• Tidak ada hasil yang ditemukan

1/27 MEMBANGUN KABUPATEN GROBOGAN MELALUI SISTEM INFORMASI DAN DATA PEMBANGUNAN DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "1/27 MEMBANGUN KABUPATEN GROBOGAN MELALUI SISTEM INFORMASI DAN DATA PEMBANGUNAN DAERAH"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

MEMBANGUN KABUPATEN GROBOGAN MELALUI SISTEM INFORMASI DAN DATA PEMBANGUNAN DAERAH

Nama Diklat : Diklatpim Tingkat IV Angkatan CV

Tahun : 2017

Ruang lingkup inovasi : Kabupaten/Kota

Cluster inovasi : Perencanaan Pembangunan, Penelitian & Statistik Inovator : A RISMIARI, ST, MM

Jabatan : KASUBID PENGOLAHAN DATA, INFORMASI DAN PELAPORAN

Instansi : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Latar Belakang

Sesuai ketentuan dalam Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan bahwa perencanaan daerah harus didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, serta menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, menyatakan bahwa “Menteri Dalam Negeri secara periodik melakukan penyempurnaan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah, sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Penyempurnaan data dan informasi perencanaan pembangunan, sangat diperlukan karena data dan informasi akan berubah seiring dengan perubahan zaman.

Perkembangan situasi sosial politik beberapa tahun belakang ini telah mendorong perubahan pelaksanaan pemerintahan dari yang bersifat sentralistik menjadi

desentralistik yag diaktualisasikan dalam kebijakan otonomi daerah dengan memberikan peranan yang lebih besar kepada daerah untuk melaksanakan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan. Sehubungan dengan hal tersebut tuntutan bagi pemerintah daerah untuk menyusun suatu perencanan dan

pengendalian pembangunan yang baik sangat diharapkan agar efektifitas dan efisiensi pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan dapat terlaksana sesuai dengan kondisi dan permasalahan yang dihadapi.

Untuk melaksanakan hal-hal tersebut, kebutuhan akan data dan informasi yang akurat dan mutakhir serta mudah diakses atau didapatkan menjadi tuntutan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi. Karena data dan informasi yang tidak tersedia dan tertata dengan baik akan menyulitkan bagi seorang perencana dan evaluator dalam memanfaatkan dan mengolah data dan informasi tersebut untuk menyusun suatu rencana dan langkah-langkah evaluasi sesuai dengan tujuan dan sasaran yang

diharapkan. Kelengkapan jenis data dan kemutakhiran data akan dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat dan dunia usaha.

(2)

2/27

Bahwa dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan data dan informasi pembangunan daerah, maka pemerintah perlu mengumpulkan dan mengisi data pembangunan daerah. Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No 8 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah bahwa suatu daerah wajib menyediakan suatu sistem informasi yang mendokumentasikan, mengadministrasikan, serta mengolah data pembangunan daerah menjadi informasi yang disajikan kepada masyarakat dan bahan pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kinerja pemerintah.

Berdasarkan Peraturan Bupati Grobogan No 72 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok Fungsi, Uraian Tugas Jabatan dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Grobogan, Bappeda melalui Kasubid Pengolahan Data, Informasi dan Pelaporan sesuai Tugas Pokok dan Fungsinya, yaitu :

a. Menyusun rencana dan program kegiatan Sub Bidang Pengolahan Data, Informasi dan Pelaporan berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya dan peraturan perundang-undangan;

b. Melaksanakan koordinasi internal maupun eksternal baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan informasi, masukan, serta dalam rangka sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan kegiatan;

c. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pengolahan data, informasi dan pelaporan pembangunan Daerah;

d. Menyiapkan bahan dan melaksanakan koordinasi kebijakan pengolahan data, informasi dan pelaporan pembangunan daerah;

e. Menyiapkan bahan melaksanakan pembinaan dan sosialisasi kebijakan pengolahan data, informasi dan pelaporan pembangunan daerah;

f. Menyiapkan bahan dan melaksanakan publikasi kebijakan perencanaan pembangunan daerah, baik dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat;

g. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengembangan data dan informasi tentang potensi daerah;

h. Melaksanakan monitoring, mengevaluasi, dan menilai kinerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

