METODE PENGUKURAN ELEVASI LAHAN PARKIR PELABUHAN PAMATATA MENGGUNAKAN WATERPASS
DI KABUPATEN SELAYAR
TUGAS AKHIR
Oleh:
MUHAMMAD ASHAR HIDAYAT 1622070473
PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN JURUSAN TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE KEPULAUAN 2019
i HALAMAN PENGESAHAN
METODE PENGUKURAN ELEVASI LAHAN PARKIR PELABUHAN PAMATATA MENGGUNAKAN WATERPASS
DI KABUPATEN SELAYAR
TUGAS AKHIR
Oleh
MUHAMMAD ASHAR HIDAYAT 1622070473
Tugas Akhir ini Sebagai Syarat untuk Menyelesaikan Studi
Pada Program Studi Teknik Kelautan Jurusan Teknologi Penangkapan Ikan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
Telah Diperiksa dan Disetujui oleh:
Pembimbing I, Pembimbing II,
Lendri, S. St., Pi., M.Si. Irawan Alham, ST., M.Si.
NIP . 198105112006041001 NIP .197810232003121004
Mengetahui,
Direktur, Ketua Jurusan,
Dr. Ir. Darmawan, M.P. Syamsul Marlin Amir, ST., M.Si.
NIP .196702021998031002 NIP .197905072005011001
Tanggal Ujian : 8 Agustus 2019
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul : Metode Pengukuran Elevasi Lahan Parkir Pelabuhan Pamatata Menggunakan Waterpass Di Kabupaten Selayar
Nama : Muhammad Ashar Hidayat Nim : 1622070473
Prodi : Teknik Kelautan
Jurusan : Teknologi Penangkapan Ikan
Menyetujui, Tim Penguji :
1. Lendri, S. St., Pi., M.Si (……….)
2. Irawan Alham, ST., M.Si. (……….)
3. Paharuddin, ST., M.Si. (.…………...……….)
4. Ir.Widodo Basuki, M.Si (.……….)
Menyetujui Ketua Program Studi
Paharuddin, ST., M.Si.
NIP: 197105292005011001
iii HALAMAN PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah di ajukan untuk memperoleh gelar diploma di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau di terbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis di acu dalam naska ini dan di sebutkan dalam dafta rpustaka.
Pangkep, 18 Juli 2019 Yang Menyatakan,
Muhammad Ashar Hidayat
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena berkat Rahmat dan Taufiq-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Metode Pengukuran Elevasi Lahan Parkir Pelabuhan Pamatata Menggunakan Waterpass Di Kabupaten Selayar”sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik.
Terkhusus penulis persembahkan untuk kedua orang tua, sembah sujud penulis untuk beliau, orang tuaku tercinta Colle Dan Manija yang senantiasa medoakan, memberikan nasehat dan dorongan sertatelah banyak berkorban agar penulis dapat menyeklesaikan pendidikan dengan baik, dan semoga Allah SWT Membalasnya dengan Rahmat, Rahim, keberkahan yang berlimpah, dan juga ke bahagiaan hidup dunia akhirat.
Demikian pula ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus :
1. Dr.Ir.Darmawan, M.P Selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Dan Kepulauan.
2. Syamsul Marlin Amir, ST, M.Si. Selaku Ketua Jurusan Teknologi Penangkapan Ikan.
3. Paharuddin, ST,M.si, Selaku Ketua Program Studi Teknik Kelautan.
4. Lendri S,St,Pi,M.Si Selaku Pembimbing1 Yang Telah Memberikan Bimbingan Kepada Penulis Selama Mengikuti Pendidikan.
5. Irawan Alham, ST, M.Si. Selaku Pembimbing 2 Yang Telah Memberikan Bimbingan Kepada Penulis Selama Mengikuti Pendidikan.
6. Syamsul Qadri A.Md.p Selaku kepala UPTD Pelabuhan penyeberangan pamatata.
7. Rekan-Rekan Angkatan 2016 Khususnya Prodi Teknik Kelautan atas kebersamaan dan kerjasamanya selama penulis di Kampus Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Dan Kepulauan.
v Akhirnya penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun.Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat serta menambah ilmu pengetahuan kepada pembaca.
