• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peristiwa dalam Kehidupan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Peristiwa dalam Kehidupan"

Copied!
202
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Tahun 2018

Peristiwa dalam Kehidupan

Buku Tematik terpadu Kurikulum 2013

Tema 2

Buku Guru SMPLB Tunagrahita Kelas VII

oleh:

Neneng Fitri Ekasari, M.Pd

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

2018

(4)

Hak Cipta © 2018 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang

Disklaimer: Buku ini merupakan Buku Guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku Guru ini di ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam penerapan Kurikulum 2013 untuk satuan pendidikan khusus. Buku ini merupakan dokumen yang fleksibel yang senantiasa diperbaiki dan diperbaharui sesuai dengan kondisi, kemampuan dan kebutuhan siswa serta disesuaikan dengan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Peristiwa dalam Kehidupan/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan – Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2018.

xli, 156 hal- Untuk SMPLB Tunagrahita Kelas VII

Seri Pembelajaran Tematik Terpadu Untuk SMPLB Tunagrahita Kelas VII ISBN: ....

Buku Tematik Terpadu-Studi dan Pengajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Penulis : Neneng Fitri Ekasari, M.Pd.

Penelaah materi : Aldjon Nixon Dapa, M.Pd Ilustrator : Dedy Ardian, S.Sn

Diterbitkan Oleh : Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah

Cetakan Ke-1, 2018

Disusun dengan huruf Baar Metanoia, 12 pt MILIK NEGARA

TIDAK DIPERDAGANGKAN

(5)

KATA SAMBUTAN

Pada tahun pelajaran 2014/2015 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai memberlakukan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus di seluruh SLB.

Pemberlakuan kurikulum tersebut, diikuti dengan penyiapan buku teks pelajaran sebagai salah satu sarana pendukung dalam implementasi Kurikulum 2013. Kurikulum pendidikan khusus dirumuskan secara terpadu meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa. Kurikulum ini dikembangkan dengan mengakomodasi kebutuhan siswa pada setiap ketunaan.

Pada tahun pelajaran 2018/2019 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan PK dan LK mempersiapkan buku teks pelajaran untuk SMPLB kelas VII, yang sudah disesuaikan dengan Perdirjen Nomor 10 tahun 2017 tentang Stuktur Kurikulum, Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti dan Pedoman Imlementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.

Buku teks pelajaran untuk siswa Tema 2 Peristiwa dalam Kehidupan untuk Tunagrahita ditulis dengan pendekatan Pembelajaran Tematik Terpadu agar siswa tunagrahita lebih mudah memahami pengetahuan faktual. Siswa dapat mencapai kompetensi melalui proses pembelajaran transdisipliner dengan tema-tema tertentu yang dikaitkan dengan keterampilan dan konteks lingkungan yang harus dipahami. Buku teks pelajaran SMPLB kelas 7 dirancang menjadi 8 tema untuk setiap ketunaan. Tema 1 s.d. 7 dikembangkan masing-masing dalam 4 subtema dan setiap subtema dibuat dalam 3 pembelajaran. Untuk tema 8 dikembangkan dalam 3 subtema, masing-masing subtema dibuat dalam 3 pembelajaran.

Buku teks pelajaran ini mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi yang memuat rencana pembelajaran yang berbasis aktivitas dan merupakan penjabaran rerata yang bisa dinaikkan atau diturunkan oleh guru sesuai dengan Tematik SMPLB kelas 7 Buku Siswa.

Buku ini merupakan salah satu sumber belajar bagi siswa yang dapat

(6)

ii

dipadukan dengan sumber belajar lainnya sesuai dengan kemampuan siswa berkebutuhan khusus. Kami berharap buku ini bisa bermanfaat bagi siswa dan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Selain itu, buku ini juga dapat dimanfaatkan oleh Kepala Sekolah, Pengawas, Orangtua, dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan mutu dan layanan pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus.

Selain diperuntukkan bagi siswa yang belajar di sekolah luar biasa, buku ini juga dapat dimanfaatkan oleh siswa berkebutuhan khusus yang belajar di sekolah inklusif. Saran dan kritikan yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Melalui kesempatan ini kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Saudara Neneng Fitri Ekasari, M.Pd sebagai penulis, Saudara Aldjon Nixon Dapa, S.Pd, M.Pd sebagai penelaah, dan Saudara Dedy Ardian, S.Sn sebagai ilustrator yang telah mencurahkan pemikirannya untuk mempersiapkan buku ini dengan baik.

September 2018


Direktur Pembinaan PK dan LK

Poppy Dewi Puspitawati NIP196305211988032001

(7)

KATA PENGANTAR

Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang tidak hanya fokus pada kecerdasan kognitif saja tetapi merupakan keterpaduan antara kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dikuasai siswa. Proses pembelajaran dan penilaian yang diperlukan siswa dirumuskan sedemikian untuk mencapai kompetensi yang diinginkan. Buku disusun berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dirancang dengan menggunakan proses pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa. Hasil pencapaian kompetensi belajar diukur dengan proses penilaian yang sesuai.

Kompetensi yang diharapkan pada setiap siswa adalah kemampuan berpikir dan bertindak yang produktif dan kreatif dalam ranah konkrit atau ranah yang abstrak walaupun membutuhkan waktu karena siswa dengan tunagrahita mengalami kesulitan untuk berpikir abstrak. Oleh karena itu ranah afektif perlu diolah dengan baik untuk mengembangkan keterampilan mengolah emosi dan mengontrol perilaku sosial dengan baik. Ranah kognitif dapat dikembangkan dengan materi pelajaran yang sistematis, bahasa yang jelas, media visual yang tersedia dan guru yang kreatif mengembangkan materi ajar yang mudah dipahami siswa.

Buku pembelajaran yang bersifat tematik dapat memandu guru mengembangkan materi pelajaran dengan mudah. Guru dituntut untuk kreatif menggunakan buku tematik tersebut. Buku panduan guru berisi materi pelajaran yang terkoneksi dengan buku panduan siswa. Guru diharapkan kritis dan kreatif menggunakan buku panduan sehingga suasana belajar menyenangkan bagi siswa. Siswa dibimbing untuk terlibat secara interaktif dalam kegiatan belajar.

Siswa yang memiliki kemampuan bahasa dan komunikasi yang terbatas dapat dibantu dengan media visual yang sesuai dengan materi pelajaran.

Media pelajaran dapat menggunakan benda-benda konkrit yang ada di lingkungan masing-masing sekolah.

(8)

iv

Tema Peristiwa dalam Kehidupan dibagi dalam empat sub tema yaitu memasak, jual beli, pelestarian hewan, dan pesta rakyat. Pencapaian tema ini tidak terlau sulit bagi guru untuk menyediakan media belajar. Media dapat dikreasi dari lingkungan sekitar siswa. Siswa dapat mengamati langsung kegiatan-kegiatan yang ada di lingkungan tempat tinggal. Dengan cara demikian siswa dapat memperoleh pengalaman secara langsung.

Buku panduan ini masih jauh dari sempurna, diharapkan masukkan- masukan dari sejawat untuk penyempurnaan buku ini.

