• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pada Program Studi Akuntansi Syariah

Disusun Oleh : MINFAT MALIA

NIM: 3416057

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI 2020

(2)

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama / Nim : Minfat Malia / 3416057

Tempat / Tanggal lahir : Koto Panjang, 23 Novermber 1997

Fakultas / Program studi : Ekonomi dan Bisnis Islam / Akuntansi Syariah

Judul Skripsi : Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan

Menyatakan dengan sesungguhnya karya ilmiah (Skripsi) saya dengan judul di atas asli karya sendiri. Apabila kemudian hari terbukti bahwa skripsi ini bukan karya sendiri, maka saya bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku dan gelar kesarjanaan saya dicabut sampai waktu yang tidak ditentukan.

Bukittinggi, Juli 2020 Yang menyatakan

Minfat Malia Nim 3416057

(3)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pembimbing skripsi atas nama Minfat Malia Nim 3416057, dengan judul

“Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan”. Memandang bahwa skripsi yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan ilmiah dan dapat disetujui untuk dilanjutkan ke sidang Munaqasah.

Demikian persetujuan ini diberikan untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Bukittinggi, 27 Juli 2020 Pembimbing

Tartila Devy, SE., M.AK NIDN. 2009087803

(4)

PENGESAHAN TIM PENGUJI

Skripsi ini dengan judul “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan” yang disusun oleh Minfat Malia, Nim 3416057 telah diuji dalam sidang Munaqasah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bukittinggi, Pada hari…. Tanggal … Bulan… Tahun 2020 dan dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Akuntansi Syariah.

Bukittinggi, … 2020 TIM PENGUJI

Ketua Sidang Sekretaris

Nama……… Nama………

NIP. NIP.

Anggota

Penguji Utama Penguji Utama

Nama……… Nama………

NIP. NIP.

Penguji Pendamping Penguji Pendamping

Nama……… Nama……..

NIP. NIP.

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi

Dr. Iiz Izmuddin, MA NIP. 197503032001121007

(5)

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN” yang disusun oleh Minfat Malia. Nim. 3416057. Program Studi Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terjadinya penurunan nilai perusahaan karena turunnya harga saham yang disebabkan beberapa faktor seperti: ukuran perusahaan, leverage dan keputusan investasi. Serta kemampuan perusahaan dalam mengelolah hutang atau leverage yang tidak baik akan mengakibatkan nilai perusahaan tersebut menurun. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

Sumber data yang digunakan yaitu data sekunder yang diakses melalui situs www.idx.co.id. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan sektor industi barang konsumsi yang tergabung dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) pada tahun 2015-2018 sebanyak 29 perusahaan dan sampel pada penelitian ini adalah 17 perusahaan.

Metode analisa data yang digunakan adalah: Uji Asumsi Klasik yang terdiri dari: Uji Normalitas, Uji multikoliniaritas, Uji Heterokestisitas dan Uji Autokorelasi.

Teknik analisis data menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda. Dengan persamaan regresi yaitu Y = -11.190 + 0.409 X1 + 0.456 X2 + 0.082 X3 + e.

Hasil analisis regresi menunjukan bahwa nilai R2 sebesar 0,597 yang berarti 59,7% Nilai Perusahaan dipengaruhi oleh Ukuran Perusahaan, Leverage dan Keputusan Investasi, sedangkan 40,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Secara keseluruhan variabel independen (Ukuran Perusahaan, Leverage dan Keputusan Investasi secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang tergabung dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) tahun 2015-2018.

Kata Kunci : Ukuran Perusahaan (Ln Total Asset), Leverage (DER), Keputusan Investasi (PER) Dan Nilai Perusahaan (PBV)

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dan pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi. Kemudian shalawat beriringan salam senantiasa kita mohonkan kepada- Nya agar selalu tercurah kepada junjungan kita, yakni Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalah-Nya kepada kita sehingga menjadikan kita manusia beradab dan berilmu pengetahuan.

Skripsi ini disusun salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada program studi Akuntansi Syariah untuk mencapai gelar Sarjana Akuntansi. Adapun judul skripsi ini adalah “PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN”

Keberhasilan penyusunan skripsi ini juga atas bantuan dari berbagai pihak.

Untuk itu pada kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih yang tulus tak terhingga teristimewa kepada Ayahanda Ariantoni dan Ibunda Erni Yusnita tercinta yang telah mendidik, membesarkan, memotivasi serta mendoakan saya dengan penuh kesabaran dan pengorbanan, sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan ini, serta kakak tercinta Auli Nofemi dan Adik tercinta Ainun Mahya, Kurniadi Ilham, Zulhijani Akbar, Muhammad Farras yang senantiasa memberikan semangat

(7)

dalam menyelesaikan perkuliahan ini. Selanjutnya dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Dr. Ridha Ahida, M.Hum, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bulittinggi.

2. Bapak Dr. Iiz Izmuddin, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bukittinggi.

3. Ibu Tartila Devy, SE., M.Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi Syariah IAIN Bukittinggi.

4. Ibu Sandra Dewi, SE., MM selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah membimbing dari awal proses kuliah hingga semester akhir.

5. Ibu Tartila Devy, SE., M.Ak selaku pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu ditengah-tengah kesibukan untuk memberikan bimbingan, arahan serta masukan dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga amal kebaikan Beliau dilipat gandakan oleh Allah SWT.

6. Seluruh Dosen dan Staff Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bukittinggi yang telah membekali penulis dengan ilmu selama mengikuti perkuliahan sampai akhir penulisan skripsi.

7. Sahabat-sahabatku, Nazhi Fatul Arifah, Suzana, Novianis, Yunetri, Neneng Safitri dan Oktri Lola Sari. Selain ilmu, gelar dan pengalaman, kalianlah hal terbaik yang penulis dapatkan semasa kuliah ini.

8. Saudara-saudaraku Mardiyatul Husna, Ranita Anggela Safitri, Sundari Novianti, Monawarah, Dilla Anggraini, Mulya Hidayati, Nining Lestari, Lina Safitri, yang

(8)

selalu memberi dukungan doa, motivasi, pelajaran serta bantuan kepada penulis hingga akhir penulisan skripsi.

9. Rekan-rekan Akuntansi Syariah khususnya Akuntansi Syariah B angkatan 2016 atas kebersamaan, kehebohan, kekompakan, dukungan dan semangatnya.

10. Teman-teman KKN icy, vika, yoci, wita, novi, ike, iyel. yang selalu mensupport dan memberi semangat.

11. Staff pustaka yang telah memberikan izin kepada penulis untuk meminjam buku yang diperlukan untuk penyusunan skripsi ini hingga akhir.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan dan kasih sayang yang begitu luar biasa.

Atas bantuan yang telah diberikan, penulis ucapkan terimakasih. Semoga mendapat ridho dan balasan dari Allah SWT dan semoga karya sedehana ini bermanfaat. Aamiin ya rabbal ‘alamin.

Bukittinggi, 27 Juli 2020 Penulis,

Minfat Malia NIM. 3416057

(9)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERNYATAAN

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR GRAFIK ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Batasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 14

BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal ... 12

B. Nilai Perusahaan ... 13

1. Pengukuran Nilai Perusahaan ... 14

2. Konsep Nilai Perusahaan ... 16

C. Ukuran Perusahaan ... 17

D. Leverage ... 19

1. Pengukuran Leverage ... 19

2. Kebijakan Hutang ... 20

E. Keputusan Investasi ... 28

1. Norma Dalam Investasi Syariah... 23

2. Kriteria Produk Investasi yang sesuai dengan Ajaran Islam ... 24

3. Langkah Proses Pengambilan Keputusan Investasi ... 25

F. Hubungan antara Ukuran Perusahaan dengan Nilai Perusahaan ... 26

G. Hubungan antara Leverage dengan Nilai Perusahaan ... 27

H. Hubungan Keputusan Investasi dengan Nilai Perusahaan ... 28

I. Penelitian Terdahulu ... 35

J. Kerangka Pemikiran ... 34

K. Hipotesis ... 34

(10)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 38

B. Jenis dan Sumber Data ... 38

C. Defenisi Operasional Variabel ... 39

D. Populasi dan Sampel ... 41

1. Populasi ... 41

2. Sampel ... 41

E. Teknik Pengumpulan Data ... 42

F. Teknik Analisis Data... 42

G. Pengujian Model ... 43

1. Uji Asumsi Klasik ... 43

a. Uji Normalitas ... 43

b. Uji Multikolinieritas ... 44

c. Uji Heteroskedastisitas ... 45

d. Uji Autokorelasi ... 46

2. Uji Koefisien Korelasi ... 46

3. Uji Koefisien Determinasi ... 47

2. Uji Hipotesis ... 47

a. Uji T ... 47

b. Uji F ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 50

1. Sejarah Bursa Efek Indonesia ... 50

2. Indeks Saham Syariah Indonesia ... 50

3. Profil Objek Penelitian ... 51

B. Hasil Penelitian…. ... 53

1. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 52

2. Hasil Uji Regresi Linear Berganda ... 58

3. Hasil Analisis Koefisien Korelasi... 60

4. Hasil Analisis Koefisien Determinasi... 61

5. Hasil Uji Hipotesis ... 62

C. Pembahasan ... 64

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 69

C. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1Daftar Harga Saham Sektor Industri Barang Konsumsi yang

tergabung dalam ISSI ... 3

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 29

Tabel 3.1 Pemilihan Sampel ... 42

Tabel 4.1 Daftar Perusahaan yang digunakan sebagai Sampel………....52

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas ... 53

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas... 54

Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 56

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi ... 57

Tabel 4.6 Hasil Uji Analisis Regresi Linesar Berganda ... 58

Tabel 4.7 Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan .... 60

Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Korelasi ... 60

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Detrminasi (R2) ... 61

Tabel 4.10 Hasil Uji T ... 62

Tabel 4.11 Hasil Uji F ... 64

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 34 Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas……….. 55

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pada saat sekarang ini meningkatkan nilai perusahaan merupakan tujuan utama sebuah perusahaan. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelolah sumber daya yang dimiliki perusahaan yang terkait erat dengan harga sahamnya.1 Nilai perusahaan adalah harga yang bersedia di bayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.

Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting bagi perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran para pemegang saham.2 Sehingga dalam hal ini ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dilihat dari kemampuan perusahaan menyejahterakan para pemegang saham. Bagi investor, nilai perusahaan dapat dipergunakan sebagai dasar untuk menilai kinerja perusahaan dimasa yang akan datang, tingginya nilai perusahaan menunjukan kinerja perusahaan yang baik, semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin sejahtera pemiliki perusahaan.

1 Silvia Indrarini, Nilai Perusahaan Melalui Kualitas Laba Good Corporate dan Kebijakan Perusahaan, (Surabaya: Scopindo Media Pustaka, 2019), hal. 2

2 Riska Franita, Mekanisme Good Corporate Governance dan Nilai Perusahaan, (Medan:

Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmia Aqli, 2018), hal. 7

(14)

Ada beberapa cara untuk mengukur atau mewakili nilai perusahaan, diantaranya Price Earning Ratio (PER), Price To Book Value (PBV), Tobin’s Q dalam penelitian ini nilai perusahaan dihitung menggunakan Price To Book Value (PBV). Price to book value merupakan salah satu indikator dalam menilai perusahaan. PBV menggamabarkan seberapa besar pasar mengahargai nilai buku saham suatu perusahaan.3 Price to book value adalah perbandingan dari harga saham dengan nilai buku perlembar saham. Price to book value yang tinggi akan mencerminkan nilai perusahaan yang tinggi pula. Nilai perusahaan tergambar dari harga saham yang stabil, harga saham yang tidak stabil akan menurunkan tingkat investor untuk berinvestasi karena mereka menganggap perusahaan tersebut tidak mampu memakmurkan pemegang sahamnya, dan keuntungan yang didapatkan sedikit. Dalam suatu perusahaan semakin tinggi harga sahamnya maka semakin tinggi pula nilai perusahaan, akan tetapi teori tersebut bertentangan dengan fakta yang terjadi dilapangan.

Fakta menunjukan beberapa perusahaan industri barang konsumsi mengalami fenomena dimana nilai perusahaan turun ketika harga saham meningkat.

Berikut ini merupakan data harga saham perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia Tahun 2015-2018 terus mengalami turun naik harga saham, ditunjukan dalam tabel 1.1 sebagai berikut:

3 Riska Franita, Mekanisme Good Corporate Governance dan Nilai Perusahaan, (Medan:

Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmia Aqli, 2018), hal. 7

(15)

Tabel 1.1

Daftar Harga Saham Sektor industri barang konsumsi yang tergabung dalam ISSI (Rp)

No Perusahaan Harga Saham

2015 2016 2017 2018

1 ADES 1.015 1.000 885 920

2 CEKA 675 1.350 1.290 1.375

3 CINT 338 316 334 284

4 DVLA 1.300 1.755 1.960 1.940

5 ICBP 13.475 8.575 8.900 10.450

6 INDF 5.175 7.925 7.625 7.450

7 KAEF 870 2.750 2.700 2.600

8 KDSI 191 350 550 1.000

9 KLBF 1.320 1.515 1.690 1.520

10 PYFA 112 200 185 189

11 ROTI 1.265 1.600 1.275 1.200

12 SIDO 550 520 545 840

13 STTP 3.015 3.190 4.360 3.750

14 TCID 16.500 12.500 17.900 17.250

15 TSPC 1.750 1.970 1.800 1.390

16 ULTJ 986 1.143 1.295 1.350

17 UNVR 37.000 38.800 55.900 45.400

Sumber: idx.co.id (data diolah)

Dari Tabel 1.1 diatas menunjukan bahwa harga saham perusahaan industri barang konsumsi berfluktuasi.

Adapun kasus penurunan harga saham di perusahaan sektor industri barang konsumsi terjadi pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) yang dua hari berturut-turut turun lebih dari 9% , bahkan pada tanggal 20 januari kemarin sempat auto reject kiri yang berarti penurunan harga saham sudah mencapai batas maksimal. Harga saham PT.AISA anjlok 9,25% pada selasa (19-01-2016). Sejak pertengahan tahun lalu harga PT.AISA secara perlahan sudah mulai menunjukan penurunan dari harga tertinggi di level 2,215 hingga

(16)

penutupan akhir 2015 harganya turun menjadi 1.120. Hal ini menarik banyak perhatian investor karena harga sahamnya mencapai level terendah pada angka 935. www.liputan6.com. Secara umum yang mempengaruhi turun naiknya harga saham yaitu: ROA, ROE, laba per lembar saham, DER, kebijakan deviden, keputusan investasi, ukuran perusahaan, kebijakan pemerintah. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ariskha Nordiana dan Budiyanto yang menyatakan bahwa return on asset, return on equity dan debt to equity ratio, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Dalam penelitian ini faktor-faktor seperti ukuran perusahaan, leverage dan keputusan investasi memiliki kemungkinan untuk mempengaruhi nilai perusahaan. Faktor pertama yaitu, Ukuran perusahaan mencakup besar kecilnya sebuah perusahaan yang diperlihatkan oleh aset, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan total aset rata-rata. Ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan, karena semakin besar ukuran perusahaan maka semakin mudah pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan. Adanya kemudahan tersebut sebagai sinyal positif dan prospek yang baik sehingga ukuran perusahaan bisa memberikan pengaruh positif bagi nilai perusahaan. Maka dapat dikatakan bahwa besar kecilnya ukuran suatu perusahaan secara langsung berpengaruh terhadap nilai perusahaan.4 Hal ini

4 Putu Mikhy Novari, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada Sektor Property dan Real Estate, Jurnal Manajemen Unud, 2016, Vol. 5, No.9

(17)

sesuai dengan penelitian yang dialakukan oleh Febby Nuraudita Suryana dan Sri Rahayu (2018) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Artinya semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin tinggi nilai perusahaan.

Faktor kedua, Leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.5 Penggunaan hutang mempunyai resiko yang cukup besar atas tidak terbayarnya hutang sehingga dapat menurunkan nilai perusahaan. Keputusan dalam penggunaan utang yang tinggi dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Dalam penelitian ini leverage di ukur dengan Debt to Equity Ratio (DER), karena rasio ini mengukur proporsi dana yang bersumber dari utang untuk membiayai aktiva perusahaan. Semakin tinggi perusahaan menggunakan pendanaan dari hutang maka semakin meningkat pula nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Suwardika dan Mustanda (2017), menyatakan bahwa leverage secara signifikan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Kasus leveragee terjadi pada PT Kawasan Industri Jababeka tbk (KIJA) pada tahun 2019. Pasar obligasi mendapat tanggapan negatif kabar potensi gagal bayar (default) atas obligasi yang diterbitkan anak usaha PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. Seketika, pernyataan resmi dari manajemen KIJA membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya menghentikan

5 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT RajaGrafindo persada, 2011), hal. 151

(18)

perdagangan saham KIJA. Penghentian dilakukan guna menghindari anjloknya harga saham secara signifikan. Namun, kondisi gagal bayar tersebut justru menurunkan tingkat kepercayaan pemegang saham perusahaan dan publik kepada emiten terkait. www.cnbcindonesia.com

Faktor ketiga yaitu keputusan investasi. Dalam islam investasi merupakan mualmalah yang dianjurkan, karena dengan berinvestasi harta yang dimiliki menjadi produktif dan juga mendatangkan manfaat bagi orang lain. Adapun konsep investasi dalam islam QS. Al-Baqarah ayat 261 dibawah ini:



















































Artinya:

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui. (QS. Al-Baqarah ayat 261)

Keputusan investasi sangat penting karena dalam mencapai tujuan perusahaan akan dihasilkan melalui kegiatan investasi perusahaan. Keputusan investasi adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana yang jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi 1 tahun. Keputusan investasi lebih berfokus pada pilihan-pilihan apakah membeli suatu aktiva, melaksanakan suatu proyek, dan lain

(19)

sebagainya yang lebih mengarah kepada pengadaan infrastruktur untuk menunjang kegiatan operasional.6 Signaling theory menyatakan bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal positif terhadap pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga meningkatnya harga saham sebagai indikator nilai perusahaan. Keputusan investasi dalam penelitian ini diwakili oleh Price Earning Ratio (PER). PER merupakan rasio antara harga perlembar saham dengan labah bersih per sahamnya (EPS). PER juga menunjukan indikasi tentang adanya masa depan perusahaan. Hal ini sesuai dengan hasil Penelitian yang dilakukan oleh Meidha Rafika (2017) menyatakan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Adapun kasus pengambilan keputusan pada PT Asuransi Jiwasraya, kerugian yang terjadi di PT Asuransi Jawasraya dianggap akibat pengambilan keputusan investasi yang buruk. Direktur penilaian perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan meruginya jiwasraya disebabkan oleh pengambilan keputusan yang buruk. Oleh sebab itu, dia meminta supaya BEI tidak dilibatkan karena pihaknya sudah menjalankan tugas seperti memberikan peringatan. Jiwasraya salah dalam mengambil keputusan investasi, padahal sebagai investor institusi yang terdidik seharusnya mereka mengerti investasi yang benar. Sementara itu, anggota komisi XI DPR RI

6 Samryn, Akuntansi Manajemen Informasi Biaya Untuk Mengendalikan Aktivitas Operasi Dan Investasi, (Jakarta: Kencana, 2012), hal. 368

(20)

Misbakhun meyakini kerugian yang dialami oleh jiwasraya sebesar Rp 10,4 triliun adalah permainan yang sengaja dilakukan oleh beberapa pihak.

Menurutnya ada kerja sama antara perseroan, manajemen investasi dan pihak terkait lainnya. www.bisnis.com

Karena fenomena turun naiknya harga saham dan kasus-kasus diatas maka adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris bagaimana sebenarnya pengaruh ukuran perusahaan, leverage dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian latarbelakang diatas dan penelitian terdahulu, maka peneliti mengambil judul. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang tersebut dapat diidentifikasi beberapa masalah, yaitu:

1. Terjadinya penurunan nilai perusahaan karena turunnya harga saham yang disebabkan beberapa faktor seperti ukuran perusahaan, leverage dan sebagainya.

2. kemampuan perusahaan dalam mengelolah hutang atau leverage yang tidak baik akan mengakibatkan nilai perusahaan tersebut menurun. Jadi pengelolaan hutang nantinya akan berdampak pada nilai peusahaan.

(21)

C. Batasan Masalah

Untuk tidak meluasnya masalah serta disebabkan karena keterbatasan biaya, dana, dan waktu, maka penulis membatasi penelitian ini hanya pada objek yang dinilai mempengaruhi terhadap nilai perusahaan diantaranya adalah ukuran perusahaan, leverage (DER) dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan industri barang komsumsi yang tergabung dalam Indeks Saham Syariah Indonesia Tahun 2015-2018.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Seberapa besar pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan industri barang konsumsi yang tergabung dalam ISSI ? 2. Seberapa besar pengaruh Leverage terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan industri barang konsumsi yang tergabung dalam ISSI ?

3. Seberapa besar pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan industri barang konsumsi yang tergabung dalam ISSI?

4. Seberapa besar pengaruh ukuran perusahaan, leverage, dan keputusan investasi secara simultan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan industri barang konsumsi yang tergabung dalam ISSI?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris atas hal-hal berikut ini:

(22)

a. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan industri barang konsumsi yang tergabung dalam ISSI.

b. Untuk mengetahui pengaruh Leverage terhadap nilai perusahaan pada perusahaan industri barang konsumsi tergabung dalam ISSI.

c. Untuk mengetahui pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan industri barang konsumsi tergabung dalam ISSI.

d. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, leverage, dan keputusan investasi secara simultan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan industri barang konsumsi yang tergabung dalam ISSI.

F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian adalah:

a. Secara akademik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menambah literatur mengenai “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang tergabung dalam ISSI Tahun 2015-2018”.

b. Bagi peneliti selanjutnya yang menjadikan penelitian ini sebagai salah satu sumber referensi/acuan ataupun pembaca diharapkan dapat menyempurnakan keterbatasan dari penelitian ini sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih baik untuk kedepannya.

(23)

c. Bagi praktisi (institusi atau mayarakat) penelitian ini bermanfaat untuk memberikan sumbangan fikiran dan informasi dalam menambah ilmu pengetahuan tentang “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang tergabung dalam ISSI Tahun 2015-2018”.

(24)

BAB II

LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signaling Theory)

Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal adalah suatu tindakan yang diambil perusahaan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemiik. Informasi yang dikeluarkan perusahaan merupakan hal yang penting karena pengaruhnya terhadap keputusan investasi pihak diluar perusuhaan.

Teori sinyal juga mendasari bahwa hanya perusahaan yang memiliki kinerja yang baik dapat memberikan signal yang positif bagi pihak luar dan signal tersebut tidak mudah ditiru oleh perusahaan yang memiliki kinerja yang buruk. Signal tersebut dapat disampaikan baik melalui pengungkapan informasi maupun aksi korporasi yang dipilih olen insiders perusahaan, seperti peningkatan pendanaan utang dan keputusan keuangan lainnya.7

Teori sinyal juga menjelaskan bahwa keputusan investasi yang diambil perusahaan akan memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan

7 Muhammad Nur Utomo, Ramah Lingkungan Dan Nilai Perusahaan, (Surabaya: CV. Jakad Publishing, 2019), hal. 41

(25)

dimasa yang kan datang sehingga meningkatkan harga saham dipasar modal yang merupakan salah satu indikator nilai perusahaan. 8

Manajemen yang didasari motivasi signaling yang berkaitan dengan penggunaan utang merupakan harapan bahwa kinerja perusahaan dapat memberikan sinyal positif terhadap suatu investasi. Sinyal ini akan membawa para investor untuk melakukan investasi melalui pembelian saham perusahaan. Semakin banyak investor yang melakukan investasi pada perusahaan, akan mendorong terjadinya peningkatan volume perdagangan saham perusahaan tersebut. Kondisi ini akan berdampak pada peningkatan harga pasar saham perusahaan atau peningkatan nilai perusahaan.9

B. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki, yang sering dihubungkan dengan harga saham10

Nilai perusahaan adalah kondisi tertentu yang telah dicapai suatu perusahaan sebagai gambaran dari kerpercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Meningkatnya

8 Dedi bangun Setiono dkk, Pengaruh Profitabilitas, Keputusan Investasi dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan, Jurnal Permana- Vol. VIII No. 2 Februari 2017, hal. 35

9 Fenty Fauziah, Kesehatan Bank, Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan Teori dan Kajian Empiris, (Samarinda: RV Pustaka Horizon, 2017), hal. 12

10 Silvia Indrarini, Nilai Perusahaan Melalui Kualitas Laba Good Corporate dan Kebijakan Perusahaan, (Surabaya: Scopindo Media Pustaka, 2019), hal.2

(26)

nilai perusahaan adalah sebuah prestasi yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan maka kesejahteraan pemilik juga akan meningkat. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin tinggi pula kemakmuran pemegang saham.

1. Pengukuran nilai perusahaan a. Price Earning Ratio (PER)

PER adalah perbandingan antara harga saham perusahaan dengan earning per share dalam saham. PER adalah fungsi dari perubahan kemampuan laba yang diharapkan dimasa yang akan datang. Semakin besar PER, maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk tumbuh sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. PER dapat dihitung dengan rumus:

PER= Harga pasar perlembar saham x100%

Laba perlembar saham b. Price to Book Value (PBV)

Price to Book Value (PBV) menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. PBV merupakan rasio harga saham per lembar terhadap nilai buku perlembar saham perusahaan. Makin tinggi rasio ini, berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut. PBV juga menunjukan sebarapa jauh suatu perusahaan mampu menciptakan nilai peusahaan yang relatif terhadap

(27)

jumlah modal yang diinvestasikan. PBV mempunyai beberapa keunggulan, antara lain:

1) Nilai buku mempunyai ukuran yang relatif stabil, yang dapat dibandingkan dengan harga pasar

2) Nilai buku memberikan stndar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat dibandingkan antar perusahaan sebagai petunjuk adanya under valuation atau over valuation 3) Perusahaan dengan nilai earning negatif tidak dapat dinilai

menggunakan Price Earning Ratio (PER), dapat dievaluas menggunakan PBV.11

PBV= Harga pasar perlembar x 100%

Nilai buku perlembar saham c. Tobin’s Q

Salah satu alternatif yang digunakan dalam menilai nilai perusahaan adalah dengan menggunakan Tobin’s Q. Rasio ini merupakan konsep yang sangat berharga karena menunjukan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap dolar investasi incremental. Tobin’s Q dihitung dengan membandingkan rasio nilai pasar saham perusahaan dengan nilai buku ekuitas perusahaan. Rumusnya sebagai berikut:

11 Fenty Fauziah, Kesehatan Bank, Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan Teori dan Kajian Empiris, (Samarinda: RV Pustaka Horizon, 2017), hal. 2-3

(28)

Q= (EMV + D) (EBV + D) 2. Konsep nilai perusahaan

Menurut Christiawan dan Tarigan (2007:27) mengatakan bahwa terdapat beberapa konsep nilai yang menjelaskan nilai suatu perusahaan:

a. Nilai Nominal

Nilai nominal adalah nilai yang tercantum secara formal dalam anggaran dasar perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam neraca perusahaan, dan juga ditulis secara jelas dalam surat saham kolektif.

b. Nilai Pasar

Nilai Pasar sering disebut kurs adalah harga yang terjadi dari proses tawar menawar di pasar saham. Nilai ini hanya bisa ditentukan jika saham perusahaan dijual di pasar saham.

c. Nilai Intrinsik

Nilai Intrinsik merupakan konsep yang paling abstrak karena mengacu kepada perkiraan nilai riil suatu perusahaan. Nilai perusahaan dalam konsep instrinsik ini bukan sekedar harga dari sekumpulan aset, melainkan nilai perusahaan sebagai entitas bisnis yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan dikemudian hari.

(29)

d. Nilai Buku

Nilai Buku adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar konsep akuntansi. Secara sederhana dihitung dengan membagi selisih antara total aset dan total utang dengan jumlah saham yang beredar.

e. Nilai Likuidasi

Nilai Likuidasi adalah nilai jual seluruh aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban yang harus dipenuhi. Nilai likuidasi dapat dihitung dengan cara yang sama dengan menghitung nilai buku, yaitu berdasarkan neraca performa yang disiapkan ketika suatu perusahaan akan dilikuidasi.12

C. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan.13 Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aktivanya, perusahaan dengan total aktiva yang besar dengan komponen dominan pada piutang dan persediaan belum tentu dapat membayar deviden, karena aset yang menumpuk pada piutang dan persediaan. Ukuran perusahaan yang besar memaparkan sinyal positif kepada investor atau kreditur untuk menginvestasikan modalnya diperusahaan sehingga menyebabkan

12 Lita Rukmawati, dkk., Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan, Busines Management and Entrepreneurship Journal Volume 1. No. 2, hal. 166-167

13 Hery, Kajian Riset Akuntansi Mengulas Berbagai Hasil Penelitian Terkini dalam Bidang Bidang Akuntansi dan Keuangan, (Jakarta: PT Gramedia, 2017), hal. 11

(30)

penggunakan dana eksternal meningkat, selain itu kesulitan keuangan juga akan lebih rendah.14

Ukuran perusahaan menunjukan bahwa perusahaan dengan ukuran skala yang besar akan lebih mudah memperoleh hutang terkait dengan tingkat kepercayaan kreditor kepada perusahaan-perusahaan besar. Pada perusahaan yang berukuran besar, manajer akan berusaha memaksimalkan kemampuannya dalam mengelola perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Namun pada perusahaan kecil meskipun investasinya kurang besar juga dapat memberikan keuntungan yang optimal.

Selain itu ukuran perusahaan turut menentukan tingkat kepercayaan investor. Semakin besar perusahaan maka akan semakin dikenal oleh masyarakat yang artinya semakin mudah mendapatkan informasi yang akan meningkatkan nilai perusahaan.15 Bahkan perusahaan besar yang memiliki total aktiva dengan nilai aktiva yang cukup besar dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

Ukuran perusahaan diukur dengan besarnya total aset yang dimiliki dengan rumus:

Size = Ln (Total asset)

14 Kadek Irrine Devita Angelina dan I Ketut Muustanda, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan dan Profitabilitas pada Struktur Modal Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol 5, No. 3, 2016, hal. 1774

15 Hery, Kajian Riset Akuntansi Mengulas Berbagai Hasil Penelitian Terkini dalam Bidang- Bidang Akuntansi dan Keuangan, (Jakarta: PT. Gramedia, 2017), hal. 3

(31)

D. Leverage

Leverage merupakan rasio yang menunjukan berapa utang yang dimiliki oleh perusahaan untuk membiayai aktivitas operasinya. Leverage menunjukan kemampuan perusahaan dalam membayar utangnya dengan equity yang dimilikinya16

Perusahaan yang mempunyai utang mempunyai kewajiban atas beban bunga dan beban pokok pinjaman. Penggunaan utang memiliki resiko yang cukup besar atas tidak terbayarnya utang. Perusahaan yang menggunakan sumber dana dari utang harus memperhatikan kemampuannya untuk melunasi kewajiban tetapnya. Ketika perusahaan dapat mengoptimalkan hutangnya maka hal tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan.17

1. Pengukuran rasio leverage a. Debt Ratio

Debt ratio dapat mengukur proporsi dana yang bersumber dari utang untuk membiayai aktiva perusahaan. Semakin besar rasio ini menunjukan porsi penggunaan utang dalam membiayai investasi pada aktiva semakin besar, yang berarti pula risiko keuangan perusahaan meningkat dan sebaliknya.18

16 Murhadi R. Werner, Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Valuasi Saham, (Jakarta:

salembah empat, 2013), hal. 61

17 Hamid Nur Ikhsan, Skipsi: Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2014-2017, (Surakarta: Institut Agama Islam Negeri Surakarta, 2019), hal. 30

18 Sudana I Mande, Teori Dan Praktik Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta: Erlangga, 2015), hal. 23

(32)

Debt Ratio = Total debt Total asset b. Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh hutang termasuk utang lancar dengan ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Artinya rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.19

Debt to Equity Ratio = Total Utang (Debt) Ekuitas (Equity) 2. Kebijakan Hutang

Kebijakan hutang adalah hutang jangka panjang yang dimiliki oleh perusahaan untuk membiayai operasional perusahaan. Kebijakan hutang merupakan kebijakan yang diambil perusahaan untuk melakukan pembiayaan melalui hutang.20

Kebijakan keuangan bentuk utang merupakan kebijakan yang berkaitan dengan struktur modal perusahaan, melibatkan adanya suatu pertukaran antara risiko dan pengembalian. Penggunaan lebih banyak

19 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT RajaGrafindo persada, 2011), hal. 157- 158

20 Jorenza Chiquita Sumanti dan Marjam Mangantar, Analisis Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Deviden dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI, Jurnal EMBA Vol.3. No. 1, 2015, hal. 1143

(33)

hutang akan meningkatkan risiko yang ditanggung oleh pemegang saham, namun penggunaan utang yang lebih besar biasanya menyebabkan terjadinya ekspektasi tingkat pengembalian atas ekuitas yang lebih tinggi.

Manajer harus mempertimbangkan manfaat dan biaya dari sumber dana yang dipilih dalam melakukan pengambilan keputusan pendanaan.

Pemilik perusahaan lebih suka perusahaan menciptakan utang pada tingkat tertentu untuk menaikkan nilai perusahaan. Tujuan pokok manjemen dalam struktur modal adalah menciptakan suatu kombinasi sumber dana permanen sehingga mampu meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan akan berusaha mencapai suatu tingkat struktur modal yang optimal dengan risiko paling kecil dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Manajer akan memilih struktur modal yang memaksimalisasi tingkat kesejahteraan pegang saham.

Ada beberapa teori struktur modal sebagai berikut:

a. Teori Modigliani dan Miller (MM)

Menyatakan bahwa nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur modalnya. Dengan kata lain bahwa tidak menjadi masalah bagaimana perusahaan membiayai operasinya. MM berpendapat bahwa bila ada pajak penghasilan perusahaan, maka penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan karena biaya bunga utang adalah biaya yang mengurangi pembayaran pajak.

(34)

b. Static Trade-Off Theory

Teori ini menjelaskan bahwa perusahaan yang membayar pajak tinggi sebaiknya lebih banyak menggunakan utang dibandingkan dengan perusahaan yang membayar pajak rendah. Namun demikian penggunaan hutang yang terlalu tinggi akan menghadapi bahaya kebangkrutan dan biaya agensi yang tinggi. Menurut teori ini tingkat struktur modal yang optimal, yaitu tingkat penggunaan utang yang dapat menyeimbangkan antara manfaat penghematan pajak dan biaya kebangkrutan sehingga akan dihasilkan harga saham yang maksimum yang dapat meningkatkan nilai perusahaan.

c. Pecking order theory

Teori ini menunjukan bahwa manajer dalam menentukan sumber pembiayaan perusahaan bersumber dari internal terlebih dahulu (laba ditahan). Berikutnya menggunakan utang dan terakhir menerbitkan saham baru. 21

E. Keputusan Investasi

Keputusan investasi adalah komitmen atas sejumlah dana yang ditanamkan untuk satu atau lebih aset yang dimiliki dengan harapan menghasilkan pendapatan yang positif dimasa yang akan datang tinggi dengan risiko yang rendah sehingga dapat mengoptimalkam nilai perusahaan.

21 Siti Aisjah, Srategi Diversifikasi Korporat Penciptaan Nilai Perusahaan, (Malang: UB Press, 2012),hal. 42-45

(35)

Keputusan investasi juga dikenal sebagai penganggaran modal, bukan hanya tentang perolehan aktiva tetap, namun juga mencakup semua keputusan yang di dalamnya terdapat komitmen atas dana yang relatif besar pada saat ini.

manfaat yang diharapkan dari keputusan tersebut adalah terciptanya tambahan dana yang terkumpul selama periode tertentu pada masa mendatang yang jangka waktunya relatif lama.22

Keputusan investasi yang tepat akan memberikan hasil yang baik terhadap perusahaan dan memberikan sinyal positif kepada investor sehingga membuat saham perusahaan meningkat. Pernyataan tersebut sesuai dengan signaling theory, bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang sehingga dapat meningkatkan harga saham dan nilai perusahaan.

1. Norma dalam investasi syariah

Beberapa norma yang digunakan dalam investasi syariah, yaitu:

a. Transaksi dilakukan atas harta yang memiliki nilia manfaat dan menghindari setiap transaksi yang zalim.

b. Uang sebagai alat pertukaran bukan komunitas perdagangan.

c. Setiap transaksi haruslah transparan, tidak menimbulkan kerugian atau unsur penipuan.

22 Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern, (Yogyakarta: C. V Andi Offset, 2011), hal. 189

(36)

d. Risiko yang ditimbulkan harus dikelola sehingga tidak menimbulkan risiko yang melebihi kemampuan menanggung risiko.

2. Kriteria produk investasi yang sesuai dengan ajaran islam

Fatwa DSN Nomor: 40/DSN-MUI/X/2003 tanggal 4 Oktober 2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal, telah menentukan tentang kriteria produk-produk investasi yang sesuai dengan ajaran islam. Produk tersebut harus memenuhi syarat, antara lain:

a. Jenis usaha, produk barang dan jasa yang diberikan serta cara pengelolaan perusahaan emiten tidak merupakan usaha yang dilarang oleh prinsip-prinsip syariah, antara lain:

1) Usaha perjudian atau permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang

2) Lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan asuransi konvesnsional

3) Produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minuman haram

4) Produsen, distributor dan atau penyedia barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

(37)

b. Jenis trasaksi harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian serta tidak diperbolehkan melakuakn spekulasi yang didalamnya mengandung unsur dhrar, gharar, maysir, dan zhulm.23

3. Langkah proses pengambilan keputusan investasi

Terdapat beberapa langka proses pengambilan keputusan investasi, diantaranya adalah:

a. Menetapkan tujuan dan jenis keputusan investasi yang akan dipilih.

b. Mengidentifikasi alternative-alternatif investasi.

c. Melakukan studi pendahuluan untuk memperoleh informasi dalam rangka mewujudkan ide dari proyek yang akan dilaksanakaan dalam hal ini memutuskan untuk memilih dari beberapa alternatif investasi yang ada. Jika studi pendahuluan tidak menjamin dilakukannya studi kelayakan atau terdapat tanda-tanda bahwa bisnis investasi tidak layak, maka studi kelayakan tidak dilanjutkan dan perlu melakukan kajian ulang terhadap tujuan investasi.

d. Melakukan studi kelayakan bisnis dalam rangka melaksanakan keputusan investasi. Jika studi kelayakan ini tidak menjamin pelaksanaan keputusan investasi perlu dikaji ulang dari penerapan keputusan investasi.

23 Indah Yuliana, Investasi Produk Keuangan Syariah, (Malang: UIN-Maliki Press, 2010), hal. 24-25

(38)

e. Melaksanakan keputusan investasi, pelaksanaan ini harus sesuai dengan tujuan investasi, jika tidak maka harus kembali mengkaji tujuan investasi.24

Salah satu rasio yang dapat digunakan untuk menentukan keputusan investasi adalah dengan Price to Earning Ratio (PER). PER dihitung dengan rumus sebagai berikut:25

PER = Harga per lembar saham Laba bersih per saham

F. Hubungan antara Ukuran Perusahaan dengana Nilai Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah suatu skala untuk mengklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: dengan total aset, total penjualan,dan sebagainya. Semakin besarnya total aset pada suatu perusahaan semakin besar pula ukuran perusahaan, maka ada kecendrungan lebih banyak investor yang memberikan perhatian pada perusahaan tersebut.

Hal ini dikarenakan ukuran perusahaan yang besar dapat mencerminkan jika perusahaan maempunyai komitmen yang tinggi untuk terus memperbaiki kinerjanya, sehingga pasar akan mau membayar kebih mahal untuk mendapatkan sahamnya karena percaya akan mendapatkan pengembalian yang menguntungkan dari perusahaan tersebut. Ukuran perusahaaan dapat

24 Agus Sucipto, Studi Kelayakan Bisnis Analisis Integrative dan Studi Kasus, (Malang: UIN- Maliki Press, 2011), hal. 10

25 Amalia Dewi Rahmawati dkk., Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Struktur Modal, Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan, (Universitas Brawijaya, 2015), hal. 5

(39)

menentukan persepsi investor terhadap perusahaan tersebut.26Semakin besar ukuran perusahaan dapat memberikan asumsi bahwa perusahaan tersebut dikenal oleh masyarakat luas sehingga lebih mudah untuk meningkatkan nilai perusahaan. Investor cendrung memberikan perhatian yang khusus terhadap perusahaan besar karena dianggap memiliki kondisi yang lebih stabil dan lebih mudah dalam memperoleh sumber pendanaan. 27

G. Hubungan antara Leverage dengan Nilai Perusahaan

Utang adalah instrumen yang sangat sensitif terhadap perubahan nilai perusahaan yang ditentukan oleh utang jangka panjang. Semakin tinggi proporsi utang maka semakin tinggi nilai perusahaan, namun pada titik tertentu peningkatan hutang akan menurunkan nilai perusahaan karena manfaat yang digunakan dalam penggunaan utang lebih kecil dari pada biaya yang ditimbulkan. Manajer harus mempertimbangkan manfaat dan biaya dari sumber dana yang dipilih dalam melakukan pengambilan keputusan pendanaan. 28

26 Siti Rohima dan Inge Lengga Sari Munthe, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2013-2016, hal. 4

27 Hery, Kajian Riset Akuntansi Mengulas Berbagai Hasil Penelitian Terkini dalam Bidang- Bidang Akuntansi dan Keuangan, (Jakarta: PT. Gramedia, 2017), hal. 3

28 Siti Aisjah, Srategi Diversifikasi Korporat Penciptaan Nilai Perusahaan, (Malang: UB Press, 2012),hal. 42

(40)

Leverage menunjukan sejauh mana aset perusahaan telah dibiayai oleh penggunaan hutang. 29 peningkatan hutang diartikan oleh pihak luar tentang kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban di masa yang akan datang, hal tersebut akan direspon positif oleh pasar karena peningkatan hutang menunjukan bahwa perusahaan mampu mengelola kinerja perusahaan dengan baik sehingga mampu membayar kewajibannya dengan baik. Kinerja perusahaan yang baik akan menjadi daya tarik investor untuk menanamkan modal di perusahaan tersebut, karena kinerja yang baik mencerminkan prospek masa depan yang baik pula, sehingga dimata investor nilai perusahaan juga akan meningkat.30

H. Hubungan Keputusan Investasi Dengan Nilai Perusahaan

Keputusan investasi pada dasarnya adalah keputusan untuk mengalokasikan sumber dana. Misalnya sebuah perusahaan mempunyai dana satu miliar rupiah, seorang manajer keuangan dalam perspektif keputusan investasi akan berusaha menggunakan dana satu miliar tersebut untuk berbagai bentuk penanaman modal, seperti membeli berbagai mesin baru, menambah lahan bisnis baru dan sebagainya.31 Keputusan investasi yang tepat

29 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT RajaGrafindo persada, 2011), hal. 157- 158

30 Neisyah Dieta Vaeza dan Dini Wahjoe Hapsari, Pengaruh Ukuran Perusahan, Profitabilitas, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia priode 2010-2013, Jurnal, Proceeding Of Management, Vol.2, No. 3, 2015, hal. 6

31 Singgi Santoso, Aplikasi Exsel pada Manejemen Keuangan, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2016),hal. 6

(41)

akan memberikan hasil yang baik terhadap perusahaan dan memberikan sinyal positif kepada investor sehingga membuat nilai perusahaan meningkat.

Hubungan positif antara keputusan investasi dengan nilai perusahaan menunjukan bahwa apabila PER semakin tinggi maka akan membuat nilai perusahaan akan naik dihadapan para investor. PER yang tinggi kan memberikan pandangan bahwa perusahaan dalam keadaan sehat dan menunjukan pertumbuhan perusahaan. Karena jenis investasi akan memberi sinyal tentang pertumbuhan pendapatan perusahaan yang diharapkan di masa yang akan datang dan mampu meningkatkan harga saham yang digunakan sebagai indikator nilai perusahaan. 32

I. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, selain membahas teori-teori yang relevan dengan penelitian ini, dilakukan juga pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian yang sudah pernah dilakukan para peneliti. Pengkajian atas hasil-hasil penelitian lainnya dalam menelaah masalah yang akan dibahas dengan berbagai pendekatan spesifik. Berikut akan di uraikan beberapa penelitianyang sudah pernah dilakukan sebelumnya, yaitu:

32 Siti Ratnasari dkk, Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Jurnal buletin Bisnis dan Manajemen, Vol.03, No. 01, 2017

Referensi

Dokumen terkait

Tarif UKT Program Diploma dan Sarjana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b, mengikuti ketentuan Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Berdasarkan persamaan regresi diperoleh bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan budaya organisasi secara parsial terhadap kinerja dosen STMIK/AMIK Royal Kisaran

Sehubungan dengan pernyataan di atas saya dapat dikatakan bahwa masalah sosial adalah masalah yang sering mewarnai kehidupan manusia menjadi faktor utama adalah masalah

Ogunrombi dan Adio (1995) dalam penelitian yang dilakukan, mengukur tingkat minat baca dari berbagai elemen, yaitu sebagai berikut. 1) Kesukaan membaca; yang menjadi

Pengaruh Solvabilitas, Status Perusahaan, dan Kepemilikan Publik terhadap Luas Pengungkapan Wajib ( Mandatory Disclosure) Laporan Tahunan pada Perusahaan Perbankan yang

Berdasarkan temuan penelitian bahwa dalam tindak lanjut perbaikan mutu di ketiga madrsah aliyah negeri berbasis pondok pesantren tersebut dalam melakukan tindak

Menurut kumulasi logam berat di dalam tulang menyebabkan penyerapan hormon, kalsium (Ca), seng (Zn), fosfor (P) dan vitamin Hal demikian menyebabkan pertumbuhan

Sorong serah ajikrama merupakan suatu prosesi adat yang dilakukan oleh pihak keluarga calon mempelai laki-laki terhadap pihak keluarga calon mempelai perempuan