• Tidak ada hasil yang ditemukan

IPA Terpadu VIII Bab 12 Struktur Bumi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IPA Terpadu VIII Bab 12 Struktur Bumi"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

IPA TERPADU

KLAS VIII

BAB 12

(2)

KOMPETENSI INTI

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

(3)

KOMPETENSI DASAR

3.1.Memahami struktur bumi untuk menjelaskan fenomena gempa bumi dan gunung api, serta

kaitannya dengan keragaman batuan dan mineral di beberapa daerah

4.9.Membuat laporan tentang sumber daya alam berupa unsur atau senyawa kimia yang ada di Indonesia

(4)

INDIKATOR

1. Menjelaskan pengaruh proses-proses yang terjadi dilapisan litosfer terhadap perubahan zat dan kalor. 2. Menjelaskan pengaruh proses-proses yang terjadi

dilapisan atmosfer terhadap perubahan zat dan kalor. 3. Menjelaskan proses pelapukan dilapisan bumi yang

berkaitan dengan masalah lingkungan.

4. Menjelaskan proses pemenasan global dan pengaruhnya pada lingkungan di bumi.

(5)

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Menjelaskan pengaruh proses-proses yang terjadi di lapisan litosfer

2. Menjelaskan pengaruh proses-proses yang terjadi di lapisan atmosfer

3. Menjelaskan proses pelapukan di lapisan bumi yang berkaitan dengan masalah lingkungan

4. Menjelaskan jenis-jenis batuan pembentuk kerak bumi

5. Menjelaskan proses terjadinya gempa bumi dan tsunami

6. Menjelaskan tentang bentuk dasar laut 7. Menjelaskan tentang cuaca

(6)

A. Lapisan Litosfer

• Lapisan litosfer adalah lapisan terluar dari

kulit bumi.

• Di lapisan litosfer inilah manusia tinggal

• Di lapisan litosfer ini dikenal ada bentang

alam. Bentang alam ini memiliki 3 unsur,

yaitu

kemiringan medan

,

ketinggian

(7)

1. Kemiringan medan

Medan pada litosfer disebut miring jika kedudukannya membentuk sudut dengan bidang datar. Bentang alam yang miring ini disebut

lereng. Kemiringan medan untuk lereng ini di kelompokkan menjadi 4 macam

•Lereng landai dengan kemiringan kemiringan sekitar 5o

•Lereng curam dengan kemiringan kemiringan sekitar 45o

•Lereng terjal dengan kemiringan kemiringan sekitar 70o

(8)

2. Ketinggian puncak

• Bagian tertinggi dari gunung atau bukit disebut puncak. Sedangkan bagian terendah disebut kaki

Ketinggian puncak biasanya diukur dari permukaan laut.

a. puncak tinggi, jika ketinggiannya ribuan meter,

(9)

3. Cara terdapatnya muka daratan

• Cara terdapatnya muka daratan

merupakan keadaan suatu bentang alam.

Ada yang berkelompok seperti gugusan

bukit dan barisan pegunungan. Ada pula

yang memanjang, dan ada pula yang

(10)

B. Bentuk permukaan daratan

• Macam-macam bentuk muka daratan, yaitu dataran rendah dan dataran tinggi, bukit, pebukitan, gunung, pegunungan, lembah, ngarai, dan cekungan.

Dataran rendah adalah dataran yang melandai hampir rata dengan sedikit kemiringan terletak pada ketinggian kurang dari 200 meter di atas permukaan air laut.

• Dataran tinggi adalah dataran yang melandai atau daerah datar terletak di gunung-gunung atau

(11)

Lembah, bukit dan gunung

Lembah adalah dataran yang memanjang sepanjang sungai dan berada di antara gunung-gunung. Jika kiri-kanan lembah itu dibatasi oleh tebing-tebing yang terjal disebut ngarai.

Bukit adalah muka bumi yang mempunyai puncak dan

kemiringan sampai 500 meter dari tempat sekelilingnya. Bila muka bumi terdiri dari kelompok-kelompok bukit yang tingginya antara 200 meter sampai 300 meter disebut pebukitan.

Gunung merupakan bukit yang ketinggiannya mencapai 1000 meter lebih. Suatu pegunungan atau pebukitan yang

mempunyai puncak berderet dan kakinya bersatu disebut

pematang. Pematang yang puncaknya landai disebut

(12)

C. Bentuk dasar laut

• Di dasar laut juga terdapat bentuk-bentuk

yang menyerupai bentuk daratan, berupa

(13)

Paparan, lereng benua, cekungan, palung,

dan ambang laut

Paparan adalah dataran di dasar laut yang terhampar di tepi benua, landai dan membentuk dangkalan. Di Indonesia terdapat paparan Sunda dengan luas 2 juta km2 dan paparan Sahul dengan luas 8000

km2

Lerang Benua adalah merupakan paparan di tepi benua yang melandai ke arah laut sampai ke dasar cekungan

Cekungan adalah paparan benua ke arah laut dan berbentuk cekung dengan kedalaman 130 m - 4000 m. Contoh, cekungan Banda (kedalaman lebih 5000 m).

Palung adalah cekungan berupa lembah yang sempit, dalam, dan dengan dinding yang curam. Contoh: palung Jawa di sebelah

selatan pulau Jawa (dalamnya lebih dari 8000 m).

(14)

D. Bahan pembentuk kerak bumi

• Litosfer sering juga disebut kerak bumi. Kerak

bumi ini berupa batuan keras.

• Tebal kerak bumi di daerah benua bisa

mencapai 40 km.

• Sedang di dasar lautan kerak bumi hanya

setebal kira-kira 8 km.

• Kerak bumi ini akan selalu terus berubah.

(15)

Batuan pembentuk kerak bumi

• Batuan pembentuk kerak bumi:

a.batuan beku,

b.batuan metamorfik

, dan

(16)

1. Batuan beku

Batuan beku terbentuk ketika magma cair

dan pijar yang berasal dari dalam Bumi

akan keluar.

a.batuan dalam,

(17)

2. Batuan metamorfik

• Batuan metamorfik artinya batuan yang

terbentuk karena proses fisis, yaitu panas,

tekanan, dan waktu.

• Bahan utama batuan ini adalah

mineral-mineral. Contoh:

batu pualam

(yang

terbentuk dari

sedimen gamping), sabak,

(18)

3. Batuan sedimen/endapan

• Batuan sedimen/endapan terjadi karena

perombakan batuan lain atau karena

proses kimia

• Dalam waktu yang lama batuan berupa

endapan ini akan menjadi batuan

sedimen.

(19)

E. Gunung api

Gunung berapi

atau

gunung api

secara umum

adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai

suatu sistem saluran

fluida panas

(batuan

dalam wujud cair atau

lava

) yang memanjang

dari kedalaman sekitar 10 km di bawah

(20)

1. Klasifikasi gunung api di Indonesia

1. Klasifikasi gunung api di Indonesia

Berdasarkan catatan sejarah letusan/erupsinya kalangan vulkanologi Indonesia mengelompokkan gunung berapi ke dalam tiga tipe sebagai berikut ini.

•Gunung api Tipe A : tercatat pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.

•Gunung api Tipe B : sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi

mengadakan erupsi magmatik namun masih memperlihatkan gejala kegiatan vulkanik seperti kegiatan solfatara.

(21)

1. Klasifikasi gunung api di Indonesia

1. Klasifikasi gunung api di Indonesia

Klasifikasi gunung api berdasarkan sumber erupsinya:

•Erupsi pusat: erupsi yang keluar melalui kawah utama.

•Erupsi samping: erupsi yang keluar dari lereng tubuhnya.

•Erupsi celah: erupsi yang muncul pada retakan/sesar dapat memanjang sampai beberapa kilometer.

(22)

1. Klasifikasi gunung api di Indonesia

1. Klasifikasi gunung api di Indonesia

• Tipe erupsi gunung api berdasarkan tinggi rendahnya derajat

fragmentasi dan luasnya, kuat lemahnya letusan, dan tinggi tiang asap:

Tipe Hawaiian: erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati basalt, umumnya berupa semburan lava pijar, dan sering diikuti leleran lava secara simultan, terjadi pada celah atau kepundan sederhana.

Tipe Strombolian: erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan lava pijar dari magma yang dangkal,

umumnya terjadi pada gunung api yang sering aktif di tepi benua atau di tengah benua.

(23)

1. Klasifikasi gunung api di Indonesia

1. Klasifikasi gunung api di Indonesia

Tipe Sub Plinian, erupsinya eksplosif dari magma asam/riolitik dari gunung api strato, tahap erupsi efusifnya menghasilkankubah lava riolitik. Erupsi sub plinian dapat menghasilkan pembentukan ignimbrit. – Tipe Ultra Plinian, erupsinya sangat eksplosif menghasilkan endapan

batu apung lebih banyak dan luas dari Plinian biasa.

Tipe Vulkanian, erupsinya magmatis berkomposisi andesit basaltic sampai dasit. Umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau

bongkahan di sekitar kawah dan sering disertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-retak. Material yang dierupsikan tidak hanya

berasal dari magma, tetapi bercampur dengan batuan samping berupa litik.

Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian, erupsi pada kedua tipe ini terjadi pada pulau gunung api, gunung api bawah laut atau gunung api yang berdanau kawah. Surtseyan merupakan erupsi interaksi antara magma basaltik dengan air permukaan atau bawah permukaan,

(24)

Jenis gunung api berdasarkan bentuknya

Stratovolcano

Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut

besar (raksasa), kadang-kadang bentuknya tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali. Contoh: Gunung Merapi .

Perisai

(25)

Jenis gunung api berdasarkan bentuknya

Cinder Cone

Merupakan gunung berapi yang abunya dan pecahan kecil batuan vulkaniknya menyebar di sekeliling gunung.

Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.

Kaldera

Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga

(26)

2. Bahaya gunung api

Bahaya langsung

Leleran lava

Aliran piroklastik (awan panas)

Jatuhan piroklastik (hujan abu)

Lahar letusan

Gas vulkanik beracun

(27)

2. Bahaya gunung api

Bahaya tak langsung

•Lahar hujan

•Banjir bandang

(28)

3. Penanggulangan bencana gunung api

Penanggulangan bencana dilakukan

•Sebelum bencana

(29)

4. Tingkat isyarat gunung api

• Normal

• Waspada

• Siaga

(30)

F. Gempa Bumi

• Gempa bumi adalah kejadian alam yang

bersifat merusak. Bahkan terkadang

menjadi kejadian yang mengerikan karena

akibatnya tidak hanya membawa korban

harta benda, akan tetapi juga korban

(31)

Tsunami

Tsunami terutama disebabkan oleh gempabumi di

dasar laut. Tsunami dipicu akibat tanah longsor di

dasar laut, letusan gunungapi dasar laut, atau

akibat jatuhnya meteor yang jarang terjadi.

Tidak

semua gempabumi mengakibatkan terbentuknya

tsunami

.

Syarat terjadinya tsunami akibat gempabumi

adalah:

1. Pusat gempa terjadi di dasar laut;

(32)

Penyelamatan diri saat terjadi tsunami

Saat berada di sekitar pantai, kemudian terasa ada guncangan gempabumi, air laut dekat pantai surut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat.

•Segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.

Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita dari pantai telah terjadi tsunami.

•Jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut. Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah. Biasanya gelombang

(33)
(34)

Indonesia terletak di antara 3 lempeng

besar

Indonesia secara geologis terletak di antara tiga lempeng besar bumi, yaitu

a.Lempeng Hindia-Australia, b.Lempeng Eurasia, dan

c.Lempeng Pasifik.

Lempeng-lempeng tersebut selalu bergerak 3-4 cm tiap tahun. Karena pergerakan tersebut terjadilah gesekan

(35)

Istilah-istilah yang berkaitan dengan gempa bumi

Hiposentrum, yaitu sumber peristiwa yang menyebabkan gempa yang berada di bawah tanah.

Episentrum adalah titik di permukaan bumi tepat di atas titik pusat gempa .

Makroseisme yaitu daerah yang mengalami getaran yang kuat berada di sekitar episentrum. Mikroseisme merupakan daerah yang mengalami getaran kecil dan kadang tidak dirasakan oleh manusia hanya dapat

ditangkap oleh pencatat gempa.

(36)

G. Cuaca

• Cuaca adalah keadaan udara dalam

waktu tertentu yang mengalami

perubahan.

• Unsur-unsur cuaca meliputi

suhu udara,

tekanan udara, kelembaban udara,

keadaan awan, curah hujan

dan

(37)

1. Suhu udara

• Suhu udara diukur dengan termometer atau termograf. • Pengukuran suhu dilakukan selama jangka waktu

tertentu.

• Suhu tertinggi biasanya tercapai pukul 13.00 atau 14.00 siang.

• Suhu terendah dicapai pada pukul 04.00 atau 05.00 pagi.

• Apabila menjelang hujan suhu udara meningkat karena radiasi matahari tertahan oleh awan.

(38)

2. Tekanan udara

• Berat udara akan menekan permukaan Bumi.

• Seperti halnya pada air, tekanan udara di suatu tempat akan berlaku kesemua arah.

• Tekanan udara ini dapat diukur dengan barometer

• Dalam SI tekanan udara ini dinyatakan dalam satuan

N/m2. Namun dalam praktek sehari-hari sering

dinyatakan dalam cmHg, atmosfer (atm), dan milibar (mB).

(39)

3. Kelembaban udara

• Kandungan uap air dalam udara inilah yang disebut kelembaban udara, kelengasan atau kebasahan udara.

• Kandungan uap air berubah-ubah tergantung kemampuan udara menahan uap air.

• Ada dua macam kelembaban udara:

– Kelembaban absolut ialah besarnya massa uap air dalam gram yang terdapat dalam 1 m3 udara. Misalnya dalam 1 m3 udara

terdapat 5 gram uap air, maka kelembaban mutlaknya adalah 5 g/m3

(40)

Contoh:

• Pada suhu 6,7

0

C, dalam 1 m

3

udara

terdapat 5 gram uap air. Sedangkan

pada suhu itu 1 m

3

udara dapat

mengandung 6,6 gram uap air.

Kelembaban nisbi

udara saat itu

(41)

4. Arah dan kecepatan angin

Arah mata angin dinyatakan dalam derajad: •a. arah 3600 berarti arah utara,

•b. arah 900 adalah arah timur,

•c. arah 1800 arah selatan, dan

•d. arah 2700 adalah arah barat.

Arah tiupan angin dinyatakan dari mana asal arah angin tersebut bertiup. Misalnya angin bertiup dari tenggara ke barat laut, maka ini disebut angin tenggara(angin tenggara ini memiliki arah 1050).

Laju angin bertiup diukur dengan alat yang disebut anemometer. (aneometer mangkok). Arah dan laju angin pada suatu saat dapat diketahui dengan alat yang disebut anemograf, catatannya disebut

(42)

5. Awan

• Kelembabn udara akan naik jika suhu turun.

Udara yang naik akan menjadi tambah dingin.

Akibatnya kelembaban akan menjadi naik. Pada

suatu saat akan dapat tercapai uap jenuh.

Kejenuhan inilah yang akan mengakibatkan

terjadinya pengembunan uap air (kondensasi)

dan selanjunya akan menjadi awan.

• Menurut bentuknya, awan dikelompokkan

(43)
(44)

6. Curah hujan

• Jika terbentuk awan dan awan ini terus

bertambah dingin, titik air bersama-sama debu

yang membentuk awan ini akan menggumpal

menjadi butir-butir air yang lebih besar dan lebih

berat. Butir air yang besar dan berat itu turun ke

permukaan Bumi. Pada saat inilah terjadi hujan.

• Untuk mengetahui sifat dan jenis hujan yang

(45)

Jenis hujan

Berdasarkan cara terjadinya hujan digolongkan dalam tiga jenis.

Hujan Konveksi/Hujan Zenith.

•Yaitu hujan di daerah tropis tanpa mengenal musim. Hujan ini terjadi karena massa udara panas membumbung ke atas. Di lapisan atas karena suhu rendah, uap air berkondensasi menjadi awan cumulus.

Hujan Pegunungan dan Hujan Orografis

•Yaitu hujan yang terjadi di lereng gunung. Hujan ini terjadi karena angin yang lembab terdesak naik ke lereng gunung. Apabil mencapai ketinggian tertentu sehingga uap air berkondensasi, terjadilah hujan di lereng pegunungan itu.

Hujan Frontal

(46)

H. Lingkungan sekitar kita

1. Proses-proses di litosfer yang mengubah lingkungan •Jika lingkungan berubah manusia akan terganggu

•Proses-proses itu dapat berupa pelapukan di lapisan bumi yang disebabkan oleh aktivitas manusia, dan proses alam sperti erosi oleh angin, erosi oleh air dan es, erosi air laut, dan sebaginya

•Proses yang disebabkan oleh manusia, misalnya

penambangan berbagai mineral, penambangan minyak dan gas bumi, penambangan bijih, juga penebangan hutan •Ada kemungkinan aktivitas alam yang membahayakan

secara tidak langsung adalah akibat dari kegiatan manusia juga. Misalnya penebangan hutan yang tak terkendali

(47)

2. Erosi

• Erosi adalah pengikisan tanah yang diakibatkan oleh beberapahal: angin, air, gletser, air laut, dan gerakan tanah.

• Di daerah padang pasir, erosi angin memiliki pengaruh paling besar. Angin akan menghempaskan pasir. Angin yang membawa butiran pasir kasar dan partikel lapisan tanah ini beterbangan sekitar 1 m di atas tanah. Jika

partikel yang bergerak cepat ini mengenai pilar karang, maka bagian bawahnya akan bisa terkikis.

(48)
(49)

Referensi

Dokumen terkait

• Di dalam satuan praktis, lebih berguna untuk menghitung kapasitansi per km, atau. h = 1000 meter dan ln diganti menjadi

Proses verifikasi dilakukan dengan menggunakan variabel dan parameter yang memberikan nilai R 2 yang tertinggi dalam tahap kalibrasi untuk masing – masing

[r]

A retrospective study design was used to perform 12-month follow-up of HIV + patients (CD4 <200 cells/ μ L) previously screened for

In this research, the researcher limited the problems of the research to make more focused in junior high school, there are many interesting strategy to study,

Tri Karya Bersama tahun pajak 2016 serta untuk mengetahui apakah perusahaan telah melaksanakan kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perpajakan yang

Tidak satupun kalus yang diperoleh dari kultur anter ini, baik yang bertektur kompak maupun remah, menghasilkan tanaman pada berbagai media regenerasi yang

Unit kerja terkait memberikan klarifikasi/jawaban atas keluhan pelanggan dan menyampaikan kepada Pejabat Berwenang yang ditugasi oleh Dekan. Pejabat Berwenang yang ditugasi