• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 1: Peneliti melakukan wawancara dengan fitra eri selaku informan kunci.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran 1: Peneliti melakukan wawancara dengan fitra eri selaku informan kunci."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

xvi

LAMPIRAN

(2)

Lampiran 1: Peneliti melakukan wawancara dengan fitra eri selaku informan kunci.

Lampiran 2: Peneliti melakukan wawancara online dengan Silih Agung Wasesa selaku informan ahli.

(3)

18

Lampiran 3: Panduan pertanyaan informan kunci (Fitra Eri)

PANDUAN PERTANYAAN INFORMAN KUNCI

1. Latar belakang narasumber (Nama, tempat tanggal lahir, dan profesi)?

2. Bagaimana awal mula Fitra Eri masuk dalam dunia otomotif?

3. Hal apa yang mendukung Fitra Eri untuk mendalami dunia otomotif?

4. Bagaimana pendapat Fitra Eri dengan adanya media online pada saat ini?

Sekaligus bagaimana Fitra Eri menyikapinya?

5. Bagaimana pandangan Fitra Eri mengenai dunia otomotif pada saat ini?

Adakah korelasinya dengan media online?

6. Sebagai vlogger otomotif, media online apa saja yang digunakan Fitra Eri?

Mengapa? Ada rencana untuk mengunakan media online yang lain kah?

7. Bagaimana awal mula Fitra Eri berkecimpung di media online sebagai seorang vlogger otomotif?

8. Bagaimana penerapan yang dilakukan Fitra Eri dalam mengelola media online? Adakah strategi khusus dalam melakukan pengelolaan media online?

9. Apakah Fitra Eri menggunakan strategi engagement guna menarik perhatian audiens?

10. Apakah Fitra Eri menggunakan fitur berbayar di media online?

11. Apakah Fitra Eri merupakan vlogger otomotif yang kontennya dipengaruhi produk tertentu alias berbayar?

12. Bagaimana pandangan Fitra Eri terhadap personal branding?

13. Sebagai seorang pengguna media online dan juga vlogger, apakah Fitra Eri telah menerapkan personal branding? Hal apa saja yang dilakukan?

14. Apakah penerapan personal branding yang telah dilakukan Fitra Eri sesuai dengan apa yang direncanakan/ diinginkan?

15. Apakah penerapan konsep personal branding yang dilakukan Fitra Eri pada media online sesuai dengan gambaran diri Fitra Eri sebenarnya? (termasuk kelebihan dan kekurangan diri)

16. Apakah pengaruh yang dirasakan atau disadari setelah menerapkan strategi personal branding?

17. Adakah strategi khusus dalam melakukan personal branding oleh Fitra Eri?

18. Dalam melakukan penerapan personal branding, apakah Fitra Eri merencanakan dan menyusunnya sendiri atau dari team manamegement?

19. Adakah kesulitan atau kendala yang dihadapi dalam menerapkan strategi personal branding? Jika ada, apa saja kesulitan itu dan sudah adakah solusi/

berhasil ditangani?

20. Apakah konten yang Fitra Eri bawakan dirasa membantu publik untuk mengenal atau mengetahui produk yang telah di review?

21. Seberapa penting penerapan personal branding menurut Fitra Eri diterapkan dalam seorang vlogger otomotif?

22. Dari keseluruhan video yang sudah diunggah oleh Fitra Eri, yang manakah video yang paling merefleksikan personal branding Fitra Eri sendiri?

23. Adakah keahlian khusus yang dimiliki Fitra Eri yang sekiranya menjadi kekuatan sebagai vlogger otomotif sehingga public tidak meragukan Anda?

(4)

24. Pencapaian apa saja yang pernah diraih oleh Fitra Eri di dunia otomotif dan sebagai vlogger otomotif? (penghargaan, undangan spesial, dan tamu spesial) 25. Hal positif atau keuntungan apa yang didapatkan setelah seorang Fitra Eri

melakukan personal branding nya sebagai vlogger otomotif?

26. Hal paling menarik apa yang pernah didapatkan selama manjadi vlogger otomotif?

27. Apakah dalam konten YouTube Fitra Eri terdapat maksud untuk mempersuasi?

28. Bagaimana Fitra Eri melakuakn atau mengemas kegiatan persuasi dalam konten YouTube?

29. Apakah persuasi yang dilakukan dan disampaikan dalam konten YouTube Fitra Eri memiliki dampak? Apa yang menjadi tolak ukurnya?

30. Bagaimana Fitra Eri meyakinkan audiensnya, sehingga bisa mendapatkan kredibilitas khalayak?

31. Apakah Fitra Eri memiliki standar untuk mempercayai suatu informasi?

32. Menurut Fitra Eri informasi apa yang diagnggap memiliki kredibilitas tinggi?

33. Apakah yang dilakuakan Fitra Eri untuk mengundang daya tarik penonton?

Adakah hal-hal seperti penampilan atau cara berpakaian?

34. Apakah dalam konten YouTube Fitra Eri bertujuan untuk menyenangkan/

menghibur penontonnya?

35. Bagaimana cara yang dilakukan Fitra Eri untuk menghibur audiensnya?

36. Kalau dilihat dari apa saja yang diunggah dalam YouTube Fitra Eri sebenarnya beragam, mulai dari sayang istri, review makanan/ kulineran, juga seperti transportasi umum. Ceritanya gimana bisa ke arah situ?

37. Apakah ada tokoh idola vlogger otomotif yang menginspirasi Fitra Eri?

38. Apakah ada goals yang masih ingin atau sedang dalam proses dicapai sebagai vlogger otomotif?

39. Tips dan tick apa yang bisa Anda bagikan untuk khalayak yang mungkin memiliki keinginan untuk menjadi seorang vlogger otomotif yang memiliki kredibilitas tinggi?

40. Saran untuk khalayak untuk menciptakan personal branding yang tepat ala Fitra Eri?

(5)

Lampiran 4: Panduan pertanyaan informan ahli (Silih Agung Wasesa) PANDUAN PERTANYAAN INFORMAN AHLI

1. Sebelum masuk ke dalam pertanyaan topik penelitian, bolehkah Mas Silih memperkenalkan dirinya?

2. Sebagai seorang pakar personal branding, apa pemahaman personal branding menurut Mas Silih sendiri?

3. Menurut pengamatan Mas Silih, sudah sampai di mana sebenarnya perkembangan personal branding untuk saat ini?

4. Melihat berkembangnya teknologi dan media online pada saat ini, apakah ada perbedaan dalam membangun personal branding waktu dahulu dan saat ini?

5. Bagaimana penjelasan dari pandangan dan strategi Mas Silih mengenai penerapan personal branding yang tepat?

6. Sosok Fitra Eri menciptakan personal branding dirinya sebagai seseorang yang ahli di dalam dunia otomotif, memiliki ciri khas pemilihan bahasa baku ketika memberikan penjelasan dan selalu memberikan konten yang sesuai dengan kesehariaannya dari cara berpakaian, gaya hidup, dan bersikap. Hal ini bertujuan agar Fitra Eri tetap bisa nyaman untuk menjadi dirinya sendiri dan tanpa adanya rekayasa dalam konten yang dibuatnya, maka diharapkan akan terbentuknya kredibilitas dari audiens. Bagaimana tanggapan Mas Silih mengenai strategi yang diterapkan Fitra Eri dalam membangun personal brandingnya?

7. Kunci kepercayaan dari publik menurut Fitra Eri adalah dengan membuat konten yang sejujurnya, hal, menurut Mas Silih bagaimana? Apakah sebenarnya dalam penerapan personal branding terdapat cara lain untuk mendapatkan kredibilitas itu?

8. Kalau dari sudut pandang dan penilaian Mas Silih setelah melihat konten yang dibawakan Fitra Eri, apakah sudah sesuai dengan personal branding yang disebutkan dan apakah kredibiel?

9. Dari penerapan yang dilakukan Fitra Eri, apakah menurut Mas Silih sudah tepat? Adakah penerapan yang dianggap bisa lebih ampuh?

10. Dari wawancara yang saya lakukan, terdapat pula anggapan bahwa gaya berbahasa Fitra Eri yang baku cenderung tidak mengasyikan, begitu pula dengan tampang dan cara berpenampilannya. Bagaimana tanggapan Mas Silih?

11. Fitra Eri sendiri tidak mengutamakan daya tarik fisik untuk mendapatkan perhatian publik, menurut Mas Silih apakah daya tarik fisik memiliki pengaruh dalam personal branding seseorang?

(6)

Lampiran 5: Transkrip wawancara Fitra Eri

TRANSKRIP WAWANCARA 1

Lokasi : Kantor Bintang Langit Multimedia Jalan Raya Joglo No. 41 Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Tanggal/ Pukul : Senin, 16 Maret 2020/ 15.20 Jenis Wawancara : Wawancara langsung

P: Selamat sore Mas Fitra, mungkin boleh memperkenalkan diri dulu?

N: Oke, Nama saya Fitra Eri saya bekerja di Otodriver, saya seorang jurnalis otomotif.

P: Bagaimana awal mula Mas Fitra bisa masuk ke dunia otomotif?

N: Emang dari kecil tuh udah suka otomotif, terus habis itu sampai ngambil jurusan waktu kuliah juga teknik mesin karena memang pengen ada hubungannya sama otomotif. Habis lulus kuliah tadinya saya mau lanjutin S2 buat automotive engineering, tapi waktu itu krismon jadi nggak jadi cari kerja. Ssaya bilang saya harus kerja pokoknya yang berhubungan sama otomotif. Kebetulan waktu itu ada satu media otomotif langganan saya juga tiba-tiba buka lowongan sebagai reporter. Wah, saya suka banget sama tabloid otomotifnya ya udah saya daftarnya saya nggak ngerti reporter atau jurnalistik itu seperti apa. Yaudah saya masuk situ ternyata menarik sekali dunianya gitu beda sama media-media biasa tapi ini benar-benar kita setiap hari itu dapat pengetahuan baru tentang otomotif, ketemu orang baru, ketemu mobil baru, ketemu teknologi baru. Yaudah dari situ akhirnya sampai sekarang walaupun sekarang udah beda perusahaan tapi tetep berkecimpung di dunia yang sama yaitu dunia jurnalistik otomotif.

P: Hal apa yang mendukung Mas Fitra untuk masuk di dunia otomotif?

N: Itu dari kecil karena kebetulan ayah saya itu walaupun dia dokter dia tuh suka mobil jadi suka ganti-ganti mobil, terus dia itu juga sering ajak saya ke pameran mobil, nonton balap mobil. Jadi yaudah dari situ saya suka.

P: Hal apa yang membuat Mas Fitra suka dan ingin terus mendalami dunia otomotif ini?

N: Karena dunia otomotif itu, dunia yang dinamis, teknologi berkembang terus, model mobil juga berkembang terus, kualitas mobil juga berkembang terus. Nah, itu yang membuat saya tuh nggak pernah ngerasa bosan karena selalu ada yang baru, ada yang baru ada yang baru dan itu memuaskan rasa keingintahuan saya itu di dunia jurnalistik otomotif ini sangat pas, karena ya saya punya akses untuk tahu semua perubahan perubahan dan perkembangan teknologi itu. Tapi ya ini intinya tuh perubahan- perubahan di dunia otomotif dan perkembangan perkembangan itu yang bikin saya nggak pernah bosan dan selalu semangat di dunia ini.

P: Bagaimana pendapat Mas Fitra terhadap media online pada saat ini? Dan bagaimana menyikapinya?

N: Jadi dulu itu kita media cetak, kenapa ada media cetak karena belum ada internet orang buat menyampaikan gagasan menyampaikan pikiran dia harus diketik dicetak

(7)

di kertas baru dikasih. Nah, sekarang kan udah ada internet jadi pasti kita memulainya di online. Maka otodriver waktu saya bikin di 2015 saya bilang nggak akan ada cetakannya hanya digital semuanya. Sekarang kita main di website, di YouTube, sama di Instagram. Kedepannya sikap kita adalah kita akan selalu update dengan teknologi sekarang memang yang lagi in Youtube sama Instagram tapi kita tidak ada yang tahun ke depannya seperti apa gitu kan, makanya jadi kita akan terus berada di dunia jurnalistik otomotif, review mobil, info-info tentang otomotif. Tapi kalau nanti misalnya platform-nya berubah, ya kita bisa berubah platform. Tapi inti dari bisnis kita itu adalah jurnalistik otomotif, review mobil, dan ini bisa dilakukan di platform apa aja.

P: Ada gak sih korelasi antara media online dan dunia otomotif?

N: Pasti! Pasti ada korelasinya karena media pasti harus update sama teknologi otomotif dan pabrikan otomotif juga harus update dengan apa yang disampaikan oleh media. Makannya apalagi sekarang kita di Otodriver sudah sampai pada level kalau kita mengkritik kekurangan sebuah mobil itu biasanya langsung dibahas dan kadang- kadang itu bisa diperbaiki di produk berikutnya. Jadi, itu korelasinya sangat erat antara industri dan media.

P: Media online apa saja yang digunakan Mas Fitra Eri?

N: Untuk pribadi YouTube sama Instagram.

P: Kedepannya apakah ada platform media online yang akan digunakan juga?

N: Tetap mengikuti zaman untuk kedepannya, kita enggak fanatik ke YouTube atau Instagram kita lihat di situ memang ramainya di situ, orang-orang di situ dan itu platform yang paling mudah ya kita di situ. Misalnya nanti YouTube mati dan ada yang lain lagi, ya kemungkinan besar saya akan berkarya di platform baru dengan konten yang mirip dengan sekarang.

P: Bagaimana awal mula Mas Fitra berkecimpung sebagai vlogger otomotif?

N: Kita jadi pertama kan cuman Otodriver review mobil terus habis itu ternyata kita cukup besar sampai kita jadi yang paling besar di Indonesia, sampai saya ketemu beberapa teman youtuber lain yang kita kolaborasi dengan Otodriver. Sampai ada salah satu youtuber itu ngomong ke saya kenapa nggak bikin channel pribadi, loh buat apa, soalnya kan kalau Otodriver cuman review mobil kata dia, sedangkan orang sudah mengenal Mas Fitra sebagai review mobil dan banyak yang suka ketika Mas Fitra itu nge riview di mobil, pasti banyak juga yang pengen tahu hal lainnya dari Mas Fitra selain review mobil. Itu bisa di channel pribadi gitu, yaudah saya iseng-iseng aja 2017 saya bikin channel sendiri yang isinya ya keseharian saya gitu. Saya juga nggak nyangka bisa jadi sebesar sekarang yaudah dijalanin terus kalau udah gede.

P: Bagaimana penerapan yang dilakukan Mas Fitra dalam mengelola media online?

N: Jadi media online tuh beda sama media cetak kalau media cetak dulu kita orang itu harus bayar untuk dapetin informasi. Kalau sekarang informasi terbuka lebar dan kita selalu patokannya satu di media digital itu, gimana caranya kita memuaskan viewers kita, pembaca kita. Apalagi walaupun informasi itu diserahkan secara gratis ya kalau di dunia digital itu sekarang perlombaannya adalah seberapa banyak audiens yang kita

(8)

punya. Nah, mendapat audiensi itu bisa banyak caranya, tapi kalau kita dengan menyuguhkan konten yang memang berguna buat viewers kita. Nah, begitu udah banyak yang jadi viewers kita, pasti itu iklan akan datang ke kita. Nah, masalah iklan juga kita dari pertama kali bikin Otodriver itu tidak pernah kita minta iklan hanya karena “eh kan lu kenal ama gue ikan deh sama gue”. Nggak, kita benar-benar bikin bagus medianya sampai orang itu tertarik sama media kita, nanti biar pengiklan yang datang sendiri dan setiap iklan yang masuk tidak boleh mencederai kepentingan dari viewers kita. Misalnya “eh kita mau iklan dong Toyota Yaris yang baru tapi bagus bagus semuanya ya”. Nggak bisa, ya nggak bisa pokoknya iklan boleh kita terima tapi tidak mengganggu isi. Sama juga di channel pribadi jadi ketika ada yang mau ini nih ada yang mau iklan nih, kita lihat dulu apa sih barangnya. Barangnya layak apa enggak buat kita promosikan, kalau barangnya layak buat dipromosikan kira-kira kontennya bisa menarik enggak buat orang nonton. Kalau itu terpenuhi dua syarat yaitu, oke kita jalan. Kalau misalnya kita nggak tahu nih produk bagus apa nggak, kayak kemarin tuh ada penghemat bahan bakar dia mau iklan di saya, tapi nggak bisa cuman saya iklan ini bisa menghemat bahan bakar saya belum tahu nih barangnya. Saya coba dulu, saya coba dulu kalau bagus baru oke kita salaman kita kerjasama. Kalau nggak bagus mau dia bayar berapapun saya nggak mau.

P: Kalau dari konten yang Mas Fitra bawakan, ada gak yang berbayar?

N: Ada banyak, cuman konten berbayar itu saya kemas supaya tetap ada manfaatnya buat orang. Kaya kemarin tuh ada satu pabrikan mobil, mau dong mobilnya masuk ke channel-nya Mas Fitra tapi kita udah pernah di video Otodriver akhirnya saya bawa mobil itu buat cari kuliner ke daerah tertentu gitu. Ya, pembacanya juga senang lihat kuliner yang yang ATPM mobilnya juga senang karena mobilnya juga kelihatan di situ, tapi tidak mencederai isi dari itunya.

P: Apakah Mas Fitra Pernah mempromosikan videonya dengan beriklan?

N: Tidak pernah, karena saya berpikir bahwa kalau konten yang kita suguhkan bagus walaupun mungkin lebih pelan tapi itu akan lebih kokoh kalau tanpa push oleh iklan gitu. Jadi saya sendiri nggak pernah ngiklanin channel saya. Saya iklanin channel saya di media sosial saya, jadi kalau ada konten baru di YouTube saya iklaninnya di Instagram dan juga mengiklankan Instagram saya di YouTube saya.

P: Bagaimana pandangan Mas Fitra terhadap personal branding?

N: Ya, personal branding itu sekarang penting banget, kalau zaman dulu sebelum ada internet kita cukup bekerja di perusahaan yang besar dapat jabatan yang bagus gitu ya orang kenal. Butuh perusahaan kita untuk jadi seorang lah pada zaman dulu, atau kalau mau jadi pengusaha harus jadi pengusaha yang besar baru bisa jadi seseorang.

Nah, di era digital atau kalau misalnya kita dulu, zamannya kita misalnya kita pintar nyanyi, kita pinter nari, kita nggak ada apa-apanya kalau kita belum masuk TV orang baru kenal kita kalau masuk TV. Nah, kalau sekarang setiap orang di muka bumi ini asal dia punya internet dia bisa menyampaikan sesuatu ke seluruh dunia, jadi sekarang orang itu tidak lagi terlalu bergantung pada perusahaan. Tapi dia bisa membangun brand/ personal branding-nya dia sendiri kalau kualitas dirinya dia bagus, dia marketing dirinya sendiri ke seluruh dunia. Semua orang bisa sukses.

(9)

P: Sebagai pengguna media sosial dan juga vlogger otomotif, penerapan personal branding seperti apa yang dilakukan?

N: Ya satu memberikan konten yang bagus dan disetiap konten yang bagus itu juga sekaligus menunjukkan kualitas yang saya punya. Saya merasa saya cukup baik di dunia otomotif, ya udah konten saya pasti berhubungan sama otomotif. Supaya personal branding-nya kuat “oh ya Fitra Eri itu pasti otomotif, mobil gitu ya”. Dan saya selalu jaga kualitas dari setiap pekerjaan yang saya lakukan. Saya mendingan tidak tayang videonya kalau kualitasnya tidak memenuhi harapan saya, jadi itu untuk menjaga personal branding itu. Karena personal branding itu di bangunnya susah payah, jatuhnya bisa dalam sekejap kalau kita nggak hati-hati.

P: Apakah penerapan personal branding yang telah dilakukan Mas Fitra sesuai dengan diinginkan/ direncanakan?

N: Sudah enggak sesuai karena saya enggak berpikir segini nya, malah melebihi ekspektasi saya. Tapi kalau citra yang didapat bahwa memang orang yang passion di dunia otomotif oh ya itu ya.

P: Apakah personal branding Mas Fitra yang ditampilkan kepada pubik, sesuai dengan kepribadian diri Mas yang sebenarnya?

N: More less mirip, cuman bedanya tuh kalau di keseharian mungkin saya bahasanya tidak selalu baku seperti di video. Tapi sifat saya, sikap saya itu mirip. Karena kalau saya menjadi orang lain di video nggak bakal bertahan lama juga saya jadi aktor dong bukan jadi personaliti di sosial media. Saya cuman jadi aktor aja kalau misalnya saya berbeda. Makanya cara saya menyampaikan, cara saya ngomong itu mirip. Cuman beda penggunaan bahasanya karena disesuaikan dengan lingkungan.

P: Apa pengaruh yang dirasakan/ disadari Mas Fitra setelah penerapan personal branding-nya telah diterapkan?

N: Pengaruh yang jelas keseharian saya nggak banyak berubah ya sama-sama aja, cuman karena memang kita itu banyak orang yang melihat kita, banyak orang yang menjadikan panutan kita jadi saya juga harus lebih hati-hati dalam bersikap gitu. Ya karena jangan sampai karena saya khilaf, saya emosi, atau apa yang orang yang tadinya menganggap saya jadi panutan jadi ngikutin yang salah jadi lebih ke itu aja.

Tapi malah itu buat saya jadi bagus, jadi saya juga bisa mengoreksi perilaku-perilaku buruk saya gitu. Karena saya sadar bahwa ada ratusan ribu orang yang melihat saya.

P: Bagaimana cara Mas Fitra melakukan personal branding? Apakah ada strategi khusus?

N: Nah, itu tadi strateginya, be honest! Maksudnya tetap jadi diri sendiri dan sajikan konten yang bermanfaat buat orang. Simple.

P: Dalam melakukan penerapan personal branding, apakah Mas Fitra merencanakan dan menyusunnya sendiri atau terdapat tim khusus?

N: Dari saya sendiri, jadi tim itu hanya untuk eksekusi aja. Jadi tidak ada yang tugasnya membuat pencitraan yang bagus buat saya itu nggak ada. Semua kalau tim saya itu hanya eksekusi video.

(10)

P: Adakah kesulitan atau kendala yang dihadapi ketika menerapkan strategi personal branding? Jika ada, bagaimana menanganinya? Apakah sudah teratasi?

N: Ya, kesulitannya itu adalah kalau misalnya kita bingung nih mau bikin konten apa.

Kita kadang-kadang suka tergoda buat, yaudah bikin konten yang menarik asal ada konten. Itu mendingan nggak. Terus kendala berikutnya adalah ada banyak yang mau ngiklan tapi meminta saya untuk merekayasa, jadi produk yang gak begitu bagus saya bilang bagus, itu harus selalu bisa saya antisipasi. Jangan sampai saya tergoda hanya tergoda uang jadi menjelekkan nama saya sendiri. Pasti orang ada yang berhasil ada yang nggak gitu, tapi minimal niat kita dulu niat kita mau mau jadi personality yang jujur dan berguna buat orang lain apa nggak gitu ya. Kalau misalnya ada kendala ya bisa, ada kegagalan ya bisa aja. Tapi kalau niatnya kita memang sudah benar ya pasti bisa diperbaiki.

P: Seberapa penting personal branding menurut Mas Fitra?

N: Tergantung, tergantung kalau misalnya kita kerjaannya adalah jualan makanan personal branding nggak perlu. Yang penting produk makanannya. Ya tapi kalau hal yang kita jual itu keluar dari mulut kita, dari sikap kita ya perlu sekali namanya personal branding itu, Apalagi misalnya kayak kita review mobil, butuh banget orang itu percaya dengan siapa yang me-review. Nggak bisa orang sembarangan review mobil dan orang percaya, itu yang penting.

P: Dari keseluruhan video yang Mas Fitra buat, video mana yang paling merefleksikan personal branding Mas Fitra sendiri?

N: Semuanya rasanya. Semuanya merefleksikan, karena memang semua video itu dibuat dengan dengan sifat saya yang seasli-aslinya gitu ya. Jadi mau video yang mana pun di situ saya tampil seperti ya apa adanya.

P: Adakah keahlian/ ciri khas khusus yang dimiliki Mas Fitra yang sekiranya menjadi kekuatan sebagai vlogger otomotif?

N: Ciri khas saya itu adalah bahasa yang baku. Kenapa saya pilih bahasa baku supaya bisa masuk ke semua kalangan, kalau saya cuma pakai bahasanya anak muda yang umurnya udah ada tua jadi nggak cocok untuk nonton saya kalau saya sampaikan dengan bahasa yang terlalu tinggi mungkin yang anak muda juga nggak mau nonton.

Nah, saya pikir bahwa informasi itu sebaiknya itu disampaikan secara universal dengan bahasa yang semua orang bisa terima itu bahasa Indonesia.

P: Pencapaian apa yang pernah diraih oleh Mas Fitra sebagai vlogger otomotif?

N: Ya, kalau dari YouTube Silver Play Button, Gold Play Button itu cuman pencapaian itu kan apresiasi dari pihak lain untuk apa yang kita capai. Tapi kalau buat saya sendiri pencapaian itu adalah ketika audiensi itu happy dan percaya dengan konten saya, itu sih pencapaian yang paling tinggi kalau menurut saya. Pernah ada beberapa penghargaan cuma saya lupa ada penghargaan video terbaik atau apa, tapi bukan penghargaan yang saya cari. Yang saya cari itu benar-benar adalah konten yang bermanfaat buat orang-orang yang nonton saya. Saya nggak butuh penghargaan- penghargaan itu.

(11)

P: Hal positif atau keuntungan apa yang pernah didapatkan selama menjadi vlogger otomotif?

N: Oh, ya ada keuntungan lainnya selain menjaga saya untuk tetap bersikap baik adalah orang percaya sama saya, dan itu nggak bisa dinilai dengan uang, kepercayaan orang ke saya itu.

P: Hal negatifnya?

N: Negatifnya itu, kita harus hati-hati jadi nggak bisa lepas 100% kita marah ama orang ya nggak bisa langsung maki-maki. Karena kita tahu banyak yang akan mencontoh sikap kita juga dan dia mungkin kalau lagi di acara-acara pameran mobil agak susah buat bergerak bebas karena ya banyak yang minta foto, banyak yang ngajak ngomong gitu, ya jadi privacy agak berkurang pasti.

P: Hal paling menarik yang pernah didapatkan Mas Fitra selama menjadi vlogger otomotif?

N: Hal yang paling menarik adalah, saya bukan selebritis tapi kenapa diperlukannya menjadi kayak selebritis gitu kan itu hal yang menarik yang nggak saya duga sebelumnya gitu ya, tapi ya harus terbiasa sama itu.

P: Apakah konten YouTube Mas Fitra tu terdapat maksud mempersuasi?

N: Nggak, jadi semua itu namanya konten lah, pasti semua bersifat persuasif, memengaruhi orang. Tapi yang penting adalah kita pengaruhi orang ke arah yang benar. Semua juga dosen, orangtua ke anak, semua ketika berkomunikasi pasti ada persuasifnya, ada mencoba menggiring orang ke mana. Itu yang saya lakukan di video itu adalah menggiring orang ke arah yang benar.

P: Bagaimana cara Mas Fitra mengemas konten persuasi itu?

N: Ya kalau mengemasnya itu kan seni, jadi saya harus lihat ketika saya sudah bikin video, saya sebagai video maker ngerasain udah bagus. Tapi habis itu saya ulang lagi dari awal saya ceritanya penonton awam, oke kira-kira udah bagus belom. Jadi kita harus tempatkan posisi kita itu di posisi penonton kita.

P: Bagaimana cara meyakinkan audiens untuk mempercayai apa yang disampaikan oleh Mas Fitra?

N: Ah, itu waktu. Jadi saya menyampaikan apa yang menurut saya benar, misalnya produk A saya bilang kelebihannya ini kelemahannya ini, orang nggak tahu saya benar apa nggak habis itu orang akan beli produk ini. Ketika dirasakan plus minusnya sama saya, dia mulai percaya. Nanti mulut ke mulut. Jadi itu nanti waktu ketika kita benar- benar selalu menyajikan yang benar, ya orang percaya sama kita, tapi itu nggak bisa instan.

P: Hal apa yang menjadi langkah Mas Fitra dalam mempercayai suatu informasi?

N: Ada dong, harus cross check. Saya nggak pernah percaya aja langsung, saya cross check dengan literatur apalagi sekarang gampang banget cara dapetin informasi.

P: Menurut Mas Fitra, informasi seperti apa yang memiliki kredibilitas tinggi?

(12)

N: Informasi yang memiliki kredibilitas, ya siapa yang mengeluarkan informasi itu, siapa kalau kita dari media ya media yang memang punya reputasi bagus ya kita percayai. Kalau misalnya tentang mobil kita pasti percaya dari referensi resmi dari pabrikan mobil itu.

P: Hal apa yang dilakukan Mas Fitra untuk menarik perhatian penonton?

N: Konten yang bermanfaat disajikan dengan cara yang menarik.

P: Kalau dari segi penampilan/ cara berpakaian?

N: Pakaian itu sebenarnya nggak. Saya nggak pernah mencoba menarik penonton itu dari pakaian, ya saya pakai memang seperti yang saya pakai sehari-hari bahkan sebelum bikin videonya juga saya berpakaian seperti ini. Saya nggak karena “oh kalau ini pantasnya pakai baju yang gini-gini”. Saya mau nge-review Toyota Agya mau nge-review Bugatti Chiron ya bajunya sama.

P: Kalau dari letak handphone yang selalu disimpan di saku baju?

N: Yaitu bukan ciri khas yang dibuat, itu memang sebelum saya bikin video yang udah seperti itu. Selalu taro di kantong karena paling gampang, kalau nggak nanti kelipet kalau di celana.

P: Apakah konten yang dibuat Mas Fitra memiliki tujuan menghibur?

N: Pasti, pastilah, kita menghibur orang atau kita menyenangkan orang dengan informasi yang bermanfaat bagi mereka. Bagi mereka memberikan informasi yang tepat dengan cara yang menarik yang berguna buat orang.

P: Kalau dilihat dari konten yang dibawakan Mas Fitra tidak melulu soal otomotif, itu bagaimana ceritanya bisa ke arah sana Mas?

N: Kan kalau yang personal vlog itu kan memang tidak harus otomotif itu kan kehidupan seorang Fitra Eri, kalau yang di Otodriver harus otomotif, mobil. Jadi yaudah di situ saya bisa bebas apa aja yang penting konten yang menarik buat orang nonton

P: Kedepannya ada kepikiran gak Mas mau buat khusus konten lain, mungkin kuliner atau yang lainnya?

N: Mungkin kalau khusus vlogger makanan kayaknya nggak tapi di beberapa konten saya, saya juga ada kok kayak review makanan kayak terakhir saya ke Semarang itu kuliner Semarang. Saya juga melakukan review ke makanannya. Nggak sampai bikin channel sendiri gitu ya. Bukan nggak bisa tapi kayaknya nggak ada waktunya kalau untuk bentuk seperti itu.

P: Apakah Mas Fitra memiliki tokoh idola di bidang vlogger otomotif?

N: Kalau di bidang otomotif itu saya sangat suka sama trio Top Gear itu, karena menurut saya penampilan mereka juga nggak ganteng, mereka bukan kayak selebritis, tapi dari apa yang ada di otak mereka yang sampaikan mereka bisa terkenal di seluruh dunia. Saya rasa itu inspiring banget mereka itu, bawa penampilan itu bukan segalanya. Ya salah satu yang saya lihat bahwa kalau saya udah mulai ngerasa “aduh

(13)

kok gue udah tua ya”, itu mereka lebih tua lagi mereka lebih ini. Yang penting adalah infonya menarik untuk ditonton

P: Kalau dilihat di Indonesia juga sebenernya Mas Fitra udah seperti mereka, menjadi trio bareng Mas Ridwan dan Om Mobi?

N: Nggak juga masih jauh, masih jauh, mereka di level yang berbeda.

P: Pernah ditawarkan tidak Mas untuk berkolaborasi di media lain?

N: Pernah ditawari kolaborasi itu banyak kan, tapi kan kita lihat juga kalau kerjasama itu kan harus mutual benefit kedua belah pihak gitu kan. Dan kita sampai sekarang masih nyaman buat bikin konten bertiga sama Om mobi sama Ridwan itu di channel kita masing-masing. Di media lain boleh, asal benefit nya buat kita ada, buat TV nya juga ada. Cuman belum kita belum ngerasa itu format idealnya.

P: Adakah goals yang ingin diraih atau sekarang sedang dalam proses pencapaiannya?

N: Goals kita sebenarnya itu pengen benar-benar jadi referensi, kalau yang Otodriver itu benar-benar jadi referensi utama di Indonesia walaupun itu sebenarnya sudah tercapai. Itu kita perkuat terus, sedangkan kalau buat personal vlognya sih jujur aja sebenarnya sih enggak punya goals apa-apa. Benar-benar jalanin terus dan sebenarnya tujuan saya akhirnya bikin personal YouTube channel. Itu sebenernya buat dokumentasi, buat nanti saya udah tua, saya segala macam saya bisa bisa lihat lagi yang saya lakukan tuh di YouTube gitu ya. Saya bisa ketawa-ketawa ngeliat dulu masa lalu saya, jadi itu seperti seperti jurnal perjalanan saya yang abadi di YouTube.

P: Dulunya itu kan video Mas Fitra itu seperti mendokumentasikan Ferel saat bermain, apakah itu sudah termasuk dalam video yang sengaja dibuat oleh Mas Fitra?

N: Belum, yang pertama itu yang vlog bener bener yang saya bikin. Waktu itu ya cuman bikin channel aja tahunya ya apapun saya masukin. Yang saya benar-benar serius itu waktu kita mau bikin vlog pribadi terus saya bikin ini perjalanan ke Malaysia untuk acaranya Michellin, saya diundang ke sana yaudah deh sekalian saya ngevlog di sana.

P: Boleh gak Mas kasih saran atau tips buat teman-teman yang mau jadi vlogger?

N: Pertama jadi vlogger pastiin kita bikin konten itu satu jujur! jujur! jujur! Jangan ngebohongin orang dan kontennya itu bermanfaat bagi orang serta belajar cara penyampaian yang baik.

P: Saran dari Mas Fitra untuk membangun personal branding yang tepat?

N: Itu tergantung niat masing-masing, yang penting kita cari bidang yang sesuai dengan passion kita apa, sama kita perdalam skill. Jangan cuman passion aja skill nya nggak ditambah. Kita kan passion tanpa skill percuma, cuman jadi fans. Skill tanpa passion lama-lama kita bosan kita harus temuin passion kita di mana dan kita perdalam skill kalau perlu kita jadi yang terbaik di dunia di passion kita itu.

(14)

Lampiran 6: Transkrip wawancara Silih Agung Wasesa TRANSKRIP WAWANCARA 4 Lokasi : Taman Yasmin Sektor 3, Bogor Tanggal/ Pukul : Rabu, 1 April 2020/ 16.06 Jenis Wawancara : Wawancara online

P : Penanya

N : Informan IV (Silih Agung Wasesa, pakar personal branding).

P: Sebelum masuk ke dalam pertanyaan topik penelitian, bolehkah Mas Silih memperkenalkan diri terlebih dahulu?

N: Ok, nama saya Silih Agung Wasesa pekerjaan sehari-hari sebagai konsultan di Konner Advisory. Lulusan Psikologi UGM.

P: Sebagai seorang pakar personal branding, apa pemahaman personal branding menurut Mas Silih sendiri?

N: Jadi sebetulnya kan personal branding itu kita bicara tentang bagaimana membangun kompetensi kita gitu ya. Kompetensi tentang profesi kitalah ya, di stakeholder nih itu tentang personal branding. Jadi sebenernya personal branding itu bagaimana kapasitas kita dikenal di orang-orang yang memang jadi stakeholder kita.

Jadi bukan, kalau personal branding itu belum tentu harus terkenal, harus artis, harus seleb, nggak kayak gitu tapi kita bisa terkenal aja di orang-orang yang di stakeholder kita sudah cukup. Basisnya itu.

P: Menurut pengamatan Mas Silih, sudah sampai di mana sebenarnya perkembangan personal branding untuk saat ini?

N: Masih banyak salah kaprah dia banyak yang menganggap personal branding itu cuma sebatas publikasi dan publisitas gitu. Sehingga sekarang nih mereka ngerasa kalau ada liputannya banyak itu namanya udah personal branding. Ada lagi yang baru sekarang sosial media gitu, mereka punya sosmed angetment nya bagus itu sudah dianggap sebagai personal branding, padahal sebetulnya sih yang lebih kuat dari itu sebenarnya konsepnya dulu nih mau kemana dengan personal branding nya, objektifnya apa, jadi strateginya dulu harus dibangun, dimensi yang harus kita kembangkan apa. Nah baru kita ngomongin tadi channel-nya, karenakan harus ada kontennya apa konteksnya apa kemudian baru channel-nya. Nah cuman kebanyakan orang sekarang personal branding tuh yang diurusin channel-nya dulu tuh, kalau dia sudah terkenal di mana-mana masuk TV oh personal branding-nya bagus, padahal gak seperti itu juga.

P: Melihat berkembangnya teknologi dan media online pada saat ini, apakah ada perbedaan dalam membangun personal branding sewaktu dahulu dan saat ini?

N: Sebetulnya sih yang berubah channel-nya ya. Paling konteksnya lah tapi kontennya itu sebenernya sama. Konsep dasarnya sama, bahwa personal branding itu kita harus membangun beda manfaat kita dengan orang lain, bahkan dengan orang lain yang seprofesi kita juga harus punya beda manfaat. Nah, baru karena sekarang ada

(15)

teknologi, channel yang dipakai adalah sosial media. Kemudian ada yang pake micro site, ada yang bikin blog gitu ya. Itu basisnya seperti itu, paling kontennya yang berbeda, bahasanya nggak lagi bahasa formal, harus casual gitu, nah bedanya ada di situ tuh. Jadi channel yang digunakan sama konteks yang harus dikembangkan, tapi secara konten, secara konsep dasar tidak berubah itu.

P: Bagaimana penjelasan dari pandangan dan strategi Mas Silih mengenai penerapan personal branding yang tepat untuk saat ini?

N: Pasti ada sih ya, yang pertama kan sebetulnya yang pertama tuh kita pengen memberikan solusi apa sih dengan profesi kita. Kita pengen memberikan solusi apa nah dari solusi itu kemudian kita kembangkan kapasitas kita berkaitan dengan profesi, misalnya kalau arsitek itu ya, ketika dia jadi arsitek dia solusi apa yang dia bangun nih, misalnya dia pengen pokoknya gue arsitek spesialis untuk taman kota dan gue spesialis dari seluruh bangunan-bangunan public area. Nah kemudian dia ngembangin disitunya tuh, jadi ada proses belajar untuk menajamkan beda manfaatnya. Nah kalau udah kayak gitu baru dia bangun apa nanti kontennya kayak apa, terus channelnya dia pakai, apa konteksnya kayak apa, kayak gitu. Tapi pertama sih itu tadi bangun beda manfaatnya apa baru milih yang lain.

P: Kalau bahasa lebih mudahnya mungkin dia harus tahu apa kemampuan dan kualitas dirinya ya Mas?

N: Iya benar, dia tahu kualitas, tahu kapasitas itu dan yang paling penting mau mengembangkan diri. Banyak yang salah kaprah personal branding tuh cuman tadi itu tampil di media, tapi dia nggak mau ngembangin kapasitasnya gitu, padahal sebenarnya yang paling berat dari dari personal branding itu dia harus kerja keras ngembangin kapasitasnya.

P: Sosok Fitra Eri menciptakan personal branding dirinya sebagai seseorang yang ahli di dalam dunia otomotif, memiliki ciri khas pemilihan bahasa formal ketika memberikan penjelasan dan selalu memberikan konten yang sesuai dengan kesehariannya dari cara berpakaian, gaya hidup, dan bersikap. Hal ini bertujuan agar Fitra Eri tetap bisa nyaman untuk menjadi dirinya sendiri dan tanpa adanya rekayasa dalam konten yang dibuatnya, maka diharapkan akan terbentuknya kredibilitas dari audiens. Bagaimana tanggapan Mas Silih mengenai strategi yang diterapkan Fitra Eri dalam membangun personal branding-nya?

N: Kalau kita membahas Fitra Eri itu kan dia ada dua hal yang menarik. Yang pertama tuh dia pembalap yang kemudian yang kedua itu wartawan. Sehingga keputusan dia untuk menjadi vlogger otomotif lah ya itu menurut saya sangat tepat. Walaupun begitu banyak kompetitor, banyak wartawan-wartawan otomotif yang coba untuk bikin vlog juga gitu, cuman bedanya kan kalau kita hari dia tahu persis mesinnya itu seperti apa, tahu persis engine itu seperti apa, bisa rasain juga gitu. Makanya dia terkenal dengan kalau ada brand baru dia mau test drive, nah dia fokus di situ tuh, dia bisa cerita mesin dengan secara detail. Itu sih sebenarnya yang paling menarik. Kalau pemilihan bahasa yang secara resmi sih itu gue ngeliat itu peninggalan zaman dulu. Hahahaha.

Bagaimanapun Fitra adalah generasi zaman dulu, jadi ya dia pakai bahasa wartawan yang dulu yang masih baku lah itu, bukan bahasa anak sekarang lah itu.

(16)

P: Kunci kepercayaan dari publik menurut Fitra Eri adalah dengan membuat konten yang sejujurnya, menurut Mas Silih bagaimana? Apakah sebenarnya dalam penerapan personal branding terdapat cara lain untuk mendapatkan kredibilitas itu?

N: Saya pikir kalau melakukan pembuatan konten sesuai dengan keseharian dia tuh sudah bagus ya, dia kan casual, apa adanya, ngomongnya juga. Jadi menurut gue itu sudah benar, walaupun memang harus diingat sebetulnya, apa ya jalan untuk membangun reputasi Fitra Eri itu nggak sebentar. Artinya dia sudah membangun sebelum dia jadi vlogger otomotif kan, dia dulu udah jadi wartawan, dia jadi pembalap, terus di setiap acara press conference sama orang-orang apa ya management otomotif juga dia hampir kenal semuanya. Jadi dia udah punya reputasi itu duluan sebetulnya. Ada cara lain ada banyak sebetulnya kalau kredibilitas itu ga melulu konten ya, konteks itu menjadi hal yang menarik juga untuk sosial media, terutama karena sekarang konten yang receh gitu juga banyak. Kalau misalkan kita bandingkan misalnya, contoh kita sebut Ria Ricis. Kalau kita lihat kontennya kan hampir semua gitu-gitu doang, tapi karena banyak orang yang butuh bagus hiburan, ya orang akhirnya suka dengan dia. Itu yang menjadi menarik, kalau dulu kan kalau mau buat konten otomotif ya harus tahu mesin, tapi kalau sekarang mau buat konten otomotif bisa hanya dari sisi pengguna misalnya atau dari sisi tergantung profesinya dia apa, tapi itu bisa dipakai, gak melulu kuat di konten. Tapi kalau secara kontennya kuat maksud gue knowledge nya bagus ya itu menjadi nilai tambah, tapi walaupun knowledge nya bagus dan tidak membawakan sesuai dengan konteks, ya ancur juga gitu loh. Banyak kok orang yang jago otomotif, dia coba bikin vlog tapi gak ke mana- mana, penonton malas aja.

P: Jadi bisa dibilang pengaruh dari keahlian sumbernya itu sendiri ya Mas?

N: Iya, jadi konten sama kontekstual harus dua hal yang harus dibangun. Nggak bisa kontennya kuat tapi konteksnya lemah gitu. Kan kalau bahasanya itu “content is The King contacts is The Queen”, nah itu harus dipadukan tuh.

P: Kalau dari sudut pandang dan penilaian Mas Silih setelah melihat konten yang dibawakan Fitra Eri, apakah sudah sesuai dengan personal branding yang disebutkan dan apakah kredibel?

N: Kredibel, kan saya coba cek ke anak saya tuh, ada dia suka otomotif gitu ternyata mereka juga kenal. Jadi saya pikir sih kredibilitasnya Fitra Eri bukan hanya kredibilitas lama dia sebagai wartawan sama pembalap gitu ya. Tapi anak-anak sekarang yang suka otomotif itu menjadikan dia sebagai referensi juga. Jadi menurut gue kredibilitasnya dapet, lintas zaman lah. Dia enggak cuman karena dulu wartawan sama pembalap tapi cara nerangin juga anak-anak sekarang dia suka itu.

P: Dari penerapan yang dilakukan Fitra Eri, apakah menurut Mas Silih sudah tepat?

Adakah penerapan yang dianggap bisa lebih ampuh?

N: Iya ada banyak sih sebetulnya, saya sih lihat konteksnya juga dia hanya baru sebatas itu, sebetulnya kan dia tidak melebar kemana-mana tuh dari otomotif tuh. Dia bisa dengan otomotif ke travel misalnya, ke wisata, dia juga bisa otomotif kuliner, otomotif ke kerja gitu. Nah dia belum ya belum membangun sosok itu tuh, sehingga mau gak mau orang hanya fokus dia pada pada otomotif tapi nggak ada turunan dari otomotif itu sendiri. Kalau kita melihat beberapa personal branding tuh dia coba

(17)

kembangin produklah, selain produk utamanya gitu dia bisa pindah ke mana-mana, itu juga buat selingankan biar yang suka sama Fitra Eri bukan yang hanya suka otomotif, tapi suka yang lain pun muncul itu satu. Yang kedua gue jarang ngeliat Fitra Eri itu masuk dalam kolaborasi dengan yang lain, padahal kan kolaborasi itu juga harus sering gitu ya. Sekarang dilakukan oleh siapapun lah saling kolaborasi lah, Deddy Corbuzier sama para stand up komedi gitu kan, Deddy Corbuzier sama Najwa Shihab, itu kan ada kolaborasi. Nah Fitra Eri jarang tuh memanfaatkan itu, jadi masih kurang recehlah, masih terlalu serius lah itu.

P: Dari wawancara yang saya lakukan, terdapat pula anggapan bahwa gaya berbahasa Fitra Eri yang baku cenderung tidak mengasyikan di kalangan remaja, begitu pula dengan tampang dan cara berpenampilannya. Bagaimana tanggapan Mas Silih?

N: Iya, nah itu tadi. Berarti memang benar Fitra Eri masih dengan gayanya, gaya pada era dia lah ya. Karena dia dulu wartawan sama pembalap gitu tapi dia bisa inilah, bisa pas di penggemar dunia otomotif. Ya sebenarnya juga ini yang menjadi kelemahan dia untuk disektor ini, ya itu tadi sebenarnya bisa dengan melakukan kolaborasi sehingga nantinya bisa membuat bahasa yang lebih cair, orang-orang yang tidak tertarik di dunia otomotif itu juga bisa menjadi suka.

P: Dari hasil wawancara saya dengan FItra Eri, sebenarnya memang salah satu ciri khas yang ingin dibangun oleh personal branding Fitra Eri adalah memang dengan pilihan kata yang formal, sehingga bisa mendapatkan audiens disemua kalangan.

Bagaimana tanggapan Mas Silih dengan hal ini?

N: Oke, nggak apa-apa sih, itu kan pilihan. Tapi kan kalau kita bicara personal branding pilihan tersebut harus disesuaikan dengan stakeholder mereka kan.

Katakanlah ketika formal ternyata engagement reach-nya rendah, misalnya yang nonton sedikit, ya harus diubah gitu, itu contoh. Ini contoh nih, misalnya yang lagi tren tadinya Dokter Tirta misalnya, dia itu kan dulu pemilihan katanya formal khas dokter, ternyata nggak ada yang dengerin orang nggak percaya juga gitu, tapi begitu dia memakai gaya urakan gaya preman apa ya mengumpat segala macam itu malah rate nya jadi naik gitu. Ya udah dia pakai gaya gitu. Jadi kadang-kadang ketika pemilihan pun harus mempertimbangkan stakeholder kita mau ke mana.

P: Eri sendiri tidak mengutamakan daya tarik fisik untuk mendapatkan perhatian public, menurut Mas Silih apakah daya tarik fisik memiliki pengaruh dalam personal branding seseorang?

N: Daya tarik fisik itu untuk membangun impresi awal iya, jadi nggak bisa dipungkiri daya tarik fisik itu begitu sangat kuat di awal. Makanya kemudian orang-orang yang ganteng gitu ya orang-orang yang cantik itu dia bisa memanfaatkan itu untuk impresi awal orang suka untuk melihat pertama itu. Tapi ya itu harus diimbangi dengan konten jadi apa ada nggak ada, karena kalau cuman fisiknya bagus doang tapi kontennya nggak ada, sekalipun konten receh, ya orang akan hilang gitu harus ada variatif lah gitu. itu yang perlu dipahami sih.

(18)

Lampiran 7: Formulir konsultasi skripsi/ tugas akhir

(19)

xxxiv

RIWAYAT HIDUP

(20)
(21)

Referensi

Dokumen terkait

Memberikan informasi dan pengetahuan tentang makna Imlek dan tata cara melakukan ritual sembahyang yang benar pada hari raya Imlek kepada. seluruh warga Tionghoa agar dapat

Teras III pada situs Lemah Duhur memiliki beberapa bangunan dari batu kali yang disusun dari batu-batu kali membentuk persegi panjang (kemungkinan menyerupai struktur I dan

Bilamana kedisiplinan tidak dapat ditegakkan maka kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai secara efektif dan efisien (Nitisemito, 1991 : 200

Elemen tersebut sangat erat kaitannya dengan risiko finansial, karena proyeksi aliran kas dalam perhitungan dengan metoda capital budgeting menggambarkan bahwa investasi

Berdasarkan survey yang peneliti lakukan dari wawancara kepada salah satu mahasiswa Ekonomi Syari’ah angkatan 2015 IAIN Metro pelaku bisnis online yang menggunakan

Perbedaan dalam penelitian ini maksudnya adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kemandirian belajar dan pemahaman konsep yang diperoleh siswa setelah

Sedangkan dari koridor Jalan Raya Darmo, pergerakan pejalan kaki yang menuju koridor Jalan Stasiun Wonokormo, untuk mengakses titik aktivitas berupa stasiun Wonokromo

Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang bermakna neuropati motorik dengan kejadian ulkus kaki (p value = 0,001), Faktor neuropati motorik merupakan faktor