Jakarta, Juni 2018 Penulis

(9)

Daftar Isi

Kata Sambutan ……… i

Kata Pengantar ……… iii

Daftar Isi ……… v

Tentang Buku Guru ……… vii

Pemetaan KI KD ……… xxxi

Tema 2 Pemetaan Kd ……… 1

Subtema 1 : Memasak ……… 2

Pembelajaran 1 ……… 7

Pembelajaran 2 ……… 13

Pembelajaran 3 ……… 19

Tema 2 Pemetaan Kd ……… 38

Subtema 2 : Jual Beli ……… 39

Pembelajaran 1 ……… 43

Pembelajaran 2 ……… 48

Pembelajaran 3 ……… 53

Tema 2 Pemetaan Kd ……… 71

Subtema 3 : Pelestarian Hewan ……… 72

Pembelajaran 1 ……… 76

Pembelajaran 2 ……… 82

Pembelajaran 3 ……… 89

(10)

vi

Tema 2 Pemetaan Kd ………

107

Subtema 4 : Pesta Rayat ……… 108

Pembelajaran 1 ……… 111

Pembelajaran 2 ……… 118

Pembelajaran 3 ……… 124

Glosarium ……… 142

Daftar Pustaka ……… 144

Profil Penulis ……… 146

Profil Penelaah ……… 148

Profil Ilustrator ……… 149

(11)

TENTANG PANDUAN BUKU GURU

PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU KELAS VII TUNAGRAHITA

Buku ini disusun agar guru mendapat gambaran yang jelas dan rinci dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Buku ini berisi:

1. Jaringan tema yang memberi gambaran kepada guru tentang suatu tema yang melingkupi beberapa kompetensi dasar (KD) dan indikator dari berbagai mata pelajaran.

2. Ruang lingkup pembelajaran yang memberikan gambaran tentang kegiatan dan kemampuan yang dikembangkan dalam satu subtema 3. Kegiatan pembelajaran tematik terpadu untuk menggambarkan kegiatan

pembelajaran yang menyatu dan mengalir.

4. Pengalaman belajar yang bermakna untuk membangun sikap dan perilaku positif, penguasaan konsep, keterampilan berpikir saintifik, berpikir tingkat tinggi, kemampuan menyelesaikan masalah, inkuiri, kreativitas, dan pribadi reflektif.

5. Berbagai teknik penilaian siswa.

6. Informasi yang menjadi acuan kegiatan remedial dan pengayaan.

7. Kegiatan interaksi guru dan orangtua, yang memberikan kesempatan kepada orangtua untuk ikut berpartisipasi aktif melalui kegiatan belajar siswa di rumah.

8 . Pe tunj uk p e nggunaan b uk u s is w a.

Kegiatan pembelajaran pada buku ini didesain untuk mengembangkan kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) siswa melalui aktivitas yang bervariasi. Aktivitas tersebut meliputi:

1. Membuka pelajaran yang menarik perhatian siswa, seperti membacakan cerita, bertanya jawab, bernyanyi, permainan, demonstrasi, memberikan masalah dan sebagainya.

2. Menginformasikan tujuan pembelajaran sehingga siswa dapat mengorganisasi informasi yang disampaikan (apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dikerjakan).

3. Menggali pengetahuan siswa yang diperoleh sebelumnya agar siswa bisa mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan pengetahuan

(12)

viii

yang akan dipelajari.

4. Memberi tugas yang bertahap guna membantu siswa memahami konsep.

5. Memberi tugas yang membutuhkan keterampilan tingkat tinggi.

6. Memberi kesempatan untuk melatih keterampilan atau konsep yang telah dipelajari.

7. Memberi umpan balik yang akan menguatkan pemahaman siswa.

A. Rasional

Dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (pasal 1). Hakikat pendidikan di sekolah adalah mempersiapkan peserta didik agar dapat hidup di masyarakat secara mandiri dan layak. Hal tersebut sesuai dengan Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional, Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (pasal 3). Tujuan Pendidikan Nasional ini juga bagi peserta didik berkebutuhan khusus yang memerlukan pelayanan pendidikan yang secara khusus mempersiapkan mereka terjun di masyarakat. Pendidikan untuk mereka selayaknya lebih mempersiapkan mereka dapat hidup di masyarakat secara layak, salah satunya adalah peserta dengan hambatan intelektual/tunagrahita.

Seiring dengan kebutuhan tersebut dikembangkan kurikulum bagi peserta didik dengan hambatan intelektual dalam mempersiapkan anak hidup di masyarakat dengan seminimal mungkin tergantung pada orang lain.

(13)

Kurikulum yang dikembangkan mendekatkan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Kegiatan-kegiatan pembelajaran yang mengacu pada kegiatan sehari- hari dalam lingkungan anak menjadi fokus pelayanan pendidikan untuk mereka.

Kegiatan-kegiatan yang dikembangkan dalam buku siswa tidak terlalu rumit dan tidak memerlukan proses berfikir yang tinggi. Hal tersebut disesuaikan dengan kondisi siswa yang memiliki hambatan dalam fungsi intelektual dan perilaku adaptif. Walaupun demikian bimbingan guru dalam melaksanakan kegiatan pada buku siswa sangat diperlukan.

Kegiatan pembelajaran dalam kurikulum ini menggunakan pendekatan tematik terintegrasi atau terpadu, artinya kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dirancang dalam bentuk tema yang terkait dengan kehidupan sehari-hari. Semua mata pelajaran yang terkait dengan tema yang dikembangkan tidak dimunculkan secara jelas. Materi-materi pada berbagai mata pelajaran dikemas dalam kegiatan kegiatan yang sesuai dalam kehidupan anak.

Kurikulum yang telah tersusun dapat dijalankan dengan baik, jika guru sebagai pengguna kurikulum dapat memahami isi kurikulum dengan baik.

Buku pedoman guru untuk memudahkan dan memperjelas penggunaan

“Buku Siswa” yang dibimbing oleh guru.

B. Petunjuk

1. Petunjuk Umum

a. Tentang Buku Guru Pembelajaran Tematik dengan tema Peristiwa dalam Kehidupan Kelas VII SMPLB Tunagrahita

b. Buku Guru disusun untuk memudahkan para guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik di SMPLB TUNAGRAHITA . Buku ini mencakup hal-hal sebagai berikut :

1) Jaringan tema yang memberi gambaran kepada guru tentang suatu tema yang melingkupi beberapa kompetensi dasar (KD) dari berbagai mata pelajaran.

2) Tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada setiap kegiatan pembelajaran.

(14)

x

3) Kegiatan pembelajaran tematik terpadu untuk menggambarkan kegiatan pembelajaran yang menyatu dan mengalir.

4) Pengalaman belajar yang bermakna untuk membangun sikap dan perilaku positif, penguasaan konsep, keterampilan berpikir saintifik, berpikir tingkat tinggi, kemampuan menyelesaikan masalah, inkuiri, kreativitas, dan pribadi reflektif.

5) Berbagai teknik penilaian siswa.

a) Penilaian kinerja b) Penilaian proyek c) Penilaian portofolio d) Penilaian tertulis

6) Informasi yang menjadi acuan kegiatan remedial dan pengayaan.

7) Kegiatan interaksi guru dan orangtua, yang memberikan kesempatan kepada orangtua untuk ikut berpartisipasi aktif melalui kegiatan belajar siswa di rumah.

