• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT EDARAN TENTANG PEDOMAN PENILAIAN DAN PENYAJIAN LAPORAN PENILAIAN PROPERTI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SURAT EDARAN TENTANG PEDOMAN PENILAIAN DAN PENYAJIAN LAPORAN PENILAIAN PROPERTI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN

KEMENTERIAN KEUANGAN KEUANGAN REPUBLIK REPUBLIK INDONESIAINDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

GEDUNG SUMITRO

GEDUNG SUMITRO DJOJOHADIKUSUMO, KEMENTERIANDJOJOHADIKUSUMO, KEMENTERIAN KEUANGAN RI,KEUANGAN RI, JALAN LAPANGAN BANTE

JALAN LAPANGAN BANTENG TIMUR NO. 1-4,NG TIMUR NO. 1-4, JAKARTJAKARTA 10710A 10710 TELEPON: 021 3858001, FAKSIMILI: 021 3857917, SITUS:

TELEPON: 021 3858001, FAKSIMILI: 021 3857917, SITUS:bapepam@bapepam.go.idbapepam@bapepam.go.id

Yth.

Yth.

1.

1. ForuForum Penilm Penilai Pasai Pasar Modar Modal –al – MasyMasyarakaarakat Profet Profesi Pensi Penilai Inilai Indonedonesia;sia;

2.

2. ForuForum Am Akuntakuntan Pan Pasar sar ModaModal –l – InstInstitutitut AkunAkuntan tan Publik Publik IndoIndonesinesia;a;

3.

3. AsAsosiosiasi Easi Emitmiten Ien Indondonesnesia;ia;

4.

4. BurBursa sa EfeEfek k InIndondonesiesia;a;

5.

5. AsAsosiosiasi Pasi Peruerusahsahaanaan EfeEfek Indk Indoneonesiasia;;

6.

6. AsAsosiosiasi Waasi Wali Amali Amanat Innat Indondonesiesia;a;

7.

7. PT.PT. PemPemerieringkngkat at EfeEfek Ik Indondonenesiasia;;

8.

8. PT. PT. FitFitch ch RatRatingingss IndIndoneonesiasia; d; danan 9.

9. PTPT. IC. ICRA IRA Indndononesesiaia;;

di Tempat.

di Tempat.

SURAT EDARAN SURAT EDARAN Nomor: SE-

Nomor: SE- 9/BL9/BL/201/20122 TENTANG TENTANG

PEDOMAN PENILAIAN DAN PENYAJIAN LAPORAN PENILAIAN PEDOMAN PENILAIAN DAN PENYAJIAN LAPORAN PENILAIAN

PROPERT

PROPERTI PERKEBUNAN KELAPA SAWITI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PASAR MODALDI PASAR MODAL Seiring dengan perkembangan dan kompleksitas transaksi di Pasar Modal, jasa Seiring dengan perkembangan dan kompleksitas transaksi di Pasar Modal, jasa penilaian saat ini sedang berkembang pesat dan banyak dibutuhkan oleh masyarakat penilaian saat ini sedang berkembang pesat dan banyak dibutuhkan oleh masyarakat bisnis dalam menentukan nilai wajar atas aset perusahaan, nilai wajar atas suatu usaha bisnis dalam menentukan nilai wajar atas aset perusahaan, nilai wajar atas suatu usaha (bisnis) perusahaan, kewajaran suatu transaksi yang tergolong dalam aksi korporasi (bisnis) perusahaan, kewajaran suatu transaksi yang tergolong dalam aksi korporasi dan sebagainya.

dan sebagainya.

Salah satu jasa yang dapat diberikan oleh Penilai sesuai dengan ketentuan Salah satu jasa yang dapat diberikan oleh Penilai sesuai dengan ketentuan Peraturan Nomor VIII.C.1 adalah kegiatan penilaian properti aset perkebunan.

Peraturan Nomor VIII.C.1 adalah kegiatan penilaian properti aset perkebunan.

