Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ………... i
KATA PENGANTAR ……… ii
UCAPAN TERIMAKASIH ………... iii
DAFTAR ISI ………... iv
DAFTAR GAMBAR………... v
DAFTAR TABEL ……….. vi
DAFTAR GRAFIK ……… vii
DAFTAR LAMPIRAN ……….. viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………. 1
B. Rumusan Masalah ……….. 5
C. Tujuan Penelitian ……… 5
D. Manfaat Penelitian ………... 6
E. Definisi Operasional ………... 7
BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam ……….. 9
B. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ……….. 11
1. Tujuan Pembelajaran IPA ………... 12
2. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA ………. 13
C. Media Lingkungan ………... 13
1. Media ……….. 13
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
D. Penerapan Media Lingkungan ……….. 18
E. Hasil Belajar ……….. 21
F. Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan ……… 24
A. Struktur Akar dan Fungsinya ………... 24
1. Struktur Akar ……….. 24
2. Jenis Akar ………... 25
3. fungsi Akar ………. 26
B. Struktur Batang dan Fungsinya ………... 28
1. Struktur Batang ………... 28
2. Jenis Batang ……….... 29
3. Fungsi Batang ………. 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian ……… 33
B. Model Penelitian Tindakan Kelas yang Dikembangkan……. 34
C. Subjek Penelitian ……… 35
D. Prosedur Penelitian ………. 35
E. Instrumen Penelitian ………... 43
F. Pengolahan Data ………. 47
BAB IV HASIL PENLITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ………... 52
B. Pembahasan ……… 72
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ………. 82
B. Saran ………... 83
DAFTAR PUSTAKA ………. 84
LAMPIRAN-LAMPIRAN ………. 86
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Alam atau sering disebut dengan IPA (sains) merupakan
pelajaran yang sudah dikenalkan sejak SD. Banyak orang menganggap bahwa IPA
merupakan mata pelajaran yang membosankan. Padahal, sebenarnya pembelajaran IPA
sangat menyenangkan apabila pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Meskipun
demikian masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari IPA, hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah penggunaan metode dan media
pembelajaran yang disajikan secara tidak tepat.
Menurut Depdiknas (2006), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains
berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Dengan
pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari
diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan
pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan sains diarahkan untuk
inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang alam atau lingkungan sekitar.
Dalam GBPP pendidikan dasar (Depdikbud, 1994) dijelaskan bahwa tujuan
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah : (1) Memahami konsep IPA, (2)
Memiliki keterampilan proses (3) bersikap ilmiah (4) Mampu menerapkan berbagai
konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam semesta dan memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari, (5) memupuk rasa cinta terhadap alam semesta dan
menyadari kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Tujuan kurikuler ini mencakup hakikat IPA dan juga kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari. Pembelajaran IPA harus menggambarkan, dijiwai, serta diarahkan untuk
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kegiatan pembelajaran IPA SD harus mengacu pada tujuan pembelajaran IPA dan
memperhatikan karakteristik siswa SD sebagai pembelajar. Demikian pula
keterampilan-keterampilan yang harus dikuasai untuk mencapai tujuan di atas harus benar-benar
dilatihkan di kelas melalui kegiatan pembelajaran.
Pada kenyataannya di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran IPA di SD
masih menekankan pada aspek kognitifnya saja, sedangkan keterampilan siswa sebagai
hasil belajar belum tampak pada siswa. Hal ini disebabkan karena selama ini masih
banyak guru yang mengajarkan pelajaran IPA menggunakan paradigma lama yaitu hanya
memindahkan pengetahuan kepada siswa berupa informasi dan kegiatan siswa hanya
mencatat dan menghapal konsep yang telah diberikan tanpa memperhatikan proses kerja
ilmiahnya maupun penerapannya secara langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Akibatnya pengetahuan menjadi tidak bermakna bagi siswa dan lingkungan di sekitarnya.
Gambaran kenyataan tersebut terjadi pula di sekolah tempat saya bertugas yaitu SDN
Jatibaru, sebab apabila ditinjau dari segi pembelajaran di kelas, khususnya di kelas IV
SDN Jatibaru Kecamatan Saguling, masalah yang sering muncul dalam proses
pembelajaran adalah : 1) antusias siswa dalam belajar rendah, hal ini terlihat dari
rendahnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, sehingga
siswa cenderung tidak aktif. Gejala-gejala tersebut ditunjukkan dengan beberapa sikap
siswa seperti : 1) sering mengobrol ketika pembelajaran berlangsung, menggambar tidak
pada waktunya, dan sering keluar masuk kelas. 2) rendahnya prestasi belajar siswa pada
materi Ilmu Pengetahuan Alam dikarenakan penyampaian materi yang bersifat informatif
dan menuntut aspek kognitif (hapalan) membuat para siswa malas untuk memahami
informasi-informasi baik yang terdapat dalam buku maupun yang disampaikan oleh guru.
