• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH INDONESIA. Jadi, kebudayaan India cukup berperan dalam lahirnya konsep raja dan kerajaan di Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SEJARAH INDONESIA. Jadi, kebudayaan India cukup berperan dalam lahirnya konsep raja dan kerajaan di Indonesia."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

SEJARAH INDONESIA BAB 1

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia

• Pengaruh Budaya India

Pengaruh kebudayaan India di Indonesia –

Pengaruh kebudayaan India tumbuh subur di Indonesia, namun unsur budaya asli Indonesia masih dominan dalam masyarakat. Pengaruh kebudayaan India tersebut dapat dilihat pada hal-hal sebagai berikut:

1. Sistem Kasta

Di India, sistem kasta lahir dan berkembang bersamaan dengan munculnya agama Hindu. Ketika agama dan kebudayaan Hindu mulai berkembang di Indonesia, sistem kasta tidak berlaku mutlak seperti di India.

Masyarakat Hindu Indonesia mengenal sistem kasta dalam ajaran agamanya, tetapi tidak menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dan menyesuaikan sistem kasta dengan keadaan masyarakat Indonesia.

2. Bidang Seni

Sampai sekarang para ahli belum dapat menyimpulkan dan menghubungkan dengan pasti gaya seni bangunan candi di Indonesia dengan di India. Bangunan candi yang ada di Indonesia sebenarnya bukanlah kebudayaan asli nenek moyang Indonesia. Bangunan candi ini diadaptasi dari kebudayaan India pada masa Hindu-Buddha.

Bangunan candi di India berfungsi sebagai tempat pemakaman, sedangkan di Indonesia berfungsi sebagai tempat pemujaan. Diperkirakan para seniman Indonesia hanya menggunakan berbagai teori dalam Kitab Silpasastra (buku petunjuk untuk membuat arca dan bangunan).

Jadi, bangsa Indoensia hanya mengambil unsur kebudayaan India sebagai inspirasinya dan hasilnya tetap bercorak Indonesia.

3. Adanya Konsep Raja dan Kerajaan

Di Indonesia belum mengenal konsep raja dan kerajaan sebelum kebudayaan India masuk. Di Indonesia baru mengenal konsep kesukuan dengan wilayah yang terbatas dan dipimpin seorang kepala suku (primus interpares).

Seorang kepala suku ini dipilih berdasarkan pada kekuatan fisik dan kekuatan magis yang dimiliki.

Setelah kebudayaan India masuk, konsep raja dan kerajaan mulai dikenal. Hal ini dapat ditelusuri dari munculnya Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur.

Menurut para ahli sejarah Kerajaan Kutai pada mulanya hanya setingkat suku yang dipimpin oleh kepala suku. Kepala suku dalam hal ini adalah Kudungga. Kutai mulai tampak menjadi sebuah kerajaan sejak pemerintahan Raja Aswawarman.

Jadi, kebudayaan India cukup berperan dalam lahirnya konsep raja dan kerajaan di Indonesia.

• Kerajaan – kerajaan pada Masa Hindu – Budha 1. Kerajaan Kutai

b. Asal usul kerajaan Kutai

Kerajaaan Kutai dibagi menjadi 2 bentuk kekuasaan berdasarkan kepercayaan yang dianut oleh

Masyarakatnya :

(2)

-Kerajaan Kutai Martadipura yang bercorak hindu.

-Kerajaan Kutai Kartanegara yang menganut agama islam.

b. Raja – raja Kerajaan Kutai

1) Raja Kudungga : Siapa Raja Kudungga? Raja Kudungga adalah raja pertama Kerajaan Kutai. Pada awalnya Raja Kudungga adalah seorang kepala suku tetapi dengan masuknya pengaruh Hindu akhirnya ia mengubah struktur

pemerintahannya menjadi kerajaan sekaligus mengangkat dirinya sebagai raja.

2) Raja Aswawarman : Raja Aswawarman merupakan putra dari Raja Kudungga.

Dalam tulisan Prasasti Yupa diceritakan bahwa Raja Aswawarman adalah seorang raja yang cakap dan kuat. Pada masa pemerintahannya wilayah

kekuasaan Kutai diperluas buktinya dengan adanya upacara asmaweda. Upacara ini bertujuan untuk mengetahui luas wilayah kekuasaan melalui pelepasan kuda, semakin jauh telapak kuda ditemukan, maka semakin luas pula wilayah kekuasaannya. Raja Aswawarman juga dianggap sebagai pendiri keluarga raja atau wangsakarta.

3) Raja Mulawarman Kerajaan Kutai berada di masa kejayaan pada masa pemerintahan Raja Mulawarman. Hal ini terlihat dari upacara-upacara

persembahan yang pernah dilakukan. Kebaikan Raja Mulawarman terlihat dari pemberian hadiah kepada para brahmana berupa sapi dengan jumlah banyak.

4) Raja Marawijaya Warman 5) Raja Gajayana Warman 6) Raja Tungga Warman 7) Raja Jayanaga Warman 8) Raja Nalasinga Warman 9) Raja Nala Parana Tungga 10) Raja Gadingga Warman Dewa 11) Raja Indra Warman Dewa 12) Raja Sangga Warman Dewa 13) Raja Candrawarman 14) Raja Sri Langka Dewa 15) Raja Guna Parana Dewa 16) Raja Wijaya Warman 17) Raja Sri Aji Dewa 18) Raja Mulia Putera 19) Raja Nala Pandita 20) Raja Indra Paruta Dewa 21) Raja Dharma Setia c. Kehidupan masyarakat

Kehidupan kerajaan kutai dituliskan dalam Yupa yaitu tugu peringatan berupa batu yang tertulis

- Kehidupan Politik

masyarakat dipimpin oleh seorang raja, dalam yupa tertulis Kudungga (kepala suku), Aswawarman, dan Mulawarman.

- Kehidupan Ekonomi

masyarakat hidup dengan makmur, bisa dilihat dari sedekah 20.000 ekor sapi dari raja Mulawarman kepada rakyatnya. Selain itu bidang pertanian dan

perdagangannya juga berkembang.

- Kehidupan Sosial dan Budaya

masyarakat Kutai telah berkembang menjadi masyarakat yang memiliki kebudayaan hasil perpaduan budaya lokal dan budaya dari India. Hal ini dapat terlihat dari

(3)

masyarakat yang menguasai bahasa Sansekerta dan dapat menulis menggunakan huruf Pallawa. Golongan masyarakat ini adalah golongan brahmana. Raja

Mulawarman mempunyai hubungan baik dengan golongan brahmana.

masyarakat telah menganut agama Hindu, lebih tepatnya Hindu Syiwa. Meski kebanyakan masyarakatnya menganut agama Hindu tapi masih ada kebebasan beragama bagi masyarakatnya.

d. Masa kejayaan Kerajaan Kutai

Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Mulawarman.

Masa kejayaan kerajaan Kutai ditandai dengan berkembangnya perekonomian kerajaannya

e. Runtuhnya Kerajaan Kutai

Diperkirakan penyebab runtuhnya Kerajaan Kutai adalah meninggalnya raja Maharaja Dharma Setia yang merupakan raja ke-21 Kerajaan Kutai dalam peperangan melawan raja Aji Pangeran Sinum Panji dari Kerajaan Kutai Kertanegara. Selanjutnya Kerajaan Kutai Kertanegara ini menjadi Kerajaan Islam.

f. Peninggalan Kerajaan Kutai

Peninggalan Kerajaan kutai antara lain yaitu Yupa dan Prasasti.

Prasasti adalah tulisan yang diukir di atas batu

Yupa adalah tugu yang ditulis sebagai tanda peringatan. Yupa merupakan salah satu jenis prasasti yang ditulis dengan huruf Pallawa dalam bahasa Sansekerta. Salah satu yupa yang terkenal adalah yupa yang menjadi penanda upacara pemberian 20.000 ekor sapi pada kaum Brahmana dari Raja Mulawarman sebagai ucapan syukur.

2. Kerajaan Tarumanegara

a. Raja raja Kerajaan Tarumanegara

Dalam catatan, Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu beraliran Wisnu.

Tarumanegara hanya mengalami masa pemerintahan oleh 12 raja saja. Di bawah ini adalah raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Tarumanegara:

1. Jayasingawarman (358-382 Masehi) : Jayasingawarman adalah pendiri Kerajaan Tarumannegara dan seorang maharesi dari Salankayana di India yang mengungsi ke Nusantara karena wilayahnya ditaklukan oleh Maharaja Samudragupta dari Kerajaan Madaga. Jayasingawarman merupakan menantu Raja Dewawarman VIII. Pada masa pemerintahannya pusat pemerintahannya beralih dari Rajataputra (Salakanegara) ke Tarumanegara.

2. Dharmayawarman (382 - 395 Masehi) : Dharmayawarman adalah raja kedua Kerajaan Tarumanegara dan ia adalah anak dari Jayasingawarman.

3. Purnawarman (395 - 434 Masehi) : Purnawarman adalah raja terbesar Kerajaan Tarumanegara, pada masa pemerintahannya Tarumanegara dapat menguasai wilayah Jawa Barat. Raja Punawarman membangun ibukota kerajaan baru yang lebih dekat ke pantai pada tahun 397 Masehi, ibukota baru ini kemudian diberi nama Sundapura.