Prosedur penilaian dan penyajian laporan penilaian aset perkebunan telah diatur di Prosedur penilaian dan penyajian laporan penilaian aset perkebunan telah diatur di dalam Peraturan Nomor VIII.C.4, namun dalam pelaksanaannya khususnya dalam dalam Peraturan Nomor VIII.C.4, namun dalam pelaksanaannya khususnya dalam penilaian Perkebunan Kelapa Sawit yang memiliki karakteristik khusus, masih terdapat penilaian Perkebunan Kelapa Sawit yang memiliki karakteristik khusus, masih terdapat hal-hal yang perlu diperjelas dan diuraikan lebih lanjut untuk menghindari hal-hal yang perlu diperjelas dan diuraikan lebih lanjut untuk menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan perse

kemungkinan terjadinya kesalahan persepsi dan inpsi dan interpretasi oleh Penilai dan penggunaterpretasi oleh Penilai dan pengguna laporan penilaian perekebunan kelapa sawit, serta untuk mempermudah penelaahan laporan penilaian perekebunan kelapa sawit, serta untuk mempermudah penelaahan Laporan Penilaian

Laporan Penilaian PropertiProperti Perkebunan Perkebunan Kelapa Sawit oleh Kelapa Sawit oleh BapepamBapepam dan LK. Udan LK. Untuk itu,ntuk itu, perlu disusun suatu pedoman yang bertujuan untuk memberikan penjelasan atau perlu disusun suatu pedoman yang bertujuan untuk memberikan penjelasan atau petunjuk pelaksanaan lebih lanjut yang khusus menguraikan mengenai penilaian petunjuk pelaksanaan lebih lanjut yang khusus menguraikan mengenai penilaian properti

properti Perkebunan Perkebunan Kelapa SawKelapa Sawit.it.

(2)

-2- -2-

Pedoman

Pedoman ini ini dimaksudkan dimaksudkan untuk untuk memberikan memberikan suatu suatu panduan panduan mengenaimengenai prosedur penilaian dan penyajian Laporan Pe

prosedur penilaian dan penyajian Laporan Penilaian Propertinilaian Properti Perkebunan Kelapa SawitPerkebunan Kelapa Sawit yang terstandarisasi dengan mendasarkan pada Peraturan Nomor VIII.C.4. Pedoman yang terstandarisasi dengan mendasarkan pada Peraturan Nomor VIII.C.4. Pedoman ini

ini diharapkan diharapkan dapat dapat memberikmemberikan an kualitas kualitas penyajianpenyajian dan dan pengungkapan pengungkapan yangyang mema

memadai bagi penggudai bagi penggunana inforinformasimasi yangyang disajdisajikanikan dalam Lapdalam Laporan Peniloran Penilaian.aian.

Mengingat bahwa penilaian Perkebunan Kelapa Sawit mempunyai karakteristik Mengingat bahwa penilaian Perkebunan Kelapa Sawit mempunyai karakteristik khusus dengan kondisi tertentu, maka Penilai Properti dalam melakukan penilaian khusus dengan kondisi tertentu, maka Penilai Properti dalam melakukan penilaian terhadap

terhadap Perkebunan Perkebunan Kelapa SawitKelapa Sawit dapat mdapat melakukan penelakukan penilaian dengan ilaian dengan ketentuanketentuan sebagai berikut:

sebagai berikut:

a.

a. Aset Aset TanaTanaman Pman Perkeerkebunabunan Ken Kelapa Slapa Sawitawit 1)

1) TanTanamaaman Beln Belum Mum Mengenghashasilkilkan (Tan (TBM)BM) memenggnggunaunakan Pkan Penendekdekataatan Bian Biayaya ((CostCost  Approach

 Approach););

2)

2) TanTanamaaman Menn Menghaghasilsilkan (kan (TM)TM) menmengguggunaknakan Pean Pendendekatkatan Pean Pendandapatpatanan ((IncomeIncome  Approach

 Approach);); dadann 3)

3) Bibit Bibit TanaTanaman man KelapKelapa Sawa Sawit meit menggunnggunakan akan PendPendekatekatan Ban Biayaiaya ((Cost ApproachCost Approach).).

b.

b. Aset Aset Non-TNon-Tanamanaman an PerkPerkebunebunan an KelaKelapapa SawiSawitt 1)

1) TanaTanah Perh Perkebukebunan Knan Kelapa elapa SawiSawit met menggunggunakan nakan PendPendekatekatan Datan Data Pasa Pasarar (( Market Market Data Approach

