• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARAHAN PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA PONTIANAK ISKANDAR ZULKARNAIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARAHAN PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA PONTIANAK ISKANDAR ZULKARNAIN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ARAHAN PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU

KOTA PONTIANAK

ISKANDAR ZULKARNAIN

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2006

(2)

ABSTRAK

ISKANDAR ZULKARNAIN. Arahan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau

Kota Pontianak. Dibimbing oleh ARIS MUNANDAR dan BAMBANG

SULISTYANTARA.

Suatu penelitian yang bertujuan memberikan arahan pengembangan ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Khatulistiwa Pontianak telah dilakukan. Penelitian terdiri dari 3 bagian yang bertujuan (1) menentukan prioritas fungsi RTH berdasarkan preferensi masyarakat, (2) mengidentifikasi dan menentukan jenis RTH dan (3) menyusun arahan pengembangan RTH yang spesifik lokasi.

Konsideran utama dalam pengembangan RTH menurut penilaian kelompok responden yang terdiri dari akademisi, praktisi dan birokrasi, berturut-turut meliputi pertimbangan ekologi, ekonomi, sosial dan budaya. Sedangkan hasil analisis terhadap jenis RTH secara berturut-turut jalur hijau kota merupakan urutan pertama, taman kota urutan kedua dan lapangan olah raga pada urutan ketiga.

Analisis spasial dengan geographic information system (GIS) terhadap pemanfaatan lahan saat ini diidentifikasi kawasan non RTH dan RTH terdiri atas kawasan permukiman dan kawasa n terbangun 6.573 ha (61%), sungai 600 ha (5,6%), penggunaan lainnya 1.513 ha (14,03%), RTH seluas 2.096 ha (19,44%) dikelompokkan dalam 7 jenis yaitu, jalur hijau kota 322 ha (3%), taman kota 8 ha (0,1%), lapangan olah raga 53 ha (0,5%), taman rekreasi/agrowisata 817 ha (7,6%), pemakaman umum 45 ha (0,4%), green belt 840 ha (7,8%) dan hutan kota 10 ha (0,1%). Pengembangan RTH berdasarkan RTRW Kota Pontianak sampai dengan tahun 2012 dipertahankan seluas 2.066 ha (19,16%), yang terdiri atas: jalur hijau kota 359 ha (3,3%), taman kota 7 ha (0,1%), lapangan olah raga 65 ha (0,6%), taman rekreasi/agrowisata 926 ha (8,6%), pemakaman umum 51 ha (0,5%), green belt 643 ha (6%) dan hutan kota 14 ha (0,1%). Arahan pengembangan RTH terutama pada green belt-kawasan ya ng sesuai dengan lokasi spesifik Kota Pontianak, yaitu pada lahan gambut, kawasan tergenang tepian air, serta kawasan konservasi. Pemilihan vegetasi diarahkan pada jenis tanaman lokal dan tanaman budidaya sesuai habitat, sehingga keberadaan RTH dapat bermanfaat sebagai penyeimbang pembangunan kota.

(3)

ARAHAN PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU

KOTA PONTIANAK

ISKANDAR ZULKARNAIN

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Arsitektur Lanskap

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(4)

Judul Tesis : Arahan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Kota Pontianak

Nama : Iskandar Zulkarnain NRP : A 352030051 Program Studi : Arsitektur Lanskap

Disetujui Komisi Pembimbing

Dr.Ir. Aris Munandar, MS. Dr. Ir.Bambang Sulistyantara, M.Agr. Ketua Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Arsitektur Lanskap

Dr. Ir.Nizar Nasrullah, M.Agr Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS.

(5)

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang dilimpahkan kepada penulis dalam menyusun tesis ini, dengan judul Arahan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Kota Pontianak.

Penyusunan tesis ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Aris Munandar, MS. sebagai ketua komisi pembimbing dan Bapak Dr. Ir. Bambang Sulistyantara, M.Agr. sebagai anggota komisi pembimbing serta Bapak Dr. Ir. Nizar Nasrullah, M.Agr. selaku Ketua Program Studi Arsitektur Lanskap, beserta Bapak/Ibu staf pengajar dan karyawan Studio Arsitektur Lanskap IPB, yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, saran dan pelayanan.

