• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGETAHUAN ANGGARAN TERHADAP PERAN ANGGOTA DPRD DALAM PENGAWASAN ANGGARAN : STUDI KASUS DPRD KOTA BANDUNG PROPINSI JAWA BARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGETAHUAN ANGGARAN TERHADAP PERAN ANGGOTA DPRD DALAM PENGAWASAN ANGGARAN : STUDI KASUS DPRD KOTA BANDUNG PROPINSI JAWA BARAT."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGETAHUAN ANGGARAN TERHADAP PERAN ANGGOTA DPRD DALAM PENGAWASAN ANGGARAN (STUDI KASUS DPRD KOTA BANDUNG PROPINSI JAWA BARAT)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi

Disusun oleh:

MUHAMMAD RIFKY PUTRA NIM. 0905957

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

(2)

PENGARUH PENGETAHUAN ANGGARAN TERHADAP PERAN ANGGOTA DPRD DALAM PENGAWASAN ANGGARAN (STUDI KASUS DPRD KOTA BANDUNG PROPINSI JAWA BARAT)

Oleh

Muhammad Rifky Putra

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Muhammad Rifky Putra 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

April 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengetahuan Anggaran

Terhadap Peran Anggota DPRD Dalam Pengawasan Anggaran (Studi Kasus

DPRD Kota Bandung Propinsi Jawa Barat)” ini sepenuhnya karya saya sendiri.

Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko / sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 9 April 2014

Yang membuat pernyataan

(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr Wb.

Segala puji bagi Allah SWT bahwa atas berkat dan rahmat, karunia dan

izinnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik skripsi dengan judul

Pengaruh Pengetahuan Anggaran Terhadap Peran DPRD Dalam Pengawasan Anggaran (Studi Kasus DPRD Kota Bandung Propinsi Jawa Barat)”.

Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh

ujian sidang pada Program Studi Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahannya

baik dari segi isi, penulisan, maupun cara penyajiannya. Oleh karena itu, penulis

sangat mengharapkan masukan dan sarannya.

Bandung, April 2014

(6)

UCAPAN TERIMAKASIH

Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,

yang selalu melimpahkan Nikmat dan Karunia-Nya kepada segenap umat-Nya,

shalawat serta salam semoga tercurah bagi Rasulullah SAW. Sudah menjadi

kewajiban bagi setiap umat-Nya untuk selalu berdoa, bersabar dan disertai ikhtiar

serta meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah mutlak karena kasih

sayang Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Oleh sebab itu pada kesempatan yang berbahagia ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada kedua orang tua

Ibunda Beni Rianty dan Ayahanda Efi Elfis dan saudara penulis Muhamad Afif,

Muhammad Luthfa dan Si Bungsu Siti Raudhatul Husna yang tiada henti-hentinya

memberikan do’a yang tulus, dorongan, semangat, serta kasih sayang yang begitu

besar sepanjang hidup penulis yang tidak dapat penulis balas dengan apapun juga.

Tak lupa juga kepada Bapak Dr. Arim.,M.Si.,Ak selaku pembimbing I yang

dengan penuh kesabaran dan perhatian telah mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi dan Ibu Indah Fitriani.,SE.,MM.,Ak,Ak selaku

pembimbing II yang banyak meluangkan waktu dan senantiasa membimbing dan

mengoreksi penulis di tengah-tengah kesibukannya dalam menyempurnakan

skripsi ini.

Selain itu, dalam kesempatan ini dengan segala ketulusan dan kerendahan

(7)

1. Bapak Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd selaku Rektor Universitas

Pendidikan Indonesia.

2. Bapak Dr. H. Edi Suryadi, M.Si selaku Dekan Fakultas Pendidikan

Ekonomi dan Bisnis.

3. Bapak Dr. H. Nono Supriatna, M.Si, selaku Ketua Program Studi

Akuntansi.

4. Ibu Elis Mediawati S.Pd., S.E., M.Si selaku Pembimbing Akademik.

5. Seluruh pengajar dan staf di lingkungan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan

Bisnis, khususnya Program Studi Akuntansi, yang telah memberikan ilmu

dan pengetahuan kepada penulis.

6. Ibu R. Nelly Nur Apandi, SE.,M.Si yang dengan penuh dedikasi

membimbing, memberi semangat serta arahan kepada penulis.

7. Bapak Rizky Rahmat Hidayat selaku staf administrasi Program Studi

Akuntansi, yang telah banyak membantu penulis.

8. Synthia Dewi yang setia memberikan doa, cinta, dan dukungan untuk saya

dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Andriyani Nenobais yang sangat berperan besar dalam membimbing

secara informal penulis mulai dari awal sampai akhir penulisan skripsi ini.

10.Sahabat-sahabat “Cukup Tau” Andriyani Nenobais, Andari Firizka

Zulfiana, Acu Paturohman, Hasniayati Hidayat, Synthia Dewi, Taufik

Ramadan dan Yudha Pradista yang selalu mendukung, mendengarkan

keluh kesah, memberikan dukungan,masukan serta semangat kepada

(8)

11.Keluarga Besar Akuntansi A 2009 tercinta acu, alny, andari, andriyani, ari,

au, bayu, desti, dewi, febri, gian, hasni, indah, jere, mariska, mudin, nana,

nita, nurul, ratih, reza, riandi, rizal, rozi, sandra, taufik, tia, tyo, utari, vivi,

winda, wulan, yani, yeni, yoyo, yudha.

12.Teman-teman Akuntansi angkatan 2009.

13.“Rang Mudo 2009” FOSMI yang suka ber-Alay ria bersama penulis alep,

anisa khaira, adek, aji, eka, fadli, dina, dika, arisa, artha, ciciews, cipta,

citra, pajik, fauziah, ririn, rini, rozi, besti, ojha, irez, roni, iref, vina, weni,

yoko.

14.Keluarga Besar Forum Silahturahmi Mahasiswa Minang UPI yang telah

menjadi keluarga bagi penulis selama menjalani pendidikan di UPI.

Semoga segala kebaikan, perhatian, dukungan dan kesempatan yang

diberikan secara ikhlas kepada penulis akan memperoleh imbalan yang lebih oleh

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Konsep Keuangan ... 7

2.1.1.1 Pengertian Keuangan Daerah………7

2.1.1.2 Pengertian Anggaran dan Penganggaran ... 9

2.1.1.3 Fungsi Anggaran Sektor Publik ... 11

2.1.1.4 Jenis-Jenis Anggaran ... 13

(10)

2.1.1.6 Pengawasan ... 15

2.1.1.7 Pengawasan Keuangan Daerah ... 17

2.1.2 Pengetahuan ... 17

2.1.2.1 Pengertian Pengetahuan... 17

2.1.2.2 Pengetahuan DPRD Tentang Anggaran ... 19

2.1.3 Peran DPRD dalam Pengawasan Keuangan Daerah ... 20

2.2 Penelitian Terdahulu ... 21

2.3 Kerangka Pemikiran ... 24

2.4 Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 29

3.2 . Metode Penelitian ... 29

3.2.1 Desain Penelitian………..29

3.2.2 Definisi dan Operasional Penelitian... 30

3.2.2.1 Definisi Variabel ... 30

3.2.2.2 Operasional Variabel ... 31

3.3 Populasi dan Sampel ... 32

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.5 Uji Instrument Penelitian ... 33

3.5.1 Uji Validitas ... 36

3.5.2 Uji Reabilitas ... 38

3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 39

(11)

3.6.2 Analisis Regresi Sederhana ... 41

3.6.3 Koefesien Determinasi ... 42

3.7 Uji Hipotesis ... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 44

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 44

4.1.1.1 Sejarah DPRD Kota Bandung ... 43

4.1.1.2 Profil DPRD Kota Bandung ... 46

4.1.2 Gambaran Umum Responden ... 48

4.1.3 Deskripsi dan Data Variabel Penelitian... 49

4.1.3.1 Uji Validitas ... 49

4.1.3.2 Uji Reabilitas ... 51

4.1.3.3 Hasil Analisis Deskriptif ... 52

4.1.3.4 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Pengetahuan Anggaran ... 53

4.1.3.5 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Pengawasan Anggaran ... 58

4.1.3.6 Pengujian Asumsi... 64

4.1.3.6.1 Uji Normalitas Data ... 64

4.1.3.6.2 Uji Linieritas ... 65

4.1.3.6.3 Uji Heterokedastisitas ... 65

4.1.3.6.4 Analisis Regresi Linier Sederhana... 67

(12)

4.1.3.6.6 Koefisien Determinasi ... 69

4.1.3.6.7 Pengujian Hipotesis ... 70

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 71

4.2.1 Deskriptif Pengetahuan Anggaran ... 71

4.2.2 Deskriptif Pengawasan Anggaran ... 73

4.2.3 Analisis Pengaruh Pengetahuan Anggaran Terhadap Pengawasan Anggaran ... 74

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 77

5.2 Saran ... 78

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Penelitian ...28

Gambar 3.1 Skor Penilaian ...34

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya ...22

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ...32

Tabel 3.2 Format Tabulasi Jawaban Responden ...35

Tabel 3.3 Interpretasi Skor ...36

Tabel 3.4 Interpretasi Angka Korelasi Pearson Product Moment ...38

Tabel 4.1 Hasil Pemilu Legislatigif Tahun 2009 ...45

Tabel 4.2 Komisi DPRD Kota bandung 2009-2014 ...47

Tabel 4.3 Demografi Responden ...48

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Validitas Pengetahuan Anggaran ...50

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Validitas Pengawasan Anggaran ...51

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Reabilitas ...52

Tabel 4.7 Kriteria Interpretasi Skor ...53

Tabel 4.8 Deskriptif Statistik Pengetahuan Anggaran ...53

Tabel 4.9 Skor Pengetahuan Anggaran ...54

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Pemahaman tentang APBD ...55

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Memiliki Pemahaman Tentang Cara Penyusunan APBD ...56

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Mengenai Mengidentifikasi Terhadap Kebocoran APBD ...57

Tabel 4.13 Deskriptif Statistik Pengawasan Anggaran...58

(15)

Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Pengawasan Saat Penyusunan ...60

Tabel 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Pengawasan Saat Pengesahan ...61

Tabel 4.17 Tanggapan Responden Mengenai Pengawasan Saat Pelaksanaan ...62

Tabel 4.18 Tanggapan Responden Mengenai Pengawasan Saat Pertanggungjawaban ...63

Tabel 4.19 Hasil Pengujian Normalitas Data ...64

Tabel 4.20 Hasil Uji Linieritas Regresi Variabel X atas Y ...65

Tabel 4.21 Uji Heterokedastisitas ...66

Tabel 4.22 Koefisien Regresi Pengetahuan Anggaran ...67

Tabel 4.23 Korelasi Pengetahuan Anggaran Dengan Pengawasan Anggaran ...69

Tabel 4.24 Koefisien Determinasi Pengetahuan Anggaran ...70

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing

Lampiran 2 Lembar Pengesahan Artikel

Lampiran 3 Formulir Persutujuan Perbaikan (Revisi) Usulan Penelitian

Lampiran 4

Lampiran 5

Formulir Persetujuan Perbaikan (Revisi) Sidang Skripsi

Matriks Perbaikan Ujian Sidang Skripsi

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran 8

Formulir Frekuensi Bimbingan

Surat Izin Penelitian

Kuesioner Penelitian

Lampiran 9 Hasil Perhitungan Validitas X dan Reliabitas X

Lampiran 10 Hasil Perhitungan Validitas Y dan Reliabilitas Y

Lampiran 11 Hasil Perhitungan Analisis Regresi Sederhana

(17)

Muhammad Rifky Putra, 2014

Pengaruh Pengetahuan Anggaran Terhadap Peran Anggota Dprd Dalam Pengawasan Anggaran

PENGARUH PENGETAHUAN ANGGARAN TERHADAP PERAN ANGGOTA DPRD DALAM PENGAWASAN ANGGARAN

(Studi Kasus DPRD Kota Bandung Propinsi Jawa Barat) Disusun Oleh:

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan anggaran DPRD Kota Bandung dan bagaimana peran anggota DPRD Kota Bandung dalam pengawasan anggaran dan mendapatkan bukti empiris terkait pengaruh pengetahuan anggaran terhadap peran DPRD dalam pengawasan anggaran.

Untuk tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan data primer. Data diambil dengan memberikan kuesioner kepada 23 (dua puluh tiga) orang anggota DPRD Kota Bandung. Pengetahuan anggaran dijadikan varibel independen dan pengawasan anggaran sebagai variabel dependen.

Uji yang digunakan adalah uji regresi sederhana yang diolah menggunakan

IBM SPSS Statistics Version 20. Hasil pengujian dari koefisien determinasi

diperoleh hasil bahwa pengetahuan anggaran memberikan pengaruh sebesar 44,8% terhadap pengawasan anggaran, sedangkan sisanya yaitu 55,2% merupakan pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Hasil analisis dengan menggunakan regresi linier menunjukkan bahwa semakin baik pengetahuan anggaran maka akan semakin meningkat pengawasan anggaran yang dilaksanakan oleh anggota dewan. Adapun nilai koefisien korelasi keeratan hubungan antara pengetahuan anggaran dengan pengawasan anggaran masuk dalam kategori kuat.

(18)

Muhammad Rifky Putra, 2014

Pengaruh Pengetahuan Anggaran Terhadap Peran Anggota Dprd Dalam Pengawasan Anggaran

INFLUENCE of BUDGETING KNOWLEDGE to the ROLE of MEMBERS DPRD IN BUDGETING CONTROL

(Case Study at DPRD Kota Bandung Propinsi Jawa Barat) by:

The main purpose of this research, is to discover the idea of DPRD Kota Bandung budgeting knowledge and how the member of DPRD Kota Bandung take part in budgeting control and getting empirical evidence on the effect of budgeting knowledge to DPRD take part in budgeting control.

This research using primary data. Data were gathered from 23 respondent of DPRD Kota Bandung members. Budgeting knowledge the independent variable and budgeting control the dependent variable.

The data was analyzed using IBM SPSS 20.0 with simple regresion method. Determination coefficient showed that budgeting knowledge influenced 44,8% to budgeting control, the rest of 55,2% are the other factor. The result showed that more budgeting knowledge earned by DPRD Kota Bandung members, the more better budgeting control will be held. Based on coefficient corelation value, the relation of budgeting knowledge and budgeting control are considered in strong category.

(19)

1

Muhammad Rifky Putra, 2014

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Salah satu tujuan utama negara Indonesia adalah mensejahterakan

rakyatnya. Untuk mencapai hal tersebut maka pemerintah mencoba mewujudkan

keseimbangan fiskal dengan mempertahankan kemampuan keuangan negara yang

bersumber dari pendapatan pajak dan sumber lainnya agar dapat memenuhi

kebutuhan masyarakat. Salah satu ciri terpenting dalam mewujudkan

keseimbangan rakyat adalah dilangsungkannya proses politik untuk

menyelaraskan berbagai kepentingan yang timbul dalam masyarakat.

Dengan diterbitkan undang-undang nomor 33 tahun 2004 mengenai

perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjadi

tonggak awal dari otonomi daerah. Dalam pasal 2 ayat 2 menyatakan bahwa

“Pemberian sumber keuangan Negara kepada Pemerintahan Daerah dalam rangka

pelaksanaan desentralisasi didasarkan atas penyerahan tugas oleh Pemerintah

Pusat kepada Pemerintah Daerah dengan memperhatikan stabilitas dan

keseimbangan fiskal”. Dari ayat ini diketahui bahwa pemerintah pusat

memberikan sebagian tugas negara kepada daerah agar lebih tertata dengan lebih

baik. Hal ini dilakukan karena telah dilaksanakannya desentralisasi demi

terwujudnya otonomi daerah. Maka terjadilah perubahan signifikan mengenai

(20)

2

Muhammad Rifky Putra, 2014

bahwa dibentuknya DPRD sebagai badan legislatif daerah dan Pemerintah daerah

sebagai badan eksekutif daerah. Sehubungan dengan ini, maka dalam mengatur

masalah keuangan dan penganggaran agar dalam pencapaian otonomi daerah lebih

nyata dan bertanggungjawab dibutuhkan manajemen keuangan daerah yang

mampu mengontrol kebijakan keuangan daerah dengan cara ekonomis, efisien,

efektif, transparan dan akuntabel. Menurut Mardiasmo (2009), terdapat tiga aspek

utama yang mendukung terciptanya kepemerintahan yang baik (good

governance), yaitu pengawasan, pengendalian, dan pemeriksaan.

Kasus yang beberapa waktu lalu diselidiki oleh tim KPK adalah kasus

penyelewengan dana Bansos Kota Bandung yang melibatkan Walikota Bandung,

Dada Rosada beserta Sekdanya Edi Siswandi yang melakukan kasus suap kepada

hakim Setyabudi. Sebelumnya putusan perkara korupsi bansos APBD Kota

Bandung di putus tanggal 17 Desember 2012, Setyabudi menjadi ketua majelis

hakim, Ramlan comel dan Jojo Johari anggota majelis hakim. Mereka memvonis

tujuh terdakwa yakni, mantan Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah Kota

Bandung Rochman, Kepala Bagian Tata Usaha Uus R, ajudan Wali Kota

Bandung Yanos Septadi, ajudan Sekretaris Daerah Luthfan Barkah, staf keuangan

Firman Himawan, serta kuasa bendahara umum Havid Kurnia dan Ahmad

Mulyana, 1 tahun penjara denda Rp 50 juta subsider 1 bulan kurungan, jauh dari

tuntutan jaksa yang meminta para terdakwa dihukum 3 tahun penjara. Kasus

penyelewengan dana Bansos ini merupakan salah satu bentuk kebocoran anggaran

(21)

3

Muhammad Rifky Putra, 2014

Seharusnya dalam pengawasan ini dilakukan secara bersama-sama, satu

sama lain harus ada koordinasi antara kepala dinas sosial dan juga dari pihak

anggota legislatif. Sehingga tidak ada pihak yang saling menyalahkan dan

terkesan cuci tangan atas masalah yang telah terjadi. Dengan fungsi pengawasan,

maka DPRD Kota Bandung harus meminta pertanggung jawaban dalam hal ini.

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa DPRD merupakan lembaga legislatif

yang memiliki posisi dan peran startegis yang terkait dengan pengawasan

keuangan daearah. DPRD sebagai lembaga legislatif mempunyai tiga fungsi yaitu

1) fungsi legislasi, 2) fungsi anggaran, dan 3) fungsi pengawasan. Sesuai dengan

Peraturan Pemerintah (PP) nomor 58 tahun 2005 tentang pengolaan Keuangan

Daerah yang menyatakan bahwa pengawasan atas pelaksanaan APBD dilakukan

oleh DPRD. Menurut Makeuda (1981) (dalam Witono, 2004) mengatakan bahwa

pengawasan adalah usaha untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan

pemerintah secara berdaya guna dan berhasil guna.

Bedasarkan penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa DPRD

seharusnya memiliki andil besar dalam pengawasan keuangan daerah dan

memiliki nilai yang strategis untuk mengontrol kebijakan daerah secara efektif,

efisien, ekonomis, transparan dan akuntabel. Pengawasan yang dilakukan DPRD

tidak hanya sebatas dalam penyusunan anggaran, tetapi juga termasuk dalam

pelaksanaannya. Namun ada juga kelemahan dari DPRD ini yaitu ketika proses

siklus anggaran dalam perencanaan, pelaksanaan, pelaporan maupun pengawasan

(22)

4

Muhammad Rifky Putra, 2014

dengan prioritas dan prefensi daerah. Apabila masalah tersebut dikaji, menurut

Sastroatmodjo (1995) terdapat dua tingkat orientasi politik yang mempengaruhi

perilaku politik yaitu sistem dan individu. Selain kelemahan yang disebutkan di

atas, mungkin ada beberapa kelemahan apabila dikaitkan dengan perilaku politik

yaitu, kelemahan baik dari sistem politik maupun dari individu sebagai pelaku

politik.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jaka Winarna (2007)

mengenai pengaruh personal background, political background dan juga

pengetahuan dewan terhadap peranan DPRD dalam pengawasan keuangan daerah

menunjukan bahwa hanya pengetahuan dewan tentang anggaran saja yang

mempunyai pengaruh signifikan terhadap peran DPRD dalam pengawasan

keuangan daerah.

Penelitian ini mencoba melakukan pengamatan kembali dengan meneliti

pengaruh pengetahuan anggaran terhadap peran DPRD dalam pengawasan

anggaran. Namun yang membedakan dengan penelitian sebelumnya adalah

subjeknya. Jaka Winarna (2007) memakai DPRD wilayah karesidenan Surakarta

dan Daerah Istimewa Yogyakarta kemudian Murni dan Witono (2004) pada

DPRD se-karesidenan Surakarta. Sedangkan disini peneliti memakai DPRD Kota

Bandung.

Dalam hal ini, menarik untuk dilakukan penelitian dengan judul

(23)

5

Muhammad Rifky Putra, 2014 1.2 Rumusan Masalah

Bedasarkan penjelasan pada latar belakang di atas, maka dapat

dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran pengetahuan anggaran DPRD Kota Bandung.

2. Bagaimana peran anggota DPRD Kota Bandung dalam pengawasan

anggaran.

3. Bagaimana pengaruh pengetahuan anggaran terhadap peran DPRD dalam

pengawasan anggaran.

1.3 Tujuan Penelitian

Dalam kaitannya dengan masalah ini, tujuan penelitian yang ingin dicapai

adalah

1. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan anggaran DPRD Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui peran anggota DPRD Kota Bandung dalam

pengawasan anggaran.

3. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan anggaran terhadap peran DPRD

dalam pengawasan anggaran.

3.4 Kegunaan Penelitian

1. Bagi pemerintah daerah, hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan

(24)

6

Muhammad Rifky Putra, 2014

meningkatkan peran DPRD dalam pengawasan anggaran dalam

mewujudkan pemerintahan yang baik (good government).

2. Untuk para akademisi, ini diperuntukan sebagai tambahan literatur

akuntansi sektor publik di Indonesia terutama bagi pengembangan sistem

pengendalian manajemen sektor publik serta mampu memberikan

dorongan dalam melakukan penelitian di sektor publik lainnya, yang mana

hasil dari penelitian ini mampu memberikan kontribusi bagi peneliti

(25)

29

Muhammad Rifky Putra, 2014

BAB III

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data.

Dengan pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38)

bahwa “Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.”

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa objek penelitian

adalah sasaran ilmiah yang bertujuan dan memiliki kegunaan tertentu untuk

mendapatkan suatu data. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah

pengetahuan anggaran serta peran anggota dewan sebagai pengawas anggaran.

Penelitian ini akan dilakukan di DPRD Kota Bandung.

