengaruh terhadap minat beli ulang sepeda motor Honda Beat di Kota Semarang?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis pengaruh variabel kualitas produk terhadap minat beli ulang sepeda motor Honda Beat di Kota Semarang.

2. Untuk menganalisis pengaruh variabel citra merek terhadap minat beli ulang sepeda motor Honda Beat di Kota Semarang.

(8)

3. Untuk menganalisis pengaruh variabel harga terhadap minat beli ulang sepeda motor Honda Beat di Kota Semarang.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah : 1. Secara akademis

Penelitian ini dapat menambah wacana dalam teori dan ilmu manajemen pemasaran khususnya tentang kualitas produk, citra merek, dan harga terhadap minat beli ulang.

2. Secara praktis

Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi konsumen dalam mengevaluasi citra Honda Beat melalui kualitas produk, citra merk, dan harga.

3. Secara metodologi

Dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.

(9)

1 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik simpulannya (Sugiyono, 2015).

Berkaitan dengan penelitian ini, adapun variabel penelitian yang terdiri atas variabel dependen dan variabel independen diuraikan sebagai berikut :

a. Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yangmenjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2015).Variabel dependen sering juga dilambangkan dengan Y. Adapun variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat beli ulang.

b. Variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor.

Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel bebas dalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2015).

Variabel independen sering dilambangkan dengan X. Adapun variabel

(10)

independen dalam penelitian ini yaitu : kualitas produk, citra merek, dan harga.

3.1.2 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberi atau menspsesifikan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Sugiyono:2015). Adapun definisi operasional variabel penelitian ini dijelaskan pada Tabel 3.1 sebagai berikut :

Tabel 3.1

Variabel Penelitian dan Definisi Operasioanal Variabel

penelitian

Definisi operasional Indikator Sumber Minat beli

ulang (Y)

Minat beli ulang merupakan salah satu aspek psikologis yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap sikap perilaku dan minat juga merupakan sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang dalam melakukan apa yang mereka lakukan.

1. Frekuensi pembelian 2. Komitmen

pelanggan

3. Rekomendasi positif

Adhi Laksista Winda Pradini 2012

Kualitas produk

(X1)

Kualitas produk adalah mutu dari produk yang diproduksi oleh perusahaan dimana kualitas produk yang baik akan memberikan kepuasan konsumen dan mengakibatkan pembelian ulang.

1. Daya tahan produk 2. Kualitas yang

dipersepsikan 3. Daya tarik produk

Faisal Fati Manggala 2014

(11)

3

3.2 Objek Penelitian, Unit Sampel, Populasi dan Penentuan Sampel 3.2.1 Objek Penelitian dan Unit Sampel

Objek dalam penelitian ini adalah warga yang bertempat tinggal dan berdomisili di Kota Semarang. Alasan mengapa pemilihan objek penelitian berdasarkan dominasi warga di wilayah tersebut adalah menghemat tenaga, biaya dan waktu dikarenakan penulis juga berdomisili Kota Semarang.

Unit sampel dalam penelitian ini adalah responden yang pernah melakukan pembelian sepeda motor Honda Beat yang masuk dalam kriteria pengambilan sampel.

Citra merek (X2)

Citra merek diartikan sebagai seperangkat keyakinan konsumen mengenai merek tertentu.

1. Citra korporat 2. Citra produk 3. Citra pemakai

Adhi Laksista Winda Pradini 2012 Harga

(X3)

Harga adalah nilai yang dibebankan pada produk atau jumlah nilai yang ditukar konsumen dengan manfaat-manfaat karena konsumen akan memiliki atau menggunakan produk tersebut.

1. Keterjangkauan harga

2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk 3. Kesesuaian

harga dengan manfaat 4. Harga

mempengaruhi keputusan pembelian

Kenly Hermanto, Irvan Cahyadi 2014

(12)

3.2.2 Populasi dan Penentuan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik simpulannya (Sugiyono, 2015) .Dalam penelitian ini populasi penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli sepeda motor Honda Beat di Kota Semarang.

Sampel adalah bagian dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi. Bagian ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu dibentuk perwakilan yang disebut sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan oleh penulis. Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukan sampel adalah pernah melakukan pembelian sepeda motor Honda Beat, bertempat tinggal dan berdomisili di Kota Semarang.

Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah 96 orang responden dengan penentuan ukuran sampel menurut (Widiyanto) dalam Faradiba, (Sri Rahayu Tri Astuti, 2013). Dalam penelitian ini populasi yang diambil berukuran besar dan tidak diketahui secara pasti jumlahnya. Untuk mementukan ukuran sampel penelitian dari populasi tersebut dapat

(13)

5

menggunakan rumus (Widiyanto dalam Faradiba, (Sri Rahayu Tri Astuti, 2013) sebagi berikut :

n = 𝑧2 4(𝑚𝑜𝑒)2

Dimana :

n = jumlah sampel

Z = tingkat keyakinan 95%, maka nilai Z = 1,96 (tabel distribusi normal).

Moe = margin of error atau tingkat kesalahan maksimal 10%

n = 1,962 4(0,1)2

n = 96

Berdasarkan perhitungan jumlah sampel diatas maka dalam penelitian ini menggunakan sampel sebesar 96 responden.

(14)

3.3 Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber atau objek penelitian tanpa perantara. Data primer yang ada dalam penelitian ini merupakan hasil penyebaran kuesioner yang di berikan kepada responden yaitu konsumen sepeda motor Honda Beat yang berdomisili di Kota Semarang.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung yang berhubungan dengan penelitian. Adapun data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari surat kabar dan internet.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah salah satu aspek yang yang berperan penting dalam kelancaran bahkan keberhasilan suatu penelitian. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini antara lain :

3.4.1 Wawancara

Wawancara yaitu proses untuk memeroleh informasi guna tujuan penelitian dengan cara bertanya sambil bertatap muka langsung dengan

(15)

7

responden yaitu konsumen sepeda motor Honda Beat untuk mengacu pada pertanyaaan yang berkaitan dengan kualitas produk, citra merek, harga dan minat beli ulang pada sepeda motor Honda Beat di Kota Semarang.

3.4.2 Observasi

Observasi adalah suatu metode dalam mengumpulkan data-data dimana peneliti melakukan pengenelitian pada konsumen sepeda motor Honda Beat di Kota Semarang.

3.4.3 Kuesioner (Angket)

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakuakan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk kemudian dijawab. Penyebaran kuesioner ini dilakukan dengan cara mendatangi warga di Kota Semarang yang pernah melakukan pembelian ulang sepeda motor Honda Beat.

3.5 Metode Analisis Data

Untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier berganda. Sebelum melakukan analisis dilakukan pengujian dengan uji asumsi klasik untuk memastikan apakah model regresi digunakan tidak terdapat masalah normalitas, multikolinieritas dan heteroskedastisitas. Jika terpenuhi maka model analisis regresi layak dan bisa digunakan.

3.5.1 Analisis Deskriptif

Analiasis dekskriptif adalah analisis yang memberikan informasi hanya mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud untuk menguji hipotesis dan

(16)

kemudian menarik inferensi yang digeneralisasikan untuk data yang lebih besar dari populasi. Analisis deskriptif merupakan pertanyaan skala Likert dari pernyataan yang diberikan kepada responden yaitu:

a. Untuk jawaban “STS” Sangat Tidak Setuju diberi nilai = 1 b. Untuk jawaban “TS” Tidak Setuju diberi nilai = 2 c. Untuk jawaban “CS” Cukup Setuju diberi nilai = 3 d. Untuk jawaban “S” Setuju diberi nilai = 4 e. Untuk jawaban “SS” Sangat Setuju diberi nilai = 5

Analiasis deskriptif dijabarkan ke dalam Rentan Skala (RS) sebagai berikut : RS = nilai tertinggi – nilai terendah

Banyaknya kelas

Perhitungan untuk lima kelas diatas adalah RS = 5-1

5

= 0,8

Standar untuk lima kelas diatas yaitu :

1,00 - 1,8 = sangat rendah atau sangat tidak baik 1,81 – 2,60 = rendah atau tidak baik

2,61 – 3,40 = sedang atau cukup 3,14 – 4,20 = tinggi atau baik

4,21 – 5,00 = sangat tinggi atau sangat baik

(17)

9

3.5.2 Uji Validitas

Validitas yang digunakan pada penelitian menggambarkan kesesuian sebuah pengukur data dengan apa yang diukur. Suatu alat ukur dikatakan valid jika memiliki korelasi yang signifikan antara skor item terhadap skor total.

Menurut Ghozali (2005), Uji validitas digunakan untuk mengukur sah tidaknya kuesioner. Tingkat validitas diukur dengan membandingkan nilai hitung r (correlation item total correlation) dengan nilai tabel r (0,199) . Bila r hitung

> r tabel maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Jika r hitung <r tabel maka pernyataan tersebut tidak valid.

3.5.3 Uji Rellabilitas

Uji rellabilitas digunakan untuk menguji seberapa jauh alat ukur yang digunakan dapat dipercaya. Alat ukur yang digunakan dapat dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil jika dilakukan berulang. Uji rellabilitas dilakukan dengan menggunakan cronbach alpha (α), dimana suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai alpha (α) > 0,6 ( Imam Ghozali,2005).