Data Approach). Dalam ). Dalam hal tidak tehal tidak terdapat drdapat data pasar ata pasar yang sebandyang sebandinging dandan sejenis, maka dapat menggunakan Pendekatan Pendapatan (

sejenis, maka dapat menggunakan Pendekatan Pendapatan ( Income ApproachIncome Approach)) dengan Teknik Penyisaan Tanah (

dengan Teknik Penyisaan Tanah (Land Residual TechniqueLand Residual Technique)) PerkePerkebunabunan Keln Kelapaapa Sawit

Sawit ; ; 2)

2) BangBangunan unan dan dan InfraInfrastrukstrukturtur dalam dalam PerkPerkebunebunan Kan Kelapa elapa SawiSawit met menggunggunakannakan Pend

Pendekatekatan Biayaan Biaya ((Cost ApproachCost Approach););

3)

3) KeKendandaraaraann dan dan AlaAlat Bet Berat mrat menengguggunaknakan Pean Pendendekatkatan Daan Data Pata Pasarsar (( Market  Market DataData  Approach

 Approach);); dadann 4)

4) MeMesinsin dan dan perperalaalatan tan penpendukdukung pung perkerkebebunaunan sen sertarta mesmesinin penpengolgolahaahan ken kelaplapaa sawit meng

sawit menggunakan Pendegunakan Pendekatan Biayakatan Biaya ((Cost ApproachCost Approach).).

Penyusunan Laporan Penilaian Properti Perkebunan Kelapa Sawit wajib Penyusunan Laporan Penilaian Properti Perkebunan Kelapa Sawit wajib dilaksanakan se

dilaksanakan sebagaimana dimaksbagaimana dimaksud dalam Lampirud dalam Lampiran Surat Edaan Surat Edaran iniran ini dan Suratdan Surat Edaran ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Nomor VIII.C.1 Edaran ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Nomor VIII.C.1 tent

tentang Pendang Pendaftaraftaran Penian Penilai yang Melai yang Melakuklakukan Kegiaan Kegiatantan di Pasardi Pasar ModaModall dan Perdan Peraturaturanan Nomor VIII.C

Nomor VIII.C.4.4 tentang Pedomtentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Propertian Penilaian Properti di Pasar Modal.

di Pasar Modal.

(3)

-3- -3-

Demikian,

Demikian, agar Saagar Saudara mudara maklum.aklum.

Tembusan:

Tembusan:

1.

1. SeSekrkretetararis Bais Badadan;n;

2.

2. ParPara Kepa Kepala Bala Biroiro dan Tdan Tenenaga Peaga Pengkngkajiaji; dan; dan 3.

3. Kepala BagKepala Bagian Akuntian Akuntan, Penilai, an, Penilai, Pemeringkat Pemeringkat Efek dan Efek dan Wali AmanaWali Amanat Pasar t Pasar Modal.Modal.

1 s.d. 3 di

1 s.d. 3 di Lingkungan Bapepam dan LKLingkungan Bapepam dan LK D

Diitteettaappkkaan n ddii :: JJaakkaarrttaa p

paadda a ttaannggggaall :: 112 2 JJuulli i 22001122 Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembag

dan Lembagaa KeuaKeuanganngan ttd.

ttd.

Nurhaida Nurhaida NIP 1959062

NIP 19590627 198902 7 198902 2 2 001001

(4)

LAMPIRAN

Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK Nomor : SE- 9 /BL/2012

Tanggal : 12 Juli 2012

SURAT EDARAN TENTANG PEDOMAN PENILAIAN DAN PENYAJIAN LAPORAN PENILAIAN PROPERTI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

1. Beberapa Istilah Yang Dipergunakan Dalam Perkebunan Kelapa Sawit adalah:

a. Aset Non-Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit adalah tanah, bangunan dan infrastruktur, mesin dan peralatan pendukung perkebunan, kendaraan dan alat berat, sarana dan prasarana serta fasilitas penunjang lainnya termasuk pabrik pengolahan kelapa sawit (jika ada) yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari satu kesatuan aset pada suatu entitas Perkebunan Kelapa Sawit.

b. Aset Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit adalah tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan secara komersial pada suatu lahan tertentu dan dikelola berdasarkan teknis budidaya yang berlaku umum pada suatu tempat tertentu.

c. Bangunan dan Infrastruktur Perkebunan Kelapa Sawit adalah bangunan dan infrastruktur di areal perkebunan yang menunjang kegiatan operasional Perkebunan Kelapa Sawit.

d. Bibit Tanaman Kelapa Sawit adalah benih atau kecambah bakal tanaman yang ada dalam masa pemeliharaan dan/atau telah melewati masa pemeliharaan tertentu serta siap untuk ditanam di lahan perkebunan.

