KAJIAN EKONOMI REGIONAL
Provinsi Kalimantan Timur
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur
Triwulan II-2012
i dan karunia-Nya sehingga buku Kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan Timur (Kaltim) periode triwulan II-2012 dapat diselesaikan dan disusun dengan baik dan tepat waktu serta dipublikasikan kepada stakeholders Bank Indonesia. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kalimantan Timur diterbitkan secara periodik setiap triwulan sebagai perwujudan peranan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur dalam memberikan informasi kepada stakeholders tentang perkembangan ekonomi Kalimantan Timur terkini serta prospeknya ke depan. Kami mengharapkan publikasi ini dapat menjadi salah satu referensi atau acuan dalam proses diskusi atau proses pengambilan kebijakan berbagai pihak terkait.
Analisa pada kajian ini menggambarkan perekonomian daerah Provinsi Kalimantan Timur didasarkan pada data dan informasi yang diperoleh dari berbagai pihak seperti instansi di lingkungan pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Timur, Badan Pusat Statistik, pelaku usaha dan akademisi, laporan dari perbankan serta data hasil analisis intern Bank Indonesia dan sumber-sumber lain yang tidak dapat kami sebutkan. Atas seluruh bantuan tersebut kami mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Harapan kami, hubungan kemitraan yang terjalin selama ini dapat lebih ditingkatkan di masa yang akan datang.
Kami menyadari bahwa buku kajian ini masih belum sempurna ataupun terdapat penyajian data yang kurang tepat, oleh karena itu kami senantiasa mengharapkan kritikan, masukan dan saran untuk lebih meningkatkan kualitas kajian sehingga dapat memberikan kemanfaatan yang maksimal di masa yang akan datang.
Akhirnya besar harapan kami mudah-mudahan laporan triwulanan ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan dalam memahami perekonomian Kalimantan Timur.
Terima kasih.
Samarinda, Agustus 2012
KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Androecia Darwis Pemimpin
iii Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GRAFIK ... vii
RINGKASAN EKSEKUTIF ... 1
I Assesmen Perkembangan Ekonomi Makro ... 1
II Assesmen Perkembangan Inflasi ... 1
III Assesmen Perkembangan Perbankan Daerah ... 2
IV Assesmen Perkembangan Keuangan Daerah ... 2
V Assesmen Perkembangan Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan ... 3
VI Assesmen Prospek Perekonomian ... 3
BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL ... 5
1.1 Gambaran Umum ... 5
1.2 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Permintaan... 6
1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga ... 6
1.2.2 Pengeluaran Pemerintah ... 8
1.2.3 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB)... 9
1.2.4 Ekspor dan Impor ... 9
1.3 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Penawaran ... 14
1.3.1 Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ... 15
1.3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian ... 16
1.3.3 Sektor Industri Pengolahan ... 17
1.3.4 Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih ... 18
1.3.5 Sektor Bangunan ... 19
1.3.6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran ... 19
1.3.7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi ... 20
iv
Boks.1 Progres Pengembangan Food Estate di Kalimantan Timur tahun 2012 ... 22
BAB II EVALUASI PERKEMBANGAN INFLASI KALIMANTAN TIMUR ... 24
2.1 Gambaran Umum ... 24
2.2 Inflasi Triwulanan (qtq) ... 26
2.2.1 Inflasi Triwulanan Kota Samarinda (qtq) ... 26
2.2.2 Inflasi Triwulanan Kota Balikpapan(qtq) ... 27
2.2.3 Inflasi Triwulanan Kota Tarakan (qtq) ... 29
2.3 Inflasi Tahunan (yoy) ... 30
2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 30
2.3.2 Inflasi Tahunan Kota Balikpapan ... 31
2.3.3 Inflasi Tahunan Kota Tarakan ... 32
BAB III PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH ... 34
3.1 Gambaran Umum ... 34
3.2 Perkembangan Usaha Bank Umum ... 35
3.2.1 Total Aset dan Aktiva Produktif ... 35
3.2.2 Penghimpunan Dana Masyarakat ... 36
3.2.3 Penyaluran Kredit Bank Umum ... 37
a. Kredit Bank Umum ber-Kantor di Kaltim ... 38
b. Kredit Bank Umum berlokasi Proyek di Kaltim ... 39
3.3 Perkembangan Kredit Mikro, Kecil Dan Menengah (MKM) ... 43
3.4 Perkembangan Usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ... 45
a. Perkembangan Aset BPR di Kaltim ... 45
b. Perkembangan Dana Pihak Ketiga BPR di Kaltim ... 46
c. Penyaluran Kredit/Pembiayaan BPR ... 46
3.5 Assesmen Risiko Perbankan ... 47
3.5.1 Risiko Kredit ... 47
3.5.2 Risiko Likuiditas ... 48
3.5.3 Risiko Pasar ... 49
v
3.6.2 Penyaluran Kredit ... 51
3.7 Perkembangan Sistem Pembayaran ... 52
3.7.1 Perkembangan Transaksi Tunai ... 52
3.7.1.1 Perkembangan Pengedaran Uang Kartal ... 52
3.7.1.2 Jumlah Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) Uang Kartal ... 53
3.7.2 Perkembangan Transaksi Non-Tunai ... 53
3.7.1.1 Perkembangan Transaksi Kliring ... 53
3.7.1.2 Perkembangan Transaksi BI-RTGS ... 54
BAB IV KEUANGAN DAERAH ... 55
4.1 Gambaran Umum ... 55
4.2 Pendapatan ... 56
4.3 Belanja ... 57
Boks.2 Perkembangan Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kalimantan Timur Semester I tahun 2012 ... 60
BAB V PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN ... 62
5.1 Perkembangan Ketenagakerjaan di Kalimantan Timur ... 62
5.2 Kesejahteraan ... 63
BAB VI PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH ... 65
6.1 Prospek Perekonomian Daerah Triwulan III-2012 ... 65
6.2 Prospek Perkembangan Inflasi ... 66 LAMPIRAN
vi
1.1 Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan Kalimantan Timur ... 6
1.2 Komoditas Utama Ekspor Non Migas Kaltim Triwulan II-2012 ... 11
1.3 Komoditas Impor Non Migas Utama Kaltim Triwulan II-2012 ... 13
1.4 Pertumbuhan PDRB Sektoral Kalimantan Timur ... 14
2.1 Inflasi di Kalimantan Timur Triwulan II-2012 ... 23
2.2 Inflasi Triwulan (qtq) di Kota Samarinda ... 27
2.3 Andil Inflasi Tertinggi Per Komoditas Kota Samarinda ... 27
2.4 Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Balikpapan ... 28
2.5 Andil Inflasi Tertinggi Per Komoditas Kota Balikpapan ... 28
2.6 Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Tarakan ... 29
2.7 Andil Inflasi Tertinggi Per Komoditas Kota Tarakan ... 30
2.8 Inflasi Tahunan Kota Samarinda Menurut Kelompok Barang & Jasa ... 30
