• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUPR DI PULAU SUMATERA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUPR DI PULAU SUMATERA"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR

PUPR DI PULAU SUMATERA

(2)

1

OUTLINE

2

1

PROFIL DAN ULTIMATE

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WPS

3

4

ISU-ISU STRATEGIS DAN PERMASALAHAN KAWASAN

MASTERLAN DAN DEVELOPMENT PLAN

WILAYAH

(3)

PROFIL DAN ULTIMATE

1

(4)

PROFIL PULAU SUMATERA

PELABUHAN DAN KAWASAN INDUSTRI

Pelabuhan Malahayati

Kelas Pelabuhan Pengumpul

Pelabuhan Krueng Geukueh

Kelas Pelabuhan Pengumpul

KI Ladong

Luas : 56 Ha

Spesifikasi : Pertanian dan Perkebunan KI Bireun Luas : 634 Ha Spesifikasi : KI Medan Luas :

Spesifikasi : Aneka Industri

Pelabuhan Belawan

Kelas Pelabuhan Utama/Internasional Kapasitas: 1,2 Juta TEUs

Pelabuhan Dumai

Kelas Pelabuhan Utama/Internasional Luas: 7.400,5 Ha

Pelabuhan Kabil

Kelas Pelabuhan Utama Kapasitas: 35.000 Ton

KI Kabil

Luas : 522 Ha Spesifikasi :

Pelabuhan Batam

Kelas Pelabuhan Utama Kapasitas: 10.000 ton

KI Seafront Industrial City

Luas : 150 Ha Spesifikasi :

Pelabuhan Tanjung Pinang

Kelas Pelabuhan Pengumpul

KI Bintan Luas : 273 Ha Spesifikasi : KI Batamindo Luas : 500 Ha Pelabuhan Sibolga

Kelas Pelabuhan Pengumpul

Pelabuhan Teluk Bayur

Kelas Pelabuhan Utama

Pelabuhan Tanjung Api-api

Kelas Pelabuhan Regional

KI Bangka

Luas : 263,26 Ha

Spesifikasi: Timah Pelabuhan Pangkal BalamKelas Pelabuhan Pengumpul

Pelabuhan Tanjung Pandan

Kelas Pelabuhan Pengumpul

KI/KEK Tanjung Api-api

Luas :

Spesifikasi : Industri Pengolahan

KI Tanggamus

Luas : 150 Ha Spesifikasi :

Pelabuhan Panjang

Kelas Pelabuhan Utama Kapasitas : 5,89 TEU’s

Pelabuhan Bakauheni

(5)

PROFIL PULAU SUMATERA

BANDARA DAN KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL

KSPN Pulau Weh Dsk

Daya Tarik : Bentang Alam

KSPN Danau Toba

Daya Tarik: Bentang Alam, Adat

Bandar Udara Sultan Iskandar Muda

Kelas: Bandara Internasional Kapasitas:

Bandar Udara Maimun Saleh

Kelas: Kelas III Kapasitas:

Bandar Udara Kualanamu

Kelas: Bandara Internasional Kapasitas:

Bandar Udara Frans Lumban Tobing

Kelas: Kapasitas:

Bandar Udara Silangit

Kelas: Kapasitas:

Bandar Udara Hang Nadim

Kelas: Pengumpul Sekunder Kapasitas: 3,3 Juta Penumpang

KSPN Lagol Dsk

Daya Tarik: Wisata Pantai/Bahari

Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II

Kelas: Bandara Internasional Kapasitas: 4 Jt Penumpang/Th

Bandar Udara R. H. Fisabilillah (Kijang)

Kelas: Pengumpan Kapasitas:

KSPN Nongsa-Pulau Abang Dsk

Daya Tarik: Wisata Pantai/Bahari

Bandar Udara Minangkabau

Kelas: Bandara Internasional Kapasitas:

KSPN Bukittinggi Dsk

Daya Tarik: Bentang Alam, Budaya

KSPN Singkarak Dsk

Daya Tarik: Bentang Alam, Budaya

Bandar Udara Fatmawati Soekarno

Kelas: Kapasitas:

Bandar Udara Sultah Thaha S.