e. Gulma adalah tumbuhan yang tidak diharapkan keberadaannya pada areal budidaya tanaman kelapa sawit.

f. Hama dan Penyakit Tanaman Kelapa Sawit adalah organisme hidup yang menganggu kelangsungan hidup tanaman kelapa sawit dan dapat mengakibatkan kerusakan atau kerugian bagi komoditas Perkebunan Kelapa Sawit.

g. Harga Pasar Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Setempat adalah harga rata–rata Tandan Buah Segar (TBS) di wilayah administrasi Kabupaten/Kota dimana properti Perkebunan Kelapa Sawit berada atau di sekitarnya.

h. Kendaraan dan Alat Berat adalah kendaraan dan alat berat yang digunakan dalam kegiatan operasional Perkebunan Kelapa Sawit.

i. Pemupukan adalah salah satu tindakan dalam teknis budidaya tanaman kelapa sawit dengan memberikan pupuk (unsur hara) pada tanaman melalui tanah dan daun agar tanaman kelapa sawit dapat menyerap sesuai dengan kebutuhan.

 j. Perkebunan Inti adalah Perkebunan milik perusahaan.

k. Perkebunan Kelapa Sawit adalah tanah dalam satuan lahan yang diusahakan pada luasan tertentu, dengan komoditas tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan, dilengkapi dengan Aset Non-Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit serta fasilitas penunjang lainnya, dan dikelola dengan standar manajemen Perkebunan Kelapa Sawit yang berlaku umum.

(5)

LAMPIRAN

Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK Nomor : SE- 9 /BL/2012

Tanggal : 12 Juli 2012

-2-

l. Perkebunan Plasma adalah Perkebunan milik masyarakat atau petani peserta program kemitraan.

m. Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) adalah tanaman kelapa sawit yang masih dalam tahap pemeliharaan awal sebelum dapat dipanen secara komersial atau periode tanaman dimulai dari penanaman sampai dengan mulai menghasilkan.

n. Tanaman Menghasilkan (TM) adalah tanaman kelapa sawit yang sudah melewati masa pemeliharaan awal dimana telah dapat dipanen sesuai dengan siklus hidupnya.

o. Tanaman Penutup Tanah (Legume Cover Crop) adalah tanaman jenis kacang- kacangan yang ditanam di areal tanaman kelapa sawit yang dapat berfungsi mencegah erosi tanah, mengikat nitrogen dari udara, menekan pertumbuhan Gulma, meningkatkan bahan organik tanah, dan mengurangi pencucian unsur hara.

p. Tandan Buah Segar (TBS) adalah buah kelapa sawit yang dihasilkan oleh tanaman kelapa sawit.

q. Tegakan atau Pokok Tanaman Kelapa Sawit (untuk selanjutnya disebut Tegakan) adalah tegakan tanaman kelapa sawit yang terdiri atas individu- individu tanaman kelapa sawit.

r. Populasi Tanaman Kelapa Sawit adalah kelompok tanaman kelapa sawit.

s. Teknik Penyisaan Tanah (Land Residual Technique) Perkebunan Kelapa Sawit adalah teknik penilaian Tanah Perkebunan Kelapa Sawit dengan menggunakan Pendekatan Pendapatan.

t. Umur Produktif/Umur Ekonomis Tanaman adalah masa tanaman mulai berproduksi sampai dengan akhir masa produktif tanaman secara ekonomis.

2. Umum

Dalam melakukan penilaian Perkebunan Kelapa Sawit, Penilai Properti wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. Penilai Properti yang melakukan penilaian Perkebunan Kelapa Sawit wajib mengetahui serta memahami sifat dan karakteristik properti dan memiliki kompetensi dalam melakukan penilaian terhadap properti Perkebunan Kelapa Sawit.

b. Tanah Perkebunan Kelapa Sawit merupakan tanah yang telah memperoleh atau masih dalam proses memperoleh status Hak Guna Usaha (HGU) sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan pada Tanggal Penilaian (Cut Off Date) peruntukannya sebagai Perkebunan Kelapa Sawit.

c. Obyek penilaian Perkebunan Kelapa Sawit meliputi Aset Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit dan Aset Non-Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit yang terdiri dari:

(6)

LAMPIRAN

Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK Nomor : SE- 9/BL/2012

Tanggal : 12 Juli 2012 -3-

1) Aset Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit:

a) Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) b) Tanaman Menghasilkan (TM)

c) Bibit Tanaman Kelapa Sawit.

