• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BPOM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BPOM)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2017

MODUL

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BPOM)

BAB I. PENDAHULUAN

NAMA :

NIM :

INSTANSI :

(2)

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi telah memberi dampak perubahan yang cepat terhadap industri farmasi, jamu, makanan, kosmetika, dan alat kesehatan.

Penerapan teknologi yang modern menghasilkan industri-industri yang mampu memproduksi berbagai produk. Teknologi transportasi dan hambatan yang makin rendah dalam perdagangan internasional menyebabkan produk-produk dari berbagai negara menyebar dan mampu menjangkau seluruh strata masyarakat Indonesia. Penggunaan produk-produk tersebut cenderung terus meningkat, namun tidak diikuti dengan pengetahuan dalam pemilihan produk yang baik.

Untuk melindungi masyarakat dari bahaya produk-produk tidak aman, maka pemerintah mengadakan lembaga yang bertanggung jawab, yaitu Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Banjarmasin merupakan salah satu BBPOM yang berperan sebagai Unit Pelaksana Teknis.

Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Kepala BPOM Nomor 14 Tahun 2014, Unit Pelaksana Teknis di lingkungan BPOM mempunyai tugas melaksanakan kebijakan dibidang pengawasan obat dan makanan, yang meliputi pengawasan atas produk terapetik, narkotika, psikotropika, zat adiktif, obat tradisional, kosmetik, produk komplemen serta pengawasan atas keamanan pangan dan bahan berbahaya. Di sini, mahasiswa profesi apoteker dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilanterkait pelaksanan pekerjaan kefarmasian sesuai standar profesi apoteker.

Praktek Kerja Profesi Apoteker merupakan media yang sangat penting untuk penerapan dan pengembangan ilmu dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian. Metode serta mekanisme pelaksanaan PKPA di BBPOM yang sistematis akan sangat membantu mahasiswa profesi apoteker dalam memahami peran, fungsi, serta tanggung jawab apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan.

PKPA merupakan pelatihan yang sangat strategis bagi mahasiswa profesi apoteker untuk menjadi calon apoteker yang handal di masa depan. PKPA diharapkan dapat menjadi media untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa agar siap terjun dalam dunia kerja. Modul PKPA di BBPOM ini juga dapat digunakan

(3)

untuk membantu memberikan arahan bagi Apoteker pembimbing di tempat PKPA (Preceptor) dan dosen pembimbing PKPA di Fakultas.

B. Tujuan PKPA di Balai Besar POM

1. Meningkatkan pemahaman calon apoteker tentang peran, fungsi, posisi dan tanggung jawab apoteker dalam praktek kefarmasian di pemerintahan, khususnya BBPOM.

2. Meningkatkan wawasan, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di pemerintahan, khususnya BBPOM.

3. Meningkatkan kemampuan menyelesaikan permasalahan tentang pekerjaan kefarmasian di pemerintahan, khususnya BBPOM.

4. Meningkatkan kemampuan mengembangkan praktek kefarmasian di pemerintahan, khususnya BBPOM.

5. Mempersiapkan calon apoteker dalam memasuki dunia kerja sebagai tenaga farmasi yang profesional di pemerintahan.

C. Sasaran

1. Kriteria Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker yang telah memenuhi persyaratan kerja praktek sesuai ketentuan di Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat.

2. Kriteria Pembimbing PKP di Rumah Sakit Kriteria Dosen Pembimbing dari PTF

a. Dosen/Pembimbing dari PTF minimal mempunyai jenjang Pendidikan Strata 2 dalam bidang ilmu kefarmasian.

b. Memiliki Sertifikat Kompetensi Apoteker (dalam kondisi tertentu PTF/IAI dapat mengambil kebijaksanaan lain).

c. Kompeten dalam bidang tersebut.

Preceptor

Pembimbing dari luar PTF dalam hal ini disebut preceptor adalah

a. Apoteker yang mendapat rekomendasi IAI yang berpraktik di tempat PKPA dan minimal telah berpraktik selama 3 tahun.

(4)

b. Pembimbing selain apoteker ditunjuk oleh institusi tempat PKPA yang disetujui oleh PTF.

c. Kompeten dalam bidang terkait, memiliki kemampuan mendidik dan dapat mengalokasikan waktu untuk mendidik.

d. Memahami acuan pembelajaran dengan benar dan baik.

3. Kriteria tempat PKPA di BBPOM

Kriteria yang harus dipenuhi sebagai tempat PKPA sesuai dengan ketentuan sbb:

a. Bersedia dan mampu menjadi tempat PKPA (komitmen kerjasama) b. Mempunyai preceptor yang memenuhi kriteria dan bersedia

membimbing sesuai pedoman PTF 4. Manfaat PKPA di BBPOM

a. Mengetahui, memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian di BBPOM

b. Mendapatkan pengalaman praktis mengenai pekerjaan kefarmasian di BBPOM.

c. Meningkatkan rasa percaya diri untuk menjadi apoteker yang profesional.

(5)

BAB II. PELAKSANAAN PKPA

A. Ketentuan Umum

1. Peserta PKPA adalah mahasiswa profesi yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti PKPA

2. Dosen Pembimbing adalah Dosen Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat yang memenuhi syarat untuk menjadi pembimbing PKPA

3. Preceptor adalah dosen pembimbing yang berasal dari tepat PKPA yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan

4. Tempat PKPA adalah tempat yang telah memenuhi persyaratan sebagai tempat PKPA mahasiswa profesi

B. Tata Tertib

1. Setiap mahasiswa wajib mengikuti semua rangkaian PKPA mulai dari pembekalan, kegiatan PKPA, penyusunan tugas dan laporan sesuai jadwal yang telah ditetapkan

2. Setiap mahasiswa PKPA wajib menaati segala peraturan dan mengikuti SOP yang ditetapkan oleh program studi dan tempat PKPA

3. Setiap mahasiswa diwajibkan hadir 5 menit sebelum pelaksanaan PKPA 4. Wajib berpakaian dan berpenampilan rapi, sopan serta mengenakan jas

putih dan tanda pengenal

5. Bersikap ramah, sopan, simpatik dan dapat menjalin hubungan baik dengan semua orang di tempat PKPA

6. Selama PKPA, mahasiswa dilarang merokok, minum-minuman keras dan melakukan perbuatan yang mencemarkan nama baik almamater dan institusi tempat PKPA

7. Pada saat pelaksanaan PKPA mahasiswa dilarang mengaktifkan handphone yang dapat mengganggu suasana PKPA kecuali penggunaan handphone untuk kepentingan browsing yang relevan dengan materi PKPA saat itu.

(6)

8. Menjaga kedisiplinan serta menciptakan iklim yang kondusif untuk bekerja

9. Apabila mahasiswa berhalangan hadir atau meninggalkan tempat PKPA harus seijin dosen pembimbing dan diwajibkan menggantinya.

10. Setiap mahasiswa wajib mengisi daftar hadir, buku monitoring, dan lembar kerja pada modul.

11. Semua mahasiswa harus melaksanakan tugas-tugas PKPA dengan sepenuh hati dan rasa tanggung jawab.

12. Permasalahan yang muncul selama PKPA yang belum tercantum pada butir-butir di atas akan diatur tersendiri.

C. Metode

Metode PKPA untuk mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat adalah PKPA berbasis kompetensi, Competent based Internship (CBI), yaitu suatu metode pembimbingan PKPA dimana mahasiswa peserta PKPA terlibat langsung dalam dinamika nyata praktek profesi apoteker secara sistematis dan terarah, dengan menyeimbangkan aspek knowledge, skill dan attitude sehingga mahasiswa mampu menyerap materi serta keterampilan dalam waktu singkat, meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian dalam melaksanakan praktek kefarmasian.

D. Mekanisme PKPA

Mekanisme PKPA di BBPOM dengan metode CBI adalah sebagai berikut:

1. Pembekalan, merupakan tahap awal proses PKPA sebagai pengantar pelaksanaan PKPA yang dilaksanakan oleh dosen akademisi baik di fakultas maupun di institusi tempat PKPA

2. Pre-test, merupakan eksplorasi awal kesiapan mahasiswa PKPA sebelum melaksakan praktek kerja

3. Orientasi lapangan, merupakan tahapan dimana mahasiswa PKPA diberi kesempatan untuk melihat dan memahami tempat PKPA secara langsung meliputi struktur organisasi, lay out, sistem kerja, standard operating procedure (SOP), dan sebagainya sebelum ikut terlibat didalamnya

(7)

4. Praktek kerja merupakan tahap inti dari proses-proses sebelumnya. Pada tahap ini mahasiswa akan terlibat langsung dalam membantu pelaksanaan praktek kefarmasian di tempat PKPA yang diatur menurut setiap station dengan tugas-tugas tertentu

5. Diskusi, merupakan forum komunikasi, konfirmasi, klarifikasi, dan pemecahan masalah PKPA sekaligus refreshing materi. Pada sesi ini mahasiswa PKPA akan mempresentasikan hasil tugas individu dan kelompok serta menyampaikan hal-hal yang belum dipahami yang ditemukan di lapangan, dengan didampingi oleh Preceptor sebagai narasumber

6. Tugas-tugas (individu dan kelompok), merupakan alat bantu untuk mempermudah mahasiswa PKPA dalam memahami materi PKPA

7. Post-test, (oleh Preceptor dan dosen akademisi) merupakan tahap evaluasi untuk menilai sejauh mana materi PKPA diserap oleh mahasiswa setelah melakukan praktek kerja di tempat PKPA. Evaluasi ini dapat dilakukan secara lisan ataupun tertulis

8. Diskusi dan evaluasi akhir merupakan tahap cooling down PKPA, diskusi dilakukan untuk membangkitkan semangat, motivasi dan kesadaran akan tugas, fungsi dan tanggung jawab sebagai calon apoteker, sehingga lebih siap untuk terjun di dunia kerja

9. Persiapan ujian komprehensif yang diberikan oleh Preceptor/dosen pembimbing PKPA

E. Materi

Materi PKPA di BBPOM adalah:

1. Profil, Visi, Misi, Tugas Utama, Tugas Balai Besar/Balai POM (UPT), Fungsi Utama Badan POM, dan Fungsi Balai Besar/Balai POM (UPT).

2. Struktur Organisasi BPOM 3. Budaya Organisasi BPOM 4. Prinsip Dasar SisPOM 5. Kerangka konsen SisPOM

6. Kebijakan Strategis, Sasaran Strategis, Arah Kebijakan dan Strategi Nasional (4 Fokus kegiatan BBPOM)

(8)

7. Target Kinerja BBPOM

8. Praktek di unit Pemeriksaan dan Penyidikan (Pemdik), unit Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen (Serlik), unit Pengujian Produk Terapetik, Narkotika, Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen, dan unit Pengujian Pangan, Bahan Berbahaya dan Mikrobiologi.

F. Beban dan lama PKPA

PKPA di BBPOM adalah sebesar 2 sks. Bobot satu (1) SKS PKPA setara dengan praktek 8 jam perhari selama 1 minggu (5 hari kerja) 40 jam/minggu.

Lama waktu PKPA dihitung dari jumlah hari kerja (6 – 8 jam/hari).

Kesepakatan waktu dan jadwal PKPA (Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) disepakati antara pihak perguruan tinggi Farmasi dengan BBPOM dibuat kerjasama secara tertulis.

(9)

BAB III. SISTEM PENILAIAN PKPA

Evaluasi dan Penilaian

1. Evaluasi dilakukan oleh dosen pembimbing dan Preceptor dalam bentuk evaluasi praktek dan ujian komprehensif apoteker.

2. Nilai akhir PKPA adalah gabungan dari nilai dari institusi tempat PKPA, nilai laporan, pretest, dan post test dari dosen pembimbing PKPA, sebagai berikut:

a. Nilai dari institusi tempat PKPA = 60%

b. Nilai dosen pembimbing PKPA (akademisi) = 40%

i. Nilai laporan : 20%

ii. Nilai pretest : 10%

iii. Nilai post test : 10%

3. Perubahan nilai angka ke huruf dilakukan oleh Program Studi, dengan ketentuan sebagai berikut:

Rentang nilai angka Nilai huruf Bobot nilai huruf

≥ 80 A 4,00

77 – < 80 A- 3,75

75 – < 77 B+ 3,50

70 – < 75 B 3,00

66 – < 70 B- 2,75

61 – < 66 C+ 2,50

55 – < 61 C 2,00

50 – < 55 D+ 1,50

40 – < 50 D 1,00

(10)

BAB IV. PENUTUP

Modul ini disusun agar dapat dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan PKPA. Dengan modul ini diharapkan agar mahasiswa lebih siap dalam melaksanakan PKPA di instansi pemerintahan, khususnya Balai Besar POM dan mendapat gambaran tentang materi yang akan diperoleh selama PKPA. Modul ini juga diharapkan dapat memberikan standar untuk insitusi tempat PKPA (BBPOM), agar mempunyai keseragaman dan panduan dalam menyelenggarakan PKPA di BBPOM.

(11)

LAMPIRAN 1

SUSUNAN LAPORAN PKPA BBPOM BANJARMASIN KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Tujuan Praktek Kerja Profesi Apoteker 1.3. Manfaat Praktek Kerja Profesi Apoteker BAB II BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

2.1. Gambaran Umum Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) 2.2. Visi dan Misi Badan POM

2.3. Struktur Organisasi Badan POM 2.4. Tugas dan Fungsi Badan POM 2.5. Kewenangan Badan POM

2.6. Sistem Pengawasan Obat dan Makanan 2.7. Logo Badan POM

BAB III BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI BANJARMASIN

3.1. Tugas, Fungsi, dan Kewenangan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan

3.2. Wilayah Kerja

3.3. Struktur Organisasi Balai Besar POM 3.4. Indonesia National Single Window

BAB IV PRAKTEK KERJA DI UNIT-UNIT BBPOM BANJARMASIN 4.1. Unit Pemeriksaan dan Penyidikan (Pemdik)

4.2. Unit Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen (Serlik)

4.3. Unit Pengujian Produk Terapetik, Narkotika, Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen

4.4. Unit Pengujian Pangan, Bahan Berbahaya dan Mikrobiologi.

TUGAS

DAFTAR PUSTAKA

Referensi