Pangkep, 18 Juli 2019
Muhammad Ashar Hidayat
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PERNYATAAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ………. ix
DAFTAR LAMPIRAN ………. x
ABSTRAK ………. xi
BAB I. PENDAHULUAN ………..,... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan Penelitian ... 2
1.3 Manfaat Penelitian ... 2
BAB II . TINJAUAN PUSTAKA ………..……… .... 3
2.1 Definisi Waterpass ... 3
2.2 Teori Pengukuran ... 3
2.3 Dasar Teori Waterpass………..… 4
2.4 Fungsi Dan Bagian Bagian Waterpass………..….…. 5
III. METODOLOGI ……… 6
3.1 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan ... 6
3.2 Alat Dan Bahan ... 6
3.3 Pengambilan Data ... 6
vii
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI... 7
4.1 Gambaran Umum... 7
4.2 Struktur Organisasi... 9
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ………. 10
5.1 Metode pelaksanaan………..………...… 10
5.2 Hasil Pengukuran……….… 14
5.3 Perhitungan beda tingg dan perhitungan elevasi...…………... 16
5.4 Hasil Pengolahan Data ……..……….………..…… 17
BAB VI PENUTUP……… 21
6.1 Kesimpulan……….….. 21
6.2 Saran... 21 BAB VII. DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 : Gambar Waterpass………...…..… 5
Gambar 4.1 :Lokasi Penelitian ……… 8
Gambar 4.2 :Lokasi Penelitian ………...………... 8
Gambar 5.1 :Lokasi Pengukuran……….………...…. 10
Gambar 5.2 :Layout Lokasi Pengukuran..……..………...….. 10
Gambar 5.3 :Layout Pelabuhan Pamatata...………... 10
Gambar 5.4 :Pengenalan Ala Pengukuran..………... 11
Gambar 5.5 :Pengenalan Alat Pengukuran...………...……... 11
Gambar 5.6 :Pemasangan Rambu Ukur ………...…………... 11
Gambar 5.7 : Posisi Gelembung Yang Benar …………...…..…….…... 12
Gambar 5.8 : Gambar Potongan Hasil Pengukuran... 20
ix DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 5.1 :Hasil Pengukuran ……… 14 Tabel 5.2 :Hasil Pengolahan Data ……….... 17
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Penembakan Rambu Ukur... 23
Lampiran 2 : Pemasangan Rambu Ukur... 23
Lampiran 3 : Pengenalan Alat... 23
Lampiran 4 : Posisi Pengukuran... 24
Lampiran 5 : Posisi Rambu Ukur... 24
xi ABSTRAK
Muhammad Ashar Hidayat. 1622070473 Metode Pengukuran Elevasi Lahan Parkir Pelabuhan Pamatata Menggunakan Waterpass Di Kabupaten Selayar .Di bimbing oleh LENDRI dan IRAWAN ALHAM.
Waterpass alat ukur tanah yang dipergunakan untuk mengukur tinggi objek antara titik-titik saling berdekatan. Tinggi objek tersebut ditentukan dengan garis- garis visir (sumbu teropong) horizontal yang ditunjukan ke rambu-rambu ukur yang vertikal. Dan peralatan yang digunakan dalam pengukuran waterpass ini adalah sebagai berikut: waterpass, statip, rambu ukur, meteran,Pada penggunaan alat ukur waterpass selalu harus disertai dengan rambu ukur (baak),yang terpenting dari rambu ukur adalah pembagian skalanya harus betul-betul teliti untuk dapat menghasilkan pengukuran yang baik.
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui metode perhitungan beda tinggi dan perhitngan ,elevasi yang di lakukan pada pengukuran lahan parkir.di pelabuhan pamatata
Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder .Pengambilan sampel dilakukan dengan cara observasi, interview, study literatur, dan
dokumentasi. Analisis pendekatan yang digunakan analisa deskriptif yaitu analisa yang menggambarkan keadaan sebenarnya yang terjadi dilapangan dan kemudian dibandingkan dengan teori yang ada.
metode pengukuran meliputi menyapakan alat dan Bahan , penentuan titik tetap dan penentuan titik awal perhitungan beda tinggi dan perhitungan elevasi
hasil beda tinggi yaitu P1(-1036), P2(-1363) sampai P100(-1778) dan hasil perhitungan elevasi yaitu P (2964), P2(2637) sampai P100 (-1564)
Kata Kunci :Waterpass, Pengukuran
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengkuran merupakan bagian penting dalam perkembangan teknologi yang semakin kompleks dan canggih. Semakin maju teknik pengukuran suatu negara menandakan bahwa semakin maju pula negara tersebut dalam bidang ilmu pengetahuan. Era modern ini semakin banyak alat ukur yang digunakan guna menunjang kebutuhan manusia dalam melakukan pengukuran dengan hasil yang lebih presisi dan akurat. Salah satu alat ukur tersebut adalah alat ukur jarak. Di metrologi pasti sudah sangat mengenal pengukuran jarak, diantara alat yang digunakan adalah meteran dan juga alat ukur jarak elektronis seperti disto. Pada pengukuran jarak sendiri terdapat 4 faktor yang mempengaruhi ketelitian hasil pengukurannya diantaranya adalah instrument setup, kalibrasi alat, kondisi atmosfer, dan konstanta prisma Semakin berkembangnya teknologi muncul alat-alat baru yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tingkat presisi dan akurasi yang lebih tinggi, salah satunya waterpass
Dalam melakukan pengukuran terhadap suatu wilayah ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu metode pengukuran dan alat yang digunakan dalam melakukan pengukuran.
Waterpass alat ukur tanah yang dipergunakan untuk mengukur tinggi objek antara titik-titik saling berdekatan. Tinggi objek tersebut ditentukan dengan garis-garis visir (sumbu teropong) horizontal yang ditunjukan ke rambu-rambu ukur yang vertikal. Dan peralatan yang digunakan dalam pengukuranwaterpass ini adalah sebagai berikut:
waterpass, statip, rambu ukur, meteran,Pada penggunaan alat ukur waterpass selalu
2 harus disertai dengan rambu ukur ,yang terpenting dari rambu ukur adalah pembagian skalanya harus betul-betul teliti untuk dapat menghasilkan pengukuran yang baik. Di samping itu cara memegangnya pun harus betul-betul tegak (vertikal) Dalam melakukan pengukuran kemungkinan terjadi kesalahan pastilah ada dimana sumber kesalahan atau permasalahan tersebut, antara lain: kurangnya ketelitian mata dalam pembacaan alat waterpass, adanya angin yang membuat rambu ukur terkena hembusan angin.
1.2 Tujuan
Tujuan Yang Ingin Dicapai Dalam Penulisan Tugas Akhir Ini :
1. Mendeskripsikan Metode Pengukuran Dan Penentuan Beda Tinggi Dan Elevasi 1.3 Manfaat
Manfaat Penulisan Tugas Akhir Ini
sebagai bahan informasi bagi para pembaca, khususnya yang menyangkut pada penggunaan alat ukur Waterpass untuk pengukuran elevasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Waterpass
Waterpass adalah alat mengukur beda ketinggian dari satu titik acuan ke acuan
berikutnya. Waterpass ini dilengkapi dengan kaca dan gelembung kecil di dalamnya. Untuk mengecek apakah waterpass telah terpasang dengan benar, perhatikan gelembung di dalam kaca berbentuk bulat. Apabila gelembung tepat berada di tengah, berarti waterpass telah terpasang dengan benar. Pada waterpass, terdapat lensa untuk melihat sasaran bidik. Dalam lensa, terdapat tanda panah menyerupai ordinat (koordinat kartesius). Angka pada sasaran bidik akan terbaca dengan melakukan pengaturan fokus lensa. Selisih ketinggian diperoleh dengan cara mengurangi nilai pengukuran sasaran bidik kiri dengan kanan. Waterpass memiliki nivo sebagai penyama ketinggian, lensa objektif, lensa okuler, dan penangkap cahaya. Dengan waterpass ini kita dapat menentukan berapa banya tanah yang dibutuhkan untuk meratakan suatu lokasi. Alat ini bersifat sangat sensitif terhadap cahaya, sehingga memerlukan payung untuk menutupi cahaya matahar (RatuNurmalika 2010)
2.2 Teori Pengukuran
1. Menurut Ign. Masidjo (1995: 14) pengukuran adalah suatu kegiatan menentukan kuantitas suatu objek melalui aturan-aturan tertentu sehingga kuantitas yang diperoleh benar-benar mewakili sifat dari suatu objek yang dimaksud.
