Renaldy Effendy +62-21-515-1141 [email protected] For subscription of our Daily Focus, please contact us at [email protected]
Embun Pagi
Advancing Indonesia’s infrastructure proxy
Karena ketidakpastian situasi politik pada 2014 , beberapa proyek konstruksi yang ditunda menyebabkan kekecewaan pada pendapatan sektor . Datang pada tahun 2015, ketegangan yang menyebabkan keterlambatan telah diangkat dan diharapkan dapat memberikan peluang pertumbuhan untuk sektor terutama yang didukung oleh pemerintah sangat komitmen untuk membangun infrastruktur di Indonesia (+ 2,3% YTD kinerja sektor properti).
Dalam pandangan kami, pembangunan infrastruktur kemungkinan akan pertanda baik bagi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Mengingat fakta bahwa peningkatan infrastruktur akan menarik investor asing untuk berinvestasi di Indonesia dan akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan PDB. Kami melihat bahwa perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah dan pada saat yang sama memiliki kemampuan dalam menangkap prospek yang kuat dalam infrastruktur besar-besaran akan mendapatkan keuntungan laba dan pertumbuhan. Empat pembangun milik negara di BEI, yaitu : Adhi Karya (ADHI) , PT Pembangunan Perumahan (PTPP) , Waskita Karya (WSKT) dan Wijaya Karya (WIKA) .
Dalam hal penilaian , kami menemukan bahwa ADHI saat ini diperdagangkan di terendah P/E FY15F (16.8x) dibandingkan dengan perusahaan sejenis . ADHI diperkirakan return on equity ( ROE ) untuk tahun 2015 adalah 2 tertinggi berikut PTPP antara rata-rata pesaing (19,6%) dan bagi mereka alasan kami memilih ADHI sebagai perhatian utama kami antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perusahaan konstruksi lainnya . Perusahaan ini adalah perusahaan BUMN yang menyediakan jasa konstruksi serta listrik mekanik dan juga pengembangan properti . Saat ini , ada dua mega - proyek yang akan dimulai :
JLT Project (Jakarta link transportasi) , proyek monorel jenis mengangkang dengan rute : Bekasi Timur - Cawang , Cibubur - Cawang , dan Cawang - Kuningan (USD900mn senilai proyek)
Pengembangan Bandara Halim Perdana Kusuma bersama Lion Group (investasi yang dibutuhkan sekitar IDR5tr)
Kedua proyek akan dimasukkan dalam buku agar ADHI dan setelah mencapai terobosan , pertumbuhan akan dikonfirmasikan .
Kami menyarankan investor untuk memperhatikan sektor konstruksi terutama perusahaan milik pemerintah dan terutama setelah Jokowi menurunkan harga semen oleh IDR3,000 / karung positif akan mempengaruhi biaya bahan baku untuk konstruksi.