3) lingkungan yang kaku dan membosankan untuk belajar, baik dalam tata cahaya
maupun dalam penempatan tempat duduk yang monoton. Beberapa kondisi yang telah
dikemukakan di atas, memberikan sebuah indikasi terhadap adanya suatu masalah yang
cukup signifikan, yaitu permasalahan yang bermuara pada kejenuhan siswa dalam
mengikuti pembelajaran, sehingga perlu merubah metode pembelajaran yang sesuai
dengan minat siswa agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil pengalaman peneliti di SDN Jatibaru bahwa hasil belajar siswa
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
fungsinya bagian tumbuhan dari 32 siswa hanya 11 siswa yang mencapai tingkat
penguasaan materi dengan nilai 68 ke atas. Hal ini menunjukan bahwa tingkat
kemampuan siswa hanya 34,3%, selebihnya yaitu sebanyak 65,6% memperoleh nilai di
bawah KKM. Sedangkan nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 56,25% sehingga
belum memenuhi kriteria yang diharapkan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagian besar siswa mengalami
kesulitan untuk memahami konsep struktur tumbuhan dan fungsinya. Hal ini diduga
karena pendekatan, metode, model pembelajaran, maupun strategi pembelajaran yang
digunakan kurang tepat , juga kemampuan guru dan sarana pembelajaran yang meliputi
media, alat peraga, yang terbatas sehingga mengakibatkan pemahaman siswa terhadap
konsep-konsep pada mata pelajaran IPA sangat rendah. Salah satu cara yang dapat
ditempuh untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah menggunakan pendekatan
pembelajaran yang lebih kontekstual dengan mengajak siswa berinteraksi dengan
lingkungan, agar konsep yang dikembangkan menjadi konteks pembelajaran yang
bermakna. Oemar Hamalik (2003:50) berpendapat, bahwa unsur-unsur dinamis yang
terkait dalam proses belajar terdiri dari (1) motivasi siswa; (2) bahan belajar; (3) alat
bantu belajar; (4) suasana belajar; dan (5) kondisi subyek yang belajar. Kelima unsur
inilah menurutnya yang bersifat dinamis, yang sering berubah menguat atau melemah,
dan yang mempengaruhi proses belajar tersebut.
Berdasarkan beberapa fakta tersebut diatas, salah satu metode pembelajaran yang
dapat digunakan sebagai solusi dalam meningkatkan hasil belajar konsep struktur
tumbuhan adalah dengan memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran yang
dapat merangsang proses berfikir pada siswa. Bila ini tumbuh dan berkembang siswa
akan terlatih dan terpacu untuk meneliti dan menelaah berbagai kejadian alam atau hal
yang menyebabkan terjadinya sesuatu di alam. Dengan memanfaatkan lingkungan
sebagai media pembelajaran guru tidak perlu lagi terikat pada peralatan yang disediakan
di sekolah, karena lingkungan juga dapat digunakan sebagai alat peraga atau sarana
dalam pembelajaran IPA. Karena pengetahuan alam dekat dengan kehidupan sehari-hari,
sehingga siswa belajar untuk memahami lingkungan dimana mereka hidup. Dengan
keterlibatan siswa secara langsung berarti siswa dapat memperoleh pengetahuan
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
meramalakan, menafsirkan, membuat hipotesis, dan dapat mengkomunikasikannya
kembali.
Dari paparan di atas, penulis ingin mencoba menuangkan ke dalam penelitian
tindakan kelas (PTK) dengan memanfaatkan media lingkungan sebagai media
pembelajaran di kelas IV pada mata pelajaran IPA sebagai upaya untuk meningkatan
hasil belajar siswa. Keberadaan media lingkungan sebagai sumber belajar harus
benar-benar dimanfaatkan untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar yang efektif dalam
menumbuhkan sikap ilmiah pada siswa untuk dapat memecahkan masalah yang terjadi di
lingkungan sekitar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalampenelitian
ini penulis uraikan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah prencanaan pembelajaran melalui penggunaan media lingkungan
sebagai sumber belajar di kelas IV SDN Jatibaru Kecamatan Saguling?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran melalui penggunaan media lingkungan
sebagai sumber belajar di kelas IV SDN Jatibaru Kecamatan Saguling?
3. Seberapa besarkah peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang
konsep struktur tumbuhan dan fungsinya melalui penggunaan media lingkungan?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada materi
struktur tumbuhan dan fungsinya dengan memanfaatkan media lingkungan sekitar
sekolah di kelas IV SDN Jatibaru Kecamatan Saguling.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada materi
struktur tumbuhan dan fungsinya dengan memanfaatkan media lingkungan sekitar
sekolah di kelas IV SDN Jatibaru Kecamatan Saguling.
3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam materi struktur tumbuhan
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan yang bersifat praktis
dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPApada pokok
bahasan struktur tumbuhan dan fungsinya.
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak yaitu :
1. Bagi Penulis :
a. Merupakan pengalaman yang berarti sebagai bekal untuk meningkatkan
kemampuan dalam perbaikan proses pembelajaran.
b. Menambah wawasan tentang penerapan media lingkungan terhadap proses
pembelajaran IPA.
2. Bagi Siswa :
a. Diharapkan dapat memberikan variasi baru dalam proses pembelajaran, sehingga
mengurangi kebosanan dalam belajar.
b. Melalui penerapan media lingkungan sebagai sumber pembelajaran diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA).
c. Dapat memberikan pengalaman yang bermakna sehingga membantu mengatasi
kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran.
