• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Sistem Informasi Pengajuan Proposal dan Laporan Kegiatan berbasis Web Studi Kasus SMAN 1 Giri Banyuwangi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pembangunan Sistem Informasi Pengajuan Proposal dan Laporan Kegiatan berbasis Web Studi Kasus SMAN 1 Giri Banyuwangi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas.Ilmu.Komputer

Universitas.Brawijaya 1618

Pembangunan Sistem Informasi Pengajuan Proposal dan Laporan Kegiatan berbasis Web Studi Kasus SMAN 1 Giri Banyuwangi

Binti Lukluil Maknunin1, Denny Sagita Rusdianto2, Aditya Rachmadi3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1lukluil115@gmail.com, 2denny.sagita@ub.ac.id, 3rachmadi.aditya@ub.ac.id

Abstrak

SMA N 1 Giri merupakan salah satu sekolah menengah atas yang terletak dijalan HOS Conkroaminoto 38, Giri, Banyuwangi, Jawa timur dengan status sekolah standar nasional. SMA N 1 Giri memiliki beberapa organisasi kegiatan dan setiap organisasi memiliki kegiatan atau acara yang dilaksanakan dengan mengajukan proposal kegiatan untuk mendapatkan persetujuan dari pihak sekolah. Dari wawancara kepada pihak SMA N 1 Giri, terdapat permasalahan yang sering dihadapi baik masalah dari pihak sekolah maupun siswa. Masalah pihak sekolah yaitu ada beberapa pihak yang bersangkutan sulit untuk ditemui, karena memiliki mobilitas tinggi seperti kepala sekolah, sehingga sulit untuk melihat secara detail laporan yang di ajukan karena tidak adanya softfile terkait, kesalahan penulisan atau format proposal, dan berkas kurang lengkap karena tidak adanya template yang dapat menjadi acuan penulisan proposal dan laporan kegiatan. Sedangkan bagi siswa, jika ada beberapa pihak yang tidak hadir maka siswa harus menunggu lebih lama sehingga jika terdapat revisi atau ditolak maka akan cukup membuang waktu dan kertas karena siswa harus mengajukan kembali proposal dalam bentuk hardcopy. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, pengembangan dilakukan dengan teknologi web dengan tujuan dapat diakses dengan mudah oleh pengguna. Dengan adanya sistem ini, penulis berharap dapat membantu SMAN 1 Giri dalam melakukan pengajuan proposal dan laporan kegiatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan Object Oriented yaitu dengan metode OOAD (Object Oriented Analysis and Design) dan OOP (Object Oriented Programming). Sistem ini diuji dengan pengujian unit dan pengujian integrasi menggunakan teknik pengujian white box testing dan pengujian validasi menggunakan teknik pengujian black box testing.

Kata kunci: pengajuan proposal, sistem informasi, proposal, laporan kegiatan, kegiatan Abstract

SMA N 1 Giri is one of the senior high schools located on HOS Cokroaminoto 38, Giri, Banyuwangi, East Java with the status of a national standard school. SMA N 1 Giri has several activity organizations and every organization has activities or events that are carried out by submitting activity proposals to get approval from the school. From interviews with SMAN 1 Giri, there are problems that are often faced by both the school and students. The problem in school's side is that some of the parties concerned are difficult to find, because they have high mobility such as the principal, so it is difficult to see in detail the submitted report because of the absence of the relevant softfile, errors in writing or formatting the proposal, and incomplete files due to the absence a template that can be used as a reference for writing proposals and activity reports. As for students, if there are several parties who are not present, students have to wait longer so that if there is a revision or it is rejected, it will be quite a waste of time and paper because students have to resubmit the proposal in hardcopy. To overcome these problems, development is carried out using web technology with the aim of being easily accessible by users. With this system, the author hopes that it can help SMAN 1 Giri in submitting proposals and activity reports.

This research uses an Object Oriented approach, namely the OOAD (Object Oriented Analysis and Design) and OOP (Object Oriented Programming) methods. This system has been tested by unit testing and integration testing using the white box testing method, and validation testing using the black box testing method.

Keywords: proposal submission, information systems, proposals, activity reports, activities.

(2)

1. PENDAHULUAN

SMA N 1 Giri merupakan salah satu sekolah menengah atas yang terletak dijalan HOS Cokroaminoto 38, Giri, Banyuwangi, Jawa timur dengan status sekolah standar nasional.

