2. LANDASAN TEORI
2.1. Proses Produksi Pakan Ternak di PT. X
Bahan baku yang banyak digunakan dalam proses produksi pakan ternak di PT X diantaranya ialah:
• Jagung
• Bungkil Kacang Kedelai
• Bahan-bahan penambah lainnya
Dimana bahan baku utama dari proses produksi ini ialah jagung dan bungkil kacang kedelai.
Urut-urutan dari jalannya proses produksi pakan ternak di PT. X adalah sebagai berikut:
1. Bahan baku dibedakan menjadi 2 jenis yaitu bahan baku jagung dan bahan baku selain jagung seperti bungkil kacang kedelai, tepung batu, dan lain-lain.
Untuk bahan baku jagung akan diproses dalam silo, dimana sebelumnya jagung akan diayak dahulu dalam screener kemudian dikeringkan didalam mesin dryer sampai pada kadar air yang sesuai dengan spesifikasi dan selanjutnya didinginkan di dalam silo. Sedangkan untuk bahan baku selain jagung dibedakan lagi menjadi kasar dan halus. Untuk material yang kasar langsung diproses di mesin Hammermill untuk digiling dulu menjadi halus, sedangkan material halus langsung ditampung pada tong Mixer.
2. Setelah dari tabung silo, jagung tersebut ditimbang dan kemudian dikirim ke tong-tong Hammermill untuk penampungan sementara sebelum masuk ke dalam mesin Hammermill.
3. Untuk proses pada Mixer, masing-masing jenis pakan ternak mempunyai formula tertentu yang sudah ditetapkan oleh bagian Feed Tech. Pada proses ini bahan baku berserta premix yang ditetapkan sesuai formula dicampur pada mesin Mixer, sebelumnya bahan baku beserta hand add ditimbang (timbangan WEM).
4. Pada mesin Mixer terjadi dua proses yaitu proses dry mix dan proses wet mix.
5. Setelah proses di Mixer, campuran tersebut menuju proses cleaner untuk dibersihkan dari tali atau sampah lainnya.
6. Produk pakan yang dibuat juga terbagi jadi 2 macam yaitu produk tepung dan produk berupa pellet dan crumble. Untuk produk jenis tepung, setelah dari cleaner produk tersebut langsung di-packing. Sedangkan untuk produk bentuk pellet dan crumble, campuran tersebut dicetak dulu didalam mesin pellet kemudian didinginkan pada mesin cooler. Untuk jenis crumble, bentuk pellet tersebut dihancurkan dulu pada mesin crumble.
7. Setelah di-packing masing-masing produk tersebut mengalami inspeksi yaitu dengan ingredients test, PDI test dan Whole Bag testing untuk particle size- nya.
8. Setelah lolos dari inspeksi produk jadi tersebut disimpan di gudang bahan jadi.
Untuk memperjelas gambaran mengenai proses produksi pada PT. X secara keseluruhan dapat dilihat pada OPC berikut:
Gambar 2.1. OPC Proses Produksi Pakan Ternak di PT X
bahan baku lokal
I-1
O-1 bahan baku impor
I-2
O-2
S-1
O-3
O-8 O-7 O-4
O-5
O-6
S-3
bahan baku jagung bahan baku selain jagung
S-4
O-10
O-9
O-11
S-5
A B
inspeksi lab awal
proses timbang I
inspeksi kedua
mengayak bahan baku (drum sieve)
menampung sementara
menimbang sebelum drier (timbangan chronous) mengayak (screener)
pengeringan (mesin drier)
menimbang setelah drier
pendinginan (silo)
menimbang utk ke feedmill
menampung sementara (tong hammermill)
menggiling bahan baku (hammermill)
menyimpan (warehouse)
bahan premix
penuangan bahan baku (intake) bahan baku kasar
bahan baku halus
menimbang sesuai formula
menyimpan hasil timbangan
C
Penyimpanan di SILO S-2
Minyak
Gambar 2.1. OPC Proses Produksi Pakan Ternak di PT X (Sambungan)
A
O-13
O-14
O-16
B
O-17
O-19 O-18
O-20
O-21
O-22
I-3
menampung sementara (tong mixer)
menimbang (timbangan WEM)
proses dry mix
proses wet mix
proses cleaner
produk tepung produk pellet
menampung sementara (tong pellet)
mencetak bentuk pellet (mesin pellet)
pendinginan (mesin cooler) produk crumble
mencetak bentuk crumble (mesin crumble)
mengayak (screener)
packing
inspeksi PDI test dan ingredients test S-6
S-8
S-10 penyimpanan (gudang finished goods) O-15
S-7 C
S-9
O-12 Penuangan Hand Add
Penyimpanan di tangki
Menimbang minyak
menampung sementara (Tong Packing)
2.2. Pemahaman Mengenai ISO
ISO (The international Organization for Standardization) adalah badan standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional yang berkaitan dengan perubahan barang dan jasa. ISO dapat disimpulkan sebagai koordinasi standar kerja internasional, publikasi standar harmonisasi internasional, dan promosi pemakaian standar internasional. Organisasi ini didirikan pada tahun 1947 dan berlokasi di Geneva, Switzerland. ISO merupakan kata dalam bahasa Yunani yang berarti “equal” atau “setara” atau “sama”. Misi dari organisasi ISO adalah:
• Untuk mengembangkan standar internasional.
• Untuk menyebarkan informasi mengenai standar internasional.
• Untuk mempromosikan implementasi dari standar internasional
ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen mutu. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu, yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi atau perusahaan akan memberikan produk (barang dan/ atau jasa) yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Persyaratan-persyaratan yang ditetapkan ini dapat merupakan kebutuhan spesifik dari pelanggan, di mana organisasi atau perusahaan yang dikontrak itu bertanggung jawab untuk menjamin mutu dari produk atau pun jasa, sebagaimana telah ditentukan oleh organisasi.
ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk, tetapi hanya merupakan standar sistem manajemen mutu. Dengan demikian diharapkan, meskipun tidak selalu, bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen mutu internasional akan bermutu baik atau sesuai dengan standar internasional pula.
2.3. Keuntungan Menggunakan ISO
Ada berbagai macam manfaat dari penerapan ISO 9001:2000, antara lain:
• Membuat sistem kerja dalam suatu perusahaan menjadi standar kerja yang terdokumentasi.
• Dengan adanya ISO 9001:2000, ada jaminan bahwa perusahaan itu mempunyai sistem manajemen mutu dan produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan pelanggan.
• Dapat berfungsi sebagai standar kerja untuk melatih karyawan baru.
• Menjamin bahwa proses yang dilaksanakan sesuai dengan sistem manajemen mutu yang ditetapkan.
• Semangat pegawai ditingkatkan karena mereka merasa adanya kejelasan kerja sehingga mereka bekerja dengan efisien.
• Adanya kejelasan hubungan antara bagian yang terlibat dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
• Kepercayaan manajemen yang sangat tinggi.
• Dapat mengarahkan karyawan agar berwawasan mutu dalam memenuhi permintaan pelanggan, baik internal maupun eksternal.
• Dapat menstandarisasi berbagai kebijakan dan prosedur operasi yang berlaku di seluruh organisasi.
• Menetapkan suatu dasar yang kokoh dalam membangun sikap dan keinginan bagi setiap kemajuan atau peningkatan.
2.4. ISO 9001:2000
Tiga seri dari ISO 9000 adalah ISO 9000:1987, seri ISO 9000:1994, dan yang terbaru adalah seri ISO 9000:2000. yang sekarang paling banyak dipakai adalah ISO 9000:2000. Family dari ISO 9000:2000 adalah:
1. ISO 9000:2000, memuat tentang dasar-dasar dan istilah untuk Sistem Manajemen Mutu.
2. ISO 9001:2000, memuat tentang persyaratan-persyaratan tentang Sistem Manajemen Mutu
3. ISO 9004:2000, memuat tentang panduan untuk perbaikan kinerja.
4. ISO 19011:2000, memuat tentang panduan dalam audit Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan.
Karena hanya ISO 9001 yang memuat persyaratan-persyaratan ISO 9000:2000, oleh karena itu sertifikasi ISO 9000:2000 hanya diberikan untuk ISO 9001. ISO 9001:2000 memiliki model proses sistem manajemen mutu yang di
dalamnya menggambarkan adanya hubungan proses antara klausul 4 hingga klausul 8 dari ISO 9001:2000. Gambar 2.2. akan menunjukkan hubungan antar klausul tersebut dan menunjukkan bahwa customer turut memegang peranan penting dalam mendefinisikan kebutuhannya sebagi input.
Gambar 2.2. Model Proses Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2000 Sumber: Vincent Gazpersz, ISO 9001:2000 and Continual Quality Improvement, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001), p. 3.
Delapan prinsip manajemen mutu yang menjadi dasar penyusunan standar ISO 9001:2000 adalah sebagai berikut:
1. Customer Focused Organization
Organisasi tergantung dari pelanggan mereka. Karena itu, manajemen organisasi harus memahami kebutuhan pelanggan sekarang dan akan datang, harus melebihi ekspektasi pelanggan.
2. Leadership
Seorang pemimpin harus dapat menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.
QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) CONTINUAL IMPROVEMENT
Management Responsibility
Measurement, Analysis, Improvement Resource
Management
Product Realization C
U ST O M E R
R e q u ri e m e n t s
C U ST O M E R
S a t I sf a c t I o
Input Output . n
3. Involvement of People
Orang pada semua tingkat merupakan faktor yang sangat penting dari suatu organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh akan memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk manfaat organisasi.
4. Process Approach
Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara efisien, apabila aktivitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Suatu proses dapat didefinisikan sebagai integrasi sekuensial dari orang, material, metode, mesin, dan peralatan, dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah output bagi pelanggan.
5. System approach to Management
Pengidentifikasian, pemahaman, dan pengelolaan sistem dari proses-proses yang saling berhubungan akan memperbaiki keefektifan dan efisiensi perusahaan.
6. Continual improvement
Peningkatan terus-menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi. Peningkatan terus-menerus didefinisikan sebagai suatu proses yang berfokus pada upaya terus-menerus meningkatkan efektivitas dan/atau efisiensi organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi
7. Factual Approach to Decision Making
Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan pada analisis data dan informasi untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah- masalah kualitas dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. Keputusan yang efektif adalah keputusan yang berdasarkan analisis data dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan (aktual). Terdapat tiga prinsip aktual, yaitu: pergi ke lokasi aktual, melihat hal aktual, dan memperhatikan hal aktual. Lokasi aktual berarti area produksi, gudang, kantor, ruang servis,dll.
Hal aktual berarti mesin, pekerja, material, produk, pelayanan, dll. Keadaan aktual adalah situasi pada saat kejadian, melihat masalah secara objektif dan menghindari penilaian subyektif.
8. Mutually Beneficial Supplier Relationship
Suatu organisasi dan pemasoknya adalah saling tergantung, dan suatu hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan nilai tambah.
Persyaratan dokumentasi menurut ISO 9001:2000 secara umum adalah:
1. Quality manual
Quality manual biasanya berisi mengenai filosofi dan kebijakan perusahaan, dan uraian mengapa suatu perusahaan berkomitmen akan kualitas. Quality manual ini terdiri dari pengenalan perusahaan, kebijakan kualitas, company business process, function business process, dan perencanaan kualitas.
2. Standard Operation Procedure
SOP menjelaskan hubungan antara fungsi yang satu dengan yang lain. Dengan kata lain SOP merupakan terjemahan dari quality manual untuk sehari-hari.
3. Supporting Document
Supporting document adalah suatu dokumen yang lebih rinci menjelaskan langkah-langkah bagaimana suatu aktivitas dilakukan pada seorang individu dan bisanya merupakan dokumen pendukung dari SOP.
4. Records
Records adalah suatu dokumen yang memuat bukti bahwa suatu aktivitas telah dilakukan.