1
REHABILITASI JEMBATAN DAN SPESIFIKASINYA
Subdit Teknik Jembatan
Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga
Bimbingan Teknis
Perencanaan Preservasi Jembatan
PRESERVASI JEMBATAN
upaya mempertahankan suatu struktur jembatan dari penurunan kualitas atau kerusakan, melalui kegiatan pemeliharaan rutin, berkala, rehabilitasi (perbaikan dan perkuatan) untuk mempertahankan dan mengembalikan
fungsi jembatan
JENIS-JENIS PRESERVASI JEMBATAN
Jenis pekerjaan preservasi jembatan dibagi menjadi:
pemeliharaan rutin;
pemeliharaan berkala; dan
rehabilitasi dan penanganan besar.
1. Pemeliharaan Rutin
Menjaga jembatan tetap seperti semula
Pekerjaan yang berulang dan sederhana
Dilakukan seumur jembatan
LINGKUP PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN
pembersihan secara umum;
membuang tumbuhan liar dan sampah;
pembersihan dan melancarkan saluran air;
penanganan kerusakan ringan drainase;
pengecatan sederhana; dan
pemeliharaan permukaan lantai kendaraan.
KEGIATAN PEMELIHARAAN RUTIN
pembersihan secara menyeluruh dengan penyemprotan air bertekanan cukup tinggi pada elemen jembatan yang
dibersihkan.
pembersihan tumbuhan liar, terutama pada daerah
perletakan/landasan, dinding batu atau beton dan disekitar struktur kayu. Pembersihan tersebut harus dilakukan pada
daerah kurang lebih tiga meter dari setiap sisi jembatan. Pada setiap pekerjaan pembersihan harus diperhatikan adanya
pengaruh yang mungkin terjadi seperti erosi yang disebabkan oleh kesalahan pemotongan tumbuhan yang ada; dan
membersihkan/mencuci rambu-rambu lalu lintas, dan papan
nama jembatan .
KEGIATAN PEMELIHARAAN RUTIN
membersihkan tanah, kerikil, pasir dan sebagainya dari tempat-tempat yang seharusnya tidak ada dan yang mungkin berpengaruh dan dapat membahayakan, seperti pada:
semua drainase;
lantai dan sambungan siar muai;
daerah sekitar perletakan/landasan;
semua komponen rangka yang menahan kotoran dan sampah;
tiang sandaran dan sandarannya;
gelagar melintang;
ikatan angin horizontal;
sayap pada gelagar dan diafragma yang berbentuk rangka;
kabel pendukung pada pylon jembatan gantung;
bagian atas tembok kepala;
lubang suling-suling di kepala jembatan; dan
pembersihan sampah-sampah yang masih sedikit, dan mulai mengganggu kelancaran aliran
sungai.
Kendaraan untuk
pemeliharaan
Tumpukan Sampah
kebocoran pada bagian atas lantai
Tumbuhan di sekitar trotoar
Tumbuhan liar pada
jembatan
Korosi baja bangunan pelengkap
Kondisi railing
yang baik
Bocornya pipa drainase
Lepasnya pipa cucuran
Perbaikan gompal
Daftar elemen
No. Uraian Level 2 No. Uraian level 3 No. Uraian Level 4
2.200 Aliran sungai / timbunan
3.210 Aliran sungai 4.211 Tebing sungai
3.230 Tanah timbunan
4.231 Timbunan jalan pendekat 4.232 Drainase-timbunan
4.233 Lapisan perkerasan
2.300 Bangunan bawah
3.320 Kepala jembatan/
pilar
4.323 Dinding penahan tanah (kepala jembatan) 4.324 Tembok sayap 4.325 Balok kepala 4.329 Drainase dinding
2.400 Bangunan atas
3.450 Rangka 4.462 Batang tepi bawah
3.500 Sistem lantai
4.505 Jalur roda
Kendaraan (Lantai kayu) 4.506 Trotoar/kerb
4.507 Pipa cucuran
3.600 Sambungan/ siar muai
4.602 Sambungan/siar muai baja profil
3.610 Perletakan 4.611 Landasan baja
3.700 Bangunan pelengkap
4.711 Rambu-rambu dan tanda-tanda
4.713 Papan nama 4.714 Patung
4.721 Lampu penerangan 4.722 Tiang lampu
2.800 Gorong- gorong
3.810 Gorong-gorong persegi
3.820 Gorong-gorong pipa
3.830 Gorong-gorong
pelengkung
Usaha untuk menjaga jembatan tetap dalam kondisi dan daya layan yang baik setelah
pembangunan
Kegiatan pemeliharaan berkala yang diduga / terencana
Perbaikan sederhana
2. Pemeliharaan Berkala
KEGIATAN PEMELIHARAAN BERKALA
kegiatan pemeliharaan yang dapat diperkirakan, dilakukan pada tenggang waktu yang direncanakan; dan
penanganan/perbaikan yang cukup berarti.
Kegiatan pemeliharaan yang dapat diperkirakan mencakup hal-hal sebagai berikut:
pengecatan ulang;
pelapisan permukaan aspal;
penggantian lantai kayu;
penggantian kayu jalur roda kendaraan;
pembersihan menyeluruh jembatan;
pemeliharaan/penggantian peletakan/landasan; dan
penggantian sambungan siar muai.
PENANGANAN KECIL
memperbaharui bagian-bagian dan elemen-elemen kecil;
memperbaiki pegangan sandaran dan pagar pengaman;
menjalankan memperbaiki bagian-bagian yang seharusnya dapat bergerak;
memperkuat bagian struktural seperlunya;
memperbaiki longsor dan erosi tebing; dan
melakukan pengamanan terhadap bangunan bawah
jembatan terhadap gerusan aliran sungai.
Pemeliharaan berkala terencana/yang dapat diperkirakan
Pekerjaan ini mencakup hal-hal sebagai berikut:
melindungi bagian-bagian baja dari korosi;
memberi tanda pada elemen tertentu;
mengarahkan lalu lintas;
melindungi kayu terhadap pembusukan dan serangga; dan
melindungi beton terhadap kelembaban.
