• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TAHUN ANGGARAN 2022 MELALUI ANGGARAN PENDAFTARAN BELANJA DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TAHUN ANGGARAN 2022 MELALUI ANGGARAN PENDAFTARAN BELANJA DAERAH"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TAHUN ANGGARAN 2022

MELALUI

ANGGARAN PENDAFTARAN BELANJA DAERAH KANTOR PERTANAHAN KOTA TASIKMALAYA

Jl.Boulevard No.1 Telp (0265) 323267 Kota Tasikmalaya 46131 E-mail : kot.tasikmalaya@atrbpn.go.id

(2)

A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum :

a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043);

b. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3696);

c. Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 351, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5804);

d. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 83);

e. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pertanahan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 84);

f. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2018 tentang Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap di Seluruh Wilayah Republik Indonesia;

g. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2019 tentang Penghentian Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer Dan Lahan Gambut;

h. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 7 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 722);

i. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan;

j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 28/PRT/M/2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 772);

k. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 985);

l. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 986);

m. Petunjuk Teknis Pendaftaran Tanah Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 Materi Pengukuran dan Pemetaan.

(3)

2. Gambaran Umum

Ketentuan Pasal 19 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) mengamanatkan kepada pemerintah untuk melaksanakan kegiatan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia dalam rangka memberikan jaminan kepastian hukum kepemilikan hak atas tanah. Kegiatan ini merupakan salah satu tugas pemerintahan yang diemban oleh Badan Pertanahan Nasional. Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2020, dinyatakan bahwa dalam rangka melaksanakan tugas tersebut, Badan Pertanahan Nasional menyelenggarakan fungsi antara lain yaitu perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penetapan hak dan pendaftaran tanah.

Pendaftaran tanah sampai dengan tahun 2019 telah mencapai ± 82 (lebih kurang delapan puluh dua) juta bidang dari ±126 (lebih kurang seratus dua puluh enam) juta bidang tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia, capaian ini belum optimal, oleh karena itu Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional menetapkan Kegiatan Pendaftaran Tanah sebagai Prioritas Nasional yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Mengingat masih banyaknya bidang tanah yang belum terdaftar di wilayah Indonesia maka diperlukan kegiatan percepatan legalisasi aset yang dilaksanakan melalui program prioritas pertanahan. Obyek dari kegiatan tersebut meliputi tanah-tanah milik masyarakat, badan hukum/lembaga sosial keagamaan, dan tanah yang dimiliki langsung oleh negara/instansi pemerintah;

Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan pengelolaan administrasi pertanahan yang baik guna mencapai tujuan pendaftaran tanah adalah melaksanakan kegiatan legalisasi aset pertanahan. Kegiatan ini dapat dilakukan secara sporadik oleh masyarakat maupun secara sistematis oleh pemerintah melalui program Sertipikasi Kota Lengkap, Redistribusi Tanah, Konsolidasi Tanah, Prona, Ajudikasi, Sertipikasi Barang Milik Negara dan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Saat ini Kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dalam rangka Pendaftaran Tanah menjadi Program Prioritas Nasional Legalisasi Aset dengan melakukan pensertipikatan dan pendataan tanah dalam suatu wilayah Desa/Kelurahan menuju Desa/Kelurahan lengkap sebagai integrasi tata ruang dan pertanahan guna mewujudkan “tanah untuk ruang hidup yang memakmurkan dan menenteramkan”.

(4)

B. Strategi Pencapaian Keluaran 1. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola, yaitu dengan cara melakukan tahapan sebagai berikut:

a. Sertipikasi Hak Atas Tanah PTSL ASN, PM dan Kota Lengkap 1) Perencanaan

Penyelenggaraan PTSL dilaksanakan melalui kegiatan PTSL, atau gabungan dari kegiatan PTSL dengan program dan/atau kegiatan lain.

2) Penetapan Lokasi

Kantor Pertanahan menetapkan lokasi kegiatan PTSL di wilayah kerjanya, Penetapan lokasi dapat dilakukan dalam satu wilayah desa/kelurahan atau secara bertahap dalam satu hamparan.

Dalam hal lokasi terdiri dari beberapa desa/kelurahan, diupayakan agar desa/kelurahan yang menjadi objek PTSL letaknya berdekatan.

Penetapan lokasi dilampiri dengan peta lokasi.