Salah satu permasalahan yang saat ini dihadapi dalam menyiapkan bahan melaksanakan pembinaan dan sosialisasi kebijakan pengolahan data, informasi dan pelaporan pembangunan daerah adalah tidak tersedianya data dan informasi dari OPD yang tepat waktu. Kondisi ini disebabkan antara lain :

1. Penyediaan data dari OPD masih disampaikan secara manual

(3)

2. Belum tersedianya sistem informasi yang dapat diakses secara online sehingga pelayanan informasi ke masyarakat belum transparan dan belum bisa tersaji secara cepat dan akurat

3. SDM yang khusus menangani data belum tersedia

Berkaitan dengan hal tersebut, Sub. Bidang Pengolahan Data, Informasi dan Pelaporan telah melakukan upaya dengan melaksanakan tugas pokok dan fungsi secara optimal, antara lain sebagai berikut :

1. Berupaya untuk meningkatkan kualitas penyediaan data dengan secepat mungkin mendistribusikan form isian data ke OPD yang terkait akan kebutuhan isian data.

2. Melakukan koordinasi baik formal maupun informal dengan OPD terkait untuk penyusunan data dasar perencanaan.

3. Membuat draft laporan hasil pengiriman data dari OPD sehingga mempermudah dalam pengecekan hasil kelengkapan pengiriman data.

4. Menghubungi setiap OPD yang belum mengirimkan isian data untuk memenuhi kelengkapan data baik lewat telepon, sms maupun Whats App (WA).

Walaupun upaya-upaya tersebut diatas telah dilaksanakan secara maksimal, namun masih terdapat kendala dalam pelaksanaan kegiatan penyediaan data dasar perencanaan.

Tabel 1

Data Existing Lama Waktu Pengembalian

Form Isian Data Dasar Perencanaan s.d Semester I Tahun 2017

(4)

4/27

No Instansi Kelompok Data

Lama Pengembalian Form Isian Data

(Rata-rata Hari)

Mekanisme

1. Dinas Komunikasi dan Informatika Umum 21 Surat, email

2. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Umum 30 Surat, email

3. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah Umum 15 Surat, email

4. Bagian Pemerintahan Desa Setda Umum 21 Surat, email

5. Badan Pusat Statistik 15 Surat, email

6. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Sosial Budaya 30 Surat, email

7. Dinas Pendidikan Sosial Budaya 30 Surat, email

8. Kementerian Agama Sosial Budaya 15 Surat, email

9. Dinas Kesehatan Sosial Budaya 30 Surat, email

10. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sosial Budaya 21 Surat, email

11. Dinas Sosial Sosial Budaya 30 Surat, email

12. Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Sosial Budaya 21 Surat, email

13. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sosial Budaya 30 Surat, email

14. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Sosial Budaya 21 Surat, email

15. Dinas Pertanian Sumber Daya Alam 30 Surat, email

16.

(5)

Dinas Peternakan dan Perikanan

(6)

6/27

Sumber Daya Alam

(7)

30

(8)

8/27

Surat, email

(9)
(10)

10/27

17. Dinas Ketahanan Pangan Daerah Sumber Daya Alam 30 Surat, email

18. Dinas Lingkungan Hidup Sumber Daya Alam 30 Surat, email

19. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Infrastruktur 30 Surat, email

20. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Infrastruktur 30 Surat, email