Pengecatan
Pengecatan
Kurang baiknya
permukaan aspal
Korosi Tiang Pancang Pipa Baja
Korosi struktur Baja
Elemen yang memerlukan pemeliharaan berkala
Daftar Elemen
Level 2 Level 3
2.300 Bangunan
bawah
3.310 Fondasi
3.320 Kepala jembatan/
pilar
2.400 Bangunan atas
3.410 Sistem gelagar 3.450 Rangka
3.480 Jembatan gantung/beruji kabel (cable stayed) 3.500 Sistem lantai
3.600 Sambungan siar muai 3.610 Perletakan
3.620 Sandaran
3.700 Bangunan pelengkap
Elemen untuk penanganan Ringan/sederhana
Daftar Elemen
Level 2 Level 3 level 4
2.200 Aliran Sungai/ Tanah Timbunan
3.210 Aliran Sungai
4.211 Tebing Sungai 4.212 Aliran Air Utama
4.213 Daerah genangan banjir
3.220
Bangunan Pengaman
4.221 Krib
4.222 Bottom Controller 4.223 Talud
4.224 Turap 4.225 Fender
4.226 Dinding Penahan Tanah 4.227 Pengamanan dasar sungai 4.228 Tiang pengaman
4.229 Pagar pengaman
3.230
Tanah Timbunan
4.231 Timbunan Jalan Pendekat 4.232 Drainase – Timbunan 4.233 Lapisan Perkerasan 4.234 Pelat Injak
4.235 Tanah Bertulang
2.300 Bangunan Bawah 3.230
Kepala Jembatan / Pilar
4.322 Pilar dinding/kolom
4.323 Dinding penahan tanah (kepala jembatan)
4.324 Tembok sayap 4.325 Balok kepala
4.326 Balok penahan gempa/stoper lateral 4.327 Penunjang/pengaku
4.328 Penunjang sementara 4.329 Drainase dinding 4.330 Tembok kepala 4.331 Balok tiang
Daftar Elemen
Level 2 Level 3 Level 4
2.400 Bangunan atas
3.500 Sistem lantai
4.504 Balok Tepi
4.505 Jalur Roda Kendaraan (Lantai kayu) 4.506 Trotoar/ kereb
4.507 Pipa Cucuran 4.508 Drainase Lantai 4.509 Lapis permukaan 4.510 Pelat Beton acuan lantai
3.600 Sambungan/siar muai
4.601 Sambungan/siar muai baja 4.602 Sambungan/siar muai baja profil 4.603 Sambungan/siar muai Karet 4.604 Sambungan/siar muai aspal 4.605 Sambungan/siar muai lain
3.610 Perletakan
4.611 Landasan Baja 4.612 Landasan Karet 4.613 Landasan Pot
4.614 Bantalan Mortar/Plat Dasar 4.615 Baut Pengikat (angkur gempa) 4.616 Karet penahan gempa
3.620 Sandaran
4.621 Tiang Sandaran 4.622 Sandaran horizontal 4.623 Penunjang Sandaran 4.624 Tembok sandaran
3.700 Perlengkapan
4.701 Batas-batas ukuran
4.711 Rambu-rambu dan Tanda-tanda 4.712 Marka Jalan
4.715 parapet/tembok sedada 4.722 Tiang Lampu
4.723 Kabel Listrik 4.731 Utilitas 4.741 Median
2.800 Gorong-gorong 3.810 Gorong-gorong persegi
3.820 Gorong-g orong pipa
3.830Gorong-gorong pelengkung
Penggantian bagian-bagian kecil
Daftar Elemen
Level 3 Level 4
3.200 Bangunan pengaman 4.228 Tiang pengamanan 4.229 Pagar pengamanan 3.500 Sistem Lantai 4.507 Pipa cucuran
3.600 Sambungan lantai 4.603 Sambungan siar muai karet
3.610 Perletakan 4.611 Landasan baja
3.700 Perlengkapan
4.711 Rambu-rambu dan Tanda- tanda
4.713 Papan Nama 4.714 Patung
4.721 Lampu Penerangan
Penanganan sementara
membuat penyangga sementara di bagian bawah gelagar;
penambahan baut untuk memperkuat komponen;
menambah tiang pancang; dan
memasang bangunan sementara di atas bangunan yang
sudah ada guna memindahkan beban bangunan atas yang
ada.
Penanganan darurat
penanganan pada bagian awal pagar pengaman;
pembuatan bangunan penahan tanah untuk menahan timbunan dan sebagainya;
penanganan bangunan pengamanan aliran sungai;
pembuatan pembatasan sementara Iainnya seperti mengalihkan lalu lintas ke jalan alternatif, pembatasan muatan, pembatasan lebar lajur kendaraan, dan
pembatasan kecepatan;
pemasangan jembatan sementara; dan
penggantian komponen.
REHABILITASI DAN PENANGANAN BESAR
Rehabilitasi dan penanganan besar mencakup pekerjaan pemeliharaan dalam skala yang lebih besar dan termasuk
pekerjaan pengalihan aliran sungai, penggantian
komponen/elemen, perkuatan dan penanganan besar lantai jembatan serta penanganan besar pada bangunan bawah yang memerlukan pemasangan bangunan pengaman
Pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi dan penanganan besar dilakukan apabila ditemukan kerusakan berat dengan
volume yang cukup besar.
PERALATAN UNTUK PRESERVASI
JEMBATAN
DAFTAR PERALATAN YANG DIPERLUKAN
Unit mobil, terdiri dari:
truk;
tangki air;
boks alumunium; dan
pompa air.
Sumber daya listrik, terdiri dari:
generator listrik 10 kVa;
PTO (Power Take Off); dan
boks panel.
Kelengkapan kerja, terdiri dari:
helm pengaman;
kaca mata pengaman;
pakaian kerja (Tahan air);
dan
sabuk keselamatan.
Unit alat pemeliharaan, terdiri dari:
alat semprot air bertekanan (Water Pressure)150 bar;
mesin potong rumput;
selang panjang;
kabel rol; dan
nosel semprot panjang (Spray Gun).
Unit Pengecatan, terdiri dari:
kompresor;
penyemprot (Sprayer);dan
kuas.
Unit alat kontrol, terdiri dari:
palu besi;
kunci momen (Torque Wrench).
Alat bantu kerja, terdiri dari:
tangga alumunium;
sekop; cangkul;
sendok semen;
pita ukur (5 m & 50 m); alat ukur digital;
pengukur lebar retak;
lampu senter;
tali plastik; sikat baja;
sabit pemotong; golok;
ember plastik;
tang jepit & pemotong;
obeng (Screw Driver); linggis; dan
troli dan kereta dorong.
DAFTAR PERALATAN YANG
DIPERLUKAN
Tanda pengaman kerja, terdiri dari:
kerucut (Traffic Cone);
rompi kerja;
papan peringatan;
rambu peringatan;
pita kuning; dan
bendera.
Unit alat penggantung, terdiri dari :
tangga penggantung;
rantai dan pengikat; dan
lampu penerangan.
Pemonitoran/pengawasan, terdiri dari :
komputer portabel (Laptop PC);
kamera digital;
kamera video (Handycam); dan
alat tulis.