Tarumanegara di bawah kekuasaan Punawarman memiliki 48 raja daerah meliputi dari Salakanagara (di daerah Teluk Lada Pandeglang) sampai wilayah Purwalingga di Jawa Tengah.

4. Wisnuwarman (434 - 455 Masehi) 5. Indrawarman (455 - 515 Masehi) 6. Candrawarman (515 - 535 Masehi) 7. Suryawarman (535 - 561 Masehi)

(4)

8. Kertawarman (561 - 628 Masehi) 9. Sudhawarman (628 - 639 Masehi)

10. Hariyawangsawarman (639 - 640 Masehi) 11. Nagajayawarman (640 - 666 Masehi) 12. Linggawarman (666 - 669 Masehi) b. Sejarah berdirinya Kerajaan Tarumanegara

Berdirinya Kerajaan Tarumanegara dimulai ketika Jayasingawarman melarikan diri dari serangan yang berlangsung di wilayah Salaknegara. Ia berhasil meloloskan diri,

kemudian ditempat pelariannya pada tahun 358 Masehi Jayasingawarman mendirikan kerajaan baru di tepi sungai Citarum, kemudian diberi nama Tarumanegara. Nama Tarumanegara diambil dari nama tanaman yakni tarum (tanaman pewarna), tanaman ini banyak tumbuh di sekitar sungai Citarum. Kemudian tanaman pewarna ini menjadi komoditas ekspor dan sumber pemasukan dari Kerajaan tarumanegara.

c. Kehidupan Masyarakat - Kehidupan Politik

Raja Purnawarman adalah raja yang besar dan tangguh. Kerajaan Tarumanegara mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Purnawarman. Pada masa pemerintahannya rakyat hidup makmur dalam suasana aman dan tenteram. Raja Purnawarman berhasil membawa Kerajaan Tarumanegara menjadi besar.

- Kehidupan Sosial

Kehidupan sosial Kerajaan Tarumanegara menggunakan sistem kasta. Kerajaan sudah teratur dan rapi, hal ini dilihat dari raja Purnawarman sangat memperhatikan kehidupan kaum brahmana yang dianggap penting dalam melaksanakan setiap upacara korban yang dilaksanakan kerajaan tarumanegara sebagai tanda penghormatan kepada dewa. Sementara itu, dari peninggalan perupa prasasti dan huruf-huruf sebagai bukti Kebesaran Kerajaan Tarumanegara. dapat disimpulkan bahwa tingkat kebudayaan saat itu sudah tinggi.

- Kehidupan Ekomi

kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan yang makmur, hal ini dilihat dari pembuatan sebuah terusan sepanjang 6122 tombak. Pembangunan ini bertujuan untuk mencegah banjir serta saranan lalulintas pelayaran perdagangan antara daerah di Kerajaan Tarumanegara. Akibatnya kehidupan perekonomian masyarakat sudah berjalan teratur.

d. Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara

Karena putra mahkota Kerajaan Galuh berjodoh dengan Sanaha (Putri Maharani Sima dari Kerajaan Kalingga) maka Kerajaan Galuh mendapatkan dukungan Kerajaan Kalingga untuk menuntut Tarusbawa agar bekas wilayah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara dipecah menjadi dua.

Dalam posisi yang tidak menguntungkan dan untuk menghindari terjadinya perang saudara akhirnya Tarusbawa menerima tuntutan Kerajaan Galuh. Pada tahun 670 wilayah Kerajaan Tarumanegara dipecah menjadi dua kerajaan yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh dengan sungai Citarum sebagai batasnya.

e. Peninggalan Kerajaan Tarumanegara - Prasasti Jambu (ditemukan di Bogor)

(5)

- Prasasti Ciauteun (ditemukan di Bogor)

- Prasasti Kebon Kopi (ditemukan di Bogor)

- Prasasti Pasir Awi (ditemukan di Bogor)

- Prasasti Muara Cianten (ditemukan di Bogor)

(6)

- Prasasti Cidanghiyang (ditemukan di Banten)

- Prasasti Tugu (ditemukan di Jakarta)

3. Kerajaan Kalingga a. Asal Usul

Nama Kalingga berasal dari Kalinga, nama sebuah kerajaan di India Selatan. Sumber sejarah mengenai keberadaan Kerajaan Kalingga di Jawa Tengah diketahui dari berita- berita Cina. Salah satunya adalah catatan dari zaman Dinasti Tang (618-906 M) yang memberikan keterangan mengenai letak Kalingga.

Kalingga terletak di sebelah barat Po-li (Bali), di sebelah timur To-po-Teng (diidentifikasi sebagai Sumatera), di bagian utaranya terdapat Chen-la (Kamboja), dan dibatasi oleh lautan. Selain itu, ada pula catatan dari seorang pengelana asal Cina bernama I-Tsing.

Pada abad ke-7, tulisnya, Kalingga pernah menjadi pusat pengajaran agama Buddha Hinayana dengan pendetanya yang bernama Hwining.

b. Raja – Raja Kerajaan Kalingga 1. Prabu Wasumurti 2. Prabu Wasugeni 3. Prabu Wasudewa 4. Prabu Wasukawi

(7)

5. Prabu Kirathasingha 6. Prabu Kartikeyashinga c. Kehidupan masyarkat

- Sistem pemerintahan: Pemerintahan Ratu Sima sangat keras namun adil dan bijaksana. Ratu Sima selalu memberikan sanksi yang tegas kepada pelanggar. Rakyat tunduk dan patuh terhadap segala perintah Ratu Sima bahkan tidak seorang pun rakyat maupun pejabat kerajaan yang melanggar segala perintahnya.

- Sistem ekonomi: Perekonomian Kerajaan Kalingga bertumpu pada sektor perdagangan dan pertanian. Letaknya yang berada di pesisir utara Jawa

menyebabkan sektor perdagangan maritim berkembang pesat. Wilayah Kalingga pedalaman sangat subur untuk pertanian. Hasil Komoditas perdagangan Kalingga antara lain, kulit penyu, emas, perak, cula badak, dan gading.

- Agama: Agama utama yang dianut yaitu umumnya agama Buddha. Agama Buddha berkembang sangat pesat. Bahkan ada pendeta Cina yang tinggal selama 3 tahun untuk menerjemahkan kitab suci Buddha Hinayana ke dalam bahasa Cina

d. Masa kejayaan

Ratu Shima dikenal sebagai sosok yang tegas, berwibawa dan adil, sehingga rakyatnya dapat hidup dengan aman, nyaman, serta berkecukupan. Dalam suatu cerita dikisahkan, sang ratu bahkan pernah menghukum putranya sendiri, yakni pangeran Narayana karena dianggap telah melakukan pelanggaran berat. Memiliki relasi perdagangan yang kuat dengan China. Sektor perdagangan ditopang dengan keberadaan pelabuhan terbesar yang berada di Pekalongan. Menurut Ismawati dan kawan-kawan dalam Continuity And Change: Tradisi Pemikiran Islam di Jawa (2006;36) Pelabuhan ini sangat penting bagi Kerajaan Kalingga untuk menggeser hegemoni Kerajaan Tarumanegara yang kala itu sedang di ambang keruntuhan.

e. Runtuhnya Kerajaan Kalingga

Kerajaan Kalingga mengalami keruntuhan atau kemunduran akibat serangan Kerajaan Sriwijaya yang menguasai perdagangan. Serangan ini tersebut menyebabkan

pemerintahan Kijen Menyingkir ke Jawa bagian Timur atau mundur ke pedalaman Jawa bagian tengah antara tahun 742-755M.

4. Kerajaan Sriwajaya a. Asal usul

Kerajaan bercorak Buddha yang didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada abad ke-7 Masehi.

Bukti awal keberadaan Kerajaan Sriwijaya berasal dari abad ke-7 Masehi; seorang pendeta Tiongkok dari Dinasti Tang, I Tsing, menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya tahun 671 dan tinggal selama 6 bulan.

Bermula di Palembang, tepatnya di pinggir Sungai Musi, dan menyebar ke sebagian besar wilayah Sumatera. Kemudian melakukan ekspansi hingga wilayah Jawa, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Singapura, Semenanjung Malaka (Semenanjung Kra), Thailand, Kamboja, Vietnam Selatan, Kalimantan, hingga berakhir sebagai Kerajaan Malayu Dharmasraya di Jambi pada abad ke-13 Masehi.

b. Raja – Raja Kerajaan Sriwijaya

1. Dapunta Hyang Sri Jayanasa (683 M) 2. Indrawarman (702 M)

3. Rudra Wikrama (728-742 M) 4. Sangramadhananjaya (775 M)

5. Dharanindra/Rakai Panangkaran (778 M) 6. Samaragrawira/Rakai Warak (782 M) 7. Dharmasetu (790 M)

8. Samaratungga/Rakai Garung (792 M) 9. Balaputradewa (856 M)

(8)

10. Sri Udayadityawarman (960 M) 11. Sri Wuja atau Sri Udayadityan (961 M) 12. Hsiae-she (980 M)

13. Sri Cudamaniwarmadewa (988 M) 14. Malayagiri/Suwarnadwipa (990 M) 15. Sri Marawijayottunggawarman (1008 M) 16. Sumatrabhumi (1017 M)

17. Sri Sanggrama Wijayatunggawarman (1025 M) 18. Sri Dewa (1028 M)

19. Dharmawira (1064 M) 20. Sri Maharaja (1156 M)

21. Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa (1178 M) c. Kehidupan masyarakat

- Sistem Pemerintahan

Kerajaan Sriwijaya menerapkan sistem pemerintahan Monarki, yang artinya kekuasaan berada pada 1 orang saja yaitu raja, yang pada awal perkembangannya disebut dengan Dapunta Hyang. Untuk mengurus setiap daerah kekuasaan Sriwijaya, dipercayakankepada seorangRakryan(wakilraja didaerah).