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

Menurut Husain Umar (2008:4) mendefinisikan desain penelitian adalah

“suatu cetak biru (blue print) dalam hal bagaimana data dikumpulkan, diukur, dan

dianalisis.” Desain penelitian diperlukan dalam setiap tahapan mulai dari tahap

awal hingga tahap pelaporan penelitian dengan adanya kesimpulan dan

(26)

30

Muhammad Rifky Putra, 2014

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka metode penelitian yang

digunakan adalah penelitian deskriptif dan studi kasus. Deskriptif yang betujuan

membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

fakta dan sifat populasi dari yang telah ditentukan. Dan penelitian dilakukan

dengan studi kasus yang bertujuan memberikan gambaran secara mendetail

tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus,

individu, kelompok, institusi, atau masyarakat.

Dalam hal ini peneliti mencoba memaparkan bagaimana pengetahuan para

anggota dewan tentang anggaran dan perannya dalam pengawasan anggaran.

Sehingga dapat tercapainya hasil kinerja yang baik, yang dilatar belakangi dengan

kepribadian individu serta kecerdasan dan kemampuan terhadap pengetahuan

yang berkaitan erat dengan ilmu pemerintahan.

Berkaitan dengan penelitian ini, peneliti memberikan kuesioner dan

wawancara jika dibutuhkan kepada pihak-pihak yang merupakan subjek dari

penelitian dalam rangka untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, kemudian data

tersebut diolah untuk mengetahui persepsi, opini atau pendapat dari pihak-pihak

yang berhubungan dengan permasalahan yang ada di dalam penelitian ini

berdasarkan kuesioner yang peneliti berikan kepada responden.

3.2.2 Definisi dan Operasional Variabel 3.2.2.1 Definisi Variabel

(27)

31

Muhammad Rifky Putra, 2014

Dalam suatu penelitian, variabel-variabel yang digunakan harus mampu

diukur dan didefiniskan dengan baik untuk mendukung pendeskripsian atau

pengujian, kemudian variabel tersebut disajikan dalam bentuk operasionalisasi

variabel. Menurut Sugiyono (2012:61) variabel penelitian adalah “suatu atribut

dari obyek yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

ditarik kesimpulan.”

Sesuai dengan judul penelitian, yaitu “Pengaruh Pengetahuan Anggaran

Terhadap Peran DPRD Dalam Pengawasan Anggaran”, maka penulis melakukan

pengujian dengan menggunakan dua variabel sebagai berikut :

1. Variabel Independen (X)

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Biasanya variabel

independen ini sering disebut dengan variabel stimulus, predictor, dan

antecendent (Sugiyono, 2012:39).

Yang berperan sebagai variabel independen (variabel X) dalam penelitian

ini yakni Pengetahuan Anggaran.

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas/independen. Biasanya variabel ini

sering disebut dengan variabel output, kriteria, dan konsekuen (Sugiyono,

(28)

32

Muhammad Rifky Putra, 2014

Yang berperan sebagai variabel dependen (variabel Y) dalam penelitian ini

yakni Pengawasan Anggaran.

3.2.2.2 Operasional Variabel

Operasional variabel biasanya lebih spesifik dengan tujuan supaya tidak

menimbulkan perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam pengukuran. Untuk

memahami lebih jelas tentang kedua variabel tersebut, maka operasionalisasi

variabel dalam penelitian ini dijabarkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala No.Item

(29)

33

Sugiyono (2012:115) menjelaskan bahwa “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang memiliki kualitas dan

karakteristik tertentu”. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anggota DPRD

Kota Bandung.

Untuk sampel dalam penelitian ini menggunakan metode sampel jenuh,

menurut Sugiyono (2012:122) mengatakan bahwa “sampel jenuh adalah teknik

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Istilah

lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan

sampel.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer agar data diperoleh secara valid

dan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu untuk mendapatkan

(30)

34

Muhammad Rifky Putra, 2014

daftar pertanyaan yang disusun secara tertulis dan sistematis yang kemudian

diajukan kepada responden, lalu diolah data tersebut oleh peneliti. Adapun

pengertian sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan

data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2012:129). Pengumpulan data pada

penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan kuesioner pada responden

secara langsung. Untuk mengukur pendapat responden dalam penelitian ini,

digunakan skala numerical.

3.5 Uji Instrument Penelitian

Merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah dan menganalisis data

tersebut. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan

variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh

responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan

untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji

hipotesis yang telah diajukan.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui kuesioner, maka

diperlukan suatu alat ukur atau skala tes yang valid dan dapat diandalkan, agar

kesimpulan penelitian tidak keliru dan tidak memberikan gambaran yang jauh

berbeda dengan keadaan yang sebenarnya.

Langkah-langkah yang akan dilakukan oleh penulis dalam menganalisis

(31)

35

Muhammad Rifky Putra, 2014

1. Melakukan pengumpulan data yang diperoleh dari kuesioner yang

telah diberikan kepada responden yang berkaitan mengenai pernyataan

yang berkaitan mengenai variabel X dan variabel Y.

2. Melakukan pengelompokan data yang diperoleh sesuai kelompok

variabel masing-masing.

3. Melakukan pemberian skor untuk jawaban dari setiap item pernyataan

yang diajukan.

4. Skala dalam pengukuran variabel X dan variabel Y pada penelitian ini

adalah numerical.

Penilaian yang digunakan penulis dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Skor Penilaian

Pengolahan data yang pertama adalah analisis deskriptif yang ditujukan

untuk memperoleh gambaran mengenai bagaimana Pengaruh Pengetahuan

Anggaran dan Peran Anggota DPRD dalam Pengawasan Anggaran. Gambaran

kedua variabel tersebut dapat dinyatakan secara keseluruhan atau berdasarkan

setiap indikatornya. Langkah analisis yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Mentabulasi jawaban responden untuk setiap kuesioner ke dalam

(32)

36

Muhammad Rifky Putra, 2014 No.