2. Petunjuk Penggunaan Buku Guru

Kegiatan pembelajaran di buku ini dirancang untuk mengembangkan kompetensi (sikap, pengetahuan dan keterampilan) siswa melalui aktivitas yang bervariasi. Aktivitas tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Membuka pelajaran dengan cara yang menarik perhatian siswa, seperti membacakan cerita, bertanya jawab, bernyanyi, melakukan permainan, demonstrasi, pemecahan masalah dan sebagainya.

b. Menginformasikan tujuan pembelajaran sehingga siswa dapat mengorganisir informasi yang disampaikan (apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dikerjakan).

c. Menggali pengetahuan siswa yang diperoleh sebelumnya agar siswa bisa mengaitkan pengetahuan terdahulu dengan yang akan dipelajari.

d. Memberi tugas yang bertahap guna membantu siswa memahami konsep.

e. Memberi tugas yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

(15)

f. Memberi kesempatan untuk melatih keterampilan atau konsep yang telah dipelajari.

g. Memberi umpan balik yang akan menguatkan pemahaman siswa.

3. Bagaimana Menggunakan Buku Panduan Guru?

Buku Panduan Guru memiliki dua fungsi, yaitu sebagai petunjuk penggunaan Buku Siswa dan sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan memperhatikan hal- hal sebagai berikut.

a. Bacalah halaman demi halaman dengan teliti.

b. Pahamilah setiap Kompetensi Dasar yang dikaitkan dengan tema.

c. Upayakan untuk mencakup Kompetensi Inti (KI) I dan (KI) II dalam semua kegiatan pembelajaran. Guru diharapkan melakukan penguatan untuk mendukung pembentukan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan

d. Dukunglah ketercapaian Kompetensi Inti (KI) I dan (KI) II dengan kegiatan pembiasaan, keteladanan, dan budaya sekolah.

e. Sesuaikanlah setiap langkah kegiatan yang berhubungan dengan buku siswa sesuai dengan halaman yang dimaksud.

f. Mulailah setiap kegiatan pembelajaran dengan memberikan pengantar sesuai tema pembelajaran. Lebih baik lagi jika dilengkapi dengan kegiatan pembukaan yang menyenangkan dan membangkitkan rasa ingin tahu siswa. Misalnya bercerita, mengajukan pertanyaan yang menantang, menyanyikan lagu, menunjukkan gambar dan sebagainya. Demikian juga pada saat menutup pembelajaran. Pemberian pengantar pada setiap perpindahan subtema dan tema, menjadi faktor yang sangat penting untuk memaksimalkan manfaat dan keberhasilan pendekatan tematik terpadu yang diuraikan dalam buku ini.

g. Kembangkan ide-ide kreatif dalam memilih metode pembelajaran.

Termasuk di dalamnya menemukan kegiatan alternatif apabila kondisi yang terjadi kurang sesuai dengan perencanaan yang kita buat.

h. Pilihlah beragam metode pembelajaran yang akan dikembangkan (misalnya bermain peran, mengamati/ observasi, bertanya-jawab,

(16)

xii

pemberian tugas dan sebagainya). Penggunaan beragam metode tersebut, selain melibatkan siswa secara langsung, diharapkan juga dapat melibatkan warga sekolah dan lingkungan sekolah.

i. Kembangkanlah keterampilan berikut ini:

1). Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM),

2). Keterampilan bertanya yang berorientasi pada kemampuan berkomunikasi dan kemandirian.

3). Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran.

4). Keterampilan mengelola kelas dan pajangan kelas.

j. Gunakanlah media yang sesuai dengan materi pembelajaran atau sumber belajar alternatif

k. Gunakanlah pendekatan Scientifik dan Konseptual

l. Pada semester I dan II terdapat 1 tema, setiap tema ada 4 subtema yang terdiri dari 3 pembelajaran pada setiap subtemanya.

m. Perkiraan alokasi waktu dapat merujuk pada struktur kurikulum.

Meskipun demikian, alokasi waktu menurut mata pelajaran hanyalah sebagai petunjuk umum. Guru diharapkan menentukan sendiri alokasi waktu berdasarkan situasi dan kondisi di sekolah dan pendekatan tematik terpadu.

n. Pada akhir tema buku siswa, dilengkapi dengan bahan-bahan latihan yang sejalan dengan pencapaian kompetensi. Meskipun demikian, guru dianjurkan untuk menambah bahan-bahan latihan bagi siswa dari sumber-sumber yang relevan.

o. Hasil unjuk kerja siswa yang berupa karya dan bukti penilaian dapat berfungsi sebagai portofolio siswa.

p. Buatlah catatan refleksi setelah satu tema selesai, sebagai bahan untuk melakukan perbaikan pada proses pembelajaran selanjutnya.

Misalnya faktor-faktor yang menyebabkan pembelajaran berlangsung dengan baik, kendala-kendala yang dihadapi, dan ide- ide kreatif untuk pengembangan pembelajaran lebih lanjut.

q. Demi pencapaian tujuan pembelajaran, diperlukan komitmen guru untuk mendidik dengan sepenuh hati (antusias, kreatif, kasih sayang dan kesabaran).

(17)

4. Kerja sama dengan orangtua.

Secara khusus, di setiap akhir pembelajaran pada buku siswa, terdapat kolom untuk orangtua dengan judul „Belajar di Rumah‟. Kolom ini berisi :

a. Informasi tentang materi yang dipelajari dan aktivitas belajar yang dapat dilakukan siswa bersama orangtua di rumah

b. Orangtua diharapkan berdiskusi dan terlibat dengan aktivitas belajar siswa.

c. Guru perlu membangun komunikasi dengan orangtua sehubungan dengan kegiatan pembelajaran yang akan melibatkan orangtua dan siswa di rumah.

d. Guru bekerja sama dengan orangtua untuk mengetahui perkembangan siswa, yang ditulis dalam catatan prestasi siswa di sekolah (buku catatan khusus perkembangan siswa).

C. Konsep Tunagrahita

Dalam bahasa Indonesia kata tuna berarti memiliki kekurangan dan grahita merupakan kata serapan dari bahasa Jawa grahito yang berarti kemampuan berfikir atau akal. Sehingga secara harfiah dapat diartikan tunagrahita adalah kekurangan atau lemah pikiran (akal). Dapat diartikan bahwa anak tunagrahita adalah anak yang memiliki keterbatasan dalam kemampuan berpikir atau menggunakan akalnya.

Secara disiplin keilmuan yang terkait dengan para tunagrahita telah dikemukaan.

Batasan ketunagrahitaan pada dewasa ini umumnya mengacu pada tiga hal yaitu:

1. Kemampuan fungsi intelektual atau kecerdasan di bawah rata-rata secara jelas; artinya kecerdasannnya berada minimal dua standart deviasi di bawah rata-rata.

2. Keterbatasan dalam dua atau lebih dalam perilaku adaptif; maksudnya anak tersebut mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan usianya.

3. Manisfestasi ketunagrahitaan terjadi sebelum usia 18 tahun.

(18)

xiv

Fungsi intektual tunagrahita mengalami penyimpangan minimal dua standart deviasi di bawah kurva normal, dengan demikian secara dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Tunagrahita ringan dengan IQ antara 51 – 70 b. Tunagrahita sedang dengan IQ antara 25 – 50 c. Tunagrahita berat IQ dibawah 25

Perilaku adaptif dapat diartikan sebagai kemampuan menyesuaikan diri pada suatu situasi atau berprilaku dalam suatu masalah. Perilaku adaptif juga ditandai dengan jenis perilaku individu untuk mengubah perilaku tidak konstruktif (mengganggu) menjadi sesuatu yang lebih konstruktif. Perilaku adaptif tersebut meliputi:

1. Keterampilan practical; aktifitas kehidupan sehari-hari, fungsi motorik, kemasyarakatan, kemampuan menolong diri sendiri, kemampuan okupasional.

