• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT. KELANTAN SAKTI, selanjutnya disebut Perseroan, merupakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT. KELANTAN SAKTI, selanjutnya disebut Perseroan, merupakan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

3.1 Sejarah Singkat Objek Penelitiam

PT. KELANTAN SAKTI, selanjutnya disebut “Perseroan”, merupakan

salah satu perusahaan swasta nasional yang berusaha di bidang perkebunan kelapa sawit. Perseroan melaksanakan pembangunan tanaman kelapa sawit seluas ± 2.850 hektar, dengan tahapan tahun tanam 2008 seluas ± 850 hektar, tahun tanam 2009 seluas ± hektar dan tahun tanam 2010 seluas ± 1.000 hektar. Selain itu juga membangun 1 (satu) unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas 15 ton TBS / jam, yang berlokasi di Desa Tanjung Serang, Kecamatan Pedamaran dan Desa Kedaton, Kecamatan Kaya Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.

3.2 Bidang Usaha

Sesuai dengan Akta Pendirian, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang Pertanian, Perdagangan Umum, Industri, Perwakilan / Keagenan, Perikanan, Peternakan, Pertambangan, Perkebunan, Kontraktor, Percetakan, Perbengkelan, dan Advertising.

Berikut adalah maksud dan tujuan Perseroan di dalam menjalankan bidang usahanya :

• Mendirikan dan menjalankan perusahaan perkebunan berbagai macam tanaman dan industri untuk mengolah hasil – hasil perkebunan.

(2)

• Berdagang, menjalankan perdagangan, impor/ekspor, antar pulau atau daerah serta lokal dan selanjutnya bertindak sebagai agen, perwakilan atau distributor dari badan – badan atau perusahaan lain.

• Mendirikan dan menjalankan perusahaan sebagai kontraktor umum, dalam

bidang perencanaan, pembuatan, pemeliharaan bangunan, kontruksi sipil, air, listrik, gas, telekomunikasi, irigasi, dan lain objek pembangunan.

• Mendirikan dan menjalankan usaha dalam bidang perindustrian pada umunya, percetakan, perjilidan, pertambangan, pertanian, perikanan laut/darat, peternakan, pengangkutan, pergudangan (bukan veem), perhutanan serta sebagai leveransil/supplier segala macam barang.

Mendirikan dan menjalankan perusahaan untuk memberikan perawatan/service dan perbaikan berbagai kendaraan bermotor.

• Turut serta dalam mengambil bagian di dalam permodalan perusahaan lain, baik dengan cara mengambil bagian dalam modal saham atau membeli/memperoleh saham dalam perusahaan atau dengan cara lainnya.

• Mendirikan dan menjalankan perusahaan di dalam bidang pemberian jasa antara

lain jasa mengelola atau mengurus perusahaan atau memberikan bantuan tekhnik kepada perusahaan lain, akan tetapi tidak termasuk jasa dalam bidang hukum dan pajak.

3.3 Produk – produk

Minyak yang berasal dari kelapa sawit ada dua macam, yaitu minyak sawit kasar atau crude palm oil (CPO) dan minyak inti sawit atau palm kernel oil (PKO).

CPO adalah minyak dari daging buah (mesocarp) yang dikeluarkan melalui perebusan dan pemerasan (pressan), sedangkan PKO adalah minyak yang berasal

(3)

dari inti kelapa sawit. Umumnya, terdapat kandungan minyak 25% dan inti sawit 7%

di dalam tandan yang dihasilkan oleh tanaman kelapa sawit.

Produksi tandan buah segar (TBS), CPO, dan PKO yang terkandung di dalam per batang pohon kelapa sawit berkembang sesuai dengan umur tanamannya, sehingga tidak sama setiap tahunnya. Jadi, semakin lama umur tanaman, panen yang dihasilkan akan lebih banyak. Misalkan ketika tanaman mulai berumur 6 tahun, produktivitasnya bisa mencapai 20 – 30 ton/ha/tahun yang tadinya panen pada tahun pertama hanya sekitar 10 – 11 ton/ha/tahun.

Produk – produk yang dapat dihasilkan dari minyak sawit sangat beragam dan bervariasi. Di Indonesia, produksi CPO sebagian besar masih dalam bentuk produk, contohnya seperti palm oil, stearin, dan eolin. Berikut adalah beberapa contoh daftar penggunaan dari minyak sawit :

Pemanfaatan Keterangan

Industri makanan Mentega, cokelat, pakan ternak, minyak goring

Obat – obatan dan kosmetik

Krim, shampoo, lotion, vitamin, dan beta carotene

Industri berat dan ringan

Sebagai bahan pemisak dari material cobalt dan tembaga di industri logam

Industri kimia Bahan deterjen, sabun, dan minyak

Tabel 3.1 Contoh Pemanfaatan Minyak Kelapa Sawit

Selain tergantung pada umur tanaman, Perseroan juga mengakui bahwa meningkatnya produksi CPO tergantung dari luas tanaman kelapa sawit yang menghasilkan. Hasil perkebunan yang diolah oleh Perseroan, antara lain :

(4)

• Tandan buah segar (TBS)

Minyak sawit mentah (CPO)

Kernel (PKO)

Penetapan harga beli TBS ditetapkan dengan memperhatikan berbagai faktor penentu seperti harga jual CPO, harga jual kernel, umur tanaman untuk menetapkan rendemen CPO dan kernel serta konstanta yang berlaku untuk wilayah Kalimantan Timur. Pada tahun 2009 harga CPO adalah sebesar Rp. 5.500/kg dan harga kernel sebesar Rp. 2.730/kg.

(5)

3.4 Struktur Organisasi / Manajemen dan Personalia

Berikut adalah sturktur organisasi Perseroan dalam menjalankan usahanya :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perseroan

Dewan Komisaris

President Director

Internal Auditor

Estate & Production Director

Managing Director Finance

General Affair, Services,

& HR Director

Financial Controller

Finance, Acc., & Tax Manager

Commodity

Manager Purchasing Manager

Finance, Acc., & Tax Supervisor (Kebun)

Finance, Acc., & Tax

Staff (Kebun)

Finance, Acc., & Tax

Staff (Pabrik) Finance,

Acc., & Tax Staff (Jakarta)

Purchasing Staff (Jakarta)

(6)

3.5 Job Description

• Dewan Komisaris :

 melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direktur Perseroan Terbatas (PT.)

• Internal Auditor :

 Membahas dan menilai kebaikan dan ketepatan pelaksanaan pengendalian akuntansi, keuangan serta operasi.

 Meyakinkan apakah pelaksanaan sesuai dengan kebijaksanaan, r encana dan prosedur yang ditetapkan.

 Menyakinkan apakah kekayaan perusahaan/organisasi dipertanggungjawabkan dengan baik dan dijaga dengan aman terhadap segala kemungkinan resiko kerugian.

 Menyakinkan tingkat kepercayaan akuntansi dan cara lainnya

yang dikembangkan dalam organisasi.

 Menilai kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah dibebankan.

• President Director :

 Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.

 Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama dengan MD atau CEO).

(7)

 Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib; keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan agenda; mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan.

 Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar.

• Estate & Production Director :

 Bertugas bertanggung jawab atas perencanaan, pengaturan dalam bidang pengolahan produksi termasuk kelancaran produksi, baik kualitas maupun kuantitas.

• General Affair, Services, & HR Director :

 Mengadakan perencanaan tenaga kerja, pendidikan atau training, kenaikan pangkat sampai kepada masalah pemberhentian serta pensiun staf atau karyawan.

 Mengurus urusan yang berhubungan dengan agraris seperti hak guna tanah, tanah sengketa dan lain-lain.

 Mengurus perjanjian hukum dan keamanan.

• Managing Director Finance :

 Membuat laporan tahunan dibidang perkebunan.

 Memperkirakan pengeluaran tahunan.

 Membawahi account department yang terbagi atas beberapa section sebagai berikut :

(8)

Financial Controller :

Mengontrol pekerjaan yang dilakukan oleh bagian keuangan, seksi, perpajakan, asuransi, teknik pembukuan atau pemeriksaan.

Membawahi account department sebagai berikut :

 Finance, Acc., & Tax Manager :

 Menangani bagian perpajakan dan treasury, yang kemudian dibagi lagi menjadi :

• Finance Acc., & Tax Staff (Jakarta) :

 Bekerja sama dalam menangani bidang keuangan dan perpajakan dalam PT.

Kelantan Sakti, staff ini khusus berada di Jakarta.

• Finance, Acc., & Tax Supervisor (Kebun) :

 Sebagian besar sama tugasnya dengan Finance, Acc., & Tax Manager, hanya saja lebih kepada praktek lapangan.

 Membawahi 2 account department, yaitu :

 Finance Acc., & Tax Staff (Kebun)

 Finance Acc., & Tax Staff (Pabrik)

• Comodity Manager :

Melakukan pengawasan perdagangan berjangka secara efektif.

• Purchasing Manager :

(9)

Menetapkan dan memelihara prosedur pembelian untuk mengendalikan aktifitas pembelian di PT. Kelantan Sakti.

Mengesahkan dokumen pembelian sebelum dokumen dikirim ke pemasok.

Memilih dan mengevaluasi serta memilih pemasok yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

• Purchasing Staff (Jakarta) :

 Membantu Purchasing Manager dalam menjalankan tugasnya.

3.6 Kebijakan Akuntansi Perseroan

Pada dasarnya Perseroan belum menggunakan suatu standar akuntansi tertentu untuk menentukan praktik akuntansinya, Perseroan mempunyai standar yang dibuat sesuai dengan kebijakan Perseroan sendiri. Pengakuan awal aset biolojik yang berupa pohon kelapa sawit diukur berdasarkan umur dan biaya pemeliharaan yang terkait dengan tanaman.

3.7 Kultur Teknis Pembangunan Tanaman Kelapa Sawit

Pelaksanaan pembangunan tanaman kelapa sawit seluas ± 2.850 hektar dimulai pelaksanaannya pada tahun 2008 berdasarkan luas areal penanaman dan biaya – biayanya. Perseroan mempunyai pedoman atau kebijakan dan perhitungannya sendiri dalam perlakuannya terhadap aset biolojik, berikut adalah pengakuan awal untuk aset biolojik yang diakui, yaitu :

- Pembibitan

o Pembibitan Pendahuluan umur 3 bulan (Pre Bursery) o Pembibitan Utama umur 9 bulan (Main Nursery) o Seleksi Bibit

(10)

- Pembukaan Lahan (Land Clearing) - Persiapan Penanaman

- Penanaman Tanaman Penutup Tanah (Cover Crop) - Penanaman Kelapa Sawit

- Pembangunan Fasilitas Penunjang

- Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan

o Tanaman Belum Menghasilkan tahun I (TBM I) o Tanaman Belum Menghasilkan tahun II (TBM II) o Tanaman Belum Menghasilkan tahun III (TBM III) - Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan

o Tanaman Menghasilkan tahun I-III (TM I-III) o Tanaman Menghasilkan tahun IV-V (TM IV-V) o Tanaman Menghasilkan tahun VI-XII (TM VI-XII) o Tanaman Menghasilkan tahun XIII-XXV (TM XIII-XXV) Penentuan biaya – biaya di atas didasarkan kepada standar biaya yang ditetapkan oleh Departemen Pertanian dan disesuaikan oleh konsultan dengan melihat kondisi vegetasi, wilayah, dan harga di lokasi proyek. Pengalihan dari Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) ke Tanaman Menghasilkan (TM) ditetapkan pada tanaman yang telah berumur sekitar 31 bulan, 60% atau lebih buahnya telah matang panen, dan berat tandan telah mencapai 3 kg atau lebih. Baik atau buruknya pemeliharaan tanaman akan tercermin dari hasil panen dan produksi nantinya.

Sedangkan untuk klasifikasi tanah, dilaksanakan berdasarkan oleh informasi manajemen perusahaan dan hasil pengamatan lapang. Berdasarkan hasil pengamatan lapang dan informasi pihak manajemen, pada areal kebun PT. Kelantan Sakti secara dominan terbentuk oleh tanah gambut (histosol).

Gambar

Tabel 3.1 Contoh  Pemanfaatan Minyak Kelapa Sawit
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perseroan

Referensi

Dokumen terkait

Shifting diperlakukan pada lantai FOH dengan permainan level yang membagi lobby dan restoran menjadi area-area yang berbeda namun tetap memiliki kesatuan (gambar

Tahun 1991 masyarakat Rawang Jaya hidup sebagai Petani Jagung, Ubi Kayu, Cabe, dan juga menanam padi, membuat masyarakat mengalami kerugiaan bahkan ada yang gagal panen,

Proyek ini memiliki tujuan menciptakan sebuah golf clubhouse yang mendukung kegiatan bermain golf di Arcamanik dengan harga yang terjangkau dengan cara menekan biaya

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Agung (2016) menujukkan adanya pengaruh dewan komisaris independen terhadap penghindaran pajak karena BEI

Dengan dilakukannya Jual beli hak atas tanah tersebut, yang dijual itu belum berpindah kepada pihak pembeli, melainkan masih harus dilakukan perbuatan hukum lain

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara perilaku manajer atas isu manajemen lingkungan terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan variabel intervening