Ada tiga persyaratan untuk menjadi raja, yaitu: 1. Samraj (Berdaulat atas rakyatnya) 2. Indratvam (Memerintah seperti Dewa Indra yang selalu memberi kesejahteraan pada rakyatnya) 3. Ekachattra (Mampu memayungi atau melindungi seluruh rakyatnya)

- Sistem Ekonomi

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Sriwijaya meliputi kegiatan pertanian, hasilnya kemudian diperjualbelikan kepada para pedagang asing yang singgah. Hal ini didukung dengan letak yang sangat strategis sebagai jalur perdagangan Internasional. Hasil bumi dari pertanian tersebut mendongkrak kegiatan perdagangan.

Faktor lain pendukung kegiatan ekonomi adalah berhasilnya Sriwijaya menguasai wilayah-wilayah strategis di sekitarnya seperti Selat Sunda, Selat Malaka, Laut Natuna dan Laut Jawa. Dikuasainya daerah-daerah tersebut tidak terlepas dari kekuatan armada laut Kerajaan Sriwijaya dengan kapalnya yang begitu banyak.

Dengan demikian kehidupan ekonomi Kerajaan Sriwijaya pada awalnya bertumpu pada kegiatan pertaniandanberkembangseiringkemajuanSriwijaya sebagaiKerajaan Maritim.

- Agama

Penduduk Sriwijaya menganut ajaran Buddha. I Tsing, seorang pengelana dari Cina, mencatat Kerajaan Sriwijaya punya peran penting sebagai pusat pengajaran agama Buddha.

Aliran Buddha yang dipelajari di Sriwijaya meliputi Mahayana dan Hinayana.

Kerajaan Sriwijaya punya beberapa pemuka atau pengajar agama Buddha yang kesohor, yakni Dharmapala,Sakyakirti, danDharmakirti.

❖ Dharmapala pernahmengajar diBenggala (Bangladesh)

❖ Sakyakirti adalah sosok guru besar yang menulis sejumlah kitab, termasuk Hastadandasastra

❖ Dharmakirti adalah biksu Buddha yang punya pengetahuan luas dan merupakan salah satu biksutertinggi di Sriwijaya

d. Masa Kejayaan

Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya di abad ke-9 pada masa

kepemimpinan Raja Balaputradewa. Balaputradewa berhasil membawa Sriwijaya

(9)

berjaya dalam bidang ekonomi, pendidikan hingga kebudayaan. Saat itu, perdagangan di Kerajaan Sriwijaya mengalami kemajuan yang pesat terutama memiliki armada laut yang kuat dan memiliki jalur perdagangan yang aman. Pada masa ini pula Selat Malaka sebagai jalur utama perdagangan berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya.

Puncak kejayaan ini juga terlihat pada bidang lain seperti politik, ekonomi, maritim serta penguasaan wilayah. Pengaruh Kerajaan Sriwijaya bahkan mencapai Thailand dan Kamboja yang dibuktikan dengan Pagoda Borom That di wilayah Chaiya, Thailand yang memiliki gaya arsitektur Sriwijaya.

Penyebab kejayaan Kerajaan Sriwijaya:

- Posisi yang strategis - Keruntuhan kerajaan funan - Kemajuan perdagangan - Angkatan laut ynag kuat e. Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya

semenjak setelah berakhirnya pemerintahan di bawah kekuasaan Raja Balaputradewa, Kerajaan Sriwijaya semakin hari semakin mengalami kemunduran dan hal ini

diakibatkan adanya persaingan di bidang pelayaran dan juga perdagangan. Puncak kemunduran dari kerajaan sriwijaya tepatnya terjadi pada abad ke-13 masehi. Pada abad ke 13 M tersebut kerajaan sriwijaya juga diserang serta dihancurkan oleh Kerajaan Majapahit.

Berikut ini merupakan faktor kemunduran dari Kerajaan Sriwijaya:

- Semakin jauhnya kota palembang dari posisi laut - Serangan dari kerajaan lain

- Perkembangan agam islam yang semakin pesat menyebabkan kerajaan islam semakin kuat

- Kurangnya raja yang dpaat mempertahankan kerajaannya f. Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

- Prasasti Kedukan Bukit

Isinya menerangkan bahwa seorang bernama Dapunta Hyang mengadakan perjalanan suci dengan menggunakan perahu.

- Prasati Talang Tuo

Isinya menyebutkan tentang pembangunan sebuah taman yang disebut Sriksetra - Prasasti Telaga Batu

Iisnya terutama tentang kutukan yang menakutkan bagi mereka yang berbuat kejahatan

- Prasasti Kota Kapur

Isinya terutama permintaan kepada para dewa untuk menjaga kedatuan Sriwijaya dan menghukum setiap orang yang bermaksud jahat

- Prasasti Karang Berahi

Isinya terutama permintaan kepada para dewa untuk menjaga kedatuan Sriwijaya dan menghukum setiap orang yang bermaksud jahat

5. Kerajaan Mataram Kuno a. Asal – Usul

Kerajaan Mataram Kuno didirikan oleh Raja Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram pada tahun 732M.

Awalnya, Kerajaan Mataram Kuno berada di wilayah Bhumi Mataram (Yogyakarta), Jawa Tengah. Lalu, ketika Rakai Pikatan memimpin, pusat kerajaan pindah ke Mamrati

(wilayah Kedu). Pusat pemerintahan kemudian pindah lagi ke Poh Tilu, Jawa Timur pada masa Dyah Balitung.

(10)

b. Raja – Raja Kerajaan Mataram Kuno Periode Jawa Tengah

1. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya (732-760 M) 2. Rakai Panangkaran (760-780 M)

3. Rakai Panunggalan alias Dharanindra (780-800 M) 4. Rakai Warak alias Samaragrawira (800-820 M) 5. Rakai Garung alias Samaratungga (820-840 M)

6. Rakai Pikatan dan Maharatu Pramodawardhani (840-856 M) 7. Rakai Kayuwani alias Dyah Lokapala (856-882 M)

8. Rakai Watuhumalang (882-899 M)

9. Rakai Watukura Dyah Balitung (898-915 M) 10. Mpu Daksa (915-919 M)

11. Rakai Layang Dyah Tulodong (919-924 M) 12. Rakai Sumba Dyah Wawa (924 M)

Periode Jawa Timur

1. Rakai Hino Sri Isana alias Mpu Sindok (929-947 M)

2. Sri Lokapala dan Ratu Sri Isanatunggawijaya (sejak 947 M) 3. Makutawangsawardhana (hingga 985 M)

4. Dharmawangsa Teguh (985-1007 M) c. Kehidupan masyarakat

- Sistem Pemerintahan

Kerajaan Mataram Kuno memiliki sistem birokrasi yang tertata. Terdapat beberapa istilah dari sistem pemerintahan kerajaan ini yakni:

1. Rakryan Mahamantri yang merupakan pembantu utama raja 2. Rakryan sebagai pejabat administrasi,

3. Rakai yang merupakan penguasa daerah - Sistem sosial ekonomi

Dalam aspek sosial, kehidupan masyarakat di Kerajaan Mataram Kuno jauh dari konflik meskipun memiliki dua dinasti yang berbeda. Ikatan persaudaraan rakyat Mataram Kuno sangat kuat, dan itu dilihat dari banyaknya banyaknya candi-candi besar yang dibangun pada masa itu.

Masyarakat Kerajaan Mataram Kuno umumnya bercocok tanam, berternak, dan melakukan perdagangan ke berbagai daerah untuk kegiatan perekonomiannya.

Namun jika dilihat melalui letak geografisnya, kecil kemungkinan kegiatan berdagang rakyat Mataram dilakukan melalui laut.

d. Masa Kejayaan

Masa ke-emasan kerajaan mataram kuno terjadi pada masa Dinasti Syailendra, yang dipimpin oleh raja pertamanya yang Bernama Sri Dharmatungga pada akhir abad ke 8.

Tetapi raja yang membawa mataram kuno ke masa kejayaan adalah Raja Sanjaya.. Pada masa ini banyak sekali perkembangan terjadi di berbagai bidang, seperti politik, ilmu pengetahuan, budaya, kesenian, dan social.

Penyebab masa kejayaan:

- Sanjaya (Rakai Mataram) menjadi raja

- Pembangunan waduk Hujung Galuh di Waringin Sapta - Pindahnya kekuasaan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur e. Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno

- Letusan gunung berapi

- Keadaan ekonomi yang terus menurun

(11)

- Kekosongan jabatan di akhir kerajaan

- Kekhawatiran akan kembalinya sriwijaya untuk menyerang

f. Peninggalan Kerajaan - Prasasti kedu

Prasasti Kedu atau Mantyasih merupakan peninggalan dari Wangsa Sanjaya. Prasasti yang ditemukan di Kampung Mateseh, Jawa Tengah ini memuat daftar silsilah raja- raja Mataram sebelum Raja Balitung.