21. Dinas Perhubungan Infrastruktur 30 Surat, email

22. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Ekonomi 21 Surat, email

23. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Ekonomi 30 Surat, email

24. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Ekonomi 30 Surat, email

25. Bagian Perekonomian Setda Ekonomi 21 Surat, email

26. Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Keuangan 21 Surat, email

27. Badan Kesatuan Bangsa dan Linmas Politik, Hukum dan Keamanan 21 Surat, email

28. Satuan Polisi Pamong Praja Politik, Hukum dan Keamanan 21 Surat, email

29. Sekretariat DPRD Politik, Hukum dan Keamanan 21 Surat, email

30. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Insidensial 21 Surat, email

31. 19 Kecamatan Sosbud, SDA, Ekonomi, Polhukam, Insidensial 30 Surat, email

Dari tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa waktu pengembalian atas permintaan isian data perencanaan sangat terlambat sebagian besar rata-rata diatas 21 hari. Salah satu penyebab adalah prosedur surat-menyurat yang memakan waktu lama dan juga form isian hilang atau karena tertumpuk dengan berkas pekerjaan lain yang menumpuk. Walaupun memang tidak bisa dihindari bahwa faktor SDM juga turut mempengaruhi atas ketepatan ketersediaan data dasar perencanaan.

Kesenjangan antara kondisi yang diinginkan dengan kondisi yang terjadi saat ini dapat diperlihatkan dalam tabel di bawah ini :

(11)

Tabel 2

Kesenjangan antara kondisi yang terjadi dan kondisi yang diharapkan

NO KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIHARAPKAN ANALISIS PENYEBAB

1 Tim (OPD) sering terlambat dalam penerimaan form isian data karena prosedur surat menyurat yang panjang di instansi kerja Lebih cepatnya personil / tim dalam menerima form isian atas data perencanaan Prosedur pendelegasian surat dari Kepala Badan/Dinas kepada personil tim memerlukan waktu yang panjang

2 Materi / form isian permintaan data yang dikirim ke OPD, seringkali hilang, sehingga harus berulang kali dikirim Adanya aplikasi tentang Informasi dan Data Pembangunan Daerah

- Penyampaian form isian data ke OPD masih bersifat manual

- Penyediaan aplikasi online sebagai sarana untuk mempercepat permintaan / penyediaan atas data

3 Terlambatnya waktu pengembalian form permintaan isian data dari OPD terkait Tepatnya waktu pengembalian atas isian data dari OPD Karena penerimaan surat permintaan atas data mengalami keterlambatan, sehingga menyebabkan pengisian data juga mengalami kemunduran waktu 4 Belum adanya tenaga khusus yang menangani data Tersedianya SDM / tenaga khusus yang menangani data Belum tersedianya anggaran untuk rekrutmen fasilitator/SDM yang khusus menangani data

Dari tabel diatas dapat dilihat adanya permasalahan dalam penyediaan data di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Grobogan, sebagai berikut:

a. Man

Sumber Daya Manusia yang khusus menangani data belum ada, sehingga apabila ada kebutuhan atas permintaan data yang masuk maka perlu waktu dalam pemenuhan data.

b. Machine ( Peralatan )

(12)

12/27

Belum tersedianya sistem informasi yang dapat diakses secara online sehingga pelayanan informasi ke masyarakat belum transparan dan belum bisa tersaji secara cepat dan akurat.

c. Money ( Keuangan )

Belum adanya anggaran untuk membangun aplikasi Sistem Informasi dan Data Pembangunan Daerah.

d. Methode

Belum tersedianya data pembangunan daerah yang valid dan sistem informasi yang menyajikan data pembangunan secara real time.

e. Material

Belum tersedia data pembangunan daerah yang valid dan sistem informasi yang terintegrasi sehingga pelayanan informasi dan data belum akurat serta lambat. Publikasi informasi belum secara online sehingga terjadi kesimpangsiuran informasi yang mengakibatkan sering terjadi kesulitan dalam melaksanakan koordinasi dalam rangka sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan kegiatan.

