• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan strategi al-Ta'bir al-Musawwar untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab materi Halat al-Hadiqah siswa kelas III MI Dahlaniyah Merakurak Tuban.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan strategi al-Ta'bir al-Musawwar untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab materi Halat al-Hadiqah siswa kelas III MI Dahlaniyah Merakurak Tuban."

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI AL-TA’BI<R AL-MUS{AWWAR

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA ARAB MATERI H>{A<LAT AL-H{ADI<QAH SISWA KELAS III

MI DAHLANIYAH MERAKURAK TUBAN

SKRIPSI

Oleh:

Siti Zumrotus Sa’adah NIM. D97213123

PROGRAM STUDI PGMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Siti Zumrotus Sa’adah, 2017. Penerapan Strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar Untuk

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Materi H{a>lat

al-H{adi>qah Siswa Kelas III MI Dahlaniyah Merakurak Tuban. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sunan Ampel

Surabaya, Pembimbing I Taufik Siraj, M.Pd.I, dan Pembimbing II Sulthon

Mas’ud, S.Ag., M.Pd.I.

Latar Belakang penelitian ini adalah rendahnya keterampilan berbicara bahasa Arab siswa kelas III A MI Dahlaniyah Merakurak Tuban dikarenakan salah satu penyebabnya ialah penggunaan strategi yang monoton, tidak diterapkannya praktek pembelajaran keterampilan berbicara serta siswa mengalami kesulitan dalam mengingat mufradat dan dalam membuat kalimat saat praktek berbicara dengan bahasa Arab. Untuk itu peneliti mengambil tindakan

pembelajaran dengan menerapkan strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar.

Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimana penerapan strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar dalam pembelajaran keterampilan berbicara mata pelajaran bahasa Arab materi H{a>lat al-H{adi>qah di kelas III A MI Dahlaniyah Merakurak Tuban? (2) Bagaimana peningkatan keterampilan berbicara mata

pelajaran bahasa Arab materi H{a>lat al-H{adi>qah setelah diterapkannya strategi

Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar di kelas III A MI Dahlaniyah Merakurak Tuban?.

Penelitian ini menggunakan metode PTK model Kurt Lewin yang terdiri dari dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas III A MI Dahlaniyah Merakurak Tuban sejumlah 23 orang. Dalam penelitian ini teknik

pengumpulan data terdiri dari observasi, non tes (Performance), wawancara, dan

dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada siklus I observasi aktivitas guru 77,17 dengan kategori cukup, siklus II sebesar 96,73 dengan kategori sangat baik. Sedangkan observasi aktivitas siswa pada siklus I adalah 68,75 dengan kategori kurang, pada siklus II sebesar 95,45 dengan kategori sangat baik. Sedangkan persentase ketuntasan belajar siswa pra siklus sebesar 43,47% dengan kategori kurang sekali, siklus I sebesar 56,52% dengan kategori kurang. Sedangkan untuk siklus II sebesar 100% dengan kategori sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwasannya keterampilan berbicara bahasa Arab

siswa materi H{a>lat al-H{adi>qah dapat meningkat dengan diterapkannya strategi

Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar.

(7)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... v

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

DAFTAR TRANSLITERASI ... xviii

DAFTAR RUMUS ... xxi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tindakan yang Dipilih ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Lingkup Penelitian ... 10

F. Signifikansi Penilitian ... 11

BAB II KAJIAN TEORI A. Strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar ... 13

1. Pengertian Strategi ... 13

(8)

xii

3. Langkah-langkah Strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar ... 16

4. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar ... 16

B. Keterampilan Berbahasa Arab ... 17

1. Pengertian Keterampilan Berbahasa Arab ... 17

a. Keterampilan Mendengar ... 18

b. Keterampilan Berbicara ... 18

c. Keterampilan Membaca ... 19

d. Keterampilan Menulis ... 19

C. Keterampilan Berbicara Bahasa Arab ... 19

1. Pengertian Keterampilan Berbicara ... 19

2. Tujuan Pembelajaran Keterampilan Berbicara ... 22

3. Prinsip-prinsip Pengajaran Keterampilan Berbicara ... 23

4. Ciri-ciri Aktivitas Keterampilan Berbicara Yang Berhasil ... 24

5. Masalah Dalam Aktivitas Keterampilan Berbicara ... 25

6. Indikator keterampilan berbicara ... 25

7. Aspek-aspek Yang Dinilai Dalam Kegiatan Berbicara ... 27

D. Hakikat Pembelajaran Bahasa Arab ... 29

1. Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab ... 29

2. Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab ... 30

3. Ruang Lingkup Bahasa Arab ... 31

4. Materi H{a>lat al-H{adi>qah ... 31

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian ... 33

B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian ... 35

C. Variabel yang Diselidiki ... 36

D. Rencana Tindakan ... 36

E. Data dan Cara Pengumpulannya ... 40

(9)

xiii

G. Indikator Kinerja ... 49

H. Tim Peneliti dan Tugasnya ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 52

1. Penerapan Strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Mata Pelajaran Bahasa Arab Materi H{a>lat al-H{adi>qah di Kelas III A MI Dahlaniyah Merakurak Tuban ... 52

a. Siklus I ... 52

1) Tahap Perencanaan ... 52

2) Tahap Tindakan ... 53

3) Tahap Oservasi ... 55

4) Tahap Refleksi ... 57

b. Siklus II ... 59

1) Tahap Perencanaan ... 59

2) Tahap Tindakan ... 60

3) Tahap Observasi ... 62

4) Tahap Refleksi ... 64

2. Peningkatan Keterampilan Berbicara Mata Pelajaran Bahasa Arab Materi H{a>lat al-H{adi>qah di Kelas III A MI Dahlaniyah Merakurak Tuban ... 65

a. Siklus I ... 65

b. Siklus II ... 69

B. Pembahasan ... 74

1. Penerapan Strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Mata Pelajaran Bahasa Arab Materi H{a>lat al-H{adi>qah di Kelas III A MI Dahlaniyah Merakurak Tuban ... 74

(10)

xiv

b. Siklus II ... 75

2. Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab di Kelas III A MI Dahlaniyah Merakurak Tuban Dengan Menggunakan Strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar Pada Materi H{a>lat al-H{adi>qah ... 78

a. Siklus I ... 78

b. Siklus II ... 79

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 82

B. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... 86

RIWAYAT HIDUP ... 87

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa adalah cerminan masyarakat dan budaya suatu negara. Ada

beragam macam bahasa yang terdapat di dunia ini yang dijadikan alat

berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Menurut ‘Abd al-Majid,

bahasa adalah kumpulan isyarat yang digunakan oleh orang-orang untuk

mengungkapkan pikiran, perasaan, emosi, dan keinginan. Dengan kata lain

bahasa merupakan suatu alat yang digunakan untuk mendeskripsikan ide,

pikiran, atau tujuan melalui struktur kalimat yang dapat dipahamai oleh

orang lain sebagai lawan bicara kita1 yang berupa ucapan dan

simbol-simbol suara yang mengandung makna atau pesan agar tidak terjadi

kesalah pahaman saat berkomunikasi dengan orang lain. Dengan

pengertian lain, bahasa merupakan sistem simbol yang tidak terbatas yang

memungkinkan manusia sanggup mengungkapkan berbagai macam

gagasan dan pemikiran saat berkomunikasi dengan sesama. 2

Pada zaman yang semakin berkembang ini, ada berbagai bahasa

yang harus kita pelajari selain bahasa di negeri kita sendiri misalnya

1

Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), 9.

2

(12)

bahasa Asing. Bahasa Asing merupakan bahasa yang digunakan oleh

orang asing yakni orang yang ada di luar lingkungan masyarakat dalam

kelompok atau bangsa.3 Salah satu bahasa Asing yang mulai kita kenal dan

pelajari sejak duduk di sekolah-sekolah Islam mulai dari Taman

Kanak-kanak sampai perguruan tinggi adalah bahasa Arab.

Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa mayor di dunia yang

dituturkan oleh beribu-ribu umat manusia. Bahasa ini telah digunakan

secara resmi oleh kurang lebih 20 negara di dunia ini. Oleh karena itu ia

merupakan bahasa yang paling besar signifikasinya bagi ratusan juta

muslim sedunia baik yang berkebangsaan Arab maupun bukan.4 Bahasa

Arab juga sering disebut mempunyai kepustakaan besar di semua bidang

ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan filsafat dan matematika Yunani

sampai ke Barat melalaui terjemahan dan tafsiran orang-orang Arab.5

Dengan adanya kajian ilmu pengetahuan yang telah memakai bahasa Arab

maka bahasa Arab kini telah dijadikan sebagai materi pelajaran yang harus

ditempuh oleh pelajar.

Tujuan diajarkannya bahasa Arab kepada peserta didik adalah

untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam memperdalam ajaran

Islam dan mengkaji berbagai sumber-sumber kajian Islam yang berbahasa

Arab seperti Al-Quran, Al-Hadits, kitab-kitab dan lainnya dengan mudah

3

Acep Hermawan, Metodologi, 55. 4

Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2003), 1. 5

(13)

3

dan tepat. Secara teoritis tujuan pembelajaran bahasa berarti tujuan

menumbuhkan kemampuan berbahasa Arab. Dengan pengertian, tujuan

pembelajaran bahasa Arab secara terus menerus atau estafet, dapat

diperoleh keterampilan berbahasa, yakni menyimak, berbicara, membaca

dan menulis. Dengan ungkapan lain dinyatakan bahwa tujuan

pembelajaran bahasa Asing (Arab) adalah diperolehnya kemampuan

menggunakan atau mengaplikasikan bahasa Asing (Arab) baik secara pasif

maupun aktif.6

Empat keterampilan berbahasa tersebut harus ada dalam

pembelajaran bahasa Arab serta harus dipelajari dan dikuasai oleh

pengajar maupun pelajar khususnya keterampilan berbicara. Keterampilan

berbicara dianggap sebagai keterampilan yang sangat penting dalam

pembelajaran bahasa Asing, karena berbicara merupakan suatu yang

aplikatif dalam bahasa dan merupakan tujuan awal seseorang yang belajar

mendalami suatu bahasa.7 Keterampilan berbicara bertujuan agar para

pelajar mampu berkomunikasi lisan dengan baik dan tepat tanpa

mengalami kesulitan dengan bahasa yang mereka pelajari, serta agar

mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi insan warga negara yang

cerdas, terampil, berakhlak mulia, dapat mengembangkan ilmu

6

Bisri Mustofa dan M.Abdul Hamid, Metode & Strategi Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: UIN-MALIKI PRESS, 2012), 5.

7

(14)

pengetahuan, teknologi dan budaya di era globalisasi yang semakin maju

ini.

Kemampuan menggunakan bahasa Arab baik secara pasif maupun

aktif itu dapat dipelajari dan dilatih secara terus menerus dan dengan

didasari kemauan untuk bisa dan semangat belajar ketika mengikuti proses

pembelajaran bahasa Arab. Proses pembelajaran bahasa Arab pada

keterampilan berbicara khususnya akan dapat tercapai jika didukung

dengan pembelajaran yang efektif, inovatif dan menyenangkan dari guru

dengan menggunakan berbagai upaya dan berbagai strategi, metode, dan

pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan.

Pembelajaran bukan sekedar mengajar dan mentransfer ilmu saja akan

tetapi yang dimaksud dengan pembelajaran adalah kegiatan guru secara

terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara

aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Dengan

demikian, pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan terencana

yang dilakukan seorang guru untuk mengondisikan/merangsang seseorang

agar bisa belajar dengan baik agar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai .8

Demi tercapainnya pembelajaran yang di inginkan dan

dikehendaki, maka pengajar harus dapat memilih mana strategi yang tepat

8

(15)

5

untuk mengajarkan materi ajar dan dilengkapi dengan media dan alat

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik agar

pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Seharusnya sebagai pengajar

dan pendidik guru harus dapat membelajarkan seseorang atau kelompok

dengan perencanaan yang matang dan benar-benar terencana dengan baik

serta pengajar harus selalu mengikuti informasi terkini agar tidak

terbelakang dan ketinggalan dengan daerah lain dalam masalah

pendidikan.

Namun pada kenyataannya proses pembelajaran bahasa Arab di

Madrasah-madrasah saat ini masih ditemukan berbagai masalah yang

dialami oleh pengajar maupun peserta didik saat proses pembelajaran

berlangsung di kelas. Misalnya yang sering tejadi pada guru di pedesaan

yaitu kurangnya informasi mengenai perkembangan metode, strategi, dan

media yang inovatif yang semakin bermacam-macam sehingga pengajar

masih menggunakan metode, strategi, dan media lama dalam proses

pembelajaran. Hal itu menjadi sebab peserta didik mengalami kebosanan

saat pembelajaran berlangsung. Masalah lain yang dialami peserta didik

diantarannya yaitu tidak terbiasa praktek berbicara bahasa Arab saat

pembelajaran berlangsung, mereka mengalami kesulitan dalam membuat

(16)

mengalami kesulitan karena kurangnya penguasaan materi pelajaran

sehingga mereka kesulitan mengingat mufradat yang telah diajarkan.9

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan pada guru

bahasa Arab III A di MI Dahlaniyah Merakurak Tuban, bahwa guru

menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi dan berpacu

pada LKS yang ada. Sikap guru dalam membantu murid yang mengalami

kesulitan saat pembelajaran yaitu dengan membacakan satu persatu bacaan

dan masalah lainnya seperti peserta didik kurang antusias dalam kegiatan

pembelajaran berlangsung, serta masih terdapat beberapa peserta didik

yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran keterampilan berbicara

bahasa Arab.10

Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada kelas III A di MI

Dahlaniyah Merakurak Tuban pada mata pelajaran bahasa Arab yang

dilakukan dengan cara non tes, menunjukkan bahwasannya kemampuan

berbicara mereka masih perlu dilatih dan dikembangkan karena mereka

masih mengalami kesulitan dalam materi keterampilan berbicara. Dari

jumlah 23 siswa, masih terdapat 10 siswa yang mampu berbicara bahasa

Arab dengan baik walaupun nilai yang mereka peroleh dari aspek-aspek

yang dinilai dalam keterampilan bebicara masih belum maksimal, namun

9

Hasil wawancara dengan siswa kelas III A MI Dahlaniyah Merakurak Tuban sebelum dilakukan tindakan, 24 Oktober 2016.

10

(17)

7

13 siswa lainnya masih mengalami kesulitan dalam berbicara bahasa Arab

karena masih terdapat beberapa anak yang kesulitan mengingat mufradat

yang telah diajarkan, kesulitan melafalkan, dan masih malu jika disuruh

untuk berbicara dengan bahasa Arab karena mereka tidak terbiasa saat

pembelajaran bahasa Arab berlangsung.11

Untuk itu dibutuhkan cara yang lebih menyenangkan dan efektif

dalam pembelajaran bahasa Arab agar peserta didik lebih menyukai

pelajaran bahasa Arab. Dilihat dari karakteristik visual peserta didik kelas

III A MI Dahlaniyah dapat diketahui bahwa 50% siswa cenderung visual,

25% auditori dan 25% kinestetik. Oleh karena itu, penulis mencoba

menerapkan salah satu strategi pembelajaran bahasa Arab al-Ta’bi>r

al-Mus}awwar dimana dalam penerapannya menggunakan media gambar

dengan tujuan pembelajaran dengan strategi ini dapat meningkatkan

keterampilan berbicara bahasa Arab peserta didik. Penulis memilih strategi

ini supaya peserta didik lebih antusias dan mahir dalam keterampilan

berbicara bahasa Arab. Dalam strategi ini, peserta didik dapat lebih aktif

berbicara bahasa Arab dengan bantuan gambar. Strategi ini juga cocok

digunakan dalam materi H{a>lat al-H{adi>qah dengan alasan karena keadaan

kebun bisa divisualisasikan dengan gambar dan strategi ini juga cocok

dengan indikator keterampilan berbicara.