Financial summary of SOE builders
(IDRbn) ADHI PTPP WSKT WIKA
Revenue L12M 9,334 12,207 9,818 12,577
Market Index
Last Trade Chg (%) MoM YoY
JCI 5,152.1 0.1 0.1 16.2
MSCI EM 952.5 -0.5 1.4 -1.5
HANG SENG 23,738.5 -1.5 4.3 5.1
KOSPI 1,888.1 0.8 -2.2 -3.4
FTSE 6,585.5 0.5 0.1 -4.1
DJIA 17,511.6 1.1 -2.7 5.2
NASDAQ 4,634.4 1.4 -4.1 8.9
Key Rates
Last Trade Chg (bps) MoM YoY
Policy Rate 7.75 0 25 25
3yr 7.37 -2 -44 -45
10yr 7.79 -1 -27 -70
FX
Last Trade Chg (%) MoM YoY
USD/IDR 12,618.00 0.2 0.7 3.9
USD/KRW 1,077.23 -0.6 -2.2 1.3
USD/JPY 117.56 0.0 -2.1 12.8
USD/CNY 6.22 0.3 -0.2 2.6
Commodities
Last Trade Chg (%) MoM YoY
WTI 48.7 5.3 -14.8 -44.4
Gold 1,275.7 -0.4 8.4 1.7
Coal 61.8 -1.0 -0.6 -25.4
Palm Oil 717.5 -0.3 2.1 -16.8
Rubber 121.3 0.0 -1.1 -27.8
Nickel 14,780.0 2.1 -5.3 0.6
Copper 5,715.0 1.5 -10.7 -22.1
Tin 19,325.0 -0.3 1.0 -13.3
JCI Index VS MSCI Emerging Markets
1,000 1,200
4,500 5,500
(pt) JCI MSCI EM (pt)
Local flashes
ADHI: Adhi Karya Proyeksi Dana Right Issue Capai Rp2,74 Triliun. PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) memproyekskan perolehan dana penerbitan saham baru melalui mekanisme right issue mencapai Rp2,745 triliun. Berdasarkan dokumen resmi perseroan yang diperoleh Bisnis.com dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR, Senin (19/1/2015), disebutkan right issue yang akan diserap pemerintah melalui penyertaan modal negara (PMN) mencapai Rp 1,4 triliun. Pemerintah memiliki 51% saham ADHI dan menjadi pemilik mayoritas. (Bisnis Indonesia)
BUMI: Bumi Resources bukukan laba US$13,3 juta hingga September 2014. Bumi Resources, perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesia, mengatakan bahwa perusahaan berhasil mencetak laba bersih sebesar US$13,3 juta hingga September 2014, dibandingkan dengan periode sebelumnya dimana perusahaan mencatatkan rugi sebesar US$377,5 juta. Perusahaan membukukan pendapatan sebesar US$2,2 miliar pada periode yang sama, turun dari US$2,65 miliar pada tahun sebelumnya. (Jakarta Globe)
TINS: Timah kaji ulang ekspansi Myanmar. Penambang timah milik Negara PT Timah berencana untuk merealisasikan rencananya untuk meningkatkan investasi di Myanmar pada tahun ini setelah sempat terhenti pada tahun lalu, ungkap Corporate Secretary . Pada tahun lalu, TINS mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk membangun smelter di Myanmar guna mengeksploitasi potensi cadangan timah di negara tersebut.
BKSL: Sentul City kantongi marketing sales Rp 1,64 triliun. PT Sentul City Tbk (BKSL) mencatakan penjualan pemasaran atau marketing sales Rp 1,64 triliun sepanjang tahun 2014. Pencapaian tersebut hanya sekitar 86,3% dari yang ditargetkan sepanjang tahun yaitu sebesar Rp 1,9 triliun. BKSL sebagai induk perusahaan berkontribusi sekitar Rp 1,14 triliun atau sekitar 70% terhadap marketing sales. Semetara sisanya bersumber dari anak usaha yakni PT bukit Jonggol Asri (Sentul Niwana dan Serpong Natura City).
(Kontan)
BJBR: Laba bersih BJB turun 20,8% di November 2014. Kinerja Bank Jabar Banten (BJB) di tahun 2014 tidak terlalu menggembirakan. Ini terlihat dari perolehan laba bersih Bank Pembangunan Daerah (BPD) asal Jawa Barat dan Banten tersebut yang anjlok 20,80% secara year on year (yoy). Menurut Agus Mulyana, Sekretaris Perusahaan BJB, turunnya perolehan laba bersih di November 2014 tak lepas dari kenaikan biaya dana (cost of fund). Tingginya persaingan suku bunga deposito tahun ini membuat perolehan laba BJB tertekan. (Kontan)
BULL: 3Q14, Laba Anjlok 95%. Laba bersih PT Buana Lystya Tama Tbk. (BULL) anjlok 95,81% menjadi US$475.537 setara dengan Rp5,9 miliar pada kuartal III/2014 dari sebelumnya US$11,35 juta. Kevin Wong, Direktur Utama BULL, mengumumkan kinerja perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di PT Bursa Efek Indonesia, Senin (19/1/2015). Pendapatan perseroan tercatat merosot menjadi US$33,71 juta dari sebelumnya US$36,21 juta. Namun, laba kotor perseroan tercatat melonjak menjadi US$8,27 juta dari sebelumnya US$4,27 juta. (Bisnis Indonesia)
ANTM: Antam Bidik Ekspor Perhiasan Emas 2 Juta Ton ke India. PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menargetkan peningkatan volume ekspor emas perhiasan ke India tahun ini. Antam menargetkan ekspor 2 juta ton lebih perhiasan emas ke India. Hal tersebut diungkapkan oleh General Manager Logam Mulia Business Unit, Dody Martimbang.
"Kita ekspor dalam bentuk perhiasan ke India. Tahun kemarin 1,5 ton, sekarang dengan alat baru yang kita datangkan bisa sampai 2 ton lebih," tutur Dody. (Detik Finance)
Technical analysis
Investor sentiment
Sentimen data ekonomi dari luar negeri dan harga komoditas masih akan berpengaruh kepada pergerakan indeks hari ini.
Daily Chart
Pada perdagangan kemarin, walaupun masih dalam range downtrendnya namun pola doji mengidikasikan akan adanya perubahan trend, semua indicator seperti MACD, stochastic dan PSAR masih mengalami penurunan. Kami melihat hari ini ada potensi rebound hal ini juga diperkuat oleh pergerakan intraday.
Intraday Chart
Terlihat dalam intraday chart, rebound hanya terjadi pada satu jam pertama dimana setelah itu indeks terus menurun sampai dengan 1 jam terkhir yang mulai rebound dari titik terendah hariannya, yang menyebabkan stochastic golden cross dan MACD mulai meningkat, hal ini mengindikasikan IHSG akan rebound pada hari ini.
Chart 1. Daily chart Chart 2. Intraday chart
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Recommendation Trading Buy
Resistance 5.206
Support 5.169
Close 5.189
Indicator
Stoch DN
MACD DN
PSAR DN
Volume DN
GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution
UP = Up OB = Overbought
DN = Down OS = Oversold
NM = Normal
Stocks on our focus list
PT. Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES)
Pada perdagangan kemarin ACES mulai rebound hampir menembus level resistance di 710 yang merupakan fibo 76.4% namun ditutup di level 700. Indicator mulai melandai, stochastic telah masuk area oversold, kami perkirakan ACES akan naik hari ini dengan target harga di 710, bila terlewati maka target berikutnya 730. Strategi yang dapat digunakan adalah trading buy pada harga penutupan kemarin dengan level stop loss di 685.
Recommendation Trading Buy
Target price 710
Stop loss 685
Buying price 700
Close 700
Indikator
Stoch OS
MACD UP
PSAR DN
Volume UP
GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution
UP = Up OB = Overbought
DN = Down OS = Oversold
NM = Normal
Chart 3. ACES
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Saham BMTR mengalami rebound setelah doji pada hari sebelumnya, yang disertai deangan peningkatan volume, stochastic indicator berpotensi goldencross, MACD relative stagnant dam PSAR meningkat. Kami perkirakan BMTR masih akan melanjutkan kenaikan di level 1890 namun hati-hati aksi profit taking karena secara intraday, harga perseroan mulai overbought. Strategi yang dapat digunakan Trading Buy atau Sell on Strength dengan level stop loss di 1820.
Recommendation
Strength
Target price 1.890
Stop loss 1.820
Buying Price 1.850
Close 1.850
Indikator
Stoch UP
MACD DN
PSAR UP
Volume UP
GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution
UP = Up OB = Overbought
DN = Down OS = Oversold
NM = Normal
Chart 4. BMTR
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
PT. Perusahaan Gas Negara (persero) (PGAS)
Pada perdagangan kemarin saham perseroan sempat mengalami penurunan 8% dan menembus level psikologi di 5000 namun rebound terjadi pada satu jam terakhir dan ditutup di 5200 membuat Chandle perseroan memiliki tail yang panjang dan indicator stochastic baik daily maupun intraday golden cross, kami perkirakan rebound jangka pendek masih akan terjadi dengan target harga di 290 atau fibo 61.8%. Strategi yang digunakan adalah trading cepat namun tetap jga level stop loss di 5150.
Recommendation Trading Buy/Sell on Strength
Target price 5.290
Stop loss 5.150
Buying Price 5.200
Close 5.200
Indikator
Stoch GC
MACD UP
PSAR DN
Volume UP
GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution
UP = Up OB = Overbought
DN = Down OS = Oversold
NM = Normal
Chart 5. PGAS
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Chart 6. JCI Vs. IDR/USD Chart 7. JCI performance (absolute vs. relative)
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Note: Relative to MSCI EM Index
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Chart 8. Foreigner’s net purchase (EM) Chart 9. Energy price
Note: The latest figure for India is January, 16th
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Chart 10. Non-ferrous metal price Chart 11. Precious metal price
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research 11,300
11,500 11,700 11,900 12,100 12,300 12,500 12,700 12,900
4,600 4,700 4,800 4,900 5,000 5,100 5,200 5,300
10/20 11/3 11/17 12/1 12/15 12/29 1/12
(IDR)
(pt) JCI Composite Index (L)
USD/IDR (R)
0.1
-0.7
0.1
16.3
0.6
-0.4 -0.7
18.3
-4 0 4 8 12 16 20
1D 1W 1M 1Y
Absolute Relative (%, %p)
-58
293
-56 -31
6
197
-709
-194 -210 -245
402
550
-800 -600 -400 -200 0 200 400 600 800
Korea Taiwan Indonesia ThailandPhilippines India
1 Day 5 Days
(USDmn)
1,900 2,000 2,100 2,200 2,300 2,400 2,500
40 50 60 70 80 90
10/14 11/14 11/14 12/14 12/14 12/14 1/15
(USD/b) Brent (L) CPO(R) (USD)
70 75 80 85 90 95 100 105 110
10/14 11/14 12/14 1/15
(D-3M=100) Copper Nickel Tin
75 80 85 90 95 100 105
10/14 11/14 12/14 1/15
Silver Gold Platinum
Table. Key valuation metrics
Company Name Ticker Price Market Cap Price Performance (%) P/E(X)* P/B(X)* ROE(%)*
(IDR) (IDRbn) 1D 1W 1M 1Y FY13 FY14 FY13 FY14 FY13 FY14
BANKING
Bank Central Asia Tbk PT BBCA 13,000 320,515 0.4 0.2 -1.7 30.8 19.3 16.8 4.1 3.5 23.4 22.3
Bank Mandiri Persero Tbk PT BMRI 10,725 250,250 0.2 -3.8 0.5 22.3 12.6 11.1 2.4 2.1 20.8 20.5
Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk PT BBRI 11,600 286,162 0.2 -3.7 0.4 39.0 11.9 10.6 2.9 2.4 27.0 25.0 Bank Negara Indonesia Persero Tbk PT BBNI 5,975 111,426 0.0 -2.8 -1.2 39.8 11.0 9.7 2.0 1.7 19.7 19.3
Bank Danamon Indonesia Tbk PT BDMN 4,570 43,802 -0.4 -0.6 3.6 11.3 14.4 12.0 1.3 1.2 9.6 10.3
Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT BTPN 3,990 23,303 0.0 0.1 -1.4 -11.3 11.6 9.6 2.0 1.7 18.7 19.1 PROPERTY
Surya Semesta Internusa Tbk PT SSIA 1,075 5,058 -0.9 0.5 1.9 61.9 14.4 11.0 2.0 1.7 16.4 18.2
Ciputra Property Tbk PT CTRP 830 5,105 0.6 -5.7 -2.9 24.1 12.0 9.7 N/A N/A 10.2 13.9
Pakuwon Jati Tbk PT PWON 487 23,454 3.2 -10.1 -12.6 48.4 11.8 11.0 4.2 3.3 40.2 32.5
Alam Sutera Realty Tbk PT ASRI 580 11,397 0.9 -2.5 10.6 10.6 8.9 8.2 1.7 1.5 21.6 19.7
Bumi Serpong Damai PT BSDE 2,005 36,836 1.3 1.0 8.2 36.1 12.8 14.3 2.7 2.4 24.3 17.2
CONSTRUCTION
Total Bangun Persada Tbk PT TOTL 1,115 3,802 1.8 -5.2 1.4 61.0 23.2 18.9 4.6 4.1 19.3 21.2
Adhi Karya Persero Tbk PT ADHI 3,485 6,278 0.6 -2.7 15.1 98.6 20.6 16.7 3.5 3.0 18.7 19.8
Wijaya Karya Persero Tbk PT WIKA 3,585 22,045 0.6 -3.0 6.6 82.4 33.3 26.7 6.0 5.1 18.5 19.2
Pembangunan Perumahan Persero Tbk PT PTPP 3,650 17,675 -0.5 -2.1 6.2 173.9 34.1 25.6 7.5 5.8 23.5 25.3
Waskita Karya Persero Tbk PT WSKT 1,455 14,154 0.7 1.0 9.1 160.4 34.0 26.6 5.1 4.4 16.2 17.0
RETAIL & CONSUMER
Indofood Sukses Makmur Tbk PT INDF 7,325 64,317 0.3 -1.4 11.5 9.4 15.5 13.6 2.4 2.2 15.1 15.7
Kalbe Farma Tbk PT KLBF 1,790 83,906 0.3 -0.3 -0.8 28.4 39.4 32.7 8.9 7.6 23.5 24.3
Mitra Adiperkasa Tbk PT MAPI 5,700 9,462 2.2 3.2 11.6 -5.1 47.0 27.3 3.6 3.2 7.8 12.6
Unilever Indonesia Tbk PT UNVR 34,000 259,420 1.5 0.8 4.7 21.2 46.2 41.6 55.9 50.2 125.7 126.5
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT ICBP 13,075 76,240 2.8 -1.7 3.2 16.5 28.0 24.2 5.2 4.7 19.3 19.8
Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT RALS 780 5,535 0.6 1.3 6.2 -39.5 14.0 13.1 1.6 1.5 12.0 12.0
Mayora Indah Tbk PT MYOR 21,050 18,826 0.2 -4.4 -2.1 -19.2 39.7 22.3 4.5 3.8 11.8 18.6
Ace Hardware Indonesia Tbk PT ACES 700 12,005 2.2 -12.2 -9.9 -6.8 20.8 18.0 5.1 4.2 26.2 25.3
Gudang Garam Tbk PT GGRM 59,975 115,397 0.1 -0.1 0.8 33.2 21.6 18.9 3.5 3.1 17.2 17.1
Nippon Indosari Corpindo Tbk PT ROTI 1,295 6,555 0.4 -1.1 -8.8 19.4 33.0 25.6 6.9 5.7 21.9 23.3
AUTOMOTIVE
Astra International Tbk PT ASII 7,425 300,590 1.7 3.9 1.4 5.4 14.6 13.4 3.1 2.8 21.6 20.6
Indomobil Sukses Internasional Tbk PT IMAS 3,900 10,785 0.0 2.6 13.7 -23.5 26.4 16.1 1.8 1.7 5.3 8.1
Astra Otoparts Tbk PT AUTO 3,750 18,074 -1.1 -2.9 -2.8 8.9 16.8 14.0 2.0 1.8 12.2 13.5
TELECOMMUNICATION
Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk PT TLKM 2,855 287,784 0.4 0.7 1.4 28.1 18.3 16.8 4.1 3.8 23.0 22.5
XL Axiata Tbk PT EXCL 4,690 40,027 2.5 -0.7 -5.2 -10.7 105.5 32.3 2.6 2.4 3.3 7.1
Indosat Tbk PT ISAT 4,400 23,909 0.0 2.3 9.3 7.4 20.2 31.9 1.5 1.5 -2.4 4.1
INFRASTRUCTURE
Jasa Marga Persero Tbk PT JSMR 6,975 47,430 0.4 -0.7 -1.4 39.0 30.0 26.2 4.6 4.2 15.5 16.3
Tower Bersama Infrastructure Tbk PT TBIG 9,500 45,567 0.0 1.1 -2.8 58.3 32.4 24.6 8.7 5.8 30.0 27.1 MINING
Aneka Tambang Persero Tbk PT ANTM 1,050 10,015 -0.5 -2.8 7.7 5.0 N/A 27.2 0.8 0.8 0.0 3.3
Timah Persero Tbk PT TINS 1,195 8,900 1.3 -3.7 0.4 22.5 15.3 12.9 1.6 1.5 11.3 13.4
Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk PTBA 10,400 23,963 -3.0 -9.1 -17.5 13.2 11.7 11.8 2.8 2.5 24.7 22.3 CEMENT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT INTP 21,825 80,343 -2.1 -7.8 -8.8 1.8 15.8 14.5 3.3 2.9 21.6 20.9
Holcim Indonesia Tbk PT SMCB 1,915 14,674 -6.6 -6.0 -7.7 -10.9 16.9 14.9 1.7 1.6 10.6 11.0
Semen Indonesia Persero Tbk PT SMGR 14,100 83,634 -6.0 -4.8 -6.1 -1.3 15.6 14.4 3.7 3.2 25.1 24.3
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
*Note: Valuation metrics based on Bloomberg consensus estimates
Sector performance Top 10 market cap performance
Name Index Chg (%) Ticker Price Market Cap (IDRbn) Chg (%)
Agricultural 2,278.0 -0.6 EMTK IJ 7500 42,300 17.19
Mining 1,296.5 1.3 BMTR IJ 1850 26,267 7.25
Basic-Industry 503.2 -2.3 PWON IJ 487 23,454 3.18
Miscellaneous Industry 1,296.5 1.3 MTFN IJ 167 5,318 3.1
Consumer Goods 2,208.9 0.9 ICBP IJ 13075 76,240 2.75
Property & Construction 538.4 0.6 EXCL IJ 4690 40,027 2.5
Infrastructure 1,128.0 -1.0 INCO IJ 3385 33,635 2.4
Finance 724.4 0.0 DILD IJ 645 6,686 2.38
Trade 870.0 1.0 MAPI IJ 5700 9,462 2.24
Composite 5,152.1 0.1 ACES IJ 700 12,005 2.2
Source: Bloomberg
Top 5 leading movers Top 5 lagging movers
Name Chg (%) Close Name Chg (%) Close
EMTK IJ 17.2 7,500 PGAS IJ -5.0 5,200
ASII IJ 1.7 7,425 SMGR IJ -6.0 14,100
UNVR IJ 1.5 34,000 INTP IJ -2.1 21,825
ICBP IJ 2.8 13,075 MAYA IJ -25.0 1,200
BMTR IJ 7.3 1,850 BIRD IJ -4.8 11,525
Source: Bloomberg
Economic Calendar
Time Currency Detail Forecast Previous
2:00am EUR German PPI m/m -0.3% 0.0%
4:00am EUR Italian Trade Balance 4.32B 5.40B
5:00am EUR German ZEW Economic Sentiment 40.1 34.9
5:00am EUR ZEW Economic Sentiment 37.6 31.8
10:00am USD FOMC Member Powell Speaks
10:00am USD NAHB Housing Market Index 58 57
9:00pm USD President Obama Speaks
Tentative JPY Monetary Policy Statement
11:30pm JPY All Industries Activity m/m 0.1% -0.1%
Note: Time is based on Indonesian local time Source: Forex Factory
Disclaimers
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Daewoo Securities Indonesia (DWS). It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of DWS and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of DWS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither DWS, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Daewoo Securities Indonesia 2015.