Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Lampu Terbaik Menerapkan Metode Vikor
Bernita Siburian, Marta Octiviani, Milawati
Prodi Teknik Informatika, STMIK Budi Darma, Medan, Indonesia Abstrak
Lampu digunakan untuk perlengkapan rumah yang berfungsi untuk pencahayaan ruangan agar aktifitas di dalam sebuah ruangan yang tertutup dapat berjalan dengan baik. Jenis lampu ada banyak merek,yang terbagi atas kualitas,kuantitas,warna dan lain sebagainya. Secara umum ada beberapa jenis-jenis lampu yaitu Lampu Pijar,Lampu Led,Lampu Tl,dan lain sebagainya.Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem terkomputerisasi dan dirancang untuk meningkatkan efektivitas dalam pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah yang bersifat semi terstuktur dan tidak terstruktur sehingga dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan dapat lebih berkualitas.
Aplikasi ini yang akan dibuat adalah sebuah aplikasi yang berpedoman dengan metode VIKOR.
Oleh karena itu aplikasi yang berpedoman pada metode VIKOR ini dirasa cocok digunakan untuk menghitung jenis pemilihan lampu terbaik.
Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Lampu Terbaik, VIKOR
1. PENDAHULUAN
Lampu adalah perlengkapan untuk rumah yang berfungsi untuk pencahayaan ruangan agar aktifitas di dalam sebuah ruangan yang tertutup dapat berjalan dengan baik. Kurangnya dukungan pencahayaan lampu dalam suatu ruang mengakibatkan aktivitas dalam ruangan tersebut menjadi terganggu misalnya ketika pencahayaan lampu terlalu berlebihan akan berakibat mengganggu penglihatan. Dengan demikian intensitas cahaya lampu perlu diatur untuk meghasilkan kesesuaian kebutuhan penglihatan di dalam ruang berdasarkan jenis aktivitas.
Pemilihan lampu yang baik maka terlebih dahulu kenali jenis-jenis lampu yang bisa digunakan. Memahami watt pada lampu dan cara memilih lampu dengan wat yang tepat dan memilih lampu yang tepat. Sistem pemilihan lampu yang baik harus memenuhi tiga kriteria utama kualitas,kuantitas,dan merek. Sebagai contoh dengan adanya lampu segala kegiatan yang terjadi dalam ruangan dapat dilakukan dengan baik dan juga cepat. Sekarang ini lampu merupakan suatu kebutuhan dasar bagi masyarakat lebih khusus yang beraktivitas di dalam ruangan.
Dalam pemilihan lampu terbaik harus mengetahui merek lampu yang memilki standarisasi SNI dan merek lampu mempunyai garansi,sehingga merek lampu yang dipilih yaitu Lampu LED,dimana memiliki kriteria-kriteria seperti dapat mengurangi pemakaian energi dan menghemat biaya listrik,lebih awet dan tahan lama,tidak panas meskipun telah dinyalakan berjam-jam,cahaya lampu LED lebih terang,ramah lingkungan dan dapat di daur ulang lampu hannoch memiliki type vision LED(putih) dantergantung pada watt lampu.lampu Philips memiliki type vision LED(putih),Panasonik yang memiliki type light Capsule echo,Megamen yang memiliki type LED Bolham(Putih),dan Megamen yang memiliki type LED Bolham(Kuning) dan tergantung pada pemilihan watt lampu.sedangkan untuk lampu kawachi memiliki type PL-TB1211 dan tergantung pada watt lampunya.
Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem berbasis komputer yang mampu memecahkan masalah dalam menghasilkan alternative terbaik untuk mendukung keputusan yang diambil oleh pengambil keputusan[1][2][3].Penerapan metode VIKOR (ViseKriterijumska Optimizacija I Kompromisno Resenje)adalah metode perankingan dengan menggunakan indeks peringkat multikriteria berdasarkan ukuran tertentu dari kedekatan dengan solusi yang ideal. Konsep dasar VIKOR adalah menentukan ranking dari sampel-sampel yang ada dengan mellihat hasil dari nilai- nilai utilitas dan regrets dan setiap sampel[4]. Metode VIKOR telah digunakan oleh beberapa peneliti dalam MCDM,seperti dalam pemilihan vendor. Masalah MCDM dapat direpresentasikan oleh matriks,dimana kolom merupakan kriteria (atribut) dengan mempertimbangkan masalah yang diberikan dan baris menunjukkan alternatif[5][6].
Berdasarkan penelitian terdahulu Mentari (2017) menentukan jenis kulit terbaik untuk
pembuatan sepatu dengan nilai terendah A
1dengan nilai O sebagai rangking pertama[7].dan
penelitian yang dilakukan oleh Atika(2018) dalam menentukan peserta olimpiade olahraga siswa nasional[8][7].
2. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Lampu
Lampu merupakan sebuah benda yang berfungsi sebagai penerang yang memberikan pencahayaan dalam suatu ruangan. Sejarah perkembangan lampu bermula pada puluhan abad yang lalu dari suatu penemuan manusia yang membutuhkan penerangan (cahaya buatan) untuk malam hari dengan cara menggosok-gosokkan batu hingga mengeluarkan api, kemudian dari api dikembangkan dengan membakar benda-benda yang mudah menyalahkan hingga membentuk sekumpulan cahaya dan seterusnya sampai ditemukan bahan bakar minyak gas yang dapat digunakan sebagai bahan penyalaan untuk lampu obor, lampu minyak maupun lampu gas.
Lampu pertama kali ditemukan oleh Sir Joseph William Swan,teknologi berkembang terus dengan ditemukannya lampu listrik oleh Thomas Alpha Edison pada tanggal 21 oktober 1879 dilaboratorium Edison Menlo Park, Amerika. Prinsip kerja dari lampu tersebut adalah dengan cara menghubung singkat listrik pada filamen carbon (c) sehingga terjadi arus hubung singkat yang mengakibatkan timbulnya panas. Panas yang terjadi dibuat hingga suhu tertentu sampai mengeluarkan cahaya, dan cahaya yang didapat pada waktu itu baru mencapai 3 lumen/w (Lumen
= satuan arus cahaya).
2.2 Metode VIKOR
Metode VIKOR memiliki beberapa keuntungan[9][10] sebagai berikut :
1. Metode VIKOR adalah perangkingan alternative berdasarkan terdekat dengan PIS (Positive Ideal Solution) dan terjauh dari NIS (Negative Ideal Solution).
2. Alternatif terbaik dipilih dari group utility (kelompok kesenangan) maksimal dan regret group (kelompok penyesalan) minimal.
Langkah - langkah perhitungan dengan metode VIKOR[7][11][12], sebagai berikut:
1. Melakukan normalisasi menggunakan rumus sebagai berikut:
R
ij= (
𝑋𝑗+ − 𝑋𝑖𝑗𝑋𝑗+ − 𝑋𝑗−
) ...(1) Dimana R
ijdan X
ij(i=1,2,3,...,m dan j=1,2,3,...,n) adalah elemen dari matriks pengambilan keputusan (alternatif iterhadap kriteria j) dan X
+jadalah elemen terbaik dari kriteria j , X
-jadalah elemen terbaik dari kriteria j.
2. Menghitung nilai S dan R menggunakan rumus:
S
i= ∑ 𝑊𝑗(
𝑋𝑗+ − 𝑋𝑖𝑗𝑋𝑗+ − 𝑋𝑗−
)
𝑛𝑗=1
...(2)
Dan
R
i= Max j[w
j(
𝑋𝑗+ − 𝑋𝑖𝑗𝑋𝑗+ − 𝑋𝑗−
)] ... (3) Dimana W
jadalah bobot dari tiap kriteria j.
3. Menentukan nilai indeks
Q
i= [
Si− S+𝑆− − 𝑆+
]V + [
Ri− R+𝑅− − 𝑅+
](1-V) ...(4) Dimana S
-= max S
i, S
+= min S
idan R
-= max R
i, R
+= min R
idan v = 0,5.
4. Hasil perengkingan merupakan hasil pengurutan dari S, R,Q.
5. Solusi alternatif peringkat terbaik berdasarkan dengan nilai Q minimum menjadi peringkat terbaik dengan syarat:
Q(A
(2))– Q(
(1))≥DQ ...(5)
Dimana A
(2)= alternatif dengan urutan kedua pada perengkingan Q dan A
(1)= alternatif dengan urutan terbaik pada perengkingan Q sedangkan DQ = 1 – (m-1),dimana m merupakan jumlah alternatif.Alternatif A
(1)harus berada pada rangking terbaik pada S dan/atau R.
3. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam pemilihan lampu terbaik merupakan masalah yang umum terjadi,dimana dalam pemilihan lampu tersebut harus memperhatikan merek,kualitas,serta pencahayaannya.Berdasarkan permasalahan diatas maka dibentuk sebuah sistem pengkajian untuk memecahkan masalah masyarakat dalam pemilihan lampu terbaik,sistem yang dibangun adalah sistem pendukung keputusan pemilihan lampu terbaik menerapkan metode VIKOR.
Dalam masalah pemilihan lampu terbaik dengan kualitas terbaik sesuai dengan metode VIKOR,maka di perlukan kriteria-kriteria dan bobot dalam perhitungannya sehingga akan dapat alternatif terbaik. Alternatif adalah Merek Lampu yang memiliki kualitas dan pencahayaan yang terbaik.
Tabel 1. Data Alternatif Alternatif Merek
A1 Kawachi
A2 Philips
A3 Hannocs
A4 Shinyoku
A5 Cosmos
Pada tabel kriteria digunakan untuk membandingkan kriteria haga dan jenis lampu.
Tabel 2. Kriteria
Kriteria Penilaian Bobot
C
1Harga 0,3
C2 Jenis Lampu 0,2
C3 Bentuk 0,1
C4 Watt 0,1
C5 Pencahayaan 0,3
Pada tabel kriteria digunakan untuk membandingkan penilaian jenis harga lampu.
Tabel 3. Kriteria Jenis Harga(C
1)
Jenis Harga Penilaian Bobot Penilaian
Rp 30000- Rp 40000 Buruk 20
Rp 40000- Rp 50000 Kurang 40
Rp 50000- Rp 60000 Cukup 60
Rp 60000- Rp 70000 Baik 80
Rp 70000-Rp 80000 Sangat baik 100
Pada tabel kriteria jenis lampu digunakan untuk membandingkan untuk penilai dan pembobotanjenis lampu.
Tabel 4. Kriteria Jenis Lampu (C
2)
Jenis Lampu Nilai Bobot
LED Baik 80
Pijar Cukup 60
TL Kurang 40
Pada tabel kriteria bentuk digunakan untuk menentukan jenis bentuk lampu dengan melakukan penilaian kriteria bentuk lampu.
Tabel 5. Kriteria Bentuk(C
3)
Jenis Bentuk Penilaian Bobot Penilaian
Jari Kurang 40
Tornado Cukup 60
Bulat Baik 80
Tabung Sangat Baik 100
Pada tabel ini digunakan untuk menentukan jenis watt dengan melakukan penilaian terhadap kriteria jenis watt.
Tabel 6. Kriteria Jenis watt(C
4) Jenis Watt Penilaian Bobot Penilaian
10-18 watt Buruk 20
18-26 watt Kurang 40
26-34 watt Cukup 60
34-42 watt Baik 80
42-50 watt Sangat Baik 100
Pada tabel kriteria ini digunakan untuk menentukan jenis pencahayaan dengan melakukan penilaian dengan menggunakan tabel kriteria jenis pencahayaan.
Tabel 7. Kriteria Jenis Pencahayaan(C
5) Jenis Pencahayan Penilaian Bobot Penilaian
Putih redup Cukup 60
Putih terang Baik 80
Pada tabel 8 ini berisikan rating kecocokan antara tabel alternatif dengan tabel kriteria
Tabel 8. Data Alternatif dan Kriteria
Alternatif C
1C
2C
3C
4C
5A
150000 LED Jari 18 Putih terang
A
233000 Pijar Tornado 24 Putih redup
A
372000 LED Bulat 16 Putih terang
A
462500 Pijar Jari 17 Putih terang
A
536000 LED Tornado 20 Putih terang
Berdasarkan tabel 3-7, maka alternatif yang terdapat pada tabel 8 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 9. Tabel rating yang telah di bobotkan
Alternatif C
1C
2C
3C
4C
5A
150000 80 40 40 80
A
233000 60 60 40 60
A
372000 80 80 20 80
A
462500 60 40 20 80
A
536000 80 60 40 80
Max 72000 80 80 40 80
Min 33000 60 40 20 60
Setelah melakukan pembobotan, maka dilakukan pemrosesan perhitungan menggunakan metode VIKOR, seperti terlihat dibawah ini:
1. Melakukan normalisasi
R
11= (
72000 − 5000072000 − 33000
) = 0,564 R
12= (
80− 8080 − 60
) = 0
R
13= (
80 − 4080 − 40
) = 1 R
14= (
40 − 4040 − 20
) = 0
R
15= (
80 − 8080 − 60
) = 0
R
21= (
72000 −3300072000− 33000
) = 1 R
22= (
80− 6080 − 60
) = 1
R
23= (
80 − 6080 − 40
) = 0,5 R
24= (
40 − 4040 − 20
) = 0
R
25= (
80 − 6080 − 60
) = 1 R
31= (
72000 −7200072000− 33000
) = 0 R
32= (
80− 8080 − 60
) = 0
R
33= (
80 − 8080 − 40
) = 0 R
34= (
40 − 2040 − 20
) = 1
R
35= (
80 − 8080 − 60
) = 0 R
41= (
72000 − 6250072000− 33000
) = 2,435 R
42= (
80− 6080 − 60
) = 1
R
43= (
80 − 4080 − 40
) = 1 R
44= (
40 − 2040 − 20
) = 1 R
45= (
80 − 8080 − 60
) = 0 R
51= (
72000 − 3600072000− 33000
) =0,923 R
52= (
80− 8080 − 60
) = 0
R
53= (
80 − 6080 − 40
) = 0,5 R
54= (
40 − 4040 − 20
) = 0
R
55= (
80 − 8080 − 60
) = 0
Setelah melakukan proses Normalisasi, untuk melihat hasil dapat dilihat pada tabel 10 dibawah ini
Tabel 10. Hasil Normalisasi
0,564 0 1 0 0
1 1 0,5 0 1
0 0 0 1 0
2,435 1 1 1 0
0,923 0 0,5 0 0
Langkah selanjutnya yaitu dengan mengalikan Normalisasi dengan Bobot yang telah ditentukan pada tabel kriteria jenis lampu.
Tabel 11. Normalisasi * Bobot
0,564*0.3 0*0.2 1*0.1 0*0.1 0*0.3 1*0.3 1*0.2 0.5*0.1 0*0.1 1*0.3 0*0.3 0*0.2 0*0.1 1*0.1 0*0.3 2,435*0.3 1*0.2 1*0.1 1*0.1 0*0.3 0,923*0.3 0*0.2 0.5*0.1 0*0.1 0*0.3
Untuk lebih jelas Hasil Normalisasi dari tabel 11 dapat dilihat pada tabel 12 dibawah ini:
Tabel 12. Hasil Normalisasi * Bobot
0.169 0 0.1 0 0
0.3 0.2 0.05 0 0.3
0 0 0 0.1 0
0.730 0,2 0.1 0.1 0
0.276 0 0.05 0 0
Menghitung nilai S dan R
Untuk menghitung nilai S dapat menggunakan persamaan 2.
S
1 =0.169+0+0.1+0+0= 0.269
S
2=0.3+0.2+0.05+0+0.3= 0.85
S
3=0+0+0++0.1+0= 0.1 S
4=0.730+0.2+0.1+0.1+0= 1.13 S
5=0.276+0+0.05+0+0= 0.776
Nilai R diperoleh dari nilai maksimum dari setiap alternatif pada setiap kriteria, yang telah di normalisasikan dari persamaan 3.
R
1= 0,169 R
2= 0,3 R
3=0,1 R
4= 0,730 R
5= 0,276
Hasil dari nilai S
idan R
idapat dilihat pada tabel 13 dibawah ini:
Tabel 13. Hasil S
idan R
iAlternatif S
iR
jA
10,269 0,169
A
20,85 0,3
A
30,1 0,1
A
41,13 0,730
A
50,776 0,276
Perangkingan (Q
i)
Nilai Qi diperoleh dari persamaan 4.
S
-= 1,13 R
-= 0,730 S* = 0,1 R* = 0,1
Q
1=
0,269− 0,11,13 − 0,1
](0,5) + [
0,169− 0,10,730− 0,1
](1-0,5) 0,082 + 0,054 = 0,136
Q
2=
1,13 − 0,10,85− 0,1](0,5) + [
0,730− 0,10,3− 0,1](1-0,5) 0,364+ 0,158 = 0,522
Q
3=
1,13 − 0,10,1− 0,1](0,5) + [
0,730− 0,10,1− 0,1](1-0,5) 0 + 0= 0
Q
4=
1,13 − 0,11,13− 0,1](0,5) + [
0,730− 0,10,730− 0,1](1-0,5) 0,5 + 0,5 = 1
Q
5=
0,776− 0,11,13 − 0,1
](0,5) + [
0,276− 0,10,730− 0,1