2.

3.

Pemerintah Kota Pontianak yang telah memberikan dukungan dan izin kepada penulis untuk melaksanakan tugas belajar pada Program Studi Arsitektur Lanskap Sekolah Pasca Sarjana IPB.

Keluarga tercinta, istri dan anak-anak, yang telah rela dan ikhlas berpisah, serta saudara-saudarku, doa dan ketulusan kalian turut memberikan inspirasi dalam proses belajar dan penyelesaian tesis ini.

4. Teman-teman angkatan 5 Program Studi Arsitektur Lanskap Sekolah Pasca Sarjana IPB, teman-teman anggota asrama mahasiswa Kalimantan Barat Rahadi Oesman Bogor dan Ibu pengasuh serta semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril dan materil dalam menyelesaikan tugas ini.

Akhirnya penulis sampaikan semoga tesis ini dapat bermanfaat kepada semua pihak.

Bogor, Juni 2006 Iskandar Zulkarnain

(6)

RIWAYAT HIDUP

ISKANDAR ZULKARNAIN, dilahirkan di Pontianak Propinsi Kalimantan Barat pada tanggal 4 Juni 1961, sebagai anak kelima dari 6 (enam) bersaudara dari pasangan A. Rachman (almarhum) dan Natjik H. Nungtjik (almarhumah).

Pada Tahun 1974, penulis menyelesaikan pendidikan dasar pada SD Negeri No.2 Pontianak. Pendidikan menengah penulis selesaikan pada SMP Negeri 6 Pontianak tahun 1977. Pada tahun 1981 penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) Daerah Kalimantan Barat di Pontianak, pada tahun yang sama diterima sebagai karyawan Dinas Perkebunan Propinsi Kalimantan (Proyek PRPTE) pada UPP Sungai Pinyuh Kabupaten Pontianak, selanjutnya pada tahun 1987 diterima sebagai pegawai negeri sipil daerah Propinsi Kalimantan Barat (Sekolah Pertanian Menengah Atas di Singkawang, tahun 1989 sebagai Mantri Tani Kecamatan Pontianak Timur Kotamadya Pontianak). Pendidikan sarjana ditempuh di Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak lulus tahun 1994. Kesempatan melanjutkan program S2 pada Program Studi Arsitektur Lanskap, Institut Pertanian Bogor (IPB) diperoleh pada tahun 2003 atas bea siswa Pemda Kota Pontianak.

Bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Pontianak dengan jabatan Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Dinas Urusan Pangan Kota Pontianak, jabatan terakhir sebagai Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Pengkajian dan Pengembangan Lidah Buaya Nasional di Pontianak.

Penulis menikah pada tanggal 8 Agustus 1987, dengan Uray Sandra Panji Anom dan dikaruniai putra Insan Rachmanda (18 tahun), Annisa Pratiwi (15 tahun), Jihan Nabila (14 tahun) dan Eisya Azzahra (6 tahun).

(7)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Arahan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Kota Pontianak, merupakan karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.

Bogor, Juni 2006

Iskandar Zulkarnain NRP A 352030051

(8)

Karya kecil ini kupersembahkan kepada kedua ibundaku yang tercinta: pada saat-saat terakhirnya aku pergi meninggalkan mereka, “kau mau kemane In” begitu Mak berkata ketika aku mau meninggalkan Pontianak menuju Bogor, pada 30 Juni 2003. “Bile kau balek In” kata -kata itu yang diucapkan Yang ketika aku terkahir kali bertemu dengannya pada Idul Fitri 1426 H. Kini keduanya telah menghadap Al Khalik, “jadikanlah ilmu yang kudapat menjadi Jariah untuknya, ya Allah”.