3. Bagi Guru :
a. Sebagai bahan masukan untuk menunjang pengetahuan dan wawasan guru SD
dalam merancang dan menyajikan pembelajaran IPA.
b. Sebagai bahan koreksi dan perbaikan untuk melaksanakan proses pembelajaran
bagi peserta didik pada masa mendatang.
c. Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mengajar dalam proses
pembelajaran guna membentuk peserta didik yang berkualitas.
d. Dapat meningkatkan profesionalisme guru melalui penelitian tindakan kelas.
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
a. Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pelayanan kepada peserta didik.
b. Diharapkan dapat meningkatkan profesionalitas guru serta meningkatkan mutu
proses pembelajaran.
E. Definisi Operasional
Terdapat banyak persepsi dalam memahami suatu istilah. Dengan demikian, agar
arah penelitian ini tampak jelas dan tidak menimbulkan pemahaman ganda maka penulis
memberi batasan mengenai istilah-istilah yang digunakan tersebut.
Secara operasional, penulis mendefinisikan istilah-istilah tersebut sebagai berikut
:
1. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia memperoleh
pengetahuan dan pengalaman setelah mengikuti proses pembelajaran dan dapat diukur
dalam bentuk nilai dengan menggunakan tes atau evaluasi hasil belajar.Hasil belajar
dalam penelitian ini diukur menggunakan tes berupa pretes yang diberikan di awal
pembelajaran dan postes yang diberikan di akhir pelajaran, tujuannya untuk mengukur
pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang telah diberikan.
2. Media lingkungan
Media lingkungan adalah media yang menggunakan lingkungan sebagai alat
untuk menyampaikan suatu konsep terhadap peserta didik guna meningkatkan hasil
belajar. Media lingkungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lingkungan
sekitar sekolah seperti halaman tempat siswa bermain dan kebun sekolah.Prosesnya
dengan cara memberikan pengajaran di luar kelas guna memberikan bekal dan
pengalaman yang bermakna bagi siswa dengan menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
a. Guru dan siswa menentukan tujuan belajar yang diharapkan dapat diperoleh
siswa berkaiatan dengan penggunaan lingkungan sebagai media dan sumber
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Menentukan obyek yang harus dipelajari dan dikunjungi dengan
mempertimbangkan relevansinya dengan tujuan belajar. Menentukan cara
belajar pada saat kunjungan dilakukan.
c. Mempersiapkan perizinan bila diperlukan.
d. Mempersiapkan perlengkapan belajar yang harus di bawa.
2. Tahap pelaksanaan
a. Melakukan kegiatan belajar di tempat tujuan sesuai dengan rencana yang
telah dipersiapkan.
b. Mendiskusikan hasil-hasil belajar untuk lebih melengkapi dan memahami
materi yang dipelajari.
3. Tindak lanjut
a. Kegiatan belajar di kelas untuk membahas dan mendiskusikan hasil belajar
dari lingkungan.
b. Setiap kelompok diminta melaporkan hasil diskusi untuk dibahas bersama.
c. Memberikan penilaian terhadap kegiatan belajar siswa dan hasil-hasil yang
dicapainya.
Sehubungan dengan digunakannya lingkungan sebagai sumber belajar, maka guru
dituntut untuk dapat mengupayakan berbagai cara memanfaatkan lingkungan sebagai
media pembelajaran agar indikator pembelajaran yang sudah ditentukan dapat
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode PTK (Penelitian Tindakan
Kelas) yang bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar
siswa kelas dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah sebagai
media pembelajaran. Hal ini disebabkan karena sifat PTK berusaha
reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu. Selain itu PTK
dapat memperbaiki atau meningkatkan hasil dengan cara, metode,
pendekatan atau strategi yang berbeda dari biasanya. Pemilihan metode ini
juga mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan
meningkatkan profesional guru dalam proses pengajaran di kelas dan
melibatkan berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pengajaran
yang terjadi pada siswa. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
akan digunakan adalah model yang dikembangkan oleh Kemmis dan
Mc.Taggart. Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc.Taggart
ini menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan
perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing),
refleksi (reflekting), dan perencanaan kembali.
Model PTK menggunakan beberapa siklus, jika pada siklus
pertama hasil refleksi menunjukkan tindakan yang perlu direvisi maka
penelitian dilanjutkan dengan siklus kedua dengan melakukan perbaikan
terhadap rencana penelitian pada siklus pertama (rencana yang direvisi).
Siklus akan berhenti sampai dengan penelitian yang dilakukan sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus
pembelajaran. Pada setiap akhir siklus akan dilaksanakan tes formatif dan
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
B. Model Penelitian Tindakan Kelas yang Dikembangkan
Model penelitian tindakan kelas ini merujuk pada model
penelitian tindakan kelas Kemmis dan MC Taggart (Hermawan et al
2007:235) yang menguraikan bahwa tindakan yang digambarkan sebagai
suatu proses yang dinamis dari aspek perencanaan, tindakan, observasi
dan refleksi. Model penelitian tindakan kelas yang dimaksud sebagai
berikut :
Bagan 3.1
Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc. Taggart
Permasalahan Pelaksanaan
Tindakan I Perencanaan
Tindakan I
S I K L I
Refleksi Observasi (Pengamatan) /
Pengumpulan Data I
Pelaksanaan Tindakan II Perencanaan
Tindakan II
S I K L U
Observasi (Pengamatan) / Pengumpulan Data I Refleksi
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart
seperti gambar di atas adalah penelitian yang terdiri dari beberapa siklus.