11

(18)

Dari latar belakang di atas maka penulis dalam penelitian ini

mengambil judul “Penerapan Strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar Untuk

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Materi H{a>lat al-H{adi>qah Siswa Kelas III MI Dahlaniyah Merakurak Tuban”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar dalam

pembelajaran keterampilan berbicara mata pelajaran bahasa Arab

materi H{a>lat al-H{adi>qah di kelas III A MI Dahlaniyah Merakurak

Tuban?

2. Bagaimana peningkatan keterampilan berbicara mata pelajaran bahasa

Arab materi H{a>lat al-H{adi>qah setelah diterapkan strategi Al-Ta’bi>r

al-Mus}awwar di kelas III A MI Dahlaniyah Merakurak Tuban?

C. Tindakan Yang Dipilih

Berdasarkan penelitian yang telah diuraikan di atas, penulis

memilih sebuah gagasan yang inovatif dan menyenangkan. Gagasan yang

dimaksud adalah dengan menggunakan strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar

(19)

9

keterampilan berbicara pada mata pelajaran bahasa Arab dengan

menggunakan gambar-gambar yang telah disiapkan.

Peneliti memilih strategi ini karena usia peserta didik kelas III

termasuk usia dimana anak-anak sangat menyukai dan tertarik akan

sesuatu yang penuh gambar dan warna pada saat proses belajar mengajar

berlangsung agar mereka tidak merasakan jenuh dan bosan saat

pembelajaran berlangsung. Strategi ini diaplikasikan dengan cara

menceritakan apa yang ada pada gambar yang telah disediakan oleh guru.

Sehingga siswa dapat terbiasa berbicara dan memudahkan siswa dalam

mengingat materi atau kosa kata yang telah disampaikan dengan melihat

gambar. Dalam penerapannya siswa disuruh maju satu persatu ke depan

untuk berbicara dengan bahasa Arab sesuai dengan gambar yang telah

disediakan secara bergantian dan dapat dilaksanakan secara berkelompok.

D. Tujuan Penelitian

Dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penerapan strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar dalam

pembelajaran keterampilan berbicara mata pelajaran bahasa Arab

materi H{a>lat al-H{adi>qah siswa kelas III A MI Dahlaniyah Merakurak

(20)

2. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan berbicara mata pelajaran

bahasa Arab materi H{a>lat al-H{adi>qah setelah diterapkan strategi

Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar di kelas III A MI Dahlaniyah Merakurak Tuban.

E. Lingkup Penelitian

Agar lingkup penelitian mengarah pada tujuan yang akan dicapai,

maka dari latar belakang masalah di atas dibuat lingkup penelitian sebagai

berikut:

1. Subyek penelitian adalah siswa kelas III A di MI Dahlaniyah

Merakurak Tuban pada semester genap 2016-2017.

2. Implementasi (pelaksanaan) penelitian ini menggunakan strategi

Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar untuk meningkatkan keterampilan berbicara

bahasa Arab materi H{a>lat al-H{adi>qah siswa kelas III A MI Dahlaniyah

Merakurak Tuban.

3. Kompetensi Inti: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang

jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan

yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

4. Kompetensi Dasar dan Indikator:

4.3 Membaca ujaran kata(mufradat) terkait topik:

(21)

11

Indikator:

4.3.1 Melafalkan dengan menggunakan ujaran kata (mufradat) terkait

topik H{a>lat al-H{adi>qah dengan benar dan tepat.

4.3.2 Menceritakan gambar dengan menggunakan ujaran kata

(mufradat) terkait topik H{a>lat al-H{adi>qah dengan benar dan

tepat.

F. Signifikansi Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini di

harapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Dengan menggunakan strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar dalam

pembelajaran, diharapkan siswa dapat lebih aktif dan meningkat pada

saat menerima pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Arab dan

dapat mengaplikasikannya pada kegiatan sehari-hari di dalam maupun

di luar kelas.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman

baru dalam melaksanakan proses pembelajaran bahasa Arab, salah

satunya dengan menggunakan strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar

sehingga keterampilan berbicara bahasa Arab pada siswa dapat lebih

(22)

3. Bagi Sekolah

Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di

sekolah, serta guru selalu menggunakan bermacam-macam strategi

dalam pembelajaran pada pembelajaran semua bidang studi agar

peserta didik dapat lebih meningkat prestasi belajarnya sehingga

sekolah ini dapat mencetuskan kader-kader muda yang pandai dan

berbakat.

4. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan lebih dalam

bentuk karya ilmiah yang berupa tulisan serta landasan dalam

mengajar bahasa Arab terutama pada keterampilan bebicara serta dapat

dijadikan sebagai suatu pengalaman, masukan, refleksi peneliti ketika

(23)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar 1. Pengertian Strategi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua strategi

adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa

-bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan

damai, yang dapat dianggap berkaitan langsung dengan pengertian

strategi dalam pengajaran bahasa ialah strategi merupakan rencana

yang cermat dan terkonsep mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran

khusus.12

Strategi menurut Kemp adalah suatu kegiatan pembelajaran

yang harus dikerjakan Guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran

dapat dicapai secara efektif dan efesien. Sedangkan menurut J.R David

dalam Teaching Strategies for College Class Room adalah a plan,

method, or series of activities designe to achieves a particular

educational goal. Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan

bahwa strategi belajar-mengajar meliputi rencana, metode dan

perangkat kegiatan yang direncanakan oleh pengajar untuk mencapai

12

(24)

tujuan pengajaran tertentu. Untuk melaksanakan strategi tertentu

diperlukan seperangkat metode pengajaran. Strategi dapat diartikan

sebagai a plan of operation achieving something “rencana kegiatan

untuk mencapai sesuatu”.13

Dengan demikian, strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan

pembelajaran yang harus dikerjakan oleh guru dan siswa agar tujuan

pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien atau dapat

disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah urutan kegiatan yang

sistematik, pola-pola umum kegiatan guru yang mencakup tentang

urutan kegiatan pembelajaran, untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan. Hal ini mencakup beberapa kegiatan diantarannya yaitu

urutan kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran, media

pembelajaran dan waktu yang digunakan oleh guru dalam

menyelesaikan setiap langkah proses belajar mengajarberlangsung.14

2. Pengertian Strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar

Strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar adalah aktifitas pembelajaran

mengarang lisan yang dipergunakan oleh guru dalam proses

pembelajaran melalui gambar-gambar yang tersedia15 atau suatu cara

yang dilakukan oleh pendidik dengan menyiapkan gambar dengan

tema materi yang akan diajarkan. Gambar dapat ditempelkan di papan

13

Abdul Majid, Belajar, 128-129. 14

Nunuk Suryani dan Leo Agung, Strategi Belajar-Mengajar (Yogyakarta: Ombak, 2012), 3. 15

(25)

15

tulis atau di tunjukkan dalam bentuk slide atau bisa juga seorang

pendidik menggambarnya sendiri dan dibagikan kepada peserta didik.

Strategi ini bertujuan agar siswa dapat menirukan alur cerita guru

dengan cepat melalui bantuan media gambar, siswa dapat

membahasakan materi ajar dari persepsi yang bisa ia tangkap dari

uraian guru melalui bahasannya sendiri atau dengan bahasa yang lebih

sederhana.16

Strategi ini menggunakan gambar atau foto sebagai media

pembelajarannya. Gambar atau foto merupakan media yang umum

dipakai untuk berbagai macam kegiatan pembelajaran. Gambar yang

baik bukan hanya dapat menyampaikan saja tetapi dapat digunakan

untuk melatih keterampilan berpikir serta dapat mengembangkan

kemampuan imajinasi siswa. Misalkan diberikan kepada siswa sebuah

gambar, kemudian mereka disuruh untuk menceritakan kejadian yang

nampak pada gambar sesuai dengan persepsinya.17

Pada hakikatnya strategi ini menggunakan tahap bercerita

dengan mengarang lisan. Bercerita merupakan suatu kegiatan untuk

mengekspresikan suatu objek atau fenomena yang dilakukan secara

lisan. Dalam pembelajaran bahasa, kegiatan ini dapat dilakukan

16

http:////ulfahmuthia.blogspot .co .id /2015 / 04 / strategi-tabir-mushawwar.html?m=1. Diakses pada tanggal 03 November 2016 pukul 07:37.