SMA N 1 Giri memiliki beberapa organisasi kegiatan dan setiap organisasi memiliki kegiatan atau acara yang dilaksanakan dengan mengajukan proposal kegiatan untuk mendapatkan persetujuan dari pihak sekolah.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan Ibu Suharsih S.Pd selaku guru dan Wakil Kepala bidang Kesiswaan menyatakan bahwa terdapat beberapa permasalahan terkait pengajuan proposal dan laporan kegiatan, diantaranya kepala sekolah yang memiliki tinggi sehingga sering tidak berada di sekolah, kesulitan untuk mengecek berkas secara keseluruhan karena tidak adanya softfile apabila pihak terkait tidak berada di sekolah, berkas yang diajukan tidak lengkap, format proposal kurang rapi atau banyak kesalahan, dan mengecek dana berdasarkan RKAS (Rencana Kerja Anggaran Sekolah) yang harus dibuka dengan perangkat lain.

Permasalahan dari siswa diantaranya membuang waktu dan kertas karena harus mengajukan kembali berkas proposal apabila berkas revisi atau ditolak, menunggu persetujuan lebih lama apabila pihak terkait tidak ada di tempat, dan siswa tidak mengetahui posisi proposal sehingga harus selalu datang untuk mengecek proposal telah diverifikasi.

Penelitian ini mengembangkan sistem informasi pengajuan proposal dan laporan kegiatan berbasis web untuk mengatasi masalah tersebut. Teknologi web digunakan untuk memudahkan siswa maupun guru untuk menggunakan sistem ini. Dengan adanya sistem informasi pengajuan proposal dan laporan kegiatan ini diharapkan dapat membantu murid dan guru yang ada di SMA N 1 Giri, Banyuwangi.

2. LANDASAN KEPUSTAKAAN 2.1 Proposal

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Proposal merupakan ide atau gagasan yang disajikan dalam bentuk rencana kerja.

Proposal adalah rencana kegiatan yang dirinci oleh seseorang atau sekelompok orang

(Ainun, 2020).

2.2 Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) adalah pengembangan yang mengikuti prinsip atau konsep teknis yang bertujuan untuk menciptakan software yang memiliki nilai ekonomis, andal, dan berjalan dengan efisien pada mesin ( A.S.

Rosa & Shalahuddin. M. , 2018). Pada penelitian ini digunakan Model waterfall karena pada proses pengembangannya dilakukan secara berurutan (Marsic, 2012).

Gambar 1 Waterfall Model

2.3 PemodelanBerorientasi Objek

Pendekatan berorientasi objek adalah pendekatan yang mempelajari domain permasalahan dan mendefinisikannya menjadi objek struktur sistem yang akan dikembangkan (Pressman, 2012). Pressman (2012) menjelaskan bahwa terdapat empat tahapan pada pendekatan berorientasi objek yaitu Object Oriented Analysist (OOA), Object Oriented Design (OOD), Object Oriented Programming (OOP) dan Object Oriented Testing (OOT).

3. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian memiliki 6 tahapan untuk membangun sistem pengajuan proposal dan laporan kegiatan. Tahapan tersebut dipaparkan dalam Gambar 3.1.

(3)

Gambar 2Diagram alir metodologi penelitian

3.1 Studi Literatur

Pada tahapan ini, pengembang melakukan penggalian informasi dari berbagai sumber, baik jurnal maupun penelitian-penelitian lainnya yang berhubungan dengan sistem laporan proposal dan laporan kegiatan.

3.2 Kebutuhan

Tahap requirements bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap kebutuhan sistem prangkat lunak yang akan dibangun dan mengetahui apakah sistem telah memenuhi target yang diinginkan. Proses analisis kebutuhan dibagi menjadi 3 yaitu elisitasi kebutuhan, spesifikasi kebutuhan, dan verifikasi kebutuhan.

3.3 Perancangan

Tahapan Design atau perancangan digunakan metode OOD (Object Oriented

Design) dan UML (Unified Modeling language).

Terdapat 4 tahap Perancangan, yaitu perancangan arsitektur, perancangan data, perancangan komponen, dan perancangan antarmuka.

3.4 Implementasi

Tahapan implementation atau implementasi dilakukan penerjemahan perancangan yang dilaksanakan kedalam kode program. Penelitian ini menggunakan metode Object Oriented Programming (OOP) untuk pengembangan sistem.

3.5 Pengujian

Tahap testing dilakukan dengan metode pengujian white box dan black box dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang maksimal tanpa adanya kesalahan dalam sistem. Tahap pengujian sistem ini terdiri dari pengujian unit, pengujian integrasi, pengujian validasi, dan pengujian non-fungsional.

3.6 Penutup

Pada tahap penutup berisi kesimpulan yang didapat dari tahap-tahap sebelumnya yaitu kebutuhan, perancangan, implementasi dan pengujian. Dari hasil sistem yang telah jadi diperoleh saran sebagai gambaran untuk mengembangkan sistem selanjutnya.

4. KEBUTUHAN

Kebutuhan adalah tahap pertama dalam mengembangkan sebuah sistem, tahap ini sangat berguna untuk mengetahui kebutuhan apa pada sistem. Pada tahap ini juga menjelaskan pengguna yang berperan dalam sistem. Selain itu, bagian ini dibuat pemodelan-pemodelan kebutuhan seperti diagram use case yang digambarkan pada Gambar 4, dan Use Case scenario yang berguna untuk membantu dan meningkatkan pemahaman mengenai proses berjalannya sistem.

(4)

Gambar 3 Pemodelan Use case Diagram

(5)

Proses penggalian kebutuhan menggunakan

teknik elisitasi yaitu wawancara dan observasi.

Hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dijabarkan dalam bentuk proses bisnis sebagai berikut:

1. Pengajuan Proposal

Proses bisnis pengajuan proposal yaitu siswa mengajukan proposal kepada Pembina untuk di cek dan diverifikasi apakah proposal sudah sesuai dengan RKAS yang ada. Setelah itu proposal diajukan pada Waka Kesiswaan untuk mendapatkan verifikasi dan persetujuan. Waka Kesiswaan mengecek kembali roposal apakah sudah sesuai dengan RKAS dan verifikasi proposal. Kemudian proposal akan diserahkan pada Kepala Sekolah sebagai pihak akhir yang berwenang atas persetujuan dari proposal yang diajukan dan diserahkan kembali pada Waka Kesiswaan.

Jika proposal yang diajukan berupa proposal dana, maka setelah mendapatkan persetujuan dari kepala sekolah, proposal akan diserahkan kembali ke Waka Kesiswaan dan diserahkan pada Bendahara untuk pencairan dana.

2. Penurunan Dana

Proses bisnis penurunan dana yaitu setelah proposal di setujui oleh Kepala Sekolah, proposal akan diserahkan kembali ke Waka Kesiswaan dan memberikan informasi kepada Bendahara mengenai proposal dana yang diajukan. Setelah

Bendahara mengetahui proposal dana, dana akan diberikan pada Waka Kesiswaan untuk diserahkan pada Siswa atau dari Bendahara di serahkan pada Pembina dan Pembina menyerahkannya pada Siswa.

3. Pengajuan Laporan Kegiatan

Proses bisnis pengajuan laporan kegiatan Siswa mengajuan laporan kegiatan pada Pembina, lalu diserahkan ke Waka Kesiswaan untuk dicek dan diverifikasi, dan diserahkan kepada Kepala Sekolah untuk mendapatkan persetujuan. Untuk penyerahan laporan kegiatan paling lama yaitu 1 minggu (7 hari) setelah kegiatan dilaksanakan.

Dari hasil elisitasi kebutuhan didapatkan 6 aktor, 50 kebutuhan. Kebutuan beberapa fungsional dijabarkan dalam tabel 1 berikut:

Tabel 1 kebutuhan fungsional

Kebutuhan yang telah ditetapkan di gambarkan dalam Use Case Diagram yang diilustrasikan pada Gambar 4.1.

5. PERANCANGAN DAN

IMPLEMENTASI 5.1 Perancangan

Perancangan sistem adalah tahap setelah melakukan penggalian data dan kebutuhan.

Terdapat 4 tahap perancangan yaitu perancangan arsitektural, perancangan data, perancangan komponen, dan perancangan antarmuka.

Perancangan arsitektural memodelkan dan menggambarkan struktur komponen dengan sequence diagram, dan Class diagram.

Pemodelan entity class diagram dimodelkan pada Gambar 5. Entity class diagram memiliki 5 class yaitu. Model_user, model_proposal, model_lpj, model_siswa, dan model_rkas.