- Prasasti Kalasan

Prasasti peninggalan Wangsa Sanjaya ini ditemukan di kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Usianya sekitar 700 Saka atau 788 masehi. Prasasti Kalasan dituliskan dalam huruf Pranagari dan bahasa Sansekerta.

- Prasasti Ratu Boko

Prasasti berusia 792 masehi ini dinamakan sebagai Prasasti Abhayagiriwihara, yang artinya biara yang dibangun di bukit kedamaian. Prasasti ini menceritakan sejarah kekalahan Balaputradewa dalam peperangan dengan Pramordawardhani. Prasasti Ratu Boko ditemukan di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta - Candi Borobudur

(12)

Candi yang paling terkenal di kalangan turis ini terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur didirikan pada masa wangsa Syailendra sekitar pada 800-an masehi. Monumen ini dibangun untuk memuliakan Buddha dan menjadi tempat ziarah

- Candi Mendut

Candi Mendut didirikan pada masa pemerintaan Raja Indra dari dinasti Syailendra di Kota Mungkid, Magelang, Jawa Tengah. Candi ini dihiasi dengan ukiran makhluk khayangan, yakni dewata gandarwa dan apsara atau bidadari, dua ekor kera dan seekor garuda.

6. Kerajaan Kediri a. Asal Usul

Kerajaan Kediri atau Kerajaan Panjalu atau Kerajaan Daha merupakan kerajaan besar bercorak Hindu yang berpusat di Dhanapura, Kediri, Jawa Timur yang berdiri pada abad ke-12 antara tahun 1045 - 1222 M.

Letak kerajaan Kediri berpusat di Daha atau sekarang dikenal dengan Kota Kediri. Asal usul kota Daha berasal dari Dhanapura, artinya kota api

b. Raja – Raja Kerajaan Kediri 1. Sri Samarawijaya (1042 M) 2. Sri Jayawarsa (1104 M) 3. Raja Bameswara (1117 M) 4. Sri Jayabaya (1135 – 1157 M) 5. Sri Sarweswara (1159 – 1161 M) 6. Sri Aryeswara (1171 M)

7. Sri Gandra (1181 M)

8. Sri Kameswara (1180 – 1190 M) 9. Sri Kertajaya (1194 – 1222 M) c. Kehidupan masyarakat

- Sistem Pemerintahan

Sistem pemerintahan Kerajaan Kediri menggunakan sistem pemerintahan kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja. Raja pertama dari Kerajaan Kediri adalah Raja Sri Samarawijaya. Kediri berhasil mencapai masa keemasannya pada masa

kepemimpinan Raja Jayabaya.

- Sistem Ekonomi

(13)

Perekonomian masyarakat di Kerajaan Kediri sudah terbilang baik dan makmur.

Mata pencaharian utama adalah pertanian dengan hasil utama padi, perdagangan dan pelayaran yang didukung oleh armada laut Kerajaan Kediri yang kuat. Hal-hal tersebut telah tercantum di kitab Ling Wai Tai Ta dan kitab Chi Fan Chi.

- Agama

Latar belakang agama pada masa itu diperkirakan adalah Hindu Siwa, sebab ditemukannya peninggalan berupa Candi Gurah dan Candi Tondo Wongso. Agama Hindu pemuja Siwa sangat banyak ditemui pada masa itu jika dilihat dari segi peninggalan prasasti, arca, dan penemuan karya sastra jawa kuno.

d. Masa Kejayaan

Kerajaan Kediri mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan Raja Jayabaya tahun 1135 M - 1159 M

Raja Jayabaya dikenal dengan kepemimpinan politik dan ramalannya yang dibukukan dalam Jangka Jayabaya. Selain itu, Raja Jayabaya mampu

mengembangkan pelayaran dan perdagangan. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya armada laut yang kuat sehingga dibentuknya Senapati Sarwajala yang dapat menjamin keamanan perairan Nusantara

e. Keruntuhan Kerajaan Kediri

Berawal dari bergantinya pemimpin Kerajaan Kediri, yaitu Raja Kertajaya. Pada masa kepemimpinannya, kerajaan menjadi tidak stabil.

berawal dari Kertajaya yang banyak menentang adat kerajaan kediri. Tentu saja kaum brahmana menolak keinginan Kertajaya.

Kaum brahmana meminta pertolongan pada Kerajaan Tumapel yang dipimpin oleh Ken Arok. Akhirnya terjadi peperangan antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Tumapel (singasari) pada tahun 1222 di Ganter.

Peperangan dimenangkan oleh Kerajaan Tumapel dan berakhirnya Kerajaan Kediri.

f. Peninggalan Kerajaan

- Prasasti ngantang (hantang) - Kitab Kakawin Bhatarayuda - Prasasti Kamulan

7. Kerajaan Singhasari a. Asal – Usul

Didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 Masehi.

- Terletak di Singasari, Malang.

- Memiliki nama resmi Kerajaan Tumapel dengan Ibukota bernama Kutaraja.

- Pada tahun 1253 M Raja Ronggowuni mengangkat Putranya, Kertanegara sebagai yuwaraja atau putra mahkota. Serta mengganti nama pusat pemerintahan menjadi Singhasari.

- Asal Mula : Ken Arok Ken Arok merupakan anak petani yang mengabdi kepada Bupati Tumapel. Ia membunuh Tunggul Ametung untuk mendapatkan Ken Dedes (putri Tunggul Amatung). Setelah itu, Ken Arok menjadi penguasa Tumapel. Pada Tahun 1254 M terjadi peperangan antara Kertajaya dengan kaum Brahmana. Para Brahmana menyatukan diri dengan Tumapel, dan pada akhirnya perang tersebut dimenangkan oleh pihak Tumapel. Dengan ditaklukannya Kertajaya, Kaum Brahmana mengangkat Ken Arok menjadi raja di Kerajaan Singhasari

b. Raja – Raja Kerajaan Singhasari 1. Ken Arok (1222-1227 M) 2. Anuspati (1227-1248 M)

(14)

3. Tohjoyo (1248 M)

4. Ronggowuni (1248-1268 M) 5. Kertanegara (1268-1292 M) c. kehidupan Masyarakat

- Sistem Politik Pemerintahan

-Membentuk badan badan pelaksana kerajaan.

-Raja : Penguasa tertinggi.

-Penasehat : Terdiri atas Rakryan i Hino, Rakryan i Sirikan, dan Rakryan i Halu Pejabat - Tinggi : Terdiri atas Rakryan Mapatih, Rakryan Demung, dan Rakryan Kanuhuran. - Meningkatkan Stabilitas Politik dalam Negeri. Dengan cara melakukan penataan di lingkungan pejabat.

- Ekonomi

- Lembah Sungai Brantas : Digunakan untuk sektor pertanian dan perdagangan.

- Hasil bumi dari daerah Kerajaan Singhasari melimpah.

- Raja Kertanegara memperluas wilayah untuk lalu lintas perdagangan.

- Agama

- Masyarakat beragama Hindhu - Budha.

- Terjadi Sinkretisme antar penganut Hindhu - Budha, menjadi bentuk Syiwa-Budha.

d. Masa Kejayaan

Raja yang membawa Kejayaan : Raja Kertanegara.

Penyebab Kejayaan :

- Struktur pemerintahan kokoh.

- Memperluas daerah Singhasari dengan menaklukan Bali, Kalimantan Barat daya, Maluku, Sunda, dan Pahang.

- Stabilisasi daerah-daerah di Nusantara.

- Menumpas pemberontakan Bhayaraja tahun 1270 dan Mahesa Rangkah tahun 1280.

- Mengurangi pengaruh dari dua kerajaan besar yang merupakan lawan-lawan politik Singasari, yaitu Kerajaan Sriwijaya dan Cina Mongol.

- Perkembangan pada sektor perdagangan dan pelayaran.

- Pengiriman ekspedisi ke Sumatera yang terkenal dengan ekspedisi Pamalayu (1275 M).

e. Keruntuhan Kerajaan Singhasari - Serangan dari Bangsa Mongol

- Pada tahun 1280 dan 1281 Masehi, kaisar bangsa Mongol bernama Kubilai Khan menuntut Singasari untuk tunduk dibawah kekuasaan bangsa Mongol di Cina.

Namun, Kertanegara tidak menanggapi tuntutan dari Kubilai Khan.

- Pada tahun 1289, Kubilai Khan kembali mengirimkan utusan bernama Meng-chi untuk memaksa kerajaan Singasari tunduk.

- Kertanegara menanggapi tuntutan tersebut dengan provokatif. Ia melukai wajah utusan Meng-chi dan menyuruhnya membawa pesan penolakan.

- Karena hal tersebut dianggap penghinaan, Tahun 1292, Kubilai Khan mengirim armada perang untuk menaklukan Kerajaan Singhasari.

