• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketentuan Penanganan Akun Write Off (WO)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Ketentuan Penanganan Akun Write Off (WO)"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Ketentuan Penanganan Akun

Write Off (WO)

(2)

1. Akun Write Off (WO) Akun yang sudah memilki overdue ≥ 210 hari pada bulan berjalan atau karena kebijakan tertentu dilakukan Write Off, dan terjurnal WO secara otomatis dalam sistem Ad1CLAR.

2. Penanganan Akun Write Off (WO) adalah metode dan proses penyelesaian akun WO untuk diselesaikan melalui penerimaan kembali unit maupun pelunasan.

3. Penerimaan Kembali Unit, Pemegang Unit, Status Pick Up (P) dan Status Reposses (R), sesuai dengan definisi yang dijelaskan dalam Memo Internal No. MI-001/RISKLGL/COLL/II/2021 tertanggal 3 Februari 2021 perihal

“Ketentuan Penyerahan Unit dari

Collection kepada Warehouse”.

(3)

4. Recovery Mobile System (RMS) berupa aplikasi seluler yang dapat diakses melalui smartphone berbasis android yang dapat di download melalui Play Store dan dapat digunakan untuk : a) Penugasan sampai dengan penginputan hasil penanganan konsumen WO yang dilakukan Mitra Recovery Officer (MRO) yang bekerjasama dan terdaftar pada sistem ADIRA FINANCE.

b) Mengidentifikasi hingga proses penerimaan kembali unit WO yang menjadi objek pembiayaan sesuai dengan Perjanjian Pembiayaan antara Konsumen dengan ADIRA FINANCE yang dilakukan oleh Mitra Recovery Reguler (MRR) dan pihak ketiga lainnya yang bekerjasama dan terdaftar pada sistem ADIRA FINANCE.

5. Metode Penanganan adalah proses

penyelesaian Akun WO sesuai dengan tingkat

kesulitan penanganan.

(4)

6. Success Fee, sesuai dengan definisi yang dijelaskan dalam Memo Internal No. MI- 002S/RIM/LAR/III/2018 tertanggal 23 Maret 2018 perihal “Kewenangan Pengajuan dan Persetujuan Biaya Penyelesaian Unit Write Off (WO)”.

7. Pelunasan unit Write Off (WO) adalah pembayaran atas kewajiban tertunggak unit WO yang harus diselesaikan oleh konsumen.

8. Surat Kuasa (SK) adalah surat pemberian kuasa penanganan penyelesaian kewajiban tertunggak konsumen oleh Recovery Officer kepada pihak ketiga yang masih aktif bekerja sama dengan ADIRA FINANCE.

9. E-Signature Surat Kuasa adalah proses

pembuatan dan penandatanganan surat

kuasa yang ditandatangani secara elektronik

sehingga proses pembuatan surat kuasa

menjadi Paperless.

(5)

10. Berita Acara Serah Terima (BAST) adalah dokumen berita acara serah terima kendaraan dari konsumen atau pemegang unit terakhir ke pihak ketiga yang mendapat kuasa untuk penanganan unit.

11. Pihak Ketiga badan hukum yang bekerja sama

dengan ADIRA FINANCE untuk melakukan

fungsi penagihan dan/atau penerimaan

kembali unit konsumen ADIRA FINANCE yang

sudah berstatus Write Off (WO).

(6)

12. PT. SMS adalah pihak ketiga yang memiliki mitra-mitra sebagai berikut:

13. Agency adalah pihak ketiga yang bekerjasama dengan ADIRA FINANCE dalam rangka membantu kegiatan usaha ADIRA FINANCE untuk melakukan penagihan dan/atau penerimaan kembali unit konsumen ADIRA FINANCE yang sudah berstatus Write Off (WO).

a. Mitra Recovery Officer adalah officer khusus yang direkrut sebagai mitra kerja PT. SMS, untuk menangani akun overdue ≥ 210 hari atau unit yang sudah berstatus Write Off (WO) dengan jumlah penanganan dibatasi sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh Recovery Officer.

b. b. Mitra Recovery Reguler adalah officer khusus yang direkrut sebagai mitra Kerja PT. SMS, untuk menangani akun overdue ≥ 210 hari atau unit yang sudah berstatus Write Off (WO) dengan jumlah penanganan tidak dibatasi.

(7)

A. Recovery Kantor Pusat mengirimkan link data Akun WO di Ad1share melalui email kepada Area Recovery Admin, Recovery Head dan Area Loan Recovery Manager maksimal tanggal 5 setiap bulannya untuk selanjutnya didistribusikan ke masing – masing Recovery Officer oleh Area Recovery Admin sebagai panduan melakukan penanganan akun WO.

B. Recovery Officer mendistribusikan akun WO tersebut kepada masing – masing pihak ketiga melalui aplikasi RMS atau penerbitan SK sesuai dengan hasil analisa dan tingkat kesulitan penanganan.

(8)

A. Surat Peringatan/Penawaran Penanganan akun Write Off (WO) dengan melakukan proses pemberian surat peringatan/penawaran oleh vendor terpilih yang bekerjasama dengan Bagian Loan & Asset Recovery, dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Produksi dan distribusi Surat Peringatan/Penawaran penyelesaian akun WO kepada konsumen,

2. Target pengiriman adalah semua konsumen baik yang ada maupun tidak ada kejelasan tentang keberadaan konsumen,

3. Wilayah kerja secara nasional.

4. Output berupa hasil laporan pengiriman surat.

(9)

1. Mitra Recovery Officer (MRO) Mitra Recovery Officer (MRO) dapat melakukan kunjungan kepada Konsumen/Pemegang Unit dengan tujuan pelunasan sesuai ketentuan sebagai berikut:

B. Kunjungan Penanganan akun WO melalui metode kunjungan ini dapat dilakukan oleh :

a. Proses kunjungan dilakukan dengan menggunakan Aplikasi Recovery Mobile System (RMS)

b. b. Recovery Officer membuat daftar kunjungan pada sistem Ad1CLAR otomatis ter-create E-SK sesuai dengan data Konsumen yang akan dilakukan penanganan oleh Mitra Recovery Officer (MRO) dan terintegrasi langsung ke user MRO di aplikasi RMS,

c. Setiap hasil kunjungan baik hasil penanganan maupun informasi terkait konsumen dan unit diinput melalui aplikasi RMS.

d. Apabila penanganan Gagal/Expired/tidak dikonfirmasi dalam 3x24 Jam, maka penugasan dan SK akan ter-cancel otomatis oleh sistem Ad1CLAR. Page 4 of 11

e. Apabila aplikasi RMS mengalami kendala sistem atau berada pada area blankspot maka diperbolehkan menggunakan penanganan reguler, dimana E-Signature SK dapat didistribusikan ke Mitra Recovery Officer (MRO) melalui Email atau aplikasi Whatsapp secara Softcopy.

f. MRO tidak diperkenankan untuk menerima uang dan penerimaan kembali unit dari konsumen/pemegang unit dengan tujuan apapun. g. Recovery Officer wajib melakukan docking atau review MRO paling lambat H+1 sejak diberikan penugasan.

(10)

2. Recovery Officer atau Recovery Head Penanganan unit WO oleh Recovery Officer atau Recovery Head dengan metode kunjungan untuk membantu menangani akun WO yang berada di wilayah kerja masing – masing dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Recovery Officer atau Recovery Head membuat dan mencetak SK dengan menggunakan nama Recovery Officer atau Recovery Head sebagai pemberi dan penerima kuasa.

b. Dari hasil kunjungan, Recovery Officer atau Recovery Head dapat melakukan penawaran pelunasan maupun proses penerimaan kembali unit WO kepada konsumen.

c. Untuk mekanisme pelunasan dan penerimaan kembali unit WO sesuai dengan

Memo Internal No. MI-

002S/RIM/LAR/III/2018 tertanggal 23 Maret 2018 perihal “Kewenangan Pengajuan dan Persetujuan Biaya Penyelesaian Unit Write Off (WO)”.

(11)

Penanganan akun WO dengan cara pendekatan kepada Konsumen/Pemegang Unit atau proses pelacakan dapat dilakukan sebagai berikut :

1. Penanganan akun WO melalui proses pencarian atau pelacakan yang dilakukan dengan menggunakan Aplikasi Recovery Mobile System (RMS).

2. Recovery Officer membuat SK pada sistem Ad1CLAR sesuai dengan data Konsumen yang akan dilakukan penanganan oleh Mitra Recovery Reguler dan pihak ketiga lainnya

3. Setelah SK di create maka terintegrasi langsung ke aplikasi RMS.

4. Apabila penanganan Gagal/Expired/tidak dikonfirmasi dalam 3x24 Jam maka SK secara otomatis akan tercancel dan tidak dapat dipergunakan.

(12)

5. Apabila aplikasi RMS mengalami kendala sistem atau berada pada Area Blankspot maka diperbolehkan menggunakan penanganan Reguler, dimana E-Signature SK dapat didistribusikan ke Mitra Recovery Reguler atau pihak ketiga lainnya melalui Email atau aplikasi Whatsapp secara Softcopy,

6. Khusus untuk Agency, Recovery Officer membuat SK dalam bentuk SK multi unit

7. Mitra Recovery Reguler atau pihak ketiga lainnya tidak diperkenankan untuk menerima uang dari Konsumen/Pemegang Unit dengan tujuan apapun,

8. Recovery Officer wajib melakukan docking atau review kinerja dari Mitra Recovery Reguler atau pihak ketiga lainnya paling lambat H+3 atas penugasan

(13)

Penanganan akun WO yang dilakukan oleh Recovery Officer dengan metode koordinasi kepada instansi dimana konsumen bekerja ataupun tokoh masyarakat setempat dimana konsumen tinggal, dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Proses penanganan dengan melakukan pelaporan secara resmi kepada Instansi/Tokoh Masyarakat setempat.

2. Jumlah dan durasi waktu penugasan tidak dibatasi.

3. Recovery Officer mengirimkan data dan dokumen yang dibutuhkan oleh Instansi/Tokoh Masyarakat setempat.

4. Recovery Officer wajib melakukan monitoring penanganan akun WO oleh Instansi/Tokoh Masyarakat menggunakan format sesuai Lampiran 1.

5. Recovery Officer wajib mengirimkan laporan monitoring penanganan akun WO oleh Instansi/Tokoh Masyarakat tersebut paling lambat tanggal 7 (tujuh) setiap bulannya melalui email kepada Recovery Head dan Area Loan Recovery Manager.

(14)

1. Penanganan Oleh Pengacara/Lawyer (Jalur Hukum) Penanganan akun WO menggunakan metode jalur/proses hukum, dengan ketentuan sebagai berikut:

A. Akun WO yang ditangani melalui jalur hukum adalah Akun WO sebagai berikut:

1. Konsumen mengubah bentuk atau tata susunan unit,

2. Konsumen memindahtangankan

(menggadaikan, menyewakan,

mengoverkreditkan, dll) unit ke pihak lain,

3. Unit berada dalam penguasaan aparat/LSM/tokoh masyarakat,

4. Konsumen dan atau unit tersangkut dengan kasus hukum,

5. Konsumen hanya dipinjam nama oleh pihak lain, keluarga atau orang lain.

(15)

B. Perekrutan dan penggunaan Pengacara/Lawyer harus mengikuti ketentuan Bagian Legal.

1. Recovery Officer membuat dan mencetak SK untuk penanganan melalui jalur hukum,

2. Recovery Officer mengirimkan data dan dokumen lainnya yang dibutuhkan untuk penanganan akun WO melalui jalur hukum kepada Pengacara/Lawyer.

3. Recovery Officer wajib melakukan monitoring penanganan akun WO oleh Pengacara/Lawyer terkait minimal 1 (satu) Minggu sekali menggunakan format sesuai Lampiran 1.

4. Recovery Officer wajib mengirimkan laporan monitoring penanganan akun WO oleh Pengacara/Lawyer (Jalur Hukum) tersebut paling lambat tanggal 7 (tujuh) setiap bulannya melalui email kepada Recovery Head dan Area Loan Recovery Manager serta ditembuskan kepada Head of Litigation, Head of Loan Recovery Operation dan Head of Loan & Asset Recovery

(16)

A. Dilakukan langsung oleh Area Loan Recovery Manager (ALRM) dengan memberikan kuasa kepada Recovery Officer atau Recovery Head untuk melakukan penerimaan kembali unit.

B. Hanya untuk penanganan dimana konsumen dan unit jaminan masih diketahui keberadaannya. Page 6 of 11

C. Mengajukan permohonan kepada pihak Kepolisian setempat untuk mendampingi Recovery Officer atau Recovery Head dalam melaksanakan penerimaan kembali unit

(17)

D. Recovery Officer atau Recovery Head mengirimkan data dan dokumen yang dibutuhkan untuk penanganan akun WO dan diserahkan kepada Kepolisian pada saat mengajukan permohonan, antara lain :

E. Recovery Officer wajib melakukan monitoring penanganan Konsumen/Pemegang Unit WO oleh pihak Kepolisian terkait minimal 1 (satu) Minggu sekali menggunakan format sesuai Lampiran 1,

F. Recovery Officer wajib mengirimkan laporan monitoring penanganan Konsumen/Pemegang Unit WO oleh pihak Kepolisian tersebut maksimal tanggal 7 setiap bulannya melalui email kepada Recovery Head dan Area Loan Recovery Manager serta ditembuskan kepada Head of Litigation, Head of Loan Recovery Development dan Head of Loan Recovery Operation.

1. Surat Permohonan Bantuan Pengamanan (contoh format dapat dilihat pada Lampiran 2)

2. Fotokopi Akta Jaminan Fidusia 3. Fotokopi Sertifikat Jaminan Fidusia

4. Fotokopi Surat Peringatan atau Somasi kepada konsumen yang dibuktikan tanda terima (Resi).

5. Identitas Pelaksana Eksekusi.

6. Surat Kuasa Pelaksana Eksekusi. Apabila data dan dokumen yang dibutuhkan tidak tersedia pada sistem Ad1Clar, Recovery Officer agar berkoordinasi dengan Branch/Zona Collection terkait.

(18)

A. Eksekusi Jaminan Fidusia melalui permohonan ke Pengadilan Negeri/Pengadilan Agama khusus pembiayaan Syariah untuk penyelesaian penanganan dimana unit jaminan masih diketahui keberadaannya, b. Mekanisme penanganan eksekusi jaminan fidusia melalui pengadilan Negeri/Pengadilan Agama mengikuti ketentuan Memo Internal No. MI- 002/RISKLGL/LGL/III/2021 tertanggal 23 Maret 2021 perihal “Mekanisme Pengajuan Permohonan Eksekusi Fidusia dan Gugatan Sederhana”, c. Apabila data dan dokumen yang dibutuhkan tidak tersedia pada sistem Ad1Clar, Recovery Officer agar berkoordinasi dengan Branch/Zona Collection terkait.

(19)

Penanganan akun WO melalui Laporan Kepolisan atau Pengaduan Masyarakat dengan ketentuan sebagai berikut : a. Data akun WO dipilih oleh Recovery Officer, b. Pencetakan SK menggunakan nama Recovery Officer sebagai inisiator. c. Proses penanganan akun WO dapat dilakukan dengan menggunakan metode penanganan akun WO melalui Laporan Kepolisian atau Pengaduan Masyarakat. d. Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) atas nama Recovery Officer sebagai pelapor

Recovery Officer wajib melakukan monitoring penanganan akun WO oleh Laporan Kepolisian atau Pengaduan Masyarakat menggunakan format sesuai Lampiran 1. e. Recovery Officer wajib mengirimkan laporan monitoring penanganan akun WO oleh Instansi/Tokoh Masyarakat tersebut paling lambat tanggal 7 (tujuh) setiap bulannya melalui email kepada Recovery Head dan Area Loan Recovery Manager.

(20)

Setiap penanganan akun WO disertai dengan dokumen penanganan yaitu: a.

Surat Kuasa (SK) dan Lampiran SK sesuai format pada Lampiran 3. b. Berita Acara Serah Terima (BAST) sesuai format pada Lampiran 4. c. Riwayat Pembayaran. d.

Fotokopi Sertifikat Fidusia (disiapkan dan

dicetak jika diperlukan). e. Resi

penerimaan SP (disiapkan dan dicetak jika

diperlukan).

(21)

Ketentuan dan Pembuatan E-Signature Surat Kuasa : a. Masa berlaku SK tercantum dalam SK, b. SK dapat diperpanjang sesuai dengan kondisi dilapangan atau maksimal 1 (satu) kali dengan pihak ketiga yang sama. c. Surat Kuasa tidak dapat dialihkan kepada pihak ketiga lainnya, tanpa ada persetujuan dari Recovery Officer yang memberikan kuasa tersebut. d.

Recovery Officer atau Recovery Head membuat E-Signature SK pada sistem Ad1CLAR sesuai dengan data Konsumen yang akan dilakukan penanganan, e. SK diberikan persetujuan oleh Recovery Officer atau Recovery Head menggunakan E-Signature SK yang dibuat pada sistem Ad1CLAR dan akan diteruskan ke sistem VDS untuk proses penandatangan digital, f.

Sistem VDS akan melakukan proses penandatangan digital pada SK atas nama Recovery Officer Inisiator yang dipilih pada box

“Disetujui Oleh” di sistem Ad1CLAR.

(22)

g. E-Signature SK yang sudah terdapat tanda tangan akan secara otomatis tersimpan di database ECM dan dapat dilihat di Ad1CLAR pada tab “Dokumen Nasabah” dan dapat di cetak sesuai kebutuhan, h. Pada kondisi BCP E- Signature SK tidak bisa digunakan atau terdapat kasus hukum atau kasus perkara lainnya yang memerlukan tanda tangan basah, maka Surat Kuasa Reguler dapat digunakan dengan terlebih dahulu mengajukan Workflow Permohonan cetak SK Reguler pada sistem Ad1CLAR dan disetujui terlebih dahulu oleh Head of Loan Recovery Operation/Head of Loan & Asset Recovery. i. Setelah disetujui, Recovery Officer dapat mencetak SK Reguler dan kemudian ditandatangani oleh Recovery Officer yang dipilih pada box “Disetujui Oleh”

di sistem Ad1CLAR.

(23)

Untuk SK yang dicetak melalui Ad1Clar, wajib dikembalikan maksimal 14 hari sejak dinyatakan gagal/expired. Untuk status penanganan berhasil (bayar/reposess) pengembalian dokumen wajib dilakukan maksimal

H+2, sejak adanya

pembayaran/penyerahan unit dari

Konsumen. k. SK yang di create melalui

aplikasi RMS dengan status

penanganan GAGAL/EXPIRED/tidak

dikonfirmasi dalam 3x24 jam, tidak

perlu dicetak / dikembalikan

(24)

1. Penerimaan Kembali Unit WO a. Unit WO yang berhasil diterima kembali ataupun yang diserahkan oleh Konsumen/Pemegang Unit kepada Pihak Ketiga/Recovery Officer/Recovery Head harus dikirimkan ke Warehouse/Remote Warehouse/Branch/Satellite yang ditunjuk sebagai Remote Warehouse. b. Untuk unit WO yang diterima kembali, Recovery Officer bersama dengan Pihak Ketiga melakukan negosiasi Success Fee Unit Write Off (WO) yang disepakati bersama berdasarkan tingkat kesulitan kasus. c. Detail mekanisme mengikuti ketentuan Memo Internal No. MI002S/RIM/LAR/III/2018 tertanggal 23 Maret 2018 perihal “Kewenangan Pengajuan dan Persetujuan Biaya Penyelesaian Unit Write Off (WO)”.

(25)

Pelunasan Unit WO a. Apabila konsumen/

pemegang unit akan melakukan pelunasan, dan atau sudah ditangani oleh pihak ketiga, maka pihak ketiga harus mengarahkan ke Recovery Officer untuk pengajuan pelunasan tersebut. b.

Berdasarkan pengajuan Konsumen/Pemegang

Unit selanjutnya: 1) Recovery Officer akan

membuat workflow pengajuan pelunasan unit

WO untuk diajukan persetujuan sesuai dengan

batas kewenangan penyelesaian pelunasan unit

Write Off (WO). 2) Khusus untuk pelunasan

setelah dilakukannya penanganan oleh pihak

ketiga maka Recovery Officer dapat mengajukan

workflow pengajuan Success Fee atas

penanganan unit WO pada Ad1Clar bersamaan

dengan pembuatan pengajuan pelunasan unit

WO. c. Detail mekanisme mengikuti ketentuan

Memo Internal No. MI002S/RIM/LAR/III/2018

tertanggal 23 Maret 2018 perihal “Kewenangan

Pengajuan dan Persetujuan Biaya Penyelesaian

Unit Write Off (WO)”.

(26)

3. Penyerahan Unit ke Warehouse Adapun ketentuan penyerahan unit ke Warehouse/Remote Warehouse/Branch/ Satellite yang ditunjuk sebagai Remote Warehouse: a.

Setelah unit WO diterima kembali atau diserahkan oleh Konsumen/Pemegang unit maksimal H+1 sejak unit diterima oleh Pihak Ketiga/Recovery Officer/Recovery Head ke lokasi penyimpanan unit sesuai yang diatur dalam ketentuan Memo Internal No. MI-003S/RIM/LAR/III/2018 tertanggal 26 Maret 2018 perihal “Ketentuan Penerimaan dan Administrasi Unit (Otomotif dan Durable) di Warehouse/Remote Warehouse/Branch/Satellite yang ditunjuk sebagai Remote Warehouse”. b.

Dokumen yang ditunjukkan ke PIC Warehouse

sebagai berikut: 1. Surat Kuasa dan Lampiran

Surat Kuasa, 2. BAST lembar ke-2 (yang sudah

ditandatangani oleh Konsumen/Pemegang Unit

dan Pihak Ketiga, 3. Kunci Kontak dan STNK (Jika

ada), 4. Kelengkapan lainnya yang menjadi satu

kesatuan dengan objek atau jaminan pembiayaan

pada saat pembiayaan.

(27)

c. Penerimaan barang selain dari unit yang dibiayai, wajib dikembalikan kepada Konsumen/Pemegang unit pada saat proses serah terima unit dilakukan. d.

Apabila tidak memungkinkan untuk dikembalikan, maka Recovery Officer wajib menuliskan barang tersebut dalam BAST atau membuat Berita Acara pencatatan Barang tersebut dengan sepengetahuan WHO dan disetujui oleh Warehouse Manager (WM).

dan Apabila diperlukan, Recovery Officer dapat mengajukan pelaporan kepolisian atas Barang tersebut.

e. PIC Warehouse memberikan nama, tanggal dan tandatangan pada BAST sebagai bukti unit telah diterima oleh Petugas Warehouse. f. PIC Warehouse melakukan proses penerimaan unit sesuai dengan ketentuan Memo Internal No. MI- 003S/RIM/LAR/III/2018 tertanggal 26 Maret 2018 perihal “Ketentuan Penerimaan dan Administrasi Unit (Otomotif dan Durable) di Warehouse/Remote Warehouse/Branch/Satellite yang Ditunjuk sebagai Remote Warehouse”.

(28)

4. Penetapan Status Pick Up (P) Penetapan status Pick Up dilakukan setelah unit diterima

oleh Warehouse/Remote

Warehouse/Branch/Satellite yang ditunjuk sebagai Remote Warehouse dan unit sudah diakui milik ADIRA FINANCE.

(29)

5. Penetapan Status Reposses (R) a. Penetapan status Reposess (R) dilakukan oleh Recovery Officer berdasarkan dokumen pengajuan maksimal H+7 dari tanggal Pick Up. b.

Penetapan status Reposess melalui Ad1Clar - Manajemen Recovery – Aktifitas penanganan akun WO - Reposess Asset tab Reposess. 6. Ketentuan Tunda Jual Unit a. UTJ yang dapat dilakukan tunda jual adalah semua unit yang telah dilakukan taksasi di Warehouse namun belum keluar IMP (Internal Market Price). b. Diajukan pengajuan tunda jual oleh Recovery Officer melalui aplikasi Ad1Clar menu Workflow Recovery – Workflow Tunda Jual UTJ Recovery, sesuai dengan alasan tunda jual dan melampirkan dokumen pendukung pada workflow, diantaranya :

(30)

c. Persetujuan work flow tunda jual sesuai dengan lama tunda jual sebagai berikut :

(31)

d. Apabila > 90 hari sejak pengajuan workflow tunda jual, belum dilakukan persetujuan oleh pejabat penyetuju sesuai butir c, maka pengajuan tunda jual tercancel otomatis oleh sistem. e. Apabila sebelum tanggal berakhir tunda jual, unit sudah bisa dilakukan proses penjualan, maka Recovery Officer dapat melakukan cancel/batal tunda jual melalui Ad1Clar menu Cancel Tunda Jual UTJ Recovery. f. Untuk UTJ yang sudah memiliki nomor Workflow Tunda Jual, tidak dapat dilakukan proses penjualan sampai dengan hari tunda jual pengajuannya, kecuali sebelum hari tunda jual, alasan tunda jual sudah diselesaikan, WF tunda jual dapat di cancel. dan dapat dilakukan prose penjualan. g.

Pengajuan perpanjangan tunda jual dapat dilakukan sejak hari H tanggal tunda jual sebelumnya berakhir dimana status kontrak mengikuti ketentuan butir 1. h.

Proses penjualan unit dapat dilakukan oleh Petugas Warehouse, H+1 sejak tanggal tunda jual berakhir. i.

Pengajuan perpanjangan tunda jual tetap dilakukan di menu Workflow Recovery - Workflow Tunda Jual UTJ Recovery sesuai butir c dimana lama tunda jual akan dihitung total jumlah hari penundaan sejak pengajuan pertama ditambah tanggal tunda jual berikutnya.

(32)

7. Pengambilan Unit Setelah Pelunasan Setelah Konsumen/Pemegang Unit membayar kewajiban (pelunasan total maupun pelunasan bertahap), maka unit yang berada di lokasi penyimpanan unit (Warehouse/Remote Warehouse/Branch yang ditunjuk sebagai Remote Warehouse) dapat diambil oleh Konsumen/Pemegang Unit, dengan ketentuan dokumen sebagai berikut : a. Bukti pembayaran pelunasan

b. Identitas asli yang masih berlaku dari Konsumen atau pihak yang dikuasakan oleh Konsumen atau pihak terakhir pemegang unit untuk di fotokopi oleh Recovery Officer sebagai dokumen lampiran pengambilan unit, berupa : KTP/SIM/Surat Keterangan telah melakukan perekaman E-KTP atau Surat Keterangan sebagai pengganti KTP Elektronik yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil)/Instansi yang berwenang.

(33)

c. Untuk pelunasan yang dilakukan oleh pihak yang dikuasakan disertai Surat Kuasa bermeterai dari Konsumen/Pemegang Unit terakhir ke pihak yang dikuasakan oleh Konsumen/Pemegang Unit. d. Untuk pelunasan yang dilakukan oleh Konsumen maka melampirkan Surat Permohonan Pelunasan Unit Write Off (WO) sesuai format pada Lampiran 3 Memo Internal No. MI- 002S/RIM/LAR/III/2018 tertanggal 23 Maret 2018 perihal

“Kewenangan Pengajuan dan Persetujuan Biaya Penyelesaian Unit Write Off (WO)”. e. Untuk pelunasan yang dilakukan oleh Pemegang Unit maka melampirkan Surat Permohonan Pelunasan Unit Write Off (WO) dan Surat Pernyataan Penguasaan Unit Write Off (WO) sesuai format pada Lampiran 3 dan Lampiran 4 Memo Internal No. MI- 002S/RIM/LAR/III/2018 tertanggal 23 Maret 2018 perihal

“Kewenangan Pengajuan dan Persetujuan Biaya Penyelesaian Unit Write Off (WO)”.. f. Surat Keterangan Pengambilan Unit Kendaraan dalam Penguasaan. Format pada Lampiran 5. Ketentuan ini tidak berlaku untuk pembiayaan FLEET

(34)

Referensi

Dokumen terkait

Dari fenomena selfie, konsep diri positif remaja perempuan dapat terlihat dari aktivitas yang mereka lakukan saat sebelum melakukan selfie yaitu mereka tidak

Adapun tujuan penlitian yang penulis lakukan adalah untuk mendiskripsikan tentang berbagai macamstrategi yang dapat digunakan untuk memudahkan proses penyerapan dan

Persyaratan dan metode untuk menentukan f ya dijabarkan sebagai berikut: a Untuk komponen struktur tekan yang menerima beban aksial dan komponen struktur lentur dengan nilai 

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh bahwa faktor-faktor penyebab kecemasan matematika mahasiswa calon guru asal Papua adalah situasi pembelajaran di kelas

Apabila attitude toward behavior, subjective norms, dan perceived behavior control memiliki kekuatan yang positif, seperti mahasiswa mempersepsi bahwa perilaku membaca

Hasil penelitian yang telah dilakukan, prevalensi parasit Soil-Transmitted Helminths pada anak usia 2-9 tahun di RW 04 Kelurahan Batakte adalah 12% adalah 7 sampel

Tahap pelaksanaan memberikan perlakuan media poster pada kelas eksperimen dengan Project Based Learning dan tanpa media poster pada kelas kontrol yang

McGlynn Versus Aveling: A Comparison of Translation Strategies Used in Sapardi Djoko Darmono’s Poems.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |