• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1

Villia Octariana Putri

Binus University, Jakarta, Indonesia

Abstrak

TUJUAN PENELITIAN

Alasan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya Korea baik dari segi musik maupun fashion di kalangan remaja.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Explanatory Research yang membuktikan hubungan kausal antara variabel bebas dan variabel terikat.

HASIL YANG DICAPAI

Hasil penelitian yang di dapat adalah hubungan antara program Top Kpop TV dengan koresponden adalah program tersebut besar pengaruhnya terhadap budaya Korean pop di kalangan remaja di BSD, Kencana Loka. Karena, umumnya remaja tidak mau melewatkan acara yang berhubungan dengan Kpop.

SIMPULAN

Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa remaja yang berada di BSD, Kencana Loka secara sengaja menonton acara ini untuk menambah pengetahuan mengenai budaya Korea. Saran yang dapat diberikan adalah perlu adanya pertimbangan-pertimbangan terhadap setiap program yang kita saksikan melalui media massa untuk menghindarkan diri kita agar tidak terjebak dengan kebutuhan-kebutuhan palsu yang diciptakan kapitalis dan disebarkan melalui media massa.

Kata kunci:

Budaya Korean Pop, tayangan Top Kpop TV, perilaku remaja

(2)

I. Latar Belakang

"Hidup ini dikendalikan media massa". Kalimat itu tidak bisa dipungkiri ketika kita memperhatikan kepentingan individu atau masyarakat untuk berbagai program seperti komunikasi melalui media massa, koran, majalah, radio, televisi, dan film. Belum lagi munculnya media online (internet). Sejak bangun tidur, melakukan kegiatan sehari-hari, tidur lagi sampai kita tidak terlepas dari paparan media massa.

Pengembangan media saat ini teknologi informasi memberikan kontribusi besar dalam pengembangan dan kemajuan komunikasi massa. Dari semua media komunikasi yang ada, televisi adalah yang paling berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Hampir setiap orang memiliki televisi di rumahnya. Daya tarik televisi adalah pengaruh baru dalam kehidupan publik.

Televisi dianggap sebagai pengaruh paling kuat pada orang-orang menonton. Televisi adalah media yang paling luas dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Jenis media audio visual sebagai media untuk tidak membebani banyak persyaratan bagi publik untuk menikmati. Berdasarkan fungsi TV sendiri memiliki 3 fungsi: Fungsi Informasi (Informational Fungsi), Fungsi Pendidikan (Fungsi Pendidikan), dan Hiburan Fungsi (Fungsi Hiburan).

Televisi setiap hari menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenis bervariasi. Pada dasarnya apa pun bisa menjadi program untuk disiarkan di televisi selama program itu menarik dan penonton suka, dan selama tidak bertentangan dengan moral, hukum dan peraturan. Manajer stasiun televisi wajib memiliki kreativitas untuk menghasilkan jangkauan terluas kemungkinan program menarik. Hal ini dapat dilihat oleh peristiwa muncul banyak atau program menarik ditampilkan pada televisi. Televisi Harian program yang muncul pada layar lebih bervariasi dan beragam. Masyarakat sering diobati dengan berbagai tayangan, dari sinetron, berita, infotainment, perdebatan, reality show, talk show, dan musik.

(3)

Pop budaya saat ini tidak hanya untuk dominasi budaya Barat, tetapi Asia juga mulai muncul dengan pengekspor budaya pop. Selain Jepang, Korea mulai menunjukkan kekuatannya sebagai negara pengekspor melalui acara hiburan budaya pop dan menjadi saingan bagi negara-negara Amerika dan Eropa. Hal ini sejalan dengan kemajuan industri hiburan Korea dan stabilitas ekonomi mereka.

Selama sepuluh tahun terakhir, pop demam budaya Korea menyapu Indonesia. Fenomena terhadap latar belakang dari Piala Dunia, Korea-Jepang 2002 yang berakhir dengan masuknya Korea sebagai kekuatan dunia empat besar dalam hal sepak bola. Korea sukses di nama Piala Dunia 2002 Korea mempersohor di mata dunia. Beberapa waktu sebelum, selama dan setelah hiruk-pikuk Piala Dunia, beberapa stasiun televisi swasta di negara itu untuk bersaing secara agresif memberikan musik, film dan sinetron, sinetron Korea.

Berbeda dengan budaya pop Jepang yang mendominasi penonton anak-anak dan remaja, budaya pop Korea mampu menjangkau semua usia, dari anak hingga orang dewasa bahkan menjadi penikmat budaya pop Korea. Menurut Kim Lagu Hwan, seorang manajer sindikasi televisi Korea Selatan, produk budaya Korea berhasil menjerat hati penggemar di semua kalangan, terutama di Asia karena teknik pemasaran Nilai Asia, Hollywood Style. Artinya, mereka menyerupai nilai- nilai Asia yang dipasarkan dengan gaya modern. Istilah ini mengacu pada cerita yang dikemas kehidupan bernuansa Asia, tetapi digunakan metode pemasaran internasional dengan mempromosikan penjualan nama bintang atau gaya menjual.

Globalisasi budaya pop Korea, atau lebih dikenal dengan Korean Wave (Hallyu) mampu mempengaruhi kehidupan orang di seluruh dunia. Hasil diskusi dalam rangka memperingati hari jadi Departemen Korea di Universitas Gadjah Mada menyatakan bahwa Korea di abad 21 dapat dikatakan berhasil bersaing dengan Hollywood dan Bollywood dalam budaya untuk memperluas

(4)

internasional. Berbagai produk budaya Korea mulai dari drama, film, lagu, fashion, produk industri untuk menghiasi ranah kehidupan publik di berbagai belahan dunia. Tidak hanya di Asia tetapi telah menyebar ke Amerika dan Eropa.

Mengacu pada sejumlah besar fans Korea hari ini, kemudian membentuk basis penggemar yang dikenal sebagai Pecinta Korea. Mereka secara teratur bertemu satu sama lain dan berkomunikasi, bertukar informasi. Bahkan mengubah nama panggilan mereka dengan nama Korea. Bicara mereka juga unik, dengan istilah meluncur di Korea. Tidak hanya itu, mereka juga terobsesi dengan mempelajari bahasa Korea. Efeknya, saat ini kursus bahasa Korea tempat mana-mana.

Juga tidak ketinggalan, semua atribut yang menarik perhatian mereka berlabel Korea, mulai dari produk elektronik, makeup, fashion, makanan restoran khas Korea, festival budaya Korea menjadi sasaran fandom. Mereka berusaha untuk menunjukkan identitas itu Korea mereka lulus produk yang mereka gunakan.

Korean Wave dapat mempengaruhi pola hidup dan berpikir orang yang terpengaruh. Inilah yang pemerintah Korea menyadari bahwa dengan pecahnya Wave Korea, akan membuka jalan bagi kemajuan ekonomi Korea. Pemerintah Korea menyadari potensi Korean Wave sehingga bersedia mengucurkan dana untuk membiayai produksi hiburan mulai dari film, sinetron musik.

Program Kpop Top TV disiarkan oleh O Channel sejak 8 Mei 2011 pada hari Sabtu dan Minggu pukul 19.30 dan kembali pada hari Senin dan Selasa di 1630 dan diselenggarakan oleh Gracia Indri dan Ichsan Akbar menunjukkan 100% dari Kpop. Mulai dari MV Kpop boyband dan girlband, dengan budaya dan informasi terbaru. Bagi mereka yang tinggal di luar Jakarta, dapat menonton streaming di website resmi O Channel.

Remaja di Tangerang, terutama di BSD Kencana Loka Blok F1 tidak melewatkan Wave Korea tenggelam dalam budaya. Mereka bersaing untuk menunjukkan identitas mereka sebagai

(5)

penggemar Korea mulai dari ponsel berikut digunakan oleh idola mereka, gaya berdandan koleksi CD atau poster. Bahkan, mereka sering berkumpul untuk bertukar informasi tentang Korea. Baik dari fandom yang berbeda atau fandom yang sama.

Ini merangsang Korean Wave kebiasaan penalaran atau berpikir untuk remaja yang akhirnya mempengaruhi kehidupan mereka seperti dalam teori SOR (Stimulus, Organisme, Respon).

Dimana dalam program TV Kpop Top stimulus atau pesan MV, budaya atau informasi yang tentang Korea, Organisme, atau orang-orang di sini adalah remaja yang tinggal di BSD, Kencana Loka Blok F1, dan mempengaruhi perilaku mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Penggunaan dan teori gratifikasi adalah salah satu yang paling terkenal di bidang komunikasi massa. Teori ini menunjukkan bahwa masalah utama bukan pada bagaimana untuk mengubah sikap dan perilaku khalayak media, tetapi lebih kepada bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Sehingga penonton aktif, yang memenangkan menggunakan media untuk mencapai tujuan tertentu.

Blumer dan Katz mengatakan bahwa media pengguna memainkan peran aktif dalam memilih dan menggunakan media. Artinya, penonton (pengguna media) merupakan pihak yang aktif dalam proses komunikasi, dan mencoba menemukan sumber terbaik media dalam upaya memenuhi kebutuhannya. Meskipun beberapa mengatakan bahwa selektivitas dari media berdasarkan suasana hati seseorang.

John Fiske (2005) menyatakan bahwa penggunaan dan teori gratifikasi menyiratkan bahwa pesan adalah apa yang dibutuhkan oleh audiens, bukan yang dimaksudkan oleh pengirim. Menurut pendekatan atau penggunaan dan kepuasan-kepuasan teori adalah teori yang menyatakan bahwa anggota audiens memiliki kebutuhan atau dorongan tertentu yang dapat diisi dengan sumber media dan nonmedia, atau studi tentang motif dan penggunaan hadiah dicari.

(6)

Dalam melihat media, penggunaan dan teori gratifikasi menekankan pendekatan manusia.

Artinya, manusia memiliki otonomi dan otoritas dalam memperlakukan media. Karena masyarakat mempunyai banyak alasan untuk menggunakan media. Selain itu, konsumen memiliki kebebasan untuk memutuskan bagaimana mereka menggunakan media (melalui media) dan bagaimana hal itu akan berdampak pada media itu sendiri. Karena menurut teori ini mungkin bahwa media akan berdampak pada dirinya. Karena menurut teori ini dapat menjadi media dapat memiliki pengaruh buruk dalam kehidupan mereka.

II. METODOLOGI

Penelitian ini menggunakan metode survei, yang menurut penelitian survei Masri adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data utama. Dilakukan oleh penulis untuk mengumpulkan data dan informasi jika

diminta dengan menyebarkan kuesioner kepada responden.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja di Kencana Loka Blok F1, sebesar 12 orang.

Sampel diambil dengan menggunakan teknik sampel jenuh, dimana semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel (responden).

III. KESIMPULAN DAN SARAN

Dari uraian keseluruhan pengaruh Program Tayangan Kpop Terbaik untuk perilaku remaja di Kencana Loka Blok F1 Perumahan Bumi Serpong Damai, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Hasil studi tentang pengaruh Kpop Tayangan Top yang ditayangkan di O Channel mengungkapkan bahwa pengaruh Tayangan Top Kpop dari responden, yaitu anak muda

(7)

di Loka Kencana Perumahan Blok F1 masih relatif tinggi dalam kategori ini karena selektivitas responden di Kpop Top menonton opera sabun, responden menggunakan tayangan adalah meningkatkan pengetahuan, rasa kesengajaan untuk menonton, ketika menonton keterlibatan emosional dan rasa percaya diri dalam tayangan responden ini Top Kpop.

b. Hasil studi tentang Perilaku Remaja mengungkapkan bahwa tingkat perilaku remaja dari responden, yaitu anak muda di Kencana Loka Blok F1 masih relatif tinggi dalam kategori ini. Perilaku ini cukup tinggi karena responden telah atau sedang melakukan kegiatan yang dapat dikategorikan dalam kategori perilaku remaja, selain itu mereka memiliki pendapat yang mendukung gaya hidup seperti ini, mereka juga memiliki kepentingan atau kepentingan dalam segala sesuatu yang berhubungan dengan acara Korea.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai sumber panas yang dihasilkan oleh elemen pemanas listrik ini bersumber dari kawat ataupun pita bertahanan listrik tinggi ( Resistance Wire ) biasanya

Algoritma nearest neighbour adalah pendekatan untuk mencari kasus dengan menghitung kedekatan antara kasus baru dengan kasus lama berdasarkan pada pencocokan bobot

Aspek sosial pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya terkait dengan isu.. strategis seperti isu pengharusutamaan gender (PUG) menjadi bahan

Dari hasil uji deskriptif lingkungan kerja fisik diketahui bahwa nilai variabel 3,68 yang berarti pada kriteria tinggi, yang menunjukan bahwa penerangan yang

Laporan ini bertujuan untuk mengetahui perhitungan Break Even Point (BEP) pada Bakso Granat Mas Azis dengan cara mengklasifikasikan biaya-biaya produksi,

Judul Response time pelayanan ambulance oleh masyarakat yang membutuhkan Dimensi mutu Tujuan Definisi operasional Frekuensi pengumpulan data Periode analisis Numerator

Kinerja lebih terperinci seperti apa yang dikenal dengan pendapatan, efisiensi, pertumbuhan (termasuk perluasan pasar), kesempatan kerja, prestasi, profesionalisme,

Sa bisperas pa naman ng araw ng kanyang pag-alis sa bahay niyang iyon isa lamang pinakamaliit sa mga brilyanteng iyon ay sapat nang pantubos kay Huli at makapagbigay ng kapanatagan