- Pemberontakan Jayakatwang

- Kerajaan Singhasari fokus untuk menghadapi serangan Bangsa Mongol. Mereka mendapat serangan mendadak dari Jayakatwang.

- Jayakatwang menyerang dari arah utara dan selatan. Selain itu, pasukan

Jayakatwang membagi dua pasukan mereka menjadi pasukan utama dan pasukan pengecoh.

- Untuk menanggapi serangan tersebut, Kertanegara mengirim pasukan dibawah pimpinan Raden Wijaya dan Pangeran Ardaraja.

(15)

- Pasukan Singhasari dengan mudah mengalahkan pasukan pengecoh Jayakatwang.

Tetapi, pasukan utama Jayakatwang memasuki Kerajaan Singhasari dengan mudah.

- Dengan strategi tersebut, Jayakatwang berhasil menaklukan Kertanegara dan menguasai Kerajaan Singhasari.

- Sementara, Raden Wijaya dan pasukan nya melarikan diri dari kerajaan. Dan Pangeran Ardaraja bergabung dengan pasukan Jayakatwang

8. Kerajaan Majapahit a. Asal – Usul

Awal mula Kerajaan Majapahit berdiri, setelah runtuhnya Kerajaan Singasari akibat Pemberontakan Jayakatwang pada tahun 1292 M. Cucu Kartanegara yang berada di bawah tekanan, yaitu Raden Wijaya kemudian melarikan diri. Selama pelariannya, ia menerima bantuan dari Arya Wiraja. Raden Wijaya kemudian membuat desa kecil di hutan Trowulan di Wilayah Kabupaten Mojokerto dan diberi nama desa Majapahit.

Nama ini diambil dari nama buah Maja yang tumbuh di hutan namun memiliki rasa pahit. Seiring berjalannya waktu, desa itu berkembang dan diam-diam dikuatkan dengan merebut hati penduduk dari Tumapel dan Daha hingga akhirnya berdirinya kerajaan Majapahit.

b. Raja – Raja Kerajaan Majapahit 1. Raden Wijaya (1293-1309 M) 2. Sri Jayanagara (1309-1328 M)

3. Sri Gitarja/Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328-1350 M) 4. Hayam Wuruk (1350-1389 M)

5. Wikramawardhana (1389-1429 M) 6. Dyah Ayu Kencana Wungu (1429-1447 M) 7. Brawijaya I (1447-1451 M)

8. Brawijaya II (1451-1453 M) 9. Brawijaya III (1456-1466 M) 10. Brawijaya IV (1466-1468 M) 11. Brawijaya V (1468 -1478 M) 12. Brawijaya VI (1478-1489 M) 13. Brawijaya VII (1489-1527 M) c. Kehidupan Masyarakat

- Sistem Pemerintahan

Kerajaan Majapahit menerapkan sistem pemerintahan monarki. Kerajaan Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan birokrasi yang teratur. Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa di dunia dan memegang otoritas politik tertinggi. Raja sendiri dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan pemerintahan dengan para putra dan kerabat dekat raja. Dan perintah-perintah raja diturunkan kepada para pejabat- pejabat birokrasi tersebut. Pejabat birokrasi tersebut disebut patih atau menteri yang bertugas melaksanakan kebijakan-kebijakan raja.

- Sistem Ekonomi

Kehidupan sosial ekonomi kerajaan Majapahit terbagi dalam kelompok masyarakat berdasarkan dari pekerjaan. Umumnya, rakyat Majapahit adalah petani, sisanya pedagang dan pengrajin. Selain bidang pertanian, Majapahit juga mengembangkan perdagangan dan pelayaran. Ini bisa kita simpulkan dari wilayah kekuasaan Majapahit yang meliputi Nusantara bahkan Asia Tenggara. Barang utama yang diperdagangkan antara lain rempah-rempah, beras, gading, timah, besi, intan, dan kayu cendana.

Sejumlah pelabuhan terpenting pada masa itu adalah Hujung Galuh, Tuban, dan Gresik - Agama

Agama yang dianut oleh kerajaan Majapahit sebagian besar beragama hindu dan sedikit dipengaruhi oleh agama budha.

Adapun beberapa peniggalan bercorak hindu seperti:

(16)

• Candi Jago

• Candi Bhayalangu

• Candi Sanggrahan

• Candi Jabung - Masa Kejayaan

Masa kejayaan kerajaan datang ketika dipimpin oleh Hayam Wuruk (1350-1389 M).

Kejayaan Majapahit tak luput dari peran Gajah Mada, sang mahapatih yang berhasil menumpas segala pemberontakan dan bersumpah untuk menyatukan nusantara.

Berkat kekuatan dan strategi militernya, Majapahit mampu menciptakan stabilitas di wilayahnya. Dari segi ekonomi, Majapahit telah menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara dengan

- Keruntuhan Kerajaan Majapahit - Perang Paregreng

- Ketidak Konsistenan Raja-Raja sepeninggalan Hayam Wuruk - Serangan Kerjaan demak

- Munculnya Kerajaan-Kerajaan Islam

BAB 2

Masuknya Islam Ke Indonesia

• Teori – teori masuknya Islam ke Indonesia 1. Teori Persia

Dikemukakan oleh Hoesein Djajadiningrat dengan dukungan Oemar Amir Husein. Dibawa oleh para pedagang Persia pada abad XIII Masehi.

Bukti :

1. Kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Persia dan Indonesia.

2. Ajaran Syufi Wihdatul Wujud oleh Syekh Siti Jenar memiliki kesamaan dengan ajaran Syufi Al- Hallaj dari Iran.

3. Seni kaligrafi pada nisan.

4. Penggunaan gelar Syah pada raja-raja Islam di Indonesia.

5. Adanya suku Leran dan Jawi di Persia.

2. Teori Gujarat

Dikemukakan oleh J.Pijnapel. Islam masuk Indonesia pada abad XIII Masehi dibawa pedagang Gujarat (India)

Pendapat :

1. Orang-orang Arab bermadzab Syafi’i telah bermukim di arab dan Malabar sejak abad VII Masehi.

2. Tidak dilakukan para pedagang Arab secara langsung, tetapi oleh pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam dan berdagang di Indonesia

3. Teori Mekkah

Dikemukakan oleh Buya Hamka dan didukung oleh T.W. Arnold, J.C. Van Leur, Anthony H. Johns, Crawfurd, dan Ahmad Mansyur Suryanegara.

Bukti :

1. Keberadaan perkampungan Islam Arab di Pesisir pantai barat Sumatra pada 674 Masehi 2. Penggunaan gelar Al-Malik yang digunakan raja-raja Samudra Pasai biasa digunakan raja-raja di Mesir

3. Catatan Ibnu Batutah, dimana mayoritas Islam Indonesia pengikut Madzab Syafi'i.

4. VII Masehi di pesisir pantai barat Sumatra terdapat komunitas muslim yang terdiri atas para pedagang Arab.

(17)

5. Penemuan batu nisan makam Fatimah Binti Maimun di Leran, Gresik-Jawa Timur 4. Teori China

Dikemukakan oleh Sumanto Al-Qurtubi dan Slamet Muljana. Agama Islam yang berkembang di Indonesia bukan berasal dari Mekah melainkan dibawa oleh orang-orang Tionghoa yang sudah memeluk Islam.

Bukti :

1. Sultan-sultan di kerajaan Demak adalah keturunan Cina.

2. Raden Patah memiliki nama China, Jin Bun. Didasarkan pada keberadaan ibu Raden Patah yang berasal dari Campa (China Selatan).

3. Nama dan gelar raja-raja Demak beserta leluhurnya ditulis dengan menggunakan istilah China.

• Media Penyebaran 1. Perdagangan 2. Pernikahan 3. Politik 4. Pendidikan 5. Kesenian 6. Tasawuf

• Pengaruh Kebudayaan

1. Seni Bangunan. Akulturasi budaya dalam seni bangunan seperti Keraton, Masjid, dan Makam.

2. Seni Rupa. Berupa senin kaligrafi yang dituangkan dalam bentuk penyamaran gambar dengan ragam hias yang menarik.

3. Seni Sastra.

4. Seni Pertunjukan. Akulturasi seni pertunjukan berupa Seni Tari, Seni Wayang, dan Seni Musik.

5. Bidang Pemerintahan. Keberadaan ulama besar dan struktur pemerintahan.

6. Bidang Sosial. Sistem kasta menjadi sistem golongan.

7. Bidang Penedidikan. Contoh, pesantren.

8. Adat dan Tradisi. Akulturasi berupa Molontalo, Nyadran, Megibug, dan Sistem Perhitungan Kalender.

Kerajaan Bercorak Islam

• Kerajaan Islam Sumatera 1. Kerajaan Perlak

Terletak di Sumatera bagian utara. Tepatnya termasuk wilayah administratif Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh dan berhadapan langsung dengan Selat Malaka.

Politik

Didirikan oleh Sultan Aladdin Syed Maulana Abdul Aziz Shah pada 840. Kemudian

pemerintahan dilanjutkan oleh Sultan Aladdin Syed Maulana Abdul Rahim Shah pada 864- 888. Dalam perkembangannya, kerajaan ini diperintah oleh dua dinasti.