Kelas: Kapasitas:

KSPN Muaro Jambi Dsk

Daya Tarik: Bentang Alam, Budaya

Bandar Udara H. A. S. Hanandjoeddin

Kelas: Pengumpul Tersier Kapasitas:

-Bandar Udara Depati Amir

Kelas: Pengumpul Sekunder Kapasitas:

-KSPN Way Kambas

Daya Tarik: Bentang Alam, Flora, Fauna

KSPN Krakatau Dsk

Daya Tarik: Wisata Bahari, Taman Laut

Bandar Udara Sultan Mahmud Badarudin II

Kelas: Bandara Internasional Kapasitas:

Bandar Udara Radin Inten

Kelas: Kapasitas:

(6)

PUSAT KEGIATAN NASIONAL SEBAGAI PUSAT PELAYANAN

PULAU SUMATERA

Lhokseumawe Luas : 181,06 Km2 Jml Penduduk : 187.455 Jiwa PDRB ADHK : 8.150.513 (Juta Rupiah) IPM : 74,44 Kota Medan Luas : 265,10 Km2 Jml Penduduk : 2.191.140 Jiwa PDRB : 117.497,62 (Miliar Rupiah) IPM : 78,26 Perkotaan Mebidangro Kota Binjai Luas : 90,23 Km2 Jml Penduduk : 261.490 Jiwa PDRB : 6.230.550,20 (Juta Rupiah) IPM : 71,98 Kabupaten Deli Serdang

Luas : 2.497,72 Km2 Jml Penduduk : 1.984.598 Jiwa PDRB : 55.870,48 (Miliar Rupiah) IPM : 71,98 Kabupaten Karo Luas : 2.127,25 Km2 Jml Penduduk : 382.622 Jiwa PDRB : 13.780,6 (Miliar Rupiah) IPM : 71,84 Kota Dumai Luas : 1.727,38 Km2 Jml Penduduk : 280.129 Jiwa PDRB ADHK : 72.494.296,64 (Juta Rupiah) IPM : Kota Pekanbaru Luas : 632,26 Km2 Jml Penduduk : 1.011.467 Jiwa PDRB : 54.592.060,13 (Juta Rupiah) IPM : 78,42 Kota Padang Luas : 694,93 Km2 Jml Penduduk : 889.646 Jiwa PDRB : 33.084.746,15 (Juta Rupiah) IPM : 78,15 Kota Batam Luas : 715 Km2 Jml Penduduk : 1.030.525 Jiwa PDRB : 85.160.133,07 (Juta Rupiah) IPM : Kota Jambi Luas : 50.160,05 Km2 Jml Penduduk : 3.344.421 Jiwa PDRB : 120.696.234 (Juta Rupiah) IPM :

Kota Bandar Lampung Luas : 197,22 Km2 Jml Penduduk : 960.695 Jiwa PDRB : 29.011.529,4 (Juta Rupiah) IPM : Kota Palembang Luas : Km2 Jml Penduduk : PDRB : IPM :

Sumber: Daerah Dalam Angka

(7)

PROFIL PROVINSI-PROVINSI

PULAU SUMATERA

Provinsi Jumlah Penduduk

(Jiwa) IPM PDRB Atas Harga Konstan

Aceh 4.906.835 68,81 Rp 113.836.045.800.000 Sumatera Utara 13.766.851 68,04 Rp 419.649.280.000.000 Sumatera Barat 5.131.882 69,36 Rp 133.240.300.000.000 Riau 5.726.241 70,33 Rp 447.616.231.740.000 Kepulauan Riau 1.917.415 73,4 Rp 147.167.600.000.000 Jambi 3.344.421 68,24 Rp 120.696.234.000.000 Bengkulu 1.884.788 68,06 Rp 36.215.800.000 Sumatera Selatan 7.941.495 66,75 Rp 243.228.567.000.000 Bangka Belitung 1.343.881 68,27 Rp 44.171.625.000.000 Lampung 9.549.079 66,42 Rp 189.809.458.540.000 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000 Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Kepulauan Riau Jambi Bengkulu Sumatera Selatan Bangka Belitung Lampung

Jumlah Penduduk (Jiwa)

68.81 68.04 69.36 70.33 73.4 68.24 68.06 66.75 68.27 66.42 62 64 66 68 70 72 74 IPM 1.13 4.16 1.32 4.43 1.46 1.20 0.00036 2.41 0.44 1.88 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Kepulauan Riau Jambi Bengkulu Sumatera Selatan Bangka Belitung Lampung

Persentase Kontribusi Terhadap PDB Nasional (%)

(8)

PROFIL TULANG PUNGGUNG (BACKBONE) EKSISTING

PULAU SUMATERA

Jalur Lintas Timur Sumatera

1

2

3

4

5

6

No.