Perancangan data memodelkan struktur data sistem dengan pemodelan ERD, dan pemodelan PDM. Pemodelan ERD digambarkan pada Gambar 6. Pemodelan ERD memiliki entitas yaitu users, siswa, proposal, lpj, rkas, guru, dan organisasi. Pemodelan PDM digambarkan pada Gambar 7. Pemodelan PDM memiliki 6 tabel yaitu users, siswa, proposal, lpj, rkas, dan organisasi. Perancangan komponen menjelaskan rincian algoritme proses yang terjadi didalam komponen.

No kebutuhan Aktor Use Case

1

Sistem dapat menyediakan fungsi upload

Siswa Upload proposal

2

Sistem dapat menyediakan fungsi liat surat tugas

Siswa Lihat surat tugas

3

Sistem dapat menyediakan fungsi download proposal

Pembina, waka kesiswaan,

kepala sekolah

Download proposal

4

Sistem dapat menyediakan fungsi verifikasi proposal

Pembina, waka kesiswaan,

kepala sekolah

Verifikasi proposal

5

Sistem dapat menyediakan fungsi tambah RKAS

Admin Tambah RKAS

(6)

Gambar 4 Pemodelan Entity Class Diagram

Gambar 5 Entity Relationship Diagram (ERD)

(7)

Gambar 6 Pemodelan PDM

Gambar 7 Antarmuka halaman data proposal siswa

5.2 Implementasi

Implementasi adalah langkah menerapkan hasil rancangan dan analisis kebutuhan.

Terdapat tiga tahap pada implementasi yaitu implementasi kode program, implementasi data, dan implementasi antarmuka. Implementasi antarmuka halaman proposal siswa digambarkan pada Gambar 8. Implementasi antarmuka halaman proposal siswa memiliki beberapa fungsi diantaranya pada bagian navigator bar berisi menu akun, judul aplikasi, bagian menu berisi dashboard, menu proposal, menu kegiatan, pada bagian halaman proposal berisi tombol download template, tombol upload, pada bagian tabel berisi link pesan, dan ikon edit proposal.

6. PENGUJIAN

Sebuha sistem akan dikatakan telah sesuai apabila telah dilakukan pengujian. Pada penelitian ini terdapat dua pengujian yaitu pengujian fungsional. Pengujian fungsional dibagi menjadi menjadi 2 metode pengujian yaitu metode white box testing yang terdiri dari pengujian unit dan intergrasi, dan metode black box testingyang terdiri dari pengujian validasi.

Metode white box testing menggunakan basis path testing yang memiliki 4 elemen yaitu flow graph cyclomatic complexity, independent path, dan test case. Pengujian unit menggunakan method TambahProposal dari class entity

(8)

model_proposal ditampilkan dalam bentuk pseudocode pada Tabel 3. Flow graph digambarkan pada Gambar 3 menampilkan 1 node dan 1 region.

Tabel 2 pseudocode method TambahProposal

Gambar 8 flow Graph method TambahProposal

− Cyclometic Complecity V(G) = jumlah region = 1

V(G) = edge - node + 2 = 0 – 1 + 2 = 1 V(G) = predicate node + 1 = 1 + 1 = 2

− Independent Path Jalur : 1

− Hasil uji dari pengujian unit method TambahProposal dari class entity model_proposal

Tabel 3 Hasil uji method TambahProposal

No

jalur Prosedur uji Expected

Result Result Status

1 Class

DriverUnit menjalankan method TambahPropos al dengan inputan data nama_kegiatan

= pelatihan osis,

fileproposal = file.pdf, tanggal_pelaks anaan = 2021- 12-12, tanggal_selesai

= ‘2021-12- 14’,

jenis_proposal

= Dana,

jumlah_dana =

Data input berhasil dan mengemb alikan nilai true

Data input berhas il dan menge mbalik an nilai true

Valid

bertanggung jawab, tempat_kegiata n = ‘SMAN 1 Giri’.

Hasil pengujian unit method TambahProposal adalah 1 node, 0 edge, 1 region, dan independent path 1 jalur. Didapatkan hasil 100% valid pada pengujian unit. Pengujian integrasi menggunakan 3 method yaitu method upload class uploadProposal dari Class controller C_Proposal, method verifikasi_pembina dari class controller C_Proposal, dan method EditProposal dari Class controller C_ProposalSiswa. Pengujian integrasi yang dilakukan mendapatkan hasil 100% valid.

