• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM SURAT PEMBACA DI KASKUS.CO.ID.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM SURAT PEMBACA DI KASKUS.CO.ID."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

TINDAK TUTUR MENGELUH

DALAM SURAT PEMBACA DI KASKUS.CO.ID

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra

oleh Muhamad Patoni

NIM 1005743

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

TINDAK TUTUR MENGELUH

DALAM SURAT PEMBACA

DI

KASKUS.CO.ID

oleh Muhamad Patoni

sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Muhamad Patoni 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

MUHAMAD PATONI

TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM SURAT PEMBACA DI KASKUS.CO.ID

disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. NIP 19620109 198703 2 002

Pembimbing II,

Sri Wiyanti, S.S., M.Hum. NIP 19780328 200604 2 001

diketahui

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP 19720403 199903 1 002

(4)

ix

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian... 3

C. Rumusan Masalah Penelitian... 4

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Manfaat Penelitian... 4

F. Sistematika Skripsi... 5

BAB II TINDAK TUTUR MENGELUH, ANALISIS GENRE, KOMUNIKASI LINTAS MODE, HUBUNGAN BAHASA & KONTEKS,DAN PENELITIAN YANG RELEVAN... 7

A. Tindak Tutur Mengeluh... 7

B. Analisis Genre... 14

C. Komunikasi Lintas Mode... 18

D. Hubungan Bahasa & Konteks... 20

E. Penelitian yang Relevan... 22

BAB III METODE PENELITIAN... 25

A. Metode dan Desain Penelitian... 25

B. Sumber dan Korpus Penelitian... 26

C. Definisi Operasional... 26

D. Teknik Pengumpulan Data... 27

E. Instrumen Penelitian... 27

F. Teknik Pengolahan Data... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 31

A. Sekuen Tuturan Mengeluh dalam Surat Pembaca... 31

B. Ciri Linguistik Tuturan Mengeluh dalam Surat Pembaca... 62

C. Strategi Tuturan Mengeluh dalam Surat Pembaca... 74

D. Faktor yang Memengaruhi Tuturan Mengeluh... 88

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 96

A. Simpulan... 96

B. Saran... 97

DAFTAR PUSTAKA... 99

(5)

x

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(6)

xi

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh Tuturan Mengeluh Berdasarkan Tiap Strategi... 13

Tabel 2.2 Model Langkah dan Tahap Swales... 17

Tabel 4.1 Intensitas Kemunculan Tahap dalam Surat Pembaca... 54

Tabel 4.2 Sekuen Tuturan Mengeluh dalam Tiap Surat Pembaca... 57

Tabel 4.3 Urutan Langkah Tuturan Mengeluh dalam Surat Pembaca... 59

Tabel 4.4 Intensitas Kemunculan Langkah dalam Surat Pembaca... 60

Tabel 4.5 Intensitas Kemunculan Strategi Mengeluh dalam Surat Pembaca... 75

Tabel 4.6 Rangkaian Kemunculan Tuturan Mengeluh Berdasarkan Strategi dalam Surat Pembaca... 86

(7)

xii

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR DIAGRAM

(8)

xiii

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

(9)

xiv

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

SK Keputusan Dekan FPBS Mengenai Pembimbing Skripsi... 102

Kartu Data Analisis Tahap dan Langkah... 104

Kartu Data Analisis Strategi Tuturan Mengeluh... 123

Kartu Data Analisis Ciri Linguistik... 142

(10)

vi

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembaca di Kaskus.co.id

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keunikan tuturan mengeluh dalam surat pembaca di kaskus. Keunikan tersebut mencakup media surat pembaca yang bersifat informal dan pola komunikasi yang multimodality. Penelitian ini bermetode kualitatif dengan pendekatan fungsional.Data penelitian ini berupa dua belas surat pembaca yang muncul di rubrik surat pembaca di kaskus. Data penelitian tersebut diperoleh dengan menyimpan laman surat pembaca yang daring menjadi luring. Sesudah itu, datadianalisis berdasarkan teori tindak tutur, analisis genre, dan kesantunan. Dari penelitian ini, terungkap bahwa sekuen tuturan mengeluh terdiri atas empat tahap, yaitu tahap pembuka, isi keluhan, permintaan, dan penutup. Tahap isi keluhan dan pembuka menjadi tahap yang kerap muncul dalam surat pembaca. Sementara itu, dilihat dari langkah, sekuen tuturan mengeluh terdiri atas tujuh langkah, yaitu langkah pernyataan, orientasi, valuasi, bukti pemicu, bukti pemicu foto, perbaikan, dan akhir. Langkah valuasi, bukti pemicu, dan orientasi menjadi langkah yang kerap muncul dalam surat pembaca. Sesudah itu, dilihat dari ciri linguistik yang muncul, terdapat delapan ciri linguistik, yaitu partisipan spesifik, transitivitas, referensi tempat, referensi waktu, konjungsi kontras, konjungsi kronologis, konjungsi penguat, dan pemarkah intensitas. Dilihat dari strategi tuturan mengeluh, terdapat lima strategi yang digunakan, yaitu annoyance, ill consequences, indirect accusation, direct accusation, dan explicit blame (behavior). Strategi yang paling sering digunakan adalah strategi annoyance. Kemudian, dilihat dari kesantunan, kerap munculnya tahap pembuka dan langkah orientasi menandakan kesadaran kontributor akan kesantunan. Kontributor berupaya membangun dahulu kesepahaman dengan mitra tutur sehingga nantinya tahap isi keluhan atau langkah valuasi tidak terlalu tidak santun. Sesudah itu, kedominan penggunaan strategi annoyance menandakan juga bahwa kontributor sadar akan kesantunan. Hal tersebut disebabkan strategi annoyanceadalah strategi yang tingkat ketidaksantunannya rendah.Tuturan-tuturan mengeluh dalam surat pembaca di kaskus tersebut dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor kekuasaan, faktor tempat mengeluh, dan faktor kejadian yang melatarbelakangi keluhan.

(11)

vii

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Speech Act of Complaint in Kaskus.co.id Letter to the Editor

(12)

1

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kehidupan manusia begitu kompleks. Kompleksitas tersebut membuat

berbagai ekspresi yang manusia munculkan beragam. Manusia bisa berekspresi

puas, kagum, keluh, atau yang lainnya. Dalam pragmatik, berbagai ekspresi

manusia yang sifatnya evaluasi itu disebut dengan tindak tutur ekspresif

(Gunarwan, 2007).

Salah satu tindak tutur ekspresif adalah mengeluh (Gunarwan, 2007).

Tindak tutur mengeluh adalah tindak tutur ekspresif yang mengungkapkan

ketidakpuasan terhadap apa yang didapat atau dialami. Tindak tutur ini tidak

hanya bisa diekspresikan melalui lisan, tetapi bisa juga melalui tulisan. Salah satu

media yang kerap digunakan sebagai media keluhan tulisan adalah surat pembaca.

Umumnya, surat pembaca ini adalah kolom di media-media masa, baik cetak

(luring) maupun daring.

Surat-surat pembaca di media massa ini pun berhasil menjadi sarana yang

maksimal dalam mengungkapkan keluhan. Hal itu bisa dilihat dari beberapa kasus

surat pembaca yang pada akhirnya menjadi perhatian publik. Misalnya, Khoe

Seng Seng yang dalam surat pembacanya mengungkapkan keluhan kepada PT

Duta Pertiwi di Kompas dan Suara Pembaruan. Selanjutnya, Prita Mulya Sari

yang dalam surat pembacanya mengungkapkan ketidakpuasan terhadap pelayanan

rumah sakit Omni Internasional di Detik.com.

Pada perkembangannya, ternyata tidak hanya media-media massa saja yang

mempunyai kolom surat pembaca. Salah satu media jejaring sosial yang

terkemuka di Indonesia, yaitu kaskus, mempunyai juga kolom surat pembaca.

Dalam surat pembaca kaskus ini, para pengguna kaskus dapat mengungkapkan

berbagai keluhan atau ketidakpuasan terhadap keadaan atau layanan yang mereka

terima dari produk atau lembaga tertentu. Teknis pembuatan surat pembaca di

(13)

2

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam kaskus, calon pembuat surat pembaca harus terdaftar dahulu sebagai

pengguna kaskus. Setelah itu, calon pembuat surat baru bisa menulis surat

pembaca.

Yang menarik dari kolom pembaca kaskus ini adalah medianya. Media surat

pembaca kaskus ini bersifat semiformal. Meskipun bernama surat pembaca, sifat

surat pembaca di kaskus tidak seformal surat pembaca di media massa. Para

kontributor surat pembaca di kaskus lebih bebas dan apa adanya dalam menulis

surat pembaca karena tidak terikat “keformalan” seperti di media massa. Hal

tersebut bisa terlihat dari adanya penggunaan berbagai teknik grafis tersentu

seperti penggunaan huruf besar, tanda baca yang berlebihan, dan warna huruf.

Sebagai contoh, di bawah ini adalah salah satu strategi grafis yang digunakan

kontributor dalam mengeluh.

sekeda info, kode buking ku yg hangus itu M7CDYC, dan kode paymentnya 6216777538353....

bERHARAp org2 merpati tdk membuat bingung pelanggannya hingga akhirnya kami mengalami kerugian krn ketidakjelasan solusi dari merpati. (Surat Pembaca 9)

Contoh di atas memperlihatkan bahwa kontributor melakukan strategi grafis

pada harapan yang ia munculkan dalam surat pembaca. Ia melakukan variasi

huruf besar dan kecil pada kata “berharap”. Bila ditelusuri dari keseluruhan isi

surat, kontributor hanya melakukan teknik tersebut pada kata “berharap”. Tentu saja kekhususan yang diberikan kontributor pada kata berharap dilakukan dalam

upaya memberikan efek wacana tertentu.

Berbagai permainan grafis tersebut bisa terjadi karena dalam surat pembaca

kaskus tidak ada editor bahasa. Ketiadaan editor bahasa tersebut membuat

kontributor surat pembaca di kaskus bisa lebih ekspresif dalam mengungkapkan

keluhan. Hal tersebut berbeda dengan media massa yang mempunyai editor

bahasa sehingga berbagai ekspresi mengeluh tidak terlalu ekspresif, tidak leluasa,

dan kurang apa adanya karena akan melewati dulu corong editor bahasa sebelum

(14)

3

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari penjelasan di atas, penelitian ini sangat penting karena akan

menghasilkan hasil penelitian yang berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya.

Penelitian tindak tutur mengeluh sendiri pernah dilakukan peneliti-peneliti lain.

Dalam konteks tindak tutur mengeluh lisan, Nuraeni (2008) melakukan penelitian

tentang tindak tutur mengeluh di film Bad Boys II. Dalam penelitiannya, ia

membandingkan bagaimana tindak tutur mengeluh pada subtitle film Bad Boys II

di Trans Tv dan VCD yang dijual di masyarakat. Dalam konteks tindak tutur

mengeluh tulisan, Pujirahayu (2006) melakukan penelitian tindak tutur mengeluh

di kolom “Piye Ya?!” di koran Suara Merdeka. Dari hasil penelitiannya, disimpulkan bahwa para penutur dalam kolom tersebut lebih banyak mengeluh

dengan mengungkapkan ketidakpuasan dan ketidaksetujuan mereka akan tindakan

mitra tutur.

Selanjutnya, Adila (2012) melakukan penelitian di kolom rubrik “Aspirasi”,

“Kriiing Solopos”, dan “Rakyat Bicara” di koran Radar Solo, Solopos dan Joglosemar. Dari hasil penelitiannya, ditemukan bahwa penutur di kolom-kolom

tersebut menggunakan delapan strategi tindak tutur mengeluh ketika

mengungkapkan keluhannya. Sementara itu, dalam konteks surat pembaca sendiri,

Muniroh (2011) melakukan penelitian di surat pembaca Kompas.com. Ia

menganalisis surat-surat pembaca tersebut dengan teori genre dan tindak tutur.

Dari hasil analisisnya, sekuen yang wajib muncul dalam tuturan mengeluh adalah

tahap pembuka dan isi keluhan. Sementara itu, dilihat dari strateginya, strategi

tindak tutur mengeluh direalisasikan dalam lima tahap.

Dari beberapa penelitian tersebut, penelitian pada surat pembaca di media

jejaring sosial belum ada. Dengan demikian, penelitian tindak tutur mengeluh

pada surat pembaca di kaskus ini sangat perlu dilakukan untuk mengungkap

berbagai aspek tindak tutur mengeluh dalam tipe surat pembaca yang berbeda.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

(15)

4

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Dalam surat pembaca, tidak ada unsur suprasegmental dan paralinguistik

sehingga kemungkinan tindak tutur mengeluh menyerang wajah lawan tutur

sangat besar.

2) Surat pembaca di kaskus bersifat semiformal sehingga penulis surat pembaca

bisa lebih bebas dan apa adanya dalam menulis surat pembaca.

3) Dalam surat pembaca di kakus, terdapat penggunaan strategi-strategi grafis

tertentu yang berdampak pada pemahaman akan wacana.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian ini dipaparkan sebagai berikut.

1) Bagaimana sekuen tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di kaskus?

2) Apa ciri linguistik tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di kaskus?

3) Strategi tindak tutur mengeluh apa yang digunakan dalam surat pembaca di

kaskus?

4) Faktor apa saja yang memengaruhi tindak tutur mengeluh dalam surat

pembaca di kaskus?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan:

1) sekuen tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di kaskus;

2) ciri linguistik tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di kaskus;

3) strategi tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di kaskus;

4) faktor yang memengaruhi tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di

kaskus.

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, akan ada beberapa manfaat yang dihasilkan, baik

secara teoretis maupun praktis.

1) Secara teoretis, hasil penelitian ini menambah pustaka tentang kajian

pragmatik, khususnya tindak tutur mengeluh yang berdata bahasa tulis. Telaah

(16)

5

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

itu disebabkan para peneliti pragmatik lebih sering menggunakan data lisan

sebagai data penelitian.

2) Secara praktis, hasil penelitian ini membuat kita lebih cermat dalam

mengungkapkan keluhan dalam bahasa tulis. Hal itu terjadi karena bahasa

tulis tidak mempunyai unsur suprasegmental dan paralinguistik sehingga

kemungkinan keluhan kita menyerang wajah lawan tutur dan terjadinya

komunikasi yang tidak berjalan lancar semakin besar.

F. Sistematika Skripsi

Skripsi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

1) Kover Skripsi

(17)

6

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a) Tindak Tutur Mengeluh

b) Analisis Genre

c) Komunikasi Lintas Mode

d) Hubungan Bahasa & Konteks

e) Penelitian yang Relevan

10)Bab III Metode Penelitian

a) Metode dan Desain Penelitian

b) Sumber dan Korpus Penelitian

c) Definisi Operasional

d) Teknik Pengumpulan Data

e) Instrumen Penelitian

f) Teknik Pengolahan Data

11)Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

a) Sekuen Tuturan Mengeluh dalam Surat Pembaca

b) Ciri Linguistik Tuturan Mengeluh dalam Surat Pembaca

c) Strategi Tuturan Mengeluh dalam Surat Pembaca

d) Faktor yang Memengaruhi Tuturan Mengeluh dalam Surat Pembaca

12)Bab V Simpulan dan Saran

a) Simpulan

b) Saran

13)Daftar Pustaka

14)Lampiran

(18)

25

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini, dipaparkan metode penelitian yang menjadi landasan

penelitian ini. Metode penelitian tersebut meliputi (1) metode dan desain

penelitian, (2) sumber dan korpus penelitian, (3) definisi operasional, (4)

instrumen penelitian, (5) teknik pengumpulan data, dan (6) teknik pengolahan

data. Semua metode penelitian tersebut dibahas secara berurutan sebagai berikut.

A. Metode dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang

sifatnya fungsional. Artinya, tuturan bahasa yang dianalisis tidak dipandang

sebagai sebuah tuturan bahasa yang “hampa”. Akan tetapi, dipandang sebagai

sebuah cerminan dari manusia sebagai penghasil tuturan bahasa tersebut. Oleh

karena itu, setiap tuturan bahasa yang muncul akan dikaitan dengan atribut

sosial-budaya penghasil tuturan tersebut.

Sesudah itu, penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dasar

pemilihan metode ini adalah maksud penelitian ini yang tidak hanya

mendeskripsikan, tetapi juga melakukan interpretasi mengapa data tersebut bisa

seperti itu. Oleh karena itu, metode kualitatiflah yang bisa menjawabnya. Seperti

yang disampaikan Raco (2010: 1-2) berikut,

tujuan penggunaan metode penelitian kualitataif adalah mencari pengertian yang mendalam tentang suatu gejala, fakta, atau realita. Fakta, realita, masalah, gejala serta peristiwa hanya dapat dipahami bila peneliti menelusurinya secara mendalam dan tidak hanya terbatas pada pandangan di permukaan saja.

Dari pemaparan tersebut, tampak jelas bahwa metode penelitian kualitatif

yang paling sesuai untuk penelitian ini.

Terakhir, penelitian ini menggunakan pemaparan yang deskriptif. Artinya,

bentuk-bentuk tuturan mengeluh nantinya tidak akan dikelompokkan pada yang

(19)

26

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

manusia yang merasa tidak puas. Hal tersebut sejalan dengan pendapat

Sudaryanto (1986: 62) yang menyebut bahwa perian yang deskriptif itu tidak

mempertimbangkan benar salahnya penggunaan bahasa oleh penutur-penuturnya.

B. Sumber dan Korpus Penelitian

Sumber penelitian ini adalah jejaring sosial kaskus. Jejaring sosial kaskus

dapat diakses di kaskus.co.id. Kaskus sendiri adalah laman jejaring sosial yang

terkemuka di Indonesia. Laman ini awalnya hanya tempat diskusi dan berbagai

saja, sampai akhirnya memuat banyak informasi dan menjadi ruang diskusi. Salah

satu fitur yang terdapat di kaskus adalah surat pembaca.

Surat-surat pembaca di kaskus tersebutlah yang menjadi korpus penelitian.

Surat-surat pembaca yang diambil sebagai korpus sebanyak dua belas surat. Dua

belas surat tersebut adalah surat yang ditampil pada laman pertama forum surat

pembaca kaskus pada tanggal 29 September 2013. Surat pembaca sendiri kerap

memuat tindak tutur lain selain tindak tutur mengeluh seperti saran dan pujian.

Dalam penelitian ini, tindak tutur mengeluh menjadi fokus penelitian.

C. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini, digunakan beberapa istilah yang akan sering

digunakan dalam penelitian. Istilah-istilah tersebut akan didefinisikan terlebih

dahulu sebagai berikut.

1) Tindak tutur mengeluh adalah tindak tutur mengeluh dalam bentuk tulisan

yang dihasilkan oleh kontributor surat pembaca di kaskus yang muncul pada

tanggal 29 September 2013.

2) Surat pembaca di kaskus.co.id adalah surat pembaca yang dihasilkan para

pengguna situs jejaring sosial di Indonesia yang beralamat di kaskus.co.id.

3) Mitra tutur adalah produk, lembaga, atau perusahaan yang mendapatkan

keluhan dari kontributor surat pembaca di kaskus yang muncul pada tanggal

29 September 2013.

4) Pembaca adalah orang yang membaca surat pembaca di kaskus yang muncul

(20)

27

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Sekeun adalah bagian-bagian dalam surat pembaca yang didapat setelah

dilakukan analisis genre berdasarkan teori genre Swales.

6) Ciri linguistik tindak tutur mengeluh adalah ciri linguistik tindak tutur

mengeluh berdasarkan pemaparan Gerot dan Wignell

7) Strategi tindak tutur mengeluh adalah strategi tindak tutur mengeluh yang

diuraikan oleh Trosborg.

8) Grafis adalah strategi penekanan atau penonjolan suatu hal lewat berbagai

teknik penulisan dan pemunculan berbagai elemen di luar bahasa seperti

gambar dan grafik. Analisis Grafis dilakukan berdasarkan pemaparan van Dijk

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan

menyimpan laman-laman surat pembaca yang daring ke bentuk luring. Artinya,

peneliti mengakses laman kaskus dan memilih rubrik surat pembaca, selanjutnya

laman surat pembaca tersebut disimpan dalam bentuk laman luring. Pada

akhirnya, laman-laman yang tersimpan tersebut menjadi korpus penelitian.

Selanjutnya, laman-laman yang luring tersebut dibuka kembali, lalu

dipindahkan ke tabel isian surat yang berformat microsoft word dengan teknik

pasang-tempel. Setelah itu, tabel isian surat tersebut diberi nomor urut surat untuk

mempermudah penganalisisan nantinya. Surat-surat yang sudah berada pada tabel

isian surat inilah yang nantinya dianalisis.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen pada penelitian ini adalah kartu data yang berupa tabel isian

surat pembaca. Tabel isian surat pembaca ini utamanya berguna ketika

menganalisis langkah dan tahap pada analisis sekuen, ciri linguistik tindak tutur

mengeluh, strategi tindak tutur mengeluh, dan strategi grafis. Di bawah ini

(21)

28

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) kartu data analisis sekuen

Tahap Langkah Isi Surat

2) kartu data ciri linguistik tuturan mengeluh

Ciri linguistik Isi Surat

3) kartu data analisis strategi tuturan mengeluh

Kategori Strategi Isi Surat

Pengisian kolom isi surat dilakukan dengan teknik “tempel-pasang” dari laman surat pembaca kaskus yang sudah luring. Hal itu dilakukan agar keaslian

dan keapaadaan data dapat terjaga. Selanjutnya, isi surat dianalisis berdasarkan

judul kolom yang berada di sebelah kiri kolom isi surat.

F. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data pada penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan

kuantitatif. Teknik kualitatif digunakan ketika mendeskripsikan berbagai

(22)

29

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengeluh, strategi tindak tutur mengeluh, strategi grafis, dan faktor-faktor yang

memengaruhi tindak tutur mengeluh. Sementara itu, teknik kuantitatif digunakan

untuk membuat persentase kedominanan dalam pola urutan sekuen, ciri linguistik

tindak tutur mengeluh, strategi tindak tutur mengeluh, dan teknis grafis. Di bawah

ini, dipaparkan urutan teknik pengolahan data secara lengkap.

1) Data yang sudah ada di tabel isian surat pembaca dianalisis dari sudut

genrenya. Analisis genre ini yang digunakan adalah analisis sekuen dari

Swales. Sekuen dianalisis dengan melihat tahap dan langkah dari setiap surat

pembaca. Tahap dan langkah tersebut ditandai di tabel isi surat. Tahap dan

langkah tersebut dapat diketahui dari analisis maksud retoris, ciri linguistik,

dan kata kunci.

2) Selanjutnya, data hasil analisis sekuen tersebut dijumlahkan dan

dipersentasekan tahap atau langkah mana yang paling dominan dan tidak

dominan.

3) Setelah itu, data dianalisis berdasarkan ciri linguistik tindak tutur mengeluh

berdasarkan pemaparan Gerot dan Wignell.

4) Dari data analisis ciri linguistik tindak tutur mengeluh tersebut, data analisis

ciri linguistik dijumlahkan dan dipersentasekan ciri linguistik mana yang

paling dominan dan tidak dominan.

5) Kemudian, data dianalisis dengan strategi tindak tutur mengeluh. Strategi

tindak tutur yang digunakan sebagai pijakan adalah strategi yang diungkap

oleh Trosborg. Penganalisisian strategi ini lebih spesifik berdasarkan pada

strategi yang digunakan, bukan pada kategori. Parameter analisis strataegi ini

dilakukan dengan mengidentifikasikan setiap tuturan berdasarkan tingkat

keterancamannya terhadap mitra tutur. Hal-hal tersebut dapat diamati dari

keimplisitan maksud penutur dalam mengeluh.

6) Setelah semua data dianalisis dengan strategi tindak tutur mengeluh, hasil

analisis tersebut dijumlahkan dan dipersentasekan strategi mana yang paling

dominan dan tidak dominan.

7) Terakhir, data dianalisis dari faktor yang memengaruhi realisasi tindak tutur

(23)

30

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oleh karena itu, analisis ini dilakukan dengan mempertimbangkan konteks

(24)

96

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini, dipaparkan simpulan penelitian dan saran penelitian.

Simpulan penelitian diutarakan sejalan dengan rumusan masalah yang dirumuskan

diawal. Sementara itu, saran penelitian disampaikan kepada peneliti selanjutnya

yang akan melakukan penelitian yang serupa dan kepada kelompok masyarakat

yang berkaitan dengan hasil penelitian ini.

A. Simpulan

Dari penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa hal.

1. Sekuen tuturan mengeluh dalam surat pembaca di kaskus terdiri atas empat

tahap, yaitu tahap pembuka, isi keluhan, permintaan, dan penutup. Sesudah

itu, tahap-tahap tersebut direalisasikan dengan langkah-langkah tertentu.

Tahap pembuka bisa direalisasikan dengan dua langkah, yaitu langkah

pernyataan dan orientasi. Tahap isi keluhan bisa direalisasikan dengan tiga

langkah, yaitu langkah valuasi, bukti pemicu, dan bukti pemicu foto. Tahap

permintaan direalisasikan dengan langkah perbaikan. Tahap penutup

direalisasikan dengan langkah akhir. Dari kemunculan sekuen tuturan

mengeluh tersebut, tidak ditemukan pola sekuen yang ajeg, baik dilihat dari

segi tahap atau langkah. Akan tetapi, dilihat dari dua tahap awal yang kerap

muncul, tahap pembuka dan isi keluhan kerap mengawali tuturan mengeluh

dalam surat pembaca di kaskus. Dilihat dari intensitas kemuculan tahap, tahap

isi keluhan dan pembuka menjadi tahap yang paling sering muncul.Sementara

itu, dilihat dari intensitas kemunculan langkah, langkah valuasi dan bukti

pemicu adalah langkah yang paling sering muncul. Sesudah itu, dilihat dari

kesantunan, kerap munculnya tahap pembuka dan langkah orientasi

menandakan kesadaran kontributor akan kesantunan. Kontributor berupaya

membangun dahulu kesepahaman dengan mitra tutur sehingga nantinya tahap

(25)

97

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tuturan mengeluh dalam surat pembaca di kaskus direalisasikan dengan lima

strategi, yaitu annoyance, ill consequences, indirect accusation, direct

accusation, dan explicit blame (behavior). Strategi yang paling sering

digunakan adalah strategi annoyance.Kedominan penggunaan strategi

annoyance menandakan bahwa kontributor sadar akan kesantunan. Hal

tersebut disebabkan strategi annoyance adalah strategi yang tingkat

ketidaksantunannya rendah.

3. Ciri linguistik tuturan mengeluh surat pembaca di kaskus terdiri atas delapan

ciri linguistik. Kedelapan ciri linguistik tersebut adalah partisipan spesifik,

transitivitas, referensi tempat, referensi waktu, konjungsi kontras, konjungsi

kronologis, konjungsi penguat, dan pemarkah intensitas. Kedelapan ciri

linguistik tersebut menjadi ciri khas bentuk-bentuk linguistik yang terdapat

dalam surat pembaca di kaskus.

4. Tuturan mengeluh dalam surat pembaca di kaskus dipengaruhi oleh tiga

faktor, yaitu faktor kekuasaan, faktor tempat mengeluh, dan faktor kejadian

yang melatarbelakangi keluhan.

B. Saran

Berdasarkan penelitian ini, dapat disampaikan saran sebagai berikut.

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang serupa,

diharapkan bisa mengaitkan hasil penelitian ini dengan atribut sosial yang

dimiliki oleh masing-masingkontributor surat pembaca. Dengan pelibatan

atribut sosial yang dimiliki oleh kontributor tersebut, faktor-faktor yang

memengaruhi tuturan mengeluh dalam surat pembaca di kaskus dapat

terungkap lebih spesifik dan lebih mendalam lagi. Selain itu, karena data

penelitian ini menggunakan beberapa mode komunikasi, analisis

multimodality bisa digunakan juga dalam upaya mengungkapkan lebih dalam

keluhan dalam surat pembaca di kaskus.

2. Bagi penyedia produk atau jasa yang menerima keluhan, dari penelitian ini,

terungkap bagaimana kontributor dalam mengungkapkan keluhanmembangun

(26)

98

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengeluh. Didasari hal tersebut, hendaknya penyedia produk atau jasa dalam

memahami sebuah keluhan yang berwacana seperti surat pembaca di

kaskus,menelaah secara keseluruhan isi wacana tersebut dari awal sampai

akhir, dari yang berupa tanda bahasa sampai nonbahasa.Hal tersebut

disebabkan segala bentuk yang dimunculkan dalam wacana disengaja dan

dimaksudkan. Oleh karena itu, bila penyedia produk atau jasa ingin

memahami setepat-tepatnya keluhan penutur, hendaknya kontributor

memahami keselurahan wacana mengeluh, tidak langsung ke tuturan

(27)

99

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adila, I. (2012). Tindak Tutur Mengeluh dalam Rubrik Aspirasi, Kriiing Solopos, dan Rakyat Bicara. Skripsi pada Universitas Sebelas Maret Surakarta: Tidak Diterbitkan.

Austin, J. L. (1962). How to Do Things with Words. New York: Oxford University Press.

Aziz, E. A. (2008). Horison Baru Teori Kesantunan Berbahasa: Membingkai yang Terserak, Menggugat yang Semu, Menuju Universalisme yang Hakiki. Pidato Pengukuhan E. Aminudin Aziz sebagai Guru Besar dalam Bidang Linguistik pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.

Brown, P. & Levinson, S. C. (1987). Politeness: Some Universal in Language Usage. New York: Cambridge University Press.

Dudley-Evans, T. & John, M. J. S. (2007). Developments in English for Spesific Purpose: A Multi-disciplinary Approach. Cambrige: Cambrige University Press.

Eriyanto. (2008). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LkiS.

Gerot, L. & Wignell, P. (1994). Making Sense of Functional Grammar. Australia: Antipodean Educational Enterprise.

Grice, H. P. (1975). “Logic and Conversation”, dalam Peter C. dan J. L. Morgan.

(Editor). Syntax and Semantics Vol 3: Speech Acts. New York: Academic Press.

Gunarwan, A. (2007). Pragmatik: Teori dan Kajian Nusantara. Jakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya.

Halliday, M. A. K. (1994). An Introduction to Functional Grammar. Second Edition. London: Edward Arnold.

Halliday, M. A. K.danHasan, R. (1989). Language, Context, andText:AspectofLanguageinSocial Semiotic Perspective. Oxford:Oxford UniversityPress.

Hermawan, B. (2013). Multimodality: Menafsir Verbal, Membaca Gambar, dan Memahami Teks. Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 13 (1), hlm. 22—31.

(28)

100

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kridalaksana, H. (2009). Kamus Linguistik. Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lecch, G. (1993). Prinsip-Prinsip Pragmatik. Diterjemahkan oleh M.D.D. Oka. Jakarta: Universitas Indonesia.

Maharani, D. (2013). Dipidana karena Surat Pembaca, Khoe Seng Seng Buka Suara. [Daring]. Tersedia:http://megapolitan. kompas.com/read/2013/06/02/22072613/Dipidana.karena.Surat.Pembaca..K hoe.Seng.Seng.Buka.Suara [Diakses 18 September 2013].

Mulyasari, P. (2008). RS Omni Dapatkan Pasien dari Hasil Lab Fiktif. [Daring]. Tersedia: http://suarapembaca.detik.com/read/2008/08/30/111736/997265/ 283/rs-omni-dapatkan-pasien-dari-hasil-lab-fiktif [Diakses 16 September 2013].

Muniroh, R. D. D. (2011). Realisasi Tindak Tutur Mengeluh Pihak Ketiga dalam Wacana Tulis: Studi Kasus pada Rubrik Surat Pembaca di laman www. .kompas.com. Tesis pada Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: Tidak Diterbitkan.

Nuraeni, A. (2008). Perbandingan Terjemahan Tindak Tutur Mengeluh dalam Film Bad Boys II yang Ditayangkan di Stasiun Televisi dan di VCD (Kajian Strategi Penerjemahan, Kesepadanan Makna, dan Keberterimaan). Tesis pada Universitas Sebelas Maret Surakarta: Tidak Diterbitkan.

Pujirahayu, A. N. (2006). Complaint Strategies Used at The Column “Piye Ya?!” in The Suara Merdeka Daily Newspaper Edited on Monday March 6, 2006 until Saturday, March 18, 2006. Tesis pada Universitas Diponogoro Semarang: Tidak Diterbitkan.

Raco, J. R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya. Jakarta: Grasindo.

Rahardi, K. (2006). Dimensi-dimensi Kebahasaan: Aneka Masalah Bahasa Indonesia Terkini. Jakarta: Erlangga.

Rohmadi, M. (2004). Pragmatik: Teori dan Analisis. Yogyakarta: Lingkar Media.

Santoso, A. (2008). Jejak Halliday dalam Linguistik Kritis dan Analisis Wacana Kritis. Bahasa dan Seni, 36 (1), 1-5.

Street, B. & Leung, C. (2010). Sociolinguistics, Language Teaching, and New Literacy Studies. Dalam Hornberger, Nancy H. dan Mckay, Sandra L. (penyunting). Sociolinguistics and Language Education: New Perspectives on Language & Education. Bristol: Multilingual Matters, hlm. 290-316.

(29)

101

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Swales, Jhon. (1990). Genre Analysis:English in Academic and Research Settings Cambridge: Cambridge University Press.

Trosborg, A. (1995). Interlanguage Pragmatics: Request, Complaints, and Apologies. Berlin: Walter de Gruyter & Co.

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai ketentuan yang ber laku, maka Pokja Bar ang I KLP Bar ang/ Jasa Pemer intah Kabupaten Tapin akan melakukan kegiatan Pembuktian Kualifikasi kepada peser ta

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, serta dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan

adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan berubahnya tingiat iegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan) atau merupaian jenis

Untuk mempercepat proses penerimaan siswa baru ini, penulis menggunakan program visual basic 6.0 baik dalam hal pencatatan data siswa baru, mengedit, melihat, dan mengolah data

Sedangkan bila self efficacy tinggi maka individu akan memiliki keyakinan dan kemantapan yang kuat terhadap kemampuannya untuk mengerjakan suatu tugas dan akan terus

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI MELALUI MEDIA MANIK- MANIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA.. BERKESULITAN BELAJAR BERHITUNG DI KELAS III

Berdasarkan fenomena tersebut, penulis tertarik untuk membuat Website sebagai media informasi Hotel Bumi Karsa Bidakara Jakarta dengan cara menghubungkan ke database yang telah

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI MELALUI MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA BERKESULITAN BELAJAR BERHITUNG.. DI KELAS III