• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bimbingan Teknis Perencanaan Preservasi Jembatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Bimbingan Teknis Perencanaan Preservasi Jembatan"

Copied!
211
0
0

Teks penuh

(1)

1

REHABILITASI JEMBATAN DAN SPESIFIKASINYA

Subdit Teknik Jembatan

Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga

Bimbingan Teknis

Perencanaan Preservasi Jembatan

(2)

PRESERVASI JEMBATAN

upaya mempertahankan suatu struktur jembatan dari penurunan kualitas atau kerusakan, melalui kegiatan pemeliharaan rutin, berkala, rehabilitasi (perbaikan dan perkuatan) untuk mempertahankan dan mengembalikan

fungsi jembatan

(3)

JENIS-JENIS PRESERVASI JEMBATAN

Jenis pekerjaan preservasi jembatan dibagi menjadi:

 pemeliharaan rutin;

 pemeliharaan berkala; dan

 rehabilitasi dan penanganan besar.

(4)

1. Pemeliharaan Rutin

 Menjaga jembatan tetap seperti semula

 Pekerjaan yang berulang dan sederhana

 Dilakukan seumur jembatan

(5)

LINGKUP PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN

 pembersihan secara umum;

 membuang tumbuhan liar dan sampah;

 pembersihan dan melancarkan saluran air;

 penanganan kerusakan ringan drainase;

 pengecatan sederhana; dan

 pemeliharaan permukaan lantai kendaraan.

(6)

KEGIATAN PEMELIHARAAN RUTIN

 pembersihan secara menyeluruh dengan penyemprotan air bertekanan cukup tinggi pada elemen jembatan yang

dibersihkan.

 pembersihan tumbuhan liar, terutama pada daerah

perletakan/landasan, dinding batu atau beton dan disekitar struktur kayu. Pembersihan tersebut harus dilakukan pada

daerah kurang lebih tiga meter dari setiap sisi jembatan. Pada setiap pekerjaan pembersihan harus diperhatikan adanya

pengaruh yang mungkin terjadi seperti erosi yang disebabkan oleh kesalahan pemotongan tumbuhan yang ada; dan

 membersihkan/mencuci rambu-rambu lalu lintas, dan papan

nama jembatan .

(7)

KEGIATAN PEMELIHARAAN RUTIN

membersihkan tanah, kerikil, pasir dan sebagainya dari tempat-tempat yang seharusnya tidak ada dan yang mungkin berpengaruh dan dapat membahayakan, seperti pada:

 semua drainase;

 lantai dan sambungan siar muai;

 daerah sekitar perletakan/landasan;

 semua komponen rangka yang menahan kotoran dan sampah;

 tiang sandaran dan sandarannya;

 gelagar melintang;

 ikatan angin horizontal;

 sayap pada gelagar dan diafragma yang berbentuk rangka;

 kabel pendukung pada pylon jembatan gantung;

 bagian atas tembok kepala;

 lubang suling-suling di kepala jembatan; dan

 pembersihan sampah-sampah yang masih sedikit, dan mulai mengganggu kelancaran aliran

sungai.

(8)

Kendaraan untuk

pemeliharaan

(9)
(10)

Tumpukan Sampah

(11)

kebocoran pada bagian atas lantai

Tumbuhan di sekitar trotoar

(12)

Tumbuhan liar pada

jembatan

(13)

Korosi baja bangunan pelengkap

Kondisi railing

yang baik

(14)

Bocornya pipa drainase

Lepasnya pipa cucuran

(15)

Perbaikan gompal

(16)
(17)

Daftar elemen

No. Uraian Level 2 No. Uraian level 3 No. Uraian Level 4

2.200 Aliran sungai / timbunan

3.210 Aliran sungai 4.211 Tebing sungai

3.230 Tanah timbunan

4.231 Timbunan jalan pendekat 4.232 Drainase-timbunan

4.233 Lapisan perkerasan

2.300 Bangunan bawah

3.320 Kepala jembatan/

pilar

4.323 Dinding penahan tanah (kepala jembatan) 4.324 Tembok sayap 4.325 Balok kepala 4.329 Drainase dinding

2.400 Bangunan atas

3.450 Rangka 4.462 Batang tepi bawah

3.500 Sistem lantai

4.505 Jalur roda

Kendaraan (Lantai kayu) 4.506 Trotoar/kerb

4.507 Pipa cucuran

3.600 Sambungan/ siar muai

4.602 Sambungan/siar muai baja profil

3.610 Perletakan 4.611 Landasan baja

3.700 Bangunan pelengkap

4.711 Rambu-rambu dan tanda-tanda

4.713 Papan nama 4.714 Patung

4.721 Lampu penerangan 4.722 Tiang lampu

2.800 Gorong- gorong

3.810 Gorong-gorong persegi

3.820 Gorong-gorong pipa

3.830 Gorong-gorong

pelengkung

(18)

 Usaha untuk menjaga jembatan tetap dalam kondisi dan daya layan yang baik setelah

pembangunan

 Kegiatan pemeliharaan berkala yang diduga / terencana

 Perbaikan sederhana

2. Pemeliharaan Berkala

(19)

KEGIATAN PEMELIHARAAN BERKALA

kegiatan pemeliharaan yang dapat diperkirakan, dilakukan pada tenggang waktu yang direncanakan; dan

penanganan/perbaikan yang cukup berarti.

Kegiatan pemeliharaan yang dapat diperkirakan mencakup hal-hal sebagai berikut:

 pengecatan ulang;

 pelapisan permukaan aspal;

 penggantian lantai kayu;

 penggantian kayu jalur roda kendaraan;

 pembersihan menyeluruh jembatan;

 pemeliharaan/penggantian peletakan/landasan; dan

 penggantian sambungan siar muai.

(20)

PENANGANAN KECIL

 memperbaharui bagian-bagian dan elemen-elemen kecil;

 memperbaiki pegangan sandaran dan pagar pengaman;

 menjalankan memperbaiki bagian-bagian yang seharusnya dapat bergerak;

 memperkuat bagian struktural seperlunya;

 memperbaiki longsor dan erosi tebing; dan

 melakukan pengamanan terhadap bangunan bawah

jembatan terhadap gerusan aliran sungai.

(21)

Pemeliharaan berkala terencana/yang dapat diperkirakan

 Pekerjaan ini mencakup hal-hal sebagai berikut:

 melindungi bagian-bagian baja dari korosi;

 memberi tanda pada elemen tertentu;

 mengarahkan lalu lintas;

 melindungi kayu terhadap pembusukan dan serangga; dan

 melindungi beton terhadap kelembaban.

(22)

Pengecatan

(23)

Pengecatan

(24)

Kurang baiknya

permukaan aspal

(25)

Korosi Tiang Pancang Pipa Baja

(26)

Korosi struktur Baja

(27)

Elemen yang memerlukan pemeliharaan berkala

Daftar Elemen

Level 2 Level 3

2.300 Bangunan

bawah

3.310 Fondasi

3.320 Kepala jembatan/

pilar

2.400 Bangunan atas

3.410 Sistem gelagar 3.450 Rangka

3.480 Jembatan gantung/beruji kabel (cable stayed) 3.500 Sistem lantai

3.600 Sambungan siar muai 3.610 Perletakan

3.620 Sandaran

3.700 Bangunan pelengkap

(28)

Elemen untuk penanganan Ringan/sederhana

Daftar Elemen

Level 2 Level 3 level 4

2.200 Aliran Sungai/ Tanah Timbunan

3.210 Aliran Sungai

4.211 Tebing Sungai 4.212 Aliran Air Utama

4.213 Daerah genangan banjir

3.220

Bangunan Pengaman

4.221 Krib

4.222 Bottom Controller 4.223 Talud

4.224 Turap 4.225 Fender

4.226 Dinding Penahan Tanah 4.227 Pengamanan dasar sungai 4.228 Tiang pengaman

4.229 Pagar pengaman

3.230

Tanah Timbunan

4.231 Timbunan Jalan Pendekat 4.232 Drainase – Timbunan 4.233 Lapisan Perkerasan 4.234 Pelat Injak

4.235 Tanah Bertulang

2.300 Bangunan Bawah 3.230

Kepala Jembatan / Pilar

4.322 Pilar dinding/kolom

4.323 Dinding penahan tanah (kepala jembatan)

4.324 Tembok sayap 4.325 Balok kepala

4.326 Balok penahan gempa/stoper lateral 4.327 Penunjang/pengaku

4.328 Penunjang sementara 4.329 Drainase dinding 4.330 Tembok kepala 4.331 Balok tiang

(29)

Daftar Elemen

Level 2 Level 3 Level 4

2.400 Bangunan atas

3.500 Sistem lantai

4.504 Balok Tepi

4.505 Jalur Roda Kendaraan (Lantai kayu) 4.506 Trotoar/ kereb

4.507 Pipa Cucuran 4.508 Drainase Lantai 4.509 Lapis permukaan 4.510 Pelat Beton acuan lantai

3.600 Sambungan/siar muai

4.601 Sambungan/siar muai baja 4.602 Sambungan/siar muai baja profil 4.603 Sambungan/siar muai Karet 4.604 Sambungan/siar muai aspal 4.605 Sambungan/siar muai lain

3.610 Perletakan

4.611 Landasan Baja 4.612 Landasan Karet 4.613 Landasan Pot

4.614 Bantalan Mortar/Plat Dasar 4.615 Baut Pengikat (angkur gempa) 4.616 Karet penahan gempa

3.620 Sandaran

4.621 Tiang Sandaran 4.622 Sandaran horizontal 4.623 Penunjang Sandaran 4.624 Tembok sandaran

3.700 Perlengkapan

4.701 Batas-batas ukuran

4.711 Rambu-rambu dan Tanda-tanda 4.712 Marka Jalan

4.715 parapet/tembok sedada 4.722 Tiang Lampu

4.723 Kabel Listrik 4.731 Utilitas 4.741 Median

2.800 Gorong-gorong 3.810 Gorong-gorong persegi

3.820 Gorong-g orong pipa

3.830Gorong-gorong pelengkung

(30)

Penggantian bagian-bagian kecil

Daftar Elemen

Level 3 Level 4

3.200 Bangunan pengaman 4.228 Tiang pengamanan 4.229 Pagar pengamanan 3.500 Sistem Lantai 4.507 Pipa cucuran

3.600 Sambungan lantai 4.603 Sambungan siar muai karet

3.610 Perletakan 4.611 Landasan baja

3.700 Perlengkapan

4.711 Rambu-rambu dan Tanda- tanda

4.713 Papan Nama 4.714 Patung

4.721 Lampu Penerangan

(31)

Penanganan sementara

 membuat penyangga sementara di bagian bawah gelagar;

 penambahan baut untuk memperkuat komponen;

 menambah tiang pancang; dan

 memasang bangunan sementara di atas bangunan yang

sudah ada guna memindahkan beban bangunan atas yang

ada.

(32)

Penanganan darurat

 penanganan pada bagian awal pagar pengaman;

 pembuatan bangunan penahan tanah untuk menahan timbunan dan sebagainya;

 penanganan bangunan pengamanan aliran sungai;

 pembuatan pembatasan sementara Iainnya seperti mengalihkan lalu lintas ke jalan alternatif, pembatasan muatan, pembatasan lebar lajur kendaraan, dan

pembatasan kecepatan;

 pemasangan jembatan sementara; dan

 penggantian komponen.

(33)

REHABILITASI DAN PENANGANAN BESAR

Rehabilitasi dan penanganan besar mencakup pekerjaan pemeliharaan dalam skala yang lebih besar dan termasuk

pekerjaan pengalihan aliran sungai, penggantian

komponen/elemen, perkuatan dan penanganan besar lantai jembatan serta penanganan besar pada bangunan bawah yang memerlukan pemasangan bangunan pengaman

Pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi dan penanganan besar dilakukan apabila ditemukan kerusakan berat dengan

volume yang cukup besar.

(34)

PERALATAN UNTUK PRESERVASI

JEMBATAN

(35)

DAFTAR PERALATAN YANG DIPERLUKAN

Unit mobil, terdiri dari:

 truk;

 tangki air;

 boks alumunium; dan

 pompa air.

 Sumber daya listrik, terdiri dari:

 generator listrik 10 kVa;

PTO (Power Take Off); dan

 boks panel.

Kelengkapan kerja, terdiri dari:

 helm pengaman;

 kaca mata pengaman;

 pakaian kerja (Tahan air);

dan

 sabuk keselamatan.

(36)

Unit alat pemeliharaan, terdiri dari:

alat semprot air bertekanan (Water Pressure)150 bar;

 mesin potong rumput;

 selang panjang;

 kabel rol; dan

nosel semprot panjang (Spray Gun).

 Unit Pengecatan, terdiri dari:

kompresor;

penyemprot (Sprayer);dan

kuas.

 Unit alat kontrol, terdiri dari:

palu besi;

kunci momen (Torque Wrench).

Alat bantu kerja, terdiri dari:

 tangga alumunium;

 sekop; cangkul;

 sendok semen;

 pita ukur (5 m & 50 m); alat ukur digital;

 pengukur lebar retak;

 lampu senter;

 tali plastik; sikat baja;

 sabit pemotong; golok;

 ember plastik;

 tang jepit & pemotong;

obeng (Screw Driver); linggis; dan

 troli dan kereta dorong.

DAFTAR PERALATAN YANG

DIPERLUKAN

(37)

Tanda pengaman kerja, terdiri dari:

kerucut (Traffic Cone);

 rompi kerja;

 papan peringatan;

 rambu peringatan;

 pita kuning; dan

 bendera.

Unit alat penggantung, terdiri dari :

 tangga penggantung;

 rantai dan pengikat; dan

 lampu penerangan.

Pemonitoran/pengawasan, terdiri dari :

 komputer portabel (Laptop PC);

 kamera digital;

kamera video (Handycam); dan

 alat tulis.

DAFTAR PERALATAN YANG

DIPERLUKAN

(38)
(39)

JENIS-JENIS KERUSAKAN

Dibagi berdasarkan:

 Bahan dan elemen jembatan

Bedasarkan bahan:

 Pasangan batu bata

 Beton

 Baja

 Kayu

(40)

Kode kerusakan Bahan dan Kerusakan Pasangan batu bata

101 Pelapukan dan retak

102 Penggembungan atau perubahan bentuk 103 Pecah atau hilangnya bahan

Beton

201 Cacat pada beton termasuk terkelupas, sarang lebah, berongga, berpori dan kualitas beton yang jelek

202 Keretakan

203 Korosi pada tulangan baja

204 Kotor, berlumut, penuaan atau pelapukan beton 205 Pecah atau hilangnya bahan

206 Lendutan

Baja

301 Penurunan mutu cat

302 Korosi

303 Perubahan bentuk 304 Keretakan

305 Pecah atau hilangnya bahan 306 Elemen yang tidak benar 307 Kabel yang terurai

308 Lepasnya ikatan/sambungan Kayu

401 Cacat pada kayu akibat lapuk, serangan serangga, sobek, kerusakan mata kayu

402 Pecah atau hilangnya elemen 403 Penyusutan

404 Penurunan mutu pelapis permukaan

405 Lepasnya elemen

(41)

Kode Elemen dan Kerusakan

ALIRAN SUNGAI

501 Endapan/lumpur yang berlebihan

502 Sampah yang menumpuk dan terjadinya hambatan aliran sungai 503 Pengikisan pada daerah dekat Pilar atau Kepala Jembatan 504 Air sungai macet yang mengakibatkan terjadinya banjir

BANGUNAN PENGAMAN

511 Bagian yang hilang atau tidak ada TIMBUNAN

521 Gerusan

522 Retak/penurunan/penggembungan TANAH BERTULANG

531 Penggembungan pemiukaan

532 Retak, rontok, atau pecah dari panel tanah bertulang

ANGKER - JEMBATAN GANTUNG DAN JEMBATAN KABEL 541 Tidak stabil

KEPALA JEMBATAN DAN PILAR 551 Kepala Jembatan atau pilar bergerak

LANDASAN PENAHAN GEMPA 561 Elemen longgar atau hilang

LANDASAN/PERLETAKAN

601 Tidak cukupnya tempat untuk bergerak 602 Kedudukan landasan yang tidak sempuma 603 Mortar dasar retak atau rontok

604 Perpindahan yang berlebihan Perubahan (Deformasi) yang berlebihan 605 Aus karena umur Landasan pecah atau retak

606 Bagian yang rusak atau hilang

607 Kurangnya pelumasan pada landasan logam

(42)

Kode Elemen dan Kerusakan PELAT DAN LANTAI

701 Kesalahan sambungan lantai memanjang 702 Lendutan yang berlebihan

PIPA DRAINASE DINDING, PIPA CUCURAN DAN DRAINASE LANTAI 711 Pipa cucuran dan drainase lantai yang tersumbat

712 Elemen hilang atau tidak ada LAPISAN PERMUKAAN

721 Permukaan licin Permukaan yang kasar/berlubang 722 Retak pada lapisan permukaan

723 Lapisan permukaan yang bergelombang 724 Lapisan perkerasan yang berlebihan

TROTOAR/KERB

731 Permukaan trotoar yang licin 732 Lubang pada trotoar

733 Bagian hilang

SAMBUNGAN LANTAI

801 Kerusakan sambungan lantai yang tidak sama tinggi 802 Kerusakan akibat terisinya sambungan

803 pagian yang longgar/lepas ikatannya 805 Bagian yang hilang

806 Retak pada aspal karena perkerasan di sambungan lantai RAMBU-RAMBU LALU-LINTAS DAN MARKA JALAN 901 Kerusakan atau hilangnya batas-batas ukuran

RAMBU-RAMBU LALU-LINTAS DAN MARKA JALAN 911 Tulisan tidak nyata/jelas

912 Bagian yang hilang

LAMPU, TIANG LAMPU DAN KABEL LISTRIK 921 Rusaknya bahan/Penurunan mutu

922 Bagian yang hilang UTILITAS

931 Tidak berfungsi

(43)
(44)

Nilai kondisi pasangan batu atau bata dan penanganan yang direkomendasikan untuk

kerusakan 101 – retak

Nilai kondisi Penanganan yang direkomendasikan Nilai Kondisi < 3 Hanya pengamatan

Nilai Kondisi = 3

Lepaskan batu yang retak dan bersihkan adukan atau beton yang retak, lalu ganti dengan bahan yang baru. Pekerjaan ini dilakukan pada Pemeliharaan berkala.

Nilai Kondisi > 3

Keretakan ini mungkin akibat pergerakan

bangunan bawah. Lakukan pemeriksaan

khusus untuk menentukan jenis penanganan

secara menyeluruh. Pekerjaan yang cukup

besar ini dilaksanakan dalam pekerjaan

rehabilitasi.

(45)
(46)

PERBAIKAN PASANGAN BATU BATA

Permukaan pasangan batu atau bata yang lama harus benar- benar menjadi satu dengan permukaan yang baru. Hal

tersebut dilakukan dengan:

 bersihkan dan kasarkan permukaan yang terbuka agar terjadi suatu lekatan dengan permukaan baru;

 basahkan permukaan yang lama dan lapisi dengan lapisan air semen sebagai dasar penempatan bahan yang baru;

atau

 gunakan bahan perekat untuk beton lama dan beton baru

(47)

Kerusakan 102 - Penggembungan/perubahan bentuk dari pasangan batu/bata

Penanganan penggembungan yang sedikit

Penanganan secara umum adalah sebagai berikut:

 lepaskan pasangan batu atau bata yang rusak, periksa apakah terdapat tanah timbunan yang jenuh air atau tidak padat di belakang dinding pasangan batu atau bata;

 gantilah pasangan batu atau bata yang rusak dengan jenis bahan yang setara atau sama dengan aslinya dalam ukuran dan bentuknya. Yakinkan bahwa terdapat cukup lubang saluran air di sepanjang dinding; dan

 hubungan antara permukaan lama dengan baru harus ditangani dengan baik dan terikat dengan baik seperti diuraikan pada bagian "Cacat pada Beton"

(lihat Kerusakan 201).

(48)

Penanganan Perubahan bentuk atau penggembungan yang cukup besar

Tanah Timbunan Permukaan Jalan Dinding Penahan Yang Baru

Balok Beton Penahan

Beton Masif Sebagai Perkuatan Dinding Lama

Pelengkung Dinding Tegak Yang Lama

Dinding Lama

Yang Menggembung

(49)

Kerusakan 103 - Pecah atau hilangnya bahan pasangan batu atau bata

Penanganan secara umum adalah sebagai berikut:

•gantilah bagian yang hilang atau pecah;

•hubungan bagian yang lama dengan yang baru harus baik

(50)

SEKSI YANG BERKAITAN DALAM SPESIFIKASI

Nomor Mata Pembayaran

Uraian Satuan Pengukuran

8.6.(1) Pasangan Parapet Meter Kubik

8.6.(2) Penggantian dan perbaikan parapet Meter Kubik

Nomor Mata Pembayaran

Uraian Satuan

Pengukuran

9.3 (1) Pasangan Batu Meter Kubik

SEKSI 8.6. -PARAPET

SEKSI 9.6. – PASANGAN BATU

(51)

Kerusakan 201 – Cacat pada beton Cacat pada beton mencakup masalah-masalah sebagai

berikut:

 gompal beton;

 beton keropos; dan

 beton yang berongga.

(52)

Penanganan beton yang gompal

Beton yang gompal diperbaiki sebagai berikut:

 buang atau lepaskan semua bagian beton yang lepas dan rusak sampai bagian beton yang baik terlihat dan dalam keadaan bersih sampai batas beton bebas terkarbonasi/

lapuk;

 usahakan membersihkan beton sampai ± 15 mm di belakang baja tulangan agar didapat ikatan yang baik;

 bersihkan semua baja tulangan yang berkarat ringan permukaannya dan lapisi dengan cairan pelindung karat, dan yang berkarat berat diganti dengan baja tulangan yang baru dengan cara dilas;

 kaitkan atau ikatkan baja tulangan yang baru jika didapat bagian baja tulangan yang diameternya hilang lebih dari 20 %;

 pakailah bahan perekat pada permukaan beton lama yang kering dengan bahan cairan perekat beton (Bonding Agent) yang disetujui; dan

 pasang/ganti beton yang rusak, dan bentuklah beton baru dengan beton siap pakai

(prepacked) yaitu bahan semen grouting, sehingga didapat mutu selimut beton yang

sesuai dengan persyaratan.

(53)
(54)

KAITAN DENGAN SPESIFIKASI

Nomor Mata Pembayaran

Uraian Satuan Pengukuran

3.5.(1) 3.5.(2)

Penambalan (patching) – furnished

Perbaikan dengan cara grouting – furnished

Meter kubik

Meter Kubik

(55)

Pembersihan struktur beton yang

akan diperbaiki dimensinya

Beri tanda bagian struktur beton

yang akan diperbaiki sesuai dengan kerusakan yang terjadi

PERSIAPAN LAPANGAN

Persiapan permukaan struktur beton yang akan

dilakukan penambalan

Bersihkan bagian struktur beton

yang rusak

Buang bagian beton yang lemah

sampai mencapai bagian beton yang keras.

Periksa baja tulangan Apakah memerlukan

perbaikan

Perbaiki baja tulangan Baja tulangan yang memerlukan perbaikan:

dibersihkan dengan sikat kawat sampai tidak

ada bagian yang terlepas dari baja tulangan

Beri lapisan anti karat

Pastikan semua baja tulangan terlapisi dengan

baik

Tunggu sampai kering

Siapkan bahan campuran patching

Campur bahan patching sesuai dengan persyaratan dari pabrik pembuat

Perbaikan dimensi

Basahi permukaan struktur beton sampai

lembab

Lapisi permukaan beton dengan bahan

coating/ priming bonding agent

Tunggu sampai mongering sekitar 20 – 30

menit

Aplikasikan bahan patching sampai dimensi

yang diharapkan

Ratakan permukaan struktur

PEKERJAAN AKHIR (Finishing)

Lakukan curing sesuai dengan persyaratan selama bahan patching dalam proses pengikatan dan pengeringan

PELAKSANAAN

PATCHING

(56)

No Daftar Simak Kegiatan

Jenis Tindakan

Pihak Terkait

a b c

PELAKSANAAN PEKERJAAN

1 Periksa dan beri tanda bagian struktur beton yang akan diperbaiki dimensinya

Periksa x x

2 Bersihkan bagian struktur beton yang lemah sampai kedalaman struktur dengan mutu yang baik

Lakukan x

3 Periksa baja tulangan Periksa x x

4 Apabila berkarat, bersihkan karat dan perbaiki dan

beri lapisan pelindung anti karat Periksa x x

5 Periksa bagian struktur beton yang sudah di chipping

Periksa x x

6 Bersihkan dan permukaannya dilembabkan Lakukan x 7 Beri lapisan coating/priming bonding agent untuk

melekatkan bahan patching pada beton lama Lakukan x 8 Campur bahan patching sesuai persyaratan pabrik

pembuat

Lakukan x x

9 Pasangkan bahan patching sampai didapat dimensi yang diharapkan

Lakukan x

10 Ratakan permukaannya Lakukan x

11 Lakukan curing pada permukaan struktur beton yang sudah dipatching sesuai persyaratan pabrik pembuat selama proses pengikatan dan pengeringan bahan patching

Lakukan x x

12 Periksa dimensi dan permukaan struktur beton apakah sudah sesuai dengan desain

Periksa x x

Petugas terkait

a. Pemberi tugas

b. Pelaksana

c. Pengawas

(57)

Pembersihan struktur beton yang akan

diperbaiki dimensinya

Beri tanda bagian struktur beton yang

akan diperbaiki sesuai dengan kerusakan yang terjadi

PERSIAPAN LAPANGAN

Chipping bagian yang akan diperbaiki

sampai kedalaman beton yang padat

Lakukan chipping sampai 2 – 3 cm di

belakang baja tulangan.

Bersihkan perlukaan beton yang sudah

di chipping dan juga baja tulangan

Persiapan permukaan

struktur beton yang akan dilakukan penambalan

Periksa baja tulangan Apakah memerlukan

perbaikan

Perbaiki baja tulangan yang mempunyai diameter < 80 %

Pemasangan acuan

Siapkan acuan yang kuat untuk

menahan tekanan bahan grouting dengan dimensi yang disyaratkan

Acuan harus kedap air dan permukaan

yang licin

Acuan diberi lubang untuk memasukkan

bahan grouting dan lubang udara

Siapkan bahan campuran grouting

Campur bahan grouting sesuai dengan

persyaratan dari pabrik pembuat

Perbaikan dimensi

Basahi permukaan struktur beton sampai

lembab

Lapisi permukaan beton dengan bahan

coating/ priming bonding agent

Pompakan bahan grout dengan sempurna ke

dalam acuan

Pastikan semua bagian terisi dengan bahan

grout

Tutup lubang bekas pemompaan

PEKERJAAN AKHIR (Finishing)

Buka acuan setelah 3 hari

Lakukan curing sesuai dengan

persyaratan selama bahan patching dalam proses pengikatan dan pengeringan

Baja tulangan yang memerlukan perbaikan:

dibersihkan dengan sikat kawat sampai tidak

ada bagian yang terlepas dari baja tulangan

Beri lapisan anti karat

Pastikan semua baja tulangan terlapisi

dengan baik

Tunggu sampai kering

PEKERJAAN

GROUTING

(58)

Kerusakan 202 - Keretakan beton

Pertanyaan

 apakah yang menyebabkan keretakan?

 apakah didapati pergerakan pada keretakan tersebut.

Keretakan dapat disebabkan oleh:

 beban yang berlebih pada elemen tersebut. Dalam hal ini harus dilakukan perkuatan atau pembatasan muatan yang diterapkan pada struktur;

 tidak samanya penurunan yang terjadi. Dalam hal ini penurunan lebih lanjut harus dicegah dengan perkuatan fondasi;

 susut, terutama pada pelat lantai beton; dan

 kualitas beton yang rendah.

(59)

Penanganan retak tidak struktural

Jika retak tersebut lebih kecil dari 0,5 mm lebarnya:

 bersihkan retak tersebut dengan menggunakan sikat dan kemudian ditiup dengan angin yang bertekanan;

 perbaikan celah retak tersebut digunakan dengan injeksi bahan epoksi;

 perbaikan celah retak yang dilaksanakan dari bagian bawah

struktur harus menggunakan jenis injeksi anti gravitasi, dan

untuk perbaikan retak dilaksanakan dari bagian sisi atau

atas struktur dapat digunakan jenis injeksi lainnya.

(60)

Jika lebar retak antara 0,5 mm sampai dengan 3 mm:

 bentuklah pada bagian retak seperti huruf V atau U sampai kedalaman kurang lebih 5 mm kemudian bersihkan bagian tersebut;

 perbaikan celah retak ini dapat mengggunakan bahan grouting semen yang sesuai persyaratan; dan

Penanganan retak tidak struktural

(61)

DIBAGI DALAM 3 KRITERIA

Kriteria I:

 lebar retak berkisar antara 0,1 mm sampai dengan 0,25 mm dan mencakup daerah kurang dari 30% dari luas elemen yang

bersangkutan;

 tidak terjadi rembesan atau adanya bocoran air;

 mutu beton lantai tidak kurang dari 25 MPa;

 mutu beton pada gelagar, kepala jembatan, dan pilar tidak kurang dari 20 MPa;

 nilai kondisi elemen yang bersangkutan adalah 2.

KRITERIA KERUSAKAN RETAK

STRUKTURAL

(62)

PENANGANAN KRITERIA I

 penanganan keretakan dengan metode suntikan bahan perekat atau epoksi sehingga beton dapat berfungsi kembali dan

menjadi satu kesatuan kembali serta berfungsi sebagaimana mestinya.

 Penanganan retak harus mempertimbangkan terlebih dahulu lokasi dimana retak tersebut berada.

 Untuk retak pada lantai jembatan dan retak yang terjadi pada bagian bawah lantai maka perbaikan retak menggunakan alat penyuntik anti gravitasi, tetapi untuk retak yang dapat

ditangani/diperbaiki dari bagian atas atau sisi struktur dapat

digunakan alat suntik gravitasi atau anti gravitasi;

(63)

Kriteria II

 lebar retak kurang dari 2 mm dan mencakup daerah kurang lebih 50% dari luas elemen yang bersangkutan;

 tidak terjadi rembesan atau adanya bocoran air;

 diperlukan suatu perkuatan yang disebabkan terjadinya beban yang

berlebihan yang tidak dapat diterima oleh lantai atau gelagar akibat mutu beton yang tidak sesuai dengan persyaratan;

 mutu beton lantai tidak kurang dari 25 MPa;

 mutu beton gelagar, kepala jembatan, dan pilar tidak kurang dari 20 MPa;

 nilai kondisi elemen yang bersangkutan adalah 3.

KRITERIA KERUSAKAN RETAK

STRUKTURAL

(64)

PENANGANAN KRITERIA II

 penanganan keretakan dengan menggunakan metode suntikan bahan perekat epoksi ditambah dengan perkuatan untuk

menahan gaya momen atau gaya lintang yang tidak dapat ditahan lagi oleh elemen yang bersangkutan.

 Perkuatan tersebut dapat berupa:

 pelat baja atau bahan FRP yang direkatkan pada bagian bawah pelat lantai atau balok, biasanya pelat tersebut berfungsi untuk menahan gaya momen atau gaya lintang yang berlebihan, perkuatan tersebut dapat

juga berupa menambah balok baja atau gelagar pada bagian bawah lantai hal ini disebabkan adanya momen yang berlebihan yang tidak dapat

ditahan oleh lantai, untuk memperkecil bentangan yang ada

(65)

Kriteria III

 lebar retak lebih besar dari 2 mm dan mencakup daerah lebih dari 50% luas elemen tersebut;

 terjadi rembesan atau adanya bocoran air;

 mutu beton lantai kurang dari 25 MPa;

 mutu beton gelagar, kepala jembatan, pilar kurang dari 20 MPa; dan

 niIai kondisi elemen yang bersangkutan adalah 4

KRITERIA KERUSAKAN RETAK

STRUKTURAL

(66)

PENANGANAN KRITERIA III

 dalam hal ini mutu beton sudah tidak dapat dipertanggungjawabkan lagi,

 lebar keretakan juga sudah melampaui batas yang dapat diperbaiki sehingga apabila keadaan ini terjadi,

 beton pada elemen yang bersangkutan harus dibongkar untuk kemudian dicor kembali dengan beton yang sesuai persyaratan dan ukuran serta bentuknya seperti aslinya dengan

mempertimbangkan sebab-sebab terjadinya keretakan sebelumnya.

 Apabila terjadi sambungan antara permukaan beton lama dan beton baru, hal tersebut dapat ditangani sesuai dengan

penanganan kerontokan pada beton dengan Kerusakan 201.

(67)
(68)

Balloon Injection for Concrete Structure (BICS)

A method the enables

absolutely perfect repair

of crack.

(69)

Metoda BICS

Sistem p erbaikan retak

beton dengan cara ini

yaitu dengan sistem

penyuntikan sehingga

material epoxy dapat

masuk sampai retak

0,02 mm yang ada di

dalam beton

(70)

KINERJA METODA BICS

 Penyuntikan bahan grouting ke dalam setiap celah dan ujung retak

 Mengefisienkan waktu pelaksanaan

 Tekanan ke dalam celah retak terkontrol dengan baik

 Mudah untuk memastikan bahan tersuntik

sudah mengeras.

(71)

KINERJA BL-GROUT

• Mempunyai daya lekat yang sangat baik (Powerful Adhesive Force).

• Mempunyai daya penetrasi yamng

sangat kuat (Strong Penetrating Power)

• Mempunyai fleksibilitas yang ooptimum

(Optimum Flexibility)

(72)

HUBUNGAN ANTARA DIAMETER LUAR ALAT

SUNTIK DENGAN BERAT MATERIAL GROUTING

(73)

METODA KERJA PENYUNTIKAN BAHAN EPOXY

1.Sebelum grouting (0%)

(74)

1. PERSIAPAN PERMUKAAN Pembersihan permukaan yang

akan diperbaiki atau dikerjakan harus dibersihkan terlebih dahulu dengan mesin gurinda atau sikat kawat sehingga bebas dari

kotoran – kotoran atau bekas beton yang tidak sempurna

selebar 5 cm disekitar permukaan yang akan dilakukan perbaikan retak, pembersihan dilakukan pada sepanjang retakan.

Permukaan beton harus bebas dan bersih terhadap minyak, oli dan sejenisnya.

BICS METHOD

CONSTRUCTION METHOD

(75)

2. PELEKATAN ALAT PENYUNTIK

Dasar alat penyunitk harus dilekatkan sedemikian rupa

tepat ditengah permukaan yang retak dengan menggunakan bahan penutup (seal)

Jarak antara alat penyuntik tergantung pada lebar dan dalamnya retakan, sekitar 30 – 40 cm, sehingga jumlah alat penyuntik dapat seefisien mungkin.

BICS METHOD

CONSTRUCTION METHOD

(76)

BICS METHOD

CONSTRUCTION METHOD 4. Setelah jalur retakan tertutup semua dengan bahan penutup dan

bahan penutup mengeras maka dapat dilaksanakan tahap berikutnya yaitu : memasang alat penyuntik (BL INJECTOR) 5. Alat penyuntik harus terpasang melekat dengan baik pada

dasar alat penyuntik dan BL INJECTOR

3. PENUTUP RETAKAN Setelah dilakukan

pembersihan seperti yang disebutkan diatas, kemudian sepanjang jalur retakan yang ada ditutup dengan

menggunakan bahan penutup

(sealant) selebar 5 cm dan

tebal 3 mm

(77)

BICS METHOD

CONSTRUCTION METHOD

6. Setelah alat penyuntik terpasang maka dilakukan pencampuran bahan epoxy (BL GROUT) yang terdiri atas 2 komponen sesuai persayaratan dari pabrik pembuat.

Bahan epoxy (BL GROUT) yang telah tercampur (dengan perbandingan Base agent : hardener adalah 2 : 1 ) tersebut dimasukan kedalam alat penyuntik dengan suatu alat yang khusus sampai penuh dalam batas plastik penutup

balon yaitu : sampai balon penyuntik berdiameter 25 mm dan kemudian tahapan tersebut dilakukan terus sampai semua alat penyuntik terisi dengan bahan

epoxy (BL GROUT).

Pekerjaan tersebut harus terus diawasi dan dilakukan pemeriksaan pada setiap alat penyuntik apabila balon sudah mulai mengempis maka harus diisi lagi

dengan bahan epoxy dan seterusnya sehingga semua balon terisi dan tidak ada

lagi balon yang mengempis maka hal tersebut mengindikasikan bahwa semua

retakan sudah terisi penuh bahan epoxy ( BL GROUT )

(78)

BICS METHOD

CONSTRUCTION METHOD 7. Apabila semua balon telah terisi penuh dan tidak ada lagi

yang mengempis bahan epoxy akan mulai mengikat

(setting, menjadi keras). Proses setting tersebut akan

memerlukan waktu sekitar 3 jam.

(79)

BICS METHOD

CONSTRUCTION METHOD 8. Pemeriksaan bahan epoxy (BL

GROUT) setelah 3 jam.

(80)

BICS METHOD

CONSTRUCTION METHOD 9. Penyelesaian akhir dimulai dengan melepas alat penyuntik

setelah 1 hari selesainya pekerjaan penyuntikan bahan epoxy kedalam retakan.

Setelah alat penyuntik dan balon penyuntik dilepas dari tempat retakan kemudian dilakukan pelepasan atau

pembersihan bahan penutup retakan (sealant) sehingga

permukaan beton menjadi rata dan rapi.

(81)

Pekerjaan selesai (100%)

(82)
(83)

 Japan patent design

 Low pressure injection

 Max. 3kg/cm²

 High viscocity epoxy

 Penetrate up to 0.2mm

 Solvent free epoxy

 Slow setting

 Epoxy sealant

 Excelent bonding

(84)

concrete crack repair system \ anatomy of injector

(85)

crack bond system \ chemical properties of epoxy grout

Name Grout No.1

Specific gravity 1.12 ± 0.05 Viscosity (Pa-s, 25° C) 0.45 ± 0.05

Pot life (min,100g, 25° C) Min. 70 Compressive strength

(N/mm²)

Min. 70

Compressive elasticity modulus (N/mm²)

(1.3 ~ 1.5) x 10⁴

Bending strength (N/mm²)

Min. 50

Tensile strength (N/mm²) Min. 30 Tensile shear strength

(N/mm²)

Min. 11

Hardness (HdD) Min. 84

(86)

crack bondsystem \chemical properties of epoxy sealent

Name EPO BOND EP-3

Specific gravity 1.70 ± 0.05 Viscosity (Pa-s, 25° C) 8.5 ± 0.05

(pasta)

Pot life (min,100g, 25° C) Min. 60 Compressive strength

(N/mm²)

Min. 45

Compressive elasticity modulus (N/mm²)

(1.1 ~ 8.0) x 10⁴

Bending strength (N/mm²)

Min. 35

Tensile strength (N/mm²) Min. 20 Tensile shear strength

(N/mm²)

Min. 11

Hardness (HdD) Min. 80

(87)

crack bond system\ working procedure

Penandaan retak

(88)

Campurkan bahan selant dengan sempurna dan

aplikasikan untuk ketebalan 3 mm dan lebar 5 cm

crack bond system\ working procedure

(89)

Put the fitting on to center of crack line.

Take care the distance is 30cm between them

crack bond system\ working procedure

(90)

Pasangkan alat ke fitting untuk memasukkan bahan grouting

crack bond system\ working procedure

(91)

Campur bahan grout dan masukkan ke dalam alat dengan pompa.

crack bond system\ working procedure

(92)

Pemompaan ke dalam alat suntik.

crack bond system\ working procedure

(93)

Isi kembali alat suntik yang telah kosong agar alat tersebut dapat menekan bahan grout ke dalam retak. Lakukan hal tersebut

sampai alat suntik tetap penuh , berarti semua bagian retak sudah penuh dengan bahan grouting.

crack bond system\ working procedure

(94)

PERBAIKAN RETAK

DENGAN ALAT SUNTIK

ANTI GRAVITASI

(95)

PERBAIKAN RETAK

DENGAN ALAT SUNTIK

GRAVITASI

(96)

Mata pembayaran yang berkaitan

Nomor Mata Pembayaran

Uraian Satuan

Pengukuran

3.4.(1).

3.4.(2) 3.4.(3) 3.4.(4)

Cairan perekat (epoxy resin) Bahan penutup (sealant)

Alat penyuntik anti gravitasi Alat penyuntik gravitasi

Kilogram Kilogram

Buah

Buah

(97)

PROYEK : Pemeliharaan Jembatan Propinsi………

NO PAKET KONTRAK :………

NAMA PAKET : Pemeliharaan Jembatan

PROP/ KAB/ KODYA : ………….

ITEM PEMBAYARAN : 3.4.(1) PERKIRAAN VOL. PEK. :

JENIS PEKERJAAN : CAIRAN PEREKAT TOTAL HARGA (Rp.) :

SATUAN PEMBAYARAN : Kg % THD. BIAYA PROYEK :

No. KOMPONEN SATUAN PERKIRAAN HARGA JUMLAH

KUANTITAS SATUAN HARGA

(Rp.) (Rp.)

A. TENAGA

1 Pekerja Jam 0.7738 3,642.86 2,818.85 2 Tukang Jam 0.2579 5,214.29 1,344.77 3 Mandor Jam 0.2579 5,571.43 1,436.87

JUMLAH HARGA TENAGA 5,600.48

B. BAHAN

1 Cairan Perekat Kg 1.0550 329,000.00 347,095.00

JUMLAH HARGA BAHAN 347,095.00

C. PERALATAN

1 Pompa Injeksi Jam 0.2579 25,000.00 6,447.50 2 Hand Mixer Jam 0.0066 45,000.00 297.00 3 Genset Jam 0.0066 175,000.00 1,155.00 4 Alat Bantu Ls 1.0000 1,595.00 1,595.00

JUMLAH HARGA PERALATAN 9,494.50

D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN (A+B+C) 362,189.98

E. OVERHEAD & PROFIT 10% X D 36,219.00

F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D + E) 398,408.98

G. DIBULATKAN 398,400.00

(98)

PROYEK : Pemeliharaan Jembatan Propinsi………

NO PAKET KONTRAK :………

NAMA PAKET : Pemeliharaan Jembatan

PROP/ KAB/ KODYA : ………….

ITEM PEMBAYARAN : 7.20.4(b) PERKIRAAN VOL. PEK. :

JENIS PEKERJAAN : BAHAN PENUTUP TOTAL HARGA (Rp.) :

SATUAN PEMBAYARAN : Kg % THD. BIAYA PROYEK :

No. KOMPONEN SATUAN PERKIRAAN HARGA JUMLAH

KUANTITAS SATUAN HARGA

(Rp.) (Rp.)

A. TENAGA

1. Pekerja Jam 0.3818 3,642.86 1,390.84 2. Tukang Jam 0.1273 5,214.29 663.78 3. Mandor Jam 0.0636 5,571.43 354.34

JUMLAH HARGA TENAGA 2,408.97

B. BAHAN

1. Bahan Penutup (Seal) Kg 1.0550 218,000.00 229,990.00 2. Perancah M3 0.0100 700,000.00 7,000.00

3. Paku Kg 0.0500 8,500.00 425.00

JUMLAH HARGA BAHAN 237,415.00

C. PERALATAN

1. Alat bantu Ls 1.0000 1,820.00 1,820.00

JUMLAH HARGA PERALATAN 1,820.00

D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN (A+B+C) 241,643.97

E. OVERHEAD & PROFIT 10% X D 24,164.40

F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D + E) 265,808.36

G. DIBULATKAN 265,800.00

(99)

PROYEK

: Pemeliharaan Jembatan Propinsi………

NO PAKET KONTRAK :………

NAMA PAKET : Pemeliharaan Jembatan

PROP/ KAB/ KODYA : ………….

ITEM PEMBAYARAN : 7.20.4(c) PERKIRAAN VOL. PEK. :

JENIS PEKERJAAN : ALAT PENYUNTIK TOTAL HARGA (Rp.) :

SATUAN PEMBAYARAN : Bh % THD. BIAYA PROYEK :

No. KOMPONEN SATUAN PERKIRAAN HARGA JUMLAH

KUANTITAS SATUAN HARGA

(Rp.) (Rp.)

A. TENAGA

1. Pekerja Jam 0.1944 3,642.86 708.17 2. Tukang Jam 0.0778 5,214.29 405.67 3. Mandor Jam 0.0389 5,571.43 216.73

JUMLAH HARGA TENAGA 1,330.57

B. BAHAN

1. Alat Penyuntik Bh 1.0550 70,900.00 74,799.50

JUMLAH HARGA BAHAN 74,799.50

C. PERALATAN

1. Alat bantu Ls 1.0000 1,500.00 1,500.00

JUMLAH HARGA PERALATAN 1,500.00

D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN (A+B+C) 77,630.07

E. OVERHEAD & PROFIT 10% X D 7,763.01

F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D + E) 85,393.08

G. DIBULATKAN 85,390.00

(100)

Penanganan

Kerusakan 203 – Korosi baja tulangan

 bersihkan karat yang ada pada baja tulangan

 jika setelah dibersihkan ternyata luas tulangan berkurang hingga 20%, pada bagian tersebut harus ditambah tulangan yang baru dengan panjang

sambungan kurang lebih 300 mm pada tiap-tiap ujungnya dengan menyambungkannya secara mekanis atau dilas yang baik sehingga

pemindahan gaya yang ada tetap terjamin dengan baik. Posisi sambungan atau bagian sambungan harus ditempatkan di luar daerah tempal baja tulangan yang berkarat tersebut. Mungkin perlu membongkar sebagian beton agar terlihat baja tulangan yang tidak berkarat guna penyambungan tersebut;

 setiap baja tulangan yang mencuat harus dipotong paling sedikit 20 mm di bawah permukaan beton, kemudian beton diperbaiki sesuai dengan

kerusakan 201.

(101)

Penanganan

Kerusakan 204 – Aus, perubahan akibat cuaca dan umur atau penurunan mutu

 Jika kerusakan disebabkan oleh reaksi kimiawi seperti

karbonisasi atau serangan klorida, diperlukan pengujian untuk menetapkan luas dan dalamnya daerah yang terkena untuk kemudian dapat ditentukan banyaknya pembongkaran;

 Jika kerusakan disebabkan oleh karbonasi dan kedalamannya tidak lebih dari 25 mm, cukup dengan pengecatan bahan kedap air (waterproofing) pada bagian luar beton.

(102)

Penanganan Kerusakan 205 Pecah atau gompalnya beton

 elemen yang mengalami kelebihan gaya akibat pecahnya atau gompalnya sebagian dari elemen harus diperbaiki;

 gantilah bagian yang pecah tersebut dengan bahan

tambalan (patching atau grouting) yang sesuai spesifikasinya atau yang serupa atau sama dengan bentuk dan ukuran

yang ditetapkan dalam spesifikasi; dan

 apabila bagian yang pecah tersebut memerlukan

penggantian, hubungan antara permukaan yang baru dan

yang lama harus ditangani, sebagaimana diuraikan pada

penanganan sesuai dengan Kerusakan 201.

(103)
(104)

Kerusakan 206 – Lendutan struktur jembatan

Lendutan yang berlebihan dari elemen mungkin disebabkan oleh:

 beban yang berlebih;

 tumbukan; dan

 pergerakan acuan beton pada saat pengecoran.

(105)

TAHAPAN PERKUATAN STRUKTUR JEMBATAN

 Pemeriksaan detail (visual) jembatan sebagai langkah awal

 Pemeriksaan khusus jembatan untuk mengetahui kapasitas beban / muatan struktur jembatan

 Pemilihan jenis perkuatan

 Desain perkuatan sesuai dengan kapasitas yang disyaratkan

 Pelaksanaan perkuatan

 Uji beban dan getar untuk memastikan kapasitas desain

memenuhi syarat

(106)
(107)

PERKUATAN STRUKTUR BETON DENGAN

FRP

(108)

N = 0

c ≥ -0,002

TIDAK

c ≥ -0,002

x ≤ t MULAI

Data masukan : beton (fcd, Ec, co), tulangan baja (fyd, Es, As, s, so, uk), Lembaran CFRP (fLu, EL, AL, L, Lo), penampang (h, d, t, b1)

Lu = fLu

EL; L= L.(Lu-Lo) ; yd = fyd

Es

c = - L

h - x . h + co STOP

x = 0

N = A

L

. f

Lu

+ A

s

. f

yd

– f

cd

. b

1

. x . k

1 x = x + 0,01 m

k2 = 1 - 6,5 - (3.106. c)-1 1 + (1500.c)-1

s = L

h - x . ( d - x) + so , s max = s

L

Cetak :

x,

c, MR = AL . fLu . (h - k2 . x) + As . fyd . (d – k2 . x)

SELESAI

k1= 1000 6 . (500.c

2 + 3. c)

STOP

TIDAK TIDAK

k1= 1 + 1 1500.c

c ≥ -0,0035

STOP

TIDAK TIDAK

YA TIDAK

YA YA

YA

TIDAK

yd ≤ s max ≤ uk k2 = 1 - 750 . c + 4

2 . (500.c+ 3)

Penampang penampang memanjang regangan tegangan Gaya

Lihat video…

(109)

Fiber Reinforced Plastic (FRP)

(110)

garis netral

Prosedur perencanaan perkuatan dengan FRP hingga saat ini belum ada standar yang cukup lengkap.

Sebagai contoh berdasarkan dari untuk perhitungan momen pada saat ultimate, akan terjadi dua buah tipe keruntuhan yang dapat terjadi yaitu :

Keruntuhan pada beton sebelum FRP mengalami fraktur Dalam kondisi ini εt = εu = 0.003 dan εp < εpu

Fraktur pada FRP sebelum beton mengalami keruntuhan

Dalam kondisi ini εp = εpu dan εt < εu

(111)

Tahapan pelaksanaan :

1. Lumuri permukaan dengan bahan epoksi resin

2. Lekatkan bahan fiber pada 3. Fiber tersebut dilumuri kembali

4. Setelah bahan epoksi resin melewati masa setting awal, selanjutnya

diberikan lapis pelindung terhadap

pengaruh UV dan lingkungan

(112)

Perkuatan Tiang Pancang dengan FRP

(113)

PERKUATAN STRUKTUR BETON

DENGAN STEEL PLATE BONDING

(114)
(115)

METODE STEEL PLATE BONDING

METODE PELAKSANAAN

Pada metoda perkuatan ini, steel plates berperan

sebagai penyeimbang terhadap besi tulangan, direkatkan pada tegangan permukaan di slab beton dengan

menggunakan SHO-BOND GROUT, atau SHO-BOND CS.

FUNGSI

(1) Meningkatkan load-bearing capacity, dengan mengikat kan ke tegangan di sisi slab beton, steel plates menjadi penyeimbang ke besi tulangan.

(2) Pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan tanpa mengganggu lalu lintas.

CATATAN

Sebuah metoda modifikasi juga dapat dilihat dibawah.

Aplikasi ini untuk kasus dimana strengthening diperlukan

untuk searah, yaitu, apakah untuk perkuatan arah utama

atau distribusi arah tulangan.

(116)

METODE PELAKSANAAN

METODE STEEL PLATE BONDING

(117)

METODE PELAKSANAAN METODE STEEL PLATE BONDING

PEKERJAAN PERSIAPAN A. Pekerjaan Plat Baja

1. Permukaan plat baja dibersihkan dengan

menggunakan gurinda dan thinner.

2. Melubangi plat baja dan

memotong sesuai dengan

ukuran yang direncanakan.

(118)

METODE PELAKSANAAN METODE STEEL PLATE BONDING

B. Persiapan pelat:

1. Permukaan beton yang telah disuntik dengan bahan

perekat dibersihkan

terhadap sisa – sisa material lepas yang kemungkinan masih terdapat pada

permukaan beton tersebut dengan menggunakan mesin gerunda.

2. Pasang baut ankur ke pelat

slab.

(119)

METODE PELAKSANAAN METODE STEEL PLATE BONDING

METODE PENYUNTIKAN :

1. Plat baja diletakan dalam posisi 3 mm dari permukaan beton dan kemudian dilakukan pengencangan baut ankur yang telah terpasang pada posisi yang telah ditentukan.

2. Pembersihan bagian yang akan disealant dengan THINNER.

3. Plat baja harus terpasang dengan baik dan seluruh baut ankur dalam keadaan kencang dan sempurna.

4. Pasang pipa penyuntik dan pipa udara pada tempat yang sudah ditentukan dengan bahan sealant ( SHOBOND#101)

5. Seluruh pinggiran plat baja ditutup dengan bahan SHOBOND#101dan baut ankur ditutup menggunakan bolt cap (tutup baut) dengan disi bahan

sealant SHOBOND#101 .

6. Pengisian bahan SHOBOND GROUT kedalam celah anatara beton dengan plat baja

melalui pipa penyuntik..

(120)

METODE PELAKSANAAN Setelah pengisian celah anatara beton dan plat baja terisi penuh

dan 1 hari berikutnya seluruh pipa pengisi dan pipa udara dipotong / dibuang dengan gerinda hingga rapi

Setelah semuanya rapi, permukaan plat baja dibersihkan dengan thinner Kemudian dilakukan pengecatan

METODE STEEL PLATE BONDING

(121)

PEKERJAAN STEEL PLATE BONDING

TERDIRI ATAS BEBERAPA PEKERJAAN:

 Perbaiakan retak

 Bahan epoksi

 Bahan penutup (sealant)

 Alat suntik

 Perkuatan plat baja

 Pelat baja

 Bahan epoksi perekat pelat baja dan beton

 Pipa udara, pipa pengisi

 Baut angkur

 Pengecatan plat baja (dasar dan akhir)

(122)

PROYEK : Pemeliharaan Jembatan Propinsi………

NO PAKET KONTRAK :………

NAMA PAKET : Pemeliharaan Jembatan

PROP/ KAB/ KODYA : ………….

ITEM PEMBAYARAN : 7.20.5(1) PERKIRAAN VOL. PEK. :

JENIS PEKERJAAN : CAIRAN PEREKAT PLAT BAJA TOTAL HARGA (Rp.) :

SATUAN PEMBAYARAN : Kg % THD. BIAYA PROYEK :

No. KOMPONEN SATUAN PERKIRAAN HARGA JUMLAH

KUANTITAS SATUAN HARGA

(Rp.) (Rp.)

A. TENAGA

1. Pekerja Jam 0.6483 3,642.86 2,361.67 2. Tukang Jam 0.2161 5,214.29 1,126.81 3. Mandor Jam 0.2161 5,571.43 1,203.99

JUMLAH HARGA TENAGA 4,692.46

B. BAHAN

1. Cairan Perekat Plat Baja Kg 1.0550 329,000.00 347,095.00

JUMLAH HARGA BAHAN 347,095.00

C. PERALATAN

1. Pompa Injeksi Jam 0.2161 25,000.00 5,402.50 2. Hand Mixer Jam 0.0066 45,000.00 297.00 3. Genset Jam 0.0066 175,000.00 1,155.00 4. Alat Bantu Ls 1.0000 3,545.00 3,545.00

JUMLAH HARGA PERALATAN 10,399.50

D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN (A+B+C) 362,186.96

E. OVERHEAD & PROFIT 10% X D 36,218.70

F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D + E) 398,405.66

G. DIBULATKAN 398,400.00

(123)

PROYEK : Pemeliharaan Jembatan Propinsi………

NO PAKET KONTRAK :………

NAMA PAKET : Pemeliharaan Jembatan

PROP/ KAB/ KODYA : ………….

ITEM PEMBAYARAN : 7.20.5(2) PERKIRAAN VOL. PEK. :

JENIS

PEKERJAAN a : PLAT BAJA t=4,5 mm TOTAL HARGA (Rp.) :

SATUAN PEMBAYARAN : Kg % THD. BIAYA PROYEK :

No. KOMPONEN SATUAN PERKIRAAN HARGA JUMLAH

KUANTITAS SATUAN HARGA

(Rp.) (Rp.)

A. TENAGA

1. Pekerja Jam 0.0435 3,642.86 158.46 2. Tukang Jam 0.0218 5,214.29 113.67 3. Mandor Jam 0.0109 5,571.43 60.73

JUMLAH HARGA TENAGA

B. BAHAN

Plat Baja t = 4.5 mm Kg 1.0550 27,500.00 29,012.50

JUMLAH HARGA BAHAN

C. PERALATAN

1. Genset Jam 0.0109 175,000.00 1,907.50

2. Dril Engine Jam 0.0109 25,000.00 272.50 3. Alat Bantu Ls 1.0000 1,092.00 1,092.00

JUMLAH HARGA PERALATAN

D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN (A+B+C) 32,617.36

E. OVERHEAD & PROFIT 10% X D 3,261.74

F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D + E) 35,879.10

G. DIBULATKAN 35,870.00

Referensi

Dokumen terkait

yang digunakan untuk membuat sebuah Data Flow Diagram. Simbol Data

Peraturan Walikota Surabaya Nomor 26 Tahun 2009 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 7 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan

Riwayat penggunaan antibiotik 3 hari terakhir merupakan faktor risiko kolonisasi bakteri patogen potensial penyebab IDO ( S. coli ,. Enterobacter sp , Pseudomonas sp dan

Diabetes mellitus, keganasan hematologi, usia tua, jenis kelamin perempuan, terapi kortikosteroid, penggunaan antibiotik, pemakaian kateter dan perawatan di ICU

Dalam penelitian ini telah dilakukan sintesis nanokristalin paduan Co-Cr-Mo dengan menggunakan teknik pemaduan mekanik ( mechanical alloying). Waktu miling minimum

: Bahwa dengan ditetapkannya Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 035/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Keputusan Ketua Mahkamah

Kemungkinan penggunaan resin ini untuk mengadsorpsi nikel dan kobalt dari beberapa larutan hasil pelindian nikel laterit kadar rendah yang telah dikurangi kandungan ion besinya

Dari hasil-hasil penelitian terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan ibu rumah tangga be- kerja pada sektor non pertanian dalam me- ningkatkan