Tiap siklus dimulai dari rencana (planning), kemudian tindakan (acting),
dilanjutkan dengan observasi (observing), dari tindakan yang telah
dilakukan dan yang terakhir adalah refleksi (reflecting). Jika pada siklus
pertama penelitian tersebut kurang baik, maka penelitian dilanjutkan
dengan siklus kedua dengan memperbaiki pada tahap perencanaan yang
pertama. Siklus tersebut akan berhenti dengan penelitian yang dilakukan
dirasa cukup.
C. Subjek Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN
Jatibaru Kecamatan Saguling Kabupaten Bandung Barat.
Adapun lingkungan yang dijadikan lokasi penelitian adalah
lingkungan sekitar sekolah seperti kebun milik sekolah yang ditumbuhi
berbagai jenis tumbuhan seperti singkong, pohon, dan berbagai jenis
tumbuhan kecil lainnya yang berada tidak jauh dari sekolah tempat kami
belajar. Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV
SD Jatibaru Kecamatan Saguling Kabupaten Bandung Barat tahun ajaran
2012/2013 sebanyak 32 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20
siswa perempuan.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian PTK dilaksanakan dalam dua siklus. Apabila dua siklus
yang dilaksanakan belum dapat mengatasi masalah maka akan dilakukan
tindakan perbaikan pada siklus selanjutnya. Adapun perencanaan yang
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Siklus I
1) Perencanaan
Dalam perencanaan siklus I, peneliti menyusun rencana tindakan
pembelajaranyang akan dilaksanakan dalam pembelajaran IPA untuk
mencapai tujuan penelitian. Perencanaan tersebut yaitu dengan
membuat rencana pembelajaran menggunakan media lingkungan
sebaik mungkin dan dapat dilaksanakan secara efektif dalam berbagai
situasi lapangan.Rencana ini meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Menetapkan kompetensi dasar serta materi pokok yang akan
digunakan yaitu struktur akar dan fungsinya.
b. Menetapkan jadwal penelitian disesuaikan dengan jadwal
pelajaran yang sudah ada, agar tidak mengganggu proses belajar
mengajar yang sudah berlangsung.Penelitian dilakukan pada hari
senin tanggal 19 November 2012.
c. Menentukan lokasi penelitian yaitu lingkungan sekitar sekolah
salah satunya kebun milik sekolah sebab penelitian ini
menggunakan penerapan media lingkungan.
d. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada materi
struktur tumbuhan dan fungsinya melalui penerapan media
lingkungan.
e. Merumuskan lembar pengamatan untuk guru dan siswa
(terlampir).
f. Merumuskan dan membuat alat penelitian berupa LKS dan soal
evaluasi (pretes dan postes) untuk tes tertulis (terlampir).
g. Menyusun langkah-langkah pengelolaan kelas yang efektif dan
mempersiapkan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan dalam
penelitian ini berupa media gambar struktur akar dan jenis-jenis
akar tumbuhan.
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
i. Mendiskusikan perencanaan tindakan yang akan dilaksanakan
dengan observer, agar pelaksanaan penelitian terselenggara
dengan baik.
2) Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan rencana tindakan
yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan oleh guru sendiri
sebagai peneliti, tetapi dalam proses observasi guru dibantu oleh teman
sejawat dengan menggunakan beberapa alat instrumen penelitian yaitu
LKS, lembar observasi, catatan lapangan serta tes hasil belajar.
Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan sebagai
berikut :
a. Tahap Awal Siklus I
(1) Guru mengkondisikan siswa untuk berdoa dan menyiapkan
alat belajar.
(2) Guru melakukan apersepsi untuk menggali pengetahuan awal
siswa.
(3) Guru membagikan soal pretes kemudian siswa mengisinya.
(4) Guru menyampaikan inti tujuan pembelajaran yaitu agar
peserta didik dapat menunjukkan dan menyebutkan tiga
bagian pada akar tumbuhan, mengelompokkan akar sesuai
dengan bentuknya dan menjelaskan fungsi akar ;
b. Tahap Inti Siklus I
(1) Guru melakukan tanya jawab tentang struktur akar tumbuhan.
(2) Guru membentuk siswa ke dalam enam kelompok.
Masing-masing kelompok terdiri dari 5 sampai 6 orang.
(3) Guru memasang gambar penampang akar agar siswa
memahami struktur akar (inti akar, rambut akar dan tudung
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(4) Guru membahas indikator dengan menunjukkan struktur/
bagian tumbuhan (inti akar, rambut akar dan tudung akar)
dengan fungsinya menggunakan media lingkungan yang ada
di sekitar sekolah.
(5) Guru mengajak semua siswa bersama-sama untuk mengamati
lingkungan yang berhubungan dengan materi struktur
tumbuhan dan fungsinya (Bagian akar dan batang).
(6) Guru membimbing siswa untuk mengidentifikasi bagian akar
dan batang yang ada di sekitar sekolah.
(7) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatan mereka
melalui kegiatan observasi terhadap lingkungan sekitar
sekolah, kemudian mempresentasikan didepan kelas secara
berkelompok.
(8) Berdasarkan hasil pengamatan, peserta didik bersama guru
membuat kesimpulan tentang struktur tumbuhan (Bagian akar
dan batang) beserta ciri dan fungsiya.