Nama Ruas

Provinsi

Panjang

Jalan

(km)

1. Banda Aceh – Sigli – Bireuen – Lhokseumawe – Langsa – Bts.

Sumatera Utara

Aceh 461,41

2. Bts. Aceh – Binjai – Tebingtinggi – Kisaran – Rantau Prapat – Bts. Riau

Sumatera Utara

441,98 3. Bts. Sumatera Utara – Pekanbaru –

Pangkalan Kerinci – Rengat - Bts. Jambi

Riau 497,10 4. Bts. Riau – Meriung – Sengeti –

Kota Jambi – Bts. Sumatera Selatan Jambi 177,33 5. Bts. Jambi – Betung – Palembang –

Kayu Agung – Bts. Lampung

Sumatera Selatan

378,50 6. Bts. Sumatera Selatan – Bj. Tenuk –

G. Sugih - Bakauheni

Lampung 257,78

(9)

PROFIL TULANG PUNGGUNG (BACKBONE) EKSISTING

PULAU SUMATERA

Jalur Lintas Barat Sumatera

1

2

3

4

5

No.

Nama Ruas

Provinsi

Panjang

Jalan

(km)

1. Banda Aceh – Calang – Meulaboh – Tapaktuan – Subulussalam – Bts.

Sumatera Utara

Aceh 670,25

2. Bts. Aceh – Sibolga – Aek Rumbe – Natal – Sp. Gambir – Bts. Sumatera

Barat

Sumatera Utara

431,09

3. Bts. Sumatera Utara – Ujung Gading – Pariaman – Teluk Bayur –

Painan – Tapan – Bts. Bengkulu

Sumatera

Barat 473,27 4. Bts. Sumatera Barat – Mukomuko

– Bengkulu – Tais – Manna – Bintuhan – Bts. Lampung

Bengkulu 505,10 5. Bts. Bengkulu – Bengkumat – Kota

Agung – Bandar Lampung -Bakauheni

Lampung 366,17

(10)

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN

WILAYAH PULAU SUMATERA

(11)

PROGRAM STRATEGIS NASIONAL (Perpres No. 3 Tahun 2016)

PULAU SUMATERA

Pengembangan Jalan Tol

1. Jalan Tol Medan – Binjai (16 km) – bagian dari 8 ruas Trans Sumatera

2. Jalan Tol Palembang – Indralaya (22 km) – bagian dari 8 ruas Trans Sumatera

3. Jalan Tol Bakauheni – Tb. Besar (138 km) – bagian dari 8 ruas trans Sumatera

4. Jalan Tol Pekanbaru – Kandis – Dumai (135 km) – bagian dari 8 ruas Trans Sumatera

5. Jalan Tol Tb. Besar – Pematang Panggang – bagian dari 8 ruas Trans Sumatera

6. Jalan Tol Pematang Panggang – Kayu Agung – bagian dari 8 ruas Trans Sumatera

7. Jalan Tol Kisaran – Tebing Tinggi – bagian dari 8 ruas Trans Sumatera

8. Jalan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung (112 km)

9. Jalan Tol Medan – Kualanamu – Lubuk Pakam – Tebing Tinggi (62 km)

Pengembangan Perkeretaapian

1. Kereta Api Prabumulih – Kertapati (80 km) – bagian dari Jaringan Kereta Api Trans Sumatera)

2. Kereta Api Kertapati – Simpang – Tanjung Api-Api (bagian dari jaringan Kereta Api Trans Sumatera) 3. Kereta Api Tebing Tinggi – Kuala Tanjung (Mendukung

KEK Sei Mangkei, bagian dari Jaringan KA Trans Sumatera)

4. Kereta Api Muara Enim – Pulau Baai

5. Kereta Api Tanjung Enim – Tanjung Api-api 6. Kereta Api Jambi Pekanbaru

7. Kereta Api Jambi – Palembang

8. Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan (Metro Palembang)

Pengembangan Bandar Udara

1. Revitalisasi Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu 2. Revitalisasi Bandara Raden Inten II Lampung

3. Revitalisasi Bandara HAS Hanandjoedin Tanjung Pandan, Bangka Belitung

Pengembangan Pelabuhan

1. Pengembangan Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung

Penyediaan Infrastruktur Air Minum

1. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Lampung 2. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional

(12)

PROGRAM STRATEGIS NASIONAL (Perpres No. 3 Tahun 2016)

PULAU SUMATERA

Pembangunan Bendungan

1. Bendungan Paya Seunara (Aceh) 2. Bendungan Rajui (Aceh)

3. Bendungan Keureuto (Aceh)

4. Bendungan Muara Sei Gong (Kepulauan Riau) 5. Bendungan Rukoh (Aceh)

6. Bendungan Sukoharjo (Lampung)

7. Bendungan Komering II (Sumatera Selatan) 8. Bendungan Tiro (Aceh)

Pembangunan Kawasan Industri /KEK

Prioritas

1. Kuala Tanjung (Sumatera Utara) 2. Sei Mangkei (Sumatera Utara) 3. Tanjung Api-api (Sumatera Selatan) 4. Tanggamus (Lampung)

5. Belitung (Bangka Belitung)

6. Percepatan Infrastruktur Kawasan Ekonomi Khusus Lhokseumawe (Aceh)

Pengembangan Kawasan Pariwisata Prioritas

(13)

PROFIL TAHUN 2025

PULAU SUMATERA

Pelabuhan Malahayati Pelabuhan Krueng Geukueh KSPN Danau Toba KSPN Singkarak KSPN Bukittinggi Pelabuhan Sibolga

Pelabuhan Teluk Bayur

Pelabuhan Pulau Baai KI Ladong

KSPN Krakatau KSPN Sabang

Pelabuhan Kuala Tanjung KEK Sei Mangke

KI Dumai KI Tanggamus KEK Tanjung Api-Api KSPN Tanjung Kelayang KSPN Way Kambas Pelabuhan Tanjung Pandan Pelabuhan Tanjung Balam 1 2 4 5 3 6

1 WPS Pusat Pertumbuhan Sedang Berkembang

Sabang-Banda Aceh-Langsa 2 WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu

Metro Medan-Tebing Tinggi-Dumai-Pekanbaru 3 WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu

Kemaritiman Batam-Bintan

4 WPS Pusat Pertumbuhan Sedang Berkembang Sibolga-Padang-Bengkulu

5 WPS Pusat Pertumbuhan Sedang Berkembang

Jambi-Palembang-Bangka Belitung 6 WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu

MerakBakauheniBandar LampungPalembang -Tanjung Api-Api

LEGENDA:

Jalan Nasional Non Tol

Jalan Nasional Tol Trans Sumatera Jalan Tol Feeder

Jalan Kereta Api (Eksisting) Jalan Kereta Api (Rencana) Bandara

Pelabuhan Utama KSPN

Kawasan Industri Kawasan Ekonomi Khusus

Kontribusi terhadap PDRB dari 2,38% menjadi 27%

(14)

TULANG PUNGGUNG (BACKBONE) WILAYAH PERTUMBUHAN

MENDUKUNG PENGEMBANGAN PULAU SUMATERA

(15)

ULTIMATE

PULAU SUMATERA (PERATURAN NASIONAL DAN RENSTRA PUPR)

Pekanbaru Medan Padang Palembang Jambi Bengkulu Keterangan:

• Bagian dari ASEAN/ASIAN Highways

• Panjang ± 2.048 KM (Koridor

Bakauheni- Banda Aceh)

• Feeder dengan panjang

+ 792 KM

• Terkoneksi dengan

Jembatan Selat Sunda dan Jalan Tol Trans Jawa

Prioritas 1 Prioritas 2 Prioritas 3 7. Tebing Tinggi-Sibolga : L=200 KM 6. Pekanbaru-Padang : L=240 KM 5. Palembang-Bengkulu : L=352 KM 3. Pekanbaru - Medan: L=574,40 KM 4. Medan – Banda Aceh : L=470,80 KM

2. Palembang – Pekanbaru : L=667,69 KM

1. Bakauheni - Palembang : L= 335 KM

25 ruas

Tol Trans Sumatera

sepanjang

2.865 km

diharapkan selesai tahun 2025

13 Waduk

dan

317 ribu Ha

Irigasi Baru

(selesai tahun 2019)

• 5 SPAM Regional

• 1.614 SPAM Perkotaan

• 682 SPAM Kws. Khusus

Banda Aceh

(16)

ISU STRATEGIS DAN

PERMASALAHAN KAWASAN

3

(17)

ISU-ISU STRATEGIS

PULAU SUMATERA

16

Disparitas Perkembangan Wilayah Sumatera Bagian Timur dan Bagian Barat

Banyaknya kegiatan perekonomian di Pulau Sumatera yang terkumpul di bagian timur dibandingkan bagian barat berdampak pada pengembangan yang cepat dan masif di Sumatera Bagian Timur. Minimnya kegiatan di Sumatera Bagian Barat membuat wilayah ini cenderung mengalami perkembangan yang lambat.

Pulau Sumatera sebagai salah satu pulau yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian nasional setelah Pulau Jawa, hingga saat ini senantiasa mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Dari sisi internal pulau, potensi pulau Sumatera mulai mendorong pengembangan kawasan industri, KSPN, hingga Kawasan Perkotaan. Posisi Sumatera yang berdekatan dengan negara tetangga juga membuat Sumatera memiliki peran besar terhadap kerjasama regional terutama di Wilayah ASEAN.

Pengembangan Kerjasama Ekonomi Sub Regional IMT-GT (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle)

KESR IMT-GT melibatkan Pulau Sumatera (perwakilan Indonesia) dalam pengembangan ekonomi. Sehingga membutuhkan percepatan pembangunan infrastruktur di Pulau Sumatera

Tantangan Kondisi Geografis dan Kebencanaan yang menjadi Fokus Pengembangan Pulau Sumatera

Tantangan geografis seperti wilayah rawan longsor, gempa, tsunami dan kawasan gunung berapi yang tersebar merata di Pulau Sumatera perlu mendapat perhatian terutama dalam hal pengembangan infrastruktur.

Pengembangan Pulau-Pulau Kecil Terluar Untuk Mendukung Nawacita

Sumatera miliki beberapa pulau-pulau kecil terluar yang tersebar di wilayah barat Pulau Sumatera yang memerlukan dukungan

infrastruktur dasar dan aksesibilitas.

1

2

3

4

(18)

ISU-ISU STRATEGIS (Lanjutan)

PULAU SUMATERA

17

Disparitas Perkembangan Wilayah Sumatera Bagian Timur dan Bagian Barat

Banyaknya kegiatan perekonomian di Pulau Sumatera yang terkumpul di bagian timur dibandingkan bagian barat berdampak pada pengembangan yang cepat dan masif di Sumatera Bagian Timur. Minimnya kegiatan di Sumatera Bagian Barat membuat wilayah ini cenderung mengalami perkembangan yang lambat.

1

2.15 0.66 0 0.5 1 1.5 2 2.5 Wilayah Timur Wilayah Barat Rata-Rata Kontribusi PDB Nasional 68.78 68.71 68.65 68.7 68.75 68.8 Wilayah Timur Wilayah Barat Rata-Rata IPM 10 2 5 6 6 11 1 0 2 2 2 4 0 5 10 15 KI KEK KSPN KTM Pel. Utama Bandara Wilayah Barat Wilayah Timur Jumlah Pusat Kegiatan

Keterangan : a. Wilayah Barat meliputi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung

(19)

ISU-ISU STRATEGIS (Lanjutan)

PULAU SUMATERA

18

Pengembangan Kerjasama Ekonomi Sub Regional IMT-GT (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle)

KESR IMT-GT melibatkan Pulau Sumatera (perwakilan Indonesia) dalam pengembangan ekonomi. Sehingga membutuhkan percepatan pembangunan infrastruktur di

Pulau Sumatera

2

-5 0 5 10 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 In Per cent

Indonesia-GT Malaysia-GT Thailand-GT

Proyek Strategis IMT-GT :

1. IMT-GT Connectivity Corridor Banda Aceh – Medan – Dumai – Palembang (Tol Trans Sumatera)

2. Pengembangan Pelabuhan Ulee Lheue, Malahayati, Belawan, Kuala Enok, dan Dumai

Posisi Ekonomi Indonesia cukup bersaing

diantara negara partisipan IMT-GT

Pertumbuhan Ekonomi

Pergerakan Eksternal Komoditas dari /ke Outlet

Pergerakan Internal Komoditas dari/ke Outlet

(20)

ISU-ISU STRATEGIS (Lanjutan)

PULAU SUMATERA

19

Tantangan Kondisi Geografis dan Kebencanaan yang menjadi Fokus Pengembangan Pulau Sumatera

Tantangan geografis seperti wilayah rawan longsor, gempa, tsunami dan kawasan gunung berapi yang tersebar merata di Pulau Sumatera perlu mendapat perhatian terutama dalam hal pengembangan infrastruktur.

3

Lempeng Tektonik India-Australia

Daerah Rawan Longsor

Gunung Api

Wilayah Rawan Erupsi Gunung Api

Didominasi oleh wilayah-wilayah yang berlokasi di bagian barat Pulau Sumatera seperti Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Pengembangan Sabo DAM, penyediaan infrastruktur dasar dan penyediaan perumahan sangat dibutuhkan di wilayah ini.

Wilayah Rawan Gempa Bumi dan Tsunami

Wilayah rawan gempa dan tsunami terletak di wilayah bagian barat Pulau Sumatera yang berdekatan dengan lempeng tektonik India-Australia. Infrastruktur pengaman pantai menjadi infrastruktur yang penting di sepanjang wilayah ini.

Wilayah Rawan Longsor

Geografis di bagian barat Sumatera juga berdampak pada seringnya terjadi longsor terutama di jaringan jalan nasional seperti di Kabupaten Solok hingga Kota Sawahlunto. Sehingga pengaman tebing dan penyediaan saluran drainase sangat dibutuhkan.

(21)

ISU-ISU STRATEGIS (Lanjutan)

PULAU SUMATERA

20

Pengembangan Pulau-Pulau Kecil Terluar Untuk Mendukung Nawacita

Sumatera miliki beberapa pulau-pulau kecil terluar yang tersebar di wilayah barat Pulau Sumatera yang memerlukan dukungan

infrastruktur dasar dan aksesibilitas.

4

Beberapa permasalahan dan kebutuhan pengembangan infrastruktur di beberapa pulau kecil terluar di Pulau Sumatera meliputi:

Permasalahan Aksesibilitas dan

Keterisolasian

Pulau-pulau kecil terluar tidak bisa lepas dari isu keterisolasian karena minimnya jaringan jalan yang menghubungkan antara pusat-pusat permukiman

Permasalahan Air Bersih dan Infrastruktur

Dasar

Minimnya ketersediaan sumber air baku berdampak pada sulitnya akses air bersih di pulau-pulau kecil terluar. Minimnya air bersih ini juga berdampak pada capaian sanitasi yang masih rendah.

(22)

STRATEGI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR

PULAU SUMATERA

Tema Pengembangan

Pembangunan Infrastruktur Bidang PUPR

Lokasi (Provinsi)

Meningkatkan konektivitas antar wilayah

• Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (Banda Aceh – Palembang – Bakauheni) dan 3 Jalan Tol Feeder • Pemantapan Jalan Nasional Jalur Lintas Barat

• Pembangunan dan Pemantapan Jalan Nasional Jalur Lintas Barat dan Jalan pada pulau-pulau kecil terluar

Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung

Mendukung kedaulatan pangan, ketahanan air dan energi

• Pembangunan Bendungan

• Pengembangan dan Pembangunan Jaringan dan Daerah Irigasi

• Pembangunan Pengaman Pantai

Memperbaiki Kualitas Hidup

• Penanganan Permukiman Kumuh

• Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) skala regional

• Pembangunan Tempat Pemrosesan Akhis (TPA) Sampah Skala Regional

• Penyediaan/Pembangunan Rumah Layak Huni

Pengembangan Pulau Sumatera pada dasarnya mengacu pada tema-tema nasional prioritas yang

meliputi peningkatan konektivitas, dukungan pada kedaulatan pangan, ketahanan air dan energi,

(23)

MASTERLAN DAN

DEVELOPMENT PLAN WILAYAH

4

(24)

MASTERPLAN

PULAU SUMATERA

Banda Aceh Lhokseumawe Sibolga Meulaboh Takengon Sidikalang Sarolangun Muaro Bungo Manna Bandar Lampung Kota Agung Tebingtinggi PALAPA PEKANSIKAWAN Sekayu Muara Bulian Kota Jambi Muara Enim PATUNGRAYA AGUNG Lubuk Linggau Metro Kota Batam Bendungan Paya Seunara

Bendungan Rajui Bendungan Rukoh

Bendungan Tiro

Bendungan Keureuto

Bendungan Lau Simeme Bendungan Rokan Kiri

Bendungan Sei Gong

Bendungan Komering II/tiga dihaji Bendungan Segalamider Bendungan Sukaraja III Bendungan Sukoharjo

Legenda

Jalan Lintas Timur Jalan Lintas Tengah Jalan Lintas Barat

Kawasan Metropolitan Kota Besar (PKN) Kota Sedang-Kecil (PKW) Jalan Lintas Feeder Rencana Jalan Tol Jalan Tol

Bendungan Telah Operasi Bendungan Rencana

EKSISTING/OPERASI

Jenis Jalan Lintas Panjang (km) Jalan Lintas Barat 2.504,34 Jalan Lintas Timur 2.741,34 Jalan Lintas Tengah 2.473,05 Jalan Penghubung Lintas 2.309.73

Tol Panjang (km) Belawan- Medan-Tanjung Morawa 42,70 RENCANA Tol Panjang (km) Trans Sumatera (Bakauheni-Banda Aceh) 2.865 Tol Feeder  Tebingtinggi – Sibolga  Pekanbaru – Padang  Palembang - Bengkulu 792 ACEH

 Kota Jantho – Sp. Keumala (Km 87)  Geumpang – Pamen

RUAS JALAN BELUM TERSAMBUNG

Pangkalpinang

Tanjungpandan Balige

Solok

Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) Pulau Sumatera

1 WPS Sabang - Banda Aceh - Langsa

WPS Meda - Tebingtinggi - Dumai -Pekanbaru WPS Batam – Tanjungpinang

WPS Sibolga – Padang - Bengkulu

WPS Jambi – Palembang – Pangkalpinang – Tanjungpandan

WPS Merak – Bakauheni - Bandar Lampung – Palembang - Tanjung Api-api 2 3 4 5 6 MEBIDANGRO Bengkulu

(25)

DEVELOPMENT PLAN TAHUN 2015-2019

PULAU SUMATERA

Banda Aceh Lhokseumawe Sibolga Meulaboh Takengon Sarolangun Muaro Bungo Manna Bandar Lampung Sekayu Muara Bulian Kota Jambi Muara Enim Lubuk Linggau Metro Kota Batam Solok

Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) Pulau Sumatera

1 WPS Sabang - Banda Aceh - Langsa

WPS Meda - Tebingtinggi - Dumai -Pekanbaru WPS Batam – Tanjungpinang

WPS Sibolga – Padang - Bengkulu

WPS Jambi – Palembang – Pangkalpinang – Tanjungpandan

WPS Merak – Bakauheni - Bandar Lampung – Palembang - Tanjung Api-api 2 3 4 5 6 Bengkulu Legenda

Jalan Lintas Timur Jalan Lintas Tengah Jalan Lintas Barat

Kawasan Metropolitan Kota Besar-Sedang (PKN) Kota Sedang-Kecil (PKW) Jalan Penghubung Lintas Rencana Jalan Tol Jalan Tol

Bendungan Telah Operasi Bendungan Rencana • Peningkatan Kapasitas Jalan Akses dari Kawasan Industri

Sei Mangkei ke Pelabuhan Kuala Tanjung (2015) • Pembangunan Tebing Tinggi – Siantar – Parapat (MYC)

(2016)

• Pelebaran Jalan Pangururan – Ambarita – Tomok -Lagundi - Onan Runggu (2017)

• Pembangunan Jembatan Ngarai Sianok (2017) • Pembangunan Jalan Akses Lima Puluh, Sei Bejangkar

(2018)

• Pembangunan Jalan Tol Palembang – Tanjung Api-api (2017 – 2019)

• Pembangunan Pengaman Pantai Karang Halen Mars (Pulau Terluar) di Kota Batam (2015)

• Pembnagunan Bendungan Sukoharjo (Lampung) (2016) • Pembangunan Bendungan Lausimeme (Sumut) (2017) • Pembangunan Tampungan Air Baku DAS Kawal Kab.

Bintan (2018)

• Pembangunan Sarana/Prasarana Pengendalian Banjir di Kabupaten Muaro Jambi (2019)

• Penyelenggaraan SPAM terfasilitasi di Kota Padang dan Kota Bukittinggi (2015)

• Pengembangan TPA Regional Mebidangro (2016) • Penataan lingkungan KSPN Danau Toba (Penyusunan

RTBL Kawasan Wisata Danau Toba) (2017) • Pembangunan SPAM Kawasan Tanjung Batu (2017) • Pembangunan SPAM di Kawasan Rawan Air Agung

Kec. Kalianda (2018)

• Peningkatan Kualitas Pemukiman Kumuh Kawasan Kec. Jambi Timur dan Kec. Telanaipura, Kota Jambi (2019)

• Perumahan untuk Buruh (MBR) Kota Medan (2015) • Pembangunan Rumah Khusus Kota Pangkal Pinang 110

unit (2016)

• Pembangunan Rusun untuk Pekerja KEK Sei Mangkei untuk menampung ±5.000 pekerja 2 TB (2017) • Pembangunan dan Peningkatan Kualitas Rumah

Swadaya di Banda Aceh (2018)

• Penyediaan rumah susun di Kota Jambi (2019)

KPS Metropolitan Mebidangro

KPS Sei Mangkei KPS Danau Toba

KPS Pedesaan Dolok Masihul

KPS Perkotaan Palapa KPS Tanjung Kelayang KPS Perkotaan Patungraya Agung KPS Tanggamus KPS Metropolitan/ Perkotaan/ Pedesaan/ Kawasan KPS Industri KPS Pariwisata

Referensi

Dokumen terkait

Berhasil Menu Tentang Aplikasi Mengakses halaman Tentang Aplikasi dengan meng-klik Tombol Tentang Aplikasi Menampilkan menu Tentang Aplikasi yang berisi deskripsi

Prinsip dasar dari reaksi Jaffe adalah reaksi antara kreatinin dengan pikrat dalam suasana alkali tanpa deproteinasi, membentuk kompleks kreatinin pikrat berwarna jingga

Oleh karena itu, penulis ingin mencari solusi terbaik dalam hal strategi pemasaran yaitu menjual produk tangan kedua pada pemasaran media sosial dalam rangka

Kemudian apabila ada bangunan atau gedung sekolah yang rusak, maka kami segera menganggarkan untuk malkukan perbaikan atau rehab sedang maupun rehab berat." " selanjutnya yang

Daya dukung aksial terkecil, P = 514.29 kN Diambil daya dukung aksial tiang pancang, P ijin = 510.00 kN. Berdasarkan hasil uji SPT (Meyerhoff) Berdasarkan hasil uji sondir

23 .ءاضقو ءادأ بهذلما نم دمتعلما ىلع ةطقاس هنع ةلاصلا نإف ةيكلالما دنع امأ ، ةلبانلحا دنع اتهداعإOrang yang tidak mendapati sarana untuk bersuci

Hubungan kuantitatif struktur kimia dan aktivitas biologis obat (HKSA) merupakan bagian penting rancangan obat, dalam usaha untuk mendapatkan suatu obat baru

Distribusi jenis terapi emolien dan steroid topikal pasien baru dermatitis atopik Divisi Alergi Imunologi Unit Rawat Jalan (URJ) Kesehatan Kulit dan Kelamin