Informasi Dokumen
- Sekolah: Universitas Negeri Padang
- Mata Pelajaran: Motorik Dasar
- Topik: Belajar Motorik Dasar
- Tipe: makalah
Ringkasan Dokumen
I. PENDAHULUAN
Dalam bagian pendahuluan, dijelaskan pentingnya pendidikan dan proses belajar sebagai kunci untuk mencapai tujuan pendidikan. Penekanan pada hakikat belajar, ciri-ciri perilaku hasil belajar, dan alasan perlunya belajar menjadi fokus utama. Hal ini relevan dengan tujuan pendidikan yang menekankan pentingnya pemahaman dan penerapan pengetahuan dalam konteks kehidupan sehari-hari.
II. DEFENISI BELAJAR, GERAK DAN MOTORIK
Bagian ini membahas pengertian belajar menurut berbagai ahli, yang menekankan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi akibat pengalaman dan latihan. Terdapat pembagian ranah hasil belajar yang diusulkan oleh Bloom, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Ini menunjukkan bahwa pendidikan jasmani harus mencakup semua ranah tersebut untuk mencapai hasil yang optimal dalam pembelajaran motorik.
2.1 Pengertian Belajar
Pengertian belajar dijelaskan melalui berbagai definisi dari para ahli, yang menggarisbawahi bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang relatif permanen sebagai akibat dari pengalaman. Hal ini menekankan pentingnya latihan dan pengalaman dalam proses pembelajaran.
2.2 Belajar dan Performa/Tindakan
Dijelaskan perbedaan antara belajar dan performa, dimana belajar adalah potensi untuk mengubah perilaku sedangkan performa adalah penerapan potensi tersebut dalam tindakan. Ini menunjukkan bahwa hasil belajar tidak selalu terlihat langsung setelah proses belajar selesai.
III. BELAJAR GERAK
Bagian ini menjelaskan tentang tahap-tahap belajar gerak, dari tahap kognitif, motorik, hingga otomatisasi. Setiap tahap memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda, yang berfokus pada penguasaan gerakan dan peningkatan keterampilan. Ini penting dalam konteks pendidikan jasmani, di mana pengembangan keterampilan motorik harus diatur secara sistematis.
3.1 Tahap-Tahap Belajar Gerak
Menjelaskan tiga tahap belajar gerak: verbal-kognitif, motorik, dan otomatisasi. Setiap tahap memiliki peran penting dalam membentuk keterampilan gerak yang efisien dan efektif.
3.2 Klasifikasi Belajar Gerak
Klasifikasi belajar gerak berdasarkan kecermatan, perbedaan titik awal dan akhir, serta stabilitas lingkungan. Ini membantu dalam merancang program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
IV. KONDISI BELAJAR GERAK
Kondisi belajar gerak mencakup faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi proses belajar. Memahami kondisi ini penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, baik secara fisik maupun psikologis.
4.1 Kondisi Internal
Mengacu pada kemampuan siswa untuk mengingat bagian-bagian gerakan dan urutan rangkaian gerakan yang harus dilakukan. Ini menunjukkan bahwa pemahaman kognitif sangat penting dalam belajar gerak.
4.2 Kondisi Eksternal
Mencakup instruksi verbal, visual, dan umpan balik yang diberikan selama proses belajar. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan dari lingkungan belajar sangat berpengaruh terhadap hasil belajar.
V. TEORI BELAJAR KIBERNETIK
Teori Kibernetik menjelaskan bagaimana manusia sebagai sistem informasi aktif dalam menerima dan mengolah informasi untuk mengatur dan mengendalikan gerak. Ini relevan dalam konteks pendidikan karena memberikan pemahaman tentang bagaimana proses belajar motorik terjadi.
5.1 Penjelasan Teori Kibernetik
Menjelaskan bahwa manusia tidak hanya pasif dalam belajar, tetapi juga aktif dalam mengolah informasi. Teori ini menekankan pentingnya umpan balik dalam proses belajar.
5.2 Mekanisme Pengolahan Informasi
Menjelaskan bagaimana informasi diproses dari stimulus hingga aksi motorik. Ini memberikan gambaran jelas tentang interaksi antara kognisi dan gerakan dalam proses belajar.
Referensi Dokumen
- Teori Belajar Motorik ( Agus, Mahendra )
- Belajar Motorik ( Bahktiar, Syahrial )
- Psikologi Perkembangan ( Hurlock, E. B. )
- Belajar Ketrampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode ( Lutan, Rusli )
- The Origins of Intelegence in Children ( Piaget, J. )