• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Dengan Metode Think Pair Share (TPS) Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV Sdn 01 Jagoan Tahun Ajaran 2010/2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Dengan Metode Think Pair Share (TPS) Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV Sdn 01 Jagoan Tahun Ajaran 2010/2011."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH PUBLIKASI

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR DENGAN METODE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 01 JAGOAN TAHUN AJARAN

2010/2011

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

JANUAR AGUNG RAHARJO A 510 070 193

PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)

iii ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR DENGAN METODE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 JAGOAN TAHUN AJARAN

2010/2011

Januar Agung Raharjo, A 510 070 193, Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2012, 123 Halaman

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar IPA melalui model pembelajaran Think Pair Share. Jenis penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Subyek penerima tindakan adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Jagoan yang berjumlah 18 siswa. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, tes, dan dokumentasi. Untuk menjamin validitas data, digunakan teknik trianggulasi dan validitas isi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian yang diperoleh sebelum tindakan banyaknya siswa yang bertanya 27,78%, menjelaskan materi 0%, memberi tanggapan 16,67%, dan mengerjakan soal secara mandiri 44,44%. Siklus I banyaknya siswa yang bertanya 38,89%, menjelaskan materi 33,33%, memberi tanggapan 22,22%, dan mengerjakan soal secara mandiri 50%. Siklus II banyaknya siswa yang bertanya 50%, menjelaskan materi 66,67%, memberi tanggapan 44,44%, dan mengerjakan soal secara mandiri 61,11%. Dan siklus III banyaknya siswa yang bertanya 72,22%, menjelaskan materi 100%, memberi tanggapan 72,22%, dan mengerjakan soal secara mandiri 88,89%.

Dari hasil penelitian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran melalui metode Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri 1 Jagoan.

(4)

1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Peranan guru terhadap keberhasilan pengajaran, sangat dominan. Hal ini tampak pada sebagian rincian tugas dan tanggung jawab para guru dalam pelaksanaan pengajaran. Merujuk pada pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen disebutkan “bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”. Dengan tugas dan tanggung jawab Guru tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Guru adalah orang yang paling berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat bersaing di jaman pesatnya perkembangan teknologi.

Melihat tugas dan tanggung jawab guru tersebut, tampak jelas bahwa keberhasilan pengajaran sangat berhubungan dengan kemampuan dan kemauan para guru dalam pelaksanaan tugasnya. Keberhasilan peningkatan pendidikan, tidak saja berhubungan dengan pengetahuan dan kemampuan para guru, tetapi tergantung sejauh mana para guru mau menggunakan kemampuannya dalam praktek pendidikan. Peranan guru dalam keberhasilan pengajaran sangatlah penting. Selain sebagai perancang pengajaran, seorang guru harus mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa terutama untuk mata pelajaran IPA, yang kurang diminati siswa.

Berdasarkan analisa peneliti hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Jagoan selama semester satu, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penguasaan materi masih sangat kurang. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 60, padahal Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran IPA adalah 65. Dengan hasil refleksi awal ini maka siswa kelas IV SD Negeri 01 Jagoan dalam pelaksanaan pembelajaran hanya mampu menyerap 60%, sedangkan yang diharapkan sebesar 80%. Nilai rendah tersebut kebanyakan diperoleh karena kurangnya pemahaman siswa yang disebabkan kecenderungan proses pembelajaran teacher centered. Kondisi dimana Guru sebagai pusat dari pembelajaran sehingga siswa terkesan pasif dalam melaksanakan proses belajar mengajar, hal demikian tersebut mungkin dikarenakan kurangnya Guru dalam menguasai model-model atau strategi pembelajaran yang cocok untuk mata pelajaran IPA. Apalagi pembelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang menuntut siswa untuk aktif, sehingga dituntut keaktifan siswa untuk menguasai materi.

(5)

2

secara kolaborasi. Siswa dibiasakan saling belajar dari dan dalam kelompok untuk berbagi pengetahuan dan menentukan fokus belajar.

Untuk itulah guru- guru perlu mempelajari dan mempertimbangkan masalah metode mengajar yang tepat yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan juga memperhatikan tujuan pengajaran IPA itu sendiri.

Dengan mempertimbangkan hal tersebut diatas maka penulis menyusun skripsi dengan judul ”UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 JAGOAN TAHUN AJARAN 2011/2012”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah dalam kegiatan belajar mengajar sebagai berikut :

1. Rendahnya aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN 01 Jagoan Sambi Boyolali.

2. Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 01 Jagoan Sambi Boyolali.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat terarah dan tidak terlalu luas jangkauannya maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian akan dilaksanakan pada mata pelajaran IPA menggunakan metode pembelajaran model Think Pair Share (TPS).

2. Hasil belajar siswa diperoleh dengan post test yaitu tes setelah materi pelajaran disampaikan kepada siswa.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah penelitian ini adalah :

1. Apakah penerapan pembelajaran Model Think Pair Share dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA?

2. Apakah penerapan pembelajaran Model Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa?

E. Tujuan Masalah

Secara khusus tujuan penelitian ini dirinci menjadi dua, yaitu :

1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui Model Think Pair Share.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa melalui Model Think Pair Share.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

(6)

3 2. Manfaat praktis

a. Untuk guru

1) Sebagai masukan untuk guru dalam memilih metode pembelajaran yang tepat sehingga dapat bermanfaat bagi siswa dalam meningkatkan hasil belajar.

2) Sebagai masukan bagi guru agar dapat mengelola bagaimana cara mengajar IPA kepada siswa agar hasil belajar mereka bisa meningkat.

b. Untuk sekolah

Sebagai referensi guru- guru SD yang lain untuk memperbaiki sistem mengajarnya sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan.

c. Bagi peneliti

Dapat digunakan sebagai pengalaman menulis karya ilmiah dan melaksanakan penelitian dalam pendidikan sehingga dapat menambah pengetahuan, khususnya untuk mengetahui sejauh mana peningkatan aktivitas siswa setelah dilakukan proses pembelajaran melalui pembelajaran Model Think Pair Share.

d. Bagi peneliti yang lain

Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai perbandingan atau sebagai referensi untuk penelitian yang relevan.

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dimaksudkan untuk memberi informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian tindakan kelas sendiri merupakan proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.

Penelitian ini dilakukan secara kolaborasi antara guru kelas IV dan peneliti. PTK ini bersifat praktis, situasional, dan kondisional berdasarkan permasalahan yang muncul dalam pembelajaran di sekolah.

B. Setting Penelitian 1. Tempat penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 01 Jagoan Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian di tempat ini didasarkan atas pertimbangan bahwa sekolah tersebut memiliki beberapa permasalahan akademik yang perlu ditingkatkan. Selain itu lokasi mudah dijangkau oleh peneliti sehingga lebih efisien dalam mendapatkan data.

2. Waktu Penelitian

(7)

4 C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah guru ipa kelas IV yang bekerja sama dengan peneliti. Sedangkan Objek dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar IV SDN Jagoan 1 yang berjumlah 18 siswa.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan pendekatan pembelajaran yang efektif dan menjamin diperolehnya manfaat yang lebih baik. Guru kelas IV dan peneliti dilibatkan sejak:

1. Dialog awal

2. Perencanaan tindakan 3. Pelaksanaan tindakan 4. Observasi dan monitoring 5. Refleks

6. Evaluasi. E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data tersebut antara lain: 1. Observasi ( Pengamatan )

Menurut Sukmadinata (2005:139) Observasi merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.

2. Tes

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 139) Tes merupakan salah satu instrumen pengumpulan data yang bersifat mengukur. Dalam penelitian ini pengukuran prestasi belajar siswa menggunakan tes prestasi belajar yang dicapai siswa yaitu dalam rentang satu pertemuan. Menurut tujuan dan fungsinya maka tes ini berbentuk tes diagnostik yaitu untuk mengukur atau mendiagnostik kelemahan atau kekurangan siswa yang digunakan untuk memberikan upaya perbaikan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan cara yang dipergunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2006: 231).

F. Instrumen Penelitian.

1. Pengembangan Instrumen Penelitian a. Lembar Observasi

Untuk melakukan tindakan kelas, peneliti perlu menyusun penelitian yang dikembangkan bersama guru. Penelitian ini menggunakan metode observasi partisipasif penuh. Observasi partisipasif adalah suatu metode observasi yang pengamatnya ikut ambil bagian dalam kegiatan objeknya.

b. Soal Tes

(8)

5 2. Validitas instrumen

Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Untuk menjamin pemantapan dan kebenaran data yang dikumpulkan dan dicatat dalam penelitian, maka dipilih dan ditentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya. Dalam penelitian ini, pengujian keabsahan data penelitian dilakukan dengan teknik Triangulasi dan Validitas isi

A. Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian kualitatif pada dasarnya sudah dilakukan sejak awal kegiatan penelitian sampai akhir penelitian. Dengan cara ini diharapkan terdapat konsistensi analisis data secara keseluruhan. Untuk menyajikan data tersebut agar lebih bermakna dan mudah dipahami, maka langkah analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah Analysis Interactive Model dari Miles dan Huberman (1992: 20) yang membagi kegiatan analisis menjadi beberapa bagian yaitu: pengumpulan data, pengelompokkan menurut variabel, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

B. Indikator Pencapaian

Dalam penelitian ini dapat diketahui tingkat keberhasilan berdasarkan, Siswa yang berani mengajukan pertanyaan sebesar 65%, Siswa yang mencatat materi sebesar 80%, Siswa yang mandiri mengerjakan soal sebesar 70%, Siswa yang menjawab soal sebesar 60%, Siswa yang mampu berkelompok sebesar 80% dan adanya peningkatan hasil belajar ipa oleh siswa dengan rata-rata nilai ≥ 70 dengan KKM ≥ 65.

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Latar Penelitian

Tempat Penelitian yang dipilih untuk pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah SD Negeri 1 Jagoan yang beralamat di Dukuh Congol RT.1 RW.02 Jagoan Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali. SD Negeri 1 Jagoan berdiri pada tanggal 1 Januari 1968 dengan luas tanah 1500 m2 dan luas bangunan 483 m2. SD Negeri 1 Jagoan memiliki Nomor Identitas Sekolah 101030910014. Saat ini, SD Negeri 1 Jagoan dipimpin oleh Ibu Wahyuti S.Pd.

B. Deskripsi Kondisi Awal

(9)

6

Salah satu solusi yang dilakukan oleh peneliti dan bekerja sama dengan guru kelas IV adalah penggunaan metode pembelajaran yang baru yaitu metode Think Pair Share. Dengan metode tersebut diharapkan pembelajaran tidak bersifat teacher centered, siswa lebih aktif, dan siswa lebih menguasai materi yang disampaikan oleh guru, sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA bisa meningkat. Aktivitas belajar siswa disini dilihat dari empat indikator, yaitu aktivitas bertanya, menjelaskan materi di depan kelas, menanggapi, dan mengerjakan soal secara mandiri.

C. Deskripsi Masing-masing Siklus 1. Siklus 1

a. Perencanaan

Pembelajaran dilaksanakan dengan pedoman rencana pelaksanaan pembelajaran selama 2 jam pembelajaran (70 menit). b. Tindakan

Tindakan kelas putaran I dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 21 November 2011 pada pukul 08.10 sampai 09.20 WIB di SD N 1 Jagoan.

c. Observasi

Hasil observasi atau lembar observasi pada siklus I ini kemudian sebagai dasar atau acuan yang digunakan oleh peneliti dan guru sebagai catatan atau pedoman untuk pelaksanaan siklus berikutnya.

d. Refleksi

Refleksi tindakan ini mendiskusikan hasil observasi kelas yang telah dilakukan. hasil refleksi di atas dapat dikatakan bahwa kegiatan yang dilakukan pada tindakan siklus I dalam pembelajaran belum mengalami peningkatan yang berarti. Kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan tindakan yang telah dilakukan pada siklus I ini masih perlu diadakan perbaikan pada siklus selanjutnya karena hasil yang dicapai belum maksimal. Sehingga peneliti dan guru akan melakukan tindakan pada siklus II agar aktivitas dan hasil belajar IPA dengan menerapkan model Think Pair Share dapat mengalami peningkatan yang signifikan.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Pembelajaran dilaksanakan dengan pedoman rencana pelaksanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan refleksi pada siklus I selama 2 jam pembelajaran (70 menit).

b. Tindakan

Tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 25 Januari 2012 pada pukul 09.30 sampai 11.00 WIB di SD N 01 Jagoan. c. Observasi

(10)

7 d. Refleksi

Hasil refleksi pada tindakan siklus II dalam pembelajaran sudah mengalami peningkatan akan tetapi belum maksimal. Sehingga perlu diadakan perbaikan untuk siklus selanjutnya, yaitu Siklus III.

