• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Materi Teks Editorial dan Surat Lamaran Pekerjaan Melalui Pemanfaatan Model dan Media Pembelajaran Inovatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Materi Teks Editorial dan Surat Lamaran Pekerjaan Melalui Pemanfaatan Model dan Media Pembelajaran Inovatif"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Materi Teks Editorial dan Surat Lamaran Pekerjaan

Melalui Pemanfaatan Model dan Media Pembelajaran Inovatif

Penulis: Emmy Siti Mariyam

Pengajar di SMAN 1 Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya Email: emmymariyam02@guru.belajar.sma.id

Lokasi : SMAN 1 CIKATOMAS Lingkup Pendidikan : SMA

Tujuan yang ingin dicapai : PPL 1

Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari teks editorial dengan menggunakan model Problem Based Learning disertai pemanfaatkan media pembelajaran yang inovatif.

PPL 2

Melalui model PJBL serta memanfaatkan platform edukasi seperti CANVA, diharapkan mampu meningkatkan minat siswa dalam membuat surat lamaran pekerjaan dan daftar riwayat hidup yang menarik sebagai bekal mereka nanti dalam

mencari pekerjaan.

Penulis : Emmy Siti Mariyam

Tanggal : PPL 1

30 Agustus 2022 PPL 2

14 September 2022

A. SITUASI

Pada umumnya, siswa cenderung malas ketika mempelajari materi Bahasa Indonesia yang memang semuanya berbasis teks. Hal tersebut bisa disebabkan karena metode serta media yang digunakan oleh guru tidak membuat siswa termotivasi untuk aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, apalagi yang dipelajari seputar struktur, isi, dan unsur kebahasaan yang dirasa begitu membosankan. Misalnya saja pada pembelajaran teks editorial yang menjadi materi pada PPL saya yang pertama.

Kemudian pada PPL yang kedua, permasalahannya masih sama yakni berkaitan dengan minat dan motivasi siswa dalam mempelajari materi kebahasaan. Hanya saja untuk praktik kedua ini, materi yang dibawakan yaitu menulis surat lamaran pekerjaan.

Kondisi sebelumnya, ketika siswa diajak untuk mempelajari materi ini tampak mereka kurang berminat, padahal ini berkaitan dengan kepentingan mereka di masa depan, yaitu mencari pekerjaan

Sebagai seorang guru yang sudah mengikuti pendidikan Program Profesi Guru (PPG), sudah saatnya saya berinovasi dengan mengubah gaya mengajar yang konvensional

(2)

dengan menggunakan model pembelajaran dan pemanfaatan media yang inovatif agar siswa menjadi termotivasi untuk belajar secara interaktif dan tidak berpusat pada guru.

Praktik yang sudah saya lakukan ini penting untuk dibagikan karena bisa menjadi inspirasi terutama bagi para pengajar. Saya merasakan adanya perubahan yang positif dari strategi pembelajaran yang diterapkan dan juga dampak terhadap proses kegiatan pembelajaran, yakni siswa menjadi lebih aktif dan pemahaman mereka terhadap materi pun menjadi lebih meningkat.

Siswa yang tadinya kurang begitu bersemangat ketika harus menganalisis struktur, isi dan kebahasaan teks editorial, namun ketika terlebih dahulu diberikan stimulus berupa tayangan video dari you tube dan juga teks yang disajikannya menarik, mereka dengan kesadaran sendiri mau mengikuti setiap tahapan pembelajaran. Bekerja sama dengan kelompoknya mengerjakan LKPD dan juga mempresentasikan hasil pekerjaanya di depan teman-temannya.

Begitupun pada pembelajaran surat lamaran pekerjaan, siswa yang tadinya kurang begitu berminat menulis surat lamaran pekerjaan dan daftar riwayat hidup, setelah distimulus dengan ditayangkannya video para pencari kerja, situs-situs yang menawarkan lowongan pekerjaan serta ditawarkan membuat CV yang menarik dengan menggunakan CANVA, mereka menjadi antusias.

Dengan sendirinya, mereka mau mencari iklan lowongan pekerjaan di internet sesuai dengan posisi yang diinginkan, kemudian menulis surat lamarannya dan juga mendisain daftar riwayat hidup dengan menggunakan aplikasi CANVA. Ketika mempresentasikan karyanya pun terlihat bersemangat, ceria, dan percaya diri.