Untuk menganalisa permasalahan di atas digunakan metode Leavitt’s Model ( 1965 ). Leavitt’s Model membagi organisasi menjadi 4 elemen yaitu People ( Sumber Daya Manusia ), Task ( Tugas ), Structure ( Struktur ) dan Technology ( Teknologi ) yang memberikan pendekatan baru untuk interaktif yang saling berkaitan, mempengaruhi dan menentukan kelangsungan suatu organisasi.

Leavitt’s Model menekankan bahwa perubahan sekecil apapun pada salah satu elemen akan berdampak langsung terhadap elemen yang lain sehingga harus dapat menyesuaikan dengan perubahan yang ada.

Diagram Leavitt’s Model disajikan sebagaimana gambar 1 di bawah ini :

Gambar 1

Analisis Model Leavitt’s

(13)

TECHNOLOGY

TASK

STRUCTURE

PEOPLE

Kondisi permasalahan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Grobogan dilihat dari 4 (empat) elemen Leavitt’s Model adalah sebagai berikut :

(14)

14/27

Tabel 3

Diagnosa Elemen Leavitt’s Model

Leavitt’s Model Kondisi Saat Ini Masalah Dan Penyebab Masalah Rencana Terobosan / Inovasi Dampak inovasi / perubahan

Tugas (Task)

1. Form isian atas permintaan data telah disampaikan kepada OPD, akan tetapi sering terlambat diterima oleh personil yang menangani data.

2. Materi yang telah diberikan kepada OPD sering hilang.

3. OPD sering terlambat dalam menindaklanjuti permintaan data

1. Prosedur surat menyurat yang panjang sehingga memakan waktu yang cukup lama untuk samapi di tangan personil penyedia data

2. Materi masih diberikan secara manual

3. Keterlambatan penerimaan surat permintaan isian data oleh personil penyedia data

1. Penyampaian permintaan data ke OPD perlu lebih awal

2. Adanya sistem yang bisa diakses oleh penyedia data sehingga bisa mencetak sendiri materi

3. Adanya sistem yang didalamnya berisi perkembangan informasi/berita secara cepat

1. Penyampaian permintaan data bisa lebih cepat sampai

2. Materi/form isian selalu tersedia, tidak hilang

3. OPD akan mengetahui perkembangan informasi secara cepat

Actors/ People

Keterbatasan kemampuan serta ketrampilan SDM

Minimnya pengetahuan serta ketrampilan yang dimiliki Peningkatan kapasitas SDM yang ada SDM lebih cakap dalam pekerjaannya

Structure Kurangnya koordinasi dan komunikasi antar organisasi perangkat daerah maupun masing-masing bidang Padatnya jadwal pekerjaan oleh masing-masing personil tim Koordinasi dan pendekatan secara intensif ke OPD terkait Terjalinnya hubungan yang lebih erat dengan OPD lain sehingga mempermudah pelaksanaan tugas

Technology

Belum tersedianya Sistem yang berisi tentang penyajian informasi dan data dasar pembangunan daerah secara real time

Keterbatasan akan pengetahuan dan ketrampilan tentang penggunaan teknologi informasi Pembuatan sistem aplikasi yang berisi tentang informasi dan data dasar pembangunan daerah untuk mendukung program perencanaan pembangunan daerah

1. Penyampaian atas perkembangan informasi kepada OPD lebih tepat waktu dan sasaran

2. Pembaharuan akan penyediaan data oleh OPD lebih cepat.

Dari metode Leavitt’s diatas, tampak area yang bermasalah yaitu pada pelaksanaan penyajian informasi yang belum optimal terlihat antara lain sebagai berikut :

(15)

a. Structure : kurangnya koordinasi dan komunikasi antar organisasi perangkat daerah maupun bidang sehingga penyajian informasi dan pengelolaan data pembangunan daerah belum berjalan sesuai harapan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perencanaan pembangunan daerah.

b. Task : tugas pengolahan data dan penyajian informasi pembangunan daerah belum dilaksanakan dengan maksimal dikarenakan prosedur yang panjang.

c. People : kurangnya SDM yang menguasai teknologi informatika dan koordinasi antar staf

d. Technology : belum tersedianya sistem informasi dan data pembangunan daerah secara online yang mempercepat OPD dalam update data perencanaan.

