Defenisi tablet
• Berdasarkan FI III :
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa
cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua
permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat
atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan
• Berdasarka FI IV :
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan
atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan
dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa.
Tablet merupakan bentuk sediaan farmasi yang paling banyak
tantangannya didalam mendesain dan membuatnya
Kriteria tablet
Suatu tablet harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
•harus mengandung zat aktif dan non aktif yang memenuhi
persyaratan
•harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil
•keadaan fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik atau
mekanik
•keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi persyaratan
•harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan
•bebas dari kerusakan fisik
•stabilitas kimiawi dan fisik cukup lama selama penyimpanan
•zat aktif harus dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu
tertentu
Syarat tablet
• Memenuhi keseragaman ukuran
• Memenuhi keseragaman bobot
• Memenuhi waktu hancur
• Memenuhi keseragaman isi zat
berkhasiat
• Memenuhi waktu larut (dissolution
test)
Desain formulasi tablet
R/ zat Aktif
a. Zat aktif
• Zat Aktif Tidak Larut Air (Insoluble Drugs)
• Zat ini cenderung digunakan untuk memberikan efek lokal
pada saluran pencernaan (seperti antasida dan adsorben).
Oleh karena zat tidak larut air umumnya dipengaruhi oleh
fenomena permukaan, maka jika bekerja menggunakan zat
ini, sangatlah penting memperhatikan kemampuan redispersi
bahan obat dari sediaan menghasilkan ukuran partikel yang
halus dan luas permukaan yang tinggi.
• Zat Aktif Larut Air (Suluble Drugs)
• Zat ini cenderung digunakan untuk memberikan efek
sistemik dengan terdisolusi dan terabsorpsi pada usus.
Dalam hal obat diharapkan dengan memberikan efek
sistemik, rancangan bentuk sediaan harus cepat
Eksipien (Bahan Pembantu)
Eksipien adalah zat yang bersifat inert secara farmakologi yang digunakan sebagai zat pembantu dalam formulasi tablet untuk memperbaiki sifat zat aktif, membentuk tablet dan mempermudah teknologi pembuatan tablet.
Eksipien harus memiliki kriteria sebagai berikut :
• tidak toksik (memenuhi persyaratan peraturan di setiap negara) • tersedia secara komersial dengan mutu yang dapat diterima oleh
semua negara
• tempat produk tersebut dikembangkan • harga relatif murah
• tidak kontraindikasi dalam suatu golongan populasi, inert secara fisiologis, stabil secara fisika dan kimia baik tersendiri maupun dalam kombinasi dengan zat aktif
• bebas dari kandungan bakteri patogen
• kompatibel dengan zat warna dan bahan lainnya
• dan tidak membawa pengaruh yang buruk terhadap ketersediaan hayati dari zat aktif dalam sediaan.
Komposisi tablet
• Zat pengikat(binder). Dimaksudkan agar tablet tidak pecah atau retak,dapat merekat.Biasanya yang digunakan adalah mucilago Gummi Arabici 10 -20 %(panas solutio Mythylcellulosum 5%)
• Zat penghancur(disinterogator). Dimaksudkan agar tablet dapat hancur dalam perut.Biasanya yang digunakan adalah amilum manihot kering,gelatinum,agar – agar, natrium alginat.
• Zat pelicin(lubricant). Dimaksudkan agar tablet tidak lekat pada cetakan(matrys).Biasanya digunakan talkum 5 %,Magnesium stearas,Acidum Stearicum.
• Zat pengisi (diluent). Dimaksudkan untuk memperbesar volume tablet.biasanya digunakan Saccharum lactis,Amylum
• Zat penyalut. Untuk maksud dan tujuan tertentu tablet
disalut dengan zat penyalut yang cocok,biasanya
berwarna atau tidak.
– Tablet bersalut gula (sugar coating). Tablet ini sering disebut dragee.Menggunakan penyalut larutan gula.
– Tablet bersalut kempa (press coating). Sering disebut tablet dalam tablet.menggunakan granul halus kering yang dikempa di sekitar tablet ini.
– Tablet bersalut selaput (film coating). Tablet ini dilapisi selaput tipis dengan zat penyalut yang dikenakan atau disemprotkan pada tablet.
– Tablet bersalut enterik (enteric coating). Mengunakan
campuran serbuk lilin karnauba atau asam stearat dan serabut tumbuh – tumbuhan dari agar – agar atau kulit pohon elm.
pengisi
• Pengisi adalah zat yang ditambahkan untuk
menyesuaikan bobot dan ukuran tablet jika dosis
zat aktif tidak cukup untuk membuat massa tablet,
memperbaiki daya kohesi sehingga tablet dapat
dikempa dengan baik, serta mengatasi masalah
kelembaban yang mempengaruhi kestabilan zat
aktif. Jumlah bahan pengisi yang dibutuhkan
bervariasi, berkisar 5-80 % dai bobot tablet
(tergantung jumlah zat aktif dan bobot tablet yang
diinginkan). Bila bahan aktif berdosis kecil, sifat
tablet (campuran massa yang akan ditablet) secara
keseluruhan ditentukan oleh sifat bahan pengisi.