2.9 Inflasi Tahunan Kota Balikpapan menurut Kelompok Barang & Jasa ... 31
2.10 Inflasi Tahunan Kota Tarakan menurut Kelompok Barang & Jasa ... 32
2.11 Perkembangan Inflasi Tahun Kalender Nasional ,Kaltim dan Kota ... 33
2.12 Komoditas Andil Inflasi Terbesar Januari Maret 2012 ... 33
3.1 Perkembangan Jumlah Asset dan Aktiva Produktif Bank Umum di Kaltim ... 35
3.2 Perkembangan Penghimpunan Dana pada Bank Umum di Kaltim ... 37
3.3 Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim ... 39
3.4 Jumlah Kredit Bank Umum Beralokasi Proyek Di Kaltim ... 41
3.5 Perbandingan Kredit Lokasi Proyek dan DPK menurut Kab / Kota di Kaltim ... 42
3.6 Perkembangan Kredit Umum Menurut Skala Kredit di Kaltim ... 43
3.7 Perkembangan Kredit MKM Bank Umum ... 44
3.8 Perkembangan Kredit MKM Bermasalah Bruto ( Gross-NPLs ) ... 45
3.9 Perkembangan Usaha BPR di Kaltim ... 47
3.10 Perkembangan Kolekbilitas Kredit Bank Umum di Kaltim ... 47
3.11 Perkembangan Kredit Bermasalah Bruto Bank Umum ... 48
3.12 Struktur Jangka Waktu DPK Perbankan di Kaltim ... 49
4.1 Realisasi Pendapatan APBD Kaltim Triwulan II-2012 ... 57
4.2 Realisasi Belanja APBD Kaltim Triwulan II-2012... 58
B2.1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan TA 2012 ... 60
vii
1.1 Pertumbuhan PDB Nasional dan PDRB Kaltim (yoy) ... 5
1.2 Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen ... 7
1.3 Indeks Kondisi Ekonomi ... 7
1.4 Indeks Ekspektasi Konsumen ... 7
1.5 Kredit Konsumsi ... 8
1.6 Belanja Modal APBD ... 8
1.7 Rencana Investasi ... 9
1.8 Kredit Investasi ... 9
1.9 Nilai Ekspor Pelabuhan Samarinda ... 9
1.10 Nilai Ekspor Non Migas Kaltim ... 10
1.11 Volume Ekspor Non Migas Kaltim ... 10
1.12 Perkembangan Share Negara Tujuan Utama Ekspor Non Migas Kaltim ... 11
1.13 Nilai Impor Non Migas Kaltim ... 12
1.14 Volume Impor non Migas Kaltim ... 12
1.15 Perkembangan Share Negara Asal Utama Impor Nonmigas Kaltim ... 13
1.16 Indeks Produksi Padi ... 15
1.17 Indeks Produksi Sawit ... 15
1.18 Kredit Sektor Pertanian ... 15
1.19 Produksi Batubara ... 16
1.20 Kredit Pertambangan ... 16
1.21 Produksi Kilang Minyak ... 17
1.22 Produksi LNG ... 18
1.23 Kredit Sektor Industri ... 18
1.24 Kredit Sektor Listrik dan Air ... 18
1.25 Kredit Konstruksi ... 19
1.26 Penjualan Ritail ... 20
1.27 Kredit Perdagangan ... 20
1.28 Penumpang Angkutan Udara ... 20
1.29 Arus Penumpang Pelabuhan Samarinda ... 20
1.30 Perkembangan Kredit Kaltim ... 21
2.1 Laju Inflasi Kaltim dan Nasional (yoy) ... 24
2.2 Disagregasi Inflasi Inti dan Non Inti Kaltim (yoy) ... 25
2.3 Disagregasi Inflasi Inti dan Non Inti Kaltim (mtm) ... 25
3.1 Kinerja triwulan Kegiatan Usaha Perbankan Kaltim dan Nasional(qtq) ... 34
viii
3.4 Suku Bunga kredit ... 37
3.5 Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim ... 38
3.6 Perkembangan Kredit Bank Umum berlokasi proyek di Kaltim ... 40
3.7 Perkembangan Aset BPR ... 45
3.8 Perkembangan DPK BPR ... 46
3.9 Perkembangan Kredit BPR ... 46
3.10 Perkembangan Bunga Kredit dan Rasio NPLs ... 49
3.11 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah ... 50
3.12 Perkembangan Pembiayaan/Kredit Perbankan Syariah ... 51
3.13 Peredaran Uang Kartal di Kaltim ... 52
3.14 Peredaran Uang Kartal Wilker KBI ... 52
3.15 Jumlah PTTB per Wilker KBI ... 53
3.16 Perkembangan Transaksi Kliring ... 53
3.17 Perkembangan Transaksi RTGS Kaltim ... 54
3.18 Perkembangan RTGS Per Wilker KBI ... 54
4.1 Realisasi Pendapatan (Nilai) ... 55
4.2 Realisasi Pendapatan (Persentasi) ... 55
4.3 Realisasi Belanja (Nilai) ... 56
4.4 Realisasi Belanja (Persentasi) ... 56
4.5 Realisasi Pendapatan Transfer ... 57
4.6 Realisasi Pendapatan Asli Daerah ... 57
4.7 Realisasi Belanja Operasional Semester I ... 59
4.5 Realisasi Belanja Modal Semester I ... 59
5.1 Perkembangan Indeks Kenyakinan Konsumen ... 62
5.2 Perkembangan Nominal Jaminan Hari Tua (JHT) di Samarinda ... 63
5.3 Perkembangan Indeks Kenyakinan Konsumen ... 63
5.4 Indeks Penghasilan dan Ekspektasi Penghasilan ... 64
6.1 Indeks Ekspektasi Konsumen ... 65
6.2 Harga Komoditas Minyak & Batubara ... 65
6.3 Harga Komoditas Gula ... 66
6.4 Harga Minyak Kelapa Sawit ... 66
6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ... 67
6.6 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (2) ... 67
1
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN EKONOMI REGIONAL (KER) TRIWULAN II-2012
ASSESMEN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan II-2012 tumbuh secara positif, yaitu sebesar 5,41% (yoy), pertumbuhan ini melambat jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mengalami pertumbuhan sebesar 6,13% (yoy).
Dari sisi permintaan, terjadinya perlambatan disebabkan oleh pelambatan kinerja ekspor neto Kaltim, sedangkan konsumsi rumah tangga terutama konsumsi bahan makanan, investasi, dan konsumsi pemerintah meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Berdasarkan sisi penawaran, pelambatan pertumbuhan didorong oleh melambatnya sektor pertambangan dan penggalian yang dipengaruhi oleh melambatnya produksi terutama komoditas batubara karena menurunnya permintaan dari beberapa negara di Asia terutama China pada triwulan II-2012.
Pelambatan juga terjadi pada beberapa sektor yang turut memberikan kontribusi signifikan dalam perekonomian Kaltim antara lain sektor perdagangan hotel restoran, sektor angkutan dan komunikasi, serta sektor bangunan, meskipun masih mengalami perkembangan kinerja cukup baik pada triwulan II tahun 2012.
ASSESMEN PERKEMBANGAN INFLASI
Pada periode triwulan II-2012 laju inflasi Kalimantan Timur menurun yakni sebesar 4,83% dari triwulan sebelumnya 5,78% (yoy). Namun laju Inflasi Kaltim ini masih jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan laju inflasi tahunan nasional yang sebesar 4,53% (yoy). Secara bulanan pergerakan inflasi volatile food pada triwulan II-2012 terjadi deflasi pada bulan April (deflasi - 0,87%) dan Mei (deflasi -0,76%), sedangkan inflasi terjadi pada bulan Juni sebesar 0.88%(mtm).
Faktor pendorong laju inflasi Kalimantan Timur disebabkan karena meningkatnya harga komoditas ikan segar, daging segar, dan sayur-sayuran akibat berkurangnya jumlah pasokan.
Sementara itu penurunan terjadi pada kelompok inflasi inti yang disebabkan oleh menurunnya harga sub kelompok perumahan karena menurunnya harga semen, serta dari kelompok sandang karena menurunnya harga emas perhiasan di Samarinda dan Balikpapan.