(9) Guru memberikan koreksi terhadap jawaban dan pendapat
siswa.
c. Tahap Akhir Siklus I
(1) Guru membantu siswa untuk merefleksi terhadap kegiatan
belajar mengajar yang telah dilakukan.
(2) Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari
hasil proses pembelajaran.
(3) Guru memberikan soal evaluasi berupa soal postes.
(4) Guru memberikan perbaikan dan pengayaan kepada siswa
yang belum mencapai kompetensi disesuaikan dengan
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(5) Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
d. Observasi
Pengamatan dilakuakan oleh teman sejawat selaku observer
untuk mengobservasi aktivitas guru dan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung, selanjutnya bersama-sama
mendiskusikan temuan-temuan yang didapatkan berdasarkan hasil
observasi oleh observer dan merencanakan kembali
tindakan-tindakan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan penelitian
yang diharapkan.
e. Refleksi
Refleksi terhadap pelaksanaan siklus I didasarkan pada hasil,
baik pengamatan selama kegiatan pembelajaran maupun perolehan
nilai siswa. Bersama-sama dengan observer peneliti menganalisis
dan merefleksikan pelaksanaan dan hasil tindakan pembelajaran
siklus I. Untuk keperluan analisis dilakukan kegiatan memeriksa
dan mengkaji hasil belajar siswa pada siklus I. Hasil refleksi ini
digunakan untuk mengevaluasi terhadap tindakan yang sudah
dilaksanakan. Adapun kekurangan dan kelebihan selama
pelaksanaan tindakan menjadi bahan rekomendasi dan revisi pada
perencanaan dan pelaksanaan tindakan berikutnya.
Siklus II
Siklus kedua dilaksanakan berdasarkan kelemahan-kelemahan
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
komponen pembelajaran yang telah disusun sesuai hasil evaluasi dari
siklus pertama, selanjutnya apabila hasil dari pelaksanaan pertama belum
sesuai dengan apa yang diharapkan dari tujuan penelitian ini, untuk itu
dilakukan tindakan siklus II adapun tahapan-tahapannya sama dengan
siklus pertama, yaitu perencanaan, pelaksanaan, obervasi, dan refleksi.
1) Perencanaan
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil
refleksi pada siklus I. Berdasarkan refleksi yang dilakukan siklus I,
maka dibuat perbaikan pembelajaran untuk siklus II dengan materi
struktur tumbuhan dan fungsinya pada submateri struktur batang
tumbuhan menggunakan penerapan media lingkungan.
Pada perencanaan siklus II, peneliti menyusun rencana
pembelajaran berupa RPP sebagai gambaran kegiatan yang akan
dilakukan di lapangan. Penelitian ini dilakukan melalui penerapan
media lingkungan oleh karena itu kegiatan siswa lebih banyak
berinteraksi secara langsung dengan lingkungan khususnya
lingkungan sekitar sekolah yang sudah dikenali siswa, tujuannya
untuk mempermudah proses pembelajaran agar menjadi
pembelajaran yang bermakna sehingga siswa diharapkan mampu
menemukan konsep yang akan dipelajari melalui kegiatan
pengamatan. Adapun tahapan perencanaan siklus II yang dilakukan
peneliti secara konkrit adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan kompetensi dasar serta materi pokok batang
tumbuhan yang akan digunakan sebagai materi pembelajaran
dalam penelitian.
b. Menetapkan jadwal penelitian yaitu pada hari senin tanggal 3
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c. Menentukan lokasi penelitian yaitu lingkungan sekitar sekolah
salah satunya kebun milik sekolah.
d. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan media lingkungan berupa tumbuhan pada materi
struktur batang dan fungsinya.
e. Menyusun dan menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan
siswa. (terlampir).
f. Menyusun dan menyiapkan soal evaluasi dan lembar kerja
kelompok yang disesuaikan dengan materi dan kompetensi yang
hendak dicapai pada RPP. (terlampir).
g. Menyusun langkah-langkah pengelolaan kelas yang efektif dan
mempersiapkan perlengkapan lainnya seperti media gambar
struktur batang dan jenis-jenis batang tumbuhan.
h. Menyusun lembar catatan lapangan yang diisi oleh peneliti
sebagai bahan untuk merefleksi hasil pembelajaran.
i. Mendiskusikan perencanaan tindakan yang akan dilaksanakan
dengan observer, agar pelaksanaan penelitian terselenggara
dengan baik.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pada proses pembelajaran tahap kedua siswa dibawa keluar
kelas menuju lingkungan sekitar sekolah. Peneliti melaksanakan
kegiatan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran hasil
refleksi pada siklus I. Adapun hal-hal yang dilakukan selama
pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut :
a. Memberikan pos test, untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa sebelum menggunakan media lingkungan.
b. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan RPP yang
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kelas dengan mengamati lingkungan sekitar sekolah kemudian
mengisi hasil pengamatan dalam LKS.
c. Pengisian lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Pemberian
evaluasi pada setiap akhir pertemuan.
3) Observasi
Pada tahap ini peneliti bersama observer melakukan
pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran baik aktivitas guru
maupun siswa. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer
ditulis pada lembar observasi yang telah disiapkan.
4) Refleksi
Tahapan ini merupakan tahapan pengkajian tindakan yang
dilakukan untuk menyempurnakan kekurangan pada siklus
sebelumnya. Hasil observasi, hasil evaluasi pembelajaran, dan
aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung di refleksi
sehingga dapat mengukur keberhasilan siswa, mengetahui
kekurangan dan kelemahan yang ditemukan dalam proses
pembelajaran, dan untuk mengukur peningkatan proses pembelajaran
apakah proses pembelajaran siklus II telah mencapai tujuan
pembelajaran sebagaimana telah dirumuskan pada tahap sebelumnya.
Selain itu guru dapat merefleksi diri untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran. Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahapan ini
adalah melaksanakan rencana pembelajaran yang telah terprogram.
Untuk memperbaiki, meningkatkan dan melakukan perubahan sesuai
yang diharapkan.
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Instrumen adalah alat yang digunakan pada waktu penelititian dengan
menggunakan suatu metode. Instumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah lembar tes dan lembar non tes. Instrumen yang maksud adalah
sebagai berikut :
1. Teknik Pengumpulan Data
a. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan
siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran dari awal
hingga akhir melalui penggunaan media lingkungan. Dalam
melaksanakan observasi ini peneliti dibantu oleh dua observer,
yakni teman sejawat di tempat peneliti melaksanakan penelitian,
yang bertugas mengisi lembar observasi yang disediakan oleh
peneliti. Lembar observasi guru difokuskan untuk mengetahui
aktivitas guru, sedangkan lembar observasi siswa difokuskan
untuk mengetahui seberapa jauh peningkatan hasil belajar siswa
melalui penerapan media lingkungan. Instrument ini digunakan
untuk mempermudah pada saat menganalisis hasil belajar siswa.
b. Lembar Tes
Lembar tes berfungsi sebagai alat tes yang digunakan di akhir
kegiatan pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa tentang materi yang dibahas serta mengukur
tingkat pencapaian masing-masing siswa setelah mempelajari
konsep IPA yang diberikan mengenai struktur tumbuhan dan
fungsinya.
Instrument-instrument yang digunakan peneliti dalam tes adalah
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
postes dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 5-6 soal dan
pertanyaan uraian sebanyak 5 soal.
c. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa berisi tentang beberapa kegiatan siswa yang
berupa tugas, latihan, atau permasalahan yang harus dipecahkan
oleh setiap kelompok tentang konsep yang akan dipelajari. LKS ini
bertujuan untuk melihat hasil kerja siswa secara kelompok untuk
mengklasifikasikan konsep-konsep yang telah dikuasainya. LKS
ini akan digunakan sebagai patokan untuk melakukan refleksi dan
merancang pelaksanaan tindakan pembelajaran selanjutnya.
d. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan catatan kejadian-kejadian atau
kegiatan siswa diluar skenario yang terjadi selama pembelajaran
berlangsung yang dapat dijadikan rekomendasi data dalan
penemuan essensial. Catatan lapangan digunakan untuk
mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi selama proses
pembelajaran berlangsung.
Menurut Kemmis dalam Elliot (1991 : 7), “catatan lapangan banyak manfaatnya, dalam hal ini guru mempunyai buku harian
yang isinya antara lain adalah catatan pribadi tentang pengamatan,
perasaan, tanggapan, penafsiran, refleksi, firasat, hipotesis, dan
penjelasan”. Catatan lapangan digunakan untuk mencatat data kualitatif mengenai kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Format catatan lapangan dapat dilihat
pada lampiran.
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu a. Pedoman Observasi
Data mengenai pelaksanaan pembelajaran saat dilakukan tindakan
dikumpulkan melalui lembar observasi kegiatan guru dan siswa
dalam pembelajaran IPA. Adapun teknik pengumpulan data ini
sebagai berikut:
a) Menyusun keseluruhan data yang telah diperoleh dalam
penelitian berupa hasil lembar observasi.
b) Memeriksa dan mengelompokkan hasil observasi.
c) Mendeskripsikan hasil penelitian.
Setelah data terkumpul kemudian peneliti melakukan
pengelohan data. Data hasil observasi yang diperoleh kemudian
dianalisis sebagai bahan untuk mengetahui kekurangan dan
kelebihan dari proses pembelajaran.
b. Soal Evaluasi
Data hasil belajar siswa diambil melalui evaluasi awal dan
evaluasi pembelajaran berupa soal pretes yang diberikan di awal
sebelum diberikan tindakan dan postes yang diberikan setelah
diberi tindakan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
menyusun keseluruhan data yang telah diperoleh dalam penelitian
berupa hasil evaluasi siswa. Kemudian memeriksa dan
mengelompokkan hasil evaluasi siswa ke dalam kategori yang
sudah ditentukan. Data hasil tes yang diperoleh pada setiap siklus
melalui alat tes kemudian diberi skor. Soal urian yang benar diberi
nilai sesuai dengan kualitas jawabannya. Setelah menilai setiap
siswa kemudian menghitung nilai rata-rata kemampuan siswa
untuk melihat sejauh mana hasil belajar siswa setelah mengikuti
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
hasil evaluasi yang diperoleh dideskripsikan dalam bentuk tabel
dan grafik.