Pengujian validasi dilakukan untuk memerika semua kebutuhan telah sesuai dengan scenario sistem yang telah dibuat. Pengujian ini menguji 50 kebutuhan dengan menggunakan pendekatan scenario-based testing dan menghasilkan 72 test case dan menghasilkan 100% valid untuk setiap data uji.

7. KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, sistem pengajuan proposal dan laporan kegiatan berbasis web memiliki 50 kebutuhan fungsional untuk membangun sistem.

Kebutuhan sistem didapat dari tahap kebutuhan atau tahap requirement yaitu elisitasi kebutuhan, spesifikasi kebutuhan dan verifikasi kebutuhan. Selain kebutuhan- kebutuhan sistem, diperoleh juga gambaran model yang digunakan untuk dapat memahami sistem, model sistem tersebut digambarkan menggunakan use case diagram, dan use case scenario.

2. Pada perancangan arsitektural diperoleh sequence diagram dan Class diagram. Pada perancangan komponen diperoleh rancangan algoritme. Pada perancangan data diperoleh rancangan basis data atau database berupa ERD dan PDM. Pada perancangan antarmuka diperoleh rancangan interface. Dari hasil perancangan yang didapatkan, diperoleh kode program, basis data, dan antarmuka yang dijabarkan dalam tahap implementasi.

3. Pengujian dilakukan dengan metode whitebox testing pada pengujia unit, dan pengujian integrasi, dan menggunakan metode blackbox testing pada pengujian

Pseudocode 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Start

Data[] = array(

‘id_proposal = ‘ ’, ‘id_user = id_user,

‘nama_kegiatan’ = nama_kegiatan, ‘filepropsal’ = fileproposal

‘tanggal_pelaksanaan’= tanggal_pelaksanaan,

‘jenis_proposal’ = jenis_proposal,

‘jumlah_dana’ = jumlah_dana,

‘tujuan_kegiatan’ = tujuan_kegiatan,

‘created_at’ = time());

Run query insert (data) end

(9)

yaitu method TambahProposal dari Class entity model_proposal, method verifikasi_pembina dari Class entity model_proposal, dan method updateProposal dari Class entity model_proposal, dengan nilai cyclometic complexity masing-masing yaitu 1, 1, 1 dan manghasilkan 100% valid. Digunakan 3 method pada pengujian integrasi yaitu method uploadProposal dari Class controller C_Proposal, method verifikasi_pembina dari Class controller C_Proposal, dan method EditProposal dari Class controller C_Proposal. Diperoleh hasil 100% valid. Pengujian validasi dengan metode black box testing pada 50 kebutuhan dan 72 test case didapatkan hasil 100% valid pada masing-masing case.

8. DAFTAR PUSTAKA

Marsic, I., 2012. Software Engineering. [e-book]

New Jersey: Rutgers university.

A.S. Rosa & Shalahuddin. M. , 2018. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Informatika.

Ainun, 2020. Pengertian Proposal. [Online]

Available at:

https://salamadian.com/pengertian- proposal/

[Accessed 9 Oktober 2021].

Roger S. Pressman, 2012. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi.

Referensi

Dokumen terkait

Hambatan-hambatan yang muncul dari perkawinan yang dilakukan pada saat masih berstatus mahasiswa menghasilkan strategi coping yang dilakukan oleh para wanita yang menjadi

a) Menurut sistem KUHP , dibedakan antara kejahatan yang dimuat Alasan pembedaan antara kejahatan dan pelanggaran adalah diketahui dari ancaman pidana pada

Jumlah kadar gula pada jenis gula aren balemantah (gula kering) lebih tinggi dari jenis gula aren batali (gula basah), hal ini disebabkan dari bahan baku yang

DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN CAPO (Blumea balsamifera. L) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella thypii..

Indikator financial projection yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode tingkat pertumbuhan untuk mengetahui proyeksi penjualan dan analisis common size

Berkat limpahan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Project based Learning (PjBL) Berbasis

relevan dengan kemauan model pembelajaran untuk mendukung pelaksanakan Kurikulum 2013. Begitu juga pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti sangat cocok dengan

“Hakim mediator menyatakan mediasi tidak berhasil mencapai kesepakatan, dikarenakan telah habis jangka waktu yang telah ditentukan untuk proses mediasi, para pihak