2) Aset Non-Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit:

a) Tanah dalam satuan lahan dengan luasan tertentu;

b) Bangunan dan Infrastruktur Perkebunan Kelapa Sawit di areal perkebunan yang menunjang kegiatan operasional Perkebunan Kelapa Sawit;

c) Mesin dan peralatan pendukung perkebunan, Kendaraan dan Alat Berat yang digunakan dalam kegiatan operasional Perkebunan Kelapa Sawit;

dan

d) Pabrik pengolahan kelapa sawit (jika ada).

d. Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) merupakan tanaman kelapa sawit yang masih dalam tahap pemeliharaan awal sebelum dapat dipanen secara komersial atau periode tanaman dimulai dari penanaman sampai dengan mulai menghasilkan. Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) pada umumnya memiliki periode sampai dengan 3 (tiga) tahun sesuai dengan jenis Bibit Tanaman Kelapa Sawit dan kondisi lahan.

e. Tanaman Menghasilkan (TM) merupakan tanaman kelapa sawit yang sudah melewati masa pemeliharaan awal dimana telah dapat dipanen sesuai dengan siklus hidupnya. Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) tahun ketiga yang memiliki kriteria bahwa tanaman kelapa sawit mulai menghasilkan buah namun belum mempunyai nilai ekonomis (buah pasir) termasuk dalam Tanaman Menghasilkan (TM).

f. Tahapan-tahapan yang wajib dilakukan dalam melakukan penilaian properti Perkebunan Kelapa Sawit adalah sebagai berikut:

1) Melakukan review atas rencana penugasan, meliputi:

a) identifikasi obyek penilaian;

b) identifikasi status obyek penilaian;

c) Tanggal Penilaian (Cut Off Date);

d) maksud dan tujuan penilaian;

e) batasan nilai (definisi); dan

f) Asumsi-asumsi dan kondisi pembatas.

2) Membuat rencana Inspeksi Perkebunan Kelapa Sawit yang antara lain meliputi:

a) mengidentifikasi jumlah dan jenis data yang diperlukan;

(7)

LAMPIRAN

Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK Nomor : SE- 9 /BL/2012

Tanggal : 12 Juli 2012

-4- b) mengidentifikasi sumber data;

c) mengidentifikasi kebutuhan tenaga Penilai Profesional;

d) membuat rencana kerja; dan

e) mengidentifikasi peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Perkebunan Kelapa Sawit.

3) Melakukan pengumpulan dan analisis data yang berkaitan dengan Perkebunan Kelapa Sawit, yaitu:

a) Data umum, antara lain meliputi:

(1) Lokasi yang meliputi wilayah, aksesibilitas, dan kondisi sosial;

(2) Kondisi ekonomi yang meliputi analisis pasar, pertumbuhan dan arah perkembangan ekonomi; dan

(3) Karakteristik lahan secara umum yang meliputi iklim, ketinggian dari permukaan laut, topografi, kedalaman efektif tanah, jenis, fisik dan kimia tanah, sumber air dan sistem pengairan/drainase, dan batuan dipermukaan dan di dalam tanah.

b) Data khusus, antara lain meliputi:

(1) Data tanah (lahan) antara lain: perizinan lahan, sertifikat tanah, kesesuaian lahan, dan penggunaan tanah (tata guna tanah) yang sesuai dengan Tanggal Penilaian (Cut Off Date);

(2) Data agronomi Perkebunan Kelapa Sawit antara lain: jenis/varietas dan sertifikat asal Bibit Tanaman Kelapa Sawit, jumlah Tegakan tanaman, luas areal tanaman, peta tanaman, rekomendasi dan aplikasi dosis Pemupukan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM), pemeliharaan tanaman (termasuk Pemupukan), produksi Tandan Buah Segar (TBS);

(3) Data infrastruktur (jalan, jembatan dan saluran drainase), bangunan, alat berat, kendaraan, mesin dan peralatan pertanian, dan inventaris kantor;

(4) Laporan keuangan perusahaan, gambaran umum perusahaan,  jumlah tenaga kerja; dan

(5) Peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Perkebunan Kelapa Sawit.

c) Data pasar setempat, antara lain meliputi:

(1) Data Harga Pasar Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Setempat, minyak kelapa sawit dan kernel;

(2) Data permintaan dan penawaran produk kelapa sawit;

(3) Data harga tanah atau ganti rugi tanah Perkebunan Kelapa Sawit;

(8)

LAMPIRAN

Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK Nomor : SE- 9/BL/2012

Tanggal : 12 Juli 2012 -27-

(e) Tata Kelola Air.

(2) Varietas

(3) Teknis Budidaya antara lain:

(a) Pembukaan lahan;

(b) Pembuatan jalan dan saluran;

(c) Penyediaan Bibit Tanaman Kelapa Sawit dan penanaman;

(d) Penanaman Tanaman Penutup Tanah (Legume Cover Crop);

(e) Pemeliharaan dan Pemupukan; dan

(f) Pencegahan dan pembasmian Hama dan Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.

(4) Panen dan Pengangkutan Hasil Panen (5) Unit Pengolahan

b) Dalam hal obyek penilaian meliputi Aset Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit, maka hal-hal yang wajib diungkapkan meliputi antara lain:

(1) Pembibitan;

(2) Tanaman kelapa sawit yang belum menghasilkan; dan (3) Tanaman kelapa sawit yang menghasilkan.

c) Penjelasan mengenai teknik pengambilan metode sampling dan alasan penggunaan metode tersebut beserta uraiannya yang meliputi:

(1) Metode inspeksi dengan cara sampling atau satu demi satu (sensus);

(2) Kriteria secara umum seperti kondisi tanaman dan lahan Perkebunan Kelapa Sawit; dan

(3) Tata cara pengambilan sampel pada cara sampling kelapa sawit.

d) Dalam hal obyek penilaian meliputi tanah, maka hal-hal yang wajib diungkapkan antara lain uraian teknis tanah yang meliputi:

(1) Lokasi dan Identifikasi;

Berisi uraian tentang lokasi tanah dengan menyebutkan:

(a) Alamat lengkap;

(b) Akses menuju lokasi tanah;

(c) Jarak lokasi tanah dengan properti atau tempat tertentu yang mudah diidentifikasi; dan

(d) Spesifikasi jalan di sekitar lokasi tanah.

(2) Data Lingkungan;

Uraian tentang keadaan lingkungan dari lokasi tanah berada dan sekitarnya, paling kurang:

(9)

LAMPIRAN

Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK Nomor : SE- 9 /BL/2012

Tanggal : 12 Juli 2012

-28-

(a) Pemanfaatan atau penggunaan tanah disekitarnya;

(b) Peruntukkan penggunaan tanah (zoning);

(c) Properti atau tempat disekitarnya yang mudah diidentifikasi dan dapat dijadikan acuan lokasi; dan

(d) Fasilitas umum yang tersedia.

(3) Data Tanah;

Uraian tentang keadaan status atau legalitas sertifikat tanah serta spesifikasi teknis tanah obyek penilaian, paling kurang:

(a) Jenis dan nomor sertifikat, tanggal dan tempat diterbitkan serta masa berlaku, nomor dan tanggal gambar situasi atau surat ukur, luas tanah, dan nama pemegang hak; dan

(b) Bentuk, ukuran, keadaan permukaan, serta keterangan lainnya yang terkait dan relevan.

(4) Pemanfaatan Tanah; dan

Uraian tentang pemanfaatan atau penggunaan tanah pada saat penilaian.

(5) Penggunaan Tertinggi dan Terbaik (Highest And Best Use);

(a) Uraian tentang penggunaan tertinggi dan terbaik (highest and best use) dari obyek penilaian, dalam hal memenuhi prinsip penggunaan tertinggi dan terbaik (highest and best use).

(b) Uraian tentang obyek penilaian yang tidak memenuhi prinsip penggunaan tertinggi dan terbaik (highest and best use).

e) Dalam hal obyek penilaian meliputi bangunan, maka hal-hal yang wajib diungkapkan, paling kurang:

(1) Uraian teknis, pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan Nilai dan Nilai setiap bangunan tersebut; dan

(2) Spesifikasi teknis bangunan meliputi nama bangunan, jenis konstruksi, jumlah lantai, jenis fondasi, material yang digunakan, tata ruang, kelengkapan bangunan, luas lantai dan kondisi fisik.

f) Dalam hal obyek penilaian meliputi mesin dan peralatan, maka hal-hal yang wajib diungkapkan, adalah sebagai berikut:

(1) Uraian teknis, pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan Nilai dan Nilai setiap Mesin dan Peralatan; dan

(2) Spesifikasi teknis mesin dan peralatan meliputi jenis mesin, nama mesin, pembuat, model atau tipe mesin, tahun pembuatan, negara asal, sistem kerja, kapasitas keluar, tenaga penggerak, sumber daya

(10)

LAMPIRAN

Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK Nomor : SE- 9/BL/2012

Tanggal : 12 Juli 2012 -29-

dan kebutuhan tenaganya, peralatan pendukung, kelengkapan mesin, dan kondisi fisik.

g) Dalam hal obyek penilaian meliputi prasarana maka hal-hal yang wajib diungkapkan, adalah sebagai berikut:

(1) Uraian teknis, pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan Nilai dan Nilai setiap prasarana.

(2) Spesifikasi teknis prasarana meliputi nama prasarana, jenis konstruksi, jenis fondasi, material yang digunakan, kelengkapan prasarana dan kondisi fisik.

7) Pertimbangan Pendekatan Penilaian dan Metode Penilaian

Penilai Properti wajib menyatakan bahwa telah mempertimbangkan penggunaan Pendekatan Penilaian dan Metode Penilaian sebagaimana dimaksud dalam Surat Edaran ini.

8) Penggunaan Pendekatan Penilaian dan Metode Penilaian

Penilai Properti wajib menjelaskan dan mengungkapkan penggunaan Pendekatan Penilaian dan Metode Penilaian serta uraian dalam penerapannya, yang meliputi:

a) Pendekatan Data Pasar ( Market Data Approach)

(1) Uraian tentang data dan/atau properti pembanding yang digunakan sebagai pembanding dalam proses penilaian; dan

(2) Nomor dan tanggal referensi properti pembanding yang bersumber dari dan/atau divalidasi oleh Asosiasi Profesi Penilai.

b) Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

(1) Uraian mengenai proyeksi arus kas yang digunakan dalam perhitungan termasuk penjelasan atas penyesuaian-penyesuaian yang telah dilakukan Penilai Properti terhadap proyeksi dari pemberi tugas ; dan

(2) Uraian mengenai metode dan perhitungan untuk menentukan tingkat diskonto (discount rate) beserta alasan dan asumsi yang digunakan.

c) Pendekatan Biaya (Cost Approach)

(1) Uraian mengenai standar biaya yang digunakan;

(2) Uraian mengenai perhitungan untuk menentukan Biaya Reproduksi Baru (Reproduction Cost New) atau Biaya Penggantian Baru (Replacement Cost New);

(3) Uraian mengenai perhitungan penyusutan termasuk faktor-faktor yang dipergunakan dalam menghitung penyusutan; dan

Referensi

Dokumen terkait

Pada pasien ini penyebab terjadinya endoftalmitis adalah faktor eksogen, karena dari anamnesis yang dilakukan pasien mengaku ada riwayat trauma pada mata.. Pada pasien ini juga

Pengembangan kapas di Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Nusa Tenggara Barat dilakukan di lahan tadah hujan dengan musim hujan yang

Hal tersebut menjadi dasar peneliti untuk melakukan penelitian terhadap pendekatan metode regresi longitudinal tobit yang digunakan untuk melakukan analisis

Otonomi daerah sebagai suatu konsekuensi reformasi yang harus dihadapi oleh setiap daerah di Indonesia, terutama Kabupaten dan Kota sebagai unit pelaksana otonomi

MASJID JUM’AH MADINAH.. khutbah dan inilah merupakan shalat berjamaah jum’at pertama yang dilaksanakan oleh Rasulullah Saw. walaupun perintah shalat berjamaah jum’at telah

Namun, sesungguhnya yang lebih dahsyat dari gegap gempita ini adalah kenyataan bahwa suatu program acara televisi bisa juga memberi manfaat sehat bagi orang

Dalam usaha untuk menemukan marka molekuler atau segmen DNA yang berkaitan dengan fenotipe tertentu, penelitian untuk mengkaji asosiasi polimorfisme lokus

WorldCom mengajukan kebangkrutan tak lama sebelum 9 malam terakhir di Pengadilan Distrik Federal di Manhattan. Operasi internasional , yang meliputi perusahaan di Brasil dan Meksiko