7 A. Landasan Teori
1. Pengertian Laporan Keuangan
Akuntansi adalah seperangkat pengetahuan dan fungsi yang berkepentingan dengan masalah pengadaan, pengabsahan, pencatatan, pengklasifikasian, pemrosesan, peringkasan, penganalisisan, penginterpretasian, dan penyajian informasi yang dapat dipercaya tentang transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan yang diperlukan dalam pengelolaan dan pengoperasian suatu unit usaha dan yang diperlukan untuk dasar penyusunan laporan keuangan yang harus disampaikan kepada pemilik serta pihak-pihak yang memerlukannya untuk memenuhi tanggung jawab pengurus keuangan dan pihak manajemen perusahaan lainnya. (Suwardjono, 2013:6 )
Laporan keuangan adalah laporan tertulis yang memberikan informasi kuantitatif tentang posisi keuangan dan perubahan- perubahannya, serta hasil yang dicapai selama periode tertentu. Posisi laporan keuangan memberikan gambaran tentang bagaimana susunan kekayaan yang dimiliki perusahaan dan sumber-sumber kekayaan itu didapat. Perubahan posisi keuangan menunjukkan kemajuan perusahaan, memberikan gambaran tentang apakah perusahaan memperoleh laba yang optimal dalam melaksanakan kegiatannya dan apakah manajemen telah
mengelola perusahaan dengan sebaik-baiknya sehingga perusahaan mengalami perkembangan yang memuaskan. (Lili M Sadeli, 2011:18)
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengiktisaran transaksi-transaksi bisnis yang akan memberikan informasi mengenai kekayaan perusahaan serta hasil usaha yang telah dicapai dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan dibuat untuk berguna bagi para pemakai laporan, baik itu pihak manajemen perusahaan maupun pihak diluar perusahaan. Bagi para akuntan mengorganisir seluruh data akuntansi dan dapat menjelaskannya adalah hal yang wajib dilakukan.
2. Tujuan Laporan keuangan
Penyajian laporan keuangan oleh suatu perusahaan dimaksudkan untuk memberikan informasi kuantitatif mengenai laporan keuangan perusahaan tersebut pada suatu periode baik untuk kepentingan manajemen, pemilik, perusahaan, pemerintah atau pihak-pihak lain yang berkepentingan. Tujuan laporan keuangan ada dua yaitu :
a. Tujuan umum
Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu. Laporan keuangan juga dapat disusun secara mendadak sesuai kebutuhan perusahaan maupun secara berkala. Jelasnya adalah laporan keuangan mampu memberikan informasi keuangan pada pihak dalam dan luar perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Kasmir (2013:10)
b. Tujuan khusus
“Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengenai posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan lain dalam posisi keuangan”. Hery (2012:4)
c. Tujuan Kualitatif
Ada tujuh tujuan kualitatif laporan keuangan yaitu:
1) Relevan
Setiap laporan keuangan yang dihasilkan harus sesuai dengan maksud penggunaannya sehingga dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
2) Dapat dipahami
Laporan keuangan harus disusun dengan istilah dan bahasa yang sesederhana mungkin sehingga dapat dipahami oleh pihak-pihak yang membutuhkannya. Laporan keuangan yang tidak dapat dipahami tidak akan bermanfaat sama sekali dan menyulitkan pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan tersebut.
3) Daya uji
Informasi keuangan yang dihasilkan suatu perusahaan harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang
sama. Sehingga data yang dihasilkan laporan keuangan tersebut dapat dipercaya.
4) Netral
Informasi keuangan harus diarahkan pada tujuan umum pemakai, bukan pihak tertentu saja. Laporan keuangan tidak boleh berpihak pada salah satu pihak yang membutuhkan laporan keuangan tersebut.
5) Tepat waktu
Laporan keuangan harus dapat disajikan sedini mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen perusahaan. Laporan keuangan yang terlambat penyampaiannya akan membuat pengambil keputusan perusahaan menjadi tertunda dan tidak relevan lagi dengan waktu yang dibutuhkannya informasi tersebut.
Sehingga keputusan yang diambil perusahaan tidak efektif lagi.
6) Daya banding
Laporan keuangan suatu Perusahaan harus dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau dengan peruasahaan lain yang sejenis pada periode yang sama dan perusahaan tersebut menggunakan yang sama.