3) Persiapan

Kepala Kantor Pertanahan melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan PTSL dengan menyiapkan:

a) sarana dan prasarana pelaksanaan kegiatan PTSL;

b) sumber daya manusia;

c) kebutuhan transportasi;

d) koordinasi dengan aparat pemerintah lainnya; dan e) alokasi anggaran.

4) Pembentukan dan Penetapan Panitia Ajudikasi PTSL dan Satuan Tugas

Kepala Kantor Pertanahan membentuk dan menetapkan Panitia Ajudikasi PTSL dan Satuan Tugas (Satgas) yang dituangkan dalam bentuk keputusan. Panitia Ajudikasi PTSL terdiri atas:

a) Ketua merangkap anggota, yang dijabat oleh pegawai Kantor Pertanahan;

b) Wakil Ketua bidang fisik merangkap anggota, yang dijabat oleh pegawai Kantor Pertanahan yang memahami urusan infrastruktur pertanahan;

c) Wakil Ketua bidang yuridis merangkap anggota, yang dijabat oleh pegawai Kantor Pertanahan yang memahami urusan

(5)

hubungan hukum pertanahan;

d) Sekretaris, yang dijabat oleh pegawai Kantor Pertanahan;

e) Kepala Desa/Kelurahan setempat atau Pamong Desa/Kelurahan yang ditunjuknya; dan

f) Anggota dari unsur Kantor Pertanahan, sesuai kebutuhan.

Dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya manusia, setiap Panitia Ajudikasi PTSL dapat dibentuk untuk lebih dari 1 (satu) atau untuk beberapa wilayah kecamatan dengan melibatkan unsur perangkat setiap desa/kelurahan yang bersangkutan. Ajudikasi PTSL dibantu oleh Satgas Fisik, Satgas Yuridis dan Satgas Administrasi. Satgas Fisik terdiri dari unsur Aparatur Sipil Negara Kementerian, Pegawai Tidak Tetap/Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri Kementerian, Surveyor Kadaster Berlisensi, Asisten Surveyor Kadaster Berlisensi dan/atau KJSKB yang diketuai oleh Wakil Ketua bidang fisik Panitia Ajudikasi PTSL.

5) Penyuluhan

Penyuluhan dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan beserta Panitia Ajudikasi PTSL, Satgas Fisik dan Satgas Yuridis.

6) Pengumpulan Data Fisik dan Pengumpulan Data Yuridis

Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan pemeliharaan data fisik dan data yuridis penetapan hak dan pendaftaran tanah menggunakan daftar isian, blanko, peta dan daftar lainnya serta isian atau entri yang ada dalam aplikasi KKP.

Pengumpulan data fisik dilaksanakan melalui kegiatan pengukuran dan pemetaan bidang tanah. Pengumpulan data yuridis meliputi pengumpulan alat bukti mengenai kepemilikan atau penguasaan tanah, baik bukti tertulis, keterangan saksi dan/atau pernyataan yang bersangkutan.

7) Penelitian Data Yuridis untuk Pembuktian Hak

Untuk keperluan pembuktian hak, Panitia Ajudikasi PTSL melakukan penelitian data yuridis.

8) Pengumuman Data Fisik dan Data Yuridis serta Pengesahannya Rekapitulasi data yuridis yang sudah dituangkan di dalam Risalah Penelitian Data Yuridis mengenai bidang-bidang tanah yang sudah dipetakan dalam peta bidang-bidang tanah, dimasukkan dalam Daftar Data Yuridis dan Data Fisik Bidang Tanah. Untuk memenuhi asas publisitas dalam pembuktian pemilikan tanah, data yuridis dan data fisik bidang tanah dan peta bidang-bidang tanah diumumkan dengan

(6)

menggunakan formulir Pengumuman Data Fisik dan Data Yuridis (DI 201B) selama 14 (empat belas) hari kalender di Kantor Panitia Ajudikasi PTSL dan Kantor Kepala Desa/Kelurahan. Pihak yang berkepentingan diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatan mengenai Pengumuman Data Fisik dan Data Yuridis (DI 201B) selama jangka waktu pengumuman. Setelah masa pengumuman berakhir, data fisik dan data yuridis disahkan oleh Panitia Ajudikasi PTSL yang dibuat dalam bentuk Berita Acara Pengesahan Pengumuman Data Fisik dan Data Yuridis (DI 202).