Pengikat dan perekat
• Pengikat atau perekat berfungsi
memberi daya adhesi pada massa
serbuk pada granulasi dan kempa
langsung serta untuk menambah
daya kohesi yang telah ada pada
bahan pengisi.
Penghancur (disintegran)
• Fungsinya untuk memudahkan
pecahnya atau hancurnya tablet
ketika kontak dengan cairan
pencernaan. Bahan ini dapat menarik
air ke dalam tablet, mengembang,
dan menyebabkan tablet pecah
menjadi bagian-bagian.
Pelincir (lubrikan)
• Lubrikan Murni
Lubrikam murni adalah zat yang digunakan untuk mengurangi gesekan antara granul dengan dinding cetakan selama pengempaan dan pengeluaran tablet. Lubrikan dapat bekerja dengan dua mekanisme, yaitu fluid lubrication dan boundary lubrication. Fluid lubrication bekerja dengan memisahkan kedua permukaan granul dan dinding. Sedangkan boundary lubrication bekerja karena adanya penempelan dari bagian molekular yang mempunyai rantai karbon panjang. Berdasarkan kelarutannya dalam air, lubrikan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
– Lubrikan larut air
Lubrikan ini umumnya hanya digunakan jika tablet harus sangat larut air (misalnya tablet effervesen) dan tergantung dari karakter disolusi yang diinginkan. Beberapa contoh senyawa yang dapat digolongkan sebagai
lubrikan larut air antara lain : natrium benzoat, natrium asetat, natrium klorida, natrium oleat, natrium lauril sulfat, magnesium lauril sulfat, asam borat,
– Lubrikan tidak larut air
Lubrikan ini lebih efektif daripada yang
larut air dan digunakan pada
konsentrasi yang lebih rrendah.
Beberapa contoh senyawa yang dapat
digolongkan sebagai lubrikan tidak larut
air antara lain : magnesium stearat,
kalsium stearat, natrium stearat, asam
stearat, talk.
Anti lengket
• Antiadheren adalah zat yang digunakan
untuk mencegah menempelnya massa
tablet pada punch dan untuk mengurangi
penempelan pada dinding cetakan.
Bahan ini sangat diperlukan untuk zat-zat
yang mudah menempel, seperti vitamin
E. Talk, magnesium stearat dan amilum
jagung merupakan material yang
memiliki sifat antiadheren yang sangat
baik.
• Perbaikan Aliran atau Glidan
• Glidants ditambahkan dalam formulais untuk
menaikkan atau meningkatkan fluiditas massa
yang akan dikempa, sehingga massa tersebut
dapat mengisi die dalam jumlah yang seragam.
Amilum adalah glidan yang paling populer
karena disamping dapat berfungsi sebagai
glidan juga sebagai disintegran dengan
konsentrasi sampai 10%. Talk lebih baik sebagai
glidan dibandingkan amilum, tetapi dapat
pembasah
• Beberapa zat berkhasiat memiliki sifat
hidrofob, yaitu sifat yang susah untuk
dibasahi. Zat berkhasiat yang demikian
akan menimbulkan masalah dalam waktu
hancurnya, oleh karena itu diperlukan
suatu zat pembasah. Zat pembasah
membantu mempercepat penetrasi
cairan ke dalam tablet sehingga dapat
terjadi kontak antara bahan cairan
adsorben
• Adsorben adalah zat yang digunakan
untuk menyerap sejumlah besar cairan
seperti minyak, ekstrak cair, dan lelehan
eutektik yang dapat terinkoporasi dalam
tablet tanpa perubahan zat tersebut
menjadi basah. Beberapa contoh zat yang
dapat digolongkan menjadi adsorben
antara lain : siloid, aerosol, tanah liat,
kaolin, magnesium silikat, magnesium
karbonat, magnesium oksida, amilum.
Zat Tambahan (Adjuvant)
Adjuvan adalah zat tambahan dalam formula sediaan obat yang ditambahkan dalam jumlah kecil untuk maksud pemberian warna, penawar bau, dan rasa. Contohnya :• Colors dan Pigments
Bahan pewarna tidak mempunyai aktifitas terapeutik, dan tidak dapat meningkatkan bioavailabilitas atau stabilitas produk, tetapi pewarna ditambahkan ke dalam sediaan tablet berfungsi untuk menutupi warna obat yang kurang baik, identifikasi produk, dan
untuk membuat suatu produk lebih menarik. akan tetapi penggunaan pewarna yang tidak tepat akan mempengaruhi mutu produk.
• Sweetners dan Flavor
Penambahan pemanis dan pemberi rasa biasanya hanya untuk
tablet-tablet kunyah, hisap, buccal, sublingual, effervesen dan tablet lain yang dimaksudkan untuk hancur atau larut di mulut.