17

(26)

melalui pemberian stimulus atau rangsangan maupun tanpa stimulus

(bebas).18

3. Langkah-langkah Strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:

a. Guru memberikan materi mengarang lisan.

b. Guru boleh menunjuk siswa secara individu atau dikelompokkan

menjadi beberapa kelompok.

c. Guru membagikan beberapa gambar sebagai media untuk bercerita.

d. Guru meminta setiap individu/kelompok untuk bercerita secara

langsung sesuai gambar yang tersedia. 19

e. Guru menjelaskan alur cerita dari gambar tersebut, kemudian guru

meminta salah satu siswa untuk menceritakan kembali alur cerita

yang telah diceritakan oleh guru dan meminta siswa lain untuk

memperhatikan penjelasan temannya.20

4. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar Adapun kelebihan dari strategi ini adalah:

a. Siswa lebih antusias dan senang dalam mengikuti pembelajaran

berbicara bahasa Arab.

b. Dapat membuat pelajaran menjadi lebih menarik.

18

M. Ainin, et al., Evaluasi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: MISYKAT, 2006), 87-88.

19

Taufik, Pembelajaran, 96-97. 20

Nurkholis, “Penggunaan Media Dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Tarbawiyah, 12,01

(27)

17

c. Dapat membuat siswa lebih mudah mengingat kosa kata dengan

bantuan gambar.

d. Siswa lebih terlatih untuk mengucap kosa kata.

e. Dapat membuat siswa lebih percaya diri dalam praktek berbicara

bahasa Arab.

f. Memperjelas masalah bidang apa saja.

g. Harganya murah dan mudah didapat serta digunakan.

Sedangkan kekurangan strategi ini meliputi:

a. Pada tingkat permulaan, siswa terlihat kesulitan dalam praktek

berbicara bahasa Arab di depan karena belum memiliki bahan

(perbendaharaan kosa kata) yang sudah dimengerti.

b. Ketika siswa lain maju untuk praktek bebicara, masih tedapat

beberapa siswa yang tidak memperhatikan teman yang sedang

praktek. Oleh karena itu kelas menjadi gaduh dan ramai.

B. Keterampilan Berbahasa Arab

1. Pengertian Keterampilan Berbahasa Arab

Keterampilan dalam berbahasa mencakup empat keterampilan,

yaitu keterampilan mendengar (Maha>rat al-Istima’), keterampilan

berbicara (Maha>rat al-Kala>m),keterampilan membaca (Maha>rat

al-Qira>’ah), dan keterampilan menulis (Maha>rat al-Kita>bah).Keempat

(28)

keempat keterampilan tersebut tidak dapat dipisahkan. Karena

kedudukan keempat keterampilan ini sangat menunjang dalam

pencapaian pembelajaran keterampilan berbahasa.21

a. Keterampilan Mendengar (Maha>rat al-Istima’)

Istima’ merupakan kumpulan fitur bunyi yang terkandung

dalam mufrodat. Keterampilan Istima’ diarahkan pada

keterampilan menyimak dengan tidak melepas konteks.

Mendengar merupakan keterampilan pertama yang

dilakukan oleh seseorang dalam belajar berbahasa. Menyimak

dapat menjadi alat ukur tingkat kesulitan yang dialami oleh

seseorang yang dalam tahap belajar bahasa, karena dari

keterampilan ini maka kita bisa tahu pemahaman dialeknya, pola

pengucapanny, struktur bahasa dan lain sebagainya.22

b. Keterampilan berbicara (Maha>rat al-Kala>m)

Keterampilan berbicara mrupakan keterampilan yang paling

penting dalam pembelajaran bahasa karena keterampilan berbicara

merupakan keterampilan dasar dalam mempelajari bahasa asing.

Keterampilan ini merupakan bgian dari kemampuan berbahasa

yang aktif dan produktif.23

21

Taufik. Pembelajaran, 43. 22

Taufik, Pembelajaran, 45. 23

(29)

19

c. Keterampilan Membaca (Maha>rat al-Qira>’ah)

Membaca merupakan keterampilan menangkap makna

dalam simbol-simbol bunyi yang tertulis dan tertera dalam sebuah

buku maupun bacaan lainnya. Seseorang yang sedang belajar

keterampilan membaca bisa mendapatkan pembelajaran dari

majalah, buku, dan surat kabar yang berbahasa Arab. Dengan

begitu pembelajar akan memperoleh tambahan kosa kata dan

bentuk bahasa lain dalam jumlah lebih banyak dan bervariasi yang

bermanfaat dalam berinteraksi secara komunikatif.24

d. Keterampilan Menulis (Maha>rat al-Kita>bah)

Keterampilan menulis merupakan keterampilan penting

dalam pembelajaran bahasa Arab. Dengan menulis seseorang bisa

secara bebas mengaktualisasikan kemampuan dan spesialisasi

keilmuannya kepada publik.25

C. Keterampilan Berbicara Bahasa Arab 1. Pengertian Keterampilan Berbicara

Keterampilan ialah kegiatan yang berhubungan dengan

urat-urat syaraf dan otot-otot (neuromuscular) yang lazimnya tampak

dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik, olah raga, dan

24

Taufik. Pembelajaran, 53. 25

(30)

sebagainnya. Menurut Reber, keterampilan adalah kemampuan

melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi

secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil

tertentu.26

Berbicara merupakan bentuk perilaku manusia yang

memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis, semantik

dan linguistik. Pada saat berbicara, seseorang memanfaatkan faktor

fisik yang berupa alat ucap untuk menghasilkan bahasa. Faktor

psikologis memberikan andil yang cukup besar terhadap kelancaran

berbicara. Berbicara dengan menggunakan emosi tidak hanya

berpengaruh pada kualitas suara yang dihasilkan alat ucap saja, akan

tetapi juga berpengaruh pada keruntutan bahan pembicaraan.

Berbicara juga tidak telepas dari faktor neurologist, yaitu jaringan

syaraf yang menghubungkan otak kecil dengan mulut, telinga, dan

organ tubuh lainnya yang ikut dalam aktivitas berbicara. Demikian

juga faktor semantik yang behubungan dengan makna, dan faktor

linguistik yang berkaitan dengan struktur bahasa selalu berperan

dalam kegiatan berbicara berlangsung.27

Keterampilan berbicara (maha>rat al-kala>m/ speaking skill)

adalah kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

26

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995), 118.