Ekonomi

Sektor perekonomian kerajaan Perlak adalah perdagangan. Masyarakat Perlak menjalin hubungan perdagangan dengan para pedagang dari berbagai bangsa. Komoditas yang diperdagangkan oleh masyarakat Perlak berupa hasil pertanian, perkebunan, dan

kehutanan. Pada sektor pertanian dan perkebunan, Perlak menghasilkan komoditas padi,

(18)

kelapa, dan palawija. Sedangkan dari sektor kehutanan Perlak menghasilkan kayu berkualitas untuk membuat kapal dan bangunan.

Agama

Masyarakat Kerajaan Perlak menganut aliran Syiah dan Suni. Pada 986, Kerajaan Perlak terpecah menjadi dua wilayah karena perbedaan aliran tersebut. Tetapi pada 988, Sultan Makhdum Aladdin Malik Ibrahim Shah Johan berhasil mempersatukan kembali wilayah Kerajaan Perlak.

Sosial dan Budaya

Masyarakat muslim Perlak sudah melaksanakan syariat Islam yang bersumber pada Al- Qur'an dan hadis. Kemajuan budaya Kerajaan Perlak ditandai dengan keberadaan karya sastra bercorak Islam. Contoh, kitab Idharul Haq fi Mamlakatil Peureulak karya Abu Ishak Al- Makarani Sulaiman Al-Pasy.

2. Kerajaan Samudera Pasai

Berada sekitar 15 km di sebelah timur

Lhokseumawe, Aceh. kondisi tanah yang subur turut mendukung kemajuan Kerajaan Samudera Pasai. Dihampit oleh dua sungai besar yaitu, Sungai Peusangan dan Sungai Pasai.

Politik

Didirikan oleh Sultan Malik As-Shaleh pada tahun 1267. Kemudian dilanjutkan oleh putranya Sultan Muhammad Malik az-Zahir. Seiring perkembangannya Pasai menjadi salah satu kawasan perdagangan sekaligus tempat pengembangan dakwah agama Islam. Kemudian sekitar tahun 1326 ia meninggal dunia dan digantikan oleh anaknya Sultan Mahmud Malik az-Zahir dan memerintah sampai tahun 1345.

Ekonomi

Samuderai Pasai merupakan kota dagang. Mereka sudah mempunyai alat tukar berupa koin emas yang disebut dirham dengan komposisi emas murni 70%. Selain itu mereka

berdagang lada sebagai komoditas utamanya. Masyarakat Pasai umumnya menanam padi di ladang, yang dipanen 2 kali setahun, serta memilki sapi perah untuk menghasilkan keju.

Agama

Masyarakat Pasai menganut agama Islam. Tetapi masih ada sedikit corak dari kebudayaan Hindhu - Budha nya. Beberapa kesamaan budaya dengan Malaka menimbulkan mereka memiliki hubungan erat dengan adanya pernikahan antara putri Pasai dengan raja Malaka.

Sosial dan budaya

Keadaan dan kebiasaan sosial budaya masyarakat Pasai mirip dengan Malaka. Dimulai dari bahasa, maupun tradisi pada upacara kelahiran, perkawinan dan kematian.

3. Kerajaan Aceh Darussalam Politik

Bangsawan Pidie, Sultan Ali Mughyat Syah memilih untuk mendirikan kerajaan baru di bekas wilayah Kesultanan Lamuri padah tahun 1496. Pada 1528, Ali Mughayat Syah digantikan oleh putera sulungnya yang bernama Salahuddin, yang kemudian berkuasa hingga tahun 1537. Lalu Salahuddin digantikan oleh Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahar yang berkuasa hingga tahun 1571.

Ekonomi

Pada masa pemerintahan Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahar, Kerajaan Aceh Darussalam menjalin hubungan internasional dengan kerajaan Islam di wilayah Timur Tengah, seperti

(19)

Turki, Abessinia (Ethiopia), dan Mesir. Ia juga mengembangkan perdagangan Aceh.

Komoditas utamanya adalah lada.

Agama

Mayoritas masyarakat di kesultanan Aceh beragama Islam. Perkembangan agama Islam di kerajaan ini disebabkan karena terjadi hubungan interaksi dengan pedagang Arab dan India.

Fapat dibuktikan dari karya-karya ulama Aceh yang di pakai di Asia Tenggara. Contoh, karangan Risalah Masailal Muhtadin li Ikhwanil Muhtadi yang diterbitkan oleh Syaikh Daud Rumy.

Sosial Budaya

Letak Aceh yang strategis menyebabkan perdagangannya maju pesat. Dengan demikian, kebudayaan masyarakatnya juga makin bertambah maju karena sering berhubungan dengan bangsa lain. Contoh dari hal tersebut adalah tersusunnya hukum adat yang dilandasi ajaran Islam yang disebut Hukum Adat Makuta Alam.

4. Kerajaan Islam di Riau Politik

Pada 1596, Raja Siak adalah Raja Hasan putra Ali Jalla Abdul Jalil, sementara saudaranya yang bernama Raja Husain ditempatkan di Kelantan. Kemudian di Kampar ditempatkan Raja Muhammad. Berada di bawah pengaruh kekuasaan politik dan ekonomi-perdagangan VOC.

Ekonomi

Wilayah Riau merupakan wilayah yang cukup ramai dikunjungi oleh pedagang asing.

Kerajaan Siak penghasil padi, madu, lilin, rotan, obat-obatan, dan berkembang menjadi kawasan pengumpulan berbagai produk perdagangan seperti kapur barus, timah, dan emas, serta menjadi eksporit kayu utama di Selat Malaka. Sementara itu, Kerajaan Kamar dan kerajaan Indragiri merupakan penghasil emas, biji-bijian, dan kayu gaharu.

Agama

Pada masa awal Kesultanan Melayu Melaka, Riau menjadi tempat pusat agama islam.

Setelah itu perkembangan agama Islam di Siak menjadikan kawasan ini sebagai salah satu pusat penyebaran dakwah Islam.

Sosial dan Budaya

Budaya Riau didominasi oleh budaya Melayu. Memiliki suku yang dilindungi seperti suku Sakai yang hidup dan berkembang di dalam hutan. Pada masa pemerintahan Sultan Assyahidis Syarif Kasim Abdul Djalil, ia mendirikan Madrasah Taufiqiyah al Hasyimiyah sebagai pendidikan anak laki-laki. Adapun pendidikan anak perempuan yaitu Madrasahtun Nisak.

5. Kerajaan Islam Jambi

Terletak di daerah sungai terpanjang di kawasan Sumatera, yakni mendiami wilayah cekungan di Batanghari.

Politik

Terdapat empat bangsawan suku untuk menjadi raja yakni Suku Kraton, Kdipan, Raja Empat Puluh dan Perban. Pada tahun 1460 dibawah pimpinan Orang Koyo Hitam. Masa

pemerintahan Datuk Paduka Berhala beserta Putri Pinang Masak sekitar tahun 1460. Orang Kayo Pingai sekitar tahun 1480, Orang Kayo Pedataran sekitar tahun 1490. Sedangkan masa pemerintahan Orang Kayo Hitam sekitar tahin 1500, Panembahan Rantau Kapas sekitar antara tahun 1500-1540, Panembahan Rengas Pandak cucu Orang Kayo Hitam sekitar tahun 1540, dan Panembahan Sawoh cicit Orang kayo Hitam sekitar tahun 1565.

(20)

Ekonomi

Mulai berdatangan VOC yang dipelopori oleh Belanda pada masa Sultan Abdul Kahar untuk menciptakan hubungan dagang. Kerajaan Jambi adalah kerajanan dengan menghasilkan rempah - rempah berupa lada yang dijual.

Agama

Islam telah menyebar pada masyarakat Jambi. Namun penyebarannya masih terbatas pada orang tertentu saja, terutama di kalangan rakyat pedagang di sekitar kota pelabuhan dan bandar-bandar.

Sosial dan Budaya

Memiliki adat bersendikat yakni Syara' pada pola kehidupan sosial masyarakat jambi. Mulai dari pesisir timur wilayah Sumatera terdapat pertunjukan seni budaya pengaruh dari kebudayaan Melayu.

• Kerajaan Islam Jawa 1. Kesultanan Cirebon

Politik

Pangeran Cakrabuana mendalami agama Islam dan mendirkan pemerintahan di Cirebon pada 1430 M. Kerajaan ini berdiri sekitar abad ke 15 dan 16 masehi. Menempuh masa kejayaan di bawah pimpinan Sunan Gunung Jati.

Ekonomi

Sebagai wilayah pesisir pulau Jawa, Kesultanan Cirebon mengandalkan perekonomiannya pada perdangangan jalur laut. Dimana terletak Bandar-bandar dagang yang berfungsi sebagai tempat singgah para pedagang dari luar Cirebon dan juga sebagai tempat jual beli barang dagangan.

Agama

Sunan Gunung Jati menyebarkan Islam dibantu oleh Pangeran Cakrabuana atau Walangsungsang. Pada tahun 1430 pangeran Cakrabuana mendirikan pemerintahan di Cirebon dan juga mendirikan Keraton dengan nama Pakungwati.

Sosial dan Budaya

Kondisi sosial di Kerajaan Cirebon yang terdiri dari 4 golongan atau kelompok. Diantara golongan yang ada seperti golongan raja dan keluarganya, golongan elite, golongan non elite, dan golongan budak. Kemudian untuk bidang budaya-nya pada kerajaan Cirebon memiliki seni keagamaan yaitu upacara maulid Nabi.