2. Keterampilan konseptual; keterampilan berbahasa perseptif dan ekspresif, kemampuan membaca dan menulis, kemampuan mengelola keuangan, komunikasi non verbal.

3. Keterampilan sosial; menjalin dan menjaga pertemanan, interaksi dengan sesamamnya, berpartisipasi dalam kelompok, menjaga emosi, penyesuaian diri dan sosial, memecahkan masalah, pengarahan diri sendiri, tanggung jawab, sosialisasi, perkiraaan dan kontrol diri sendiri, sensivitas, tidak mudah menjadi korban

Klasifikasi tunagrahita dapat juga dikelompokan menurut dukungan yang diperlukan dalam kehidupan di masyarakat. American Association forIntellectual Development Disabilities (AAIDD), mengelompokan ketunagrahitaan adalah sebagai berikut:

1. Intermittent; memerlukan bantuan insidental (sebentar-sebentar) terutama pada masa transisi antara sekolah dan pekerjaan.

2. Limited; memerlukan sedikit bantuan seperti latihan kerja pada masa sekolah dan masa transisi antara sekolah dan pekerjaan.

(19)

3. Extensive; memerlukan bantuan dalam pelayanan pendidikan serta kehidupan sehari-hari di rumah dan tempat bekerja.

4. Pervasive; memerlukan bantuan pada hampir seluruh kehidupannya.

Klasifikasi anak tunagrahita yang dipaparkan dalam buku ini berdasar fungsi intelektualnya. Hal tersebut sesuai dengan kondisi di Indonesia, klasifikasi siswa tunagrahita cenderung menggunakan penggolongan berdasarkan tingkat kecerdasan. Klasifikasi tunagrahita tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tunagrahita Ringan

Secara sepintas kita sulit membedakan antara anak tunagrahita sedang dengan anak yang sebaya dengannya. Mereka umumnya memiliki penampilan fisik yang tidak terlalu berbeda dengan sebayanya. Demikian pula dalam lingkup pergaulan sosial. Umumnya anak tunagrahita sedang mengalami masalah yang serius dalam pendidikan ketika mereka menginjak kelas 3 atau 4 SD. Secara umum dapat dijelaskan karaktristik mereka sebagai berikut:

a. Kemungkinan mengalami beberapa masalah dalam fisik, kesehatan dan motorik

b. Adakalanya dapat melakukan aktifitas olahraga dan sosial bersama sebayanya

c. Dapat berinteraksi dan bersahabat dengan sesama dan sebayanya dengan kemungkinan canggung

d. Dapat menguasai kemampuan sosial dan bermasyarakat dengan baik, jika diberi pelatihan yang sesuai

e. Kemungkinan memerlukan bantuan untuk hidup di lingkungannya f. Kemungkinan memerlukan bantuan finansial ketika menginjak

dewasa

g. Dapat melakukan pekerjaan yang kompetitif dengan perlakuan khusus atau dilingkungan khusus

h. Dapat diajarkan kemandirian dan kemampuan fungsional

2. Tunagrahita sedang

a. Dapat telibat dalam komunikasi yang sederhana, tetapi mengalami kesulitan memahami dan berbicara dalam permasalahan

(20)

xvi

b. Hanya dapat memahami komunikasi yang sederhana karena keterbatasan kemampuan verbal

c. Kemungkinan memerlukan tehnik komunikasi non verbal (misalnya;

bahasa isyarat dan gestures)

d. Umumnya mempunyai gangguan kesehatan dan motorik yang signifikan

e. Keterbatasan interaksi sosial .

f. Memerlukan bantuan dalam kegiatan hidup sehari-hari

g. Dapat mengerjakan pekerjaan yang sangat sederhana pada rangkaian pekerjaan seperti sheltered workshop atau lingkungan pekerjaan yang terlindung.

h. Dapat diberi pelatihan fungsional semisal keterampilan menolong diri sendiri.

3. Tunagrahita berat

Secara awam kita dapat mengenali keberadaan anak tunagrahita berat.

Keberadaan mereka umumnya dapat kita kenali dari perkembangan fisik dan mental sejak usia dini. Mereka mengalami keterlambatan yang signifikan dalam perkembangan berjalan dan bicara. Lebih lanjut kita bahas karakteristik mereka sebagai berikut:

Kemampuan berkomunikasi:

a. Sangat terbatas, sering hanya bersuara non verbal b. Tidak efektif.

Dimensi fisik

a. Kemampuan motorik yang terbatas b. Kesehatan yang rapuh

Adaptasi sosial

Kemungkinan tidak terlihat.

Kemandirian

Ketergantungan penuh.

Occupational / vocational level Tidak dapat dilatih ketrampilan Performa akademik

Kemungkinan hanya dapat menguasai kemampuan dasar kehidupan.

(21)

D. Pembelajaran dan Penilaian

1. Strategi Pembelajaran Bagi Anak Tunagrahita

Prinsip Pembelajaran Tunagrahita. Beberapa prinsip pembelajaran bagi tunagrahita adalah :

a. Prinsip pengulangan

Berhubung anak tunagrahita dapat cepat lupa mengeai apa yang dipelajarinya maa dalam mengajar mereka membutuhkan pengulangan-pengulangan disertai contoh yang bervariasi. Oleh karena itu, dalam mengajar anak tunagrahita janganlah cepat- cepat maju atau pindah ke bahan berikutnya sebelum guru yakin betul bahwa anak telah memahami betul bahan yang dipelajarinya.

b. Prinsip keperagaan

Prinsip ini digunakan dalam mengajar anak tunagrahita mengingat keterbatasan anak tunagrahita dalam berpikir abstrak. Oleh karena itu sangat penting, dalam mengajar anak tunagrahita dapat menggunakan alat peraga. Dengan alat peraga anak tunagrahita memperoleh tanggapan yang di pelajari atau tidak terjadi verbalisme.

c. Prinsip skala perkembangan mental

Prinsip ini menekankan pada pemahaman mengenai usia kecerdasan anak tunagrahita. Dengan memahami usia ini guru dapat menentukan materi pelajaran yang sesuai dengan usia mental anak tunagrahita tersebut. Dengan demikian, anak tunagrahita dapat mempelajari materi yang diberikan guru. Melalui prinsip ini dapat diketahui perbedaaan antar dan intra individu.

e. Prinsip individualisasi

Prinsip ini menekankan perhatian pada pebedaan individual anak tunagrahita. Anak tunagrahita belajar sesuai dengan iramanya sendiri. Namun, ia harus berinteraksi dengan teman atau dengan lingkungannya. Jadi, ia tetap belajar bersama dalam satu ruangan dengan kedalaman dan keluasan materi yang berbeda.

(22)

xviii

f. Prinsip kecekatan motorik tunagrahita.

Melalui prinsip ini anak tunagrhita dapat mempelajari sesuatu dengan melakukannya. Di samping itu dapat melatih motorik anak terutama untuk gerakan yang kurang mereka kuasai.

g. Prinsip korelasi

Maksud prinsip ini adalah bahan pelajaran dalam bidang tertentu hendaknya berhubungan dengan bidang lainnya atau berkaitan langsung dengan kegiatan kehidupan sehari-hari anak tunagrahita.

h. Prinsip pembelajaran bertahap.

Prinsip ini menghendaki agar dalam memberikan pembelajaran pada anak tunagrahita diberikan secara bertahap yakni tugas- tugas itu dirinci dan diberikan setahap-demi setahap. Misalnya dalam hal menulis abjad dapat dimulai dengan menebalkan abjad dengan pensil, menghubungan titik-titik dari huruf tersebut dan pada akhirnya menulis dengan contoh.