Responden

Indikator 1 Indikator 2 Indikator ... Skor

Total

1 2 3 4 5 ∑ 6 7 8 9 10 ∑ 11 12 13 14 15 ∑ ∑ 1-..

b. Menghitung skor tiap dimensi ataupun variabel dengan cara

membandingkan skor item yang diperoleh berdasarkan jawaban

responden dengan skor tertinggi jawaban kemudian dikalikan 100%

Total skor dapat diperoleh dengan cara mengkalikan nilai skala paling

tinggi dengan jumlah responden.

c. Menginterpretasikan hasil distribusi frekuensi untuk mengetahui

gambaran dari setiap variabel baik secara keseluruhan maupun untuk

setiap indikator. Menurut Sugiyono (2012:141) kriteria interpretasi

skor berdasarkan jawaban responden dapat ditentukan sebagai berikut,

“skor maksimum setiap kuesioner adalah 5 dan skor minimum adalah

1, atau berkisar antara 20% sampai 100%, maka jarak antara skor yang

berdekatan adalah 16%. ((100%-20%)/5).” Sehingga dapat diperoleh

kriteria sebagai berikut:

Kemudian, hasil penelitian tersebut dianalisis dalam deskripsi data

variabel penelitian yang mendeskripsikan hasil jawaban dari kuesioner yang

(33)

37

Muhammad Rifky Putra, 2014

Tabel 3.3 Interpretasi Skor

Hasil Kategori

20%-35,99% Tidak Baik / Tidak Efektif

36%-51,99% Kurang Baik/Efektif

52%-67,99% Cukup Baik/Efektif

68%-83,99% Baik/Efektif

84%-100% Sangat Baik/Sangat Efektif

(Sumber: Sugiyono, 2012:133)

validitas dilakukan untuk memgetahui instrumen (kuesioner) yang digunakan

benar-benar dapat mengukur variabel tersebut. Menurut Sugiyono (2012: 172)

mendefinisikan valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur

apa yang seharusnya di ukur. Dengan demikian, untuk mengukur sesuatu harus

menggunakan alat ukur atau instrumen yang tepat. Pengujian validitas dalam

penelitian ini menggunakan uji validitas dilakukan dengan cara menghitung

koefisien korelasi setiap butir soal yang diuji dengan rumus Pearson Product

Moment dengan nilai-nilai skala telah dilakukan konversi menjadi interval yaitu

(34)

38

Muhammad Rifky Putra, 2014

Dimana : rxy : Korelasi antara instrument pertanyaan secara keseluruhan

n : Jumlah responden

∑Ҳ : Jumlah jawaban responden untuk keseluruhan instrument

∑Y : Jumlah jawaban responden untuk instrument ke – I

∑X ² : Jumlah jawaban responden untuk keseluruhan instrument

yang dikuadratkan

∑Y² : Jumlah jawaban responden untuk instrument ke I yang

dikuadratkan

Kriteria keputusan :

rh> rtmaka instrumen tersebut valid

rh<rt maka instrumen tersebut tidak valid

Tabel 3.4

Interpretasi Angka Korelasi Pearson Product Moment

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Cukup

(35)

39

Muhammad Rifky Putra, 2014

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

(Sumber : Sugiyono, 2012:175)

Pengujian dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item setiap

butir pernyataan dengan skor total, selanjutnya interpretasi dari koefisien korelasi

yang dihasilkan, bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya lebih dari

sama dengan 0,3 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki

validitas konstruksi yang baik. (Sugiyono, (2012 :177-178).

3.5.2 Uji Reabilitas

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen dalam

kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang

sama (Husein Umar, (2008:54). Reliabilitas instrumen diperlukan untuk

mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Instrumen dapat dikatakan

handal (reliable) bila memiliki koefisien Cronbach Alpha yang semakin

mendekati 1 (>60), semakin tinggi koefisien internal reliabilitasnya (Nunnally,

1967, dalam Imam Ghozali, (2007:42).

Uji reabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien

Cronbach Alpha, yaitu:

Rumus:

Keterangan

ri : koefisien reliabilitas instrumen (cronbach alpha)

(36)

40

Muhammad Rifky Putra, 2014

: jumlah varian item pertanyaan

: total varians

Kriteria keputusan :

rh> rt maka instrumen tersebut reliabel

rh<rt maka instrumen tersebut tidak reliabel

(Husein Umar, (2008:56)

3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.6.1 Uji Asumsi Klasik

Pengujian model regresi linier sederhana dalam menguji hipotesis harus

menghindari kemungkinan penyimpangan asumsi klasik. Dalam penelitian ini

asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji linieritas, dan uji

heterokedastisitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel dependen,

independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Jika

datanya tidak berdistribusi normal maka analisis nonparametrik yang digunakan,

jika datanya berdistribusi normal maka analisis parametrik yang dapat digunakan,

termasuk regresi. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, dapat

(37)

41

Muhammad Rifky Putra, 2014

datanya menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya,

maka regresi memenuhi asumsi normalitas. (Sugiyono, 2012 :173)

Karena variabel penelitiannya ada dua, maka pengujian normalitas data

juga meliputi dua data untuk dua variabel tersebut. Pengujian normalitas data

dapat menggunakan uji normalitas Komolgorov-Smirnov Z dengan bantuan SPSS

20 for windows. Metode pengambilan keputusan untuk uji normalitas yaitu jika

signifikansi > α=0,05 maka data tersebut berdistribusi normal dan sebaliknya, jika

signifikansi < α=0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. (Imam

Ghozali, 2007:34)

2. Uji Lineritas

Sebelum digunakan untuk membuat kesimpulan, maka regresi yang

diperoleh harus diuji terlebih dulu berkaitan dengan kelinieran dan keberartian

regresi. Menguji keberartian regresi linear sederhana dimaksudkan untuk

meyakinkan diri apakah regresi (berbentuk linear) yang didapat berdasarkan

penelitian ada artinya bila dipakai untuk membuat kesimpulan mengenai

hubungan sejumlah variabel yang sedang dipelajari.

Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan

taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear

bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.

(38)

42

Muhammad Rifky Putra, 2014

Menurut Ghozali (2007) “uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain”.

Cara memprediksi ada tidaknya heterokedastisitas pada suatu model dapat

dilihat dengan pola gambar scatterplot, regresi yang tidak heterokedastisitas jika :

1) Titik-titik data penyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0.

2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja.

3) Penyebaran titik-titik dan tidak boleh membentuk pola bergelombang,

melebar kemudian menyempit dan melebar sekali.

4) Penyebaran titik-titik data tidak berpola.

3.6.2 Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu

variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y), atau dalam artian ada

variabel yang mempengaruhi dan variabel yang dipengaruhi. Analisis ini untuk

mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen

apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Analisis

regresi linier ini banyak digunakan untuk uji pengaruh antara variabel independen

(X) terhadap variabel depeden (Y). Rumus regresi linear sederhana sebagai

(39)

43

Muhammad Rifky Putra, 2014

Y = a + bX + e (Sudjana, 2004:204)

Keterangan :

Y = Variabel dependen

X = Variabel independen

a = Konstanta (nilai Y apabila X=0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan jika bernilai positif ataupun

penurunan jika bernilai negatif)

e = error

Harga koefisien a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

a = (∑Y)(∑X2) – (∑X)(∑XY) (Sudjana,2004:205)

(N.∑X2) – (∑X)2

b = (N.∑ XY) – (∑X) (∑Y) (Sudjana,2004:205)

(N.∑X2) – (∑X)2

3.6.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mencari besarnya pengaruh

variabel independen. Untuk mengetahui besarnya koefisien determinan, dapat

dihitung dengan menggunakan rumus:

KD = r2x 100 %

(40)

44

Muhammad Rifky Putra, 2014

Keterangan:

KD = Koefisien determinan

r2 = Nilai koefisien korelasi product moment

3.7 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam pene;itian ini yaitu dengan melakukan uji t.

Menurut Riduwan (2012:76) uji signifikansi berfungsi apabila peneliti

ingin mencari makna pengaruh variabel X terhadap Y, rumusnya adalah :

Keterangan :

t = nilai t hitung

r = Koefisien korelasi Pearson Product Moment

n = Banyaknya responden

Kriteria keputusan:

Jika thitung <t tabel ; maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika thitung > t tabel ; maka Ho ditolak dan Ha diterima

Hipotesis statistik yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H0 : b = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara Pengetahuan Anggaran

(41)

45

Muhammad Rifky Putra, 2014

Ha : b ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara Pengetahuan Anggaran

(42)

77

Muhammad Rifky Putra, 2014

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, penulis dapat

memberikan simpulan untuk penelitian yang berekaitan dengan pengaruh

pengetahuan anggaran terhadap pengawasan anggaran di DPRD Kota Bandung :

1. Pengetahuan anggaran secara keseluruhan masuk dalam kategori cukup

baik. Penilaian untuk ketiga indikator yaitu pemahaman tentang APBD,

memiliki pemahaman tentang cara penyusunan APBD dan

mengidentifikasi terhadap kebocoran APBD diperoleh ketiganya masuk

dalam kategori cukup baik.

2. Pengawasan anggaran secara keseluruhan dinilai sudah cukup efektif. Jika

dilihat masing-masing indikator indikator yaitu pengawasan saat

penyusunan, pengawasan saat pengesahan, pengawasan saat pelaksanaan

dan pengawasan saat pertanggungjawaban diperoleh keempatnya masuk

dalam kategori cukup efektif.

3. Terdapat pengaruh kuat antara pengetahuan anggaran dengan pegawasan

anggaran. Hasil analisis dengan menggunakan regresi linear menunjukkan

semakin baik pengetahuan anggaran akan semakin meningkatkan

(43)

78

Muhammad Rifky Putra, 2014

hubungan antara pengetahuan anggaran dengan pengawasan anggaran

masuk dalam kategori kuat.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam penelitian ini dan

adanya keterbatsan dalam penelitian ini maka peneliti mengajukan saran sebagai

berikut :

1. Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada responden, pengetahuan

anggaran anggota dewan di DPRD Kota Bandung termasuk dalam

kategori cukup baik, tetapi masih terdapat beberapa kelemahan pada

proses mengidentifikasi terhadap kebocoran anggaran. Oleh sebab itu

maka anggota dewan dalam proses assessment agar lebih ditingkatkan

guna meminimalisir terjadinya KKN dalam lingkungan pemerintah.

2. Berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada responden mengenai

pengawasan anggaran masuk dalam kategori cukup baik. tetapi masih

terdapat beberapa kelemahan pada proses pengawasan saat pengesahan.

Oleh karena itu, sebelum mengesahkan rancangan anggaran menjadi

angggaran, maka anggota dewan perlu lebih cermat untuk menilai input,

output dan outcome dari anggaran tersebut dan apakah rancangan anggaran

tersebut harus memenuhi asas transparansi.

3. Anggota DPRD Kota Bandung perlu meningkatkan pengetahuan,

pemahaman serta penguasaan tentang anggaran dalam rangka untuk

(44)

79

Muhammad Rifky Putra, 2014

pengawasan anggaran sangat perlu dilakukan guna meminimalisir

terjadinya kebocoran anggaran.

4. Bagi penelitian selanjutnya agar memperluas subjek penelitian, merubah

atau menambah variabel lain misalnya komitmen politik, psikologi dewan,

pengambilan keputusan, gaya kepemimpinan, budaya organisasi, dan

(45)

Muhammad Rifky Putra, 2014

Pengaruh Pengetahuan Anggaran Terhadap Peran Anggota Dprd Dalam Pengawasan Anggaran

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim. (2002). Manajemen Keuangan Daerah (edisi revisi). Yogyakarta: UPP AMP YPKN.

Alamsyah. (1997). Mekanisme Pengawasan APBD di Kabupaten Sleman. Tesis Map UGM, Yogyakarta.

Cahyat, A. (2004). Sistem Pengawasan terhadap Penyelenggaraan Pemerintah

Daerah Kabupaten. Pembahasan Peraturan Perundangan di Bidang

Pengawasan. Governance Brief Number 3.

Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas. (2010). Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Griffith, Terri, Sawyer, Jhon E. and Neale, Margaret A. (1999). Information

Technology as a Jealous Misterss: Competition for Knowledge Between Individuals and Organization.

Hengky Latan dan Imam Ghozali. (2012). Partial Least Squares Konsep, Teknik

dan Aplikasi SMARTPLS 2.0 M3. Semarang: Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

Husain Umar. (2008). Desain Penelitian: Akuntansi Keprilakuan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Ida Bagus Agung Dharmanegara. (2010). Penganggaran Perusahaan Teori dan

Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Imam Ghozali. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.

Indra Bastian. (2006). Akuntansi Sektor Publik : Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Indriantoro, Nur.dan Bambang Supomo. (2009). Metodologi Penelitian Bisnis:

Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi I. Yogyakarta: BPFE.

(46)

Muhammad Rifky Putra, 2014

Pengaruh Pengetahuan Anggaran Terhadap Peran Anggota Dprd Dalam Pengawasan Anggaran

Murni, Sri dan Banu Witono. (2004). Pengaruh Personal Background dan

Political Background terhadap Peranan DPRD dalam Pengawasan Keuangan Daerah. Perspektif, Vol. 9.

Mustopadidjaja. (2003). Peran Aparatur Pengawasan Dalam Mencegah KKN,

Beberapa Implikasi Pendekatan TQM. Inspektorat Jenderal Pengawasan ,

Departemen Perikanan dan Kelautan . 16 September.

Pakde Kartono. (2013, 24 Maret). Walikota dan Sekda Bandung Atur Kasus Bansos sejak Penyidikan dan Persidangan. Kompasiana [Online], halaman 1. Tersedia : http://hukum.kompasiana.com. [17 Juli 2013]

Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah.

Riduwan. (2012). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Saefullah, dan Ernie. (2005). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo.

Sastroatmodjo, Sudijono. (1995). Perilaku Politik. Semarang : IKIP Semarang Press.

Shafritz, Jay M. dan E.W. Russell. (1997). Introducing Public Administration. New York: Longman.

Singgih Santoso. (2011). Structural Equation Modelling (SEM) Konsep dan

Aplikasi AMOS 18. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kompas

Gramedia.

Soekidjo Notoatmodjo . (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Soetriono dan Rita Hanafie. (2007). Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset.

Sopanah dan Mardiasmo. (2003). “Pengaruh Partisipasi Masyarakat Dan

Transparansi Kebijakan Publik Terhadap Hubungan Antara Pengetahuan

Dewan Tentang Anggaran Dengan Pengawasan Keuangan Daerah”.

(47)

Muhammad Rifky Putra, 2014

Pengaruh Pengetahuan Anggaran Terhadap Peran Anggota Dprd Dalam Pengawasan Anggaran

Sugiyono. (2012). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sule Erni Trisnawati, dan Kurniawan Saefullah. (2005). Pengantar Manajemen

(edisi pertama, cetakan pertama). Jakarta: Prenada Media Jakarta.

Syahruddin dan Taifur, Werry Darta. 2002. Peran DPRD Untuk Mencapai Tujuan

Desentralisasi dan Perspektif Daerah Tentang Pelaksanaan

Desentralisasi. Faculty of Economics Pusat Studi Kependudukan,

Universitas Andalas.

Truman, David B. 1960. The Governmental Process: Political Interest and Public

Opinion. New York: Alfred A Knopf.

Undang-Undang No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR dan DPRD.

Undang-undang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

Werimon, S., Ghozali, I. dan Nazir, M. (2007). “ Pengaruh Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik Terhadap Hubungan Antara Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Dengan Pengawasan

Keuangan Daerah (APBD) (Study Empiris di Provinsi Papua)”.

Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar.

Winarna Jaka dan Murni. (2007). Pengaruh Personal Background, Political

Background dan Pengetahuan Dewan tentang Anggaran terhadap Pengawasan Keuangan Daerah. Artikel. Simposium Nasional Hasil

Gambar

Tabel 3.1
Gambar 3.1 Skor Penilaian

Referensi

Dokumen terkait

(2) Bagaimanakah kreatifitas guru dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas V MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

Menjadi Program Studi yang terkemuka, pelopor pembaharuan pemikiran dalam konsep pelayanan kesehatan, pengembangan keilmuan di bidang kedokteran, serta dapat menghasilkan dokter

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui proses pelaksanaan penerapan metode pembelajaran make a match untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pemerintahan

KAJIAN PUISI-PUISI ABDURAHMAN FAIZ SEBAGAI PEMBANGUN KONTEKS TEMATIK DI KELAS VII.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu untuk membahas permasalahan-permasalahan yang akan dihadapi, maka metode serta alat analisis yang digunakan haruslah berhubungan dan menjadi dasar evaluasi

Sinar Elang Mas, adapun tujuan perusahaan ini untuk mengetahui saluran distribusi dan bagaimana pengaruh biaya distribusi terhadap hasil penjualan yang dijalankan oleh PT.Sinar

Reliabilitas ini bertujuan untuk mengetahui derajat keajegan skor yang diperoleh oleh subjek penelitian dengan menggunakan instrumen yang sama dalam waktu dan kondisi