• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh : Sri Novita Abubakar : S1. Pendidikan Ekonomi ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh : Sri Novita Abubakar : S1. Pendidikan Ekonomi ABSTRAK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KEPALA BERNOMOR

STRUKTUR (MODIFIKASI DARI NHT) PADA MATA PELAJARAN MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PELANGGAN

DI KELAS X ADP 3 SMK NEGERI 1 LIMBOTO

Oleh

Nama : Sri Novita Abubakar Jurusan : Pendidikan Ekonomi Program Studi : S1. Pendidikan Ekonomi Pembimbing 1 : Raflin Hinelo

Pembimbing 2 : Agil Bachsoan

ABSTRAK

Pelaksanaan penelitian ini didasarkan pada rumusan masalah apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Kepala Bernomor Struktur dalam pembelajaran Memberikan Pelayanan Kepada Pelanggan di Kelas X ADP 3 SMK Negeri I Limboto, Hasil belajar siswa akan meningkat? Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian berjumlah 30 orang. Variabel penelitian terdiri dari variabel input, proses, dan output. Tahapan penelitian terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yakni lembar pengamatan untuk menilai kegiatan guru, lembar pengamatan untuk menilai kegiatan siswa, dan lembar tes untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa. Teknik analisis data dilaksanakan secara kuantitatif pada setiap akhir siklus pembelajaran dengan menggunakan data hasil observasi kegiatan guru dan aktivitas siswa serta data hasil belajar siswa. Sebagai kesimpulan dari penelitian ini adalah hipotesis tindakan yang berbunyi: jika guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Kepala Bernomor Struktur, maka hasil belajar siswa akan meningkat dapat diterima karena didukung dengan hasil analisis data: 1) siswa yang memperoleh hasil belajar minimal 75 meningkat dari 40% hasil observasi awal menjadi 50% hasil siklus I dan meningkat lagi menjadi 83,34% hasil siklus II, 2) hasil pengamatan kegiatan guru yang termaksud pada kategori sangat baik dan baik meningkat dari 63,33% siklus I menjadi 86.67% pada siklus II, dan 3) hasil pengamatan kegiatan siswa yang termaksud pada kategori sangat baik dan baik meningkat 58,18% siklus I menjadi 86.96% hasil siklus II.

(2)

ABSTRACT

This research based on the problem whether the applying of cooperative learning model of structural numbered head type can increase student’s achievement on giving service subject or not. Method of the research applied class action research. Subject of research was 30 people. Variable of research consisted of input, process and outpu variable. Steps of the research were planning, implementing, observating and reflecting. Techniques of collecting the data were observation sheet for teacher’s and student’s activity also test to measure the increasing of student’s achievement. Techniques of analysing the data were done quantitatively in the end of learning cycles and used data of observation result of teacher’s and student’s observation and test result. Therefore, the research hypothesis which stated that “if teacher used cooperative learning model of structural numbered head type, then student’s achievement will increase” was accepted. It was becaused of data analysis result which were: 1) students who gained score minimum 75, increased from 40% on first observation to 50% on first cycle and increased more to 83,34% on second cycle; 2) observation result of teacher’s activity in excellent and good category increased from 63,33% on first cycle to 86,67% on second cycle, and; 3) observation result of student’s activity in excellent and good category increased from 58,18% on first cycle to 86,96% on second cycle.

Key Words: Cooperative Learning Model of Structural Numbered Head Type PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan sebuah proses kegiatan yang disengaja atas input siswa untuk menimbulkan suatu hasil yang diinginkan sebagai tujuan yang ditetapkan. Sebagai sebuah proses yang disengaja maka pendidikan harus dievaluasi hasilnya untuk melihat apakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang diinginkan dan apakah proses yang dilakukan efektif untuk mencapai hasil yang diinginkan (Purwanto 2011 ; 18). Pendidikan adalah usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan (Tim Dosen FIP IKIP Malang dalam Purwanto, 2011 ; 19).

(3)

Proses belajar mengajar adalah aktifitas belajar mengajar yang dilaksanakan oleh siswa dan guru. Bila terjadi proses belajar akan terjadi pula proses mengajar yang menghasilkan misi pengajaran untuk mendapatan hasil pengajaran yang efisien, maka proses mengajar harus dilakukan dengan sengaja, sadar dan terorganisir dengan baik. Dengan demikian terjadilah interaksi edukatif antara guru dan siswa, dimanapun guru berusaha mensukseskan pembinaan siswa, agar mereka mau belajar dengan baik, yaitu belajar dengan teratur secara sendiri-sendiri, secara kelompok dan dan berusaha memperkaya bahan pelajaran yang diterima disekolah dengan bahan pelajaran tambahan dengan usaha sendiri.

Keberhasilan dalam belajar mengajar dapat diukur dari daya serap terhadap pembelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi baik secara individual maupun kelompok, dan yang kedua adalah pada perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapai oleh siswa secara individual maupun kelompok. Dan keberhasilan tersebut dapat dicapai karena adanya aktivitas siswa, misalnya banyaknya siswa yang bertanya pada proses berlangsung, yang akhirnya dapat dilihat pada hasil yang dicapai setelah selesai proses dilaksanakan.

Permasalahan yang seringkali menjadi kenyataan ketidakberhasilan siswa dalam pembelajaran antara lain adalah sebagian besar disebabkan oleh tidak tepatnya guru menggunakan seperangkat alat pembelajaran misalnya penggunaan metode mengajar sangat mempengaruhi tinggi rendahnya mutu keberhasilan belajar mengajar. Disamping itu penggunaan metode dan model pembelajaran yang tepat akan menghasilkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan karakterisktik siswa.

(4)

semua proses pembelajaran Memberikan Pelayanan Kepada Pelanggan dilaksanakan dalam bentuk metode ceramah dan tanya jawab.

Agar lebih efektif dalam mengembangkan ranah afektif tanpa merugikan ranah kognitif dan ranah psikomotor maka diperlukan pengembangan yang efektif pula. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran Memberikan Pelayanan Kepada Pelanggan perlu diadakan suatu penelitian yang berhubungan dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif dengan strategi Kepala Bernomor Struktur.

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dibentuk dalam suatu kelompok kecil dimana siswa bekerjasama dalam mengoptimalkan keterlibatannya dengan anggota kelompoknya sehingga tercapailah tujuan dan sasaran pembelajaran, karena dalam belajar kelompok mereka menjadi aktif saling menampilkan diri atau berperan diantara sesama teman sebaya.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal dapat berupa faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan, sedangkan faktor eksternal berupa faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Karena pentingnya hasil belajar untuk mencapai suatu tujuan pendidikan maka dalam pembelajaran perlu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Kepala Bernomor Struktur (Modifikasi dari NHT) agar siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran.

Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti di kelas X ADP 3 SMK Negeri 1 Limboto tahun 2012/2013 dari jumlah siswa 30 orang hanya terdapat 12 orang siswa atau (40%) yang mencapai nilai KKM 75, dan 18 orang siswa atau (60%) lainnya belum mencapai nilai ketuntasan KKM.

(5)

pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran kooperatif dengan strategi Kepala Bernomor Struktur (Modifikasi dari NHT).

Menurut Isjoni (2012 : 113), model pembelajaran Kepala Bernomor Struktur, merupakan teknik pembelajaran modifikasi dan teknik kepala bernomor. Dengan teknik pembelajaran ini siswa bisa belajar melaksanakan tanggung jawab pribadinya dan saling keterkaitan dengan teman-teman kelompoknya.

Dalam penggunaan model pembelajaran Kepala Bernomor Struktur peneliti menfokuskan pada mata pelajaran Memberikan Pelayanan Kepada Pelanggan, dengan Standar Kompetensi Memberikan Pelayanan Kepada pelanggan dan Kompetensi Dasar mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan penyampaian pelayanan pada pelanggan. Berdasarkan uarain Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar di atas maka peneliti sedikit menguraikan tentang pengertian pelanggan dan macam-macam pelanggan.

Pelanggan adalah orang atau instansi yang melakukan pembelian produk baik barang maupun jasa secara berulang-ulang. Berdasarkan uraian di atas macam-macam pelanggan yaitu pelanggan ditinjau dari segi banyaknya, pelanggan dari segi usia, pelanggan dari segi jenis kelamin, pelanggan dari segi tingkat pendapatan, pelanggan dari segi tingkat pendidikan, pelanggan dari segi waktu pembelian, pelanggan dari segi alur penjualan, pelanggan dari segi geografis, dan pelanggan dari segi agama.

(6)

belajar pada mata pelajaran Memberikan Pelayanan Kepada Pelanggan dan meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Kepala Bernomor Struktur (Modifikasi dari NHT) dan manfaat secara praktis 1) Memberikan bahan pertimbangan bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan proses pembelajaran yang bervariasi. 2) Bagi peserta didik agar memahami konsep-konsep belajar Memberikan Pelayanan Kepada Pelanggan dengan menerapkan kedalam situasi dunia nyata, sehingga belajar Memberikan Pelayanan Kepada Pelanggan lebih bermakna dan dapat mengembangkan daya pikir dan tumbuh jiwa kompetisi dalam diri setiap siswa. 3) Bagi peneliti merupakan salah satu wadah untuk menguji kemampuan terhadap bekal teori yang telah diperoleh di bangku kuliah, serta sebagai upaya pengembangan ilmunya. 4) Bagi peneliti berikutnya, penelitian ini dapat dijadikan referensi ilmiah dan motivasi untuk meneliti.

METODOLOGI PENULISAN

Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas yang berorientasi pada strategi Kepala Bernomor Struktur (Modifikasi dari NHT) untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada SMK Negeri 1 Limboto pada kelas X ADP 3 semester genap tahun ajaran 2012/2013 Yang jumlah siswanya sebanyak 30 orang yang terdiri dari 5 orang laki-laki dan 25 orang perempuan. Siswa yang menjadi subyek dalam penelitian ini memiliki kemampuan sedang, serta minat dan motivasi mereka pada mata pelajaran Memberikan Pelayanan Kepada Pelanggan.

(7)

Variabel penelitian yang digunakan adalah variabel input, variabel proses, dan variabel output. Adapun prosedur dalam penelitian ini teridiri atas (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan tindakan, (3) tahap pemantauan dan evaluasi, (4) tahap analisis dan refleksi. Pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data yang terdiri dari : (1) lembar pengamatan untuk menilai kegiatan guru, (2) lembar pengamatan untuk menilai kegiatan siswa, dan (3) lembar tes untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa, sedangkan untuk analisis data dilaksanakan secara kuantitatif pada setiap akhir silkus pembelajaran. Data hasil observasi kegiatan guru dan aktivitas siswa serta data hasil belajar siswa. Penelitian ini dikatakan berhasil jika setelah digunakan model pembelajaran kooperatif tipe Kepala Bernomor Struktur pada mata pelajaran Memberikan Pelayanan Kepada Pelanggan, siswa yang memperoleh hasil belajar minimal 75 akan meningkat dari 40% menjadi 80%.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(8)

Kepala Bernomor Struktur. Dengan teknik pembelajaran ini siswa bisa belajar bekerja sama dalam melaksanakan tanggung jawab pribadinya dan saling keterkaitan dengan teman-teman kelompoknya. Dalam model pembelajaran tersebut siswa diharapkan mampu untuk belajar aktif dalam mengikuti pelajaran, siswa menjadi saling bekerja sama dalam kelompok, sehingga siswa merasa tidak bosan atau jenuh dalam menerima materi.

Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Kepala Bernomor Struktur, guru lebih berperan sebagai fasilitator dan pengarah, dan siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan teman satu timnya. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe Kepala Bernomor Struktur, untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

(9)

Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I, maka peneliti melakukan perbaikan strategi pembelajaran pada siklus II. Adapun perubahan yang terjadi pada siklus II adalah: 1) Pedekatan guru seperti memberikan motivasi awal, dan membimbing siswa untuk mengikuti pelajaran sudah baik dan sesuai sehingga siswa bergairah untuk belajar aktif dalam mengikuti pelajaran, siswa menjadi kreatif sehingga terjadi proses pembelajaran yang efektif dan terjadi interaksi positif antara siswa-guru, siswa-materi pelajaran, dan siswa merasa senang dalam menerima pelajaran. 2) Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan dalam proses pembelajaran sudah efektif sehingga mencakup semua tujuan pembelajaran, 3) Prinsip-prinsip penggunaan media dalam menggunakan media pembelajaran sudah baik sehingga siswa memperhatikan dengan serius materi pelajaran yang dijelaskan.

Sesuai hasil perbaikan strategi pembelajaran maka siklus II telah terjadi perubahan, baik dari segi hail belajar maupun proses pembelajaran, perubahannya antara lain sebagi berikut:

1. Jumlah siswa yang tuntas belajar atau memperoleh nilai minimal 75 pada siklus I adalah 15 orang siswa (50%) dan jumlah siswa yang tidak tuntas belajar atau memperoleh nilai di bawah 75 sebanyak 15 orang (50%), pada siklus II jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 25 orang siswa (83,34%) dan jumlah siswa yang tidak tuntas 5 orang (16,66%).

2. Dari 30 aspek yang diamati, pembelajaran pada siklus I sebesar 63,33% memperoleh kualifikasi sangat baik dan baik, dan pada siklus II meningkat menjadi 86.67%

(10)

Dengan demikian hipotesis yang berbunyi jika Guru Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Kepala Bernomor Struktur (Modifikasi dari NHT), maka hasil belajar siswa pada mata pelajaran Memberikan Pelayanan Kepada Pelanggan di kelas X ADP-3 SMK Negeri 1 Limboto akan meningkat dapat terbukti.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dikemukakan kesimpulan penelitian sebagai berikut: hipotesis tindakan yang berbunyi: jika Guru Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Kepala Bernomor Struktur (Modifikasi dari NHT), maka hasil belajar siswa pada mata pelajaran Memberikan Pelayanan Kepada Pelanggan di kelas X ADP-3 SMK Negeri 1 Limboto, Maka hasil belajar siswa akan meningkat dapat diterima karena didukung dengan hasil analisis data: 1) siswa yang memperoleh hasil belajar minimal 75 meningkat dari 40% hasil observasi awal menjadi 50% hasil siklus I dan meningkat lagi menjadi 83,34% hasil siklus II, 2) hasil pengamatan kegiatan guru yang termaksud pada kategori sangat baik dan baik meningkat dari 63,33% siklus I menjadi 86.67% pada siklus II, dan 3) hasil pengamatan kegiatan siswa yang termaksud pada kategori sangat baik dan baik meningkat 52.18% siklus I menjadi 86.96% hasil siklus II.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, maka peneliti dapat memberikan saran :

a. Bagi sekolah

(11)

b. Bagi guru

a) Sebaiknya guru dalam proses pembelajaran menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Kepala Bernomor Struktur, agar proses pembelajaran menjadi kreatif dan inovatif sehingga peran siswa lebih besar dan pembelajaran akan menjadi lebih aktif, hal ini membuat siswa tidak jenuh dan tetap termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

b.) Guru hendaknya menerapkan model pembelajaran kooperatif sesuai dengan materi yang diajarkan.

c. Bagi siswa

Siswa harus lebih berperan aktif dalam pembelajaran, mengembangkan motivasi belajar dan mengembangkan keberanian menyampaikan gagasan dalam proses pembelajaran untuk menambah pengetahuan atau wawasan.

DAFTAR RUJUKAN

Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Pontianak : Alfabeta

Isjoni. 2012. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Referensi

Dokumen terkait

008 Jumlah alat dan mesin pertanian yang diuji/sertifikasi kesesuaiannya terhadap standar 009 Jumlah teknologi (prototipe, model) mekanisasi pertanian mendukung pengembangan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nuraeni (2014) dengan jumlah responden sebanyak 215 orang, didapatkan faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku

PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR..

[r]

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 66 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Another important characteristic of the food industry is the high frequency of new product introductions (Fisher et al., 1994; Beer, 2001; Maloni & Brown, 2006); this

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ilmu

Hasil dari penelitian terjadi peningkatan kemampuan komunikasi pada setiap pertemuannya, dan prosentase aktivitas siswa setiap pertemuan pun ikut mengalami peningkatan