Pembelajaran Tematik Terpadu

Pembelajaran Tematik Terpadu dilaksanakan dengan menggunakan prinsip pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap muka, untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.

Karena siswa dalam memahami berbagai konsep yang mereka pelajari selalu melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dikuasainya.

Pelaksanaan pembelajaran Tematik Terpadu berawal dari tema yang telah dipilih/dikembangkan sesuai dengan kebutuhan siswa. Jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pembelajaran tematik ini tampak lebih menekankan pada Tema sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran yang lebih diutamakan pada makna belajar, dan keterkaitan berbagai konsep mata pelajaran. Keterlibatan siswa dalam belajar lebih diprioritaskan dan pembelajaran yang bertujuan

(23)

mengaktifkan siswa, memberikan pengalaman langsung serta tidak tampak adanya pemisahan antar mata pelajaran satu dengan lainnya.

Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat menambah semangat belajar, karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata (kontekstual) dan bermakna bagi siswa.

Sementara itu, tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah:

mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu;

mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama; memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;

mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengkaitkan berbagai mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa; lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain; lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas; guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan; budi pekerti dan moral siswa dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.

Sebagai suatu model pembelajaran tematik, pembelajaran tematik memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Berpusat pada siswa

Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.

(24)

xx

2. Memberikan pengalaman langsung

Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.

3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.

4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah- masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

5. Bersifat fleksibel

Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.

6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa

Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan

Dalam proses pembelajaran tematik tidak menjemukan/ membosankan bahkan dalam suasana bermain yang menyenangkan mereka mendapatkan pengetahuan yang sangat utuh dan bermakna.

2. Teknik dan Instrumen Penilaian

Penilaian dilakukan secara autentik untuk melihat kemajuan belajar siswa yang meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan.

1. Penilaian Sikap

Penilaian sikap dimaksudkan sebagai penilaian terhadap perilaku siswa dalam proses pembelajaran yang meliputi sikap spiritual dan sosial.

Penilaian sikap memiliki karakteristik yang berbeda dari penilian

(25)

pengetahuan dan keterampilan sehingga teknik penilaian yang digunakan juga berbeda. Penilaian sikap lebih ditujukan untuk membina perilaku dalam rangka pembentukan karakter siswa.

a. Sikap spiritual

Kompetensi sikap spiritual (KI-1) yang akan diamati adalah menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

b. Sikap Sosial

Kompetensi sikap sosial (KI-2) yang akan diamati mencakup perilaku Antara lain : jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan tetangga.

1.1 Teknik dan Instrumen

Penilaian sikap terdiri atas penilaian utama dan penilaian penunjang.

Penilaian utama diperoleh dari observasi harian yang ditulis dalam jurnal harian. Penilaian penunjang diperoleh dari penilaian diri dan penilaian antarteman.

Teknik penilaian yang digunakan adalah observasi, catatan anekdot, dan catatan kejadian tertentu sebagai penilaian utama. Penilaian sikap dilakukan oleh guru kelas, guru PJOK dan Pembina ekstrakurikuler. Guru kelas mengumpulkan data dari hasil penilaian sikap yang dilakukan oleh guru mata pelajaran lainnya, kemudian merangkum menjadi deskripsi (bukan angka atau skala).

Gambar 1.1 Skema penilaian sikap

1.2 Pelaksanaan Penilaian Sikap

(26)

xxii

Pelaksanaan penilaian sikap disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang dilakukan pada saat pembelajaran dan di luar pembelajaran. Guru menyiapkan format penilaian sikap yang digunakan mencatat hasil pengamatan.

Tabel 1.2.1 Contoh Format Jurnal

No.

Urut

Nama Siswa

Aspek Keaktifan

Total

Skor Deskripsi Bertanya Menjawab

Pertanyaan

Menyampaikan Pendapat

Mengerjakan Tugas

1 Widi 2 1 0 2 1 0 2 1 0 2 1 0 7 Widi aktif

dalam bertanya, menjawab pertanyaan, mengerjakan tugas, cukup aktif dalam menyampaikan pendapat

Keterangan

Nilai =

Konversi Nilai

No Urut Nama Siswa Nilai Predikat

1 Widi 87,5 A

1.2.2 Penilaian Diri

(27)

Penilaian diri merupakan bentuk penilaian yang meminta siswa untuk mengemukakan sikap dan perilaku yang positif dan negative dari dirinya. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri. Penilaian diri dilakukan sebagai alat konfirmasi

Tabel 1.2 contoh lembar penilaian diri siswa Nama : ……….

Kelas : ………..

Semester : ………...

Petunjuk : Berilah tanda centang (v) pada kolom “ya” atau “tidak” sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

No Pernyataan Ya Tidak

1. Saya selalu berdoa sebelum memulai pekerjaan.

2 Saya selalu beribadah tepat waktu.

3 Saya berani mengakui kesalahan saya.

4 Saya menyelesaikan tugas tepat waktu.

5 Saya datang ke sekolah tepat waktu.

Dan seterusnya

Pernyataan disesuaikan dengan butir-butir sikap pada indikator yang dinilai.

Pernyataan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-butir sikap yang dinilai. Format tabel di atas hanya sebagai contoh, satuan pendidikan dapat mengembangkan sesuai kebutuhan.

1.2.3 Penilaian Antar Teman

Penilaian antar teman merupakan bentuk penilaian yang meminta siswa untuk saling menilai sikap dan perilaku keseharian temannya. Penilaian antar teman berfungsi sebagai alat konfirmasi terhadap penilaian yang dilakukan oleh pendidik.

Penilaian antar teman paling baik dilakukan pada saat siswa melakukan kegiatan berkelompok. Instrument penilaian antar teman dapat berupa lembar penilaian antar teman yang berisi “butir-butir pernyataan sikap positif yang diharapkan”.

(28)

xxiv

Tabel 1.3 Contoh format penilaian antar teman dengan skala linkert

No Pernyataan TS KS S SS

1 Teman saya selalu berdoa sebelum melakukan pekerjaan.

2 Teman saya selalu beribadah tepat waktu.

3 Teman saya berani mengakui kesalahannya.

4 Teman saya menyelesaikan tugas tepat waktu.

5 Teman saya datang ke sekolah tepat waktu

Berikut adalah alur pelaksanaan, pengolahan dan pelaporan penilaian sikap :

Gambar 1.2 Alur pelaksanaan, pengolahan dan pelaporan penilaian sikap

2. Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan (KD dari KI-3) dilakukan dengan cara mengukur penguasaan siswa yang mencakup dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognisi dalam berbagai tingkatan proses berpikir.

Hasil penilaian pencapaian pengetahuan diaporkan dalam bentuk angka, predikat, dan deskripsi. Angka menggunakan rentang nilai 0 sampai dengan 100. Predikat disajikan dalam huruf A, B, C, dan D. Rentang predikat (interval) ini ditentukan oleh Satuan Pendidikan dengan mempertimbangkan KKM.

(29)

Deskripsi dibuat dengan menggunakan kalimat yang memotivasi dengan pilihan kata/ frasa yang bernada positif.

2.1 Teknik Penilaian

Teknik penilaian pengetahuan menggunakan tes tertulis, lisan dan penugasan.

2.1.1 Tes tertulis

Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawabannya secara tertulis, antara lain berupa pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan dan uraian.

2.1.2 Tes Lisan

Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan, perintah, dan kuis yang diberikan secara lisan dan siswa merespon pertanyaan secara lisan.

