TINDAK TUTUR MENGELUH
DALAM SURAT PEMBACA DI KASKUS.CO.ID
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra
oleh Muhamad Patoni
NIM 1005743
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
TINDAK TUTUR MENGELUH
DALAM SURAT PEMBACA
DI
KASKUS.CO.ID
oleh Muhamad Patoni
sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Muhamad Patoni 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
MUHAMAD PATONI
TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM SURAT PEMBACA DI KASKUS.CO.ID
disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I,
Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. NIP 19620109 198703 2 002
Pembimbing II,
Sri Wiyanti, S.S., M.Hum. NIP 19780328 200604 2 001
diketahui
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP 19720403 199903 1 002
ix
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Penelitian... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian... 3
C. Rumusan Masalah Penelitian... 4
D. Tujuan Penelitian... 4
E. Manfaat Penelitian... 4
F. Sistematika Skripsi... 5
BAB II TINDAK TUTUR MENGELUH, ANALISIS GENRE, KOMUNIKASI LINTAS MODE, HUBUNGAN BAHASA & KONTEKS,DAN PENELITIAN YANG RELEVAN... 7
A. Tindak Tutur Mengeluh... 7
B. Analisis Genre... 14
C. Komunikasi Lintas Mode... 18
D. Hubungan Bahasa & Konteks... 20
E. Penelitian yang Relevan... 22
BAB III METODE PENELITIAN... 25
A. Metode dan Desain Penelitian... 25
B. Sumber dan Korpus Penelitian... 26
C. Definisi Operasional... 26
D. Teknik Pengumpulan Data... 27
E. Instrumen Penelitian... 27
F. Teknik Pengolahan Data... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 31
A. Sekuen Tuturan Mengeluh dalam Surat Pembaca... 31
B. Ciri Linguistik Tuturan Mengeluh dalam Surat Pembaca... 62
C. Strategi Tuturan Mengeluh dalam Surat Pembaca... 74
D. Faktor yang Memengaruhi Tuturan Mengeluh... 88
BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 96
A. Simpulan... 96
B. Saran... 97
DAFTAR PUSTAKA... 99
x
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xi
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Contoh Tuturan Mengeluh Berdasarkan Tiap Strategi... 13
Tabel 2.2 Model Langkah dan Tahap Swales... 17
Tabel 4.1 Intensitas Kemunculan Tahap dalam Surat Pembaca... 54
Tabel 4.2 Sekuen Tuturan Mengeluh dalam Tiap Surat Pembaca... 57
Tabel 4.3 Urutan Langkah Tuturan Mengeluh dalam Surat Pembaca... 59
Tabel 4.4 Intensitas Kemunculan Langkah dalam Surat Pembaca... 60
Tabel 4.5 Intensitas Kemunculan Strategi Mengeluh dalam Surat Pembaca... 75
Tabel 4.6 Rangkaian Kemunculan Tuturan Mengeluh Berdasarkan Strategi dalam Surat Pembaca... 86
xii
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR DIAGRAM
xiii
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
xiv
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
SK Keputusan Dekan FPBS Mengenai Pembimbing Skripsi... 102
Kartu Data Analisis Tahap dan Langkah... 104
Kartu Data Analisis Strategi Tuturan Mengeluh... 123
Kartu Data Analisis Ciri Linguistik... 142
vi
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembaca di Kaskus.co.id
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keunikan tuturan mengeluh dalam surat pembaca di kaskus. Keunikan tersebut mencakup media surat pembaca yang bersifat informal dan pola komunikasi yang multimodality. Penelitian ini bermetode kualitatif dengan pendekatan fungsional.Data penelitian ini berupa dua belas surat pembaca yang muncul di rubrik surat pembaca di kaskus. Data penelitian tersebut diperoleh dengan menyimpan laman surat pembaca yang daring menjadi luring. Sesudah itu, datadianalisis berdasarkan teori tindak tutur, analisis genre, dan kesantunan. Dari penelitian ini, terungkap bahwa sekuen tuturan mengeluh terdiri atas empat tahap, yaitu tahap pembuka, isi keluhan, permintaan, dan penutup. Tahap isi keluhan dan pembuka menjadi tahap yang kerap muncul dalam surat pembaca. Sementara itu, dilihat dari langkah, sekuen tuturan mengeluh terdiri atas tujuh langkah, yaitu langkah pernyataan, orientasi, valuasi, bukti