Berdasarkan kota pembentuk inflasi Kaltim, inflasi tahunan tertinggi pada triwulan laporan terjadi pada kota Tarakan sebesar 6,28% (yoy), diikuti oleh kota Balikpapan dan Samarinda masing-masing sebesar 4,80% (yoy) dan 4,43% (yoy).
2 Beberapa komoditas yang sering mempunyai andil signifikan dalam laju inflasi di ketiga kota pembentuk inflasi di Kaltim pada triwulan II tahun 2012 antara lain beras, ikan segar (bandeng, layang, tongkol, biawan), sayuran (bayam, nangka muda, kacang panjang) dan bumbu- bumbuan (bawang merah, bawang putih, cabe rawit) dari kelompok bahan makanan, serta kenaikan harga sewa rumah dan kontrak rumah dari kelompok perumahan
ASSESMEN PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH
Kinerja perbankan di Provinsi Kalimantan Timur pada triwulan II-2012 menunjukkan perkembangan yang stabil, tercermin dari pertumbuhan positif yang dialami oleh sebagian besar indikator utama kegiatan usaha perbankan meliputi pertumbuhan asset, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit perbankan yang mengalami peningkatan secara triwulanan masing-masing sebesar 6,46%, 7,83% dan 12,18%(qtq). Begitu pula bila dilihat pertumbuhan secara tahunan (yoy) yang menunjukkan perkembangan kinerja yang positif pada Aset, DPK, dan Kredit bank umum di Kaltim yang mengalami peningkatan cukup tinggi masing- masing sebesar 40,40%, 36,05%, dan 27,87%, searah dengan pertumbuhan nasional yang mengalami peningkatan masing-masing sebesar 19,79%, 19,32% dan 22,32% (yoy). Fungsi intermediasi perbankan yang tercermin pada Loan to Deposit Ratio (LDR) meningkat pada kisaran 60,59% dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 58,24%(qtq). Peningkatan fungsi intermediasi tersebut didorong oleh membaiknya penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) oleh bank yang selanjutnya disalurkan melalui kredit pada sektor produktif.
Sementara itu kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menunjukkan perkembangan kinerja yang melambat. Hal ini terlihat dari pertumbuhan jumlah Aset dan DPK yang mengalami pertumbuhan yang menurun yaitu sebesar masing-masing -0,10%, dan 2,20% (yoy), lebih rendah jika dibandingkan pertumbuhan secara tahunan pada triwulan sebelumnya, yang masing-masing tumbuh sebesar 5,40% dan 5,39% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan kredit mengalami pertumbuhan yang positif yaitu sebesar 10,53% lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 7,25% (yoy).
Perkembangan perbankan syariah menunjukkan pertumbuhan yang positif dimana terlihat dari pertumbuhan Dana Pihak Ketiga dan Kredit yang menunjukkan pertumbuhan yang meningkat yaitu sebesar masing-masing 41,49% dan 33,64% (yoy) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 17,85% dan 31,86% (yoy). Fungsi intermediasi perbankan juga menunjukkan perkembangan yang signifikan, dilihat dari Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di kisaran 83,73% dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu sebesar 81,88%. Peningkatan fungsi
3 intermediasi didorong oleh peningkatan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang kemudian disalurkan kepada kredit yang produktif.
Perkembangan sistem pembayaran tunai di Kalimantan Timur pada triwulan II-2012 menunjukkan pertumbuhan positif, ditunjukkan oleh perkembangan transaksi tunai yang mencapai Rp. 4,49 trilyun pada triwulan II-2012 atau meningkat sebesar 34,93% (yoy). Sementara itu transaksi pembayaran melalui kliring di wilayah Kalimantan Timur mengalami penurunan pertumbuhan dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya yaitu dari sisi nilai sebesar 1,67% (yoy) dan sisi volume mengalami penurunan transaksi sebesar 1,63% (yoy). Sedangkan transaksi pembayaran melalui Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (RTGS) untuk wilayah Kaltim juga mengalami peningkatan dari sisi nilai yaitu sebesar Rp. 57,97 trilyun atau tumbuh sebesar 39,81% (yoy), dimana peningkatan dipengaruhi oleh pertumbuhan nilai transaksi yang masuk ke Kaltim yang tumbuh sebesar 33,41% (yoy), dan nilai transaksi keluar dari Kaltim mengalami pertumbuhan sebesar 47,63% (yoy).
ASSESMEN PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH
Realisasi APBD Kaltim triwulan II tahun 2012 mengalami peningkatan secara nilai jika dibandingkan dengan realisasi APBD pada triwulan II tahun 2011 dan jika dilihat dari prosentase, realisasi sedikit menurun dibandingkan prosentase pada triwulan yang sama pada tahun sebelumnya. Total pendapatan APBD provinsi Kaltim 2012 yang sudah terealisasi pada triwulan II secara nilai mencapai Rp. 4,60 trilyun atau mengalami kenaikan 6,45% (yoy) jika dibandingkan dengan total pendapatan pada triwulan II tahun 2011 yang sebesar Rp. 4,32 trilyun.
Apabila dilihat rinciannya, nilai realisasi tertinggi pendapatan dicapai oleh pendapatan transfer dan pendapatan asli daerah (PAD), dengan nilai masing-masing sebesar Rp. 3,27 trilyun dan Rp. 1,32 trilyun atau meningkat 42,62% untuk pendapatan transfer dan menurun sebesar - 34,27% pada pendapatan asli daerah jika dibandingkan dengan realisasi triwulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai nilai Rp. 2,29 trilyun dan Rp. 2,03 trilyun.
Total realisasi belanja APBD provinsi Kalimantan Timur pada triwulan II tahun 2012 mencapai Rp. 2,81 trilyun atau secara prosentase sebesar 26,82%. Realisasi ini mengalami peningkatan baik secara nilai maupun secara prosentase jika dibandingkan dengan realisasi belanja pada APBD triwulan II-2011 yang mencapai Rp 2,10 trilyun. Apabila dilihat menurut rincian jenis belanja, belanja operasi, belanja modal, dan transfer mencapai prosentase realisasi masing-masing sebesar 27,97%, 13,10%, dan 43,71%. Dilihat dari realisasi belanja operasi, yang mempunyai kontribusi paling besar adalah belanja bantuan keuangan Provinsi/Kabupaten/Kota yaitu sebesar
4 59,10% terhadap total realisasi belanja operasi. Sedangkan pada belanja modal, share terbesar yaitu belanja jalan, irigasi dan jaringan masih menunjukkan penurunan. Hal ini menunjukkan pembangunan infrastruktur di Kaltim masih belum menunjukkan progress yang signifikan.
ASSESMEN PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN
Kondisi ketenagakerjaan di Kalimantan Timur menunjukan sedikit peningkatan dilihat dari indeks kondisi ketersediaan lapangan kerja yaitu sebesar 102,67 atau meningkat 12,50 poin dari indeks rata-rata dibandingkan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya, namun mengalami penurunan sebesar 5,50 poin (qtq) pada triwulan sebelumnya di tahun yang sama. Dilihat dari perkembangan pencairan Jaminan Hari Tua (JHT) Jamsostek, perkembangan ketenagakerjaan di Kalimantan Timur mengalami penurunan dilihat dari adanya peningkatan nominal pencairan JHT dari Rp 20,10 milyar pada triwulan II-2011 menjadi Rp 20,97 milyar pada triwulan II-2012.
