• Tidak ada hasil yang ditemukan

Environmental Monitoring Report Part 2. INO: West Kalimantan Power Grid Strengthening Project

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Environmental Monitoring Report Part 2. INO: West Kalimantan Power Grid Strengthening Project"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Environmental Monitoring Report – Part 2

# Semiannual Report January-June 2018 June 2018

INO: West Kalimantan Power Grid Strengthening Project

Prepared by Pusat Manajemen Proyek (Pusmanpro) for the PT PLN and the Asian

Development Bank.

(2)

CURRENCY EQUIVALENTS (as of 30 June 2018)

Currency unit – Indonesian rupiah (Rp) Rp1.00 = $0.0000700869

$1.00 = Rp14,268

NOTE (i) In this report, "$" refers to US dollars.

This environmental monitoring report is a document of the borrower. The views expressed herein do not necessarily represent those of ADB's Board of Directors, Management, or staff, and may be preliminary in nature.

In preparing any country program or strategy, financing any project, or by making any

designation of or reference to a particular territory or geographic area in this document, the

Asian Development Bank does not intend to make any judgments as to the legal or other status

of any territory or area.

(3)

APPENDIX I

PROJECT ORGANIZATION CHART

(4)

Project Organization Chart

PLN Head Office

K3L Division

UIP KALBAGBAR UIP KALBAGTIM

PACKAGE 1

PACKAGE 2

PACKAGE 3:

Consortium of KEC International and Mitsubishi

PACKAGE 4:

PT. Siemens (Indonesia)

PACKAGE 5

PT. Siemens Consortiom

PACKAGE 6

Consortium of PT. Krakatau Engineering - PT. Citramas Heavy Industries

PACKAGE 7

Consortium of PT. Krakatau Engineering - PT. Citramas Heavy Industries

UPP KBB3 Singkawang

UPP KBB 2 Singkawang

PIC

(5)

ORGANIZATION CHART OF PT PLN (PERSERO) UIP KALBAGBAR

General Manager Rachmad Lubis

Planning Manager

Agus R.N.

Operation

Construction Manager I Wayan Semudiarsa

Finance and HRD Manager

Sab'atun Siti Nur Janah

Law, Communication

& Land Affairs Manager

Cokky Antonius F. Y

Manager of Project on West Kalimantan 3

Anang Istadi

(6)

ORGANIZATION CHART OF PT. PLN (Persero) UPP KALBAGBAR 3

MANAGER

Anang Istadi

ADMINISTRATION & FINANCE SUPERVISOR

ASSISTANT MANAGER

M. Harry F

ASSISTANT MANAGER LAND AFFAIRS

Rajuni Rahim

Civil Engineer

Electrical Engineer

Mechanical Engineer

Environmental and OSH Engineer

Logistics

PMIS Management Supervisor Faizal Hidayatur

(7)

ORGANIZATION CHART OF PT. PLN (Persero) UPP KALBAGBAR 2

MANAGER

Joko Pribadi

ADMINISTRATION & FINANCE SUPERVISOR

Hendy Guntur S.

TECHNICAL ASSISTANT MANAGER

Dedy Wahyu R.

ASSISTANT MANAGER LAND AFFAIRS

Ricko

PMIS Management Supervisor Wega Dwi Saputra

(8)

STRUKTUR ORGANISASI TIM MANAJEMEN KONSTRUKSI STRENGTHENING WEST KALIMANTAN PROJECT ADB LOAN 3015 DAN AFD 1024-01 B

PT PLN (Persero) PUSAT MANAJEMEN KONSTRUKSI

PROJECT COORDINATING AND REPORTING

PROJECT SUPERVISION

PROJECT TEAM LEADER

Chandra Sweaty

PROJECT ADMINISTRATOR

Secrctary Bilingual : Nungky M Administrator Pelageran :

TENAGA AHLI ENGINEER

Ahli Keuangan : Ahli Konstruksi E/M : Ahli Konstruksi Sipil : Ahli Sosial dan LARP :

Eng, Lingkungan : Eng, K3 : Eng, Schedule :

MANAGER UMK II

NASIR TADJR P/C

KTSK ( 1 orang )

Dedi Hartanto

P/C ADMINISTRATOR (2 orang)

Adm Proyek

Adm Umum Diena Rahmia Arif

Pengawas Lingkungan (1 orang)

Pengawas Sosial (1 orang ) Koer Proyek Gardu Induk

Isra Maulidas

Pengawas K3 (4 oirang)

Pengawas Sipil (6 orang)

Pengaewas E/M (6 orang)

Koer Proyek Tranamusi (1 orang) Jama Prasetyo

Pengawas K3 (8 orang) Maharisi

Pengawas Sipil (2orang)

Ikas, Rahmad Arif Susantyo, Elsa Ayu Kumala Putri.

