• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat ini dunia sedang dilanda oleh pandemi Covid-19 (coronavirus disease 2019) yaitu peristiwa penyebaran penyakit yang dapat menular disebabkan oleh coronavirus jenis baru yang memiliki nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penyakit ini awalnya muncul dari Kota Wuhan, China dan sudah menyebar sampai ke Indonesia dari bulan Maret 2020. Penyakit ini menyebabkan infeksi saluran pernafasan dengan penyebaran yang sangat cepat. Sehingga, untuk mecegah penularan tersebut penting untuk menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain atau menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan (Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2020). Berbagai kebijakan diterapkan oleh pemerintah yang bertujuan sebagai pencegahan menularnya Covid-19 lebih luas lagi yaitu salah satunya dengan menerapkan social distancing. Menurut Katie Pearce dari John Hopkins University, istilah social distancing merupakan suatu aksi pada masyarakat yang berguna sebagai pencegahan penularan penyakit, yaitu dengan cara berdiam diri di rumah atau menghindari berkerumun atau perkumpulan dengan banyak orang (Febriana, 2020). Kebijakan tersebut diterapkan oleh pemerintah bertujuan sebagai pemutus rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Salah satu penerapan dari adanya kebijakan social distancing adalah dengan menerapkan Work From Home (WFH) yaitu masyarakat mengerjakan segala pekerjaannya di rumah masing-masing. Pendidikan merupakan salah satu bidang yang menerapkan kebijakan tersebut akibat adanya Covid-19. Dengan diberlakukannya pembatasan interaksi, maka dikeluarkannya kebijakan oleh pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yaitu menerapkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dari rumah masing-masing siswa dengan menerapkan sistem dalam jaringan (Daring). Berdasarkan Surat Edaran Mendikbud RI No. 4 Tahun 2020, proses belajar mengajar diharuskan dilakukan di rumah yaitu melalui pembelajaran dalam jaringan (daring/online). commit to user

(2)

Pembelajaran dalam jaringan (daring) memerlukan bantuan media teknologi. Hal itu sejalan dengan Revolusi Industri 4.0, yang menuntut penggunaan teknologi digital dalam aspek pendidikan. Tentu penyesuaian diperlukan dalam menerapkan Pendidikan era Revolusi 4.0. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa adanya wabah Covid-19 menjadi salah satu pendorong penerapan sistem ini. Pembelajaran daring bukan hanya sekedar materi yang dipindah melalui media internet, bukan juga sekedar tugas dan soal-soal yang dikirimkan melalui aplikasi sosial media. Pembelajaran daring harus direncanakan, dilaksanakan serta dievaluasi sama hal nya dengan pembelajaran yang terjadi di kelas. Materi pembelajaran yang diajarkan melalui daring harus tetap mempertimbangkan teori konstruktivisme yang menjadikan siswa berperan aktif.

Berbagai sarana pembelajaran online dapat dimanfaakan oleh guru untuk melakukan kegiatan belajar mengajar dari jarak jauh, yaitu misalnya dengan menggunakan aplikasi zoom, google meet, youtube, maupun dengan menggunakan media sosial WhatsApp. Sarana-sarana tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk melangsungkan pembelajaran seperti yang seharusnya dilakukan di kelas tetapi dari rumah masing-masing. Selain itu, guru juga dapat memanfaatkan segala macam media pembelajaran supaya siswa tetap bisa memahami dan tertarik pada materi yang sedang dipelajari walaupun menggunakan sistem pembelajaran daring. Misalnya adalah dengan memafaatkan media audio-visual.

Media audio-visual ialah suatu media perantara untuk menyajikan materi pelajaran dengan melibatkan pendengaran dan pandangan sebagai bentuk bantuan terhadap siswa untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan tertentu (Widaryanto & Sulfemi, 2016). Salah satu jenis media audio-visual yang sering dimanfaatkan oleh guru sebagai penyajian materi pembelajaran adalan video pembelajaran. Menurut Rusman, Kurniawan, & Riyana (2012) video pembelajaran adalah suatu rangkaian gambar bergerak disertai suara yang membentuk rangkaian alur yang mengandung pesan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran disimpan dalam pita atau disket. Video pembelajaran adalah satu commit to user

(3)

dari banyaknya media pembelajaran yang sering dimanfaatkan oleh guru untuk menyampaikan materi yang memiliki maksud supaya siswa lebih mudah memahami materi dan lebih tertarik terhadap pembelajaran.

Video pembelajaran dipilih karena mudah diakses oleh pendidik dan peserta didik, cukup mebutuhkan bantuan perangkat PC/handphone dan internet.

Media dengan video jelas lebih cenderung mudah mengingat dan memahami pelajaran karena tidak hanya menggunakan satu jenis indera. Penggunaan video pembelajaran pada saat pembelajaran jarak jauh ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu diantaranya siswa dapat menonton video pembelajaran yang diberikan oleh guru kapan saja dan dapat ditentukan sendiri kecepatannya, siswa juga bisa mengatasi konektivitas internet yang lemah karena penyampaian materi yang secara tidak langsung sehingga tidak akan membuat siswa ketinggalan dalam penjelasan materi, serta dengan adanya video pembelajaran dapat membantu siswa mengatur waktunya untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru (Lapitan, Tiangco, Sumalinog, Sabarillo, & Diaz, 2021).

Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran akan membuat siswa lebih tertarik terhadap pembelajaran yang berlansung, penggunaan media audio visual menimbulkan kegairahan siswa selama penggunaannya tepat dan sesuai dengan topik yang disampaikan. Dengan meningkatnya minat ini membuat prestasi siswa juga akan meningkat (Utomo, 2008). Hal ini dibuktikan oleh Suprihatiningtyas (2020) menunjukkan bahwa hubungan positif dan signifikan penggunaan media audio visual dengan hasil belajar fiqih kelas IX Semester 1 MTs Ma’arif Walisongo Sidowangi, Kajoran, Magelang Tahun 2020. Kurtubi &

Arief (2016)juga membuktikan bahwa terdapat hubungan positif antara persepsi siswa tentang penggunaan media audio visual dengan hasil belajar IPA Kelas VI SDN Bojongkiharib Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor.

Selama pembelajaran jarak jauh, siswa dituntut untuk bisa belajar secara mandiri karena sudah tidak ada lagi pengawasan langsung oleh guru. Untuk itu, siswa perlu mengetahui cara belajar efektif yang sesuai dengan minat siswa, agar pembelajaran jarak jauh bisa berjalan lebih optimal dan membuat siswa mudah menyerap informasi pelajaran secara utuh. Cara yang lebih diminati siswa untuk commit to user

(4)

melakukan aktivitas berpikir, memproses, dan memahami informasi disebut dengan gaya belajar (Gunawan, 2006). Menurut DePorter, Bobbi, & Mike (2010) gaya belajar dibagi menjadi 3 jenis yaitu gaya belajar auditori, visual, dan kinestetik. Gaya belajar auditori adalah proses memahami informasi melalui sesuatu yang didengar. Gaya belajar visual adalah belajar melalui apa yang dilihat.

Gaya belajar kinestetik adalah belajar melalui garakan dan sentuhan. Meskipun ada siswa yang mampu belajar dengan ketiga jenis tersebut, tetapi pasti memiliki kecenderungan terhadap salah satu jenis gaya belajar.

Gaya belajar setiap siswa berperan penting dalam proses pembelajaran, karena dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi siswa serta guru.

Dengan mengetahui gaya belajar siswa, mempermudah guru memilih strategi pengajaran yang tepat. Oleh sebab itu, strategi yang dipilih melalui gaya belajar siswa mempunyai pengaruh yang kuat terhadap prestasi siswa di kelas (Lapitan et al., 2021). Gunawan (2006) mengemukakan bahwa hasil riset menunjukkan siswa yang belajar dengan menggunakan gaya belajar mereka yang dominan akan memperoleh nilai yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang belajar dengan cara yang tidak sejalan dengan gaya belajar mereka. Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Shaffat (2009) bahwa keberhasilan belajar juga ditentukan oleh cara atau metode belajar yang digunakan. Setiap individu manusia memiliki perbedaan dalam banyak aspek mulai dari perbedaan fisik, pola berfikir, dan cara- cara merespon atau mempelajari hal-hal baru. Dalam hal belajar, masing-masing individu memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menyerap pelajaran yang diberikan sehingga dalam dunia pendidikan dikenal berbagai metode belajar untuk memenuhi tuntutan perbedaan tersebut. Metode dan cara belajar sering menentukan keberhasilan seseorang dalam belajar.

Kimia adalah cabang ilmu pengetahuan abstrak yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari berdasarkan pada penyajian fakta bukan hanya sekedar konsep termasuk perubahan yang menyertainya terkait dengan reaksi kimia (Brady, 1994). Pembelajaran kimia mempelajari struktur materi, sifat-sifat materi, perubahan suatu materi menjadi materi lain, serta energi yang menyertai perubahan materi tersebut. Materi pokok kesetimbangan kimia memiliki sejumlah commit to user

(5)

besar konsep-konsep ilmiah yang saling terkait satu dengan yang lain. Selain itu, materi ini muatannya cukup kompleks, dari materi yang bersifat pengetahuan hingga analisis, serta tidak lepas dari soal-soal yang bersifat hitungan. Hasil UNBK MAN 2 Kota Kediri Tahun Pelajaran 2018/2019 pada mata pelajaran kimia yang berasal dari web resmi Kemendikbud RI yang beralamatkan hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id, kesetimbangan kimia merupakan salah satu materi yang memiliki nilai yang cukup baik yaitu 69,50.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia di MAN 2 Kota Kediri, pada saat pembelajaran jarak jauh karena adanya pandemi Covid-19 ini sering menggunakan media pembelajaran berupa media audio visual. Media audio visual yang dipakai oleh guru adalah video pembelajaran yang dibuat oleh guru sendiri berisi penjelasan dari materi yang dipelajari disertai ilustrasi-ilustrasi yang dapat memperjelas materi. Penggunaan video pembelajaran dipilih oleh guru karena untuk memanfaaatkan perkembangan teknologi yang sejalan dengan revolusi industri 4.0. Selain itu, penggunaan video pembelajaran ini juga untuk mengoptimalkan pembelajaran yang dilakukan secara online supaya siswa tetap memiliki minat dan dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru. Salah satu materi pelajaran kimia yang disampaikan melalui video pembelajaran adalah kesetimbangan kimia. Kesetimbangan kimia merupakan salah satu materi yang cukup banyak berisi rumus-rumus, sehingga dengan menggunakan video pembelajaran siswa dapat mengatur sendiri kecepatan pemutaran video yang dapat membuat siswa lebih mudah untuk memahami materi. Pemberlakuan pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi ini, menuntut seluruh siswa tak terkecuali siswa Kelas XI IPA MAN 2 Kota Kediri untuk belajar ssecara mandiri di rumah masih-masih dan pengawasan guru secara langsung juga berkurang.

Siswa dituntut untuk belajar sesuai dengan cara mereka sendiri-sendiri dan dari berbagai sumber supaya siswa bisa memahami materi yang sedang dipelajari meskipun tidak ada pengawasan guru secara langsung.

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti ingin membuktikan adanya hubungan yang positif antara pemanfaatan media audio visual dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar kimia siswa. Maka diperlukan penelitian yang commit to user

(6)

berjudul “Hubungan Pemanfaatan Media Audio-Visual dan Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar Kimia Kelas XI IPA MAN 2 Kota Kediri Tahun Ajaran 2020/2021”.

B. Identifikasi Masalah

Masalah yang bisa diidentifikasi dari latar belakang diatas adalah sebagai berikut:

1. Pandemi Covid-19 sedang melanda dunia dan tak terkecuali dengan Indonesia. Pendidikan merupakan salah satu bidang yang mengalami dampak adanya pandemi tersebut dan pemerintah telah menerapkan kebijakan tentang sekolah dari rumah masing-masing melalui sistem pembelajaran online.

2. Pemanfaatan media pembelajaran dapat dijadikan sebagai upaya guru untuk mempermudah siswa memahami materi pembelajaran dan supaya siswa tetap tertarik terhadap pembelajaran yang menggunakan sistem online pada masa pandemic Covid-19.

3. Setiap siswa memiliki kecenderungan jenis gaya belajar sendiri-sendiri untuk mempermudah memahami informasi atau materi pembelajaran yang ingin diperoleh.

4. Kimia adalah mata pelajaran yang harus dipelajari di jenjang SMA dan sederajatnya pada jurusan IPA sehingga dibutuhkan cara untuk meningkatkan minat dan pemahaman terhadap mata pelajaran kimia

C. Pembatasan Masalah

Supaya pembahasan permasalahan pada penelitian ini mempunyai arah dan terfokus, maka diperlukan pembatasan masalah yaitu:

1. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini ialah siswa kelas XI IPA semester I MAN 2 Kota Kediri Tahun Ajaran 2020/2021.

2. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas : pemanfaatan media audio-visual (video pembelajaran yang dibuat oleh guru sendiri berisi penjelasan materi disertai ilustrasi- ilustrasi) dan gaya belajar (auditori, visual, dan kinestatik) commit to user

(7)

b. Variabel terikat : prestasi belajar kimia dengan materi Kesetimbangan Kimia

3. Materi Pelajaran

Materi pelajaran kimia yang digunakan pada penelitiaan ini dibatasi pada materi Kesetimbangan Kimia.

D. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana hubungan antara pemanfaatan media audio-visual dan prestasi belajar kimia kelas XI IPA MAN 2 Kota Kediri?

2. Bagaimana hubungan antara gaya belajar dan prestasi belajar kimia kelas XI IPA MAN 2 Kota Kediri?

3. Bagaimana hubungan antara pemanfaatan media audio-visual dan gaya belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar kimia kelas XI IPA MAN 2 Kota Kediri?

E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui hubungan antara pemanfaatan media audio-visual dan prestasi belajar kimia kelas XI IPA MAN 2 Kota Kediri.

2. Mengetahui hubungan antara gaya belajar dan prestasi belajar kimia kelas XI IPA MAN 2 Kota Kediri.

3. Mengetahui hubungan antara pemanfaatan media audio-visual dan gaya belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar kimia kelas XI IPA MAN 2 Kota Kediri.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapakan mampu menambah pengetahuan dan bisa mengembangkan ilmu pendidikan yang berkembang sangat pesat seiring dengan perkembangan zaman, khususnya dalam lingkup commit to user

(8)

kimia. Salain itu, ilmu pengentahuan yang disajikan ini mampu memberikan ilmu pengetahuan dari generasi ke generasi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Kepala Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan mampu dijadikan pedoman oleh kepala sekolah dalam menata sekolah, serta dapat mengembangkan keadaan yang nyaman dalam lingkungan sekolah.

b. Bagi Guru

Peneliti memiliki harapan supaya hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman pada saat pembelajaran di kelas. Diharapkan guru dapat memanfaatkan media pembelajaran dalam pembelajaran sesuai dengan materi dan guru mampu mengetahui gaya belajar yang sesuai terhadap setiap siswa.

c. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadikan siswa lebih percaya diri, kebutuhan dan minat akan ilmu pengetahuan juga lebih meningkat, dan mampu mengevaluasi diri sendiri yaitu tentang gaya belajar yang sesuai, kelabihan maupun kekurangannya, serta mendapat kepuasan terhadap hasil prestasi yang diperolehnya.

d. Peneliti

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagi pedoman bagi peneliti untuk melakukan pembelajaran di kelas dan dapat memberikan inspirasi tentang pemanfaatan media pembelajaran dan gaya belajar siswa pada proses pembelajaran di kelas.

commit to user

Referensi

Dokumen terkait

Hasil survei menunjukkan bahwa setelah dilakukan sosialisasi dan aplikasi pelepasan jantan mandul ke rumah-rumah masyarakat di lokasi penelitian, sebagian besar masyarakat

SUSMONO TEGAL L SEKOLAH PENDIDIKAN 1991 BALAPULANG WTN RT... ISMAIL TEGAL L SMU IPS 2000

1) Enzim – enzim digestif aktif saat lahir dan dapat menyokong kehidupan ekstrauterin pada kehamilan 36-38 minggu. 2) Perkembangan otot dan refleks yang penting

a) Kurikulum yang tepat merupakan komponen kurikulum merupakan faktor pendukung yang sangat dominan dalam pembelajaran kecerdasan spiritual. b) Pendidik yang

Jika setelah berakhirnya perjanjian kerja ke-2 ternyata PIHAK KEDUA tidak diajukan untuk pengangkatan sebagai karyawan tetap oleh PIHAK PERTAMA, maka perjanjian kerja kontrak

Sisanya (88%) adalah pikiran bawah sadar (unconscious) yang masih dapat dimaksimalkan untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik, menampilkan kemampuan terbaik setiap saat

2-tailed ROE 0.001 Nilai tersebut menunjukkan angka yang lebih kecil dari 0.05.Dari hasil tersebut dapat dianalisa bahwa setelah diswamitrakan dengan Bank Bukopin

Kemudian perusahaan melakukan perubahan dengan menjalankan proses produksi sistem continue flow yaitu sistem proses produksi dalam menghasilkan barang