Dari keempat komponen model Leavitt’s diatas yang paling perlu diintervensi adalah Task ( tugas ) yaitu belum maksimalnya tugas penyedia dan pengolahan data secara maksimal yang diakibatkan karena belum adanya alat informasi yang bisa diupdate lebih cepat. Faktor lain yang perlu diintervensi adalah technology, yaitu pembuatan sistem aplikasi yang berisi tentang informasi dan data dasar pembangunan daerah untuk mendukung program perencanaan pembangunan daerah. Untuk itu diperlukan inovasi aplikasi yang berisi tentang informasi dan data pembangunan daerah sehingga penyediaan akan data lebih cepat terpenuhi.

Teknologi aplikasi yang dipilih untuk mempermudah serta memcepat pelaksanaan tugas di Sub. Bidang Pengolahan Data, Informasi dan Pelaporan dalam ketepatan penyediaan data adalah aplikasi Sistem Informasi dan Data Pembangunan Daerah. Sistem aplikasi ini berisi tentang penyediaan data-data dasar seluruh urusan yang nantinya bisa diolah untuk kebutuhan data perencanaan, diantaranya data kebutuhan RPJMD serta perencanaan dalam tata ruang.

Indikator keberhasilan atas penyediaan Sistem Informasi Dan Data Pembangunan Daerah sebagai sarana mempermudah dalam penyediaan data dasar perencanaan adalah sebagai berikut :

1. Kecepatan penyampaian informasi kepada OPD terkait.

2. Tersedianya data dasar kebutuhan perencanaan yang lebih lengkap, lebih tepat dan lebih cepat, dikarenakan OPD bisa mengakses data dari mana saja.

3. Penyampaian materi / bahan atas form kebutuhan data lebih maksimal dan paperless

(16)

16/27

Sebagai upaya dalam rangka menambah referensi guna memperluas kerangka berpikir peserta DiklatPim IV Angkatan 105, maka dilaksanakan benchmarking to best practise ke Dinas Kesehatan, dan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung Provinsi Bali pada tanggal 4 September sampai dengan 7 September 2017 diperoleh informasi dan nilai-nilai yang sangat penting yang dapat dijadikan contoh dalam peningkatan kinerja peserta diklatpim IV di unit kerja masing-masing serta sebagai acuan dalam pelaksanaan proyek perubahan, diantaranya sebagai berikut :

1. Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

a. Komitmen pimpinan yang kuat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat;

b. Penggunaan teknologi dalam memberikan pelayanan yang cepat, efektif, efisien dan transparan;

c. Penempatan pegawai yang berkompeten di Dinas Kesehatan Kabupaten Badung.

2. Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung

a. Gaya kepemimpinan yang adaptif dengan merangkul masyarakat dan semua stakeholder;

b. Pemberian suri tauladan yang baik terbukti dapat merubah mindset para petani asparagus untuk melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya sehingga mendapat hasil panen yang maksimal;

c. Pemberian kesempatan/reward bagi seluruh warga masyarakat yang ikut serta dalam meramaikan festival budaya pertanian dengan cara menyediakan lokasi untuk memperkenalkan / menjual hasil pertanian;

d. Penggunaan teknologi informasi dalam memperkenalkan festival budaya pertanian untuk menarik wisatawan baik domestik ataupun mancanegara.

(17)

Berdasarkan hasil identifikasi kondisi dan permasalahan pada komponen people, task, structure dan technology serta hasil Benchmarking pada Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung Provinsi Bali yang dilaksanakan pada tanggal 4 sampai dengan 7 September 2017, Best Practice yang bisa diambil dan diterapkan di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Grobogan antara lain :

a. Kepemimpinan yang adaptif dengan merangkul masyarakat dan semua stakeholder;

b. Kepemimpinan yang dapat memberikan suri tauladan yang baik;

c. Komitmen pemimpin yang kuat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat;

d. Penempatan pegawai yang berkompeten;

e. Penggunaan teknologi dalam memberikan pelayanan yang cepat, mudah, transparan, efektif dan efisien.

Bertolak dari kesenjangan kondisi yang diharapkan dengan kondisi riil yang terjadi di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Grobogan, khususnya di Sub. Bidang Pengolahan Data, Informasi dan pelaporan serta analisis permasalahan dan hasil benchmarking to best practise, maka dirumuskan inovasi untuk

menerapkan suatu sistem kerja yang berkolaborasi dengan teknologi komunikasi dalam rangka mempercepat dan memperlancar penyediaan data dasar perencanaan, maka Penulis selaku Project Leader sebagai Kepala Sub Bidang Pengolahan Data, Informasi dan Pelaporan mempunyai gagasan inovasi Membangun Kabupaten Grobogan Melalui Sistem Informasi dan Data Pembangunan Daerah

Manfaat

Bagi Organisasi :

a. Kemudahan dalam memperoleh informasi mengenai pembangunan daerah sehingga mempermudah Pemerintah Kabupaten Grobogan menentukan Program/Kegiatan yang sesuai dan tepat untuk perencanaan pembangunan daerah;

b. Mempermudah dalam monitoring Program/Kegiatan dari Organisasi Perangkat Daerah dalam perencanaan pembangunan daerah;

(18)

18/27

c. meningkatkan efisiensi (biaya dan waktu) dalam pelaksanaan semua segi tugas organisasi

Bagi stakeholder

a. Mempermudah stakeholder untuk memperoleh informasi terkait pembangunan daerah sehingga meningkatkan koordinasi antar stakeholder;

b. Kemudahan dalam memperoleh informasi mengenai data pembangunan daerah sehingga memudahkan stakeholder menentukan Program/ Kegiatan yang sesuai dan tepat untuk perencanaan pembangunan daerah;

Bagi masyarakat :

a. Mempermudah masyarakat dalam memperoleh akses informasi tentang pembangunan daerah di Kabupaten Grobogan;

b. Mempermudah masyarakat dalam memberikan informasi kepada pemerintah tentang permasalahan dan kebutuhan terkait pembangunan daerah

Milestone

Berikut di bawah ini adalah tahapan – tahapan utama dan capaian antara pada setiap tahapan :

Tabel 4

(19)

NO

TAHAPAN

( MILESTONE )

OUTPUT WAKTU

A. JANGKA PENDEK 1. Penyusunan Tim Efektif

a. Koordinasi internal calon anggota tim efektif

b. Menentukan uraian tugas tim efektif

c. Menyusun SK draft tim efektif

d. Penandatanganan SK Tim

Terbentuknya Tim Kerja dengan SK Kepala Bappeda Minggu ke IV September, 2017

2. Rapat Koordinasi Tim efektif

a. Penyusunan dan penyampaian undangan

b. Pelaksanaan rapat koordinasi

Terlaksananya rapat koordinasi dengan hasil pemahaman tim efektif atas proyek perubahan Minggu ke V September, 2017

3. Sosialisasi Sistem Informasi dan Data Pembangunan Daerah

a. Penentuan peserta dan penyampaian undangan

b. Penyusunan bahan sosialisasi

c. Pelaksanaan sosialisasi

(20)

20/27

Pahamnya stakeholder akan manfaat dari adanya Sistem Informasi Minggu ke V September, 2017

(21)

4. Pembentukan Petugas/Personil Input Data ke Sistem

a. Pembuatan dan Penyampaian Surat Permintaan Personil Input Data Sistem Informasi

b. Rekapitulasi Personil Input Data

c. Penyusunan Draft SK Tim Input Data

d. Penandatanganan SK tim Input Data Sistem Informasi

Terbentuknya Petugas Input Data dengan SK Tim Kepala Bappeda Minggu ke V September s.d Minggu ke I Oktober, 2017

5. Membuat Surat Perjanjian Kerjasama

a. Menyusun Redaksi Surat Perjanjian Kerjasama

b. Pembahasan Perjanjian Kerja Sama

c. Penandatanganan dengan Programmer

Surat Perjanjian Kerjasama Minggu ke I dan II Oktober, 2017

6. Membangun Sistem Informasi

a. Menyusun Draft Aplikasi Sistem Informasi

b. Membangun Sistem Informasi dan Data Bangda

Terbangunnya Aplikasi Sistem Informasi dan Data Bangda Minggu ke II s.d Minggu ke IV Oktober, 2017

(22)

22/27

7. Uji Coba Sistem Informasi

a. Pelaksanaan Uji Coba Sistem

b. Evaluasi Sistem

c. Perbaikan Sistem

d. Penyusunan Manual Book

Tersedianya aplikasi sidatapemda yang siap pakai dengan dilengkapi buku panduan Minggu ke IV, V Oktober, 2017

8. Pelatihan dan Penggunaan Sistem Informasi dan Data Pembangunan Daerah oleh 6 (enam) OPD

a. Menentukan peserta pelatihan dan penyampaian undangan

b. Penyusunan materi/bahan

c. Pelatihan input data pembangunan daerah

d. Pendampingan terhadap stakeholder

Pahamnya stakeholder dalam pengisian / input data ke dalam sidatapemda Minggu ke V Oktober s.d Minggu ke II November, 2017

9. Monitoring dan Evaluasi

a. Monitoring pelaksanaan proyek perubahan

b. Evaluasi pelaksanaan proyek perubahan

Terlaksananya monitoring dan evaluasi proyek perubahan Minggu ke II s.d IV November, 2017

B JANGKA MENENGAH

1 Pengembangan dan Penyempurnaan Sistem Informasi dan Data Pembangunan Daerah Terlaksananya Pengembangan dan Penyempurnaan Desember 2017 s.d Desember 2018 C

(23)

JANGKA PANJANG

(24)

24/27

(25)
(26)

26/27

(27)

1 Evaluasi Pengembangan dan Penyempurnaan Sistem Informasi dan Data Pembangunan Daerah Terlaksananya Evaluasi Januari 2019 dst 2 Integrasi Sistem Informasi dan Data Pembangunan Daerah dengan Sistem pendukung lainnya. Terintegrasinya Sistem Informasi dan Data Pembangunan Daerah dengan Sistem pendukung lainnya. Januari 2019 dst

Dicetak melalui website E-Proper BPSDMD Provinsi Jawa Tengah (https://bpsdmd.jatengprov.go.id/eproper) pada 13 Apr 2022 10:56:49

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait

Sandra Pramudita Yuliyanti, D1513091, “Sistem Pengajuan Surat Permohonan Informasi Tata Ruang Di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Boyola li”, Tugas

Untuk lebih meningkatkan kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna, khususnya yang menyangkut bidang Perencanaan

Kesimpulan dari hasil Penelitian ini adalah (1) Karakteristik kegiatan sekolah dalam mengimplementasikan pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SD

Komunikasi pembangunan dalam arti luas meliputi peran dan fungsi komunikasi (sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik) di antara semua pihak

Sistem pembuatan laporan penggunaan dana kegiatan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menggunakan Netbeans 8.0.1 dan database MySQL, untuk memudahkan bagian

Adapun saran yang dapat diajukan penulis sebagai hasil dari penelitian ini dalam rangka penerapan SIMDA Keuangan pada organisasi/instansi lain yang tertarik untuk

Dengan terbentuknya Kutai Barat menjadi Kabupaten yang baru, maka dalam rangka pengintegrasian perencanaan pembangunan daerah dalam sistem pembangunan nasional serta

Berdasarkan hasil penelitian terhadap efektifitas Sistem Informasi Perencanaan dan Keuangan Akrual (SIRKA) pada Proses Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten