Oleh: Sigit Joyowardono
(Kepala Biro Teknis dan Hupmas KPU RI) Wakatobi, 22 – 24 Maret 2017
Rapat Koordinasi Nasional
Program Partisipasi Masyarakat
Tahun 2017
Preview Program
Partisipasi Masyarakat
Tahun 2017
Pendidikan Pemilih Kelompok Strategis (Pemilih Pemula, Perempuan dan Disabilitas) dan Kelompok Rentan
Pembentukan dan Pengelolaan Pusat Pendidikan Pemilih
Pengembangan Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi.
Penyusunan Indikator Melek Pemilu
Policy Paper Review Program Parmas (Tindak Lanjut Hasil Riset 2016)
Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Partisipasi Masyarakat (SIPAM)
Pilot Project Desa/Sekolah Melek Pemilu
No Kegiatan Pusat Prov Kab/
Kota 1 Pendidikan Pemilih Kelompok Strategis dan Kelompok
Rentan V V V
2 Pembentukan dan Pengelolaan Pusat Pendidikan
Pemilih V V V
3 Pengembangan Komunitas Peduli Pemilu dan
Demokrasi V V
4 Penyusunan Indikator Melek Pemilu V 5 Policy Paper Review Program Parmas V 6 Pembuatan Aplikasi Sistem Partisipasi Masyarakat
(SIPAM) V
7 Pilot Project Desa/Sekolah Melek Pemilu V
No Kegiatan Pusat Prov Kab/Kota 1 Pendidikan Pemilih Fasilitasi Diklih 150 peserta x 2 Kegiatan
@ 25 Jutaan Fasilitasi Kelompok Strategis
2x Keg @ 7,5 Juta
2 Pembentukan Pusat Pendidikan Pemilih
•Belanja Modal @ 75 Juta
•Alat Peraga @8 Juta
•Fasilitasi Diklih 50 Peserta 4x Kegiatan
•Perjadin Ke Palu
•Belanja Modal @ 35 Juta
•Fasilitasi Diklih 2x Keg @ 7,5 Juta
•Perjadin Ke Palu (3 Kab/Kota)
3 Pengelolaan Pusat Pendidikan Pemilih
•Belanja Modal @ 75 Juta
•Fasilitasi Diklih 50 Peserta 4x Kegiatan
•Rakor RPP
•Belanja Modal @ 30 Juta
•Fasilitasi RPP 4x Keg
•Fasilitasi Diklih 2x Keg @ 10 Juta
•Rakor RPP (18 Kab/Kota)
4
Pengembangan Komunitas Peduli Pemilu dan
Demokrasi
•Kursus Pemilu
•Jambore Demokrasi
•Gerakan Masyarakat Sadar Demokrasi 2 x Keg @ 10 Juta
5 Indikator Melek
Pemilu 1 Paket @ 50
Juta 6 Policy Paper Program
Parmas 5 Paket @ 25 Juta
7 Aplikasi SIPAM
8 Desa/Sekolah Melek
Pemilu 2 Paket @
100 Juta
Aktifitas pendidikan pemilih yang dilakukan secara terstruktur, masif dan berkelanjutan, serta dapat diukur capaiannya (output)
Aktifitas yang dilakukan harus kreatif, inovatif, berbiaya murah (low-cost) dan harus dapat menjawab persoalan partisipasi di daerah tersebut
Prinsip akulturatif partisipatif melalui pendekatan kearifan lokal dan ketokohan setempat tetap harus dikedepankan
Diupayakan juga inovasi pembiayaan pendidikan pemilih melalui, antara lain, konsep hibah dari pemerintah daerah, Corporate Social Responsibility (CSR), maupun jenis pembiayaan mandiri (non-APBN) lainnya
Pelaksanaan fasilitasi pendidikan pemilih Tahun 2017 lebih difokuskan pada kelompok rentan dan kelompok strategis (pemula, perempuan, disabilitas)
Kluster ini terbagi ke dalam daerah dan kelompok masyarakat dengan partisipasi pemilih rendah, potensi pelanggaran pemilu tinggi serta daerah rawan konflik dan kekerasan
KPU Provinsi/KIP Aceh yang melaksanakan fasilitasi pendidikan pemilih terhadap kelompok sasaran rentan Tahun 2017 adalah :KPU Provinsi Aceh, KPU Provinsi Sumatera Utara, KPU Provinsi Maluku, KPU Provinsi Maluku Utara, KPU Provinsi Papua dan KPU Provinsi Papua Barat
KPU akan membentuk pusat pendidikan pemilih di 15 KPU Provinsi/KIP Aceh dan 273 KPU/KIP Kab/Kota.
Desain pembentukan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) Tahun 2017 adalah :
15 KPU Provinsi/KIP Aceh
Seluruh KPU/KIP Kabupaten/Kota di Pulau Jawa
Seluruh KPU Kota di Indonesia
KPU/KIP Kabupaten/Kota yang telah memiliki gedung kantor sendiri.
Tahun 2017 di semua satker KPU Provinsi/KIP Aceh sudah terbentuk pusat pendidikan pemilih (34 KPU Provinsi) dan di 291 KPU/KIP Kabupaten/Kota atau secara total sudah terbentuk di 325 satker (63 %).
Agar pembentukan Rumah Pintar Pemilu dapat maksimal, harus dilakukan kerja sama dengan mitra-mitra strategis KPU, terutama terkait sumber pembiyaan Non-APBN (APBD, CSR, Swadaya)
Diharapkan Tahun 2018 semua satker KPU sudah memiliki Pusat Pendidikan Pemilih
Aktifitas di dalam Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) dapat dilakukan dalam bentuk penerimaan kunjungan (audiensi),
seminar/FGD/sarasehan/workshop/diskusi pendidikan pemilih.
Aktifitas di luar Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) dapat bersifat mobile, pop-up, dan aktifitas yang bersentuhan dan menjangkau
masyarakat/kelompok sasaran secara langsung.
KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang menjadi pilot project rumah pintar pemilu pada Tahun 2015 dan 2016 (19 KPU Provinsi/KIP Aceh dan 18 KPU/KIP Kabupaten/Kota) memperoleh alokasi anggaran Pengelolaan Pusat
Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu).
34 KPU Provinsi/KIP Aceh dan 21 KPU Kab/Kota mengikuti kegiatan Konsolidasi Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) di Provinsi Sulawesi Tengah dalam rangka pengelolaan kegiatan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu).
Penyusunan Modul Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi
Kursus Kepemiluan dalam rangka Pembentukan Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi, Batch II di 34 KPU Provinsi
Jambore/Sarasehan/FGD Demokrasi bertempat di Jakarta/Jawa Barat/lokasi lain
Masing-masing KPU Provinsi/KIP Aceh mengirimkan 2 (dua) orang anggota komunitas hasil pelaksanaan kursus kepemiluan Tahun 2016 yang dianggap dapat/representatif mewakili anggota komunitas lainnya untuk mendapat pelatihan lanjutan (advance training) melalui kegiatan Jambore Demokrasi
Komunitas yang terbentuk akan terjun langsung ke masyarakat melalui program Gerakan Masyarakat Sadar Demokrasi.
Dalam sistem politik demokrasi, melek pemilu (election literacy) menjadi salah satu faktor yang berperan dalam menentukan kualitas pemilu di suatu Negara.
Diperlukan suatu kajian terkait pengukuran tingkat melek pemilu, sehingga kebijakan yang diambil oleh penyelenggara pemilu sesuai dengan akar permasalahan yang terjadi di lingkungan pemilih.
Tujuan: Teridentifikasinya bahan untuk menyusun instrumen pengukuran tingkat melek politik dan bagaimana metode
pengukurannya.
Dibuatnya sistem informasi partisipasi masyarakat (SIPAM) dilatarbelakangi untuk mempermudah monitoring kegiatan pendidikan pemilih yang
dilaksanakan oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota
Tujuan Pembuatan Aplikasi:
Monitoring daerah berapa jumlah pemilih yang telah dididik melalui aktivitas pendidikan pemilih, meliputi segmen pemilih pemula,
perempuan, disabilitas dan lainnya dalam bentuk grafik dan tabel
Memudahkan KPU Prov/Kab/Kota dalam melaporkan kegiatan
pendidikan pemilih dan mengunduh bahan/materi terkait pendidikan pemilih
Tujuan:
Mengetahui efektif tidaknya program-program pendidikan pemilih yang sudah dilakukan oleh KPU
Merancang program dan kegiatan pendidikan pemilih yang efektif dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih Pemilu Tahun
2019
Menyusun kebijakan yang akan diterapkan KPU tentang program
partisipasi masyarakat sesuai hasil riset yang telah dilakukan oleh
KPU Provinsi
Sebuah desa dikatakan melek politik bukan sekadar diukur secara kuantitatif (berdasarkan angka partisipasi pemilih) tetapi juga kualitatif dalam melibatkan warga pada pembangunan pascapenetapan hasil pemilihan.
Tujuan:
Menciptakan dan menumbuhkan kesadaran dan perilaku pemilih yang cerdas dikalangan masyarakat dan meningkatkan partisipasi pemilih dalam proses pembuatan kebijakan publik
Penyusunan PEDOMAN UMUM SOSIALISASI dalam PEMILU
Penyusunan SOP KEHUMASAN
Pembentukan PPID di 4 PROVINSI melalui PELATIHAN/BIMTEK
Evaluasi PPID
Evaluasi KAMPANYE
Pedoman bagi KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dalam melaksanakan sosialisasi pemilihan umum
Pelaksanaan sosialisasi pemilu terkelola secara profesional, terstruktur, sistematis dan berkelanjutan
Pelaksanaan sosialisasi pemilu berjalan secara efektif, efesien
dan tepat sasaran.
Hasil Survei menjelang Pemilu 2014
> 50 persen pemilih mengaku memiliki sedikit informasi, bahkan sebagian menyebut sama sekali tidak memiliki informasi pemilu
< 20 persen yang mengaku sudah mendapatkan cukup informasi
54 persen belum mengetahui hari pemungutan suara
Hasil Riset KPU di 497 Kab/Kota di Indonesia pasca Pemilu 2014
Kurangnya sosialisasi
-> secara umum pemilih mengaku belum mendapat informasi yang cukup berkaitan dengan pemilu
KPU harus meningkatkan sosialisasi
→ Sosialisasi pra pemilu
→ Sosialisasi tahapan pemilu
→ Sosialisasi pasca pemilu
→ Pembagian peran KPU, KPU Provinsi, KPU Kab/Kota
→ Program, Kegiatan dan Pelaksana
→ Isu Strategis Tahapan Penyelenggaraan Pemilu
→ Isu Strategis Di luar Tahapan Pemilu
→ Pesan Kepemiluan Yang Bersifat Umum
→ Pesan Kepemiluan Yang Bersifat Spesifik
→ Program, Kegiatan dan Pelaksana
→ Tema dan Materi Edukasi Pemilih
→ Program, Kegiatan dan Pelaksana
→ Evaluasi Penyebaran Informasi
→ Evaluasi Pendidikan Pemilih
→ Evaluasi Fasilitasi Pemilih
Penyusunan SOP KEHUMASAN
SOP Cara Menerima Tamu
SOP Cara Menerima dan Menjawab Telepon
Salam KPU
Pakaian Penerima Tamu (Resepsionis)
Pembentukan PPID
PELATIHAN/BIMTEK PPID di 4 KPU Provinsi :
1.
Jambi
2.
Sumatera Utara
3.
Kalimantan Timur
4.
Sulawesi Barat
Pada T.A. 2017, seluruh Satker KPU diberikan Belanja
Modal @10 juta untuk penunjang sarana-prasarana PPID
Evaluasi PPID
Dilaksanakan pada 4 s.d 5 April di Gedung KPU RI di Jakarta
Peserta : PPID seluruh KPU Provinsi (34 org)
Agenda :
Pedoman Suply Data dan Informasi di Lingkungan KPU
Sosialisasi E-Training E-PPID
Pengecualian Informasi Publik di Lingkungan KPU
Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik versi
Peringkat I Pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik
Tahun 2016 Kategori Lembaga Negara Non Struktural
Evaluasi KAMPANYE Pilkada 2017
Tujuan : Memotret pelaksanaan kampanye pada penyelenggaraan Pilkada Serentak 2017 dan menyusun DIM yang akan dijadikan input sebagai materi dalam materi penyusunan PKPU Kampanye Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu Nasional 2019
Diagendakan pada akhir April 2017
Peserta : -
Tempat : -