2. Kesultanan Demak Politik

Didirikan pada akhir abad ke-15 oleh Raden Patah, putra Prabu Brawijaya, raja terakhir Kerajaan Majapahit. Tahta Demak dilanjutkan oleh Adipati Unus pada tahun 1518, kemudian Sultan Trenggono pada tahun 1521.

Ekonomi

Perekonomian kerajaan Demak berbasis agraris maritim dengan komoditas utama

perdagangan beras dan menjadi bandar transit perdagangan rempah-rempah dari Maluku.

Agama

Pemerintahan diatur dengan hukum Islam, tetapi tidak meninggalkan tradisi sebelumnya.

Sosial dan Budaya

(21)

Demak adalah pusat penyebaran agama Islam di Nusantara. Mendirikan pesantren adalah cara penyebaran agama Islam yang efektif. Sedangkan hasil kebudayaan Kerajaan Demak adalah Masjid Agung Demak.

3. Kesultanan Banten Politik

Didirikan oleh Sunan Gunung Jati pada abad ke-16. Pemimpin pertama Kerajaan Banten adalah Maulana Hasanuddin yang

berhasil mengembangkan Banten menjadi pusat perdagangan di Selat Sunda.

Ekonomi

Kerajaan Banten memegang monopoli perdagangan lada di Lampung yang menjadi komoditas terbesarnya. Hal ini membuat Kerajaan Banten berkembang pesat dan menjadi pusat niaga.

Sosial dan Budaya

Kehidupan sosial masyarakat Banten semasa Sultan Ageng Tirtayasa meningkat pesat sebab Sultan memperhatikan kehidupan dan kesejahteraan rakyatnya.

Seni budaya islam dapat ditemukan pada bangunan Masjid Agung Banten (tumpang lima), dan bangunan gapura-gapura di Kaibon Banten.

4. Kesultanan Pajang Politik

Didirikan oleh Sultan Hadiwijaya pada tahun 1568 yang berdiri atas perintah Kesultanan Demak. 21 berdiri, Kesultanan Pajanh dipimpin oleh 3 Raja. Puncak kejayaannya pada masa pimpinan Hadiwijaya selama 15 tahun.

Ekonomi

Masyarakat bekerja dalam bidang pertanian atau bercocok tanam dan perdangan internasional. Komoditas utamanya adalah beras.

Agama

Kerajaan bercorak Islam dengan pengaruh Hindu-Buddha. Hal ini dibuktikan dengan adanya Masjid Laweyan yang bentuknya mirip seperti klenteng.

Sosial Budaya

Pada masa kejayaan Kerajaan Pajang, terjadi akulturasi budaya antara Hindu dan Islam yang kuat. Bahkan, kemunculan Kerajaan Pajang ini juga banyak yang menafsirkan kembalinya kekuasaan Islam kejawen dari Islam ortodok.

5. Kesultanan Mataram Politik

Kesultanan Mataram didirikan oleh Ki Ageng Pamanahan pada tahun 1586. Mencapai masa kejayaan dibawah pimpinan Raden Mas Rangsang atau yang dikenal dengan sebutan Sultan Agung pada tahun 1713.

Ekonomi

Daerah pertanian (agraris) yang cukup berkembang, bahkan menjadi daerah pengekspor beras terbesar pada masa itu. Rakyat Mataram juga banyak melakukan aktivitas

perdagangan laut. Hal ini dapat terlihat dari dikuasainya daerah-daerah pelabuhan di sepanjang pantai Utara Jawa.

Sosial Budaya

(22)

Pada masa kebesaran Mataram, kebudayaan juga berkembang antara lain seni tari, seni pahat, seni sastra dan sebagainya. Di samping itu muncul Kebudayaan Kejawen yang merupakan akulturasi antara kebudayan asli, Hindu, Buddha dengan Islam.

• Kerajaan Islam Kalimantan 1. Kerajaan Pontianak

Politik

Sultan Syarif Abdurrahman Ibnu Alhabib Husein bin Ahmad Alkadrie mendirikan sebuah kesultanan Melayu pada tahun 1771. Ditandai dengan berdirinya Masjid Raya Sultan Abdurrahman Alkadrie dan Istana Kadariah. Pada tahun 1778, VOC datang ke wilayah Kalimantan Barat dan kemudian mengganggu kestabilan dari Kesultanan Pontianak. 1943, Perlawanan terhadap kolonialisme Jepang. 1947 - 1950, Kesultanan Pontianak dan

kesultanan - kesultanan Melayu di Kalimantan Barat bergabung dengan Republik Indonesia Serikat (RIS).

Ekonomi

Wilayah Pontianak berada di Persimpangan 3 sungai yang menjadikan ekonomi

perdagangan pesat. Pontianak juga membuka sebuah pelabuhan yang digunakan untuk tempat interaksi dengan pedagang yang berada di luar. Komoditas dari kesultanan Pontianak meliputi, garam, berlian, emas, lilin, rotan, tengkawang, karet, tepung sagu, Gambir, pinang, sarang burung, kopra, lada, dan juga kelap

Sosial Budaya

Pendatang yang berasal dari suku bangsa yang berbeda menjadikan wilayah Kerajaan Pontianak memiliki karakteristik ras dan etnisitas yang bermacam macam. Adanya kampung- kampung menunjukkan bahwa komposisi masyarakat di Kesultanan Kadriah terdiri dari keturunan pribumi (termasuk Melayu), Arab, Cina, Eropa, dan sebagainya.

2. Kerajaan Banjar Politik

1595, Sultan Suryansyah merupakan sultan pertama yang menjalankan pemerintahan di Banjar dengan gelar Sultan Suryanullah dan berhasil memperluas wilayah kekuasaan hingga Sambas. Puncak kejayaan Kerajaan Banjar berlangsung pada masa pemerintahan Sultan Mustain Billah.

Ekonomi

1697, Terjadi migrasi pedagang mataram Islam dari Jawa akibat Agresi VOC terhadap Mataram Islam. Besarnya perdagangan lada menyebabkan melimpahnya kekayaan bagi golongan politikus dan pedagang. Dan pajak merupakan penghasilan terbesar dan sangat penting untuk menjalankan roda pemerintahan.

Sosial Budaya

Keadaan sosial Banjar menggunakan sistem kasta. Sedangkan kebudayaan Banjar

mengalami pergeseran dan perubahan-perubahan hingga coraknya berbeda dari zaman ke zaman.

• Kerajaan Islam Sulawesi 1. Kerajaan Gowa Talo Politik

Diperkirakan berdiri pada abad ke-14. Kerajaan bersatu dengan adanya kebijakan Rua Karaeng na Se’re (Dua raja dan satu rakyat). Kerajaan berkembang menjadi kerajaan islam dibawah pimpinan Sultan Alaudin pada tahun 1593. Dan berkembang sangat pesat pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin.

(23)

Ekonomi

Sebagai negara Maritim, masyarakat Makassar adalah nelayan dan pedagang. Perdagangan berkembang sangat pesat karena letaknya yang sangat strategis. Memiliki pelabuhan yang banyak disinggahi pedagang asing.

Sosial dan Budaya

Masyarakat terikat dengan norma adat yang ketat. Norma yang dianut masyarakat Makassar biasa disebut pangadakkang bersumber dari ajaran agama Islam.

Suku bangsa Bugis dikenal sebagai bangsa pelaut yang ulung. Salah satu hasil budayanya yang mengagumkan adalah perahu pinisi.

2. Kerajaan Wajo Politik

Berdiri pada tahun 1399. 1491, Dipimpin oleh Puang ri Maggalatung berhasil memperluas wilayah kerajaan Wajo hingga menjadi kerajaan besar. 1610, ditaklukan oleh Kerajaan Gowa untuk memperlus Islam. 1670, menandatangani perjanjian tentang penyerahan kerajaan Wajo pada VOC.

Ekonomi

Ekonomi kerajaan yang paling menonjol adalah masa pemerintahan La Salewangeng to tenrirua Arung Matowa ke 30, ia membentuk koperasi untuk melakukan pembelian persenjataan yang digunakan untuk pelatihan penggunaan senjata untuk keperluan perang saat itu.

• Kerajaan Islam Maluku 1. Kerajaan Ternate Politik

Berdiri pada tahun 1257. Di antara kerajaan di Maluku, Kerajaan Ternate yang paling maju.

Puncak kejayaan berada di bawah pimpinan Sultan Baabullah. Pada tahun 1603 M, Ternate meminta bantuan Belanda untuk menahan Spanyol. Di tahun 1607 M, Sultan Ternate menandatangani kontrak monopoli VOC sebagai imbalan.

Ekonomi

Kerajaan ini merupakan penghasil rempah-rempah terbanyak di dunia. Mereka menggunakan Selat Malaka sebagai jalur perdagangan Ternate.

2. Kerajaan Tidore Politik

Memeluk Islam pada sekitar akhir abad 15 Masehi. Sultan Tidore yang pertama kali masuk Islam adalah Cirali Lijitu yang bergelar Sultan Jamaludin. Abad ke-16, Puncak kejayaannya menguasai sebagian besar Halmahera selatan, Pulau Buru, Ambon, dan banyak pulau-pulau di pesisir Papua barat.