2.1.3 Penugasan

Penugasan adalah pemberian tugas kepada siswa untuk mengukur pengetahuan. Tugas dapat dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai karakteristik tugas. Tugas dapat dilakukan di sekolah, di rumah atau di luar sekolah.

Gambar 1.3 Skema Penilaian Pengetahuan

(30)

xxvi

3. Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan (KD dari KI-4) dilakukan dengan teknik penilaian kinerja, penilaian proyek, dan portofolio. Penilaian keterampilan menggunakan angka dengan rentang skor 0 sampai dengan 100, predikat dan deskripsi.

3.1 Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja adalah penilaian yang menuntut siswa untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan dan ditekankan pada proses atau produk. Penilaian kinerja yang menekankan pada produk disebut peniaian produk, misalnya poster, puisi, dan kerajinan. Penilaian kinerja yang menekankan pada proses disebut penilaian praktik, misalnya bermain sepak bola, memainkan alat music, menyanyi, melakukan pengamatan, menari, bermain peran dan membaca puisi.

3.2 Penilaian Proyek

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/ waktu tertentu. Tugas tersebut berupa rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data dan pelaporan.

(31)

3.3 Penilaian Portofolio

Portofolio merupakan kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya siswa dalam bidang tertentu yang mencerminkan

perkembangan dalam kurun waktu tertentu

Gambar 1.4 Skema Penilaian Keterampilan

Rentang Predikat

Rentang predikat dapat menggunakan satu ukuran yang sama di satu sekolah. Misalnya, KKM satuan pendidikan 60, berarti predikat Cukup dimulai dari nilai 60. Rentang predikat untuk semua mata pelajaran menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan : angka 3 pada rumus diperoleh dari jumlah predikat selain D (A, B, dan C)

Sehingga panjang interval untuk setiap predikat 13 atau 14

(32)

xxviii

Berikut tabel berisi beberapa contoh rentang predikat sesuai dengan KKM satuan pendidikan :

Tabel 1.4 Contoh Rentang Predikat

*) KKM satuan pendidikan menggunakan angka KKM Muatan Pelajaran paling rendah/ minimal.

E. Pengembangan Rencana Pembelajaran 1. Standar Kompetensi Lulusan

Ada pelaksanaan pembelajaran tematik diperlukan beberapa strategi yang harus disusun dan dilaksanakan oleh guru, antara lain:

Standar kelulusan, kompetensi Inti dan kompetensi Dasar, matrik KI-KD dan silabus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

DOMAIN SMPLB

SIKAP

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:

1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, 2. berkarakter, jujur, dan peduli,

3. bertanggungjawab,

4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan

5.sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

(33)

KETERAMPILAN

Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:

1. kreatif, 2. produktif, 3. kritis, 4. mandiri,

5. kolaboratif, dan

6. komunikatif melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri

PENGETAHUAN

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berkenaan dengan:

1. ilmu pengetahuan, 2. teknologi,

3. seni, dan 4. budaya.

Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan:

1. ilmu pengetahuan, 2. teknologi,

3. seni,

4. budaya, dan 5. humaniora.

Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan regional

(34)

xxx

KOMPETENSI INTI KELAS VII SMPLB

TUNAGRAHITA

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah di sekolah, dan tempat bermain

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,

sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

(35)

PEMETAAN KI KD KURIKULUM 2013

KELAS/SEMESTER : VII SMPLB/I JENIS KETUNAAN : TUNAGRAHITA

NO KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MAPEL TEMA INDIKATOR

1. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca]dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya di rumah di sekolah, dan tempat bermain

3.3 Memperjelas makna, kedudukan, dan fungsi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945

PPKn Peristiwa dalam

kehidupan 3.3.1 Mengemukakan

Undang-Undang tentang mata uang yang berlaku di Indonesia (UU No. 7 Tahun 2011)

3.3.2 Memberi contoh tiga mata uang yang berlaku di negara Indonesia, Singapura, dan Malaysia.

3.3.3 Mengemukakan Undang - Undang no. 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik mengatur tentang jual beli online.

3.3.4 Mengemukakan PP no.

82 tahun 2012 tentang penyelenggaran sistem dan transaksi elektronik.

3.3.5 Mengemukakan Undang-Undang no. 8 tahun

(36)

xxxii

1999 tentang perlindungan konsumen.

3.3.6 Mengemukakan UU no.

5 Tahun 1990 tentang Konservasi Suber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya 3.3.7 Mengemukakan Inpres No. 5 Tahun 2015 tentang kebijakan pengadaan gabah/beras dan penyaluran beras oleh pemerintah

3.4 Memahami

keberagaman suku, ras, dan gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

3.4.1 Memberi contoh masakan/makanan daerah suku Aceh (Kuah Pliek)

3.4.2 Menerangkan asal-usul dari masakan Kuah Pliek 3.4.3 Menunjukkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pesta Laut Ambon

3.4.4 Menunjukkan nilai-nilai yang terkandung dalam Festival Kesenian Mataram 4. Menyajikan pengetahuan

faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis,

4.3 Membuat tulisan sederhana tentang makna, kedudukan, dan fungsi Undang-Undang

4.3.1Menuliskan pengalaman tentang penggunaan uang dalam kehidupan sehari-hari 4.3.2 Membuat keliping

(37)

dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

Dasar Negara Republik

Indonesia tahun 1945 tentang pecahan mata uang

4.3.3 Membuat karangan pesta hasil panen yang ada di daerahmu.

4.3.4 Menceritakan karangan pesta hasil panen yang ada di daerahmu.

4.3.5

4.3.6 Menuliskan UU no. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Suber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya

4.3.4 Menceritakan Festival kesenian daerah yang diketahui.

4.4 Menyaji melalui gambar atau tulisan tentang keberagaman suku, ras, dan gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

4.4.1 Menuliskan resep masakan Kuah Pliek Suku Aceh

4.4.2 Menempelkan gambar masakan khas daerah sesuai daerahnya 4.4.4 Menuliskan Festival kesenian daerah yang diketahui.

2.Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan

keluarga, teman, guru dan tetangganya

2.3 Merembuk makna, kedudukan, dan fungsi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945

(38)

xxxiv

2.4 Menghargai

keberagaman suku, ras, dan gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika 1. Menerima dan

menjalankan ajaran agama yang dianutnya

1.3 Meyakini makna, kedudukan, dan fungsi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945

1.4Menyenangi

keberagaman suku, ras, dan gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa

2. 3. Memahami

pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan

menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah di sekolah, dan tempat

3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan sederhana tentang hewan dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis yang dibantu dengan kosakata bahasa daerah

B.INDONESIA 3.1.1 Menuliskan masakan

khas daerah

3.1.2 Mendaftar hewan-hewan yang dilindungi oleh negara 3.1.3 Menuliskan hewan-

hewan yang dilindungi negara 3.1.4 Menyimpulkan isi video tentang Pesta Teluk Ambon

(39)

bermain

3.2 Menggali informasi teks petunjuk sederhana tentang perawatan hewan dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis yang dibantu dengan kosakata bahasa daerah.

3.2.1 Menyebutkan 3 hal yang harus diperhatikan dalam merawat hewan 3.2.2 Membedakan daging hewan yang sehat dan tidak sehat.