(18)

3.6 Uji Asumsi Klasik 3.6.1 Uji Normalitas

Menurut (Ghozali:2005) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang digunakan, variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan terhadap residual regresi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan P-PLOT.

Dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah (Ghozali,2005) :

 Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal tidak menujukkan distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi normalitas.

 Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal menujukkan distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

3.6.2 Uji Multikolonieritas

Menurut (Ghozali:2005) uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya terjadi korelasi diantara variabel

(19)

11

bebas. Multikolonieritas dapat diukur dari nilai tolerance dan varian inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolonieritas antar variabel bebas dalam model regresi. Jika nilai tolerance < 0,1 dan VIF > 10, m,aka terdapat multikolonieritas antar variabel bebas dalam model regresi.

3.6.3 Uji Heteroskedastistas

Uji heteroskedastistas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi kesalahan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali:2005). Cara mendeteksinya yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y dan Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual ( Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di standardized (Ghozali:2005).

Dasar pengambilan untuk uji heteroskedastistas adalah (Ghozali:2005) :

 Jika ada pola tertentu seperti titik yang ada membentuk pola tertentu (

bergelombang, melebur kemudian menyempit) maka terjadi heteroskedastistas.

 Jika ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angak 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastistas.

(20)

3.6.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis linier berganda pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan memprediksi rata- rata populasi atau nilai-nilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Ghozali:2005). Jadi analisis regresi berganda digunakan untuk menganailisis pengaruh antara kualitas produk, citra merek dan harga sebagai variabel bebas terhadap minat beli ulang sebagai variabel terikat. Adapun rumus yang digunakan dalam regresi linier berganda adalah :

Y= a + 𝒃

𝟏

𝒙

𝟏

+ 𝒃

𝟐

𝒙

𝟐

+ 𝒃

𝟑

𝒙

𝟑

+ e

Keterangan :

Y = Minat beli keputusan a = Koefisien Konstanta 𝑏1𝑏2𝑏3 = Koefisien Regresi 𝑥1 = Kualitas Produk

𝑥2 = Citra Merek 𝑥3 = Harga

e = Standar Eror

(21)

13

3.6.5 Koefisien Detreminasi

Pengujian koefisien determinasi (𝑅2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh model yang digunakan dapat menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 sampai dengan 1.

Semakin kecil nilai koefisien determinasi menujukkan bahwa kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat sangat terbatas. Nilai koefisien determinasi yang semakin kecil mendekati satu menunjukkan bahwa variabel bebas yang digunakan memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat.

3.7 Uji Goodness Of Fit

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai dengan Goodness Of Fit nya. Secara statistik hal ini diukur dengan nilai koefisien determinasi nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara stastistik apabila, nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis(daerah H0 ditolak), sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima (Ghozali:2005).

(22)

3.7.1 Uji t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam individual dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali:2005). Dasar pengambilan pengujian uji t adalah :

 Jika angka probabilitas signifikasi > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Hali ini menunjukkan bahwa variabel bebas (kualitas produk, citra merek dan harga) secara individual tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (minat beli ulang).

 Jika angka probabilitas signifikasi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Hal ini menujukkan bahwa variabel bebas (kualitas produk, citra merek dan harga) secara individual memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (minat beli ulang).

Referensi

Dokumen terkait

KEPUTUSAN BELI KONSUMEN TERHADAP MEREK SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Kasus di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali).

Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh brand equity terhadap minat beli konsumen sepeda motor merek

Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan analisis SEM untuk menganalisis pengaruh pesan iklan di televisi terhadap minat beli konsumen sepeda motor Honda

Untuk menguji pengaruh simultan iklan, promosi penjualan, penjualan personal, citra merek dan harga terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat

apa yang diinginkan oleh pihak manajemen perusahaan, turunnya minat beli konsumen akan sepeda motor Yamaha ”SCORPIO” ini kemungkinan disebabkan karena banyak sekali bermunculan

Atas terselesaikannya skripsi dengan judul “Peran Iklan di Televisi Terhadap Minat Beli Konsumen Sepeda Motor Honda Vario di Lamongan” ini tidak terlepas dari bantuan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari dimensi ekuitas merek, yaitu kesadaran merek dan citra merek terhadap minat beli ulang konsumen pada

PENGARUH CITRA MEREK, ATRIBUT PRODUK, DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MINAT BELI SEPEDA MOTOR HONDA MATIC Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti Palembang