Kondisi kesejahteraan di Kalimantan Timur menunjukan peningkatan diindikasikan oleh naiknya Indeks Ekspektasi Konsumen yang naik dari rata-rata 124,28 pada triwulan II-2011 menjadi rata-rata 127,22 di triwulan II-2012 (yoy).
ASSESMEN PROSPEK PEREKONOMIAN
Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan II-2012 diperkirakan akan tetap tumbuh positif pada berkisar antara 5,0% + 0,5 (yoy). Dari sisi permintaan terjadi pertumbuhan yang melambat yang berasal dari kinerja ekpor Kaltim yaitu komoditas non migas. Sementara itu faktor positif pendorong pertumbuhan diperkirakan berasal dari konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah serta investasi seiring dengan bertambahnya kebutuhan masyarakat dan meningkatnya iklim usaha di Kaltim. Sedangkan dari sisi penawaran pertumbuhan melambat didorong oleh pelambatan kinerja sektor pertambangan dan penggalian yang diperkirakan menurun seiring dengan menurunnya permintaan dan penurunan harga komoditas unggulan tersebut di pasar internasional.
Tekanan terhadap laju perkembangan harga barang dan jasa pada triwulan II-2012 diperkirakan akan meningkat dan berada pada kisaran 4,97% + 0,5 (yoy). Inflasi di Kaltim pada triwulan depan diperkirakan banyak disumbangkan dari peningkatan harga bahan makanan. Faktor yang mendorong kenaikan harga tersebut adalah meningkatnya permintaan masyarakat di bulan puasa dan hari raya Idul Fitri. Sementara itu, sumber tekanan inflasi inti diperkirakan berasal dari kelompok sandang yaitu peningkatan harga emas dan pakaian, serta kelompok transportasi dan komunikasi karena meningkatnya harga tarif angkatan laut, darat dan udara.
5
PE P ER RK K EM E MB BA A NG N G A A N N EK E KO O NO N O MI M I M MA A KR K RO O RE R EG G IO I O NA N A L L
1.1 Gambaran Umum
Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan II-2012 tumbuh positif, yaitu sebesar 5,41% (yoy). Pertumbuhan ini melambat jika dibandingkan triwulan I-2012 yang tumbuh sebesar 6,13% (yoy), dan lebih rendah jika dibandingkan PDB Nasional yang tumbuh sebesar 6,37% (Grafik 1.1). Secara triwulanan, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada triwulan II-2012 mencapai 0,14%, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,43% (qtq).
Grafik 1.1 Pertumbuhan PDB Nasional dan PDRB Kaltim (yoy) Sumber : BPS Kaltim, diolah
Dari sisi permintaan, pelambatan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur secara tahunan terutama berasal dari perlambatan kinerja ekspor neto Kalimantan Timur, sementara itu konsumsi rumah tangga terutama konsumsi bahan makanan, investasi, dan konsumsi pemerintah meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Dari sisi penawaran, pelambatan pertumbuhan disebabkan oleh perlambatan sektor pertambangan dan penggalian yang dipengaruhi oleh perlambatan produksi terutama komoditas batubara sebagai akibat dari penurunan permintaan dari beberapa negara di Asia terutama China pada triwulan II-2012. Pelambatan juga terjadi pada beberapa sektor yang turut memberikan kontribusi signifikan pada perekonomian Kalimantan Timur, antara lain sektor perdagangan hotel restoran, sektor angkutan dan komunikasi, serta sektor bangunan, meskipun masih mengalami perkembangan kinerja cukup baik pada triwulan II tahun 2012.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
2008 2009 2010 2011 2012
Kaltim 6.6 6.8 4.5 1.4 0.3 -0. 3.1 5.8 6.7 6.8 3.8 2.8 2.9 3.2 4.3 5.1 6.1 5.4 Nasional 6.2 6.4 6.3 5.5 4.5 4.0 4.1 5.4 5.6 6.1 5.8 6.1 6.5 6.5 6.6 6.5 6.3 6.3
-2.00 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00
(% yoy) Kaltim Nasional
BAB I
6 1.2 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Permintaan
Dari sisi permintaan, pertumbuhan PDRB pada triwulan laporan disumbangkan secara positif oleh semua komponen. Kontribusi pertumbuhan PDRB tertinggi berasal dari komponen ekspor neto yaitu sebesar 2,74%, diikuti oleh investasi sebesar 1,16%, serta konsumsi rumah tangga sebesar 0,86% (Tabel 1.1).
Tabel 1.1 Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan Kalimantan Timur
Jenis Penggunaan Pertumbuhan (% yoy) Kontribusi Pertumbuhan Tw 4-11 Tw 1-12 Tw 2-12 Tw 4-11 Tw 1-12 Tw 2-12
Konsumsi Rumah Tangga 6.83 6.60 6.77 0.85 0.81 0.86
Makanan 5.82 6.10 6.50 0.34 0.35 0.39
Non Makanan 7.80 7.07 7.02 0.51 0.46 0.47
Pengeluaran KLSN 4.73 5.10 5.29 0.01 0.01 0.01
Pengeluaran Pemerintah 4.88 4.45 6.74 0.25 0.22 0.35
Pemb. Modal Tetap Domestik Bruto 5.50 6.23 8.43 0.72 0.80 1.16
Perubahan Stok 2.91 3.74 4.51 0.02 0.03 0.03
Ekspor 5.96 7.44 9.27 6.87 8.51 10.85
Ekspor LN 3.92 7.27 9.02 3.12 5.78 7.31
Ekspor Antar Daerah 10.48 7.80 9.80 3.74 2.72 3.52
Impor 7.32 8.80 14.83 3.43 4.00 7.39
Impor LN 5.35 8.15 15.46 1.25 1.84 3.87
Impor Antar Daerah 9.37 9.47 14.20 2.20 2.16 3.52
Ekspor Neto 4.69 6.17 4.07 3.20 4.25 2.74
PDRB 5.16 6.13 5.41 5.16 6.13 5.41
Sumber : BPS Kaltim, diolah
1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga
Konsumsi rumah tangga Kalimantan Timur pada triwulan II-2012 tumbuh sebesar 6,77% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,60% (yoy).
Peningkatan konsumsi rumah tangga pada periode laporan ini dipengaruhi oleh peningkatan permintaan masyarakat sehubungan dengan musim liburan sekolah dan adanya pembayaran gaji ke-13 Pegawai Negeri Sipil. Berdasarkan hasil Survei Konsumen (SK) yang dilakukan oleh Bank Indonesia Samarinda pada triwulan II tahun 2012, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) secara umum masih menunjukkan optimisme masyarakat Kalimantan Timur (di atas level 100), level keyakinan mengalami peningkatan terutama pada bulan Mei dan Juni 2012 (Grafik 1.2).
7 Grafik 1.2 Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen
Sumber : Survey Konsumen Bank Indonesia
Indeks Keyakinan Konsumen yang menunjukkan masih tingginya optimisme masyarakat pada triwulan laporan ini disebabkan oleh masih tingginya optimisme terhadap kondisi ekonomi (IKE) terutama yang berasal dari peningkatan penghasilan dan ketersediaan lapangan pekerjaan pada periode tersebut, juga didukung oleh peningkatan ekspektasi konsumen (IEK) terutama berasal dari ekspektasi terhadap penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja (Grafik 1.3). Semakin banyaknya proyek pembangunan infrastruktur serta peningkatan kegiatan investasi di Kalimantan Timur menjadi faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk tetap menjaga ekspektasinya terhadap ketersediaan lapangan kerja. Sementara itu, meskipun sedikit melambat, ekspektasi masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini juga masih berada di atas level optimis (Grafik 1.4).
Grafik 1.3 Indeks Kondisi Ekonomi
Sumber : Survey Konsumen Bank Indonesia Grafik 1.4 Indeks Ekspektasi Konsumen Sumber : Survey Konsumen Bank Indonesia
0 20 40 60 80 100 120 140 160
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
2010 2011 2012
(Indeks) Indeks Keyakinan Konsumen Indeks Kondisi Ekonomi Indeks Ekspektasi Konsumen Garis 100
0 20 40 60 80 100 120 140 160
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
2010 2011 2012
Indeks
Penghasilan Saat Ini Pembelian Durable Goods Ketersediaan Lapangan Kerja Saat Ini Garis 100
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6
2010 2011 2012
Indeks Eksp. Penghasilan Eksp. Ekonomi Eksp. Ketersediaan Lap.Kerja Garis 100
8 Peningkatan konsumsi rumah tangga di Kalimantan Timur juga masih didorong oleh pertumbuhan positif kredit konsumsi perbankan berdasarkan lokasi proyek di Kalimantan Timur pada triwulan II-2012 secara tahunan sebesar 25,29%, atau meningkat dari Rp.12,91 trilyun pada triwulan II-2011 menjadi Rp.16,17 trilyun pada triwulan II-2012 (Grafik 1.5).
Pertumbuhan tahunan ini melambat jika dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 31,28% (yoy).
Secara triwulanan, kredit konsumsi meningkat 2,92% (qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya dimana kredit yang tersalurkan sebesar Rp.15,71 trilyun.
1.2.2 Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintah pada triwulan kedua tahun 2012 tumbuh sebesar 6,74% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I-2012 yang tercatat sebesar 4,45%. Peningkatan pertumbuhan belanja pemerintah daerah pada triwulan II-2012 disebabkan oleh peningkatan konsumsi pada APBD secara tahunan yang diperkirakan berasal dari peningkatan belanja operasi pemerintah daerah (belanja pegawai dan belanja barang). Sementara itu, belanja modal juga menunjukkan peningkatan realisasi keuangan dan fisik pada triwulan laporan ini dibandingkan triwulan sebelumnya (Grafik 1.6). Hal ini disebabkan oleh realisasi belanja untuk pembuatan jalan, irigasi, dan jaringan yang mulai dilakukan di triwulan laporan, serta beberapa proyek besar multiyears sudah memulai kegiatannya, antara lain pembangunan freeway Balikpapan-Samarinda, pembangunan jembatan Pulau Balang, serta pembangunan Bandara Sepinggan dan Samarinda Baru.
Grafik 1.6 Belanja Modal APBD Sumber : Prompt Indicator BPS
0%
10%
20%
30%
40%
80 100 120 140 160 180 200 220 240
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
2010 2011 2012
growth Indeks Belanja Modal APBD g (yoy)
Grafik 1.5 Kredit Konsumsi Sumber : LBU Bank Indonesia
0%
20%
40%
60%
0 4,000 8,000 12,000 16,000 20,000
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2*
2010 2011 2012
(yoy) (Rp milyar) Konsumsi growth (yoy)
9 1.2.3 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB)
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) Kalimantan Timur pada triwulan II-2012 mengalami pertumbuhan sebesar 8,43% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I-2012 sebesar 6,23% (yoy). Peningkatan pertumbuhan PMTDB sebagai proksi dari kegiatan investasi dapat dilihat dari peningkatan rencana dan realisasi investasi (Grafik 1.7) pada triwulan laporan. Sementara itu, beberapa faktor positif yang menjadi pendorong pertumbuhan PMTDB pada periode laporan adalah konsumsi listrik industri di Kalimantan Timur yang menunjukkan tren peningkatan. Selain itu, pertumbuhan investasi juga didorong oleh pembiayaan kredit investasi perbankan berdasarkan lokasi proyek di Kalimantan Timur yang mencapai Rp.25,61 trilyun, tumbuh sebesar 48,47% atau meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 44,68% (yoy) (Grafik 1.8).
Grafik 1.7 Rencana Investasi
Sumber : LBU Bank Indonesia Grafik 1.8 Kredit Investasi Sumber : LBU Bank Indonesia 1.2.4 Ekspor dan Impor
Kinerja ekspor Kalimantan Timur pada triwulan II-2012 tumbuh sebesar 9,27%, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekspor di triwulan I-2012 yang tumbuh sebesar 7,44% (yoy). Peningkatan pertumbuhan didukung oleh peningkatan kinerja baik ekspor Kaltim ke luar negeri dan maupun ekspor antar daerah. Peningkatan kinerja ekspor non migas dapat dilihat dari perkembangan ekspor di Pelabuhan Samarinda, yang pada triwulan II-2012 tumbuh sebesar 90,52% (yoy) dengan volume ekspor mencapai 15,05 juta ton.
-5%
0%
5%
10%
15%
80 90 100 110 120 130
7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6
2010 2011 2012
growth Indeks Realisasi Investasi g (yoy)
0%
20%
40%
60%
0 4,000 8,000 12,000 16,000 20,000 24,000
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2*
2010 2011 2012
(yoy) (Rp milyar) Investasi growth (yoy)
Grafik 1.9 Ekspor Pelabuhan Samarinda Sumber : LBU Bank Indonesia
-60%
-30%
0%
30%
60%
90%
120%
- 4 8 12 16 20
I II III IV I II III IV I II
2010 2011 2012
Growth
Juta Ton Ekspor Growth (yoy)
10 Pertumbuhan ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekspor triwulan sebelumnya yang hanya sebesar 17,47% (yoy) atau mencapai 14,89 juta ton (Grafik 1.9).
Apabila dilihat dari jenis komoditasnya, peningkatan kinerja ekspor Kalimantan Timur disebabkan oleh peningkatan kinerja ekspor komoditas migas Kaltim, sedangkan komoditas non migas yang didominasi oleh batubara mengalami pelambatan pertumbuhan. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang diolah Bank Indonesia, ekspor non migas Kalimantan Timur triwulan II-2012 mencapai USD 4.677 juta, atau meningkat dibandingkan triwulan I-2011 yang hanya mencapai USD 4.632 juta. Secara tahunan, ekspor non migas pada triwulan laporan tumbuh sebesar 1,00%
(yoy), lebih rendah jika dibandingkan pertumbuhan triwulan I-2012 sebesar 20,67% (yoy) (Grafik 1.10). Begitu pula dari sisi volume, kinerja ekspor non migas tumbuh 11,50%
(yoy), melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mampu tumbuh 13,38% (yoy) (Grafik 1.11).
Grafik 1.10 Nilai Ekspor Nonmigas
Kalimantan Timur Grafik 1.11 Volume Ekspor Nonmigas Kalimantan Timur
Sumber : Ditjen Bea dan Cukai, diolah
Berdasarkan negara tujuan utama ekspor Kalimantan Timur pada triwulan laporan, China memiliki pangsa nilai ekspor terbesar yaitu 31,42%, diikuti oleh India 17,04%, dan Korea Selatan 11,47% (Grafik 1.12). Berdasarkan komoditasnya, ekspor bahan bakar mineral masih menjadi komoditas andalan ekspor non migas Kalimantan Timur dengan pangsa pasar terbesar, yaitu mencapai 90,62% dengan nilai USD 4.238 juta (Tabel 1.2). Nilai ekspor komoditas ini mengalami ekspansi 5,53% dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun lalu, sehingga ekspansi ekspor komoditas bahan bakar mineral memberikan kontribusi sebesar 5,01% terhadap pertumbuhan ekspor non migas Kalimantan Timur secara keseluruhan pada triwulan laporan.