pemicu, bukti pemicu foto, perbaikan, dan akhir. Langkah valuasi, bukti pemicu, dan orientasi menjadi langkah yang kerap muncul dalam surat pembaca. Sesudah itu, dilihat dari ciri linguistik yang muncul, terdapat delapan ciri linguistik, yaitu partisipan spesifik, transitivitas, referensi tempat, referensi waktu, konjungsi kontras, konjungsi kronologis, konjungsi penguat, dan pemarkah intensitas. Dilihat dari strategi tuturan mengeluh, terdapat lima strategi yang digunakan, yaitu annoyance, ill consequences, indirect accusation, direct accusation, dan explicit blame (behavior). Strategi yang paling sering digunakan adalah strategi annoyance. Kemudian, dilihat dari kesantunan, kerap munculnya tahap pembuka dan langkah orientasi menandakan kesadaran kontributor akan kesantunan. Kontributor berupaya membangun dahulu kesepahaman dengan mitra tutur sehingga nantinya tahap isi keluhan atau langkah valuasi tidak terlalu tidak santun. Sesudah itu, kedominan penggunaan strategi annoyance menandakan juga bahwa kontributor sadar akan kesantunan. Hal tersebut disebabkan strategi annoyanceadalah strategi yang tingkat ketidaksantunannya rendah.Tuturan-tuturan mengeluh dalam surat pembaca di kaskus tersebut dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor kekuasaan, faktor tempat mengeluh, dan faktor kejadian yang melatarbelakangi keluhan.
vii
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Speech Act of Complaint in Kaskus.co.id Letter to the Editor
1
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kehidupan manusia begitu kompleks. Kompleksitas tersebut membuat
berbagai ekspresi yang manusia munculkan beragam. Manusia bisa berekspresi
puas, kagum, keluh, atau yang lainnya. Dalam pragmatik, berbagai ekspresi
manusia yang sifatnya evaluasi itu disebut dengan tindak tutur ekspresif
(Gunarwan, 2007).
Salah satu tindak tutur ekspresif adalah mengeluh (Gunarwan, 2007).
Tindak tutur mengeluh adalah tindak tutur ekspresif yang mengungkapkan
ketidakpuasan terhadap apa yang didapat atau dialami. Tindak tutur ini tidak
hanya bisa diekspresikan melalui lisan, tetapi bisa juga melalui tulisan. Salah satu
media yang kerap digunakan sebagai media keluhan tulisan adalah surat pembaca.
Umumnya, surat pembaca ini adalah kolom di media-media masa, baik cetak
(luring) maupun daring.
Surat-surat pembaca di media massa ini pun berhasil menjadi sarana yang
maksimal dalam mengungkapkan keluhan. Hal itu bisa dilihat dari beberapa kasus
surat pembaca yang pada akhirnya menjadi perhatian publik. Misalnya, Khoe
Seng Seng yang dalam surat pembacanya mengungkapkan keluhan kepada PT
Duta Pertiwi di Kompas dan Suara Pembaruan. Selanjutnya, Prita Mulya Sari
yang dalam surat pembacanya mengungkapkan ketidakpuasan terhadap pelayanan
rumah sakit Omni Internasional di Detik.com.
Pada perkembangannya, ternyata tidak hanya media-media massa saja yang
mempunyai kolom surat pembaca. Salah satu media jejaring sosial yang
terkemuka di Indonesia, yaitu kaskus, mempunyai juga kolom surat pembaca.
Dalam surat pembaca kaskus ini, para pengguna kaskus dapat mengungkapkan
berbagai keluhan atau ketidakpuasan terhadap keadaan atau layanan yang mereka
terima dari produk atau lembaga tertentu. Teknis pembuatan surat pembaca di
2
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam kaskus, calon pembuat surat pembaca harus terdaftar dahulu sebagai
pengguna kaskus. Setelah itu, calon pembuat surat baru bisa menulis surat
pembaca.
Yang menarik dari kolom pembaca kaskus ini adalah medianya. Media surat
pembaca kaskus ini bersifat semiformal. Meskipun bernama surat pembaca, sifat
surat pembaca di kaskus tidak seformal surat pembaca di media massa. Para
kontributor surat pembaca di kaskus lebih bebas dan apa adanya dalam menulis
surat pembaca karena tidak terikat “keformalan” seperti di media massa. Hal
tersebut bisa terlihat dari adanya penggunaan berbagai teknik grafis tersentu
seperti penggunaan huruf besar, tanda baca yang berlebihan, dan warna huruf.
Sebagai contoh, di bawah ini adalah salah satu strategi grafis yang digunakan
kontributor dalam mengeluh.
sekeda info, kode buking ku yg hangus itu M7CDYC, dan kode paymentnya 6216777538353....
bERHARAp org2 merpati tdk membuat bingung pelanggannya hingga akhirnya kami mengalami kerugian krn ketidakjelasan solusi dari merpati. (Surat Pembaca 9)
Contoh di atas memperlihatkan bahwa kontributor melakukan strategi grafis
pada harapan yang ia munculkan dalam surat pembaca. Ia melakukan variasi
huruf besar dan kecil pada kata “berharap”. Bila ditelusuri dari keseluruhan isi
surat, kontributor hanya melakukan teknik tersebut pada kata “berharap”. Tentu saja kekhususan yang diberikan kontributor pada kata berharap dilakukan dalam
upaya memberikan efek wacana tertentu.
Berbagai permainan grafis tersebut bisa terjadi karena dalam surat pembaca
kaskus tidak ada editor bahasa. Ketiadaan editor bahasa tersebut membuat
kontributor surat pembaca di kaskus bisa lebih ekspresif dalam mengungkapkan
keluhan. Hal tersebut berbeda dengan media massa yang mempunyai editor
bahasa sehingga berbagai ekspresi mengeluh tidak terlalu ekspresif, tidak leluasa,
dan kurang apa adanya karena akan melewati dulu corong editor bahasa sebelum
3
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari penjelasan di atas, penelitian ini sangat penting karena akan
menghasilkan hasil penelitian yang berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya.
Penelitian tindak tutur mengeluh sendiri pernah dilakukan peneliti-peneliti lain.
Dalam konteks tindak tutur mengeluh lisan, Nuraeni (2008) melakukan penelitian
tentang tindak tutur mengeluh di film Bad Boys II. Dalam penelitiannya, ia
membandingkan bagaimana tindak tutur mengeluh pada subtitle film Bad Boys II
di Trans Tv dan VCD yang dijual di masyarakat. Dalam konteks tindak tutur
mengeluh tulisan, Pujirahayu (2006) melakukan penelitian tindak tutur mengeluh
di kolom “Piye Ya?!” di koran Suara Merdeka. Dari hasil penelitiannya, disimpulkan bahwa para penutur dalam kolom tersebut lebih banyak mengeluh
dengan mengungkapkan ketidakpuasan dan ketidaksetujuan mereka akan tindakan
mitra tutur.
Selanjutnya, Adila (2012) melakukan penelitian di kolom rubrik “Aspirasi”,
“Kriiing Solopos”, dan “Rakyat Bicara” di koran Radar Solo, Solopos dan Joglosemar. Dari hasil penelitiannya, ditemukan bahwa penutur di kolom-kolom
tersebut menggunakan delapan strategi tindak tutur mengeluh ketika
mengungkapkan keluhannya. Sementara itu, dalam konteks surat pembaca sendiri,
Muniroh (2011) melakukan penelitian di surat pembaca Kompas.com. Ia
menganalisis surat-surat pembaca tersebut dengan teori genre dan tindak tutur.
Dari hasil analisisnya, sekuen yang wajib muncul dalam tuturan mengeluh adalah
tahap pembuka dan isi keluhan. Sementara itu, dilihat dari strateginya, strategi
tindak tutur mengeluh direalisasikan dalam lima tahap.
Dari beberapa penelitian tersebut, penelitian pada surat pembaca di media
jejaring sosial belum ada. Dengan demikian, penelitian tindak tutur mengeluh
pada surat pembaca di kaskus ini sangat perlu dilakukan untuk mengungkap
berbagai aspek tindak tutur mengeluh dalam tipe surat pembaca yang berbeda.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
4
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Dalam surat pembaca, tidak ada unsur suprasegmental dan paralinguistik
sehingga kemungkinan tindak tutur mengeluh menyerang wajah lawan tutur
sangat besar.
2) Surat pembaca di kaskus bersifat semiformal sehingga penulis surat pembaca
bisa lebih bebas dan apa adanya dalam menulis surat pembaca.
3) Dalam surat pembaca di kakus, terdapat penggunaan strategi-strategi grafis
tertentu yang berdampak pada pemahaman akan wacana.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan masalah dalam penelitian ini dipaparkan sebagai berikut.
1) Bagaimana sekuen tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di kaskus?
2) Apa ciri linguistik tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di kaskus?
3) Strategi tindak tutur mengeluh apa yang digunakan dalam surat pembaca di
kaskus?
4) Faktor apa saja yang memengaruhi tindak tutur mengeluh dalam surat
pembaca di kaskus?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan:
1) sekuen tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di kaskus;
2) ciri linguistik tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di kaskus;
3) strategi tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di kaskus;
4) faktor yang memengaruhi tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di
kaskus.
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, akan ada beberapa manfaat yang dihasilkan, baik
secara teoretis maupun praktis.
1) Secara teoretis, hasil penelitian ini menambah pustaka tentang kajian
pragmatik, khususnya tindak tutur mengeluh yang berdata bahasa tulis. Telaah
5
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
itu disebabkan para peneliti pragmatik lebih sering menggunakan data lisan
sebagai data penelitian.
2) Secara praktis, hasil penelitian ini membuat kita lebih cermat dalam
mengungkapkan keluhan dalam bahasa tulis. Hal itu terjadi karena bahasa
tulis tidak mempunyai unsur suprasegmental dan paralinguistik sehingga
kemungkinan keluhan kita menyerang wajah lawan tutur dan terjadinya
komunikasi yang tidak berjalan lancar semakin besar.
F. Sistematika Skripsi
Skripsi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
1) Kover Skripsi
6
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a) Tindak Tutur Mengeluh
b) Analisis Genre
c) Komunikasi Lintas Mode
d) Hubungan Bahasa & Konteks
e) Penelitian yang Relevan
10)Bab III Metode Penelitian
a) Metode dan Desain Penelitian
b) Sumber dan Korpus Penelitian
c) Definisi Operasional
d) Teknik Pengumpulan Data
e) Instrumen Penelitian
f) Teknik Pengolahan Data
11)Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
a) Sekuen Tuturan Mengeluh dalam Surat Pembaca
b) Ciri Linguistik Tuturan Mengeluh dalam Surat Pembaca
c) Strategi Tuturan Mengeluh dalam Surat Pembaca
d) Faktor yang Memengaruhi Tuturan Mengeluh dalam Surat Pembaca
12)Bab V Simpulan dan Saran
a) Simpulan
b) Saran
13)Daftar Pustaka
14)Lampiran
25
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini, dipaparkan metode penelitian yang menjadi landasan
penelitian ini. Metode penelitian tersebut meliputi (1) metode dan desain
penelitian, (2) sumber dan korpus penelitian, (3) definisi operasional, (4)
instrumen penelitian, (5) teknik pengumpulan data, dan (6) teknik pengolahan
data. Semua metode penelitian tersebut dibahas secara berurutan sebagai berikut.
A. Metode dan Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang
sifatnya fungsional. Artinya, tuturan bahasa yang dianalisis tidak dipandang
sebagai sebuah tuturan bahasa yang “hampa”. Akan tetapi, dipandang sebagai
sebuah cerminan dari manusia sebagai penghasil tuturan bahasa tersebut. Oleh
karena itu, setiap tuturan bahasa yang muncul akan dikaitan dengan atribut
sosial-budaya penghasil tuturan tersebut.
Sesudah itu, penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dasar
pemilihan metode ini adalah maksud penelitian ini yang tidak hanya
mendeskripsikan, tetapi juga melakukan interpretasi mengapa data tersebut bisa
seperti itu. Oleh karena itu, metode kualitatiflah yang bisa menjawabnya. Seperti
yang disampaikan Raco (2010: 1-2) berikut,
tujuan penggunaan metode penelitian kualitataif adalah mencari pengertian yang mendalam tentang suatu gejala, fakta, atau realita. Fakta, realita, masalah, gejala serta peristiwa hanya dapat dipahami bila peneliti menelusurinya secara mendalam dan tidak hanya terbatas pada pandangan di permukaan saja.
Dari pemaparan tersebut, tampak jelas bahwa metode penelitian kualitatif
yang paling sesuai untuk penelitian ini.
Terakhir, penelitian ini menggunakan pemaparan yang deskriptif. Artinya,
bentuk-bentuk tuturan mengeluh nantinya tidak akan dikelompokkan pada yang
26
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
manusia yang merasa tidak puas. Hal tersebut sejalan dengan pendapat
Sudaryanto (1986: 62) yang menyebut bahwa perian yang deskriptif itu tidak
mempertimbangkan benar salahnya penggunaan bahasa oleh penutur-penuturnya.
B. Sumber dan Korpus Penelitian
Sumber penelitian ini adalah jejaring sosial kaskus. Jejaring sosial kaskus
dapat diakses di kaskus.co.id. Kaskus sendiri adalah laman jejaring sosial yang
terkemuka di Indonesia. Laman ini awalnya hanya tempat diskusi dan berbagai
saja, sampai akhirnya memuat banyak informasi dan menjadi ruang diskusi. Salah
satu fitur yang terdapat di kaskus adalah surat pembaca.
Surat-surat pembaca di kaskus tersebutlah yang menjadi korpus penelitian.
Surat-surat pembaca yang diambil sebagai korpus sebanyak dua belas surat. Dua
belas surat tersebut adalah surat yang ditampil pada laman pertama forum surat
pembaca kaskus pada tanggal 29 September 2013. Surat pembaca sendiri kerap
memuat tindak tutur lain selain tindak tutur mengeluh seperti saran dan pujian.
Dalam penelitian ini, tindak tutur mengeluh menjadi fokus penelitian.
C. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini, digunakan beberapa istilah yang akan sering
digunakan dalam penelitian. Istilah-istilah tersebut akan didefinisikan terlebih
dahulu sebagai berikut.
1) Tindak tutur mengeluh adalah tindak tutur mengeluh dalam bentuk tulisan
yang dihasilkan oleh kontributor surat pembaca di kaskus yang muncul pada
tanggal 29 September 2013.
2) Surat pembaca di kaskus.co.id adalah surat pembaca yang dihasilkan para
pengguna situs jejaring sosial di Indonesia yang beralamat di kaskus.co.id.
3) Mitra tutur adalah produk, lembaga, atau perusahaan yang mendapatkan
keluhan dari kontributor surat pembaca di kaskus yang muncul pada tanggal
29 September 2013.
4) Pembaca adalah orang yang membaca surat pembaca di kaskus yang muncul
27
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5) Sekeun adalah bagian-bagian dalam surat pembaca yang didapat setelah
dilakukan analisis genre berdasarkan teori genre Swales.
6) Ciri linguistik tindak tutur mengeluh adalah ciri linguistik tindak tutur
mengeluh berdasarkan pemaparan Gerot dan Wignell
7) Strategi tindak tutur mengeluh adalah strategi tindak tutur mengeluh yang
diuraikan oleh Trosborg.
8) Grafis adalah strategi penekanan atau penonjolan suatu hal lewat berbagai
teknik penulisan dan pemunculan berbagai elemen di luar bahasa seperti
gambar dan grafik. Analisis Grafis dilakukan berdasarkan pemaparan van Dijk
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan
menyimpan laman-laman surat pembaca yang daring ke bentuk luring. Artinya,
peneliti mengakses laman kaskus dan memilih rubrik surat pembaca, selanjutnya
laman surat pembaca tersebut disimpan dalam bentuk laman luring. Pada
akhirnya, laman-laman yang tersimpan tersebut menjadi korpus penelitian.
Selanjutnya, laman-laman yang luring tersebut dibuka kembali, lalu
dipindahkan ke tabel isian surat yang berformat microsoft word dengan teknik
pasang-tempel. Setelah itu, tabel isian surat tersebut diberi nomor urut surat untuk
mempermudah penganalisisan nantinya. Surat-surat yang sudah berada pada tabel
isian surat inilah yang nantinya dianalisis.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen pada penelitian ini adalah kartu data yang berupa tabel isian
surat pembaca. Tabel isian surat pembaca ini utamanya berguna ketika
menganalisis langkah dan tahap pada analisis sekuen, ciri linguistik tindak tutur
mengeluh, strategi tindak tutur mengeluh, dan strategi grafis. Di bawah ini
28
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) kartu data analisis sekuen
Tahap Langkah Isi Surat
2) kartu data ciri linguistik tuturan mengeluh
Ciri linguistik Isi Surat
3) kartu data analisis strategi tuturan mengeluh
Kategori Strategi Isi Surat
Pengisian kolom isi surat dilakukan dengan teknik “tempel-pasang” dari laman surat pembaca kaskus yang sudah luring. Hal itu dilakukan agar keaslian
dan keapaadaan data dapat terjaga. Selanjutnya, isi surat dianalisis berdasarkan
judul kolom yang berada di sebelah kiri kolom isi surat.
F. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data pada penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif. Teknik kualitatif digunakan ketika mendeskripsikan berbagai
29
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengeluh, strategi tindak tutur mengeluh, strategi grafis, dan faktor-faktor yang
memengaruhi tindak tutur mengeluh. Sementara itu, teknik kuantitatif digunakan
untuk membuat persentase kedominanan dalam pola urutan sekuen, ciri linguistik
tindak tutur mengeluh, strategi tindak tutur mengeluh, dan teknis grafis. Di bawah
ini, dipaparkan urutan teknik pengolahan data secara lengkap.
1) Data yang sudah ada di tabel isian surat pembaca dianalisis dari sudut
genrenya. Analisis genre ini yang digunakan adalah analisis sekuen dari
Swales. Sekuen dianalisis dengan melihat tahap dan langkah dari setiap surat
pembaca. Tahap dan langkah tersebut ditandai di tabel isi surat. Tahap dan
langkah tersebut dapat diketahui dari analisis maksud retoris, ciri linguistik,
dan kata kunci.
2) Selanjutnya, data hasil analisis sekuen tersebut dijumlahkan dan
dipersentasekan tahap atau langkah mana yang paling dominan dan tidak
dominan.
3) Setelah itu, data dianalisis berdasarkan ciri linguistik tindak tutur mengeluh
berdasarkan pemaparan Gerot dan Wignell.
4) Dari data analisis ciri linguistik tindak tutur mengeluh tersebut, data analisis
ciri linguistik dijumlahkan dan dipersentasekan ciri linguistik mana yang
paling dominan dan tidak dominan.
5) Kemudian, data dianalisis dengan strategi tindak tutur mengeluh. Strategi
tindak tutur yang digunakan sebagai pijakan adalah strategi yang diungkap
oleh Trosborg. Penganalisisian strategi ini lebih spesifik berdasarkan pada
strategi yang digunakan, bukan pada kategori. Parameter analisis strataegi ini
dilakukan dengan mengidentifikasikan setiap tuturan berdasarkan tingkat
keterancamannya terhadap mitra tutur. Hal-hal tersebut dapat diamati dari
keimplisitan maksud penutur dalam mengeluh.
6) Setelah semua data dianalisis dengan strategi tindak tutur mengeluh, hasil
analisis tersebut dijumlahkan dan dipersentasekan strategi mana yang paling
dominan dan tidak dominan.
7) Terakhir, data dianalisis dari faktor yang memengaruhi realisasi tindak tutur
30
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Oleh karena itu, analisis ini dilakukan dengan mempertimbangkan konteks
96
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini, dipaparkan simpulan penelitian dan saran penelitian.
Simpulan penelitian diutarakan sejalan dengan rumusan masalah yang dirumuskan
diawal. Sementara itu, saran penelitian disampaikan kepada peneliti selanjutnya
yang akan melakukan penelitian yang serupa dan kepada kelompok masyarakat
yang berkaitan dengan hasil penelitian ini.
A. Simpulan
Dari penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa hal.
1. Sekuen tuturan mengeluh dalam surat pembaca di kaskus terdiri atas empat
tahap, yaitu tahap pembuka, isi keluhan, permintaan, dan penutup. Sesudah
itu, tahap-tahap tersebut direalisasikan dengan langkah-langkah tertentu.
Tahap pembuka bisa direalisasikan dengan dua langkah, yaitu langkah
pernyataan dan orientasi. Tahap isi keluhan bisa direalisasikan dengan tiga
langkah, yaitu langkah valuasi, bukti pemicu, dan bukti pemicu foto. Tahap
permintaan direalisasikan dengan langkah perbaikan. Tahap penutup
direalisasikan dengan langkah akhir. Dari kemunculan sekuen tuturan
mengeluh tersebut, tidak ditemukan pola sekuen yang ajeg, baik dilihat dari
segi tahap atau langkah. Akan tetapi, dilihat dari dua tahap awal yang kerap
muncul, tahap pembuka dan isi keluhan kerap mengawali tuturan mengeluh
dalam surat pembaca di kaskus. Dilihat dari intensitas kemuculan tahap, tahap
isi keluhan dan pembuka menjadi tahap yang paling sering muncul.Sementara
itu, dilihat dari intensitas kemunculan langkah, langkah valuasi dan bukti
pemicu adalah langkah yang paling sering muncul. Sesudah itu, dilihat dari
kesantunan, kerap munculnya tahap pembuka dan langkah orientasi
menandakan kesadaran kontributor akan kesantunan. Kontributor berupaya
membangun dahulu kesepahaman dengan mitra tutur sehingga nantinya tahap
97
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Tuturan mengeluh dalam surat pembaca di kaskus direalisasikan dengan lima
strategi, yaitu annoyance, ill consequences, indirect accusation, direct
accusation, dan explicit blame (behavior). Strategi yang paling sering
digunakan adalah strategi annoyance.Kedominan penggunaan strategi
annoyance menandakan bahwa kontributor sadar akan kesantunan. Hal
tersebut disebabkan strategi annoyance adalah strategi yang tingkat
ketidaksantunannya rendah.
3. Ciri linguistik tuturan mengeluh surat pembaca di kaskus terdiri atas delapan
ciri linguistik. Kedelapan ciri linguistik tersebut adalah partisipan spesifik,
transitivitas, referensi tempat, referensi waktu, konjungsi kontras, konjungsi
kronologis, konjungsi penguat, dan pemarkah intensitas. Kedelapan ciri
linguistik tersebut menjadi ciri khas bentuk-bentuk linguistik yang terdapat
dalam surat pembaca di kaskus.
4. Tuturan mengeluh dalam surat pembaca di kaskus dipengaruhi oleh tiga
faktor, yaitu faktor kekuasaan, faktor tempat mengeluh, dan faktor kejadian
yang melatarbelakangi keluhan.
B. Saran
Berdasarkan penelitian ini, dapat disampaikan saran sebagai berikut.
1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang serupa,
diharapkan bisa mengaitkan hasil penelitian ini dengan atribut sosial yang
dimiliki oleh masing-masingkontributor surat pembaca. Dengan pelibatan
atribut sosial yang dimiliki oleh kontributor tersebut, faktor-faktor yang
memengaruhi tuturan mengeluh dalam surat pembaca di kaskus dapat
terungkap lebih spesifik dan lebih mendalam lagi. Selain itu, karena data
penelitian ini menggunakan beberapa mode komunikasi, analisis
multimodality bisa digunakan juga dalam upaya mengungkapkan lebih dalam
keluhan dalam surat pembaca di kaskus.
2. Bagi penyedia produk atau jasa yang menerima keluhan, dari penelitian ini,
terungkap bagaimana kontributor dalam mengungkapkan keluhanmembangun
98
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengeluh. Didasari hal tersebut, hendaknya penyedia produk atau jasa dalam
memahami sebuah keluhan yang berwacana seperti surat pembaca di
kaskus,menelaah secara keseluruhan isi wacana tersebut dari awal sampai
akhir, dari yang berupa tanda bahasa sampai nonbahasa.Hal tersebut
disebabkan segala bentuk yang dimunculkan dalam wacana disengaja dan
dimaksudkan. Oleh karena itu, bila penyedia produk atau jasa ingin
memahami setepat-tepatnya keluhan penutur, hendaknya kontributor
memahami keselurahan wacana mengeluh, tidak langsung ke tuturan
99
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Adila, I. (2012). Tindak Tutur Mengeluh dalam Rubrik Aspirasi, Kriiing Solopos, dan Rakyat Bicara. Skripsi pada Universitas Sebelas Maret Surakarta: Tidak Diterbitkan.
Austin, J. L. (1962). How to Do Things with Words. New York: Oxford University Press.
Aziz, E. A. (2008). Horison Baru Teori Kesantunan Berbahasa: Membingkai yang Terserak, Menggugat yang Semu, Menuju Universalisme yang Hakiki. Pidato Pengukuhan E. Aminudin Aziz sebagai Guru Besar dalam Bidang Linguistik pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.
Brown, P. & Levinson, S. C. (1987). Politeness: Some Universal in Language Usage. New York: Cambridge University Press.
Dudley-Evans, T. & John, M. J. S. (2007). Developments in English for Spesific Purpose: A Multi-disciplinary Approach. Cambrige: Cambrige University Press.
Eriyanto. (2008). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LkiS.
Gerot, L. & Wignell, P. (1994). Making Sense of Functional Grammar. Australia: Antipodean Educational Enterprise.
Grice, H. P. (1975). “Logic and Conversation”, dalam Peter C. dan J. L. Morgan.
(Editor). Syntax and Semantics Vol 3: Speech Acts. New York: Academic Press.
Gunarwan, A. (2007). Pragmatik: Teori dan Kajian Nusantara. Jakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya.
Halliday, M. A. K. (1994). An Introduction to Functional Grammar. Second Edition. London: Edward Arnold.
Halliday, M. A. K.danHasan, R. (1989). Language, Context, andText:AspectofLanguageinSocial Semiotic Perspective. Oxford:Oxford UniversityPress.
Hermawan, B. (2013). Multimodality: Menafsir Verbal, Membaca Gambar, dan Memahami Teks. Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 13 (1), hlm. 22—31.
100
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kridalaksana, H. (2009). Kamus Linguistik. Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Lecch, G. (1993). Prinsip-Prinsip Pragmatik. Diterjemahkan oleh M.D.D. Oka. Jakarta: Universitas Indonesia.
Maharani, D. (2013). Dipidana karena Surat Pembaca, Khoe Seng Seng Buka Suara. [Daring]. Tersedia:http://megapolitan. kompas.com/read/2013/06/02/22072613/Dipidana.karena.Surat.Pembaca..K hoe.Seng.Seng.Buka.Suara [Diakses 18 September 2013].
Mulyasari, P. (2008). RS Omni Dapatkan Pasien dari Hasil Lab Fiktif. [Daring]. Tersedia: http://suarapembaca.detik.com/read/2008/08/30/111736/997265/ 283/rs-omni-dapatkan-pasien-dari-hasil-lab-fiktif [Diakses 16 September 2013].
Muniroh, R. D. D. (2011). Realisasi Tindak Tutur Mengeluh Pihak Ketiga dalam Wacana Tulis: Studi Kasus pada Rubrik Surat Pembaca di laman www. .kompas.com. Tesis pada Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: Tidak Diterbitkan.
Nuraeni, A. (2008). Perbandingan Terjemahan Tindak Tutur Mengeluh dalam Film Bad Boys II yang Ditayangkan di Stasiun Televisi dan di VCD (Kajian Strategi Penerjemahan, Kesepadanan Makna, dan Keberterimaan). Tesis pada Universitas Sebelas Maret Surakarta: Tidak Diterbitkan.
Pujirahayu, A. N. (2006). Complaint Strategies Used at The Column “Piye Ya?!” in The Suara Merdeka Daily Newspaper Edited on Monday March 6, 2006 until Saturday, March 18, 2006. Tesis pada Universitas Diponogoro Semarang: Tidak Diterbitkan.
Raco, J. R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya. Jakarta: Grasindo.
Rahardi, K. (2006). Dimensi-dimensi Kebahasaan: Aneka Masalah Bahasa Indonesia Terkini. Jakarta: Erlangga.
Rohmadi, M. (2004). Pragmatik: Teori dan Analisis. Yogyakarta: Lingkar Media.
Santoso, A. (2008). Jejak Halliday dalam Linguistik Kritis dan Analisis Wacana Kritis. Bahasa dan Seni, 36 (1), 1-5.
Street, B. & Leung, C. (2010). Sociolinguistics, Language Teaching, and New Literacy Studies. Dalam Hornberger, Nancy H. dan Mckay, Sandra L. (penyunting). Sociolinguistics and Language Education: New Perspectives on Language & Education. Bristol: Multilingual Matters, hlm. 290-316.
101
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Swales, Jhon. (1990). Genre Analysis:English in Academic and Research Settings Cambridge: Cambridge University Press.
Trosborg, A. (1995). Interlanguage Pragmatics: Request, Complaints, and Apologies. Berlin: Walter de Gruyter & Co.