27

(31)

21

kata untuk mengekspresikan pikiran berupa ide, pendapat, keinginan,

atau perasaan kepada mitra bicara. Dalam makna yang lebih luas,

kegiatan berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat

didengar dan dilihat yang memanfaatkan sejumlah otot tubuh manusia

untuk menyampaikan pikiran dalam rangka memenuhi

kebutuhannya.28

Keterampilan berbicara (al-Kala>m) adalah keterampilan yang

paling penting dalam berbahasa. Sebab berbicara adalah bagian dari

keterampilan yang dilejari oleh para pebelajar, sehingga keterampilan

berbicara dianggap sebagai bagian yang sangat mendasar dalam

mempelajari bahasa Asing. Berbicara merupakan kegiatan berbahasa

yang aktif dari seorang pemakai bahasa yang menuntut prakasa nyata

dalam penggunaan bahasa untuk mengungkapkan diri secara lisan.29

Arti kalam adalah pengucapan bunyi-bunyi berbahasa Arab

dengan baik dan benar sesuai dengan bunyi-bunyi yang berasal dari

makhraj yang dikenal oleh para linguistik. Sedangkan maharah kalam

adalah berbicara secara terus menerus tanpa henti tanpa mengulang

kosakata yang sama dengan menggunakan pengungkapan bunyi.30

Kemahiran berbicara merupakan salah satu jenis kemampuan

berbahasa yang ingin dicapai dalam pengajaran bahasa modern

28

Acep Hermawan, Metodologi, 135-136. 29

Abd Wahab Rosyidi dan Mamlu’atul Ni’mah, Pembelajaran, 88. 30

(32)

termasuk bahasa Arab.31 Untuk itu dibutuhkan suatu cara untuk

mengukur kemampuan siswa dalam berbicara, mengukur kemampuan

berbicara bahasa Arab adalah mengukur kemampuan siswa dalam

mengekspresikan ide, pikiran dan perasaan siswa dalam bahasa Arab

lisan (ta’bi>r syafawi).32

2. Tujuan Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Pembelajaran berbicara bahasa Arab di MI memiliki beberapa

tujuan diantarannya:

a. Agar dapat mengucapkan ungkapan-ungkapan berbahasa Arab

dengan tepat dan benar.

b. Agar dapat mengucapkan ungkapan-ungkapan yang bebeda atau

menyerupainya dan tidak kesulitan saat mengaplikasikannya saat

berbicara bahasa Arab.

c. Agar dapat membedakan mana ungkapan yang dibaca panjang dan

yang dibaca pendek.

d. Dapat mengungkapkan keinginan hatinya dengan menggunakan

susunan kalimat yang sesuai dengan kaidah nahwu (tata bahasa).

e. Dapat mengungkapkan apa yang terlintas dalam benak fikirannya

dengan menggunakan aturan-aturan yang benar dalam penyusunan

kalimat dalam bahasa Arab

31

Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang: MISYKAT, 2012), 139. 32

(33)

23

f. Dapat menggunakan bagian-bagian tata bahasa Arab dalam

mengungkapkannya seperti tanda mudhakkar, mu’annath, ‘ada, hal

danfi’il yang sesuai dengan waktu.

g. Dapat menggunakan ungkapan kebahasaan yang sesuai dengan

umur, tingkat kedewasaan dan kedudukan.

h. Dapat menelusuri dan menggali berbagai macam

manuskrip-manuskrip dan literatur-literatur berbahasa Arab.

i. Dapat mengungkapkan ungkapan yang jelas dan dimengerti tentang

dirinya sendiri.

j. Mampu berfikir tentang bahasa Arab dan mengungkapkannya

secara tepat dalam situasi dan kondisi apapun.33

3. Prinsip-prinsip Pengajaran Keterampilan Berbicara

Agar pebelajar kalam dapat berjalan dengan baik bagi non Arab,

maka perlu diperhatikan hal-hal berikut:

a. Hendaknya guru memiliki kemampuan yang tinggi tentang

keterampilan ini.

b. Memulai dengan suara-suara yang serupa antara dua bahasa

(bahasa pebelajar dan bahasa Arab).

c. Hendaknya pengarang dan pengajar memperhatikan tahapan dalam

pengajaran kalam, seperti memulai dengan lafadz-lafadz mudah

yang terdiri dari satu kalimat, dua kalimat dan seterusnya.

33

(34)

d. Memulai dengan kosakata yang mudah terlebih dahulu.

e. Memfokuskan pada bagian keterampilan bagi keterampilan

berbicara, yaitu:

1) Cara mengucapkan bunyi dari makhrajnya dengan baik dan

benar.

2) Membedakan pengucapan harakat panjang dan pendek.

3) Mengungkapkan ide-ide dengan cara yang benar dengan

memperhatikan kaidah tata bahasa yang ada.

4) Melatih siswa bagaimana cara memulai dan mengakhiri

pembicaraan dengan benar.

5) Memperbanyak latihan-latihan, seperti latihan membedakan

pengucapan bunyi, latihan mengungkapkan ide-ide, dsb.34

4. Ciri-ciri Aktivitas Keterampilan Berbicara yang Berhasil

Diantara ciri-ciri aktifitas kegiatan berbicara yang berhasil

adalah sebagai berikut:

a. Siswa berbicara banyak

b. Partisipasi aktif dari siswa

c. Memiliki motivasi yang tinggi

d. Bahasa yang dipakai adalah bahasa yang diterima35

34

Abd Wahab Rosyidi dan Mamlu’atul Ni’mah, Pembelajaran, 90-91. 35

(35)

25

5. Masalah dalam Aktivitas Keterampilan Berbicara

Beberapa masalah dalam aktivitas keterampilan berbicara antara

lain yaitu:

a. Siswa grogi berbicara karena:

1) Khawatir melakukan kesalahan

2) Takut dikritik

3) Khawatir kehilangan muka

4) Sedikit malu

b. Tidak ada bahan untuk dibicarakan

1) Tidak bisa berfikir tentang apa yang mau dikatakan

2) Tidak ada motivasi untuk mengungkapkan apa yang dirasakan

c. Kurang atau tidak adanya partisipasi dari siswa lainnya, hal ini

dipengaruhi oleh beberapa siswa yang cenderung mendominasi

sedangkan yang lain sedikit berbicara.

d. Penggunaan bahasa ibu, merasa tidak biasa berbicara bahasa

Asing.36

6. Indikator Keterampilan Berbicara

Faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk mendukung

keberhasilan tercapainnya hasil yang maksimal dalam pembelajaran

berbicara adalah sebagai berikut:

36

(36)

a. Faktor Ucapan (al-Nutq)

Kemampuan seseorang dalam mengungkapkan suatu

bahasa dengan fasih, baik dan benar merupakan tolak ukur awal

kemampuan seseorang dalam berbicara, karena yang pertama kali

terdengar dan dideteksi oleh pendengar dalam berbahasa adalah

ucapan. Demi tercapainnya pembelajaran berbicara yang

maksimal, maka perlu adanya bimbingan dan motivasi yang

diberikan kepada seseorang agar ia menjadi lebih berani dalam

mengungkapkan bahasa tersebut tanpa adanya keraguan dan

merasa takut salah. Oleh karena itu, seorang pengajar harus

menanamkan keyakinan bahwa setiap orang bisa mengungkapkan

apa yang ada dalam pikirannya walaupun sering terjadi kesalahan,

kesalahan tersebut merupakan latihan secara bertahap agar tumbuh

dalam dirinya keberanian untuk mengungkapkan suatu bahasa.

Karena untuk menjadi seorang yang mampu mengungkapka suatu

bahasa yang profesional dan handal, perlu adanya suatu proses

pembelajaran yang lama.

b. Faktor Kosa Kata (al-Mufradat)

Salah satu tujuan utama dari pembelajaran bahasa Asing

adalah adanya kemajuan dalam pemahaman perkembangan

kebahasaan seseorang khususnya dalam menguasai kosa kata

(37)

27

Arab jika seseorang dapat mengungkapkan hal-hal yang tersirat

dalam benaknya secara spontanitas dengan menggunakan bahasa

Asing merupakan bukti bahwa dia memiliki pengetahuan tentang

al-Mufradat.

c. Faktor Tata Bahasa (al-Qawaid)

Banyak para ahli yang membuang pentingnya fungsi tata

bahasa dalam mempelajarai bahasa Asing karena tata bahasa

dianggapnya akan memasung kreatifitas pembelajar untuk

berbicara. Oleh karena itu, dalam penelitian ini yang fokus untuk

pembelajar pemula maka pendapat tersebut benar, karena jika

seorang pemula dan baru mengenal bahasa Arab langsung

diajarkan tata bahasa maka ia akan mengalami kesulitan karena

dalam tahap ini, pemula memang harus menghafal rumus dan

kaidah-kaidah tata bahasa terlebih dahulu. Namun, jika materi

tersebut diberikan kepada seseorang yang mahir dengan

seperangkat kosa kata yang mencukupi, maka pembelajaran tata

bahasa itu sendiri akan menjadi sebuah kebutuhan guna

mengoreksi dan mengarahkan bahasannya agar baik dan benar.37

7. Aspek-aspek yang Dinilai dalam Kegiatan Berbicara

Adapun aspek-aspek yang dinilai dalam kegiatan berbicara,

sebagaimana yang disarankan oleh para ahli adalah sebagai berikut:

37

(38)

a. Dilihat dari aspek kebahasaan, meliputi:

1) Pengucapan (makhraj)

2) Penempatan tekanan (mad, syiddah)

3) Nada dan irama

4) Pilihan kata

5) Pilihan ungkapan

6) Susunan kalimat

7) Variasi

b. Dilihat dari aspek non-kebahasaan, meliputi:

1) Kelancaran

2) Penguasaan topik

3) Keterampilan

4) penalaran38

Dari aspek kebahasaan yang digunakan pada penilaian non tes

praktek berbicara dalam penelitian ini adalah nomor 1, 4 dan 6.