Peran saya dalam praktik ini adalah sebagai fasilitator dan juga membantu memecahkan permasalahan yang dialami oleh siswa. Saya pun bertanggung jawab atas keberhasilan dan ketidakberhasilan proses pembelajaran di kelas.

(3)

B. TANTANGAN

Dalam upaya mencapai tujuan pasti ada tantangannya, baik besar maupun kecil.

Bergantung bagaimana kita menyikapinya. Untuk menerapkan model pembelajaran dengan sempurna, maka seorang guru harus mempelajari setiap langkah/sintaks dari suatu model, dan itu tentu saja tidak mudah. Terkadang kita merasa sudah lengkap dalam menjalankannya, ternyata hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Setelah ditelusuri ternyata ada tahapan yang tidak dilakukan dengan maksimal.

Begitupun dengan yang dialami oleh saya. Ketika pada tahap orientasi masalah,misalnya. Saya harus mencari cara bagaimana untuk menarik perhatian siswa agar mereka mau terlibat secara aktif selama proses pembelajaran. Penguasaan terhadap materi dan pemilihan media pun harus benar-benar dipikirkan keefektifannya. Demikian juga dengan alat evaluasi, saya harus menggunakan instrumen yang efektif dan efisien dalam mengukur kemampuan siswa.

Selain pemahaman terhadap model dan media, faktor lingkungan dan siswa juga merupakan tantangan tersendiri untuk saya. Saya harus memahami karakteristik siswa yang sangat beragam. Saya juga harus bisa mengondisikan kelas dan juga siswa agar proses pembelajaran berlangsung dengan lancar.

C. AKSI

Untuk menghadapi berbagai tantangan yang saya alami dalam praktik ini, saya melakukan wawancara dengan teman sejawat, seseorang yang saya anggap pakar, kepala sekolah, berdiskusi dengan dosen dan guru pamong, dan juga mengobservasi siswa. Selain itu, saya juga membaca berbagai literatur dari buku dan juga internet. Hal tersebut dilakukan untuk mencari tahu akar penyebab masalah guna memperoleh solusi yang tepat untuk permasalahan yang saya alami.

Setelah saya melakukan proses tersebut, kemudian merancang kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran dan memanfaatkan media yang inovatif serta menerapkan komponen TPACK ( Technological, Pedagogical, Content Knowledge) pada setiap tahapan proses pembelajaran. Tentu saja ini memerlukan sumber daya atau materi sehingga proses pembelajaran bisa berlangsung dengan baik dan hasilnya maksimal. Saya mencari bahan ajar yang menarik, memanfaatkan berbagai aplikasi dan platform edukasi, kemudian membuat instrumen evaluasi yang efektif dan efisien.

Pada PPL yang pertama, saya mencoba menerapkan model PBL dalam pembelajaran teks editorial serta menerapkan komponen TPACK pada RPP yang saya buat. Saya memanfaatkan aplikasi seperti you tube untuk menayangkan video yang berkaitan dengan materi teks editorial dengan mengangkat permasalahan yang sedang hangat dibicarakan di masyarakat untuk menarik perhatian siswa. Saya juga melontarkan pertanyaan- pertanyaan divergen untuk memantik siswa berpikir kritis. Hasilnya, siswa memang mau mengeluarkan pendapat dengan lebih bebas. Bertanya dan menanggapi teman yang presentasi.

(4)

Begitupun pada PPL yang kedua, saya menyajikan pembelajaran yang berbeda. Saya membuat perangkat pembelajaran dengan menggunakan model PJBL dan menerapkan komponen TPACK pada setiap tahapan pembelajaran. Pada tahap orientasi, saya menayangkan video para pencari kerja dan juga memberikan informasi tentang situs-situs penyedia lowongan pekerjaan. Kemudian memanfaatkan aplikasi CANVA ketika mengajak siswa untuk mendisain daftar riwayat hidup yang menarik.