9) Penegasan Konversi, Pengakuan Hak, dan Pemberian Hak

Dalam hal bidang tanah data fisik dan data yuridisnya memenuhi syarat untuk diterbitkan Sertipikat Hak Atas Tanah (Kluster 1), maka berdasarkan Berita Acara Pengesahan Data Fisik dan Data Yuridis, Ketua Panitia Ajudikasi PTSL menindaklanjuti dengan:

a) menegaskan konversi menjadi Hak Milik atas nama pemegang hak yang terakhir, untuk bidang tanah yang alat bukti tertulisnya lengkap dan yang alat bukti tertulisnya tidak lengkap tetapi ada keterangan saksi maupun pernyataan yang bersangkutan, dan memberi catatan pada Risalah Penelitian Data;

b) menetapkan pengakuan/penegasan sebagai Hak Milik, untuk bidang tanah yang alat bukti kepemilikannya tidak ada tetapi telah dibuktikan dengan kenyataan penguasaan fisiknya selama 20 (dua puluh) tahun secara terus menerus termasuk pendahulu- pendahulunya, dan memberi catatan pada Risalah Penelitian Data Yuridis;

c) mengusulkan keputusan pemberian hak, untuk bidang tanah yang merupakan tanah Negara dengan mengusulkan secara kolektif kepada Kepala Kantor Pertanahan dengan menggunakan Daftar Usulan Pemberian Hak Milik/Guna Bangunan/Pakai (Sistematis) (DI 310) dan dilampiri dengan Risalah Penelitian Data Yuridis, DI 201B dan DI 201C.

Kepala Kantor Pertanahan menetapkan Keputusan Pemberian Hak yang dilakukan secara kolektif dan memberikan catatan pada halaman terakhir Daftar Usulan Pemberian Hak Milik/Guna Bangunan/Pakai (Sistematis) (DI 310).

10) Pembukuan Hak

Penegasan Konversi dan Pengakuan hak dan Penetapan Keputusan Pemberian Hak dibukukan hak milik, hak guna bangunan, hak pakai dan/atau wakaf dalam buku tanah yang bersangkutan.

11) Penerbitan Sertipikat Hak Atas Tanah

Hak Milik, Hak Guna Bangunan, Hak Pakai dan wakaf yang sudah

(7)

didaftar dalam buku tanah dan memenuhi syarat untuk diberikan tanda bukti haknya, diterbitkan sertipikat hak atas tanah.

12) Pendokumentasian dan Penyerahan Hasil Kegiatan

Panitia Ajudikasi PTSL melakukan pengumpulan, pengelompokan, pengolahan, dan penyimpanan data PTSL, yang meliputi:

a) dokumen data yuridis yang terdiri dari identitas pemegang hak, alas hak, berita acara yang dibuat panitia, bukti pengumuman, Berita Acara Pengesahan data fisik dan data yuridis dan surat keputusan pemberian hak;

b) dokumen data fisik: data pengukuran dan perhitungan hasil pengukuran, gambar ukur, peta bidang tanah, dan surat ukur;

c) daftar isian pendaftaran tanah dan hak atas tanah; buku tanah;

d) Sertipikat Hak Atas Tanah;

e) bukti-bukti administrasi keuangan; dan f) data administrasi lainnya.

Penyimpanan data dapat dilakukan dalam bentuk elektronik.

13) Pelaporan

Pelaporan pelaksanaan kegiatan PTSL dilaksanakan pada saat:

a) terjadi permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan PTSL;

b) PTSL selesai dilaksanakan.

C. Progres dan Rencana Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Kota Tasikmalaya 1. Rekapitulasi PTSL dari Tahun 2017 samapai dengan 2020 pada Kantor Pertanahan Kota

Tasikmalaya

Tabel Rekapitulasi PTSL 2017 s/d 2020 2. Capaian BPHTB/PPH Kota Tasikmalaya

- BPHTB 2017 s/d 2020

TAHUN BIDANG TOTAL BIAYA (Rp) 2020 3.361 24.866.823.193 2019 3.671 26.390.847.944 2018 3.661 24.948.901.299 2017 4.497 24.657.171.942 TOTAL 15.190 100.863.744.378