Sedangkan dari aspek non-kebahasaan adalah semua digunakan dalam

penilaian non tes praktek berbicara. Alasan mengapa tidak semua

aspek digunakan pada penilaian dalam penelitian ini adalah subyek

yang peneliti diteliti merupakan siswa kelas III dimana mereka

38

(39)

29

merupakan tahap pembelajar awal sehingga penilaian dilakukan

dengan hanya beberapa aspek yang digunakan.

D. Hakikat Pembelajaran Bahasa Arab 1. Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab

Pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru bukan

sekedar mengajar dan mentransfer ilmu saja, akan tetapi yang

dimaksud dengan pembelajaran adalah kegiatan yang dirancang oleh

guru untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan,

keterampilan dan atau nilai baru dalam suatu proses yang sistwmatis

melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam konteks

kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

diinginkan.39

Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran

yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan,

dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap

bahasa Arab baik reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif

yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan

memahami bacaan. Sedangkan kemampuan produktif yaitu

kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik secara

lisan maupun tulis. Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif

39

(40)

tehadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam membantu

memahami sumber ajaran Islam yaitu Al-Quran dan hadits, serta

kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik

di Madrasah Ibtidaiyah.40

Pembelajaran bahasa Arab adalah kegiatan guru secara

terprogram dan terencana untuk membuat siswa belajar bahasa Arab

secara aktif dan yang menekankan pada keterampilan berbahasa yaitu

keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis.

2. Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab

Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab,

baik lisan maupun tulis, yang mencakup empat kecakapan

berbahasa, yakni menyimak (istima’), berbicara (kala>m), membaca

(qira>’ah), dan menulis (kita>bah).

b. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai

salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar,

khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.

c. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara

bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan

40

(41)

31

demikian, peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas

budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.41

3. Ruang Lingkup Bahasa Arab

Ruang lingkup pelajaran Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah

meliputi tema-tema tentang perkenalan, peralatan madrasah,

pekerjaan, alamat, keluarga, anggota badan, di rumah, di kebun, di

madrasah, di laboratorium, di perpustakaan, di kantin, jam, kegiatan

sehari-hari, pekerjaan, rumah, dan rekreasi.42

4. Materi H{a>lat al-H{adi>qah

Bahasa Arab di MI Dahlaniyah mulai diajarkan dari kelas I

sampai kelas VI dengan menggunakan kurikulum 2013. Pada

penelitian ini peneliti memfokuskan penelitian pada kelas III A materi

H{a>lat al-H{adi>qah keadaan kebun dengan kompetensi inti menyajikan

pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas,

sistematis, logis, dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan

yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. Serta

kompetensi dasar 4.3 Membaca ujaran kata (mufradat) terkait topik:

َ أَ ع

َ ض

َ ءاَ

َ لا

َ سَ ر

َ ة

َ,

َ ح

َ لاَ ة

َ

َ لا

َ دَ ي

َ قَ ة

َ,

َ مَ ن

َ ظا

َ رََ لا

َ عَ ل

َ م

َ,َ

أ

َ س

َ ءاَ

َ لا

َ يَ وَ نا

َ تا

41

Permenag RI Tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab di Madrasah, 37.

42

(42)
[image:42.595.137.516.154.523.2]

Tabel 2.1 Mufradat

ةقيدحلا ةلاح

َ س داَسلاَ س رَدلا

) ة ق ي د لاَ ة لا ح(

َ

َََََ

Kelapa

َ ل ي ج را ن

Pepaya

ا يا ب ب

Jeruk

َ لا ق ت ر ب

Apel

َ ة حاَف ت

Bunga Melati

َ ي م س ي

Bunga Kamboja

َ نا ب ي ْ ر ف

Pisang

َ ز و م

َ

Anggur

َ ب ن ع

َ

Kurma

َ ر َ

َ

Mangga

ا ج ن م

َ

Bunga Mawar

َ ة د ر و

َ

Bunga Matahari

َ اب ع

َ س مَشلاَ د

َ

Pohon

َ ة ر ج ش

َ

Kebun

َ ة ق ي د ح

َ

Bunga

َ ة ر ز

َ

Buah

َ ة ه كا ف

َ

Luas

َ ة ع سا و

َ

Bersih

َ ة ف ي ظ ن

َ

Bermacam-macam

َ

َ ة عِو ن ت م

Kotor

(43)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian

tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas

merupakan suatu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

sendiri melalui refleksi diri, bertujuan untuk memperbaiki kinerjanya

sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.43 Dengan

pengertian lain penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang

dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan kata lain, penelitian

tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelaahan

penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan

tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik

pembelajaran di kelas secara lebih profesional.44

Penelitian ini menggunakan model Kurt Lewin yang mana proses

penelitian tindakan kelas harus dilakukan melalui 4 hal yakni perencanaan

(planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi

43

Muhammad Ansori, Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: CV. Wacana Prima, 2007), 4. 44

(44)

(reflecting).45Empat tahapan dalam PTK tersebut membentuk suatu siklus

PTK yang digambarkan dalam bentuk spiral. Untuk mengatasi suatu

masalah, mungkin diperlukan lebih dari satu siklus. Siklus tersebut saling

berkaitan dan berkelanjutan. Siklus kedua dilaksanakan bila ada hal-hal

yang kurang berhasil dalam siklus pertama. Dapat dilihat pada gambar

[image:44.595.138.525.213.594.2]

spiral berikut ini:46

Gambar 3.1 Prosedur PTK Model Kurt Lewin

45

Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Kencana, 2009), 49. 46

Bahan Ajar PGMI Penelitian Tindakan Kelas (Surabaya: LAPIS-PGMI, 2009), 13. Identifikasi

Masalah

SIKLUS

I

SIKLUS II

Perencanaan ulang Observasi Refleksi

Perencanaan

Tindakan

(45)

35

B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian 1. Setting Penelitian

Setting dalam penelitian ini meliputi: tempat penelitian, waktu

penelitian, dan siklus PTK sebagai berikut:

a. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI

Dahlaniyah Merakurak Tuban pada mata pelajaran Bahasa Arab

kelas III A.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun

ajaran 2016/2017. Penentuan waktu penelitian mengacu pada

kalender pendidikan madrasah, karena PTK memerlukan beberapa

siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di

dalam kelas.

c. Siklus PTK

PTK ini dilaksanakan melalui dua siklus, setiap siklus

dilaksanakan mengikuti prosedur perencanaan (planning), tindakan

(acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Melalui

kedua siklus tersebut dapat diamati penerapan strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa

(46)

2. Karakteristik Subyek Penelitian

Sebagai subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III A

MI Dahlaniyah Merakurak Tuban tahun ajaran 2016/2017 dengan

jumlah siswa sebanyak 23 orang, terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 8

siswa perempuan.

C. Variabel Yang Diselidiki

Variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik incar untuk

menjawab permasalahan yang dihadapi yaitu:

1. Variabel input: siswa kelas III A MI Dahlaniyah Merakurak Tuban.

2. Variabel proses: strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar.

3. Variabel output: peningkatan keterampilan berbicara.

D. Rencana Tindakan Penelitian

Adapun rencana tindakan pada setiap siklus yang akan

dilaksanakan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

1) Membuat rencana pembelajaran dengan menggunakan strategi

Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar

2) Membuat instrumen pembelajaran (RPP, rangkaian strategi

(47)

37

siswa, lembar wawancara, dan lembar instrumen penilaian

performance)

b. Tahap Tindakan

Pada tahap tindakan ini, peneliti telah melakukan skenario

pembelajaran yang terdapat pada RPP dalam keadaan yang aktual

yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan

penutup.

1) Kegiatan pendahuluan

a) Guru mengucapkan salam

b) Siswa berdoa bersama-sama

c) Guru mengabsen kehadiran siswa

d) Guru melakukan apersepsi” siapa yang pernah pergi ke

kebun?, apa yang kalian lakukan disana?, terdapat tanaman

dan buah-buahan apasajakah disana?

e) Guru menyampaikan tema yang akan dibahas pada

pembelajaran hari ini

f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Kegiatan inti

[image:47.595.136.515.154.706.2]

a) Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media

gambar

b) Guru menjelaskan kosa kata bahasa Arab

(48)

d) Guru berbicara dengan menggunakan bahasa Arab sambil

menunjuk gambar yang telah disediakan

e) Siswa maju secara bergantian untuk melakukan

performance dengan cara berbicara bahasa Arab/ bercerita

tentang gambar yang telah disediakan.

3) Kegiatan penutup

a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran

hari ini

b) Guru bertanya kepada siswa tentang senang atau tidaknya

pembelajaran hari ini

c) Guru memberikan motivasi belajar pada siswa

d) Guru dan siswa mengakhiri pelajaran dengan membaca

doa

e) Guru mengucapkan salam

c. Tahap Observasi

Pada tahap observasi ini, kegiatan yang dilakukan oleh

peneliti adalah:

1) Mengamati situasi kegiatan belajar mengajar pada

pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Arab dengan

(49)

39

2) Mengamati kemampuan keterampilan berbicara bahasa Arab

pada siswa dan antusias siswa saat berbicara dengan

menggunakan Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar.

3) Memberikan kegiatan performance kepada setiap siswa untuk

maju berbicara bahasa Arab dan menceritakan atau

mengungkapkan apa yang ada di dalam gambar

d. Tahap Refleksi

Menganalisis hasil observasi dan hasil performance siklus

I, serta membuat kesimpulan atas penggunaan strategi Al-Ta’bi>r

al-Mus}awwar dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa

kelas III A MI Dahlaniyah Merakurak Tuban pada materi H{a>lat

al-H{adi>qah

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil

refleksi pada siklus pertama.

b. Tahap Tindakan

Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan strategi

(50)

c. Tahap Observasi

Mengamati aktivitas pembelajaran yang menggunakan

strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar seperti pada siklus pertama.

d. Tahap Refleksi

Melakukan refleksi tehadap pelaksanaan siklus kedua

seperti pada siklus pertama akan tetapi pada siklus II ini lebih

memperbaiki kekurangan-kekurangan dan kendala yang dihadapi

pada siklus I, dan menganalisis data untuk membuat kesimpulan

atas pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan

berbicara bahasa Arab siswa kelas III A MI Dahlaniyah Merakurak

Tuban melalui strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar.

E. Data dan Cara Pengumpulannya 1. Teknik

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

observasi, non tes (performance), wawancara, dan dokumentasi.

a. Observasi

Observasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk

mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang

sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang

hal-hal yang akan diamati atau diteliti oleh peneliti. Observasi

(51)

41

tahap awal sampai tahap akhir saat proses pembelajaran

berlangsung.47 Observasi ini digunakan untuk mencari data

aktivitas guru dan siswa saat pembelajaran dengan menggunakan

strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar berlangsung. Dalam penelitian ini,

peneliti mengamati dan ikut serta dalam kegiatan serta situasi yang

dilakukan oleh pihak yang diteliti (siswa dan guru) dengan cara

mengisi lembar observasi aktivitas siswa dan guru yang telah

dipersiapkan.

b. Non tes (Performance)

Penilaian non tes merupakan prosedur yang dapat dilalui

untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik minat, sifat,

dan kepribadian. Hal ini dapat dilakukan melalui pengamatan,

yakni alat penilaian yang pengisiannya dilakukan oleh guru atas

dasar pengamatan terhadap perilaku siswa, baik secara perorangan

maupun dalam bentuk kelompok, di kelas maupun di luar kelas.48

Pada penelitian ini, kegiatan unjuk kerja atau performance

digunakan untuk mengukur keterampilan berbicara bahasa Arab

siswa kelas III A. Penilaian unjuk kerja merupakan suatu penilaian

47

Wina Sanjaya, Penelitian, 86. 48

(52)

yang dilakukan guru dengan mengamati kegiatan peserta didik

dalam melakukan sesuatu.49

c. Wawancara

Wawancara merupakan teknik mengumpulkan data dengan

cara menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka atau

melalui saluran media tertentu untuk mengecek kebenaran

data/informasi yang diperoleh.50 Peneliti menggunakan wawancara

untuk mendapatkan data tentang hasil pembelajaran keterampilan

bahasa Arab dan sikap siswa sebelum dan setelah diterapkannya

strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar. d. Dokumentasi

Menurut KBBI dokumentasi adalah pengumpulan,

pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi dalam bidang

pengetahuan yang dijadikan sebagai bukti dan keterangan (seperti

gambar dan bahan referensi lain.51 Dokumentasi digunakan untuk

mencari data-data yang menunjang berlangsungnya penelitian

tindakan kelas.

49

Sudaryono, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), 74. 50

Wina Sanjaya, Penelitian, 96. 51

[image:52.595.134.516.173.555.2]
(53)

43

2. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpul data dalam PTK ini meliputi, observasi, non tes

(performance), wawancara, dokumentasi dan diskusi sebagaimana

berikut ini:

a. Observasi

Dengan cara menggunakan lembar observasi untuk

mengukur tingkat partisipasi siswa dan guru dalam proses belajar

mengajar keterampilan berbicara bahasa Arab selama

diterapkannya strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar. Lembar observasi

guru yang berisi tentang aktivitas guru pada kegiatan pendahuluan,

inti dan penutup. Sedangkan lembar observasi siswa berisi tentang

aktivitas siswa III A MI Dahlaniyah pada proses pembelajaran

keterampilan berbicara bahasa Arab berlangsung pada kegiatan

pendahuluan, inti dan penutup.

b. Non tes (performance)

Non tes yang berupa performance (unjuk kerja) untuk

mengukur keterampilan berbicara siswa, yang dilakukan sebelum

diterapkannya strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar dan sesudah

diterapkannya strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar pada pembelajaran

keterampilan berbicara bahasa Arab dengan menggunakan

instrumen dan rubrik penilaian non tes unjuk kerja. Adapun kriteria

(54)

menyebut mufradat (kosakata H{a>lat al-H{adi>qah), susunan kalimat

saat bercerita sesuai dengan gambar, kejelasan penyebutan kosa

kata H{a>lat al-H{adi>qah, kelancaran dan ketepatan dalam praktik

berbicara/bercerita melalui gambar dan jumlah kalimat yang

diproduksi.

c. Wawancara

Peneliti menggunakan panduan wawancara untuk

mengetahui kesulitan atau masalah yang dihadapi oleh guru selama

PBM berlangsung dan untuk mendapatkan tentang sikap atau

pendapat siswa dalam mengikuti pembelajaran keterampilan

berbicara pada mata pelajaran bahasa Arab sebelum dan sesudah

menggunakan strategi Al-Ta’bi>r al-Mus}awwar di MI Dahlaniyah

Merakurak Tuban.

d. Dokumentasi

Dokumentasi didapatkan dengan cara mengumpulkan

data-data yang terdapat pada MI Dahlaniyah Merakurak Tuban. Data

tersebut meliputi absensi siswa kelas III A, profil MI Dahlaniyah

Merakurak Tuban, nilai pra siklus yang digunakan sebagai acuan

dan tolak ukur terhadap hasil yang diperoleh dari nilai pada dua

siklus yang akan dilaksanakan, gambar atau foto-foto pada waktu

(55)

45

al-Mus}awwar, serta data-data lain yang menunjang selama

penelitian berlangsung.

F. Analisis Data

Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan

pembelajaran, maka perlu dilakukan analisis data. Oleh karena itu, di

dalam penelitian ini akan didapatkan data kuantitatif (performance dan

observasi) dan data kualitatif (wawancara dan dokumentasi). Dengan

demikian analaisis data yang akan didapatkan dari penelitian ini adalah

deskripsi kuantitatif dan deskripsi kualitatif.

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau presentase

keberhasilan siswa setelah dilaksanakannya proses belajar mengajar di

kelas, maka setiap pembelajaran dilakukan dengan cara memberikan

evaluasi berupa non tes (performance)/ praktik melakukan kegiatan

berbicara dan bercerita dengan menggunakan kosakata bahasa Arab terkait

topik H{alat al-H{adiqah melalui gambar yang telah disediakan pada setiap

pembelajaran.

Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana

yaitu:

1. Untuk Menilai Non Tes/Performance

Peneliti melakukan penilaian unjuk kerja yang diperoleh dari

(56)

kompetensi. Skor dapat diperoleh dengan cara mengisi format penilaian

unjuk kerja. Kemudian peneliti melakukan penjumlahan skor yang

diperoleh siswa dibagi skor maksimum dikali 100 sehingga diperoleh

nilai individu.52

Skor =

x 100...Rumus 1

Sedangkan untuk mencari nilai rata-rata dengan cara jumlah

semua nilai siswa dibagi dengan jumlah siswa, yang dapat dirumuskan

sebagai berikut:53

X = ...Rumus 2

Keterangan X : Nilai rata-rata

∑x : Jumlah semua nilai siswa

N : Banyak siswa

Sedangkan untuk mengetahui tuntas atau tidaknya pelaksanaan

belajar-mengajar,seorang siswa dikatakan berhasil jika telah mencapai

taraf penguasaan minimal nilai 70 yang sesuai dengan Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) yang ada di MI Dahlaniyah. Kelas

disebut tuntas belajar jika di kelas tersebut terdapat lebih dari atau sama

dengan 80% siswa yang tuntas belajar. Untuk menghitung presentasi

ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

52

Asep Jihad, dan Abdul Haris, Evaluasi, 138. 53

(57)

47

Persentase =

x 100%...Rumus 3

Adapun kriteria keberhasilan ketuntusan belajar siswa secara

[image:57.595.138.505.206.483.2]

keseluruhan adalah sebagai berikut:54

Tabel 3.1

Kriteria keberhasilan Ketuntasan Belajar Siswa Tingkat keberhasilan (%) Keterangan

86-100% Sangat Baik

76-85% Baik

60-75% Cukup

55-59% Kurang

< 54% Kurang Sekali

2. Untuk Menilai Observasi Guru

Analisis observasi guru diperoleh dari pengamatan terhadap

guru pada saat proses pembelajaran. Untuk menghitung jumlah skor

yang dicapai oleh guru dapat menggunakan rumus:55

Nilai =

...Rumus 4

Hasil yang diperoleh diklasifikasikan kedalam bentuk penskoran

nilai dengan menggunakan kriteria skor perolehan sebagai berikut:

54

M. Ngalim Purwanto, Evaluasi Pengajaran (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 1984), 103. 55

(58)
[image:58.595.138.514.117.521.2]

Tabel 3.2

Kriteria Skor Perolehan Observasi Guru

Skor Perolehan Keterangan

91-100 Sangat Baik

81-90 Baik

71-80 Cukup

61-70 Kurang

< 60 Sangat Kurang

3. Untuk Menilai Observasi Siswa

Analisis observasi siswa diperoleh dari pengamatan terhadap

siswa pada saat proses pembelajaran. Untuk menghitung jumlah skor

yang diperoleh siswa pada saat proses pembelajaran yaitu menggunakan

rumus:56

Nilai =

...Rumus 5

Hasil yang diperoleh diklasifikasikan ke dalam bentuk

penskoran nilai dengan menggunakan kriteria skor perolehan sebagai

berikut :

56

(59)

[image:59.595.135.511.121.523.2]

49

Tabel 3.3

Kriteria Skor Perolehan Observasi Siswa

Skor Perolehan Keterangan

91-100 Sangat Baik

81-90 Baik

71-80 Cukup

60-70 Kurang

< 60 Sangat Kurang

G. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan suatu kriteria yang digunakan untuk

melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas dalam

meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab siswa kelas III A MI

Dahlaniyah materi H{a>lat al-H{adi>qah.

Indikator kinerja dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai

berikut:

1. Aktivitas guru dan siswa menunjukkan kriteria baik jika dapat

mencapai skor perolehan 81-90 (Baik).

2. Setelah penelitian, peneliti berharap keterampilan berbicara bahasa

Arab siswa pada materi H{a>lat al-H{adi>qah dengan menggunakan strategi

(60)

kelas sebesar ≥ 80 dan meningkatkan persentase kriteria keberhasilan

dan ketuntasan minimal belajar ≥ 80%.

H. Tim Peneliti dan Tugasnya 1. Peneliti

a. Nama : Siti Zumrotus Sa’adah

b. NIM : D97213123

c. Jur/Fak : Pendidikan Islam (PI)/ Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI).

d. Tugas :

Menyusun perencanaan pembelajaran (RPP),

menyusun instrumen penelitian, membuat lembar

observasi siswa dan guru, melakukan

pembelajaran, menilai keterampilan berbicara

siswa dengan instrumen penilaian siswa (non tes),

melakukan diskusi dengan guru kolaborator, dan

menyusun laporan hasil penelitian.

2. Guru Mapel

a. Nama : KM. Sholihun, S.Pd.I

b. Jabatan : Guru Bahasa Arab kelas III A MI Dahlaniyah

(61)

51

Bertanggung jawab mengamati pelaksanaan

penelitian, terlibat dalam perencanaan, observer,

<

Gambar

gambar. Dalam penerapannya siswa disuruh maju satu persatu ke depan
Mufradat Tabel 2.1 ةقيدحلا ةلاح
Gambar 3.1 Prosedur PTK Model Kurt Lewin
gambar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berbicara Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTs. Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri

Tujuan dalam penelitian adalah: (1) Untuk mengetahui hasil pembelajaran muthala‟ah santri (2) Untuk mengetahui tingkat keterampilan santri dalam berbicara bahasa Arab (3)

Hal ini dikarenakan siswa tersebut belum hafal banyak mufrodat (kosa kata) dalam bahasa Arab sehingga masih sulit untuk mengutarakan maksudnya menggunakan bahasa Arab. Pada

Sulitnya siswa sekolah dasar Islam menguasai keterampilan berbicara bahasa arab disebabkan oleh beberapa hal diataraya, kurangnya kosa kata, kurangnya pemahaman tentang tata

Faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan berbicara bahasa Arab siswa kelas VIII SMP Islam Terpadu Al-Fityan Gowa adalah adalah faktor keberanian, faktor

Profesi Untuk Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Kelas XI MA di Kota Semarang. Program Studi Pendidikan Bahasa Arab. Jurusan Bahasa dan Sastra Asing. Fakultas Bahasa

Peningkatan Keterampilan Berbicara dan Membaca Siswa Kelas VIII MTs Al Irsyad Gajah Demak”. Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Jurusan Bahasa dan Sastra Asing,

Hasil penilaian ahli metode dan ahli kecerdasan majemuk serta guru-guru sebagai praktisi terhadap produk Metode pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Arab dengan kooperatif