Ekonomi

Tanah di kepulauan Maluku yang subur dan diliputi oleh hutan rimba, banyak memberikan hasil berupa cengkih dan pala. Dengan hasil rempah-rempah maka aktivitas pertanian dan

perdagangan rakyat Maluku maju dengan pesat.

• Kerajaan Islam Papua 1. Semenanjung Onin

Terdapat tiga kerajaan yaitu, Kerajaan Fatagar, Kerajaan Atiati, dan Kerajaan Rumbati.

Abad ke 16

Terbentuk petuanan Fakfak dari kunjungan tokoh penting Semenanjung Onin ke Kerajaan Bacan, Maluku Utara.

(24)

1878 M

Letak pusat petuanan Fatagar dan Atiati bergeser ke Pulau Ega. Sebelumnya letak pusatnya saling berdampingan.

1898 M

Kerajaan yang berada di bawah kekuasaan kerajaan Rumbati memperoleh pengakuan sebagai kerajaan sendiri. Antara lain Kerajaan Patipi, Sekar, Wertuar, dan Arguni.

2. Raja Ampat

Terdapat empat kerajaan yaitu, Kerajaan Waigeo, Salawati (Sailolof), Batanta dan Misool.

1596 M

Pemimpin-pemimpin Papua di Kepulauan Raja Ampat mengunjungi Kesultanan Bacan.

Abad ke-16

Terbentuklah kerajaan-kerajaan kecil di Kepulauan Raja Ampat.

3. Kainama 1309 M

Didirikannya Kerajaan Kaimana.

1348 M

Terbentuklah kerajaan-kerajaan kecil di Kepulauan Raja Ampat 1498 M

Menjadi bawahan Kesultanan Tidore Abad ke-15

Penguasa pertama di pulau Adi, Ade Aria Way, telah menerima Islam yang dibawa oleh Syarif Muaz al-Qathan.

1808 M

Perpindahan ke E'man (Kaimana).

2002 M

Menjadi daerah Kabupaten Kaiman

BAB 3

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia

• Pengaruh kebudayaan Islam dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat Indonesia 1. Seni Bangunan

seni bangunan yang menonjol di zaman perkembangan islam ini terutama masjid, menara serta makam

a. Masjid dan Menara

Seni bangunan islam yang menonjol adalah masjid. Fungsi utama dari masjid adlaah tenpat untuk beribadah bagi orang islam.

Ciri – ciri bangunan masjid kuno di indonesia:

- atapnya berupa atap tumpang, yaitu atap yang bersusun, semakin ke atas semakin kecil dan tingkatan paling atas berbentuk limas.

(25)

- tidak ada menara yang berfungsi sebagai tempat mengumandankan adzan. Pada masjid masjid kuno di Indonesia untuk emnandai datangnya waktu shalat dilakukan dengan memukul beduk atau kentongan.

- masjid umumnya diidrikan di ibu kota atau dekat istana kerajaan.

b. Makam

Setelah kebudayaan Indonesia Hindu-Budha mengalami keruntuhan dan tidak lagi ada pendirian bangunan percandian, unsur seni bangunan keagamaan masih diteruskan melalui proses Akulturasi.

Makam - makam yang lokasinya di atas bukit dianggap paling di hormati misalnya Sunan Gunung Jati. Komplekas makam yang mengambil tempat datar, orang yang dihormati ditempatkan di bagian tengah. Makam walisongo dan sultan sultan pada umumnya

ditempatkan dalam bangunan yang disebut cungkup yang masih bergaya kuno dan juga dalam bangunan yang sudah diperbarui.

Disamping bangunan makam, terdapat tradisi pemakaman yang sebennarnya bukan berasal dari ajaran islam. misalnya, jenazah dimasukkan ke dalam peti. Saji- sajian dan selamatan adalah unsur kebudayaan pra-islam, tetapi doa nya secara islam.

2. Seni Ukir

Pada masa perkembangan Islam di zaman madya kurang berkembang ajaran seni ukir, patung, dan melukis makhluk hidup tidak diperbolehkan.Walaupun seni patung untuk menggambarkan makhluk hidup tidak diperbolehkan. Akan tetapi, seni pahat atau seni ukir terus berkembang.

Para seniman tidak ragu ragu mengembangkan dengan motif daun daun an dan bunga bungaan kemudian dikembangkan seni hias dnegan hurub Arab (Kaligrafi).

Banyak sekali bangunan islam yang dihiasi dengan berbagai motif ukiran. Misalnya, ukir ukir an pada pintu atau tiang pada bangunan Keraton ataupun masjid.

3. Aksara dan Seni Sastra

Tersebarnya Islam di Indonesia membawa pengaruh dalam bidang aksara atau tulisna. Abjad atau huruf huruf Arab sebagai abjad yang digunakan untuk menulis bahasa Arab mulai digunakan di Indonesia. Disamping pengaruh sastra Islam dan Persia, perkembangan sastra di zaman Madya tidka terlepas dari pengaruh unsur sastra sebelumnya. Dengan demikian terjadilah akulturasu antara sastra uslam dengan sastra di zaman pra-islam.

4. Kesenian

Islam menghasilkan kesenian bernafas islam yang bertujuan untuk menyebarkan ajaran islam.

Kesenian tersebut misalnya:

- permainan debus, yaitu tarian yang pada puncak acara para penari menusukkan benda tajam ke tubuhnya tanpa meninggalkan luka

- seudati, sebuah bentuk tarian dari Aceh. tarian ini dimainkan oleh 8 penari - wayang, termasuk wayang kulit.

5. Kalender

Menjelang tahun ketiga pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, beliau berusaha membenahi kalender islam. Ssitem kalender yang diciptakan oleh Sultan Agung. Ia melakukan sedikit perubahan mengenai nama nama bulan pada tahun Saka.

• Proses Intergrasi di kepulauan Indonesia pada Masa Islam 1. Peran Kaum Ulama

a) Kaum Sufi

Proses intergrasi dilakukan kaum sufi melalui ajaran tasawuf yang juga melalui tarekat tarekat dan kesastraan suluk di Jawa. Melalui yasawuf dan tarekat islamisasi dapat menjangkau wilayah pedesaan.

b) Wali Sanga

(26)

Wali Sanga menyebarkan Islam di Pulau Jawa. Peran para wali memiliki kedudukan penting dalam bidan politik dan pemerintahan. Peran itu seperti berikut:

- Seorang wali tidak mengembangkan wilayah, tetapi memiliki wewenang melantik raja raja Jawa.

- Seorang wali memiliki pengaruh politik sebagai penasihat atau panglima perang raja - Seorang wali memiliki pengaruh politik secara mutlak untuk mengembangkan wilayah

dan mendirikan kerajaan.

Terlepas dari peran politik, para wali memiliki kekuatan sosial-religius dalam kehidupan masyarakat. Para wali mentransfer nilai nilai islam serta mengajak masyarakat mengenal dan mempelajari islam secara mendalam.

2. Peran Pedagang

Pada masa Islam aktivitas perdagangan dan pelayaran di Kepulauan Indonesia terus

berkembang ditunjukkan oleh datangnya pedagang pedagang dari Bengal, Turki, Arab, Gujarat, Kling, Melayu, Jawa dan Siam. Selain itu, alinan pedagang pesisir utara Jawa saling berhubungan dengan jaringan pelayaran dari Maluku.

Ramainya aktivitas perdagnagan pada masa itu terjadi karena Kepulauan Maluku merupakan daerah penghasil rempah-rempah yang menjadi komoditas internasional.

3. Peran Bahasa

Sejak zaman kuno, bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa pergaulan oleh para pedagang pada masa Islam. Bahkan bahasa Melayu menjadi cikal bakal bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional untuk membangun intergrasi bangsa.

Referensi

Dokumen terkait

Kawasan kumuh di Kelurahan Kutoarjo merupakan lokasi yang mudah dijangkau dari mana – mana karena letaknya yang strategis dan dilintasi oleh jalan Nasional, ketersediaan

Distribusi marginal maksimum tahunan yang diperoleh melalui pendekatan ni- lai threshold, akan dikombinasikan dengan nilai ekstrim kopula dalam persama- an( 2.15) untuk

Pada model ini, tiap upapohon (subtree) pada pohon digambarkan dalam sebuah lingkaran dengan jari-jari tiap lingkaran menunjukkan kedalaman tiap upapohon yang

Persiapan bagi Presbiter yang akan melayani pada Ibadah Hari Minggu, tanggal 16 Oktober 2016 dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 11 Oktober 2016 pukul 20.00 WIB

Wilayah merupakan unsur kedua, karena dengan adanya wilayah yang didiami oleh manusia, maka negara akan terbentuk. Jika wilayah tersebut tidak ditempati secara

More than ever possible before, the Internet increases the quantity and expands the richness of information in real-time to a much wider set of participants and thereby

Thai employees with longer company service have a greater degree of normative commitment3. Thai employees with higher educational qualifications have a greater degree

Suatu penelitian yang bertujuan memberikan arahan pengembangan ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Khatulistiwa Pontianak telah dilakukan.. Penelitian terdiri dari 3 bagian