7) Lengkap
Informasi keuangan harus menyajikan semua fakta keuangan yang penting sekaligus menyajikan fakta- fakta tersebut sedemikian rupa sehingga tidak akan menyesatkan para pembacanya. Jadi, harus ada klasifikasi, susunan, serta istilah yang layak dalam laporan keuangan. Demikian pula, semua fakta atau informasi tambahan yan dapat mempengaruhi prilaku dalam pengambilan keputusan harus diungkapkan dengan jelas. Rudianto (2010:13)
3. Jenis-jenis laporan keuangan
Ada beberapa jenis laporan keuangan yang berguna untuk memberikan informasi mengenai keadaan keuangan dalam suatu perusahaan . Jenis-jenisnya adalah sebagai berikut :
a. Neraca
Neraca merupakan laporan yang beri informasi mengenai keadaan keuangan disuatu perusahaan pada periode tertentu. Laporan ini menginformasikan jumlah harta yang dimiliki perusahaan tersebut (aktiva) dan jumlah kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan serta sumber dana yang dimiliki perusahaan (passiva). Dengan demikian dapat dilihat bahwa jumlah aktiva sama besar dengan jumlah passiva karena aktiva adalah kekayaan perusahaan yang bersumber dari passiva. (Zaki Baridwan,2011:19)
Berikut adalah komponen-komponen dari neraca : 1) Aktiva lancar
2) Aktiva tetap berwujud 3) Aktiva tetap tidak berwujud
4) Persediaan
5) Piutang usaha dan piutang lainnya 6) Beban dibayar dimuka
7) Kas dan setara kas 8) Surat-surat berharga
9) Hutang usaha dan hutang lainnya
10) Kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang 11) Hak minoritas
12) Modal saham dan pos ekuitas lainnya
Komponen-komponen inilah yang nanti akan menjadikan neraca laporan yang bisa menunjukan harta apa saja yang dimiliki oleh perusahaan dan kewajiban yang harus dibayar perusahaan.
b. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan dari pendapatan yang diterima dan beban yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam periode tertentu. Laporan laba rugi biasanya digunakan untuk melihat kinerja keuangan suatu perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian dalam suatu periode tertentu. Komponen-komponen laba rugi adalah sebagai berikut :
1) Pendapatan 2) Laba rugi usaha 3) Beban pinjaman
4) Bagian laba rugi perusahaan afiliasi dan assosiasi diperlukan metode ekuitas
5) Beban pajak
6) Laba rugi dari aktivitas normal perusahaan 7) Hak minoritas
8) Beban lain – lain 9) Pendapatan lain- lain
10) Laba rugi bersih pada periode berjalan c. Laporan perubahan ekuitas
Laporan Perubahan ekuitas adalah laporan yang memberi informasi mengenai perubahan modal perusahaan dalam suatu periode tertentu dan laporan ini juga menjelaskan sebab-sebab terjadinya perubahan modal diperusahaan. Dalam laporan ekuitas terdapat unsur modal, laba usaha dan prive. Unsur-unsur berikut inilah yang akan menunjukkan modal akhir periode yang dimiliki perusahaan. Laba usaha akan menambah modal awal perusahaan sedangkan prive akan mengurangi modal awal perusahaan . Dengan demikian terlihat modal mengalami perubahan yang baik maupun yang buruk. Apabila jumlah Prive lebih banyak dari laba usaha yang dihasilkan maka jumlah modal awal yang dimiliki perusahaan akan berkurang sebaliknya apabila laba usaha yang dihasilkan lebih banyak dari prive maka jumlah modal yang dimiliki perusahaan akan lebih banyak.
d. Laporan arus kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menunujukkan tentang semua kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan kas, baik yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung. Laporan arus kas juga terdiri aliran kas masuk dan aliran kas keluar yang dimiliki perusahaan pada suatu periode tertentu. Kas masuk maksudnya adalah kas yang diterima perusahaan dan kas keluar adalah kas yang digunakan untuk sejumlah pengeluaran perusahaan. Secara umum ada tiga kelompok aliran kas yang berkaitan dengan arus kas perusahaan.
1) Kegiatan investasi
Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan penjualan dan pembelian harta perusahaan yang dapat menjadi sumber pendapatan perusahaan. Seperti penjualan gedung, tanah, mesin, dan pembelian aktiva berikut. Pembelian obligasi dan saham yang dimiliki perusahaan lain.
2) Kegiatan operasi
Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan usaha perusahaan dalam memperoleh keuntungan atas usaha yang dijalankannya. Yaitu dengan menggunakan strategi dalam menjual produk yang perusahaan hasilkan.
3) Kegiatan pembiayaan
Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pembiayaan perusahaan dalam mendukung operasi perusahaan dengan
menyiapkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta sumber dana tersebut didapat.
e. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan adalah informasi yang berisi tentang penjelasan tertentu mengenai laporan keuangan yang kurang jelas. Dalam laporan keuangan ada hal / nilai yang perlu diberi penjelasan yang lebih mendetil . Agar para pihak–pihak yang berkepentingan bisa membaca laporan keuangan dengan baik.
4. Pengertian Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan yang lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Sofyan syarif Harahap (2010:190)
Analisis laporan keuangan adalah alat untuk membaca laporan keuangan agar mudah dipahami dengan cara memberikan informasi tentang kelemahan dan kelebihan yang dimiliki perusahaan agar dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang tepat dikemudian hari.
5. Tujuan Analisis laporan keuangan
Secara umum ada beberapa tujuan analisis laporan keuangan yang bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu:
a. “Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal,maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode”.
b. “Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan”.
c. “Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki serta meningkatkan kekuatan tersebut”.
d. “Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilkukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini”.
e. “Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen kedepan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal”.
f. “Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai”. Kasmir (2013:68)
6. Metode dan teknik Analisis
Metode dan teknik Analisis alat-alat yang digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing- masing pos tersebut bila diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan atau badan usaha tertentu, atau diperbandingkan dengan alat-alat pembanding lainnya, misalnya dibandingkan dengan laporan keuangan badan usaha yang sejenis lainnya.
Agar mengetahui apakah perusahaan lebih baik dari perusahaan lain yang sama jenis.
Tujuan dari setiap metode dan teknik Analisis adalah untuk menyederhanakan data sehingga dapat lebih dimengerti. Pertama-tama mengorganisir atau mengumpulkan data yang diperlukan, mengukur dan kemudian mengAnalisis dan menginterpretasikan sehingga dapat lebih berarti dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Agar keputusan yang diambil menjadi keputusan yang efektif dan relevan.
7. Metode Analisis
Setiap penganalisis menggunakan dua metode analisis yang sering digunakan, yaitu:
a. Metode Analisis Vertikal (statis)
“Analisis vertikal merupakan Analisis yang dilakukan terhadap hanya satu periode laporan keuangan saja. Analisis dilakukan antara pos-pos yang ada, dalam satu periode. Informasi yang diperoleh hanya untuk satu satu periode saja dan tidak diketahui perkembangan dari periode ke periode tidak diketahui”. Kasmir (2013:69)
b. Metode Analisis Horizontal (dinamis)
“Analisis horizontal adalah suatu perbandingan antara dua tahun laporan keuangan atau lebih yang disajikan secara komparatif. Untuk kepentingan analisis ini, laporan keuangan disajikan secara komparatif untuk dua periode laporan atau lebih”. L.M Syamrin (2012:402)
8. Teknik Analisis
Teknik analisis laporan keuangan atau ukuran atas Analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi enam teknik yaitu :
a. Analisis perbandingan antara laporan keuangan
“Analisis perbandingan antara laporan keuangan adalah perbandingan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih terhadap suatu perusahaan”. Kasmir (2013:70)
b. Analisis trend
Analisis trend atau tendensi adalah analisis yang dilakukan untuk melihat apakah perusahaan mengalami perubahan, baik itu naik, turun, atau pun tetap dan biasanya disajikan dalam bentuk persentase.
c. Analisis Persentase per komponen
“Analisis Persentase per komponen adalah analisis yang dilakukan untuk membandingkan antara komponen yang ada dalam suatu laporan keuangan, baik yang ada didalam neraca maupun laporan laba rugi”. Kasmir (2013:71)
d. Analisis sumber dan penggunaan dana
Analisis rasio adalah analisis yang membandingkan antara pos- pos yang memiliki hubungan yang berarti dalam suatu laporan keuangan baik itu neraca maupun laba rugi.
e. Analisis sumber dan penggunaan kas
“Analisis sumber dan penggunaan kas digunakan untuk mengetahui sumber dan penggunaan kas dalam suatu periode, kemudian untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas dalam periode tertentu”.Kasmir (2013:72)
f. Analisis sumber dan penggunaan dana
“Analisis sumber dan penggunaan dana merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui sumber-sumber dana dan penggunaan dana dalam suatu periode. Analisis ini juga untuk mengetahui jumlah modal kerja dan sebab-sebab berubahnya modal kerja perusahaan dalam suatu periode”. Kasmir (2013:71) 9. Analisis Rasio
Laporan keuangan melaporkan aktivitas yang sudah dilakukan perusahaan dalam suatu periode tertentu. Aktivitas yang sudah dilakukan dituangkan dalam angka-angka, baik dalam bentuk mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing . Angka-angka yang ada dalam laporan keuangan menjadi kurang berarti jika hanya dilihat satu sisi saja. Artinya jika hanya dengan melihat apa adanya.
Angka-angka ini akan menjadi lebih apabila dapat kita bandingkan antara satu komponen dengan komponen lainya. Caranya adalah dengan membandingkan angka-angka yang ada didalam laporan keuangan atau antar laporan keuangan. Setelah melakukan perbandingan, dapat disimpulkan posisi keuangan suatu perusahaan untuk periode tertentu. Pada akhirnya kita dapat menilai kinerja manajemen dalam periode tersebut. Perbandingan ini kita kenal dengan nama Analisis rasio keuangan. Kasmir (2013:104)
Analisis rasio adalah alat Analisis laporan keuangan yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan kelemahan yang dihadapi oleh suatu badan usaha dibidang keuangan. Dan dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data financial.
Bagi semua pemakai informasi Analisis rasio sangat penting karena semua pihak berharap keamanan kepentingan keuangannya bisa terpenuhi dari laba perusahaan. Pada umumnya ada beberapa orang yang memiliki kepentingan dengan adanya Analisis laporan rasio, yaitu :
a. Bagi pimpinan perusahaan Analisis rasio membantu perusahaan menunjukkan kelemahan yang dimiliki perusahaan serta menunjukkan kelebihan yang dimiliki. Dengan mengetahui kelemahan perusahaan pihak manajemen dapat mengatasi kelemahan tersebut serta meningkatkan kelebihan perusahaan.
b. Bagi kreditor kepentingan pemberi kredit lebih ditekankan pada kesehatan keuangan perusahaan dalam kisaran waktu sampai dengan saat pelunasan kredit. Oleh karena itu dengan adanya Analisis rasio akan memberikan kreditor petunjuk untuk mengambil keputusan yang tepat. Apakah perusahaan tersebut layak diberi pinjaman atau tidak.
c. Bagi para investor dengan adanya Analisis rasio keuangan mereka dapat mengetahui sejauh mana perusahaan tersebut berkembang.
Sehingga itu berpengaruh terhadap saham yang akan mereka beli.
Tujuan investor membeli saham suatu perusahaan yaitu dengan harapan akan memperoleh keuntungan dari selisih perubahan harga saham dalam jangka pendek .
d. Bagi pihak manajemen perusahaan Analisis rasio keuangan adalah tanggung jawab mereka yang harus mereka lakukan guna untuk mengukur, mengetahui, merencanakan dan mengendalikan semua
rasio keuangan. Manajemen harus menciptakan rasio keuangan yang sehat sehingga dapat memberikan jaminan pencapaian kepentingan semua pihak yang berhubungan dengan perusahaan, baik pihak internal maupun pihak eksternal.
10. Macam-macam rasio
Dalam menilai kesehatan keuangan suatu perusahaan menggunakan rasio-rasio yang dapat membantu untuk mengambil keputusan yang tepat.
Setiap rasio yang digunakan memberikan penilaian dan memberi informasi yang berbeda. Oleh karena itu, suatu perusahaan menggunakan rasio-rasio yang sesuai dengan perusahaannya masing-masing.
Dalam hal ini, penelitian yang dilakukan oleh penulis menggunakan analisis rasio pada koperasi yaitu rasio likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, permodalan, efisiensi, kualitas aktiva produktif dan jati diri koperasi. Rasio-rasio ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan usaha koperasi karyawan Pedami PDAM Bandarmasih yang berpedoman pada SK Menteri RI No :14/Per/M.KUKM/XII/2009 Adapun rasio-rasio yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah sebagai berikut :
a. Permodalan
1) Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Asset
(1)
2) Rasio Kecukupan Modal Sendiri
(2) 3) Rasio Modal Sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko
(3) b. Kualitas aktiva produktif
1) Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan
(4) 2) Rasio resiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang
diberikan
(5) 3) Rasio cadangan resiko terhadap pinjaman bermasalah
(6) 4) Rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan
(7) c. Manajemen
1) Manajemen umum 2) Kelembagaan
3) Manajemen Permodalan 4) Manajemen Aktiva
5) Manajemen Likuiditas d. Efisiensi
1) Rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto
(8) 2) Rasio beban usaha terhadap SHU kotor
(9)
3) Rasio efisiensi pelayanan
(10)
e. Likuiditas 1) Rasio kas
(11) 1) Rasio volume pinjaman terhadap dana yang diterima
(12) f. Kemandirian dan pertumbuhan
1) Rentabilitas Aset
(13)
2) Rentabilitas modal sendiri
(14)
3) Kemandirian operasional pelayanan
(15) g. Jati diri koperasi
1) Rasio partisipasi bruto
(16) 2) Rasio promosi ekonomi anggota
(17) Tabel 1
Standar Perhitungan Rasio Macam-macam rasio Nilai Bobot Skor
Keterangan
(%) (%)
Rasio modal sendiri terhadap
total Asset
0 ≤ X < 20 25 6 1,5
20 ≤ X < 40 50 6 3
40 ≤ X < 60 100 6 6 Sempurna/tertinggi
60 ≤ X < 80 50 6 3
80 ≤ X ≤ 100 25 6 1,5
Rasio kecukupan modal sendiri
≤ 4 0 3 0
4 < X ≤ 6 50 3 1,5
6 < X ≤ 8 75 3 2,25
> 8 100 3 3 Sempurna/tertinggi
Rasio Modal Sendiri terhadap pinjaman diberikan yang
berisiko
0 < x <10 0 6 0
10 < x <20 10 6 0,6
20 < x <30 20 6 1,2
30 < x <40 30 6 1,8
40 < x <50 40 6 2,4
50 < x <60 50 6 3
60 < x <70 60 6 3,6
70 < x <80 70 6 4,2
80 < x <90 80 6 4,8
90 < x <100 90 6 5,4
≥ 100 100 6 6 Sempurna/tertinggi
Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume
pinjaman diberikan
≤ 25 0 10 0
25 < X ≤ 50 50 10 5
50 < X ≤ 75 75 10 7,5
≥ 75 100 10 10 Sempurna/tertinggi
Rasio resiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman
yang diberikan
> 45 0 5 0
40 < x ≤ 45 10 5 0,5
30 < x ≤ 40 20 5 1
20 < x ≤ 30 40 5 2
10 < x ≤ 20 60 5 3
0 < x ≤ 10 80 5 4
0 100 5 5 Sempurna/tertinggi
Rasio cadangan resiko terhadap
pinjaman bermasalah
0 0 5 0
0 < x ≤ 10 10 5 0,5
10 < x ≤ 20 20 5 1
20 < x ≤ 30 30 5 1,5
30 < x ≤ 40 40 5 2
40 < x ≤ 50 50 5 2,5
50 < x ≤ 60 60 5 3
60 < x ≤ 70 70 5 3,5
70 < x ≤ 80 80 5 4
80 < x ≤ 90 90 5 4,5
90 < x ≤ 100 100 5 5 Sempurna/tertinggi
Rasio pinjaman yang beresiko terhadap pinjaman yang
diberikan
> 30 25 5 1,25
26 – 30 50 5 2,5
21 – < 26 75 5 3,75
< 21 100 5 5 Sempurna/tertinggi
Manajemen umum
1 - - 0,25
2 - - 0,5
3 - - 0,75
4 - - 1
5 - - 1,25
6 - - 1,5
7 - - 1,75
8 - - 2
9 - - 2,25
10 - - 2,5
11 - - 2,75
12 - - 3 Sempurna/tertinggi
Manajemen kelembagaan
1 - - 0,5
2 - - 1
3 - - 1,5
4 - - 2
5 - - 2,5
6 - - 3
Manajemen Permodalan
1 - - 0,6
2 - - 1,2
3 - - 1,8
4 - - 2,4
5 - - 3 Sempurna/tertinggi
Manajemen aktiva
1 - - 0,3
2 - - 0,6
3 - - 0,9
4 - - 1,2
5 - - 1,5
6 - - 1,8
7 - - 2,1
8 - - 2,4
9 - - 2,7
10 - - 3 Sempurna/tertinggi
Manajemen likuiditas
1 - - 0,6
2 - - 1,2
3 - - 1,8
4 - - 2,4
5 - - 3 Sempurna/tertinggi
Rasio beban usaha terhadap
SHU kotor
> 80 25 4 1
60 < X < 80 50 4 2
40 < X < 60 75 4 3
0 < X < 40 100 4 4 Sempurna/tertinggi
Rasio beban operasi anggota
terhadap pertisipasi bruto
≥ 100 0 4 1
95 ≤ X < 100 50 4 2
90 ≤ X < 95 75 4 3
0 ≤ X < 90 100 4 4 Sempurna/tertinggi
Rasio efisiensi pelayanan
< 5 100 2 2 Sempurna/tertinggi
5 < x < 10 75 2 1,5
10 < x < 15 50 2 1
> 15 0 2 0
Rasio kas
≤ 10 25 10 2,5
10 ˂ X < 15 100 10 10 Sempurna/tertinggi
15 < X < 20 50 10 5
> 20 25 10 2,5
Rasio volume pinjaman terhadap
dana yang diterima
< 60 25 5 1,25
60 < X < 70 50 5 2,5
70 < X < 80 75 5 3,75
80 < X < 90 100 5 5 Sempurna/tertinggi
Rentabilitas asset
< 5 25 3 0,75
5 < X < 7.5 50 3 1,5
7.5 < X < 10 75 3 2,25
100 3 3 Sempurna/tertinggi
> 10
Rentabilitas modal sendiri
< 3 25 3 0,75
3 < X < 4 50 3 1,5
4 < X < 5 75 3 2,25
> 5 100 3 3 Sempurna/tertinggi kemandirian operasional
pelayanan
< 100 0 4 0
> 100 100 4 4 Sempurna/tertinggi
Rasio partisipasi bruto
< 25 25 7 1,75
25 ≤ X < 50 50 7 3,5
50 < X < 75 75 7 5,25
≥ 75 100 7 7 Sempurna/tertinggi
Rasio promosi ekonomi anggota
< 5 0 3 0
5 < x < 7,5 50 3 1,5
7,5 < x < 10 75 3 2,25
> 10 100 3 3 Sempurna/tertinggi
Sumber : Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia NOMOR : 14/Per/M.KUKM/XII/2009
Tabel 2
Standar Penilaian Kesehatan Koperasi SKOR PREDIKAT 80 < X < 100 SEHAT
60 < X < 80 CUKUP SEHAT 40 < X < 60 KURANG SEHAT 20 < X < 40 TIDAK SEHAT
< 20 SANGAT TIDAK SEHAT
Sumber : Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia NOMOR : 14/Per/M.KUKM/XII/2009
11. Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Rasio
Keunggulan Analisis rasio dibanding dengan teknik Analisis yang lain adalah :
a. Merupakan alat yang menyederhanakan informasi yang disajikan laporan keuangan yang rumit dan sulit dimengerti, sehingga mudah dibaca.
b. Bermanfaat untuk menjadi dasar-dasar pengambilan keputusan penting, Yang biasanya dilakukan pihak manajemen perusahaan.
c. Rasio terdiri angka-angka yang memudahkan dibaca dan ditafsirkan serta memberikan informasi yang dapat dipercaya.
d. lebih mudah melihat kemampuan perusahaan serta melakukan prediksi dimasa yang akan datang.
Meskipun memiliki kegunaan yang cukup banyak bagi perusahaan, Analisis rasio juga memiliki keterbatasan- keterbatasan antara lain yaitu:
a. Data keuangan ditafsirkan dari berbagai cara sehingga sulit untuk memilih rasio yang tepat untuk perusahaan tersebut.
b. Semua data yang digunakan untuk menghitung rasio harus ada, karena akan berdampak pada perhitungan rasio itu sendiri. Selain itu akan menyulitkan dalam perhitungannya bahkan tidak bisa dihitung.
c. Akan menimbulkan kesalahan bila melakukan perbandingan terhadap dua perusahaan yang menggunakan standar akuntansi yang berbeda.
d. Akuntansi dan laporan keuangan memiliki keterbatasan yang akan menjadi keterbatasan untuk Analisis rasio yaitu :
1) Metode yang berbeda disetiap perusahaan akan menimbulkan perhitungan yang berbeda pula.