2. Pengukuran bisa diartikan sebagai proses memasangkan fakta-fakta suatu objek dengan fakta-fakta satuan tertentu (Djaali & Pudji Muljono, 2007).
3. Menurut Endang Purwanti (2008:4) pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala atau peristiwa, atau benda, sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa angka.
4 4. Pengukuran dapat diartikan dengan kegiatan untuk mengukur sesuatu. Pada
hakekatnya, kegiatan ini adalah membandingkan sesuatu dengan atau sesuatu yang lain (Anas Sudiono, 2001).
5. Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuntitas sesuatu (Zaenal Arifin, 2012).
6. Hopkins dan Antes (1990) mengartikan pengukuran sebagai “suatu proses yang menghasilkan gambaran berupa angka-angka berdasarkan hasil pengamatan mengenai beberapa ciri tentang suatu objek, orang atau peristiwa.
2.3 Dasar Teori Waterpass
Hasil-hasil dari pengukuran waterpass di antaranya digunakan untuk perencanaan jalan, jalan kereta api, saluran, penentuan letak bangunan gedung yang didasarkan atas elevasi tanah yang ada, perhitungan urugann dan galian tanah, penelitian terhadap saluran- saluran yang sudahada, dan lain-lain.
Dalam pengukuran tinggi ada beberapa istilah yang sering digunakan, yaitu :
1. Garis vertikal adalah garis yang menuju ke pusat bumi, yang umum dianggap sama dengan garis unting-unting.
2. Bidang mendatar adalah bidang yang tegak lurus garis vertikal pada setiap titik. Bidang horizontal berbentuk melengkung mengikuti permukaan laut.
3. Datum adalah bidang yang digunakan sebagai bidang referensi untuk ketinggian, misalnya permukaan laut rata-rata.
4. Elevasi adalah jarak vertikal (ketinggian) yang diukurterhadap bidang datum.
5. Banch Mark (BM) adalahtitik yang tetap yang telah diketahui elevasinya terhadap datum yang dipakai, untuk pedoman pengukuran elevasi daerah sekelilingnya.
Prinsip cara kerja dari alat ukur waterpass adalah membuat garis sumbu teropong horisontal. Bagian yang membuat kedudukan menjadi horizontal adalah nivo, yang berbentuk tabung berisi cairan dengan gelembung di dalamnya.
Dalam menggunakan alat ukur waterpass harus dipenuhi syarat-syarat sbb :
1. Garis sumbu teropong harus sejajar dengan garis arah nivo.
2. Garis arah nivo harus tegak lurus sumbu I.
3. Benang silang horizontal harus tegak lurus sumbu I.
Pada penggunaan alat ukur waterpass selalu harus disertai dengan rambu ukur (baak). Yang terpenting dari rambu ukur ini adalah pembagian skalanya harus betul- betul teliti untuk dapat menghasilkan pengukuran yang baik. Di samping itu cara memegangnya pun harus betul-betul tegak (vertikal). Agar letak rambu ukur berdiri dengan tegak, maka dapat digunakan nivo rambu . Jika nivo rambu ini tidak tersedia, dapat pula dengan cara menggoyangkan rambu ukur secara perlahan-lahan ke depan, kemudian ke belakang, kemudian pengamat mencatat hasil pembacaan rambu ukur yang minimum. Cara ini tidak cocok bila rambu ukur yang digunakan beralas berbentuk persegi.
Pada saat pembacaan rambu ukur harus selalu diperhatikan bahwa :
2BT = BA + BB
6 Adapun : BT = Bacaan benang tengah waterpass
BA = Bacaan benang atas waterpass
BB= Bacaan benang bawah waterpass
2.4 Fungsi Dan Bagian Bagian Waterpass
Pada dasarnya, waterpass terbentuk dari gabungan bagian-bagian yang memiliki fungsi tertentu. Semua bagian tersebut saling mendukung dan melengkapi peranan dari bagian yang lainnya. Jadi, penting bagi kita untuk mengetahui bagian-bagian dari waterpass beserta fungsinya dalam rangka untuk dapat menggunakannya dengan baik dan benar.
Gambar 2.1 Gambar waterpass (Sumber :Arafuri.com 2019)
Paling tidak suatu waterpass disusun oleh 15 bagian yang mempunyai fungsi khusus.
Apa sajakah bagian-bagian itu?
1. Nivo Kotak merupakan bagian waterpass yang dipakai untuk mengetahui tingkat kedataran pesawat.
2. Cermin membantu mempermudah pembacaan hasil pengukuran nivo kotak.
3. Visier juga membantu proses pembidikan suatu objek secara kasar sehingga berlangsung lebih cepat.
4. Lensa Pembacaan Sudut Horisontal memiliki peranan untuk memperjelas bacaan sudut horisontal dengan membesarkannya.
5. Lensa Okuler mempunyai kegunaan untuk mengamati objek yang dibidik.
6. Lensa Objektif adalah bagian yang berfungsi menerima objek yang dibidik.
7. Pelindung Lensa Objektif bermanfaat untuk melindungi lensa objektif dari pancaran sinar matahari langsung.
8. Sekrup A, B, C ialah komponen waterpass yang bertugas untuk mengatur tingkat kedataran suatu pesawat pada sumbu I vertikal.
9. Sekrup Pengatur Fokus Teropong berperan untuk mengatur derajat kejelasan objek yang dibidik.
10. Sekrup Pengatur Sudut berguna untuk mengatur landasan sudut datar.
11. Sekrup Okuler Pengamat Ketajaman Diafragma berfungsi untuk mengatur tingkat ketajaman benang diafragma atau benang silang.
12. Sekrup Penggerak Halus Aldehide Horisontal berperan untuk menggerakan pesawat arah horisontal supaya kedudukan benang tepat pada objek yang dibidik.
13. Klem Aldehide Horisontal merupakan bagian yang bertugas untuk mengunci perputaran pesawat arah horisontal.
14. Teropong berguna untuk memperjelas objek yang dibidik.
15. Plat Dasar memiliki fungsi sebagai landasan dudukan pesawat.
8 BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pengumpulan data lapangan untuk penulisan Tugas Akhir, di laksanakan pada tanggal 21 februari 2019 – 22 februari 2019 di pelabuhan peneyeberangan pamatata kabupaten kepulauan selayar
3.2 Alat dan Bahan
Selama pelaksanakan kegiatan, penulis menggunakan alat dan bahan sebagai berikut : 1. Waterpass Topcon
2. Meteran roll 3. Tripod 4. Rambuukur 5. Alat tulis-menulis
6. HT(Handy Talky) SPC Sh20 7. Laptop
3.3 Pengambilan Data
Data yang diambil, terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber dan wawancara terhadap responden, sedangkan data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung melalui buku atau melalui literaratur yang ada. Cara yang digunakan dalam pengambilan data adalah :
1. Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung pada objek penulisan laporan.
2. Interview yaitu mengadakan wawancara dan tanya jawab dengan pemimpin perusahaan.
3. Dokumentasi yaitu mengambil data yang telah di sediakan oleh pihak perusahaan serta mengambil gambar pada pelaksanaan pengukuran