-10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
2010 2011 2012
(yoy) (Juta USD) Nilai Ekspor g Nilai Ekspor
-10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
0 10 20 30 40 50 60 70
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
2010 2011 2012
(yoy) (Juta Ton) Vol Ekspor g Vol Ekspor
11 Tabel 1.2 Komoditas Utama Ekspor non Migas Kaltim Triwulan II-2012
(HS2 Digit, dalam USD)
Komoditas Nilai
(Jt USD) Pangsa Growth
(yoy) Kontribusi 27 - Mineral fuels, mineral oil products 4,238.84 90.62% 5.53% 5.01%
28 - Inorganic chemicals 116.89 2.50% -34.26% -0.86%
44 - Wood and articles of wood 97.02 2.07% -2.71% -0.06%
31 - Fertilizers 94.29 2.02% 21.25% 0.43%
03 - Fish,crustaceans,moluscs,oth.invert 44.54 0.95% 12.49% 0.12%
29 - Organic chemicals 37.54 0.80% -32.16% -0.26%
lainnya 48.66 1.04% -70.45% -0.73%
Total 4,677.78 100.00% 1.00% 1.00%
Sumber : Ditjen Bea dan Cukai, diolah
Sementara itu, pertumbuhan kegiatan impor Kalimantan Timur pada triwulan II-2012 mengalami pertumbuhan sebesar 14,83% (yoy), meningkat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I-2012 yang tumbuh sebesar 8,80%. Peningkatan
Grafik 1.12 Perkembangan Share Negara Tujuan Utama Ekspor Non Migas Kaltim
Sumber : Ditjen Bea dan Cukai, diolah 0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
2009 2010 2011 2012
Share INDIA RRC KORSEL
TAIWAN JEPANG
12 impor ini disebabkan oleh peningkatan kinerja impor migas maupun impor non migas Kalimantan Timur. Berdasarkan data yang tercatat di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, nilai impor non migas Kalimantan Timur selama triwulan II-2012 mencapai USD 939,09 juta atau tumbuh 118,90% (yoy), mengalami peningkatan yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 47,11% (yoy) (Grafik 1.13). Pertumbuhan positif impor diperkirakan berasal dari peningkatan faktor nilai atau jenis komoditas, karena dari sisi volume kinerja impor non migas Kalimantan Timur mengalami pertumbuhan negatif, yaitu turun -60,56% (yoy) (Grafik 1.14).
Grafik 1.13 Nilai Impor Non Migas
Kalimantan Timur Grafik 1.14 Volume Impor Non Migas Kalimantan Timur
Sumber : Ditjen Bea dan Cukai, diolah
Komoditas impor non migas terbesar Kalimantan Timur pada triwulan II-2012 adalah ships, boats and floating structures (pangsa 40,98%) dengan impor sebesar USD 384,81 juta atau meningkat 536,60% (yoy), diikuti oleh komoditas nuclear react., boilers, and mechanical appl. dengan nilai USD 290,75 juta (pangsa 30,96%) yang tumbuh 70,00% (yoy) (Tabel 1.3). Sementara berdasarkan negara asal impor, mayoritas impor di triwulan II-2012 berasal dari Singapura sebesar USD 421,97 juta (pangsa 44,93%), diikuti oleh Amerika Serikat yaitu sebesar USD 97,99 juta (10,43%), dan Jepang sebesar USD 79,65 juta (8,48%) (Grafik 1.15).
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
140%
0 200 400 600 800 1,000
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
2010 2011 2012
(yoy) (Juta USD) Nilai Impor g Nilai Impor
-100%
-50%
0%
50%
100%
150%
200%
0.00 0.20 0.40 0.60 0.80
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
2010 2011 2012
(yoy) (Juta Ton) Vol Impor g Vol Impor
13 Tabel 1.3 Komoditas Impor Non Migas Utama Kaltim Triwulan II-2012
(HS2 Dijit, dalam USD)
Komoditas Nilai
(Jt USD) Pangsa Growth
(yoy) Kontribusi 89 - Ships,boats and floating struct. 384.81 40.98% 536.60% 219.88%
84 - Nuclear react.,boilers,mech.app. 290.75 30.96% 70.00% 21.67%
87 - Vehicles other than railway 55.62 5.92% 130.52% 7.73%
73 - Articles of iron and steel 47.13 5.02% 70.42% 3.53%
31 - Fertilizers 45.69 4.87% 10.50% 0.51%
40 - Rubber and articles thereof 39.84 4.24% 7.90% 0.33%
lainnya 75 8.01% 11.50% 0.92%
Total 939.09 100.00% 118.90% 118.90%
Sumber : Ditjen Bea dan Cukai, diolah
Secara keseluruhan, perdagangan komoditas non migas Kalimantan Timur pada triwulan II-2012 masih mengalami net export (jumlah ekspor non migas Kalimantan Timur lebih besar dibandingkan dengan jumlah impor non migas Kalimantan Timur) sebesar USD 3.738 juta, namun mengalami penurunan sebesar -11,04% (yoy).
Grafik 1.15 Perkembangan Share Negara Asal Utama Impor Non Migas Kaltim
Sumber : Ditjen Bea dan Cukai, diolah 0%
10%
20%
30%
40%
50%
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
2009 2010 2011 2012
(Share) SINGAPORE C. USA C. JAPAN
C. R.R.C GERMANY
14 1.3 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Penawaran
Kontribusi terbesar pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur dari sisi penawaran di triwulan II-2012 berasal dari sektor utama pertambangan dan penggalian (pangsa 48,73%) dengan kontribusi sebesar 4,46% (yoy), diikuti oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran (pangsa 8,21%) dengan kontribusi 0,75% (yoy), serta sektor angkutan dan komunikasi (pangsa 3,68%) dengan kontribusi 0,40% (yoy).
Pertumbuhan positif pada sektor pertambangan dan penggalian disebabkan oleh kinerja positif produksi pertambangan migas dan batubara di Kalimantan Timur. Meskipun masih tumbuh positif, produksi batubara mengalami pelambatan seiring dengan penurunan permintaan batubara dari China dan penurunan harga komoditas tersebut di pasar internasional. Sementara itu, pertumbuhan positif sektor perdagangan, hotel, dan restoran dipengaruhi oleh peningkatan kegiatan ekonomi, pembangunan, dan investasi di Kalimantan Timur pada triwulan II 2012, sehingga kinerja pada sektor-sektor pendukungnya termasuk sektor perdagangan, hotel, dan restoran, serta sektor angkutan dan komunikasi masih cukup tinggi.