3.2.3 Menjelaskan tentang tempat jual beli hewan 3.2.5 Mendiskusikan tentang cara-cara melindungi hewan 4. Menyajikan

pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

4.1 Menyajikan teks laporan hasil pengamatan secara sederhana tentang hewan dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan yang dibantu dengan kosakata bahasa daerah

4.1.1 Membuat laporan tentang perawatan hewan yang menghasilkan daging yang layak untuk dikonsumsi.

4.1.2 Mengumpulkan gambar- gambar hewan yang

dilindungi negara

4.1.3 Membuat kliping tentang hewan yang dilindungi negara 4.1.3 Melatih peserta didik untuk bercerita tentang video Pesta teluk Ambon

4.2 Memeragakan teks petunjuk sederhana tentang perawatan hewan dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis

4.2.1 Menjelaskan cara merawat hewan sesuai petunjuk perawatan

4.2.2 Mendemonstrasikan cara membuat masakan

(40)

xxxvi

yang dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah

berbahan dasar daging (bakso)

4.2.3 Merancang kegiatan untuk mengunjungi tempat jual beli hewan.

4.2.4 Menceritakan

pengalaman mengunjungi tempat penjualan hewan 4.2.5 Mengidentifikasi cara- cara melindungi/merawat hewan

3. 3. Memahami

pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan

menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah di sekolah, dan tempat bermain

3.5 Mengenal pecahan mata uang Rp500 s.d Rp100.000

MATEMATIKA 3.5.1 Mengidentifikasi

pecahan mata uang Rp 500 s.d Rp 100.000

3.5.2 Menghitung uang yang harus dibayarkan saat

membeli barang

3.5.3 Mendaftar harga

bahan-bahan untuk membuat bakso

3.5.4 Menyebutkan harga makanan yang dibeli 3.5.5 Merinci harga-harga hasil panen (beras, kacang, dsb)

3.5.6 Menuliskan harga-harga hasil laut (ikan, udang, dsb) 4. Menyajikan

pengetahuan faktual dalam bahasa yang

4.5 Menuliskan pecahan antar mata uang Rp 500 s.d Rp100.000

4.5.1 Menuliskan pecahan mata uang Rp 500 s.d Rp 100.000 sesuai dengan gambarnya

(41)

jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

4.5.2 Mengerjakan soal matematika tentang uang 4.5.3 Menuliskan harga bahan-bahan pembuatan bakso

4.5.4 Melakukan pembelian barang-barang di pasar modern

4.5.5 Menggunakan uang yang ada untuk membeli makanan sesuai dengan harganya

4.5.6 Mendemonstrasikan proses jual beli online 4. 3. Memahami

pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan

menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

3.2 Mengidentifikasi cara perkembangbiakan

hewan (bertelur dan melahirkan)

IPA 3.2.1 Mengidentifikasi cara

berkembangbiak hewan 3.2.2 Menyebutkan hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur dan melahirkan 3.2.3 Menuliskan pengalaman berkunjung ke tempat jual beli hewan

3.2.4 Membedakan tempat jual beli daging/telur di tempat tradisional dan modern

3.2.5 Menjelaskan tentang Sapi Kobe Jepang

3.2.5 Mengklasifikasi hewan peliharaan dan hewan yang dilindungi

3.2.6 Menuliskan hewan laut

(42)

xxxviii

sesuai cara

perkembangbiakkannya 3.3 Menelaah berbagai

perubahan wujud benda

(menguap dan

mengembun)

3.3.1 Menjelaskan proses perubahan wujud benda (menguap) pada saat memasak

3.3.2 Menguraikan proses perubahan wujud benda (mengembun) pada masakan 4. Menyajikan

pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

4.2 Mengelompokkan

gambar hewan

berdasarkan cara perkembangbiakannya

4.2.1 Memilah gambar hewan sesuai cara

perkembangbiakkannya 4.2.2 Menceritakan

pengalaman cara berkembang biak hewan peliharaan di rumah

4.2.3 Melakukan kunjungan ke tempat jual beli hewan. 4.2.4 Melakukan pembelian

daging/telur di pasar modern 4.2.5 Membuat tabel tentang hewan yang ada di sekitar kita sesuai cara

perkembangbiakkannya.

4.2.6 Menempelkan gambar hewan laut sesuai cara berkembangbiaknya.

4.3 Melakukan percobaan sederhana perubahan wujud benda (menguap dan mengembun)

4.3.1 Menceritakan proses menguap pada pembuatan soup

4.3.2 Melakukan percobaan proses mengembun

(43)

5. 3. Memahami

pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca]dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah di sekolah, dan tempat bermain

3.2 Mengenal jenis-jenis teknologi yang digunakan di daerah setempat (antara lain: teknologi produksi, komunikasi dan transportasi)

IPS 3.2.1 Mengenal jenis-jenis

teknologi

3.2.2 Menyebutkan contoh teknologi dalam proses pembuatan makanan (produksi makanan)

3.2.3 Mengemukakan contoh teknologi komunikasi dalam kehidupan sehari-hari 3.2.4 Menjelaskan cara jual beli dengan menggunakan teknologi informasi

3.2.5 Menjelaaskan teknologi produksi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas hewan

Meningkatkan kualitas hewan dengan teknologi produksi 3.2.6 Menjelaskan teknologi produksi yang digunakan pra dan pasca panen

4. Menyajikan

pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam

4.2 Menunjukkan dan menceritakan jenis-jenis teknologi yang ada di daerah setempat (antara lain: teknologi produksi,

komunikasi dan

transportasi) beserta manfaatnya bagi kehidupan

4.2.1 Membuat tabel manfaat teknologi produksi bagi

kehidupan sehari-hari 4.2.2 Mendemonstrasikan pembuatan soup sayuran yang dipotong dengan

menggunakan slicer

4.2.3 Menceritakan manfaat teknologi komunikasi bagi kehidupan manusia.

4.2.4 Menggunakan teknologi

(44)

xl

tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

informasi untuk kegiatan jual beli

4.2.5 Menuliskan informasi tentang teknologi produksi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas hewan 4.2.6 Menuliskan teknologi produksi yang digunakan di sekitar kita

6. 3. Memahami

pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan

menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah di sekolah, dan tempat bermain

3.1 Mengenal gambar

flora SBD 3.1.1 Mengenal gambar-

gambar sayuran yang tumbuh di sekitar kita

3.1.2 Menyebutkan nama- nama sayuran yang teramati dalam gambar

3.4 Mengenal tari bertema berdasarkan pengamatan alam sekitar

3.4.1 Mengenal tarian bertema tumbuhan

3.4.2 Menjelaskan makna tarian menanam jagung 3.4.2 Menjelaskan makna tarian bunga matahari

(45)

4. Menyajikan

pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

4.1 Menggambar flora 4.1.1 Menggambar wortel

4.1.2 Menggambar brokoli

4.4 Praktek tari bertema berdasarkan pengamatan alam sekitar

4.4.1 Membuat pola tarian bertema tumbuhan

4.4.2 Melakukan tarian bertema menanam jagung 4.4.3 Melakukan tarian bertema bunga matahari

(46)

1 Buku Guru

TEMA 2 : Peristiwa dalam Kehidupan

PEMETAAN KD

IPS 3.2 Mengenal jenis-jenis

teknologi yang digunakan di daerah setempat (antara lain: teknologi produksi, komunikasi dan transportasi)

4.2 Menunjukkan dan menceritakan jenis-jenis teknologi yang ada di daerah setempat (antara lain:

teknologi produksi, komunikasi dan transportasi) beserta manfaatnya bagi kehidupan

Bahasa Indonesia 3.1 Menggali informasi dari teks

laporan hasil pengamatan sederhana tentang hewan dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis yang dibantu dengan kosakata bahasa daerah

4.1 Menyajikan teks laporan hasil pengamatan secara sederhana tentang hewan dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan yang dibantu dengan kosakata bahasa daerah 3.2 Menggali informasi teks

petunjuk sederhana tentang perawatan hewan dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis yang dibantu dengan kosakata bahasa daerah.

4.2 Memeragakan teks petunjuk sederhana tentang perawatan hewan dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis yang dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah PPKn

1.4 Menyenangi keberagaman suku, ras, dan gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa

2.4 Menghargai keberagaman suku, ras, dan gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

3.4 Memahami keberagaman suku, ras, dan gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

4.4 Menyaji melalui gambar atau tulisan tentang keberagaman suku, ras, dan gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Matematika

3.5 Mengenal pecahan mata uang Rp500 s.d

Rp100.000.

4.5 Mengenal pecahan mata uang Rp500 s.d

Rp100.000

SBD

3.1 Mengenal gambar flora

4.1 Menggambar flora

Subtema 1

Memasak IPA

3.2 Mempraktikkan penggunaan alat-alat teknologi komunikasi sesuai fungsinya

4.2 Mengelompokkan gambar hewan berdasarkan cara perkembangbiakannya 3.3 Menelaah berbagai

perubahan wujud benda (menguap dan

mengembun) 4.3 Melakukan percobaan

sederhana perubahan wujud benda (menguap dan mengembun)

(47)

RUANG LINGKUP PEMBELAJARAN SUBTEMA 1 : MEMASAK

Pembelajaran KEGIATAN

PEMBELAJARAN INDIKATOR

1. Mencari tahu tentang keragaman masakan daerah, bahan- bahan dan cara memasak masakan Kuah Pliek dari Aceh.

2. Mengenal daging dan sayuran segar 3. Mengenal

pecahan uang rupiah Rp 500 - Rp 100.000 4. Menanyakan

kembali hal-hal yang belum dipahami kepada guru atau orang tua tentang

makanan daerah, uang, dan cara menghasilkan daging

berkualitas.

5. Belajar bersama orangtua untuk berlatih

membuat masakan daerah sederhana

1. Menuliskan berbagai nama masakan khas daerah 2. Menyebutkan bahan-bahan

masakan khas daerah Kuah Pliek

3. Menyebutkan ciri-ciri daging segar

4. Meyebutkan ciri-ciri sayuran segar

5. Mendiskusikan cara

menghasilkan daging yang berkualitas

6. Menyebutkan nama uang Rp 500-Rp 100.000

7. Menghitung uang

(48)

3

1. Mengamati video cara memotong sayuran dengan menggunakan slicer

2. Mengenal benda-benda hasil teknologi produksi 3. Mengamati

gambar

pembuatan sup 4. Mengenal

perubahan wujud benda 5. Mengenal

sayuran yang digunakan dalam

pembuatan sup 6. Menanyakan

kembali hal-hal yang belum dipahami kepada guru atau orang tua tentang

mengolah makanan

berbahan dasar sayur, teknologi produksi, dan perubahan wujud benda.

7. Belajar bersama orangtua untuk berlatih

memasak masakan

berbahan dasar sayuran dengan menggunakan alat teknologi di rumah

1. Mendemonstrasikan penggunaan slicer untuk memotong sayuran 2. Membuat sup

3. Menyebutkan arti dari mengembun

4. Menyebutkan arti dari menguap

5. Memberikan contoh

“menguap” pada kehidupan sehari-hari

6. Memberikan contoh

“mengembun” pada kehidupan sehari-hari 7. Menyebutkan benda-benda

hasil teknologi di sekitar kita 8. Menuliskan manfaat benda-

benda hasil teknologi produksi di sekitar kita 9. Menyebutkan nama-nama

sayuran

10. Menggambar sayuran yang ada dalam pembuatan sup

(49)

1. Mengamati gambar-gambar hewan

peliharaan 2. Bercerita

tentang cara berkembang biak hewan peliharaan di rumah

3. Berlatih memilah gambar sesuai dengan cara berkembang biaknya 4. Mengenal

daging sehat dan tidak sehat 5. Mencari tahu

bahan-bahan dan cara pembuatan bakso.

6. Mengamati video

pembuatan bakso

7. Menanyakan pembuatan bakso melalui video,

melakukan jual beli di pasar

1. Menyebutkan nama- nama hewan

peliharaan 2. Menceritakan

pengalaman cara

berkembangbiak hewan peliharan di rumah 3. Memilah gambar-

gambar hewan

peliharaan sesuai cara berkembangbiaknya 4. Menyebutkan ciri-ciri

daging yang tidak sehat 5. Menuliskan bahan-

bahan pembuatan bakso

6. Membuat bakso sesuai dengan video yang telah diamati

7. Evaluasi 8. Proyek

(50)

5

tradisional, membedakan daging sehat dan tidak sehat.

8. Belajar bersama orangtua untuk berlatih

memasak masakan

berbahan dasar daging di

rumah 9. Rangkuman 10. Evaluasi materi

pembelajaran 1- 3

11. Projek membuat sup sederhana dengan benar 12. Sekarang Aku

Bisa.

RUANG LINGKUP PEMBELAJARAN SUBTEMA 1 : MENGHARGAI KERAGAMAN

Buku tematik tema 2 subtema 1 terdiri atas 3 pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dalam buku ini dilakukan dengan pendekatan saintifik. Kegiatan pembelajaran dirancang secara interaktif dengan pemberian “porsi ” yang lebih kepada siswa untuk aktif selama proses pembelajaran berlangsung.

Buku dan guru berfungsi sebagai fasilitator untuk menstimulus siswa dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Proses pengukuran ketercapaian kompetensi siswa dilakukan di sepanjang proses pembelajaran dengan menerapkan strategi penilaian otentik.

Sasaran yang dituju dalam subtema 1 ini adalah tumbuhnya pemahaman, sikap, dan keterampilan yang utuh terhadap muatan–muatan materi yang dipadukan disepanjang subtema

Gambar

Gambar 1.1 Skema penilaian sikap
Tabel 1.2.1 Contoh Format Jurnal
Tabel 1.2 contoh lembar penilaian diri siswa   Nama : ……………………………………….
Gambar 1.2 Alur pelaksanaan, pengolahan dan pelaporan penilaian sikap
+6

Referensi

Dokumen terkait

Demikian Pengumuman ini disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.. Imam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keabsahan perkawinan beda agama antar Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri menurut Undang- Undang Nomor 1 Tahun

Sehubungan dengan hasil evalusi dokumen kualifikasi Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Pembangunan 3 (Tiga) Ruang Kelas Baru MAN Pangkalan Bun yang ditetapkan dengan

Hasil kegiatan evaluasi hasil belajar berfungsi untuk (i) diagnostik dan pengembangan, (ii) seleksi, (iii) kenaikan peringkat belajar, (iv) penempatan peserta

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan humf b, perlu rnenetapkan Peraturan Presiden tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan hesiden Nomor 80

Poltak Sihombing, M.Kom selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,

1) Dalam software kinovea, format output video yang dianalisis yaitu MKV, MP4, AVI, serta memungkinkan untuk dapat menganalisis dari foto. 2) Modus pemutaran loop,

Perbandingan Health Related Physical Fitness Antara Lansia Yang Mengikuti Senam Dengan Lansia Yang Tidak Mengikuti Senam (Studi Ex Post Facto Pada Lansia Di