Kemudian dalam proses evaluasi, saya menggunakan google form pada kegiatan pratest dan pascates, dengan pertimbangan keefektifan dan keefisienan. LKPD yang saya buat juga didisain semenarik mungkin sehingga anak lebih bersemangat dalam mengerjakannya. Ketika proses penyajian karya, semua siswa berbagi peran, ada yang menjadi moderator, penyaji, dan operator komputer.

(5)

D. Refleksi Hasil dan dampak

Setelah saya melakukan praktik pembelajaran teks editorial dengan menggunakan model PBL dan menerapkan komponen TPACK dalam kegiatan pembelajaran, terdapat perubahan yang signifikan. Hal itu bisa terlihat dari respons siswa yang antusias selama proses pembelajaran. Mereka mau mengeluarkan pendapat ketika saya melemparkan beberapa pertanyaan, berusaha memecahkan permasalahan dengan teman-temannya melalui diskusi, kemudian mempresentasikan hasil kerjanya dengan penuh percaya diri.

Begitupun dari hasil evaluasi terlihat meningkat dari prates ke pascates. Ketika siswa diminta untuk merefleksi proses pembelajaran tersebut, mereka menyatakan merasa senang dan bersemangat.

Hal yang sama terjadi ketika proses pembelajaran kedua yakni pada materi surat lamaran pekerjaan dengan menggunakan model PJBL. Mereka mau menganalisis struktur dan kebahasaan surat, menulis surat lamaran melalui iklan yang ada di internet dan mendisain daftar riwayat hidup yang menarik dengan menggunakan aplikasi CANVA.

Mereka juga terlihat antusias dan percaya diri ketika mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan teman-temannya.

Berdasarkan kenyataan yang terjadi, saya bisa menyimpulkan praktik yang saya lakukan ini efektif karena ternyata membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Pendapat saya ini diperkuat juga dari pendapat teman sejawat yang memang mengikuti perkembangan praktik yang saya lakukan. Beliau menilai bahwa praktik yang saya lakukan ini merupakan sesuatu yang baik dan bisa menginspirasi bagi para pengajar yang lain, terutama guru bahasa.

Keberhasilan atau ketidakberhasilan suatu strategi dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Diantaranya yaitu dari guru, siswa, dan juga lingkungan. Namun, faktor yang sangat berpengaruh adalah dari pihak guru. Seorang guru harus menguasai materi pembelajaran, memiliki kompetensi pedagogik, mampu menerapkan komponen TPACK dalam kegiatan pembelajaran apalagi di era millenial seperti sekarang ini. Kemudian satu lagi yang tidak boleh terlupakan adalah menjadi guru yang memesona.

Jika kemampuan gurunya tersebut sudah mumpuni maka akan berpengaruh terhadap keberhasilan suatu pembelajaran, begitu pun sebaliknya.

(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.kompasiana.com/josehasibuan/5f842a0e8ede4872bf5b7623/pendek atan-tpack-dalam-pembelajaran-abad-21

2. https://media.neliti.com/media/publications/322093-model-model-pembelajaran- inovatif-0b0c9f0f.pdf

3. https://pintek.id/blog/media-pembelajaran/

Referensi

Dokumen terkait

faktor materialism, locus of control, dan financial literacy dan pengaruhnya pada impulsive buying dalam perspektif demografi”... 1.2 Rumusan

Idealnya indukan yang akan ditangkarkan adalah Murai Batu yang sudah mapan dengan umur 1-2 tahun, lebih bagus lagi jika sudah berpertasi, dengan harapan anakan

Salah satu peralatan listrik yang harus dipertahankan dalam kondisi baik adalah transformator utama dan trafo distribusi listrik, yang biasa disebut

Manajemen merupakan konsekuensi logis dari kepercayaan (responsibility) dan kenyataan (reality) yang harus dibuktikan melalui struktur organisasi media cetak yang bersifat formal

Kebersihan gigi dan mulut pada anak berkebutuhan khusus lebih rendah dibandingkan dengan anak yang normal dikarenakan kurangnya pengetahuan serta kemampuan tentang

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian dengan judul

Harapan untuk segera terbebas dari pemenuhan biaya pendidikan anak bukan berarti membuat orang tua berharap pendidikan anaknya berhenti di tengah jalan atau

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “PENGARUH PEMERIKSAAN PPh PASAL 25/29 BADAN TERHADAP PENERIMAAN