Bogor, Juni 2006

....untuk istriku Uray Sandra Panji Anom, dan anak-anakku Randa, Ica, Jihan dan Esy yang rela dan ikhlas berpisah

...serta Kanda Drs. H. Bachtiar, Hj. Ratna Muchsin, Ramli, Farida Arifin, dan adinda Ernawaty Supriyanto, terima kasih atas doa dan ketulusannya, semoga menjadi amal kepada Allah.

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan ... ... 4

1.3. Manfaat Penelitian ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Kota ... 5

2.2. Ruang Terbuka Hijau... 7

2.3. Fungsi Rua ng Terbuka Hijau... 8

2.4. Jenis Ruang Terbuka Hijau ... ... 12

2.5. Luas Ruang Terbuka Hijau ... 13

2.6. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau ... 16

III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu Penelitian ... 19

3.2 Metode ... 20

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum Lokasi Penelitian ... 4.1.1. Letak Geografis dan Administratif ... 28 28 4.1.2. Iklim ... 29 4.1.3. Topografi ... 29 4.1.4. Jenis Tanah ... 30 4.1.5. Hidrologi ... 31

4.2. Kondisi Sosial Ekonomi ... 4.2.1. Demografi .... ... 35 35 4.2.2. Pendidikan ... 38

(10)

4.3.

4.4.

4.2.3. Mata Pencaharian ... 4.2.4. PDRB dan Pendapatan Perkapita ... Tata Guna Lahan ... 4.3.1. Penggunaan Lahan ... 4.3.2. Potensi Pengembangan RTH ... Analisis Pengembangan RTH ... 4.4.1. Analisis Fungsi RTH ... ... 4.4.2. Analisis Jenis RTH ... 4.4.3. Analisis Spasial ... 4.4.4. Arahan Pengembangan ... 4.4.5. Rekomendasi Pengembangan ... 38 39 41 41 42 44 44 52 64 69 84

V. SIMPULAN DAN SARAN ... ... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN...

98 100 105

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Penggunaan Lahan Kota Pontianak Berdasarkan RTRW 2002-2012 dan kondisi tahun2003... 3 2. Standar luas RTH secara umum... 14 3. Standar perencanaan Ruang Terbuka Hijau di lingkungan pemukiman .. 15 4. Kriteria sumberdaya pengembangan RTH Kota Pontianak ... 25 5. Urgensi pengembangan RTH Kota Pontianak berdasarkan ketergenangan

wilayah ... ... 30 6. Urgensi pengembangan RTH Kota Pontianak berdasarkan jenis tanah .... 31 7. Sungai dan Parit di Kota Pontianak ... 32 8. Urgensi pengembangan RTH Kota Pontianak berdasarkan tingkat abrasi 35 9. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Kota Pontianak tahun 2000-2003

dan kepadatan penduduk tahun 2003... .... 36 10. Urgensi pengembangan RTH Kota Pontianak berdasarkan kesesuaian

kepadatan penduduk ... 37 11. Penduduk Kota Pontianak Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 38 12. Mata Pencaharian Penduduk Kota Pontianak tahun 2003... 39 13. Perkembangan PDRB dan Pendapatan Regional Perkapita Kota

Pontianak Berdasarkan Harga Konstan 1993 Tahun 1994 – 2003 ... 40 14. Perkembangan PDRB dan Pendapatan Regional Perkapita Kota

Pontianak Berdasarkan Harga Berlaku Tahun 1994 – 2003 ... 40 15. Perubahan Peruntukan Lahan Kota Pontianak Berdasarkan RUTRK 1994

– 2004 ... 42 16. Rencana Alokasi Pemanfaatan Ruang Kota Pontianak Hingga Tahun

2012 ... 43 17. Potensi Pengembangan RTH berdasarkan rencana alokasi pemanfaatan

ruang Kota Pontianak hingga tahun 2012 ... 44 18. Urutan prioritas pengembangan RTH berdsarkan fungsi menurut

penilaian agregat ... 44 19. Analisis Alternatif Fungsi RTH Kota Pontianak menurut Kelompok

(12)

20. Luas tanam, produktivitas dan produksi lidah buaya di Kota Pontianak

(1995-2004) ... 48

21. Urgensi pengembangan RTH produktif Kota Pontianak berdasarkan produktivitas wilayah ... 49

22. Urgensi pengembangan RTH Kota Pontianak berdasarkan kawasan budaya ... 52

23. Urgensi pengembangan RTH Kota Pontianak berdasarkan tradsi budaya 52 24. Urutan prioritas pengembangan RTH berdasarkan bentuk menurut penilaian agregat ... ... 53

25. Analisis alternatif jenis RTH Metode Perbandingan Eksponensial ... 54

26. Penyebaran jalur hijau Kota Pontianak ... 57

27. Penyebaran taman kota di Kota Pontianak ... 59

28. Penyebaran lapangan olah raga di Kota Pontianak ... 60

29. Penyebaran pemakaman umum Kota Pontianak ... 62

30. Analisis kecukupan RTH Kota Pontianak ... 64

31. Pengembangan RTH Kota Pontianak berdasarkan RTRW s/d tahun 2012 69 32. Penilaian potensi relatif pengembangan RTH berdasarkan hubungan bentuk dan fungsi ... 70

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Lokasi penelitian ... 19 2. Bagan alir kerja penelitian ... 21 3. Peta administrasi Kota Pontianak ... 28 4. Kondisi lansakap yang dipengaruhin ekologis (a. perubahan iklim

mikro pengaruh vegetasi di Jalan A. Yani, b. banjir di Jalan MT. Haryono akibat perubahan daerah resapan air di kawasan hulu Parit

Tokaya) ... 46 5. Kawasan terbuka mengakibatkan pendangkalan parit (lokasi DAS

Sungai Jawi) ... 47 6. Beberapa jenis tanaman di Kawasan Sentra Agribisnis; lidah buaya

(Aloevera Chinensis), pepaya (Carica papaya ), seledri (Apium

groveoles) dan salad ... 49 7. Taman di lingkungan Mesjid Raya Mujahidin ... 50 8. Tanaman memberikan nilai budaya antara bangunan dan lanskap

(arsitektur rumah panjang dan atap kajang, Kantor Gubernur Propinsi

Kalimantan Barat dan Keraton Kadriah) ... 51 9. Salah satu kondisi jalur hijau tepi jalan di Jalan A. Yani ... 55 10. Salah satu kondisi jalur hijau median jalan di Jalan A. Yani ... 55 11. Jalur hijau tepian air, (a) sebagai drainase induk di Parit Sungai Jawi,

(b) jalur hijau tepi Sungai Kapuas sebagai penahan abrasi di

Kecamatan Pontianak Utara ... 56 12. Jalur hijau penyempurna Jembatan Kapuas ... 57 13. Tugu Khatulistiwa dan festival budaya, merupakan simbol Kota

Pontianmak ... 58 14. Taman Alun Kapuas Pontianak ... 59 15. Stadion olah raga Sultan Syarif Abdurrachman ... 60 16. Taman rekreasi/agrowisata (a. Taman Ria Agro Khatulistiwa di

Kecamatan Pontianak Barat, b. Agrowisata Kawasan Sentra Agribisnis /Pusat Kajian Lidah Buaya Nasional-AVC) ... 61 17. Kondisi green belt di Kecamatan Pontianak Barat (a. kawasan hutan

sekunder yang berubah fungsi, b. kebun campuran) ... 63 18. Kondisi hutan kota (a. hutran kota di kawasan Universitas Tanjung

Pura, b. hutan kota latar belakang di Pendopo Gubernur Jalan A.

(14)

19. Peta penggunaan lahan ... 65

20. Peta kondisi RTH Eksisting ... 67

21. Peta rencana pengembangan RTH ... 68

22. Contoh Jalur hijau dengan pedestrian untuk pejalan kaki di Jalan H. Juanda Bogor dan di Kuching, Sarawak ... 71

23. Contoh penataan jalur hijau tepian air, berfungsi ekologis, ekonomis dan sosial di Kuching, Sarawak ... 72

24. Contoh taman kota dengan vegetasi tanaman buah dengan tajuk dimodifikasi di Kebun Raya Bogor ... 75

25. Buah durian (Durio zibethinus) di lokasi agrowisata Pal Lima (Pontianak Post, 6 Januari 2006) ... 77

26. Tanaman lidah buaya (Aloe vera Chinensis) di Kawasan Agrowisata -Sentra Agribisnis Pontianak ... 78

27. Tumpang sari antara tanaman pepaya (Carica papaya) dan Tanaman Kunyit (Curcuma domestica ) di Kawasan Agrowisata-Sentra Agribisnis Kecamatan Pontianak Utara ... 79

28. Maka m Sultan Syarif Abdulrachman, Batu Layang dan pemakaman Sungai Bangkong ... 81

29. Peta kesesuaian berdasarkan kriteria fungsi ekologi ... 86

30. Peta kesesuaian berdasarkan kriteria fungsi ekonomi ... 88

31. Peta kesesuaian berdasarkan kriteria fungsi sosial ... 90

32. Peta kesesuaian berdasarkan kriteria fungsi budaya ... 91

33. Peta kesesuaian lahan pengembangan RTH Kota Pontianak ... 93

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Bagan Matriks Metode Perbandingan Eksponensial alternatif bentuk

dan fungsi ... ... 106 2. Data iklim Kota Pontianak tahun 1995 s/d 2004 ... 107 3. Penilaian alternatif fungsi RTH Kota Pontianak kelompok responden

akademisi ... 108 4. Penilaian alternatif fungsi RTH Kota Pontia nak kelompok responden

praktisi... ... 109 5. Penilaian alternatif fungsi RTH Kota Pontia nak kelompok responden

birokrasi.. ... 110 6. Analisis alternatif fungsi RTH Kota Pontianak ... 111 7. Penilaian alternatif bentuk RTH Kota Pontianak kelompok responden

akademisi ... 112 8. Penilaian alternatif bentuk RTH Kota Pontianak kelompok responden

Praktisi ... 113 9. Penilaian alternatif bentuk RTH Kota Pontianak kelompok responden

Birokrasi ... 114 10. Analisis alternatif bentuk RTH Kota Pontianak ... 115 11. Penyebaran pemakaman umum Kota Pontianak ... 116 12. Pengembangan RTH Kota Pontianak berdasarkan RTRW s/d tahun

2012 ... 118 13. Skor dan pembobot kriteria fungsi RTH berdasarkan penilaian

responden ... 119 14. Arahan pengembangan RTH Kota Pontianak berdasarkan lokasi

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat kepuasan pengguna jasa layanan dalam penelitian ini mencakup aspek kualitas informasi, kualitas sistem, kualitas pelayanan, kepuasan pengguna, dan loyalitas pengguna

Kecemasan diri yang sifatnya abstrak akan sulit jika divisualkan secara langsung tanpa ditampilkan secara simbolik. Maka dari itu ungkapan secara simbolik digunakan

Dari sisi pengeluaran, pada Triwulan II-2017, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen konsumsi LNPRT yang tumbuh sebesar 7,41 persen, kemudian diikuti oleh

Pemilihan MFCC sebagai metode ekstraksi ciri dan codebook sebagai metode identifikasi suara diharapkan dapat memberikan hasil berupa jumlah orang yang bertepuk tangan

[r]

Berdasarkan hal di atas maka perlu dilakukan kajian pendugaan ukuran pertama kali matang gonad ikan senggaringan ( Mystus nigriceps ) sebagai informasi dasar untuk

Kajian ini dikalukan berdasarkan objektif yang disasarlan oleh pengkaji iaitu kaedah paparan yang digunakan untuk menarik minat pengunjung datang ke galeri, masalah yang dihadapi

Akan tetapi, yang menjadi persoalan dalam ritual setiap tarekat yang ada adalah bahwa hampir mayoritas ritual tarekat mencitrakan Tuhan dalam bentuk atau citra laki-laki dan