NO KANTOR PERTANAHAN TOTAL SHT

2017 2018 2019 2020

1. Kota Tasikmalaya 22.912 39.033 24.000 8.749

(8)

- PPH 2017 s/d 2020

TAHUN BIDANG TOTAL BIAYA (Rp) 2020 1.339 22.832.335.331

2019 125 324.644.909

2018 29 39.827.500

2017 15 20.048.534

TOTAL 1.508 23.216.856.274

Dari hal kegiatan PTSL Tahun 2017 s.d 2020 menunjukan adanya peningkatan jumlah pensertipikatan, peningkatan capaian BPHTB dan PPH. Jadi dengan dukungan Pemerintah Kota Tasikmalaya terutama dalam anggaran akan lebih meningkatkan kinerja dan Pendapatan Pemerintah Kota Tasikmalaya.

3. Rencana Pendaftar Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dari Tahun 2020 sampeai dengan 2024 pada Kantor Pertanahan Kota Tasikmalaya

Tabel Recana PTSL 2021 s/d 2024 D. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan ini harus dicapai terus menerus setiap tahun anggaran dari tahun 2021 sampai dengan tahun 2024, akan tetapi apabila ada tambahan anggaran dari APBD, maka pelaksanaan PTSL Kota Lengkap akan lebih cepat tercapai.

E. Waktu Pencapaian Keluaran (Output)

Pelaksanaan pencapaian keluaran kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 s/d 2024 setelah DIPA diterima dan dijabarkan ke dalam Petunjuk Operasional Kegiatan (POK).

F. Biaya Yang Diperlukan

Tahapan yang memerlukan pembiayaan dalam pencapaian Output/Rincian Output adalah sebagai berikut:

1. Sertipikat Hak Atas Tanah Kota Lengkap tahapan:

a. Pengumpulan Data Yuridis;

b. Penelitian Data Yuridis untuk Pembuktian Hak/Pemeriksaan Tanah;

c. Pengesahan Data Fisik dan Yuridis/Penerbitan SK Hak;

d. Penerbitan Sertipikat Hak Atas Tanah.

POTENSI

JUMLAH BIDANG

NO TAHUN SELURUH BIDANG JUMLAH JUMLAH BIDANG TANAH KET.

TANAH BIDANG BELUM BELUM TARGET TARGET TARGET

(DHKP TAHUN 2020) TERDAFTAR TERDAFTAR TERDAFTAR K1 K3 K4

1 2 4 5 6=4-5 7=6*125% 8 9 10 12

1 2021 92.592 71.701 20.891 26.114 15.400 5.000 8.228 2 2022 73.457 53.863 19.594 24.493 19.594 4.899 10.294 3 2023 72.252 47.235 25.013 31.266 25.013 6.253 7.286 4 2024 50.161 19.366 30.795 38.494 30.795 7.699 2.244

ANGGARAN 2025 JUMLAH BIDANG TANAH

TARGET VOLUME PTS L TAHUN

(9)

maupun prestasi penyelesaian sertipikat sangat terbatas setiap tahunnya, sehingga penggunaan Standar Biaya Keluaran (SBK) sangat di perhatikan dengan target yang sudah di tetapkan setiap Kantor Pertanahan.

Untuk lebih mempercepat penyelesaian target PTSL atau Sertipikat Hak Atas Tanah Kota Lengkap diperlukan sumber anggaran lain diluar APBN, untuk itu kami mengajukan permohonan percepatan PTSL Kota Tasikmalaya melalui APBD.

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir.

Tasikmalaya, 25 Februari 2021

Kepala Kantor Pertanahan Kota Tasikmalaya

Riswan Suhendi, SH NIP. 19631202 1992031002

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala

Memenuhi ketentuan Pasal 7 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 dan Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 1998, dengan

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 35 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Pendaftaran

bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 5 Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 35 Tahun 2016 tentang Percepatan

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran

Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 24 tahun 1997 tentang pendaftaran tanah. Peraturan menteri negara agraria/kepala badan pertanahan nasional nomor 3

Pelaksanaan PTSL di Kabupaten Alor telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 tentang

Penerbitan dan Pemberian Sertifikat Tanah Melalui Pendaftaran Sistematis Lengkap Salah satu tujuan pendaftaran tanah yang ditetapkan dalam Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun