• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. keputusan keuangan yang nantinya akan berdampak pada goals perusahaan itu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. keputusan keuangan yang nantinya akan berdampak pada goals perusahaan itu"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan bisnis global saat ini diikuti oleh munculnya industri dan perusahaan baru yang akan meningkatkan persaingan bisnis dan perekonomian negara baik di negara berkembang maupun negara maju. Hakekatnya tujuan perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui implementasi keputusan keuangan yang nantinya akan berdampak pada goals perusahaan itu sendiri. Kebijakan dalam pengambilan keputusan keuangan tidak terlepas dari peran kepemilikan perusahaan, karena peran pemilik sangat penting dalam menentukan keberlangsungan perusahaan.

Fenomena kepemilikan terkonsentrasi banyak ditemukan di negara dengan

ekonomi sedang berkembang seperti Indonesia dan negara-negara Continental

Europe (La Porta et al., 1999). Kepemilikan terkonsentrasi pada perusahaan salah

satunya didasari oleh keterlibatan keluarga sebagai pemilik dan pemegang saham

mayoritas (majority shareholders), dan perusahaan keluarga saat ini telah

berkembang dan menjadi kontribusi terbesar dalam perekonomian di dunia. Hal

ini sesuai dengan fakta yang menunjukkan bahwa sekitar 80% hingga 90% lebih

perusahaaan di dunia adalah family firm, dan sekitar 80% lebih perusahaan publik

di Amerika dan Eropa adalah perusahaan yang dikendalikan oleh keluarga. Rata-

rata perusahaan keluarga di seluruh dunia dapat menciptakan GDP sebesar 75%

(2)

dan dapat menyerap sekitar lebih dari 85% tenaga kerja di seluruh dunia. (Poza, 2010:1-4)

Survei yang dilakukan oleh Credit Suisse Emerging Markets Research Institute mengindikasikan adanya kontribusi ekonomi oleh bisnis keluarga dalam

pasar Asia. Hasil survei menunjukkan dari keseluruhan 10 pasar Asia, bisnis keluarga menempati sekitar 50% dari seluruh perusahaan yang terdaftar. Survei ini juga menemukan jumlah bisnis keluarga lebih banyak berasal dari negara- negara di Asia Selatan yaitu sebesar 65% dibandingkan dengan negara-negara di Asia Utara yaitu 37% dari total perusahaan ‐perusahaan yang terdaftar. Dari hasil survei ini menandakan bahwa bisnis keluarga telah mengglobal di seluruh dunia termasuk negara-negara di Asia.

Sebagai negara berkembang khususnya di Indonesia bisnis keluarga juga memiliki peran penting dalam kemajuan ekonomi negara. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dari seluruh perusahaan yang ada di Indonesia 96%

adalah family firm, dengan kontribusi yang besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang mencapai 82,44% (Pikiran Rakyat, 16 November 2006). Dengan adanya fakta ini menandakan pertumbuhan perusahaan keluarga ini memberikan dampak yang sangat besar bagi perkembangan perekonomian Indonesia.

Secara umum perusahaan keluarga adalah sebuah perusahaan yang dimiliki

dan dikelola oleh beberapa atau sebagian besar anggota keluarga dan anggota

keluarga tersebut menduduki posisi penting dalam perusahaan, baik posisi sebagai

pemilik, pemegang saham maupun susunan manajerial perusahaan. Perusahaan

disebut perusahaan keluarga di mana pendiri atau keturunan atau keluarganya baik

(3)

berhubungan darah maupun pernikahan adalah blockholder terbesar pada perusahaan (Ellul, 2010). Definisi lain, perusahaan dapat dikatakan sebagai perusahaan keluarga apabila terdapat kepemilikan individu sebesar 20% atau lebih dimana individu tersebut juga tergabung dalam jajaran eksekutif perusahaan atau top management (La Porta et al., 1999). Anggota keluarga menjadi posisi kunci yang dapat mengontrol penuh perusahaan dan berpengaruh terhadap kebijakan perusahaan. Salah satu kebijakan perusahaan adalah untuk menentukan keputusan pendanaan guna membiayai kebutuhan jangka panjang perusahaan.

Kebutuhan pendanaan perusahaan keluarga dalam meningkatkan pertumbuhan perusahaan tidak cukup hanya bersumber dari keuangan internal saja, tetapi juga diperoleh dari menambah jumlah ekuitas saham atau menambah jumlah hutang. Tambahan kepemilikan saham akan menambah jumlah pengendali perusahaan, sementara dengan menambah hutang akan menimbulkan konsekuensi terhadap hubungan keagenan antara pemegang saham, manajer dan kreditur.

Konsekuensi ini akan memicu konflik yang lebih besar antar pemangku kepentingan perusahaan. Hal ini berkaitan dengan teori keagenan yang dikemukakan oleh Jensen and Meckling (1976) yaitu menyatakan bahwa teori keagenan muncul karena adanya konflik agensi (agency conflict) yang terjadi dalam hubungan keagenan yaitu hubungan antara pemegang saham (principal) dengan manajer (agen).

Masalah keagenan juga dapat disebabkan oleh asimetri informasi, dimana

manajer memiliki informasi lebih banyak mengenai internal perusahaan

dibandingkan dengan pemegang saham. Selain itu tidak menutup kemungkinan

(4)

masalah agensi sering terjadi antara pemilik perusahaan dengan pihak eksternal (kreditur). Jika kreditur menerapkan berbagai batasan (debt covenant), maka fleksibilitas pemilik dan manajer perusahaan akan berkurang dalam menjalankan kegiatan perusahaan (Megginson, 1997:337). Anderson dan Reeb (2003) menyatakan bahwa dengan adanya kepemilikan keluarga dapat mengurangi adanya konflik keagenan antara pemegang saham dan manajer. Perusahaan keluarga cenderung memiliki peran kepemilikan dan manajerial yang dikendalikan oleh pihak yang sama, serta memiliki pola pikir yang sejalan khususnya dalam penentuan struktur modal perusahaan, sehingga hal ini dapat mengurangi konflik keagenan antara pemegang saham dengan manajer.

Ownership concentration dapat meminimalisir konflik keagenan dalam perusahaan serta dapat memaksimalkan nilai perusahaan melalui keputusan struktur modal (Driffield, 2007).

Perusahaan keluarga dengan tingkat kepemilikan keluarga yang tinggi

secara umum memiliki struktur permodalan yang berbeda dengan perusahaan

non-keluarga. Terdapat perbedaan motif penggunaan hutang dalam keputusan

struktur modal pada perusahaan keluarga. Untuk membiayai kebutuhan

perusahaan beberapa perusahaan keluarga cenderung menggunakan lebih banyak

hutang dibandingkan dengan ekuitas atau menerbitkan saham, karena dengan

menerbitkan saham dianggap akan mengurangi kepemilikan dan kontrol

perusahaan oleh keluarga. Disatu sisi, apabila para petinggi perusahaan memiliki

karakteristik risk averse dalam keputusan struktur modal, mereka akan

mengurangi penggunaan hutang karena dengan hutang yang besar akan

(5)

meningkatkan risiko gagal bayar dan mengakibatkan kebangkrutan. Dua motivasi yang berbeda ini membuat struktur permodalan perusahaan keluarga menjadi unik dan menarik untuk diteliti lebih lanjut.

Penelitian yang dilakukan oleh Bertrand dan Schoar (2006); Villalonga dan Amit (2006) membedakan keterlibatan keluarga (family involvment) menjadi tiga peran yang berbeda yaitu ownership, management dan control. Ketiga peran ini mencerminkan sikap serta peran anggota keluarga sebagai shareholders dan manajer yang nantinya akan berdampak pada pengambilan keputusan pendanaan, khususnya keputusan struktur modal perusahaan. Pada penelitian Gonzalez et al.

(2012), ketika anggota keluarga terlibat langsung dalam manajemen perusahaan, mereka tidak akan menggunakan hutang lebih banyak dengan alasan untuk menghindari risiko. Ketika anggota keluarga terlibat sebagai pemegang saham tanpa ada partisipasi langsung dalam manajemen akan meningkatkan penggunaan hutang untuk meningkatkan pengawasan dan menghindari risiko kehilangan kontrol perusahaan.

Penelitian lain yang berkaitan dengan hubungan antara ownership concentration dengan struktur modal perusahaan diantaranya Ellul (2010)

berpendapat bahwa perusahaan keluarga memiliki tingkat hutang yang tinggi

dibandingkan dengan perusahaan non-keluarga. Temuan ini mendukung temuan

yang dilakukan oleh Cespedes et al. (2010) menyatakan bahwa ownership

concentration memiliki hubungan positif dengan leverage perusahaan. Beberapa

penelitian berpendapat berbeda diantaranya King dan Santor (2010) menyatakan

perusahaan dengan kepemilikan keluarga memiliki leverage keuangan yang lebih

(6)

rendah, Ellul (2010) berpendapat bahwa anggota keluarga yang terlibat pada manajemen aktif lebih mudah meningkatkan leverage, serta Stulz (1988) yang berpendapat bahwa perusahaan dengan pemegang saham pengendali menunjukkan financial leverage yang lebih tinggi.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi struktur modal perusahaan salah satunya adalah karakteristik perusahaan, dimana karakteristik perusahaan digunakan sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini. Pada penelitian Gonzalez et al. (2012) menunjukkan pengaruh negatif antara keterlibatan keluarga dengan

hutang pada perusahaan yang relatif lebih muda, serta perusahaan yang sedang bertumbuh pada perusahaan keluarga cenderung untuk menggunakan lebih banyak hutang. Dengan ini, variabel kontrol yang digunakan fokus pada empat variabel yang terdiri atas firm size, growth opportunity, firm age, dan asset tangibility.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan dan beberapa pendapat pada penelitian sebelumnya, perusahaan keluarga dengan ketiga peran keterlibatan keluarga ini sangat menarik untuk diteliti khususnya dalam pengambilan keputusan struktur modal. Meskipun telah banyak penelitian mengenai pengaruh struktur kepemilikan atau family ownership terhadap struktur modal, sejauh ini jarang sekali penelitian yang membahas mengenai peran keterlibatan keluarga dikaitkan dengan struktur modal perusahaan di negara berkembang khususnya di Indonesia. Oleh karena itu, menarik untuk diteliti lebih lanjut mengenai

“Pengaruh family involvement ownership, management, dan control terhadap

struktur modal perusahaan keluarga non-keuangan” menggunakan sampel

(7)

perusahaan keluarga yang terdaftar di BEI periode tahun 2009-2013 dengan firm size, growth opportunity, firm age, dan asset tangibility sebagai variabel kontrol.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka penelitian ini mengangkat permasalahan sebagai berikut:

“Apakah Family Involvement yang terdiri atas ownership, management dan control berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan keluarga non-

keuangan dengan variabel control: firm size, growth opporrtunity, firm age dan asset tangibility?“

1.3. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

”Menguji pengaruh Family Involvement yang terdiri atas ownership, management dan control terhadap struktur modal pada perusahaan keluarga non-

keuangan dengan variabel control: firm size, growth opporrtunity, firm age dan asset tangibility.”

1.4. Manfaat

Manfaat dalam penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi sebagai berikut:

1. Bagi Mahasiswa, penelitian ini diharapkan untuk menambah

pengetahuan, khususnya mengenai Family Involvement dalam tiga

(8)

peran yang berbeda (management, ownership, dan control) terhadap struktur modal perusahaan keluarga.

2. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan dan informasi bagi perusahaan keluarga, pemegang saham, dan manajer yang digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan pendanaan.

3. Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan mengenai keterlibatan keluarga, sehingga dapat bermanfaat bagi para akademisi, pihak manajemen, dan pihak lainnya serta sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya dan untuk memperdalam pembahasan materi akademis.

1.5 Sistematika Skripsi

Penulisan skripsi ini terbagi dalam lima bab yang secara sistematis tersusun sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah mengenai pengaruh family involvement terhadap struktur modal perusahaan, , tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan proposal.

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang teori yang berhubungan dengan variabel

yang diteliti, antara lain : Teori keagenan, perusahaan keluarga,

(9)

keterlibatan keluarga (family involvement), pengertian struktur modal serta teori-teori mengenai struktur modal, variabel control (firm size, growth opporrtunity, firm agedan asset tangibility), hubungan antara

struktur modal dan family involvement, penelitian sebelumnya, hipotesis penelitian, model analisis, dan kerangka pemikiran.

BAB 3 : METODE PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai pendekatan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, prosedur pengumpulan data, dan teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB 4 : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini mengemukakan gambaran subyek penelitian, analisis data, deskripsi hasil uji empiris, pembuktian hipotesis dan pembahasan mengenai hasil-hasil penelitian.

BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan tentang simpulan yang didapat dari hasil penelitian

yang telah dilakukan serta saran yang mungkin berguna bagi penelitian

selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Apakah persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor intrinsik profesi akuntan publik, pengaruh orang tua mahasiswa akuntansi, persepsi mahasiswa akuntansi mengenai opportunity

2) Menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, dan LDR) sebelum krisis finansial global (periode 2006) dengan rasio CAMEL

Hal ini dapat dilihat dari peranan pemadam kebakaran pada masa kolonial, dimana pemadam kebakaran di tempatkan pada tempat-tempat yang sangat penting dalam

Untuk mengetahui pengaruh good corporate governance yang diproksikan dengan corporate governance perception index terhadap kinerja akuntansi dan pasar menggunakan variabel

Menurut Ni Wayan Rustiarini (2010: 12) beberapa hal yang dapat menyebabkan CSR berpengaruh pada nilai perusahaan yaitu: (1) manajemen menyadari arti penting CSR

Studi yang akan dilakukan oleh peneliti ini kembali mengambil topik terkait pajak tangguhan, dimana dalam penelitian ini peneliti menggunakan liabilitas pajak tangguhan sebagai

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh likuiditas, ukuran perusahaan, jumlah

Apakah pasar bereaksi terhadap pengumuman pergantian CEO rutin dengan asal pengganti dari dalam (inside) yang ditunjukkan dengan abnormal return.. Apakah pasar