• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS BEBAN KERJA PADA PROSES PRODUKSI DI PABRIK KELAPA SAWIT PT. ANEKA INTI PERSADA, MINAMAS PLANTATION, TELUK SIAK ESTATE, RIAU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS BEBAN KERJA PADA PROSES PRODUKSI DI PABRIK KELAPA SAWIT PT. ANEKA INTI PERSADA, MINAMAS PLANTATION, TELUK SIAK ESTATE, RIAU."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS BEBAN KERJA PADA PROSES PRODUKSI DI PABRIK KELAPA SAWIT PT. ANEKA INTI PERSADA, MINAMAS PLANTATION, TELUK SIAK ESTATE, RIAU.

Oleh :

MUHAMMAD FAZRIANSYAH F14104106

2008

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ANALISIS BEBAN KERJA PADA PROSES PRODUKSI DI PABRIK KELAPA SAWIT PT. ANEKA INTI PERSADA, MINAMAS

PLANTATION, TELUK SIAK ESTATE, RIAU.

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

MUHAMMAD FAZRIANSYAH F14104106

2008

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN

ANALISIS BEBAN KERJA PADA PROSES PRODUKSI DI PABRIK KELAPA SAWIT PT. ANEKA INTI PERSADA, MINAMAS

PLANTATION, TELUK SIAK ESTATE, RIAU.

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

MUHAMMAD FAZRIANSYAH F14104106

Dilahirkan pada Bogor, 17 Oktober 1986

Bogor, Agustus 2008 Menyetujui,

Dr. Ir. M. Faiz Syuaib, MAgr Pembimbing Akademik

Mengetahui,

Dr. Ir. Wawan Hermawan, MS Ketua Departemen Teknik Pertanian

(4)

Muhammad Fazriansyah. F14104106. Analisis Beban Kerja pada Proses Produksi di Pabrik Kelapa Sawit PT. Aneka Inti Persada, Minamas Plantation, Teluk Siak Estate, Riau. Dibawah bimbingan : Dr. Ir. M. Faiz Syuaib, MAgr.

RINGKASAN

Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) merupakan tanaman penghasil minyak nabati yang paling produktif dibandingkan dengan seluruh tanaman penghasil minyak nabati lainnya. Agribisnis kelapa sawit adalah salah satu industri yang memiliki keunggulan kompetitif bagi Indonesia yang dapat bersaing di tingkat global (Pahan, 2006). Sumber daya manusia merupakan aset yang sangat penting bagi sebuah perusahaan karena kegiatan pengolahan di pabrik kelapa sawit sebagian masih memerlukan kerja manual, dimana manusia sebagai operator. Dengan demikian faktor manusia sangat berpengaruh terhadap efektivitas dan efisiensi produksi dalam proses pengolahan di pabrik kelapa sawit.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat beban kerja pada jenis pekerjaan manual dalam proses produksi di pabrik kelapa sawit.

Membandingkan tingkat beban kerja pada pekerja pengalaman dengan pekerja pemula serta membandingkan tingkat beban kerja pada pekerjaan yang dilakukan pada shift siang dengan shift malam. Hasil penelitian ini diharapkan pula dapat menjadi masukan untuk memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan aktivitas kerja khususnya yang berkaitan dengan sistem manusia-alat/mesin- lingkungan kerja di industri pengolahan kelapa sawit.

Pengertian ergonomika berasal dari bahasa yunani “ergon” (berarti kerja) dan ”nomos” (berarti hukum atau ilmu pengetahuan). Jadi secara bahasa ergonomika berarti ilmu kerja atau studi mengenai manusia yang berhubungan dengan lingkungan kerjanya. Ilmu ergonomika bertujuan mempelajari mengenai kemampuan dan keterbatasan manusia di tempat kerja meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja dengan memperbaiki interaksi manusia dengan produk, sistem dan lingkungan.

Fisiologi kerja adalah salah satu sub disiplin dalam ilmu ergonomika yang mengkaji tentang kondisi/reaksi fisiologi yang disebabkan beban atau tekanan (stress) eksternal saat melakukan suatu aktivitas kerja. Kajian fisiologi kerja sangat terkait dengan indikator-indikator metabolik, yang diantaranya adalah : (1) Cardiovascular (Denyut Jantung), (2) Respiratory (Pernafasan), (3) Body Temperature (Suhu Tubuh), dan (4) Muscular Act (Aktivitas Otot).

Menurut Bridger (2003) denyut jantung meningkat sesuai fungsi dari beban kerja dan konsumsi oksigen. Karena pengukuran denyut jantung lebih mudah untuk dilakukan dibandingkan dengan mengukur dengan metode oksigen, maka pengukuran denyut jantung yang sering digunakan untuk mengukur beban kerja (konsumsi energi). Dalam pengukuran denyut jantung diperlukan pengkalibrasian terhadap hasil pengukuran, karena kondisi fisiologis setiap manusia sangat bervariasi. Untuk pengkalibrasian pengukuran denyut jantung digunakan metode step test (metode langkah) dan metode ergometer.

Terdapat tiga tahap dalam pelaksanaan penelitian ini, yaitu (1) Penelitian pendahuluan, (2) pengukuran di lapangan, dan (3) pengolahan dan analisis data dengan menggunakan komputer. Pengukuran denyut jantung dilakukan dengan

(5)

menggunakan Heart Rate Monitor. Pekerjaan yang digunakan sebagai objek penelitian, yaitu pekerjaan pemuatan buah ke dalam lori pada stasiun Loading Ramp dan pekerjaan penyusunan lori kosong ke dalam rel pada stasiun Threshing.

Sebelum dilakukan pengukuran, setiap operator atau objek pengukuran melakukan proses kalibrasi step test agar dapat diperoleh nilai karakteristik fisik masing- masing operator tersebut. Setiap subjek penelitian dalam hal ini operator diambil datanya hingga 4 kali pengukuran (1 hari kerja sama dengan 1 kali pengukuran), dan pada tiap jenis kegiatan terdapat 2 subjek yang diamati.

Berdasarkan nilai Increase Rate Heart Rate, tingkat beban kerja pada pekerjaan pengisian buah ke dalam lori termasuk golongan kerja sedang - berat, sedangkan pekerjaan pada penyusunan lori kosong termasuk kerja sedang.

Pada pekerjaan pengisian buah ke dalam lori, terdapat perbedaan nilai beban kerja yang dialami oleh kedua operator yang dijadikan subjek pengukuran.

Perbedaan nilai beban kerja ini dipengaruhi oleh pengalaman kerja yang berbeda kedua operator tersebut. Hal yang sama terjadi pada pekerjaan penyusunan lori kosong, dimana operator yang berpengalaman mengalami beban kerja yang lebih rendah dibandingkan operator pemula. Oleh karena itu dapat diindikasikan bahwa pengalaman kerja mempengaruhi beban kerja yang diterima oleh seseorang.

Pada kedua jenis pekerjaan yang diteliti, nilai beban kerja pada shift siang lebih besar dibandingkan pada shift malam. Perbedaan nilai beban kerja pada kedua shift ini dipengaruhi oleh faktor internal dari tubuh manusia dan faktor eksternal dari lingkungan kerja. Faktor internal yang mempengaruhi adalah ritme circadian manusia dan faktor ekternal adalah suhu lingkungan tempat kerja.

Pada karakteristik fisik yang sama, beban kerja pada operator berpengalaman akan lebih rendah dibandingkan operator pemula. Pengalaman seseorang akan mempengaruhi keterlatihan dan kebiasaan seseorang dalam melakukan kerja.

Kata kunci : Beban Kerja, Kelapa Sawit.

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 17 Oktober 1986 sebagai anak dari pasangan Prof. Dr. Ir. Sudirman Yahya, Msc dan Dra. Jeni Juniati, Mhum dengan nama Muhammad Fazriansyah. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Penulis mulai menempuh pendidikan di SD Negeri Polisi I Bogor pada tahun 1992 dan tamat pada tahun 1998. Pada tahun 2001 penulis menyelesaikan pendidikan tingkat menengah pertama di SLTP Negeri 2 Bogor dan menyelesaikan pendidikan menengah umum di SMU Negeri 1 Bogor pada tahun 2004. Pada tahun yang sama penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur SPMB pada departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. Selama menjadi mahasiswa, penulis menjadi anggota pengurus Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian (HIMATETA) pada tahun 2005/2006; menjadi ketua klub basket FATETA (FBC) pada tahun 2007/2008.

Pada tahun 2007 penulis melakukan praktek lapang (PL) di PT.

Perkebunan Nusantara V, Riau dengan judul praktek lapang Mesin-mesin Pengolahan dan Aspek K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) pada Industri Pengolahan Kelapa Sawit di PT. Perkebunan Nusantara V, Riau.

Dan pada tahun 2008 penulis menyelesaikan penelitiannya dengan judul Analisis Beban Kerja pada Proses Produksi di Pabrik Kelapa Sawit PT. Aneka Inti Persada, Minamas Plantation, Teluk Siak Estate, Riau.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis Beban Kerja pada Proses Produksi di Pabrik Kelapa Sawit PT. Aneka Inti Persada, Minamas Plantation, Teluk Siak Estate, Riau.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang tulus kepada :

1. Ayah dan Ibu yang telah memberikan bantuan, dorongan, dan doa sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Kakakku Aci dan Adikku Fikri atas pengertian dan bantuannya selama menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Ir. M. Faiz Syuaib, M.Agr selaku dosen pembimbing skripsi atas bimbingan, masukan, dan pengertiannya dalam penyusunan skripsi.

3. Bapak Wahyu selaku Manager Mill di Pabrik Kelapa Sawit PT. Aneka Inti Persada, Minamas Plantation atas kerendahan hatinya mengizinkan penulis melakukan penelitian di Pabrik Kelapa Sawit yang Bapak pimpin.

4. Seluruh dosen dan staf administrasi departemen Teknik Pertanian IPB.

5. Seluruh staf dan karyawan PKS PT. Aneka Inti Persada, Minamas Plantation, Teluk Siak Estate, terutama kepada Abang Haris, Pak Samosir, Abang Andri dan Abang Fuad yang bersedia menjadi subjek pengukuran penelitian ini.

6. Saudara-saudaraku Anan, Noe, Tania, Nana, Tami, Nera, Winda, Neno, Hesti, Tya, Udin, Ari, Arip, Raja, Badar, Ambi, Sukris, dan seluruh keluargaku Teknik Pertanian 41 atas bantuan, dorongan serta doa selama penyusunan skripsi ini Terima kasih atas suka dan duka selama ini, dengan adanya kalian hidup ini tak hanya sekedar bernafas. Ronal dan Ludy terima kasih untuk semua perjuangan yang kita jalankan bersama.

7. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga informasi yang diperoleh dari skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi kita semua, amin.

Bogor, Agustus 2008 Penulis

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 2

C. Manfaat Bagi Perusahaan ... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kelapa Sawit ... 4

B. Pengolahan Kelapa Sawit ... 4

C. Mesin-mesin Pengolahan Kelapa Sawit ... 6

D. Ergonomika ... 8

E. Kapasitas Kerja Fisik dan Pengukuran Denyut Jantung... 9

F. Metode Step Test ... 10

III. METODOLOGI A. Tempat dan Waktu ... 11

B. Peralatan ... 11

C. Metode Penelitian ... 11

1. Penelitian Pendahuluan ... 11

2. Pengukuran Denyut Jantung ... 12

3. Kalibrasi Subjek ... 13

4. Pemuatan Buah ... 14

5. Penyusunan Lori ... 15

6. Pengolahan Data ... 16

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penelitian Pendahuluan ... 22

1. Kondisi Kerja dan Lingkungan Kerja ... 22

(9)

iii

2. Aktivitas Kerja Manual Subjek Penelitian ... 22

B. Penelitian Utama ... 25

1. Proses Kalibrasi Subjek Pengukuran (Step Test) ... 25

2. Pemuatan Buah ... 31

3. Penyusunan Lori ... 42

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 55

VI. DAFTAR PUSTAKA ... 56

VII . LAMPIRAN ... 58

(10)

DAFTAR TABEL

Teks

No. Halaman

1. Tabel Konversi BME Ekuivalen dengan VO2

Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh ... 18

2. Kategori Pekerjaan Berdasarkan IRHR ... 20

3. Karakteristik Subjek Pengukuran pada Pekerjaan Pemuatan Buah ... 25

4. Karakteristik Subjek Pengukuran pada Pekerjaan Penyusunan Lori ... 25

5. Tabel Hubungan P dengan IRHR Berdasarkan Hasil Step Test pada Subjek Pengukuran Pemuatan Buah ke Dalam Lori ... 30

6. Tabel Hubungan P dengan IRHR Berdasarkan Hasil Step Test pada Subjek Pengukuran Penyusunan Lori Kosong ... 31

7. Data Hasil Pengukuran HR dan IRHR pada Operator A ... 37

8. Data Hasil Pengukuran HR dan IRHR pada Operator B ... 37

9. Energy Cost pada Operator A ... 38

10. Energy Cost pada Operator B ... 38

11. Fungsi-fungsi Tubuh yang Memiliki Ritme Circadian ... 40

12. Data Hasil Pengukuran HR dan IRHR pada Operator C ... 48

13. Data Hasil Pengukuran HR dan IRHR pada Operator D ... 48

14. Energy Cost pada Operator C ... 49

15. Energy Cost pada Operator D ... 50

Referensi

Dokumen terkait

Interval panen lebih dari 9 hari di Divisi III Kebun Pinang Sebatang disebabkan oleh produksi buah yang tinggi, kondisi cuaca yang tidak mendukung pada waktu pelaksanaan

Angka kerapatan panen digunakan untuk mengetahui taksasi hasil produksi TBS yang akan dipanen dikalikan dengan berat janjang rata-rata (BJR) dan jumlah pohon kelapa sawit di blok

Kegiatan magang di Kebun Mandah menambah wawasan pada aspek teknis maupun aspek manajerial pada perkebunan kelapa sawit khususnya dalam aspek manajemen panenPenerapan

Mandor melaporkan permasalahan yang ada saat pekerjaan kemarin baik dari pekerjaan pengendalian gulma air (sanitasi KCB/KCB baru dan KUT), pekerjaan muat buah maupun

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis potensi ekonomi dan tingkat kelayakan penerapan pengolahan air limbah pabrik kelapa sawit (ALPKS) dan tandan kosong kelapa sawit

Pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME) melalui fermentasi anaerob menggunakan digester dua tahap dapat menurunkan beban pencemaran

Analisa Efisiensi Produksi Pada Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit di PT.. Gersindo Minang Plantation, Kecamatan

Evaluasi waktu kerja, beban kerja fisik, dan tingkat kelelahan karyawan Pabrik Kelapa Sawit XYZ dengan metode FTE, CVL dan