Pengawas E/M (14 orang)

Sugeng, Samsul Arbi, Agadia Priasmono, M.

Malik Ibrahim.

Pengawas Secadatel (4 orang)

(9)

APPENDIX II

THE MITIGATION IMPLEMENTATIONS OF

150 KV BENGKAYANG-NGABANG-TAYAN TRANSMISION LINES

(10)

2.a HVTL Alignments

Head of Capital Investment Coordinating Board Decree No. 6/1/IPPKH/PMDH/2017 (dated on January 16, 2017) on Forestry Permits (Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan or IPPKH)

(11)

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

XEPUTUSAN KEPALA BAI'AN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NoMoR: 6/l ltP?fH / ?au ltorl

TEI{TANG

IZIN PINJAM PAKAI I(AWASAI{ HUTAN UNTUK PEMBANGUNAN SUTET 275 I<II BENGKAYANG - JAGOI BABANG DAN SUTT 15O KV SINGKAWANG -

BENGKAYANG, BENGKAYANG - NGABANG, NGABANG - TAYAN ATAS NAMA

PT. PLN (PERSERO) SELUAS 64,62 (ENAM PULUH EMPAT DAN ENAM PULUH DUA PERSERATUSI HEKTAR PADA KAWASAN HUTAN PRODUKSI TERBATAS DAN HUTAN PRODUKSI TETAP DI I(ABUPATEN BENGKAYANG, KABUPATEN LANDAK DAN KABUPATEN SANGGAU, PROVINSI I(ALIMANTAN BARAT

KEPALA BN)AN KOORDINASI PENANAMAT{ MODAL,

Menimbang : a. bahwa sesuai Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 634-12/20l600.3l2011 tanggal 30 September

2011 sebagaimana telah diperpanjang dengan Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal atas nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nornor

25 I I I IIUPIL-T/ PMDN/ 20

I

6 tanggal 27 September 20 16, Yt.

PLN (Persero) mendapat Izin Usaha Penyediaan Tenaga

Listrik, berlaku selama 30 (tiga puluh) tahun sampai dengan tanggal 27 September 2046;

b. bahwa berdasarkan surat Menteri Kehutanan Nomor

S.100/Menhut-Vlll2Ol4 tanggal 20 Februari 2014, PT' PLN (Persero) mendapat persetujuan prinsip penggunaan kawasan

hutan untuk pembangunan SUTET 275 kV Bengkayang -

Jagoi Babang dan SUTT 150 kV Singkawang - Bengkayang, Bengkayang - Ngabang dan Ngabang - Tayan pada kawasan Hutan Produksi Terbatas dan Hutan Produksi Tetap seluas x77,7O Hektar (panjang t 38.852 m dan lebar t 20 m) di Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Landak dan Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat;

c. bahia Pf' PLN (Persero) telah memenuhi kewajiban

sebagaimana dalam persetujuan prinsip tersebut huruf b' Yaitu:

c.l.melaksanakantatabatasterhadapkawasanhutanyang disetujui dengan supervisi Balai Pemantapan Kawasan

irtu" Wilayah III Pontianak sesuai Berita Acara

p.""t""" Batas Areal Persetujuan Prinsip Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Pembangunan SUTET 275 kY

;;;s6;il - .laeoi Babang dan sUrr lso kv

BKPM

t

Pengurusan Perizinan

dan Nonperizinan di

PISP-Pusat BKPM

tidak dikenakan

biaya

(12)

-2-

Singkawang - Bengkayang, Bengkayang - Ngabang,

Ngabang - Tayan pada Kawasan Hutan Produksi

ferbatas (HPT) dan Hutan Produksi Tetap (HP) a.n. PT.

PLN (Persero) di Kabupaten Bengkayang, Kabupaten l,andak dan Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan

Barat tanggal 24 Desember 2014, dengan realisasi seluas 64,62 Hektar;

c 2

s::Jff.'.";:?l il:i ::ffi:?'3it J:r$ l:ffi5:,'3;

Simon Lefran, S.H bahwa perseroan sanggup:

c.2.1 melaksanakan reklamasi dan revegetasi pada kawasan hutan yang sudah tidak dipergunakan tanpa menunggu selesainya jangka waktu izin pinjam pakai kawasan hutan;

c.2.2 melaksanakan perlindungan hutan sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c.2.3 memberikan kemudahan bagi aparat kehutanan

baik pusat maupun daerah pada saat melakukan monitoring dan evaluasi di lapangan;

c.2.4 memenuhi kewajiban keuangan sesuai peraturan perundang-undangan, yaitu meliputi:

1) membayar penggantian nilai tegakan,

Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH), dan Dana Reboisasi (DR);

2l membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak Penggunaan Kawasan Hutan;

3) membayar Penggantian Nilai Tegakan

kepada Pemerintah apabila areal yang

dimohon merupakan areal reboisasi;

4l kewajiban keuangan lainnya akibat

diterbitkannya izin pinjam pakai kawasan hutan;

c.2.5 melakukan Penanarn.rn dalam rangka

rehabilitasi Daerah Aliran Sungai;

c.2.6 melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar areal izin pinjam pakai kawasan hutan;

c.2.7 mengganti - biaya investasi pengelolaan/

pemiifaatan hutan kepada PT' Nitiyasa Idola

ian PI. Sinar Kalbar Raya sesuai peraturan Perundang-undangan;

c.2.8 me-b"yJiu.^n iinyang telah dib-ayarkan oleh fT . Uitiy""" Idola dan PT' Sinar Kalbar Raya'

sesuai peraturan perundang-undangan;

c.3. menyampaikan baseline penggunlar-I kawasan hutan;

c.4. menyampaikan rencana iekl-inasi dan revegetasi pada

kawasan hutan yang dimohon izin pinjam pakai

kawasan hutan;

c.5. t"l"l"'d kooidinasi instansi kehutanan setempat;

c'6.melakukanrevisirencanakerjapenggunaankawasan hutan sesuai hasil tata batas;

affi, ,"rr**".n Perizinan dan

Nonperizinan

di

PTSP-Pusat BKPM

tidak dikenakan

biaya

(13)

d.

-3-

bahwa Direktur Pengadaan t/f. PLN (Persero) dengan surat

Nomor

0

106/ KON.O2.O

1

/DITDAN/20 16 tanggal 1 Februari 2016, mengajukan permohonan Izin Pinjam Pakai Kawasan

Hutan untuk Pembangunan SUTET 275 kY Bengkayang -

Jagoi Babang dan SUTT 150 kV Singkawang - Bengkayang, Bengkayang - Ngabang, Ngabang - Tayan pada kawasan

Hutan -produksi

Terbatas dan Hutan Produksi Tetap di Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Landak dan Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat;

bahwa sesuai Pasal 48 huruf b Peraturan Menteri Lingkungan

Hidup dan Kehutanan Nomor

P.50/Menlhk/Setjen/Kum.ll6l2016 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan, persetujuan prinsip p..rggr.r"rn kawasan yang telah diberikan oleh Menteri sebehrm berlakunya Peraturan Menteri ini dan belum

memenuhi sebagian atau seluruh kewajiban dalam

persetujuan prinsip dapat mengajukan izin pinjam pakai

i."*""rt hutan dan dikenakan kewajiban sesuai dengan Peraturan Menteri ini;

bahwa sesuai surat Direktur Jenderal Planologi Kehutanan

f.

Mengingat

dan Tata Lingkungan Nomor S.1316/PKTL /REN/PLA.O/ 12l2016 tanggal 1 Desember 2016,

permohonan izin pinjam pakai kawasan hutan untuk

pembangunan SUTET 275 kV Bengkayang - Jagoi Babang

ian SUTT 150 kV Singkawang - Bengkayang, Bengkayang -

Ngabang, Ngabang - i"y"., pada kawasan--Hutan Produksi te-Oatas dan Hutan Produksi Tetap a'n' PT' PLN (Persero)

sebagaimana hasil tata batas seluas 64,62 Hektar sudah

sesuai ketentuan teknis;

g. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a sampai dengan

- huruf f, perlu menetapkan Keputusan. Kepala Badan

Koordinasi

-

Penanaman ilodal tentang Izin Pinjam Pakai

Kawasan Hutan untuk Pembangunan SUTET 275 kV g.t gt"y"t g - Jagoi Babang dan SUTT -150 kV Singkawang -

ne.ritayang, nengkayang - ug"u1!9,-Ngab18 - Tayan atas

.ru--. PT. nln leeisertl silu"s 6+,62 (Enam Puluh Empat dan Enam Puluh dua Perseratus) Hektar Pada Kawasan Hutan ptoarrt"i Terbatas dan Hutan Produksi Tetap di Kabupaten

gl"gt"y"t g, Kabupaten L'andak dan Kabupaten Sanggau' Provinsi Kalimantan Barat;

:1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumbeidaya Alam Hayati dan Ekosistemnya;

Z. Unaa"g-U"dang Nombr 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan'

""t.g"i-."" teiatr diuban aengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004;

S. Unaang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang;

+. U"a"ig-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan;

ff* ,".r*-".n perizinan dan

Nonperizinan

di prsp-pusat

BKpM

tidak dikenakan

biaya

(14)

7.

8.

q

10.

11.

-4-

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang

Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang

Perencanaan Kehutanan;

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 20O4 tentang

Perlindungan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009;

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata

Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan Serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008;

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 20O8 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2008 tentang

Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan;

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 tentang

Penggunaan Kawasan Hutan, sebagaimana telah beberapa

kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2015;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Kehutanan;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang

Berasal Dari Penggunaan Kawasan Hutan Untuk

Kepentingan Pembangunan di Luar Kegiatan Kehutanan

Yang Berlaku Pada Kementerian Kehutanan;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2015 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan;

15. Peraturan Presiden Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan T\rgas dan Fungsi Kabinet Ke{a;

16. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara;

17. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

18. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Froyek Strategis Nasional;

19. Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal;

20. Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2015 tentang Penundaan Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Gambut;

21. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.60/Menhut-ll l2OO9 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan;

Bl6M

t p"rrgr*""n perizinan dan

Nonperizinan

di

PTSP-Pusat BKPM

tidak dikenakan

biaya

(15)

-5-

22. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.44/M entrut-ll I 2Ol2 tentang Pengukuhan Kawasan Hutan, sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Menteri kehutanan Nomor P.62lMenhut-ll l2OL3;

23. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.25/ Menhut-ll l2ol4

tentang Panitia Tata Batas Kawasan Hutan;

24. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.7/ Menlhk-ll l2ol5 tentang Petunjuk Teknis Pemberian Perizinan dan Non Perizinan di Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam Penyelenggara€rn Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

25. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

P.

18/ Menlhk-ll l20l5 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

26. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

P. 62

/ MenLHK-Setjen /

20 I

5 tentang Izin Pemanfaatan Kayu;

27. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.29l Menlhk/ Setjen/ PHPL.3 I

2

/ 2016 tentang Pembatalan Pengenaan, Pemungutan dan Penyetoran Penggantian Nilai Tegakan;

28. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

P.50/Menlhk/Setjen/Kum.l/6l2016 tentang Pedoman

Pinjam Pakai Kawasan Hutan;

29. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

P.71lMenLHK/Setjen/HPL.3l8/2OL6 tentang Tata Cara Pengenaan, Pemungutan, dan Penyetoran Provisi Sumber Daya Hutan dan Dana Reboisasi, Ganti Rugi Tegakan, Denda Pelanggaran Eksploitasi Hutan dan Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hutan;

30. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

P.89/Menlhk/Setjen/Kum.ll Ll l2016 tentang Pedoman

Penanaman Bagi Pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Dalam Rangka Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai;

3

1. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.6347lMenLHK-PKTL/IPSDH/PLA.1/ I I l2Ot6 tanggd 21

November 2O16 tentang Penetapan Peta Indikatif Penundaan

Pemberian Izin Baru Pemanfaatan Hutan, Penggunaan Kawasan Hutan dan Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan dan Areal Penggunaan La.in (Revisi XI);

Memperhatikan: l. Surat Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 660.ll206IBLHD-A tanggal l1 Maret 2010 hal Rekomendasi UKL dan UPL kegiatan SUTI 150 kV jalur

Ngabang-Tayan oleh PT. PLN (Persero) PIKITRING Kalimantan

di Kabupaten Landak dan Sanggau Provinsi Kalimantan Barat;

BKPfvl

t' p6ng5ss6n

Perizinan dan

Nonperizinan di

PTSP-Pusat BKPM

tidak dikenakan

biaya

(16)

-6-

Surat Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 660.ll2O7 IBLHD-A tanggal 11 Maret 2010 hal Rekomendasi UKL dan UPL kegiatan SUTT 150 kV jalur

Singkawang-Bengkayang oleh PT. PLN (Persero) PIKITRING Kalimantan di Kota Singkawang dan Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat;

Surat Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 660.ll2O9IBLHD-A tanggal 11 Maret 2O10 hal Rekomendasi UKL dan UPL kegiatan SUt't 150 kV jalur

Bengkayang-Ngabang oleh PT. PLN (Persero) PIKITRING

Kalimantan di Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten

Landak Provinsi Kalimantan Barat;

4. Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor

24O|BLHD|2010 tanggal 3 Mei 2010 tentang Kelayakan

Lingkungan Kegiatan Pembangunan Saluran Udara Tegangan

Ekstra Tinggi (SUTETI 275 kV GI Jalur Bengkayang- Perbatasan Sarawak (Panjang 1 81,434 I(m) oleh

P/f

. PLN

(Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan (Pikitirng)

Kalimantan di Kecamatan Bengkayang, Lumar, kdo, Sanggau l,edo, Seluas dan Jagoi Babang Kabupaten

Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat;

5. Surat Gubernur Kalimantan Barat Nomor

522/l996lBkbang.B tanggal 6 Juli 2Ol2 mengenai

Rekomendasi Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Kegiatan Pembangunan SUTT 150 kV Singkawang-

Bengkayang, Bengkayang-Ngabang, Ngabang-Tayan serta SUTET 275 kV Bengkayang-Jagoi Babang seluas 109,28 Hektar a.n. PI. PLN (Persero);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAIUAN MODAL TENTANG IZIN PINJAM PAI(AI KAWASAN HUTAN UNTUK PEMBANGUNAN SUTET 275 I<V BENGI{AYANG - JAGOI

BABANG DAN SUTT 15O KlI SINGKAWANG - BENGKAYANG, BENGKAYAI{G - NGABANG, NGABANG - TAYAN ATAS NAMA PT.

PLN (PERSEROI SELUAS 64,62 (ENAM PULUH EMPAT DAN

EilAM PULT'H DUA PERSERATUSI HEKTAR PADA KAWASAN HUTAN PRODT'KSI TERBATAS DAN HUTAN PRODUKSI TETAP

DI I(ABUPATEI{ BENGI(AYANG, KABUPATEN LANDAK DAN KABUPATEN SANGGAU, PROVINSI I(ALIMANTAT{ BARAT.

BKPlvl

t

Pengurusan Perizinan

dan

Nonperizinan

di

PTSP-Pusat BKPM

tidak dikenakan

biaya

2.

(17)

KESATU

KEDUA

KBTIGA

KEEMPAT

KELIMA

KEENAM

-7 -

Memberikan lzin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dengan

kompensasi membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak

Penggunaan Kawasan Hutan dan melakukan penanaman dalam rangka rehabilitasi Daerah Aliran Sungai, untuk pembangunan SUTET 275 kV Bengkayang - Jagoi Babang dan SUTT 150 kV

Singkawang - Bengkayang, Bengkayang - Ngabang, Ngabang -

Tayan pada kawasan Hutan Produksi Terbatas dan Hutan Produksi Tetap atas nama PT. PLN (Persero) di Kabupaten

Bengkayang, Kabupaten Landak dan Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat seluas 64,62 (enarr. puluh empat dan enam

puluh dua perseratus) Hektar, sebagaimana peta lampiran Keputusan ini.

Pemberian izin sebagaimana dimaksud dalam amar KESATU adalah untuk pembangunan SUTET 275 kY Bengkayang - Jagoi

Babang dan SUTT 150 kV Singkawang - Bengkayang, Bengkayang

- Ngabang, Ngabang - Tayan, bukan untuk kegiatan lain serta

arealnya tetap berstatus sebagai kawasan hutan.

PT. PLN (Persero) berhak:

a. berada, menempati dan mengelola serta melakukan kegiatan- kegiatan yang meliputi rencana pembangunan SUTET 275 kV Bengkayang - Jagoi Babang dan SUTT 150 kV Singkawang -

Bengkayang, Bengkayang - Ngabang, Ngabang - Tayan, serta

melakukan kegiatan-kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan tersebut dalam kawasan hutan yang dipinjam pakai;

b. memanfaatkan hasil kegiatan yang dilakukan sehubungan dengan rencana pembangunan SUTET 275 kV Bengkayang -

Jagoi Babang dan SUTT 150 kV Singkawang - Bengkayang, Bengkayang - Ngabang, Ngabang - Tayan dalam kawasan hutan yang dipinjam pakai;

c. melakukan penebangan pohon dalam rangka pembukaan lahan yang tidak dapat dielakan dengan membayar Provisi

Sumber Daya Hutan (PSDH) dan/ atau Dana Reboisasi (DR) sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.

Dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun setelah terbit Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan ini, PI. PLN (Persero) wajib menyampaikan peta lokasi rencana penanaman dalam rangka rehabilitasi Daerah Aliran Sungai.

Dalam hal PT. PLN (Persero) tidak memenuhi kewajiban

sebagaimana dimaksud pada Amar KEEMPAT, Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan menjadi batal dan dinyatakan tidak berlaku.

Penetapan areal kerja Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan oleh

Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan atas

nama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dilaksanakan dengan ketentuan:

a. pemegang izin pinjam pakai kawasan hutan menyampaikan permohonan penetapan areal kerja berdasarkan hasil tata batas areal izin pinjam pakai kawasan hutan kepada Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan.

BKPU

f psngurusan

Perizinan

dan

Nonperizinan

di prsp-pusat

BKpM

tidak dikenakan

biaya

(18)

-8-

b. permohonan penetapan areal kerja sebagaimana dimaksud pada huruf a, dilampiri dengan bukti pemenuhan kewajiban sebagaimana dimaksud Amar KEEMPAT.

KETUJUH : Selain kewajiban dimaksud Amar KEEMPAT, PT. PLN (Persero) wajib:

a. membuat rencana dan melalsanakan reklamasi dan revegetasi pada kawasan hutan yang sudah tidak dipergunakan tanpa menlrnggu selesainya jangka waktu izin pinjam pakai kawasan hutan;

b. melakukan penanaman dalam rangka rehabilitasi Daerah

Aliran Sungai dan dilaksanakan paling lambat I (satu) tahun

sebelum berakhirnya izin pinjam pakai kawasan hutan;

c. membayar PNBP Penggunaan Kawasan Hutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. melaksanakan inventarisasi tegakan sesuai dengan rencana kerja penggunaan kawasan hutan tahunan;

e. membayar Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan/ atau Dana Reboisasi (DR) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;

f. membayar ganti rugi nilai tegakan kepada pemerintah apabila

areal yang dimohon merupakan hutan tanaman hasil rehabilitasi;

g. mengganti biaya investasi pengelolaan/ pemanfaatan hutan kepada pengelola/pemegang 'rzin usaha pemanfaatan hasil hutan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

h. melakukal pemeliharaan batas areal izin pinjam pakai

kawasan hutan;

i. melaksanakan perlindungan hutan atas areal izin pinjam pakai

kawasan hutan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

j. mengamankan kawasan Hutan Konservasi dan Hutan Lindung dalam hal areal pinjam pakai kawasan hutan berbatasan dengan kawasan hutan konservasi dan Hutan Lindung sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

k. memberikan kemudahan bagi aparat lingkungan hidup dan kehutanan baik pusat maupun daerah pada saat melakukan

monitoring dan evaluasi di lapangan;

l. mengkoordinasikan kegiatan kepada instansi lingkungan hidup dan kehutanan setempat dan/ atau kepada pemegang izin pemanfaatan hutan atau pengelola hutan;

m. melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar area) izin pinjam pakai kawasan hutan;

n. membuat laporan secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengenai penggunaan kawasan hutan yang dipinjam pakai dengan tembusan: Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi

kstari, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi

BKPlvl

f psngurvsan

Perizinan

dan

Nonperizinan

di

PTSP-Pusat BKPM

tidak dikenakan

biaya

(19)

-9 -

Kalimantan Barat, Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah III Pontianak, Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Kapuas;

o. laporan tersebut huruf n, memuat:

o.1. rencana dan realisasi penggunaan kawasan hutan;

o.2. rencana dan realisasi reklamasi dan revegetasi;

o.3. pemenuhan kewajiban membayar PNBP Penggunaan

Kawasan Hutan;

o.4. rencana dan realisasi penanarnan dalam rangka rehabilitasi daerah aliran sungai;

o.5. pemenuhan kewajiban lainnya sesuai izin pinjam pakai

kawasan hutan;

KEDELAPAN: PT. PLN (Persero), dilarang:

a. memindahtangankan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan kepada pihak lain atau perubahan narna Pemegang izin pinjam

pakai tanpa persetujuan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

b. menjaminkaa atau mengagunkan areal Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan kepada Pihak lain;

c. melakukan kegiatan lainnya yang dilarang sesuai peraturan perundang-undangan.

KESEMBILAN: Menyelesaikan hak-hak pihak ketiga, apabila terdapat hak-hak pihak ketiga di dalam areal pinjam pakai kawasan hutan dengan meminta bimbingan dan fasilitasi Pemerintah Daerah setempat.

KESEPULUH : Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan ini dicabut dan pemegang izin dikenakan sanksi sesuai peraturan Perundang-undangan, apabila pemegang izin tidak memenuhi kewajiban dan/atau melakukan pelanggaran atas ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam izin ini.

KESEBELAS: Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan ini berlaku juga sebagai Izin

Pemanfaatan Kayu, serta Izin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan.

KEDUABELAS: Perpanjangan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan diberikan berdasarkan hasil evaluasi terhadap pemenuhan kewajiban Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dan diajukan oleh pemegang izin dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) bulan sebelum berakhirnya izin.

BKPIVI

f

Pengurusan Perizinan

dan

Nonperizinan

di

PTSP-Pusat BKPM

tidak dikenakan

biaya

(20)

KESEMBILAN

KESEPULUH

KESEBELAS

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BIRO PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN,

-7 -

apabila melakukan pelanggaran atas ketentuan dalam izin pinjam pakai kawasan hutan ini.

Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan ini berlaku dan melekat sebagai izin pemanfaatan kayu, serta izin pemasukan dan penggunaan peralatan.

Perpanjangan Izin Pinj am Pakai Kawasan Hutan diberikan berdasarkan hasil evaluasi terhadap pemenuhan kewajiban

Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dan diajukan oleh pemegang izin dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua)

bulan sebelum berakhirnya izin.

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan untuk jangka waktu paling lama sampai dengan tanggal 26 Apnl

2025, kecuali apabila dicabut oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Ditetapkan di pada tanggal

USAHA

Tembusan:

1. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

2. Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

3. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan;

4. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi l,estari;

5. Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung;

6. Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya AIam dan Ekosistem;

7. Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

8. Gubernur Kalimantan Timur;

9. Bupati Berau;

10. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur;

11. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah IV Samarinda;

12. Kepala Balai Pengelolaan Hutan Produksi Wilayah XI Samarinda;

13. Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Mahakam Berau;

14. Direktur PI. Berau Coal.

Jakarta

r6 JAti 2017

A.n. MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, KEPALA BN)AN KOORDINASI

PENANAMAN MODAL, TTD

THOMAS TRIKASIH LEMBONG

BKPM

f

Pengurusan Penzinan

dan

Nonperizinan

di prsp-pusat BKpM tidak dikenakan

biava

(21)

_ 10-

KBTIGABELAS:Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan untuk jangka waktu paling lama sampai dengan tanggal 27 September 2Q46, dan dapat diperpanjang berdasarkan hasil evaluasi serta berakhir dengan sendirinya apabila tidak diperpanjang.

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BIRO PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN,

Ditetapkan di Jakarta, pada tanggal I

A

, , JAN 2017

A.n. MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, KEPALA BADAN KOORDINASI

PENANAMAN MODAL, TTD

THOMAS TRIKASIH LEMBONG

AN TATA USAHA

SPASARI

. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

2. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral;

3. Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

4. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan;

5. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari;

6. Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya AIam dan Ekosistem;

7. Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung;

8. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan;

9. Gubernur Kalimantan Barat;

10. Bupati Bengkayang;

11. Bupati Landak;

12. Bupati Sanggau;

13. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah III Pontianak;

14. Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Kapuas;

15. Kepala Balai Pengelolaan Hutan Produksi Wilayah VIII Pontianak;

16. Direktur Pengadaan PT. PLN (Persero).

BKPlvl

f pgngumssn

PerDinan

dan Nonperizinan di prsp-pusat

BKPM

tidak dikenakan

biaya

(22)

MoM Monthly Meeting February 15, 2018

(23)

PT.PLN (PERSERO) – UPP KITRING KBB 3 SUTT 150 kV Bengkayang-Ngabang-Tayan

FORM - 01 MINUTES OF MEETING Page 1 of 3

February 15, 2018

Date : February 15, 2018

Hours : 09.00 WIB - FINISH No.

Present :

1. PLN UPP KITRING KBB 3 2. PLN PUSMANKON 3. KEC INTERNATIONAL

Venue :

Site Office PLN Ngabang

Subject : HSE Monthly Meeting Attachment :

1. Attendance List.

Distribution :

1. PLN UPP KITRING KBB 3 2. PLN PUSMANKON 3. KEC INTERNATIONAL

MINUTES REVIEWED AND AGREED

PLN UPP KITRING KBB 3

(Putri Ratna A. ) Junior Engineer K3 KEC INTERNATIONAL

(C. Alphonse ) Project Engineer

PLN PUSMANKON

(Angga Satria Tritama)

HSE Supervisor

(24)

PT.PLN (PERSERO) – UPP KITRING KBB 3 SUTT 150 kV Bengkayang-Ngabang-Tayan

FORM - 01 MINUTES OF MEETING Page 2 of 3

February 15, 2018

No Description of Discussion Action

by Due Date OPENING

The meeting was opened by PLN UPP KITRING KBB 3 and welcome to all participants who attend the internal meeting.

Putri Ratna DISCUSSION

Implementation K2 & K3

1. Total of worker : 140 persons

KEC : 18 persons (foreigner worker)

Team Stringing : 130 persons (local worker)

Team tower erection & Final check : 10 persons (local worker)

Team ROW : - persons (Local worker)

Ware house & driver : 15 persons (local worker) 2. PPE Data :

Safety Helmet: 150 Safety Shoes: 150 Body Harness: 65 Safety glasses: 15 Earmuff / earplug: 1

Gloves: Regular Consumption

3. Man Hours: 460.032 /hour on January

4. KEC must prepared some related document such as : a. K3 policy (already submitted) Closed

b. Standing Operating Procedure (already submitted)

c. PPE (Personal Protect Equipment) (already submitted) closed

d. Tools and Equipment LOTO (Log Out Tag Out) (already submitted)

e. Employee Competency Certificate (already submitted)

f. Safety Briefing (already submitted) close

g. JSA (Job Safety Analyse) (already submitted) Close

PLN remind KEC to updating every document in point 4 monthly.

PLN remind KEC to submit Implementation K2 & K3 and foreign worker report every month on 2

nd

date.

KEC Continue

Composing of Daily/Weekly/Monthly Report HSE

PLN instructing KEC to continue all of the report tomorrow at November 29, 2017

- Daily report from November 29, 2017 - Weekly report from every satudary, 2017 - Monthly report every month on 2

nd

date

KEC Continue

(25)

PT.PLN (PERSERO) – UPP KITRING KBB 3 SUTT 150 kV Bengkayang-Ngabang-Tayan

FORM - 01 MINUTES OF MEETING Page 3 of 3

February 15, 2018

Implementing the Work permit System

PLN inform that the work permit should be submit frequently.

Contractor will submit work permit before work begin. For the attachment informed SOP, JSA and Drawing.

KEC will submit for 1-17,17-38,76-38 permit details on or before 30

th

Nov 17

KEC Continue

Implementing of OSH Plan

KEC should make the implementing report in presentation format every weekly meeting.

On going

KEC Continue

Other

1. PLN remind KEC to concern about PPE , warning and safety sign at site, housekeeping, dustbin, smoking zone, assembly point, parking area, scaffolding warning sign, fire working sign. PLN and PUSMANKON will be doing some inspection about that.

2. PLN requested KEC to perform this action below:

a. To avoid of using herbicides in the vegetation clearing process.

b. Prohibit all workers to encroach into protected forests.

c. To install warning sign “ DILARANG MEMBAKAR HUTAN “on site

KEC On going

Next meeting in Site Office PLN Ngabang will be held on

March 2018

(26)
(27)

2.a Vegetation Clearing

Prohibition poster not allowing to hunting 2.b Soil Erosion

The stringing works does not impact the soil disturbance

(28)

2.c Water Quality Impacts

Refueling of machinery, equipment and vehicles away from water course

Oil changing and engine maintenance was done in local workshop

Oil drip catcher Temporary oil waste storage

(29)

2.d Construction Waste Management

Garbage collection and garbage disposal to the

nearest landfill Trash bag for collecting construction waste

Final Disposal location near construction area Garbage disposal to the final disposal

(30)

2.e Domestic Waste Management

Worker camp condition Toilet in the worker camp

2.f Road and Infrastructure Impact 2.g Encroachment into Protected Forest

The stringing phase there is no significant

road damage occurred

Prohibition poster not allowing to hunting

(31)

2.h Occupational Health and Safety

OSH Plan for Package 3 Provided by KEC International Ltd.

(32)

Scanned by CamScanner

(33)

Scanned by CamScanner

(34)

Scanned by CamScanner

(35)

Scanned by CamScanner

(36)

2.h Occupational Health and Safety

Preventive and protective measures working at

height Clamping process at height

Workers during stringing conductor cable process Training Emergency Response in T.38

(37)

2.i Community Safety and Health

Reporting Occupational Accidents Diseases, and

Incidents Emergency management plan

Provide Emergency Equipment Fire Extinguisher

in store Emergency Vehicle Services

Referensi

Dokumen terkait

Entitas mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal; tersebut, Entitas

Namun bagi sebuah organisasi atau perusahaan yang sudah menerapkan atau menggunakan sistem informasi dalam aktivitas sehari-hari bukanlah hal yang sulit untuk

Kalau bekas jerawat kamu berbentuk cekungan, kamu bisa coba gunakan concealer yang memiliki shade satu tingkat lebih cerah dari warna kulit kamu..

Diagram konteks dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan di proses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk menggambarkan

dalam basis set dan upper bound dari jumlah test untuk memastikan bahwa setiap statement. dieksekusi paling tidak

Tidak bisa memindahkan hasil dan menarik kesimpulan untuk memecahkan masalah yang lain. Begitu mudah menjual kepada manager, bisa terjadi solusi

REPORT OF HEALTH SAFETY ENVIRONMENTAL (HSE) MONITORING Transmission Line Tayan - Sanggau PERIOD MARCH 2019.. ENVIRONMENTAL PARAMETERS

(RCCP) for the 150 kV Bengkayang – Ngabang - Tayang Transmission Line route. Total number of towers of the 150 kV Bengkayang-Ngabang-Tayang transmission line was 393 at that