Table 1.4. Pertumbuhan PDRB Sektoral Kalimantan Timur
Lapangan Usaha Pertumbuhan (% yoy) Kontribusi Pertumbuhan Tw 4-11 Tw1-12 Tw2-12 Tw 4-11 Tw 1-12 Tw2-12
Pertanian 2.48 4.93 4.95 0.13 0.30 0.29
Pertambangan dan Penggalian 8.80 11.58 9.15 4.47 5.85 4.46
Industri Pengolahan -5.61 -6.49 -5.87 -1.28 -1.49 -1.39
Listrik, Gas, dan Air Bersih 12.68 12.68 8.18 0.03 0.03 0.02
Bangunan 11.49 12.09 12.08 0.31 0.32 0.34
Perdagangan, Hotel, dan Restoran 9.72 9.78 9.08 0.77 0.76 0.75 Pengangkutan dan Komunikasi 11.78 10.96 10.86 0.43 0.39 0.40 Keuangan, Persewaan, Jasa Perusahaan 13.42 11.01 12.50 0.33 0.26 0.33
Jasa-jasa 11.27 11.24 11.60 0.45 0.43 0.46
PDRB 5.16 6.13 5.41 5.16 6.13 5.41
PDRB TANPA MIGAS 13.79 16.08 13.87 8.93 10.35 9.10
Sumber : BPS Kaltim, diolah
Sebagai sektor terbesar kedua pembentuk PDRB Kalimantan Timur, sektor industri pengolahan (pangsa 23,74%) mengalami pertumbuhan negatif pada triwulan II- 2012, yaitu kontraksi sebesar -5,87% (yoy), sehingga memberikan kontribusi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi secara total dari sisi penawaran sebesar -1,39%. Hal
15 utama penyebab penurunan kinerja pada sektor industri pengolahan (yang didominasi industri pengolahan migas) ini dipengaruhi oleh semakin terbatasnya sumber pasokan gas (feed gas), sehingga produksi LNG PT. Badak Bontang juga terus mengalami penurunan di tahun 2012.
1.3.1 Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan pada triwulan II- 2012 mengalami ekspansi sebesar 4,95% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 4,93%. Perkembangan positif sektor ini didorong oleh pertumbuhan positif tanaman bahan makanan terutama produksi tanaman jagung, sedangkan padi sawah dan padi ladang mengalami penurunan kinerja (Grafik 1.16). Dari subsektor perkebunan, produksi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit sebagai komoditas yang paling dominan di Kalimantan Timur masih menunjukkan pertumbuhan positif secara tahunan. Namun demikian pertumbuhan produksi TBS ini cenderung melambat dibandingkan periode sebelumnya (Grafik 1.17).
Grafik 1.16 Indeks Produksi Padi
Sumber : Prompt Indicator BPS Grafik 1.17 Indeks Produksi Sawit Sumber : Prompt Indicator BPS
Sementara itu,
perkembangan positif terjadi pada produksi peternakan sapi, kambing, babi, dan ayam dari subsektor peternakan. Sedangkan dari subsektor perikanan, peningkatan kinerjanya terutama dipicu oleh produksi ikan perairan umum, tambak, dan budidaya Sebaliknya, kinerja hasil perikanan laut masih
-20%
0%
20%
40%
60%
80 100 120 140 160 180
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
2010 2011 2012
growth
Indeks Padi Sawah g (yoy)
0%
10%
20%
30%
40%
50%
50 80 110 140 170 200 230 260
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
2010 2011 2012
growth Indeks Produksi Kelapa Sawit (TBS) g (yoy)
Grafik 1.18 Kredit Sektor Pertanian Sumber : LBU Bank Indonesia
0%
20%
40%
60%
80%
100%
0 2000 4000 6000 8000 10000
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2*
2009 2010 2011 2012
(yoy) (Rp milyar) Pertanian growth (yoy)
16 tumbuh negatif. Pertumbuhan positif kinerja sektor pertanian juga didukung oleh kinerja positif penyaluran kredit berdasarkan lokasi proyek yang disalurkan pada sektor pertanian Kalimantan Timur di triwulan II-2012 yang mencapai Rp.9,40 trilyun atau meningkat 37,86% (yoy) (Grafik 1.18).
1.3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian
Sektor pertambangan dan penggalian pada triwulan II-2012 mengalami pertumbuhan, yaitu mencapai 9,15% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I-2012 yang tumbuh sebesar 11,58% (yoy). Pelambatan pertumbuhan kinerja sektor pertambangan dan penggalian disebabkan oleh perlambatan produksi migas dan batubara sebagai komoditas andalan Kalimantan Timur.
Pelambatan kinerja sektor pertambangan dan penggalian dapat terlihat dari indeks produksi batubara perusahaan di Kalimantan Timur yang tumbuh secara tahunan melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya (Grafik 1.19). Penurunan produksi batubara disebabkan oleh penurunan permintaan batubara terutama dari China, karena membanjirnya pasokan batubara dari Amerika Serikat di China dengan jenis kalori yang lebih tinggi dan tingkat harga bersaing. Selain penurunan permintaan, faktor lain yang menyebabkan pelambatan adalah penurunan harga komoditas batubara di pasar internasional sehingga mayoritas produsen batubara memperlambat tingkat produksinya.
Hampir seluruh PKP2B dan beberapa KP di Kalimantan Timur diperkirakan akan merevisi target produksi pada semester II tahun 2012.
Faktor positif yang mendorong pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian pada triwulan laporan adalah curah hujan di sebagian besar wilayah pertambangan Kalimantan Timur yang berada pada tingkat menengah pada level bawah (101-150mm) selama April-Juni 2012, sehingga mendukung operasional pertambangan.
Grafik 1.19 Indeks Produksi Batubara Sumber : Prompt Indicator BPS
0%
10%
20%
30%
40%
80 100 120 140 160 180 200 220
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
2010 2011 2012
growth Indeks Produksi Batubara g (yoy)
Grafik 1.20 Kredit Pertambangan Sumber : LBU Bank Indonesia
-40%
0%
40%
80%
120%
160%
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2*
2009 2010 2011 2012
(yoy) (Rp milyar) Pertambangan growth (yoy)
17 Faktor positif lainnya yang mendorong perkembangan sektor pertambangan dan penggalian pada triwulan laporan ditunjukkan oleh kinerja kredit lokasi proyek sektor pertambangan dan penggalian yang secara tahunan tumbuh 67,51% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan kredit pertambangan secara tahunan pada triwulan sebelumnya yang tumbuh 41,39% (yoy) (Grafik 1.20).
1.3.3 Sektor Industri Pengolahan
Sektor Industri Pengolahan masih mengalami kontraksi pertumbuhan pada triwulan II-2012 sebesar -5,87% (yoy), sebagaimana terjadi pada triwulan I-2012 yang tumbuh negatif sebesar -6,49% (yoy). Faktor positif yang menjaga kinerja industri pengolahan adalah recovery industri pengolahan minyak Pertamina Balikpapan. Setelah terjadi penurunan produksi pada triwulan II tahun 2011 yang mencapai -4,03% (yoy) diakibatkan oleh kegiatan turn arround (maintenance) besar berkala tiga tahunan, produksi kilang minyak Pertamina Balikpapan berangsur-angsur normal dan mengalami pertumbuhan positif setiap triwulan dan tumbuh mencapai 41,50% (yoy) di triwulan II- 2012 (Grafik 1.21). Namun sumber utama penurunan industri pengolahan disebabkan oleh masih menurunnya produksi LNG karena semakin terbatasnya pasokan gas PT.
Badak NGL Bontang. Setelah pada tahun 2011 target pengapalan LNG turun 4,8% (dari 303,7 cargo di 2010 menjadi 288 cargo di 2011), pada tahun 2012 target produksi diperkirakan akan kembali turun sekitar 5% (Grafik 1.22).
Grafik 1.21 Produksi Kilang Minyak Sumber : Pertamina UPV Balikpapan
-40%
-30%
-20%
-10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
0 5 10 15 20 25
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
2010 2011 2012
(%yoy)
(Jt Barrel) Produksi Growth
18 Grafik 1.22 Produksi LNG
Sumber : Prompt Indicator BPS Grafik 1.23 Kredit Sektor Industri Sumber : Prompt Indicator BPS
Faktor positif yang mendukung kinerja industri pengolahan ditunjukkan oleh peningkatan kredit lokasi proyek sektor perindustrian yang mencapai Rp.2,23 trilyun, tumbuh 9,56% atau mengalami peningkatan setelah tumbuh -4,51% (yoy) pada triwulan sebelumnya (Grafik 1.23).
1.3.4 Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Sektor listrik, gas, dan air bersih pada periode triwulan laporan mengalami pertumbuhan sebesar 8,18%
(yoy), tumbuh melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang mencapai 12,68%. Perlambatan proyek pembangunan pembangkit listrik di Kalimantan Timur menjadi faktor utama penurunan kinerja sektor listrik, gas, dan
air pada triwulan II-2012. Faktor positif yang mendorong pertumbuhan positif kinerja sektor ini adalah penyaluran kredit berdasarkan lokasi proyek yang pada triwulan II-2012 mencapai Rp.1,28 trilyun, meningkat 126,79% (yoy) dibandingkan jumlah nominal pada triwulan II tahun 2011 yang sebesar Rp.565 milyar. Secara triwulanan kredit sektor listrik, gas, dan air bersih juga tumbuh 9,35% (qtq) dibandingkan posisi triwulan sebelumnya yang sebesar Rp.1,17 milyar (Grafik 1.24).
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
(Cargo) Pengapalan LPG Pengapalan LNG
-80%
-40%
0%
40%
80%
120%
0 1,000 2,000 3,000 4,000
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2*
2010 2011 2012
(yoy) (Rp milyar) Perindustrian growth (yoy)
Grafik 1.24 Kredit Sektor Listrik dan Air Sumber : LBU Bank Indonesia
-100%
0%
100%
200%
300%
0 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2*
2010 2011 2012
(yoy) (Rp milyar) Listrik, Gas dan Air growth (yoy)
19 1.3.5 Sektor Bangunan
Sektor bangunan pada triwulan II-2012 mengalami pertumbuhan sebesar 12,08% (yoy), tumbuh relatif moderat dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I-2012 yang tumbuh sebesar 12,09%. Masih tingginya pertumbuhan sektor bangunan di Kalimantan Timur disebabkan oleh peningkatan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, serta bangunan lainnya yang dilakukan oleh pemerintah maupun pihak swasta. Pertumbuhan positif sektor bangunan ini searah dengan peningkatan kredit sektor tersebut, dimana kinerja kredit konstruksi berdasarkan lokasi proyek yang disalurkan ke Kalimantan Timur pada triwulan II-2012 mencapai Rp.3,24 trilyun atau tumbuh 29,19% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 24,47% (yoy) (Grafik 1.25).
1.3.6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
Sektor perdagangan, hotel, dan restoran pada triwulan II-2012 mengalami pertumbuhan yang positif mencapai 9,08% (yoy), sedikit melambat jika dibandingkan pertumbuhan triwulan I-2012 yang tumbuh sebesar 9,78% (yoy). Faktor pendorong pertumbuhan positif sektor perdagangan, hotel, dan restoran pada triwulan ini adalah masih tingginya permintaan masyarakat terutama permintaan terhadap penjualan retail (supermarket) akibat peningkatan kegiatan ekonomi dan investasi di Kalimantan Timur (Grafik 1.26).
Faktor yang menahan pertumbuhan, salah satunya adalah pelambatan pertumbuhan kredit lokasi proyek yang disalurkan untuk sektor perdagangan, hotel, restoran di Kalimantan Timur pada triwulan II-2012 mencapai Rp.9,48 trilyun, mengalami pertumbuhan sebesar 13,46% (yoy), melambat dari pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 14,84% (yoy) (Grafik 1.27).
Grafik 1.25 Kredit Konstruksi Sumber : Prompt Indicator BPS
-40%
-20%
0%
20%
40%
0 1,000 2,000 3,000 4,000
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2*
2010 2011 2012
(yoy) (Rp. milyar) Konstruksi growth (yoy)
20 Grafik 1.26 Penjualan Retail
Sumber : Prompt Indicator BPS Grafik 1.27 Kredit Perdagangan Sumber : LBU Bank Indonesia
1.3.7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Sektor pengangkutan dan komunikasi pada triwulan II-2012 mengalami pertumbuhan sebesar 10,86% (yoy), meskipun masih tinggi namun sedikit melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I-2012 yang sebesar 10,96% (yoy).
Faktor penyebab pelambatan pertumbuhan sektor ini adalah penurunan aktivitas perjalanan masyarakat dari dan keluar Kalimantan Timur pada awal triwulan II-2012, namun meningkat pada akhir triwulan karena merupakan musim liburan sekolah.
Faktor yang mendorong pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi terutama terlihat dari perkembangan indeks jumlah penumpang angkutan udara di Kalimantan Timur yang menunjukkan peningkatan terutama pada akhir triwulan II-2012 (Grafik 1.28). Begitu juga arus penumpang angkutan laut di Pelabuhan Samarinda yang tumbuh meningkat secara tahunan 15% (yoy) dan tumbuh 25% (qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya (Grafik 1.29)
Grafik 1.28 Penumpang Angkutan Udara
Sumber : Prompt Indicator BPS
Grafik 1.29 Arus Penumpang Pelabuhan Samarinda
Sumber : Pelindo IV Samarinda
0%
10%
20%
30%
50 70 90 110 130 150 170 190 210
7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6
2010 2011 2012
growth
Indeks Penjualan Retail g (yoy)
0%
20%
40%
60%
0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2*
2010 2011 2012
(yoy) (Rp milyar) Perdagangan growth (yoy)
0%
10%
20%
30%
40%
50%
80 100 120 140 160
7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6
2010 2011 2012
growth Indeks Penumpang Angkutan Udara g (yoy)
-30%
0%
30%
60%
- 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000
I II III IV I II III IV I II
2010 2011 2012
Growth Orang Embarkasi Debarkasi Growth (yoy)
21 1.3.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan pada triwulan II- 2012 ini mengalami pertumbuhan sebesar 12,50% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I-2012 sebesar 11,01%. Faktor positif yang masih mendukung sektor keuangan dan jasa perusahaan pada triwulan II-2012 ini ditunjukkan oleh kinerja positif penyaluran kredit perbankan Kalimantan Timur yang mencapai Rp.46,40 trilyun atau tumbuh sebesar 12,18% (qtq) dari triwulan sebelumnya yang mencapai Rp.41,36 trilyun. Apabila dilihat dari pertumbuhan secara tahunan, perkembangan kredit meningkat 27,87% (yoy) dibandingkan pertumbuhan tahunan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 22,96%(yoy) (Grafik 1.30).
1.3.9 Sektor Jasa-Jasa
Sektor ini pada periode laporan mengalami pertumbuhan yang positif sebesar 11,60%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahunan pada triwulan I-2012 sebesar 11,24% (yoy). Pertumbuhan positif kinerja pada sektor jasa ini dipengaruhi oleh peningkatan beberapa proyek pembangunan infrastruktur di Kalimantan Timur dan peningkatan kegiatan investasi di Kalimantan Timur sehingga meningkatkan sektor jasa sebagai sektor pendukung kegiatan-kegiatan ekonomi tersebut.
Grafik 1.30 Perkembangan Kredit Kaltim Sumber : LBU Bank Indonesia
0 10 20 30 40 50
0 10 20 30 40 50
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
2010 2011 2012
% yoy
Rp Trilyun Kredit growth