c. Lembar Kerja Siswa
Data hasil belajar siswa yang diperoleh berdasarkan data dari
lembar kerja siswa masing-masing kelompok. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan seluruh hasil
LKS siswa kemudian memeriksa dan mengelompokkan hasil LKS
siswa ke dalam kategori yang sudah ditentukan. Data hasil LKS
yang diperoleh pada setiap siklus melalui alat tes berupa lembar
kerja yang harus disi oleh siswa kemudian diberi skor. Setiap soal
yang ada pada LKS diberi bobot sesuai dengan kualitas
jawabannya. Setelah menilai hasil LKS masing-masing kelompok
kemudian menghitung nilai rata-rata hasil LKS siswa untuk
dipersentasekan agar peningkatan yang terjadi pada setiap siklus
dapat dilihat melalui grafik.
d. Catatan Lapangan
Data yang diperoleh berdasarkan catatan lapangan diambil
berdasarkan temuan-temuan yang ada pada lembar observasi guru
dan siswa. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan cara
menyusun temuan-temuan yang terjadi pada siklus I dan siklus II
selanjutnya peneliti bersama observer melakukan refleksi terhadap
temuan-temuan tersebut baik itu temuan positif maupun temuan
negatif. Selanjutnya catatan lapangan dideskripsikan untuk
melihat kekurangan sebagai bahan rekomendasi.
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Teknik Pengolahan Data
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, analisis data yang
digunakan yaitu analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif.
Data kuantitatif adalah data yang berhubungan dengan hasil belajar
siswa yang diukur melalui tes formatif. Sedangkan data kualitatif
adalah data yang berhubungan dengan aktivitas siswa yang meliputi
sikap, minat dan motivasi siswa ketika pembelajaran berlangsung.
Hal-hal yang dianalisis yaitu hasil observasi aktivitas guru dan siswa,
pemahaman siswa, hasil belajar siswa serta faktor-faktor yang
menyebabkan siswa kurang memahami konsep materi selama
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan penerapan media
lingkungan.
a. Observasi
Lembar observasi merupakan alat bantu peneliti dalam
melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran yang
dilakukan di dalam kelas, selain itu kegiatan observasi dilakukan
untuk mendapatkan informasi tentang proses pembelajaran yang
sedang berlangsung. Lembar observasi dalam penelitian ini
digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang keaktifan guru
dan siswa, sikap kerjasama siswa dalam kelompok, dan sikap
keingintahuan siswa melalui kegiatan tanya jawab dalam kelompok.
Adapun langkah-langkah dalam pengolahan lembar obervasi
adalah sebagai berikut :
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Data hasil observasi diolah dengan cara mengelompokkan data
yang dianggap perlu dan data yang termasuk temuan negatif.
Baik dari data aktivitas guru maupun siswa.
2. Display data
Data dari catatan observer data yang ditemukan kemudian
dideskripsikan dan dinarasikan. Data yang sudah
dikelompokkan ditampilkan dalam bentuk grafik untuk melihat
perbandingan dan peningkatan yang terjadi.
3. Interpretasi
Menafsirkan data hasil belajar dan mengaitkan dengan hasil
observasi. Kegiatan pembelajaran yang terjadi dicatat oleh
observer kemudian di padukan dengan data hasil belajar siswa
pada siklus I dan siklus II.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil interpretasi data maka dilakukan peninjauan
kembali terhadap perencanaan dan pelaksanaan yang telah
dilakukan. Melihat kelemahan-kelemahan yang ditemukan
kemudian membuat perencanaan untuk mengatasi kelemahan
tersebut.
b. Tes
Untuk mengetahui kategori pemahaman siswa terhadap konsep
pembelajaran melalui penerapan media lingkungan, data tes yang
masuk dirata-ratakan, dikelompokkan, dan dihitung, selanjutnya
disajikan dan diperiksa keabsahannya. Data hasil belajar siswa
diambil melalui evaluasi awal dan evaluasi pembelajaran berupa
tes. Data hasil tes yang diperoleh pada setiap siklus melalui alat tes,
kemudian diberi skor untuk setiap item. Soal uraian yang benar
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menilai setiap siswa kemudian menghitung nilai rata-rata
kemampuan siswa untuk melihat sejauh mana hasil belajar siswa
setelah mengikuti pembelajaran. Data hasil observasi yang
diperoleh kemudian dianalisis sebagai bahan untuk mengetahui
kekurangan dan kelebihan dari proses pembelajaran. Setelah data
terkumpul kemudian peneliti melakukan pengelohan data, adapun
teknik pengolahan data tersebut sebagai berikut :
Rumusan menghitung nilai siswa:
N = Skor perolehan siswa X 100
Skor maksimum
Rumusan menghitung nilai rata-rata siswa :
X = x
N
Keterangan :
X = Rata-rata
x = Jumlah keseluruhan nilai yang diperoleh N = Banyak data (Siswa)
Rumus menghitung Persentase Ketuntasan Belajar siswa :
Persentase = siswa dengan nilai 68 X 100%
siswa
Menurut Suherman dan Sukjaya (Johan Srisidarso : 2008)
persentase nilai diklasifikasikan dengan menggunakan kategori
[image:27.612.168.451.267.508.2]sebagai berikut :
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pedoman Kriteria Penguasaan
Persentase Nilai Ketegori
90% - 100% 90 – 100 A (Sangat Baik)
75% - 89% 75 – 89 B (Baik)
55% - 74% 55 – 74 C (Cukup)
40% - 54% 40 – 54 D (Kurang)
0% - 39% 0 – 39 E (Buruk)
c. Lembar Kerja Siswa
Untuk mengetahui pemahaman siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran secara berkelompok melalui penerapan media
lingkungan.
Rata-rata hasil lembar kerja siswa dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
X = Nilai rata-rata
∑N = Total nilai yang diperoleh
n = banyaknya item yang dinilai
2. Analisis Data �= ∑�
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu a. Pensekoran (scoring)
Kriteria penilaian pada postes siklus I dan siklus II adalah setiap
soal memiliki bobot skor sebesar 5 sehingga skor keseluruhan
sebesar 100.
b. Pengujian Keberhasilan
Kriteria yang menjadi panduan untuk menguji keberhasilan
menggunakan Pedoman kriteria Penguasaan dari Sabino (1987),
[image:29.612.167.533.257.549.2]yaitu :
Tabel 3.2
Daftar Kategori Perolehan Prosentase KKM Siswa
Prosentase KKM Kategori
0 – 67 Belum Berhasil
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya
mengenai hasil pembelajaran IPA melalui penggunaan media lingkungan bagi
siswa SD kelas IV SDN Jatibaru, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Perencanaanpembelajaran melalui penggunaan media lingkungan pada
penelitian ini dimulai dengan menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) agar dapat memudahkan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran,lalu menyusuninstrumen berupa soal evaluasi dan
menyiapkan lembar observasi untuk mengamati proses pembelajaran dan
yang terakhir mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai
pedoman kegiatan siswa. Perencanaan pada setiap siklus terlaksana
dengan baik sehingga tujuan pembelajaran melalui penggunaan media
lingkungan dapat tersampaikan dengan baik.
2. Pelaksanaan pembelajaran melalui penggunaan media lingkungan pada
mata pelajaran IPA menjadikan siswa terlibat aktif dalam proses
pembelajaran. Pada setiap tahap proses pembelajaran siswa dapat
menemukan konsep dan pengetahuan-pengetahuan baru dengan mencoba
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Hasil belajar siswa yang diperoleh melalui penggunaan media lingkungan
menunjukkan peningkatan. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil belajar
pada siklus I dari 65,6% dengan jumlah siswa yang mencapai KKM
sebanyak 21 meningkat menjadi 96,8% pada siklus II dengan jumlah
siswa yang mencapai KKM sebanyak 31 siswa dan rata-rata sebesar
80,00%. Dengan kata lain secara keseluruhan siswa sudah mampu
mencapai nilai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media
lingkungan pada mata pelajaran IPA materi struktur tumbuhan dan
fungsinya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Saran
1. Pembelajaran menggunakan media lingkungan perlu diterapkan oleh guru
dalam menciptakan pembelajaran yang aktif dan kreatif.
2. Guru hendaknya mencoba mengkaji dan mengimplementasikan model
pembelajaran dengan menggunakan media lingkungan tentang pokok
bahasan lainnya dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPA.
3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan baik bagi guru
maupun bagi kepala sekolah dalam mengimplementasikanmedia
pembelajaran guna memperlancar proses belajar mengajar. Kepala
sekolah juga harus dapat menyediakan buku-buku penunjang agar guru
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Ali. 1998. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Afiyah, Nur. (2010). Penggunaan Media Lingkungan untuk Menumbuhkan Sikap
Ilmiah pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Skripsi Jurusan PGSD
S1 FIF UPI BDG. Tidak diterbitkan.
Arief S. Sadiman, dkk. 1986. Media pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta : Pustekkom Dikbud dan CV. Rajawali.
Asy’ari, Muslichah. 2006. Penerapan Pendekatan STM. Jakarta : Depdiknas.
Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik PembelajaranTersedia :(http://smacepiring.wordpress.com/).
BSNP. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Dirjen Pendidikan Tinggi.
Darmodjo dan Kaligis, 1994. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Tidak diterbitkan.
Depdiknas (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Sains. Jakarta : Depdikbud.
Devi Poppy.K dan Anggraeni Sri (2008).Buku Sekolah ElektronikIlmu
Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan,
DepartemenPendidikan Nasional.
Hamalik, Oemar. 1983. Teknik Pengukuran dan evaluasi Pendidikan.Bandung : Pustaka Martiana.
http://downloads.ziddu.com/downloadfile/15038924/PROPOSALPTKIPAH.Sulas. docx.html.
http://pastiadakomang.blogspot.com/2010/02/belajar-pembelajaran.html.
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Joice dan well. 1987. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Tidak diterbitkan.
Margertha, S, Y. 2000. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Tidak diterbitkan.
Prayitno, 1992. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Tidak diterbitkan.
Sugiarti. (2012). Pembelajaran Sains Berbasis Pendekatan Lingkungan untuk
MeningkatkanPrestasi Belajar. Skripsi pada Jurusan PGSD S1 FIP UPI
BDG. Tidak diterbitkan.
Sumantri Mulyani, Syaodih Nana. (2007). Perkembangan Peserta Didik.Jakarta : Universitas Terbuka.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penilisan Karya
Ilmiah.Bandung : UPI Press.
Wardhani, Igak, Dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka.
Wahyono, Budi, dan Nurachmandani Setyo (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk
SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, DepartemenPendidikan
Nelly Fitriani, 2013
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa melalui penggunaan media lingkungan pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya