• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGORGANISASIAN KOMUNITAS. Aat Agustini, MKM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGORGANISASIAN KOMUNITAS. Aat Agustini, MKM"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PENGORGANISASIAN

KOMUNITAS

(2)

Pendekatan Pembangunan Kesehatan

Masyarakat Desa (PKMD)

• PKMD (Pembangunan Kesehatan Masyarakat

Desa) merupakan kegiatan masyarakat yang

bertujuan untuk meningkatkan derajat

kesehatan dan peningkatan berbagai

pelayanan yang diperlukan masyarakat untuk

mencapai kesejahteraan masyarakat yang

lebih baik.

(3)

• Pembangunan kesehatan masyarakat desa

adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang

dilaksanakan atas dasar gotong royong dan

swadaya dalam rangka menolong diri sendiri

dalam memecahkan masalah untuk

memenuhi kebutuhannya di bidang kesehatan

dan di bidang lain yang berkaitan agar mampu

mencapai kehidupan yang sehat sejahtera.

(4)

• PKMD adalah kegiatan pelayanan kesehatan yang

pelaksanaannya didasarkan melalui sistem

pelayanan puskesmas, dimana dalam

mengembangkan kegiatan-kegiatan kesehatan

oleh lembaga ini diikutsertakan anggota-anggota

masyarakat di pedusunan melalui segala

pengarahan untuk menimbulkan kesadaran

secara aktif di dalam ikut membantu

memecahkan dan mengembangkan usaha-usaha

kesehatan di desanya.

(5)

• PKMD adalah kegiatan atau pelayanan kesehatan

berdasarkan sistem pendekatan edukatif

masalah kesehatan melalui Puskesmas dimana

setiap individu atau kelompok masyarakat

dibantu agar dapat melakukan tindakan-tindakan

yang tepat dalam mengatasi kesehatan mereka

sendiri. Disamping itu kegiatan pelayanan

kesehatan yang diberikan juga dapat mendorong

timbulnya kreativitas dan inisiatif setiap individu

atau kelompok masyarakat untuk ikut secara aktif

dalam program-program kesehatan di daerahnya

dan menentukan prioritas program sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan masyarakat yang

(6)

• Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

melalui upaya swadaya masyarakat, sehingga

masyarakat mampu secara mandiri melakukan

perilaku sehat, dalam meningkatkan

(7)

Tujuan Khusus

• Menumbuhkan kegiatan dan kesadaran masyarakat akan potensi

yang dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri dalam

meningkatkan mutu hidup mereka

• Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk

berperan secara aktif dan berswadaya dalam meningkatkan

kesejahteraan mereka sendiri

• menghasilkan lebih banyak tenaga-tenaga masyarakat setempat

yang mampu, terampil serta mau berperan aktif dalam

pembangunan desa

• Membentuk kader-kader kesehatan yang berasal dari masyarakat

yang mampu dan aktif dalam program pembangunan kegiatan desa.

• Terjalinnya kerja sama kegiatan dari berbagai sektor masyarakat

dengan pemerintah secara terpadu.

• Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan turunnya

angka kelahiran, kematian, kesakitan, dan perbaikan status gizi

masyarakatl.

(8)

Ciri – Ciri PKMD

• Kegiatan dilaksanakan atas dasar kesadaran, kemampuan

dan prakarsa masyarakat sendiri, dalam arti bahwa

kegiatan dimulai dengan kegiatan untuk mengatasi masalah

kesehatan yang memang dirasakan oleh masyarakat sendiri

sebagai kebutuhan, dan dilaksanakan melalui usaha-usaha

swadaya masyarakat berdasarkan gotong-royong yang

menggali dan menggunkan sumber dan potensi masyarakat

setempat

• Perencanaan ditetapkan oleh masyarakat secara

musyawarah dan mufakat.

• Pelaksanaan kegiatan berdasarkan pada peran serta aktif

dan swadaya masyarakat dalam arti memanfaatkan secara

optimal kemampuan dan sumber daya yang dimiliki

(9)

• Masukan dari luar hanya bersifat memacu,

melengkapi dan menunjang, tidak

mengakibatkan ketergantungan.

• Kegiatan dilakukan oleh tenaga-tenaga

masyarakat setempat.

• Memanfaatkan teknologi tepat guna.

• Kegiatan yang dilakukan sekurang-kurangnya

mencakup salah satu dari unsur PHC.

(10)

Ruang Lingkup PKMD

Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) sebagai suatu bentuk pendekatan pembangunan kesehatan ditandai dengan lima ciri sebagai berikut:

1. Liputan yang menyeluruh terhadap penduduk sehingga penduduk dapat memperoleh pembinaan kesehatan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan asas pemerataan yang adil (equity).

2. Pembinaan kesehatan tersebut mencakup upaya preventif (pencegahan),

promotif (kegiatan peningkatan), kuratif (upaya penyembuhan) dan rehabilitative (upaya perbaikan kembali), dengan penekanan pada

pembinaan esensial kesehatan penduduk melalui:

– Penyuluhan tentang masalah kesehatan dan cara penanggulangannya. – Penyediaan makanan sehat dan peningkatan gizi.

– Pengadaan kegiatan air bersih dan sanitasi dasar.

– Peningkatan kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana. – Imunisasi terhadap penyakit infeksi utama.

– Pencegahan dan pemberantasan penyakit endemik. – Pengobatan tepat terhadap penyakit umum dan cedera. – Penyediaan obat esensial.

(11)

3. Teknologi yang digunakan dalam pembinaan kesehatan

esensial tersebut harus tepat guna, efektif, dapat

diterima budaya setempat dan terjangkau oleh

masyarakat.

4. Masyarakat terlibat aktif dalam upaya pembinaan

kesehatan esensial tersebut sehingga dapat

mengembangkan kemandirian dan mengurangi

ketergantungan.

5. Pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi dikaitkan

dengan kegiatan pembangunan di sektor lain dengan

meningkatkan kerjasama lintas sektoral.

(12)

• Dalam keterpaduan Keluarga Berencana,

Kesehatan, Pendekatan Pembangunan Kesehatan

Masyarakat Desa (PKMD) diwujudkan melalui

Posyandu, Posyandu memenuhi kelima ciri

Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa

(PKMD) tersebut di atas, Palang Merah Remaja

Madya diharapkan dapat berperan serta dalam

kegiatan Posyandu membantu kader kesehatan

atau petugas sebatas kemampuannya.

(13)

• Kegiatan Masyarakat di bidang kesehatan

dilakukan di:

– Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) untuk kegiatan

penyuluhan, pelayanan kesehatan ibu dan anak,

pelayanan keluarga berencana, imunisasi,

pengobatan penyakit diare, dan pelayanan gizi.

– Di luar jadwal Posyandu untuk kegiatan

penyuluhan, pencegahan penyakit diare,

penyediaan tempat pembuangan sampah, sarana

air bersih, penanggulangan pencemaran air

minum, pengobatan sederhana, kegiatan yang

dikaitkan dengna kesehatan kerja, kesehatan

sekolah (dokter kecil), pramuka.

(14)

• Kegiatan di Posyandu adalah kegiatan yang dilakukan

oleh masyarakat dari masyarakat untuk masyarakat.

Oleh karena itu masyarakat setempat benar berperan

serta dalam kegiatan tersebut. Peran serta Palang

Merah Remaja Madya dalam kegiatan Posyandu tidak

saja dalam bentuk kehadiran sebagai pihak yang

meminta pelayanan tetapi juga memberi pelayanan.

• Empat kegiatan Posyandu yang dapat dilakukan oleh

Palang Merah Remaja Madya dengna bantuan petugas,

yaitu pendaftaran, penimbangan anak di bawah lima

tahun (balita), pencatatan hasil penimbangan,

pembagian oralit, vitamin A, tablet daerah Fe,

pemberian makanan tambahan.

(15)

Prinsip-Prinsip Dasar PKMD

PKMD memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai berikut :

• Kegiatan masyarakat sebaiknya dimulai dengan kegiatan yang

memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, bukan hanya kegiatan

kesehatan secara langsung, ini berarti bahwa kegiatan tidak

terbatas pada aspek kesehatan saja melainkan juga mencakup

aspek-aspek kehidupan lainnya yang secara tidak langsung

menunjang peningkatan taraf kesehatan.

• Dalam membina kegiatan masyarakat diperlukan kerja sama yang

baik :

– Antar dinas-dinas, intansi-intansi, lembaga-lembaga lainnya yang bersangkutan.

– Antar dinas-dinas, intansi-intansi, lembaga-lembaga tersebut dengan masyarakat.

– Dalam hal masyarakat tidak dapat memecahkan masalah atau

kehidupan sendiri, maka pelayanan langsung diberikan oleh sector yang bersangkutan

(16)

Pokok-Pokok Kegiatan PKMD

• Adapun pokok-pokok kegiatan dalam PKMD adalah sebagai

berikut :

1. Persiapan masyarakat, yaitu upaya yang bertujuan agar

masyarakat memahami PKMD, dan mampu berperan aktif

dalam setiap kegiatan PKMD.

– Pengenalan terhadap masyarakat.

– Pengenalam masalah melalui:

• Pengumpulan data (SDM)

• Penyajian yang dapat dimengerti masyarakat.

• Menyelesaikan masalah yang ada dengan prioritas yang perlu ditanggulangi.

– Pembentukan kader dan pengorganisasian kader.

– Pelatihan kader kesehatan desa yang disebut “promoter

kesehatan desa”

(17)

2. Perencanaan Kegiatan PKMD

– Memilih prioritas masalah

– Menetapkan jenis kegiatan

– Menyusun rencana kerja yang meliputi:

• Tujuan yang ingin dicapai.

• Strategi yang ingin ditempuh pengorganisasian.

• Pengorganisasian.

• Pembiayaan.

• Waktu pelaksanaan.

• Tindakan

(18)

3. Pelaksanaan kegiatan.

– Kader dan mahasiswa melaksanakan masing-masing

tugas sesuai yang telah disepakati.

– Kader dan pengurus desa serta petugas kesehatan

memantau kegiatan.

– Dalam proses kegiatan selalu diadakan

pertemuan-pertemuan (POKJA-POKJA)

– Dimonitori adalah rencana kerja yang disepakati.

• Ketepatan pelaksanaan

• Ketepatan waktu.

• Penerimaan dan penggunaan biaya.

• Penyediaan dan penggunaan biaya.

• Hasil-hasil yang ingin dicapai.

(19)

4. Penilaian (Evaluasi) PKMD

– Penilaian hasil kegiatan.

– Penilaian hasil sementara

– Penilaian hasil akhir.

5. Pembinaan PKMD

Pembinaan berarti upaya-upaya untuk

memelihara dan meningkatkan kegiatan yang

telah dimulai dalam menjamin kelangsungan

program.

6. Perluasan program PKMD.

Dilakukan secara bertahap.

(20)

Langkah-Langkah Pemetaan PKMD

1. Pelaksanaan kegiatan pembangunan kesehatan masyarakat

desa (PKMD) yang dilakukan masyarakat minimal

mencakup salah satu dari 8 unsur Primary Haelath Care

sebagai berikut:

– Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan

penyakit serta perlindungannya.

– Peningkatan persediaan makanan dan peningkatan gizi.

– Pengadaan air bersih dan sanitasi dasar yang memadai.

– Kesehatan Ibu dan Anak termasuk keluarga berencana

– Imunisasi untuk penyakit yang utama

– Pencegahan dan pengendalian penyakit endemi setempat

– Pengobatan penyakit umum dan luka

(21)

2. Pengembangan dan Pembinaan PKMD dilakukan

sebagai berikut:

– Berpedoman pada GBHN.

– Dilakukan dengan kerja sama lintas program dan lintas

sektor melalui pendekatan edukatif.

– Koordinasi pembinaan melalui jalur fungsional pada

Gubernur, Bupati, atau Camat.

– Merupakan bagian integral dari pembangunan desa

secara keseluruhan.

– Kegiatan dilaksanakan dengan membentuk

mekanisme kerja yang efektif antara instansi yang

berkepentingan dalam pembinaan masyarakat desa.

– Puskesmas sebagai pusat pembangunan dan

pengembangan kesehatan berfungsi sebagai

dinamisator.

(22)

Hal-hal yang Diperlukan dalam

Pelaksanaan Kegiatan PKMD

• Adapun hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan PKMD adalah sebagai berikut :

– Masyarakat perlu dikembangkan pengertiannya yang benar tentang kesehatan dan tentang program-program yang dilaksanakan pemerintah

– Masyarakat perlu dikembangkan kesadarannya akan potensi dan sumber daya yang dimiliki serta harus dikembangkan dan dibina kemampuan dan

keberaniannya untuk berperan secara aktif dan berswadaya dalam meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan mereka

– Sikap mental pihak penyelenggara pelayanan perlu dipersiapkan terlebih

dahulu agar dapat menyadari bahwa masyarakat mempunyai hak dan potensi untuk menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan mereka

– Harus ada kepekaan dari para pembina untuk memahami aspirasi yang tumbuh dimasyarakat dan dapat berperan secara wajar dan tepat

– Harus ada keterbukaan dan interaksi yang dinamis dan berkesinambungan baik antara para pembina maupun antara pembina dengan masyarakat, sehingga muncul arus pemikiran yang mendukung kegiatan PKMD.

(23)

Peranan Partisipasi Masyarakat

• Partisipasi masyarakat adalah ikut sertanya seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan permasalahan-permasalahan masyarakat tersebut. • Di dalam hal ini, masyarakat sendirilah yang aktif

memikirkan,merencanakan,melaksanakan,dan mengevaluasi program-program kesehatan masyarakat. Institusi kesehatan hanya sekedar

memotivasi dan memberikan bimbingan kepada masyarakat.

• Di dalam partisipasi masyarakat dituntut suatu kontribusi bukan hanya dalam hal dana atau financial tapi dapat juga berbentuk daya(tenaga),dan ide(pemikiran).dalam hal ini dapt di wujudkan dengan 4M yakni

Manpower, Money, Material, Mind.

• Bagan macam-macam kontribusi

– Health status (derajat kesehatan ) – Health service (pelayanan kesehatan ) – MANPOWER

– MATERIAL – MIND/IDEA – MONEY

(24)

Dasar-dasar filosofi partisipasi

masyarakat

• Dalam hubunganya dengan fasilitas dan tenaga kesehatan, partisipasi

masyarakat dapat juga diarahkan untuk mencukupi kelangkaan tersebut. • Partisipasi masyarakat dapat menciptakan fasilitas dan tenaga kesehatan.

Yang didasarkan dengan idealism: a. Community felt need

Apabila pelayanan itu diciptakan oleh masyarakat sendiri, ini berarti

masyarakt itu memerlukan pelayanan tersebut. Sehingga yang di perlukan untuk masyarakat di ciptakan pula oleh masyarakat.

b. Organisasi pelayanan kesehatan masyarakat yang berdasarkan

partisipasi masyarakat adalah salah satu bentuk pengorganisasian

masyarakat. Hal ini berarti fasilitas pelayanan kesehatan itu timbul dari masyarakat sendiri.

c. Pelayanan kesehatan tersebut akan dikerjakan oleh masyarakat

sendiri. Artinya tenaganya dan penyelenggaraannya akan ditangani oleh

(25)

• Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa

filisofi partisipasi masyarakat dalam kesehatan

adalah terciptanya suatu pelayanan untuk

masyarakat,dari masyarakat dan oleh

masyarakat.

(26)

Metode partisipasi masyarakat

Pada pokoknya ada 2 cara yaitu:

a. Partisipasi dengan paksaan (enforsement partisipation)

Artinya memaksa masyarakat untuk kontribusi dalam suatu program, baik melalui perundang-undangan, peraturan-peraturan maupun dengan

perintah lisan saja. Cara ini akan lebih cepat hasilnya, dan mudah.tapi masyarakat akan merasa takut, merasa di paksa, dan kaget karena bukan

di dasari dari kesadaran (awerenees), tetapi ketakutan. Yang dapat

mengakibatkan masyarakat tidak memiliki rasa puas atau kepemilikan atas program kesehatan yang di bangun.

b. Partisipasi dengan persuasi dan edukasi

Yakni sesuatu partisipasi yang didasari atas kesadaran. Susah untuk ditumbuhkan, dan memakan waktu yang lumayan lama. Tetapi bila tercapai hasilnya masyarakat akan mempunyai rasa memiliki,dan rasa memelihara. Partisipasi ini dmulai dengan penyuluhan,pendidikan dan sebagainya,baik secara langsung maupun tidak langsung.

(27)

Nilai-nilai partisipasi masyarakat

Partisipasi masyarakat adalah suatu pendekatan atau jalan terbaik

untuk memecahkan masalah-masalah kesehatan dnegara yang

sedang berkembang seperti Indonesia.

Nilai-nilai partisipasi masyarakat tentang hal tersebut :

a) Partisipasi masyarakat adalah cara yang paling murah. Dengan

adanya partisipasi masyarakat dalam program-program kesehatan

itu berarti dapat memperoleh sumber daya dan dana yang mudah

untuk melengkapi fasilitas kesehatan mereka sendiri.

b) Bila partisipasi itu berhasil,bukan hanya salah satu bidang saja

yang dapat dipecahkan,akan tetapi dapat menghimpun dana dan

daya untuk memecahkan masalah dibidang yang lain.

(28)

c)

Partisipasi masyarakat akan membuat semua masyarakat untuk

belajar bertanggung jawab terhadap derajat kesehatanya sendiri.

Apabila masyarakat hanya menerima saja pelayanan kesehatan

yang disediakan pemerintah atau instansi penyelenggara

kesehatan lain,masyarakat tidak memiliki rasa mempunyai rasa

tanggung jawab terhadap kesehatan mereka sendiri.

Penyembuhan atau pengobatan penyakit hanya dianggap sebagai

barang pinjaman dari luar saja,sehingga mereka tidak belajar

apa-apa tentang penyakit dan pemeliharaan kesehatan. Pada hal ini

masyarakat pada hakikatnya ingin tau dan ingin belajar tentang

hal-hal kesehatan tersebut.

d) Partisipasi masyarakat didalam pelayanan kesehatan adalah

sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari bawah dengan

rangsangan dan bimbingan dari atas,bukan sesuatu yang

dpaksakan dari atas. Ini adalah sesuatu pertumbuhan yang alami

bukan pertumbuhan semu dan untuk sementara.

(29)

e) Partisipasi masyarakat akan menjamin suatu

perkembangan yang langsung, karena dasarnya

adalah kebutuhan dan kesadaran masyarakat

sendiri.

f) Melalui partisipasi, setiap anggota masyarakat

dirangsang untuk belajar berorganisasi, dan

mengambil peran yang sesuai dengan

kemampuanya masing-masing.

g) Partisipasi masyarakat sejalan dengan deklarasi

alam Ata, September 1978. Pasal 4 deklarasi

tersebut menyatakan bahwa “The people have

the right and duty to participace individually and

collectively in planning and implementation of

their health care”.

(30)

Elemen-elemen partisipasi

masyarakat

a.

Motivasi

Persyaratan utama masyarakat untuk berpartisipasi adalah

motivasi. Tanpa motivasi masyarakat akan sulit berpartisipasi

disegala program. Timbulnya motivasi harus dari masyarakat itu

sendiri sedangkan pihak luar hanya merangsang saja. Untuk itu

maka pendidikan kesehatan sangat dperlukan dalam rangka

merangsang tumbuhnya motivasi.

b. Komunikasi

Suatu komunikasi yang baik adalah yang dapat menyampaikan

pesan, ide dan informasi yang benar untuk masyarakat. Media

massa seperti TV,radio,poster,film,dan sebagainya. Sebagian

adalah dipandang sangat efektif untuk menyampaikan pesan

yang akhirnya dapat menimbulkan partisipasi.

(31)

c. Kooperasi

Kerja sama dengan instansi-instansi di luar kesehatan

masyarakat untuk menjalin team work antara masyarakat

dan instansi lain agar masyarakat mampu menumbuhkan

keinginan berpartisipasi.

d. Mobilisasi

Partisipasi itu bukan hanya terbatas pada tahap

pelaksanaan program. Partisipasi masyarakat dapat dimulai

sedini mungkin, dari identifikasi masalah, menentukan

prioritas,perencanaan program, pelaksanaan sampai

dengan monitoring dan program. Tidak hanya terbatas

pada bidang kegiatan saja melainkan bersifat multidisiplin

untuk melakukan suatu perubahan.

(32)

Strateg partisipasi masyarakat adalah

sebagai berikut :

a) Lembaga sosial desa atau lembaga kerja pembangunan masyarakat desa (LKPMD) adalah suatu wadah kegiatan antar disiplin ditingkat desa,tiap kelurahan atau desa biasanya mempunyai lembaga semacam ini. Tugas utama lembaga ini adalah merencanakan,merencanakan, dan mengefaluasi kegiatan-kegiatan pembangunan didesanya. Termasuk pembangunan dibidang kesehatan. Oleh karena itu,tenaga kesehatan dari puskesmas dapat memanfaatkan lembaga ini untuk menyalurkan idenya, dengan memasukan ide-idenya kedalam program LKPMD untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.

b) Program yang diberikan oleh puskesmas kelembaga ini tidak harus kesehatan,tetapi juga kegiatan-kegiatan non kesehatan untuk menambah kawasan masyarakat yang akhirnya akan menyokong program kesehatan misalnya pertanian,peternakan,pendidikan,dan lain-lain.

c) Puskesmas dapat di jadikan pusat kegiatan kegiatan kesehatan,walaupun pusat segala

perencanaannya adalah di desa (LPKMD), dan tugas tenaga kesehatan adalah sebagai motivator

dan dinamisatornya.

d) Dokter puskesmas atau petugas kesehatan lain dapat membentuk suatu team work yang baik dengan dinas-dinas atau instansi-instansi lain

e) Dalam pelaksanaan, program-program tersebut dapat dilakukan dari desa ke desa di sebagian

kecamatan tersebut. Hal ini untuk menjamin agar puskesmas dapat memonitor dan

membimbimbingnya dengan baik. Bilamana perlu dapat juga dilakukan membentuk suatu proyek sebagai percontohan desa alain sebagai pusat pengembangan.

f) Bila desa ini masih terlalu besar,maka dapat dari tingkat RT/RW, yang populasinya lebih kecil, sehingga memudahkan team kesehatan untuk mengorganisasinya.

(33)

d) Dokter puskesmas atau petugas kesehatan lain dapat

membentuk suatu team work yang baik dengan

dinas-dinas atau instansi-instansi lain

e) Dalam pelaksanaan, program-program tersebut dapat

dilakukan dari desa ke desa di sebagian kecamatan

tersebut. Hal ini untuk menjamin agar puskesmas dapat

memonitor dan membimbimbingnya dengan baik.

Bilamana perlu dapat juga dilakukan membentuk suatu

proyek sebagai percontohan desa alain sebagai pusat

pengembangan.

f) Bila desa ini masih terlalu besar,maka dapat dari tingkat

RT/RW, yang populasinya lebih kecil, sehingga

(34)

Metode yang dapat dipakai adalah

sebagai berikut :

a.

Pendekatan masyarakat, diperlukan untuk

memperoleh simpati masyarakat.pendekatan ini

terutama ditujukan kepada pimpinan masyarakat,baik

yang formal maupun informal.

b. Pengorganisasian masyarakat, dan pembentukan

panitia (tim).

– Koordinasi oleh lurah atau kepala desa

– Tim kerja yang dibentuk di tiap RT.

Anggota tim ini adalah pemuka-pemuka masyarakat RT yang bersangkutan,dan dipimpin oleh ketua RT.

c. Survey diri (community self survey)

(35)

d. Perencanaan program

Perencanaan dilakukan oleh masyarakat sendiri setelah mendengarkan presentasai survey diri dari tim kerja,serta telah menentukan bersama tentang prioritas masalah yang akan dipecahkan. Dalam merencanakan program ini, perlu diarahkan terbentuknya dana sehat dan jader

kesehatan. Kedua hal ini sangat penting dalam rangka pengembangan partisipasi masyarakat. Dana sehat, sebagai bentuk dari partisipasi dalam hal dana, juga merupakan motor penggerak program (sumber

dana).sedangkan kader kesehatan yang dasarnya adalah sukarela yang

merupakan bentuk partisipasi dalam hal daya juga merupakan dinamisator program.

e. Training

Training untuk para kader kesehatan sukarela harus dipimpi oleh dokter puskesmas. Di samping di bidang teknis-medis,training juga meliputi

managemen kecil-kecilan dalam mengolah program-program kesehatan tingkat desa serta system pencatatan,pelaporan, dan rujukan.

f. Rencana evaluasi

Dalam menyusun rencana evaluasi perlu ditetepkan criteria-kriteria

keberhasilan suatu program, secara sederhana dan mudah dilakukan oleh masyarakat atau kader kesehatan sendiri tentang keberhasilan proyek atau kegiatan tersebut.

(36)

Sumber :

• Effendi, Nasrul (1998) Dasar-Dasar Kesehatan

Masyarakat, Ed. 2, EGC, Jakarta

• Ryadi Slamet (1982) Ilmu Kesehatan

Masyarakat ; Dasar-Dasar Dan Sejarah

Perkembangannya, Ed. Revisi, Usaha

(37)

Terima Kasih

Materi dapat di download di

aatagustini.wordpress.com

Referensi

Dokumen terkait

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pesantren dalam mengikis fundamentalisme-radikal agama di Indonesia adalah mendirikan madrasah dengan sebagai sistem

Kontrol negatif yang digunakan etanol 96% jika etanol tersebut tidak memberikan daya hambat pada bakteri Shigella dysenteriae, maka dapat dikatakan zona hambat

L’UTILISATION DU SUPPORT AUDIOVISUEL DANS L’APPRENTISSAGE DE LA PRODUCTION ÉCRITE D’UN TEXTE DESCRIPTIF.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Adapun bentuk ia pada // iya pada // sebagai bentuk jamak persona ketiga digunakan oleh orang seusianya sama muda atau tua (banyak orang). Fungsi penggunaan

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan serta panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, berkah serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat

Dari hasil penerapan asuhan kebidanan dimulai dengan pengkajian, identifikasi diagnosa, intervensi dan implementasi pada klien NY “R” Hamil dengan pre eklamsia

Sedangkan dalam rentang tahun 1970-1995, Secara umum musik iringan Tari Jepin sudah menggunakan violin model standar Grand Amati yang sifatnya konvensional dan

Dalam sistem tenaga listrik dibutuhkan keseimbangan antara daya mekanis dan daya elektrik. Daya mekanik berupa penggerak awal pada generator, sedangkan besarnya daya elektrik