2) Berbedanya prosedur laporan keuangan akan mengakibatkan laba yang dilaporkan berbeda pula. Perbedaan tersebut bisa menjadi
semakin baik maupun buruk, semuanya tergantung pada prosedur pelaporan keuangan tersebut.
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 3
Hasil Penelitian Terdahulu Identitas
peneliti
Aspek
Nama : Yanuardi Abdillah
Nim : A03060044 Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Banjarmasin
Nama : Devi Noorindah Sari Nim : A03080011 Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Banjarmasin
Penulis : Novary Prayogi
Nim : A03120049 Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Banjarmasin
1. Judul Analisis Rasio Solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas
Analisis kinerja Atas Laporan Keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kindai Kantor Balitra Kota Banjarbaru
Analisis Penilaian Kesehatan
Keuangan Koperasi
Karyawan Pedami PDAM
Banjarmasin Berdasarkan SK Menteri RI No : 14/Per/M.KUKM/
XXI/2009 2. Perusahaan
yang diteliti
Koperasi Unit Desa Penerus Baru Desa perandakan Kabupaten Tapin
Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kindai Kantor Balitra Kota Banjarbaru
Koperasi
Karyawan Pedami PDAM
Banjarmasin 3. Permasalahan Bagaimana
kondisi keuangan dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dalam koperasi tersebut
berdasarkan perbandingan rasio tahun 2007 dan 2008?
Bagaimana kinerja Keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kindai Kantor Balitra Kota Banjarbaru tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 ?
Bagaimanakah kesehatan Keuangan Koperasi
Karyawan Pedami PDAM
Banjarmasin selama tahun 2010 sampai dengan 2014 ?
4. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui kondisi keuangan dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dalam koperasi tersebut
berdasarkan perbandingan rasio tahun 2007 dan 2008 ?
Untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan KP-RI Kindai Kantor Balitra Kota Banjarbaru tahun 2008 sampai dengan tahun 2010
Untuk mengetahui Kesehatan
Keuangan Koperasi
Karyawan Pedami PDAM
Banjarmasin Berdasarkan SK Menteri RI No : 14/Per/M.KUKM/
XXI/2009 terhadap laporan keuangan selama periode 2010-2014.
5. Metode Penelitian
Data yang
diperoleh melalui observasi
wawancara, dokumentasi, maupun penelitian kepustakaan dalam penelitian diAnalisis kemudian dibandingkan dengan kondisi rasio keuangan tahun-tahun sebelumnya.
Analisis rasio Likuiditas Solvabilitas dan Rentabilitas
pengumpulan data diperoleh melalui observasi
wawancara, dan dokumentasi.
Penelitian
diAnalisis dengan menggunakan macam-macam rasio seperti : efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, Permodalan, kualitas aktiva produktif, dan jati diri koperasi.
Kemudian membandingkan kondisi rasio – rasio keuangan tersebut dengan tahun-tahun sebelumnya.
6. Hasil penelitian
Berdasarkan Analisis solvabilitas, koperasi belum dalam keadaan
“solvabel”
berdasarkan rasio aktivitas selama
Berdasarkan analisis Solvabilitas,
Likuiditas dan Rentabilitas bahwa dapat disimpulkan secara umum bahwa kinerja keuangan Koperasi Pegawai
Berdasarkan analisa penilaian kesehatan koperasi yang didasari dari peraturan Menteri Negara Republik Indonesia Nomor : 14/per.KUKM/XX
dua periode akuntansi belum dapat dikatakan stabil,
berdasarkan Analisis profitabilitas tingkat rasio untuk
menghasilkan SHU cukup tinggi.
Republik Indonesia Kindai Kantor Balitra Kota Banjarbaru mengalami peningkatan.
I/2009 secara keseluruhan aspek yang dihitung mulai dari aspek permodalan, Manajemen, kualitas aktiva produktif, efisiensi, likuiditas,
kemandirian dan pertumbuhan, jati diri koperasi pada tahun 2010 berada pada kriteria sehat dan pada tahun 2011 sampai dengan 2014 berada pada kriteria cukup sehat.
Sumber : Yanuardi Abdillah (2009), Devi Noorindah Sari (2011), Novary Prayogi 2014