DAFTAR PERALATAN YANG
DIPERLUKAN
JENIS-JENIS KERUSAKAN
Dibagi berdasarkan:
Bahan dan elemen jembatan
Bedasarkan bahan:
Pasangan batu bata
Beton
Baja
Kayu
Kode kerusakan Bahan dan Kerusakan Pasangan batu bata
101 Pelapukan dan retak
102 Penggembungan atau perubahan bentuk 103 Pecah atau hilangnya bahan
Beton
201 Cacat pada beton termasuk terkelupas, sarang lebah, berongga, berpori dan kualitas beton yang jelek
202 Keretakan
203 Korosi pada tulangan baja
204 Kotor, berlumut, penuaan atau pelapukan beton 205 Pecah atau hilangnya bahan
206 Lendutan
Baja
301 Penurunan mutu cat
302 Korosi
303 Perubahan bentuk 304 Keretakan
305 Pecah atau hilangnya bahan 306 Elemen yang tidak benar 307 Kabel yang terurai
308 Lepasnya ikatan/sambungan Kayu
401 Cacat pada kayu akibat lapuk, serangan serangga, sobek, kerusakan mata kayu
402 Pecah atau hilangnya elemen 403 Penyusutan
404 Penurunan mutu pelapis permukaan
405 Lepasnya elemen
Kode Elemen dan Kerusakan
ALIRAN SUNGAI
501 Endapan/lumpur yang berlebihan
502 Sampah yang menumpuk dan terjadinya hambatan aliran sungai 503 Pengikisan pada daerah dekat Pilar atau Kepala Jembatan 504 Air sungai macet yang mengakibatkan terjadinya banjir
BANGUNAN PENGAMAN
511 Bagian yang hilang atau tidak ada TIMBUNAN
521 Gerusan
522 Retak/penurunan/penggembungan TANAH BERTULANG
531 Penggembungan pemiukaan
532 Retak, rontok, atau pecah dari panel tanah bertulang
ANGKER - JEMBATAN GANTUNG DAN JEMBATAN KABEL 541 Tidak stabil
KEPALA JEMBATAN DAN PILAR 551 Kepala Jembatan atau pilar bergerak
LANDASAN PENAHAN GEMPA 561 Elemen longgar atau hilang
LANDASAN/PERLETAKAN
601 Tidak cukupnya tempat untuk bergerak 602 Kedudukan landasan yang tidak sempuma 603 Mortar dasar retak atau rontok
604 Perpindahan yang berlebihan Perubahan (Deformasi) yang berlebihan 605 Aus karena umur Landasan pecah atau retak
606 Bagian yang rusak atau hilang
607 Kurangnya pelumasan pada landasan logam
Kode Elemen dan Kerusakan PELAT DAN LANTAI
701 Kesalahan sambungan lantai memanjang 702 Lendutan yang berlebihan
PIPA DRAINASE DINDING, PIPA CUCURAN DAN DRAINASE LANTAI 711 Pipa cucuran dan drainase lantai yang tersumbat
712 Elemen hilang atau tidak ada LAPISAN PERMUKAAN
721 Permukaan licin Permukaan yang kasar/berlubang 722 Retak pada lapisan permukaan
723 Lapisan permukaan yang bergelombang 724 Lapisan perkerasan yang berlebihan
TROTOAR/KERB
731 Permukaan trotoar yang licin 732 Lubang pada trotoar
733 Bagian hilang
SAMBUNGAN LANTAI
801 Kerusakan sambungan lantai yang tidak sama tinggi 802 Kerusakan akibat terisinya sambungan
803 pagian yang longgar/lepas ikatannya 805 Bagian yang hilang
806 Retak pada aspal karena perkerasan di sambungan lantai RAMBU-RAMBU LALU-LINTAS DAN MARKA JALAN 901 Kerusakan atau hilangnya batas-batas ukuran
RAMBU-RAMBU LALU-LINTAS DAN MARKA JALAN 911 Tulisan tidak nyata/jelas
912 Bagian yang hilang
LAMPU, TIANG LAMPU DAN KABEL LISTRIK 921 Rusaknya bahan/Penurunan mutu
922 Bagian yang hilang UTILITAS
931 Tidak berfungsi
Nilai kondisi pasangan batu atau bata dan penanganan yang direkomendasikan untuk
kerusakan 101 – retak
Nilai kondisi Penanganan yang direkomendasikan Nilai Kondisi < 3 Hanya pengamatan
Nilai Kondisi = 3
Lepaskan batu yang retak dan bersihkan adukan atau beton yang retak, lalu ganti dengan bahan yang baru. Pekerjaan ini dilakukan pada Pemeliharaan berkala.
Nilai Kondisi > 3
Keretakan ini mungkin akibat pergerakan
bangunan bawah. Lakukan pemeriksaan
khusus untuk menentukan jenis penanganan
secara menyeluruh. Pekerjaan yang cukup
besar ini dilaksanakan dalam pekerjaan
rehabilitasi.
PERBAIKAN PASANGAN BATU BATA
Permukaan pasangan batu atau bata yang lama harus benar- benar menjadi satu dengan permukaan yang baru. Hal
tersebut dilakukan dengan:
bersihkan dan kasarkan permukaan yang terbuka agar terjadi suatu lekatan dengan permukaan baru;
basahkan permukaan yang lama dan lapisi dengan lapisan air semen sebagai dasar penempatan bahan yang baru;
atau
gunakan bahan perekat untuk beton lama dan beton baru
Kerusakan 102 - Penggembungan/perubahan bentuk dari pasangan batu/bata
Penanganan penggembungan yang sedikit
Penanganan secara umum adalah sebagai berikut:
lepaskan pasangan batu atau bata yang rusak, periksa apakah terdapat tanah timbunan yang jenuh air atau tidak padat di belakang dinding pasangan batu atau bata;
gantilah pasangan batu atau bata yang rusak dengan jenis bahan yang setara atau sama dengan aslinya dalam ukuran dan bentuknya. Yakinkan bahwa terdapat cukup lubang saluran air di sepanjang dinding; dan
hubungan antara permukaan lama dengan baru harus ditangani dengan baik dan terikat dengan baik seperti diuraikan pada bagian "Cacat pada Beton"
(lihat Kerusakan 201).
Penanganan Perubahan bentuk atau penggembungan yang cukup besar
Tanah Timbunan Permukaan Jalan Dinding Penahan Yang Baru
Balok Beton Penahan
Beton Masif Sebagai Perkuatan Dinding Lama
Pelengkung Dinding Tegak Yang Lama
Dinding Lama
Yang Menggembung
Kerusakan 103 - Pecah atau hilangnya bahan pasangan batu atau bata
Penanganan secara umum adalah sebagai berikut:
•gantilah bagian yang hilang atau pecah;
•hubungan bagian yang lama dengan yang baru harus baik
SEKSI YANG BERKAITAN DALAM SPESIFIKASI
Nomor Mata Pembayaran
Uraian Satuan Pengukuran
8.6.(1) Pasangan Parapet Meter Kubik
8.6.(2) Penggantian dan perbaikan parapet Meter Kubik
Nomor Mata Pembayaran
Uraian Satuan
Pengukuran
9.3 (1) Pasangan Batu Meter Kubik
SEKSI 8.6. -PARAPET
SEKSI 9.6. – PASANGAN BATU
Kerusakan 201 – Cacat pada beton Cacat pada beton mencakup masalah-masalah sebagai
berikut:
gompal beton;
beton keropos; dan
beton yang berongga.
Penanganan beton yang gompal
Beton yang gompal diperbaiki sebagai berikut:
buang atau lepaskan semua bagian beton yang lepas dan rusak sampai bagian beton yang baik terlihat dan dalam keadaan bersih sampai batas beton bebas terkarbonasi/
lapuk;
usahakan membersihkan beton sampai ± 15 mm di belakang baja tulangan agar didapat ikatan yang baik;
bersihkan semua baja tulangan yang berkarat ringan permukaannya dan lapisi dengan cairan pelindung karat, dan yang berkarat berat diganti dengan baja tulangan yang baru dengan cara dilas;
kaitkan atau ikatkan baja tulangan yang baru jika didapat bagian baja tulangan yang diameternya hilang lebih dari 20 %;
pakailah bahan perekat pada permukaan beton lama yang kering dengan bahan cairan perekat beton (Bonding Agent) yang disetujui; dan
pasang/ganti beton yang rusak, dan bentuklah beton baru dengan beton siap pakai
(prepacked) yaitu bahan semen grouting, sehingga didapat mutu selimut beton yang
sesuai dengan persyaratan.
KAITAN DENGAN SPESIFIKASI
Nomor Mata Pembayaran
Uraian Satuan Pengukuran
3.5.(1) 3.5.(2)
Penambalan (patching) – furnished
Perbaikan dengan cara grouting – furnished
Meter kubik
Meter Kubik
Pembersihan struktur beton yang
akan diperbaiki dimensinya
Beri tanda bagian struktur beton
yang akan diperbaiki sesuai dengan kerusakan yang terjadi
PERSIAPAN LAPANGAN
Persiapan permukaan struktur beton yang akan
dilakukan penambalan
Bersihkan bagian struktur beton
yang rusak
Buang bagian beton yang lemah
sampai mencapai bagian beton yang keras.
Periksa baja tulangan Apakah memerlukan
perbaikan
Perbaiki baja tulangan Baja tulangan yang memerlukan perbaikan:
dibersihkan dengan sikat kawat sampai tidak
ada bagian yang terlepas dari baja tulangan
Beri lapisan anti karat
Pastikan semua baja tulangan terlapisi dengan
baik
Tunggu sampai kering
Siapkan bahan campuran patching
Campur bahan patching sesuai dengan persyaratan dari pabrik pembuat
Perbaikan dimensi
Basahi permukaan struktur beton sampai
lembab
Lapisi permukaan beton dengan bahan
coating/ priming bonding agent
Tunggu sampai mongering sekitar 20 – 30
menit
Aplikasikan bahan patching sampai dimensi
yang diharapkan
Ratakan permukaan struktur
PEKERJAAN AKHIR (Finishing)
Lakukan curing sesuai dengan persyaratan selama bahan patching dalam proses pengikatan dan pengeringan
PELAKSANAAN
PATCHING
No Daftar Simak Kegiatan
Jenis Tindakan
Pihak Terkait
a b c
PELAKSANAAN PEKERJAAN
1 Periksa dan beri tanda bagian struktur beton yang akan diperbaiki dimensinya
Periksa x x
2 Bersihkan bagian struktur beton yang lemah sampai kedalaman struktur dengan mutu yang baik
Lakukan x
3 Periksa baja tulangan Periksa x x
4 Apabila berkarat, bersihkan karat dan perbaiki dan
beri lapisan pelindung anti karat Periksa x x
5 Periksa bagian struktur beton yang sudah di chipping
Periksa x x
6 Bersihkan dan permukaannya dilembabkan Lakukan x 7 Beri lapisan coating/priming bonding agent untuk
melekatkan bahan patching pada beton lama Lakukan x 8 Campur bahan patching sesuai persyaratan pabrik
pembuat
Lakukan x x
9 Pasangkan bahan patching sampai didapat dimensi yang diharapkan
Lakukan x
10 Ratakan permukaannya Lakukan x
11 Lakukan curing pada permukaan struktur beton yang sudah dipatching sesuai persyaratan pabrik pembuat selama proses pengikatan dan pengeringan bahan patching
Lakukan x x
12 Periksa dimensi dan permukaan struktur beton apakah sudah sesuai dengan desain
Periksa x x
Petugas terkait
a. Pemberi tugas
b. Pelaksana
c. Pengawas
Pembersihan struktur beton yang akan
diperbaiki dimensinya
Beri tanda bagian struktur beton yang
akan diperbaiki sesuai dengan kerusakan yang terjadi
PERSIAPAN LAPANGAN
Chipping bagian yang akan diperbaiki
sampai kedalaman beton yang padat
Lakukan chipping sampai 2 – 3 cm di
belakang baja tulangan.
Bersihkan perlukaan beton yang sudah
di chipping dan juga baja tulangan
Persiapan permukaanstruktur beton yang akan dilakukan penambalan
Periksa baja tulangan Apakah memerlukan
perbaikan
Perbaiki baja tulangan yang mempunyai diameter < 80 %
Pemasangan acuan
Siapkan acuan yang kuat untuk
menahan tekanan bahan grouting dengan dimensi yang disyaratkan
Acuan harus kedap air dan permukaan
yang licin
Acuan diberi lubang untuk memasukkan
bahan grouting dan lubang udara
Siapkan bahan campuran grouting
Campur bahan grouting sesuai dengan
persyaratan dari pabrik pembuat
Perbaikan dimensi
Basahi permukaan struktur beton sampai
lembab
Lapisi permukaan beton dengan bahan
coating/ priming bonding agent
Pompakan bahan grout dengan sempurna ke
dalam acuan
Pastikan semua bagian terisi dengan bahan
grout
Tutup lubang bekas pemompaan
PEKERJAAN AKHIR (Finishing)
Buka acuan setelah 3 hari
Lakukan curing sesuai dengan
persyaratan selama bahan patching dalam proses pengikatan dan pengeringan
Baja tulangan yang memerlukan perbaikan:
dibersihkan dengan sikat kawat sampai tidak
ada bagian yang terlepas dari baja tulangan
Beri lapisan anti karat
Pastikan semua baja tulangan terlapisi
dengan baik
Tunggu sampai kering
PEKERJAAN
GROUTING
Kerusakan 202 - Keretakan beton
Pertanyaan
apakah yang menyebabkan keretakan?
apakah didapati pergerakan pada keretakan tersebut.
Keretakan dapat disebabkan oleh:
beban yang berlebih pada elemen tersebut. Dalam hal ini harus dilakukan perkuatan atau pembatasan muatan yang diterapkan pada struktur;
tidak samanya penurunan yang terjadi. Dalam hal ini penurunan lebih lanjut harus dicegah dengan perkuatan fondasi;
susut, terutama pada pelat lantai beton; dan
kualitas beton yang rendah.
Penanganan retak tidak struktural
Jika retak tersebut lebih kecil dari 0,5 mm lebarnya:
bersihkan retak tersebut dengan menggunakan sikat dan kemudian ditiup dengan angin yang bertekanan;
perbaikan celah retak tersebut digunakan dengan injeksi bahan epoksi;
perbaikan celah retak yang dilaksanakan dari bagian bawah
struktur harus menggunakan jenis injeksi anti gravitasi, dan
untuk perbaikan retak dilaksanakan dari bagian sisi atau
atas struktur dapat digunakan jenis injeksi lainnya.
Jika lebar retak antara 0,5 mm sampai dengan 3 mm:
bentuklah pada bagian retak seperti huruf V atau U sampai kedalaman kurang lebih 5 mm kemudian bersihkan bagian tersebut;
perbaikan celah retak ini dapat mengggunakan bahan grouting semen yang sesuai persyaratan; dan
Penanganan retak tidak struktural
DIBAGI DALAM 3 KRITERIA
Kriteria I:
lebar retak berkisar antara 0,1 mm sampai dengan 0,25 mm dan mencakup daerah kurang dari 30% dari luas elemen yang
bersangkutan;
tidak terjadi rembesan atau adanya bocoran air;
mutu beton lantai tidak kurang dari 25 MPa;
mutu beton pada gelagar, kepala jembatan, dan pilar tidak kurang dari 20 MPa;
nilai kondisi elemen yang bersangkutan adalah 2.
KRITERIA KERUSAKAN RETAK
STRUKTURAL
PENANGANAN KRITERIA I
penanganan keretakan dengan metode suntikan bahan perekat atau epoksi sehingga beton dapat berfungsi kembali dan
menjadi satu kesatuan kembali serta berfungsi sebagaimana mestinya.
Penanganan retak harus mempertimbangkan terlebih dahulu lokasi dimana retak tersebut berada.
Untuk retak pada lantai jembatan dan retak yang terjadi pada bagian bawah lantai maka perbaikan retak menggunakan alat penyuntik anti gravitasi, tetapi untuk retak yang dapat
ditangani/diperbaiki dari bagian atas atau sisi struktur dapat
digunakan alat suntik gravitasi atau anti gravitasi;
Kriteria II
lebar retak kurang dari 2 mm dan mencakup daerah kurang lebih 50% dari luas elemen yang bersangkutan;
tidak terjadi rembesan atau adanya bocoran air;
diperlukan suatu perkuatan yang disebabkan terjadinya beban yang
berlebihan yang tidak dapat diterima oleh lantai atau gelagar akibat mutu beton yang tidak sesuai dengan persyaratan;
mutu beton lantai tidak kurang dari 25 MPa;
mutu beton gelagar, kepala jembatan, dan pilar tidak kurang dari 20 MPa;
nilai kondisi elemen yang bersangkutan adalah 3.
KRITERIA KERUSAKAN RETAK
STRUKTURAL
PENANGANAN KRITERIA II
penanganan keretakan dengan menggunakan metode suntikan bahan perekat epoksi ditambah dengan perkuatan untuk
menahan gaya momen atau gaya lintang yang tidak dapat ditahan lagi oleh elemen yang bersangkutan.
Perkuatan tersebut dapat berupa:
pelat baja atau bahan FRP yang direkatkan pada bagian bawah pelat lantai atau balok, biasanya pelat tersebut berfungsi untuk menahan gaya momen atau gaya lintang yang berlebihan, perkuatan tersebut dapat
juga berupa menambah balok baja atau gelagar pada bagian bawah lantai hal ini disebabkan adanya momen yang berlebihan yang tidak dapat
ditahan oleh lantai, untuk memperkecil bentangan yang ada
Kriteria III
lebar retak lebih besar dari 2 mm dan mencakup daerah lebih dari 50% luas elemen tersebut;
terjadi rembesan atau adanya bocoran air;
mutu beton lantai kurang dari 25 MPa;
mutu beton gelagar, kepala jembatan, pilar kurang dari 20 MPa; dan
niIai kondisi elemen yang bersangkutan adalah 4
KRITERIA KERUSAKAN RETAK
STRUKTURAL
PENANGANAN KRITERIA III
dalam hal ini mutu beton sudah tidak dapat dipertanggungjawabkan lagi,
lebar keretakan juga sudah melampaui batas yang dapat diperbaiki sehingga apabila keadaan ini terjadi,
beton pada elemen yang bersangkutan harus dibongkar untuk kemudian dicor kembali dengan beton yang sesuai persyaratan dan ukuran serta bentuknya seperti aslinya dengan
mempertimbangkan sebab-sebab terjadinya keretakan sebelumnya.
Apabila terjadi sambungan antara permukaan beton lama dan beton baru, hal tersebut dapat ditangani sesuai dengan
penanganan kerontokan pada beton dengan Kerusakan 201.
Balloon Injection for Concrete Structure (BICS)
A method the enables
absolutely perfect repair
of crack.
Metoda BICS
Sistem p erbaikan retak
beton dengan cara ini
yaitu dengan sistem
penyuntikan sehingga
material epoxy dapat
masuk sampai retak
0,02 mm yang ada di
dalam beton
KINERJA METODA BICS
Penyuntikan bahan grouting ke dalam setiap celah dan ujung retak
Mengefisienkan waktu pelaksanaan
Tekanan ke dalam celah retak terkontrol dengan baik
Mudah untuk memastikan bahan tersuntik
sudah mengeras.
KINERJA BL-GROUT
• Mempunyai daya lekat yang sangat baik (Powerful Adhesive Force).
• Mempunyai daya penetrasi yamng
sangat kuat (Strong Penetrating Power)
• Mempunyai fleksibilitas yang ooptimum
(Optimum Flexibility)
HUBUNGAN ANTARA DIAMETER LUAR ALAT
SUNTIK DENGAN BERAT MATERIAL GROUTING
METODA KERJA PENYUNTIKAN BAHAN EPOXY
1.Sebelum grouting (0%)
1. PERSIAPAN PERMUKAAN Pembersihan permukaan yang
akan diperbaiki atau dikerjakan harus dibersihkan terlebih dahulu dengan mesin gurinda atau sikat kawat sehingga bebas dari
kotoran – kotoran atau bekas beton yang tidak sempurna
selebar 5 cm disekitar permukaan yang akan dilakukan perbaikan retak, pembersihan dilakukan pada sepanjang retakan.
Permukaan beton harus bebas dan bersih terhadap minyak, oli dan sejenisnya.
BICS METHOD
CONSTRUCTION METHOD
2. PELEKATAN ALAT PENYUNTIK
Dasar alat penyunitk harus dilekatkan sedemikian rupa
tepat ditengah permukaan yang retak dengan menggunakan bahan penutup (seal)
Jarak antara alat penyuntik tergantung pada lebar dan dalamnya retakan, sekitar 30 – 40 cm, sehingga jumlah alat penyuntik dapat seefisien mungkin.
BICS METHOD
CONSTRUCTION METHOD
BICS METHOD
CONSTRUCTION METHOD 4. Setelah jalur retakan tertutup semua dengan bahan penutup dan
bahan penutup mengeras maka dapat dilaksanakan tahap berikutnya yaitu : memasang alat penyuntik (BL INJECTOR) 5. Alat penyuntik harus terpasang melekat dengan baik pada
dasar alat penyuntik dan BL INJECTOR
3. PENUTUP RETAKAN Setelah dilakukan
pembersihan seperti yang disebutkan diatas, kemudian sepanjang jalur retakan yang ada ditutup dengan
menggunakan bahan penutup
(sealant) selebar 5 cm dan
tebal 3 mm
BICS METHOD
CONSTRUCTION METHOD
6. Setelah alat penyuntik terpasang maka dilakukan pencampuran bahan epoxy (BL GROUT) yang terdiri atas 2 komponen sesuai persayaratan dari pabrik pembuat.
Bahan epoxy (BL GROUT) yang telah tercampur (dengan perbandingan Base agent : hardener adalah 2 : 1 ) tersebut dimasukan kedalam alat penyuntik dengan suatu alat yang khusus sampai penuh dalam batas plastik penutup
balon yaitu : sampai balon penyuntik berdiameter 25 mm dan kemudian tahapan tersebut dilakukan terus sampai semua alat penyuntik terisi dengan bahan
epoxy (BL GROUT).
Pekerjaan tersebut harus terus diawasi dan dilakukan pemeriksaan pada setiap alat penyuntik apabila balon sudah mulai mengempis maka harus diisi lagi
dengan bahan epoxy dan seterusnya sehingga semua balon terisi dan tidak ada
lagi balon yang mengempis maka hal tersebut mengindikasikan bahwa semua
retakan sudah terisi penuh bahan epoxy ( BL GROUT )
BICS METHOD
CONSTRUCTION METHOD 7. Apabila semua balon telah terisi penuh dan tidak ada lagi
yang mengempis bahan epoxy akan mulai mengikat
(setting, menjadi keras). Proses setting tersebut akan
memerlukan waktu sekitar 3 jam.
BICS METHOD
CONSTRUCTION METHOD 8. Pemeriksaan bahan epoxy (BL
GROUT) setelah 3 jam.
BICS METHOD
CONSTRUCTION METHOD 9. Penyelesaian akhir dimulai dengan melepas alat penyuntik
setelah 1 hari selesainya pekerjaan penyuntikan bahan epoxy kedalam retakan.
Setelah alat penyuntik dan balon penyuntik dilepas dari tempat retakan kemudian dilakukan pelepasan atau
pembersihan bahan penutup retakan (sealant) sehingga
permukaan beton menjadi rata dan rapi.
Pekerjaan selesai (100%)
Japan patent design
Low pressure injection
Max. 3kg/cm²
High viscocity epoxy
Penetrate up to 0.2mm
Solvent free epoxy
Slow setting
Epoxy sealant
Excelent bonding
concrete crack repair system \ anatomy of injector
crack bond system \ chemical properties of epoxy grout
Name Grout No.1
Specific gravity 1.12 ± 0.05 Viscosity (Pa-s, 25° C) 0.45 ± 0.05
Pot life (min,100g, 25° C) Min. 70 Compressive strength
(N/mm²)
Min. 70
Compressive elasticity modulus (N/mm²)
(1.3 ~ 1.5) x 10⁴
Bending strength (N/mm²)
Min. 50
Tensile strength (N/mm²) Min. 30 Tensile shear strength
(N/mm²)
Min. 11
Hardness (HdD) Min. 84
crack bondsystem \chemical properties of epoxy sealent
Name EPO BOND EP-3
Specific gravity 1.70 ± 0.05 Viscosity (Pa-s, 25° C) 8.5 ± 0.05
(pasta)
Pot life (min,100g, 25° C) Min. 60 Compressive strength
(N/mm²)
Min. 45
Compressive elasticity modulus (N/mm²)
(1.1 ~ 8.0) x 10⁴
Bending strength (N/mm²)
Min. 35
Tensile strength (N/mm²) Min. 20 Tensile shear strength
(N/mm²)
Min. 11
Hardness (HdD) Min. 80
crack bond system\ working procedure
Penandaan retak
Campurkan bahan selant dengan sempurna dan
aplikasikan untuk ketebalan 3 mm dan lebar 5 cm
crack bond system\ working procedure
Put the fitting on to center of crack line.
Take care the distance is 30cm between them
crack bond system\ working procedure
Pasangkan alat ke fitting untuk memasukkan bahan grouting
crack bond system\ working procedure
Campur bahan grout dan masukkan ke dalam alat dengan pompa.
crack bond system\ working procedure
Pemompaan ke dalam alat suntik.
crack bond system\ working procedure
Isi kembali alat suntik yang telah kosong agar alat tersebut dapat menekan bahan grout ke dalam retak. Lakukan hal tersebut
sampai alat suntik tetap penuh , berarti semua bagian retak sudah penuh dengan bahan grouting.
crack bond system\ working procedure
PERBAIKAN RETAK
DENGAN ALAT SUNTIK
ANTI GRAVITASI
PERBAIKAN RETAK
DENGAN ALAT SUNTIK
GRAVITASI
Mata pembayaran yang berkaitan
Nomor Mata Pembayaran
Uraian Satuan
Pengukuran
3.4.(1).
3.4.(2) 3.4.(3) 3.4.(4)
Cairan perekat (epoxy resin) Bahan penutup (sealant)
Alat penyuntik anti gravitasi Alat penyuntik gravitasi
Kilogram Kilogram
Buah
Buah
PROYEK : Pemeliharaan Jembatan Propinsi………
NO PAKET KONTRAK :………
NAMA PAKET : Pemeliharaan Jembatan
PROP/ KAB/ KODYA : ………….
ITEM PEMBAYARAN : 3.4.(1) PERKIRAAN VOL. PEK. :
JENIS PEKERJAAN : CAIRAN PEREKAT TOTAL HARGA (Rp.) :
SATUAN PEMBAYARAN : Kg % THD. BIAYA PROYEK :
No. KOMPONEN SATUAN PERKIRAAN HARGA JUMLAH
KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
1 Pekerja Jam 0.7738 3,642.86 2,818.85 2 Tukang Jam 0.2579 5,214.29 1,344.77 3 Mandor Jam 0.2579 5,571.43 1,436.87
JUMLAH HARGA TENAGA 5,600.48
B. BAHAN
1 Cairan Perekat Kg 1.0550 329,000.00 347,095.00
JUMLAH HARGA BAHAN 347,095.00
C. PERALATAN
1 Pompa Injeksi Jam 0.2579 25,000.00 6,447.50 2 Hand Mixer Jam 0.0066 45,000.00 297.00 3 Genset Jam 0.0066 175,000.00 1,155.00 4 Alat Bantu Ls 1.0000 1,595.00 1,595.00
JUMLAH HARGA PERALATAN 9,494.50
D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN (A+B+C) 362,189.98
E. OVERHEAD & PROFIT 10% X D 36,219.00
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D + E) 398,408.98
G. DIBULATKAN 398,400.00
PROYEK : Pemeliharaan Jembatan Propinsi………
NO PAKET KONTRAK :………
NAMA PAKET : Pemeliharaan Jembatan
PROP/ KAB/ KODYA : ………….
ITEM PEMBAYARAN : 7.20.4(b) PERKIRAAN VOL. PEK. :
JENIS PEKERJAAN : BAHAN PENUTUP TOTAL HARGA (Rp.) :
SATUAN PEMBAYARAN : Kg % THD. BIAYA PROYEK :
No. KOMPONEN SATUAN PERKIRAAN HARGA JUMLAH
KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
1. Pekerja Jam 0.3818 3,642.86 1,390.84 2. Tukang Jam 0.1273 5,214.29 663.78 3. Mandor Jam 0.0636 5,571.43 354.34
JUMLAH HARGA TENAGA 2,408.97
B. BAHAN
1. Bahan Penutup (Seal) Kg 1.0550 218,000.00 229,990.00 2. Perancah M3 0.0100 700,000.00 7,000.00
3. Paku Kg 0.0500 8,500.00 425.00
JUMLAH HARGA BAHAN 237,415.00
C. PERALATAN
1. Alat bantu Ls 1.0000 1,820.00 1,820.00
JUMLAH HARGA PERALATAN 1,820.00
D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN (A+B+C) 241,643.97
E. OVERHEAD & PROFIT 10% X D 24,164.40
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D + E) 265,808.36
G. DIBULATKAN 265,800.00
PROYEK
: Pemeliharaan Jembatan Propinsi………
NO PAKET KONTRAK :………
NAMA PAKET : Pemeliharaan Jembatan
PROP/ KAB/ KODYA : ………….
ITEM PEMBAYARAN : 7.20.4(c) PERKIRAAN VOL. PEK. :
JENIS PEKERJAAN : ALAT PENYUNTIK TOTAL HARGA (Rp.) :
SATUAN PEMBAYARAN : Bh % THD. BIAYA PROYEK :
No. KOMPONEN SATUAN PERKIRAAN HARGA JUMLAH
KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
1. Pekerja Jam 0.1944 3,642.86 708.17 2. Tukang Jam 0.0778 5,214.29 405.67 3. Mandor Jam 0.0389 5,571.43 216.73
JUMLAH HARGA TENAGA 1,330.57
B. BAHAN
1. Alat Penyuntik Bh 1.0550 70,900.00 74,799.50
JUMLAH HARGA BAHAN 74,799.50
C. PERALATAN
1. Alat bantu Ls 1.0000 1,500.00 1,500.00
JUMLAH HARGA PERALATAN 1,500.00
D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN (A+B+C) 77,630.07
E. OVERHEAD & PROFIT 10% X D 7,763.01
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D + E) 85,393.08
G. DIBULATKAN 85,390.00
Penanganan
Kerusakan 203 – Korosi baja tulangan
bersihkan karat yang ada pada baja tulangan
jika setelah dibersihkan ternyata luas tulangan berkurang hingga 20%, pada bagian tersebut harus ditambah tulangan yang baru dengan panjang
sambungan kurang lebih 300 mm pada tiap-tiap ujungnya dengan menyambungkannya secara mekanis atau dilas yang baik sehingga
pemindahan gaya yang ada tetap terjamin dengan baik. Posisi sambungan atau bagian sambungan harus ditempatkan di luar daerah tempal baja tulangan yang berkarat tersebut. Mungkin perlu membongkar sebagian beton agar terlihat baja tulangan yang tidak berkarat guna penyambungan tersebut;
setiap baja tulangan yang mencuat harus dipotong paling sedikit 20 mm di bawah permukaan beton, kemudian beton diperbaiki sesuai dengan
kerusakan 201.
Penanganan
Kerusakan 204 – Aus, perubahan akibat cuaca dan umur atau penurunan mutu
Jika kerusakan disebabkan oleh reaksi kimiawi seperti
karbonisasi atau serangan klorida, diperlukan pengujian untuk menetapkan luas dan dalamnya daerah yang terkena untuk kemudian dapat ditentukan banyaknya pembongkaran;
Jika kerusakan disebabkan oleh karbonasi dan kedalamannya tidak lebih dari 25 mm, cukup dengan pengecatan bahan kedap air (waterproofing) pada bagian luar beton.
Penanganan Kerusakan 205 Pecah atau gompalnya beton
elemen yang mengalami kelebihan gaya akibat pecahnya atau gompalnya sebagian dari elemen harus diperbaiki;
gantilah bagian yang pecah tersebut dengan bahan
tambalan (patching atau grouting) yang sesuai spesifikasinya atau yang serupa atau sama dengan bentuk dan ukuran
yang ditetapkan dalam spesifikasi; dan
apabila bagian yang pecah tersebut memerlukan
penggantian, hubungan antara permukaan yang baru dan
yang lama harus ditangani, sebagaimana diuraikan pada
penanganan sesuai dengan Kerusakan 201.
Kerusakan 206 – Lendutan struktur jembatan
Lendutan yang berlebihan dari elemen mungkin disebabkan oleh:
beban yang berlebih;
tumbukan; dan
pergerakan acuan beton pada saat pengecoran.
TAHAPAN PERKUATAN STRUKTUR JEMBATAN
Pemeriksaan detail (visual) jembatan sebagai langkah awal
Pemeriksaan khusus jembatan untuk mengetahui kapasitas beban / muatan struktur jembatan
Pemilihan jenis perkuatan
Desain perkuatan sesuai dengan kapasitas yang disyaratkan
Pelaksanaan perkuatan
Uji beban dan getar untuk memastikan kapasitas desain
memenuhi syarat
PERKUATAN STRUKTUR BETON DENGAN
FRP
N = 0
c ≥ -0,002
TIDAK
c ≥ -0,002
x ≤ t MULAI
Data masukan : beton (fcd, Ec, co), tulangan baja (fyd, Es, As, s, so, uk), Lembaran CFRP (fLu, EL, AL, L, Lo), penampang (h, d, t, b1)
Lu = fLu
EL; L= L.(Lu-Lo) ; yd = fyd
Es
c = - L
h - x . h + co STOP
x = 0
N = A
L. f
Lu+ A
s. f
yd– f
cd. b
1. x . k
1 x = x + 0,01 mk2 = 1 - 6,5 - (3.106. c)-1 1 + (1500.c)-1
s = L
h - x . ( d - x) + so , s max = s
L
Cetak :
x,
c, MR = AL . fLu . (h - k2 . x) + As . fyd . (d – k2 . x)SELESAI
k1= 1000 6 . (500.c
2 + 3. c)
STOP
TIDAK TIDAK
k1= 1 + 1 1500.c
c ≥ -0,0035
STOP
TIDAK TIDAK
YA TIDAK
YA YA
YA
TIDAK
yd ≤ s max ≤ uk k2 = 1 - 750 . c + 4
2 . (500.c+ 3)
Penampang penampang memanjang regangan tegangan Gaya
Lihat video…
Fiber Reinforced Plastic (FRP)
garis netral
Prosedur perencanaan perkuatan dengan FRP hingga saat ini belum ada standar yang cukup lengkap.
Sebagai contoh berdasarkan dari untuk perhitungan momen pada saat ultimate, akan terjadi dua buah tipe keruntuhan yang dapat terjadi yaitu :
Keruntuhan pada beton sebelum FRP mengalami fraktur Dalam kondisi ini εt = εu = 0.003 dan εp < εpu
Fraktur pada FRP sebelum beton mengalami keruntuhan
Dalam kondisi ini εp = εpu dan εt < εu
Tahapan pelaksanaan :
1. Lumuri permukaan dengan bahan epoksi resin
2. Lekatkan bahan fiber pada 3. Fiber tersebut dilumuri kembali
4. Setelah bahan epoksi resin melewati masa setting awal, selanjutnya
diberikan lapis pelindung terhadap
pengaruh UV dan lingkungan
Perkuatan Tiang Pancang dengan FRP
PERKUATAN STRUKTUR BETON
DENGAN STEEL PLATE BONDING
METODE STEEL PLATE BONDING
METODE PELAKSANAAN
Pada metoda perkuatan ini, steel plates berperan
sebagai penyeimbang terhadap besi tulangan, direkatkan pada tegangan permukaan di slab beton dengan
menggunakan SHO-BOND GROUT, atau SHO-BOND CS.
FUNGSI
(1) Meningkatkan load-bearing capacity, dengan mengikat kan ke tegangan di sisi slab beton, steel plates menjadi penyeimbang ke besi tulangan.
(2) Pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan tanpa mengganggu lalu lintas.
CATATAN
Sebuah metoda modifikasi juga dapat dilihat dibawah.
Aplikasi ini untuk kasus dimana strengthening diperlukan
untuk searah, yaitu, apakah untuk perkuatan arah utama
atau distribusi arah tulangan.
METODE PELAKSANAAN
METODE STEEL PLATE BONDING
METODE PELAKSANAAN METODE STEEL PLATE BONDING
PEKERJAAN PERSIAPAN A. Pekerjaan Plat Baja
1. Permukaan plat baja dibersihkan dengan
menggunakan gurinda dan thinner.
2. Melubangi plat baja dan
memotong sesuai dengan
ukuran yang direncanakan.
METODE PELAKSANAAN METODE STEEL PLATE BONDING
B. Persiapan pelat:
1. Permukaan beton yang telah disuntik dengan bahan
perekat dibersihkan
terhadap sisa – sisa material lepas yang kemungkinan masih terdapat pada
permukaan beton tersebut dengan menggunakan mesin gerunda.
2. Pasang baut ankur ke pelat
slab.
METODE PELAKSANAAN METODE STEEL PLATE BONDING
METODE PENYUNTIKAN :
1. Plat baja diletakan dalam posisi 3 mm dari permukaan beton dan kemudian dilakukan pengencangan baut ankur yang telah terpasang pada posisi yang telah ditentukan.
2. Pembersihan bagian yang akan disealant dengan THINNER.
3. Plat baja harus terpasang dengan baik dan seluruh baut ankur dalam keadaan kencang dan sempurna.
4. Pasang pipa penyuntik dan pipa udara pada tempat yang sudah ditentukan dengan bahan sealant ( SHOBOND#101)
5. Seluruh pinggiran plat baja ditutup dengan bahan SHOBOND#101dan baut ankur ditutup menggunakan bolt cap (tutup baut) dengan disi bahan
sealant SHOBOND#101 .
6. Pengisian bahan SHOBOND GROUT kedalam celah anatara beton dengan plat baja
melalui pipa penyuntik..
METODE PELAKSANAAN Setelah pengisian celah anatara beton dan plat baja terisi penuh
dan 1 hari berikutnya seluruh pipa pengisi dan pipa udara dipotong / dibuang dengan gerinda hingga rapi
Setelah semuanya rapi, permukaan plat baja dibersihkan dengan thinner Kemudian dilakukan pengecatan
METODE STEEL PLATE BONDING
PEKERJAAN STEEL PLATE BONDING
TERDIRI ATAS BEBERAPA PEKERJAAN:
Perbaiakan retak
Bahan epoksi
Bahan penutup (sealant)
Alat suntik
Perkuatan plat baja
Pelat baja
Bahan epoksi perekat pelat baja dan beton
Pipa udara, pipa pengisi
Baut angkur
Pengecatan plat baja (dasar dan akhir)
PROYEK : Pemeliharaan Jembatan Propinsi………
NO PAKET KONTRAK :………
NAMA PAKET : Pemeliharaan Jembatan
PROP/ KAB/ KODYA : ………….
ITEM PEMBAYARAN : 7.20.5(1) PERKIRAAN VOL. PEK. :
JENIS PEKERJAAN : CAIRAN PEREKAT PLAT BAJA TOTAL HARGA (Rp.) :
SATUAN PEMBAYARAN : Kg % THD. BIAYA PROYEK :
No. KOMPONEN SATUAN PERKIRAAN HARGA JUMLAH
KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
1. Pekerja Jam 0.6483 3,642.86 2,361.67 2. Tukang Jam 0.2161 5,214.29 1,126.81 3. Mandor Jam 0.2161 5,571.43 1,203.99
JUMLAH HARGA TENAGA 4,692.46
B. BAHAN
1. Cairan Perekat Plat Baja Kg 1.0550 329,000.00 347,095.00
JUMLAH HARGA BAHAN 347,095.00
C. PERALATAN
1. Pompa Injeksi Jam 0.2161 25,000.00 5,402.50 2. Hand Mixer Jam 0.0066 45,000.00 297.00 3. Genset Jam 0.0066 175,000.00 1,155.00 4. Alat Bantu Ls 1.0000 3,545.00 3,545.00
JUMLAH HARGA PERALATAN 10,399.50
D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN (A+B+C) 362,186.96
E. OVERHEAD & PROFIT 10% X D 36,218.70
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D + E) 398,405.66
G. DIBULATKAN 398,400.00
PROYEK : Pemeliharaan Jembatan Propinsi………
NO PAKET KONTRAK :………
NAMA PAKET : Pemeliharaan Jembatan
PROP/ KAB/ KODYA : ………….
ITEM PEMBAYARAN : 7.20.5(2) PERKIRAAN VOL. PEK. :
JENIS
PEKERJAAN a : PLAT BAJA t=4,5 mm TOTAL HARGA (Rp.) :
SATUAN PEMBAYARAN : Kg % THD. BIAYA PROYEK :
No. KOMPONEN SATUAN PERKIRAAN HARGA JUMLAH
KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
1. Pekerja Jam 0.0435 3,642.86 158.46 2. Tukang Jam 0.0218 5,214.29 113.67 3. Mandor Jam 0.0109 5,571.43 60.73
JUMLAH HARGA TENAGA
B. BAHAN
Plat Baja t = 4.5 mm Kg 1.0550 27,500.00 29,012.50
JUMLAH HARGA BAHAN
C. PERALATAN
1. Genset Jam 0.0109 175,000.00 1,907.50
2. Dril Engine Jam 0.0109 25,000.00 272.50 3. Alat Bantu Ls 1.0000 1,092.00 1,092.00
JUMLAH HARGA PERALATAN
D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN (A+B+C) 32,617.36
E. OVERHEAD & PROFIT 10% X D 3,261.74
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D + E) 35,879.10
G. DIBULATKAN 35,870.00