3. Siklus III

a. Perencanaan

Pembelajaran dilaksanakan dengan pedoman rencana pelaksanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan refleksi pada siklus II selama 2 jam pembelajaran (70 menit).

b. Pelaksanaan

Tindakan kelas siklus III dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 28 Januari 2012 pada pukul 07.30 sampai 09.00 WIB di SD N 01 Jagoan. c. Observasi

Hasil observasi pada siklus ini selanjutnya dianalisis dan disimpulkan bersama oleh peneliti dan guru sebagai catatan untuk perlu tidaknya melakukan tindakan lanjutan.

d. Refleksi

Hasil refleksi di atas menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan pada siklus III dalam pembelajaran sudah mengalami peningkatan yang cukup memuaskan.

D. Deskripsi Hasil Tiap Siklus 1. Hasil Siklus I

Berdasarkan observasi pada siklus I tindak mengajar yang dilakukan guru sudah cukup baik. Aktivitas siswa pada siklus I disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut .

Tabel 6

Persentase Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I

Aktivitas siswa Sebelum tindakan

Siklus I Bertanya

27,78% 38,89%

Menjelaskan materi di depan kelas

0% 33,33%

Memberi tanggapan

16,67% 22,22%

Mengerjakan soal secara mandiri

44,44% 50%

(11)

8 Tabel 7

Peningkatan Hasil Belajar IPA Siswa Pada Siklus I

Sebelum tindakan Siklus I

16,67% 38,89%

2. Hasil Siklus II

Berdasarkan observasi pada siklus II tindak mengajar yang dilakukan oleh guru sudah lebih baik dengan perencanaan yang disesuaikan dengan refleksi pada siklus I. Aktivitas siswa pada siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 8

Persentase Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II

Aktivitas Siswa Siklus I Siklus II Bertanya

38,89% 50%

Menjelaskan materi di depan kelas

33,33% 66,67%

Memberi tanggapan

22,22% 44,44%

Mengerjakan soal secara mandiri

50% 61,11%

Sedangkan hasil belajar IPA siswa pada siklus II (lampiran 3f) dsajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 9

Peningkatan Hasil Belajar IPA Siswa Pada Siklus II

3. Hasil Siklus III

Dalam pembelajaran pada tindakan kelas siklus III diperoleh hasil bahwa tindakan guru kelas sudah sesuai dengan harapan. Aktivitas siswa pada siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Siklus I Siklus II

(12)

9

Tabel 10

Persentase Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus III

Aktivitas siswa Siklus II Siklus III

Bertanya 50% 72,22%

Menjelaskan materi di depan kelas 66,67% 100%

Memberi tanggapan 44,44% 72,22%

Mengerjakan soal secara mandiri 61,11% 88,89%

Sedangkan hasil belajar IPA siswa pada siklus III disajikan dalam tabel dan grafik sebagai berikut :

Tabel 11

Peningkatan Hasil Belajar IPA Siswa Pada Siklus III

Siklus II Siklus III

55,56% 77,78%

Perbandingan Persentase Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III

Aktivitas siswa Pra

Siklus

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Bertanya 27,78% 38,89% 50% 72,22%

Menjelaskan materi di depan kelas 0% 33,33% 66,67% 100%

Memberi tanggapan 16,67% 22,22% 44,44% 72,22%

Mengerjakan soal secara mandiri 44,44% 50% 61,11% 88,89%

Sedangkan hasil belajar IPA siswa pada pra siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Peningkatan Hasil Belajar IPA Siswa Pada Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III

Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III

16,67% 38,89% 55,56% 77,78%

E. Pembahasan Hasil Penelitian

(13)

10

belajar yang diperoleh siswa pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I, siklus II, dan siklus III.

PENUTUP A. Kesimpulan

Dengan penerapan pembelajaran Model Think Pair Share pada pelajaran IPA maka aktivitas belajar dan hasil belajar siswa kelas IV SD N 01 Jagoan Boyolali mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya siswa yang bertanya atau mengajukan pertanyaan pada saat pembelajaran,meningkatkan siswa yang mau mencatat materi yang disampaikan guru,meningkatnya siswa yang mau mangerjakan latihan soal secara mandiri, meningkatnya siswa yang mau menjelaskan materi di depan kelas, dan meningkatnya taraf serap yang diperoleh siswa.

B. Impikasi

Guru sudah selayaknya memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa untuk aktif sehingga kesempatan siswa untuk mengembangkan ide dan gagasannya dapat lebih optimal dan dapat meningkat baik. Secara teoritis dengan diadakannya penelitian ini dapat mengambarkan dengan jelas mengenai penerapan metode pembelajaran IPA yang sesuai di kelas. Sedangkan secara praktis penelitian ini memberikan gambaran yang jelas bahwa metode Think Pair Share terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi guru yang ingin menggunakan metode sejenis sebagai alternatif metode pembelajaran yang efektif dan menarik.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan, peneliti memberikan saran yang dapat bermanfaat bagi pihak kepala sekolah, guru maupun siswa. Adapun saran – saran yang peneliti sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Kepada kepala sekolah

perlu memperhatikan penguasaan metode pembelajaran yang disampaikan oleh guru kepada siswa, agar siswa dapat dengan mudah menerima materi pelajaran yang disampaikan. Dengan begitu Kriteria Ketuntasan Minimal suatu pelajaran dapat mudah dicapai.

2. Kepada guru

a. agar dalam pembelajaran guru dapat mempergunakan metode yang tepat. Misalnya dalam pembelajaran IPA, Guru menerapkan metode Think Pair Share sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

b. hendaknya memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa dan latihan sesering mungkin untuk membantu siswa lebih aktif dalam pembelajaran.

3. Kepada siswa

(14)

11 4. Kepada peneliti selanjutnya

Agar mengembangkan penelitian dengan metode Think Pair Share, supaya mendapatkan hasil yang lebih meningkat daripada penelitian tersebut, karena masih banyak kekurangan dan kelemahan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Abdurrahman, Mulyono. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Depdikbud-Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Gino, H.J. 1997. Belajar dan Pembelajaran 1. Surakarta: UNS Press.

Hamalik, Oemar. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasbullah. 2009. Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja grafindo Persada.

Kunandar. 2009. Langkah Mudah Penelitian tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Sofianti, Filaen. 2010. “Upaya Peningkatan Aktivitas Siswa Melalui Penggunaan Metode Cooperative Learning tipe Talking Stick”. Skripsi. Surakarta: UMS (tidak diterbitkan).

Suhardjono. 2009. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah. Malang: Universitas Negeri Malang (UM PRESS).

Sardiman, A.M. 2000. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. jakarta: Raja Grasindo Persada.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode pnelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Gambar

Tabel 6 Persentase Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I
Tabel 8 Persentase Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II
Tabel 10

Referensi

Dokumen terkait

(dari dasar laki), dan reduplikasi dengan perubahan bunyi, seperti bolak-balik (dari dasar balik). Kata ulang semu merupakan kata yang hanya dijumpai dalam bentuk

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun pepaya ( Carica papaya L.) yang diperoleh dari kebun masyarakat di daerah Kotolua Pauh Padang dengan

Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut: Apakah penerapan strategi

RSIA KENARI GRAHA MEDIKA Dapat memberikan pelayanan Rawat Inap tidak hanya untuk Ibu dan Anak tetapi juga untuk Laki - Laki dan Perempuan Dewasa (selain kasus kebidanan). RS

Analisis SWOT dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan (faktor internal), serta peluang dan ancaman (faktor eksternal) pada usahatani

Sedangkan hasil uji anova beda rata-rata konsumsi garam individu pada setiap wilayah tidak menunjukkan beda yang signifikan baik antara wilayah I dengan II dan III maupun antara

Namun kendala utama yang dihadapi pada teknologi pengeringan adalah masalah biaya operasional pengering untuk kapasitas ruang pengering yang memadai.. Sesuai survei

Kognitif adalah kebolehan individu untuk berfikir, memberi pendapat, memahami, mengingati perkara-perkara yang berlaku di persekitaran masing-masing.Oleh itu,aktiviti yang dilakukan