1 1.1 Latar Belakang
Dalam menentukan keputusan, pimpinan perusahaan dituntut untuk mengambil keputusan yang dapat memaksimalkan nilai perusahaannya. Di lain pihak, pimpinan juga dituntut untuk bersikap transparan dan bertanggung jawab terhadap risiko atas keputusannya. Menurut Ruky (2010: 26−33) keputusan oleh pimpinan perusahaan seringkali tidak dibarengi dengan transparansi terkait prospek keuntungan dan risiko dari diterapkannya keputusan tersebut. Terjadi asimetri informasi antara pimpinan dan investor yang bukan pemegang saham kendali. Dalam banyak contoh kasus di Amerika Serikat, pemegang saham minoritas seringkali dirugikan karena kurang memahami dampak dari keputusan yang diambil pimpinan terhadap nilai perusahaan.
Peraturan Bapepam No. IX. E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, dan Peraturan Bapepam No. IX. E. 2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, mengatur agar perusahaan menyertakan pendapat kewajaran dari pihak independen untuk mendukung pengambilan keputusan pada transaksi korporasi. Peraturan ini diberlakukan untuk memberi bukti objektif kepada pemegang saham yang menjelaskan bahwa pimpinan perusahaan telah mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan bisnis yang rasional dan untuk kepentingan perusahaan. Dalam prakteknya, terdapat hal-hal seperti: penilai tidak independen, tidak ada verifikasi, dan keterbukaan informasi yang tidak cukup, yang dianggap ‘melemahkan’ peran
pendapat kewajaran dalam mendukung tindakan korporasi yang dilakukan oleh perusahaan (Ruky, 2010: 38−46).
Tanggal 4 Februari 2013, PT Multipolar (induk perusahaan PT Matahari Putra Prima Tbk.) lewat surat kabar Suara Pembaruan mengumumkan keterbukaan informasi perihal rencana penerbitan exchangeable rights yang dipesan seluruhnya oleh Anderson Investment, anak perusahaan dari Temasek Holdings. Perjanjian atas penerbitan exchangeable rights ini disebut dengan Exchangeable Rights Subscription Agreement (ERSA). Dalam ERSA dijelaskan
bahwa PT Multipolar akan menerbitkan exchangeable rights untuk Anderson Investment sebagai equity linked instrument atas saham PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) dengan total nilai sebesar USD300 triliun atau Rp2,7 triliun (setara dengan harga Rp2.050 per lembar saham MPPA). Dana tersebut akan digunakan untuk membeli saham MPPA dari publik sebesar 26,1 persen porsi kepemilikan.
Transaksi ini tidak langsung ditangani oleh PT Matahari Putra Prima tetapi oleh PT Multipolar melalui anak perusahaannya, Prime Star Investment Pte. Ltd.
Dalam keterbukaan informasi yang diterbitkan, diungkapkan bahwa transaksi ini bukan merupakan transaksi akuisisi maupun divestasi sehingga tidak akan memberikan dampak langsung terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Perjanjian ditargetkan selesai hingga 2 tahun ke depan dengan harga saham tetap hingga transaksi selesai. Exchangeable Rights yang diterbitkan adalah equity linked instrument tanpa bunga dengan tenor 5 tahun. Anderson Investment bisa menukarkan ER tersebut dengan 26,1 persen saham MPPA pada saat saham berhasil dibeli dari publik sampai pada saat jatuh tempo yaitu 5 tahun sejak
tanggal pe seperti pad
Sumber: ww
PT menaungi dari total pembelian perusahaa pada RUP Maret 20 melakukan
erjanjian. Ji da penjelasa
ww.hyperma
T Matahari Hypermark supermark n saham ole an. Sejalan PST (Rapat
13, PT M n divestasi a
ika digamba an berikut.
art.co.id, 201
Skem
Putra Prim ket, superm ket yang a eh investor
dengan ke Umum Pem Matahari Put
atas aset-as
arkan, skem
13
Gambar ma Transa
ma Tbk. (M market deng
ada di Ind r bereputasi eputusan Te megang Sah
tra Prima etnya dan m
ma transaks
r 1.1 aksi MPPA
MPPA) adal gan pangsa donesia. I i global me emasek unt ham Tahuna memaparka merencanak
i atas saham
lah perusah pasar sebe Informasi t encerminkan tuk berinve an) yang dil an bahwa kan untuk fo
m MPPA a
haan retail esar 32.3 p
tentang ren n prospek estasi di M aksanakan b
Perseroan okus pada b
adalah
yang persen ncana cerah MPPA, bulan telah idang
bisnis Matahari Food Department (MFD). Diharapkan investasi yang dilakukan oleh Temasek dapat memperkuat pengembangan MFD kedepannya. Perusahaan juga berencana melakukan ekspansi agresif untuk memperluas pangsa pasarnya karena peluang besar di pasar retail modern di Indonesia.
Sektor industri retail modern di Indonesia yang berpotensi besar, cenderung bertumbuh pesat seiring meningkatnya kemampuan beli konsumen Pertumbuhan sektor retail modern di perkotaan diperkirakan sebesar 7.3 persen per tahun selama 2012−2017 (Euromonitor). Pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi di Indonesia dalam beberapa dekade telah diiringi oleh pertumbuhan yang cepat di sektor retail makanan modern dan dengan berubahnya pola konsumsi makanan. Penelitian yang dilakukan oleh USDA (United States Departement of Agriculture) menunjukkan bahwa Indonesia telah bergerak
menuju pola pembelian dan konsumsi global, tapi dengan tingkat pertumbuhan yang lebih lambat daripada negara lain yang sebanding (Dyck, dkk., 2012).
Harga penutupan saham MPPA sejak pengumuman tanggal 4 Februari 2013 sampai tanggal 24 Mei 2013 berkisar antara Rp1.530 sampai Rp1.980. Jika dibandingkan dengan harga saham MPPA sebelum pengumuman sebesar Rp1.230, harga saham MPPA sudah meningkat sebesar 24 persen−60 persen.
Tabel 1.1 berikut menjelaskan mengenai jumlah dan harga saham MPPA saat dibeli dari publik.
Tabel 1.1
Jumlah Saham MPPA yang telah diperoleh PT Ciptadana Securities dalam Rangka Transaksi Exchangeable Rights
No Periode Per Tanggal
Jumlah Penambahan Saham MPPA
Total Saham Yang Telah
Diperoleh
Persentase Total saham yang telah
diperoleh
Harga tertinggi saham di bursa pada tanggal
perolehan
1 20-Feb-13 507.307.600 507.307.600 9,43 % 1,840 2 28-Feb-13 506.538.697 1.013.846.297 18,85 % 1,810 3 8-Mar-13 - 1.013.846.298 18,85 % 1,830 4 15-Mar-13 - 1.013.846.299 18,85 % 1,830 5 22-Mar-13 227.568.400 1.241.414.697 23,08 % 1,900 6 28-Mar-13 - 1.241.414.698 23,08 % 1,900 7 5-Apr-13 - 1.241.414.699 23,08 % 1,750 8 12-Apr-13 - 1.241.414.700 23,08 % 1,740 9 19-Apr-13 - 1.241.414.701 23,08 % 1,830 10 26-Apr-13 - 1.241.414.702 23,08 % 2,025 11 3-Mei-13 - 1.241.414.703 23,08 % 1,980 12 10-Mei-13 - 1.241.414.704 23,08 % 1,990 13 17-Mei-13 - 1.241.414.705 23,08 % 1,890 14 24-Mei-13 161.532.303 1.402.947.000 26,10 % 2,400 Sumber: www.idx.co.id, 2013
Menurut Clements dan Wisler (2005 dalam Ruky, 2010: 109), nilai intrinsik adalah suatu nilai yang mewakili analisis penilai berdasarkan karakteristik umum yang melekat dengan dan pada evaluasi fakta-fakta umum dari suatu investasi, tidak terkait dengan karakteristik dari investor tertentu.
Dalam melakukan penilaian, motivasi dari pihak tertentu, misalnya pemegang saham kendali, tidak mempengaruhi penilaian atas bisnis tersebut. Berkaitan dengan pendapat kewajaran, biasanya penilai akan mulai dengan nilai fundamental, baru akan disesuaikan dengan standar definisi nilai yang dicari.
Nilai intrinsik atau nilai teoritis dari saham menurut (Bringham dan Houston, 2001: 361), merupakan nilai sebuah aktiva menurut perhitungan investor tertentu,
yang ditentukan oleh fakta-fakta: Nilai intrinsik mungkin berbeda dari harga pasar sekarang, aktiva dari nilai buku, atau dari keduanya.
1.1.1 Rumusan masalah
Setelah pengumuman ERSA, harga saham MPPA telah beberapa kali mengalami volatilitas harga tanpa ada informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek. Sampai pada akhir tahun 2013 Temasek belum mengeksekusi ERSA. Diperlukan penilaian atas saham MPPA untuk memberikan informasi kepada investor dan manajemen perusahaan mengenai nilai intrinsik saham Perusahaan.
1.2 Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian sebelumnya terkait penilaian bisnis yang pernah dilakukan antara lain:
Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu
Peneliti, Tahun Kasus
Penelitian Pendekatan/ Metoda
yang Digunakan Hasil Penelitian Fernandez
(2007) Meneliti perbedaan sepuluh metoda penilaian discounted cash flow dan sembilan teori yang sering digunakan untuk menilai perusahaan
Discounted cash flow (DCF)
Tiap metoda menghasilkan nilai akhir yang hampir sama, yang membedakan hanyalah pada perhitungan tax shield
Bouwman
(2009) Membandingkan fundamental keuangan dari akuisisi yang dilakukan saat pasar modal sedang depresi dan
Univariate dan multivariate analysis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi performa
perusahaan paska
Akuisisi saat pasar sedang high- valuation memiliki return yang lebih tinggi, namun long-run abnormal stock
saat pasar modal sedang high- valuation
akuisisi dan performa
operasional yang lebih rendah dibandingkan pasar low- valuation Lanuharsa
(2012) Analisis evaluasi akuisisi PT Petrosa. Tbk oleh PT Indika Energy
Dividend discounted model (DDM)
Nilai yang dibayarkan oleh PT Indika Energy.
Tbk berada di bawah harga wajar (undervalued)
Nurdianingsih
(2012) Penilaian saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Terkait dengan rencana DBS yang ingin mengakuisisi 67,37 persen saham Bank Danamon dari pihak Fullerton
Discounted cash Flow (DCF) dan relative valuation dengan multiples Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value Ratio (PBV)
Nilai bidding price oleh DBS lebih tinggi daripada hasil penilaian yang telah direkonsiliasi (overvalued)
Reddy et. al.
(2013)
Menguji tujuh metoda penilaian hasil rekonstruksi dari metoda discounted cash flow (DCF) dan net asset valuations (NAV)
DCF (discounted cash flow), NAV (net asset
valuation), R-DCF, R-NAV, NRR-APB, MCF-RS, dan MCF- ES
Ketujuh metoda menghasilkan nilai yang berbeda-beda
Dari penelitian tersebut di atas, penelitian tentang nilai intrinsik saham PT.
Matahari Putra Prima Tbk. dengan latar belakang rencana investasi oleh Temasek belum pernah dilakukan sebelumnya. Akan tetapi, penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian terdahulu seperti metodologi penilaian dengan menggunakan DCF dan relative valuation serta beberapa alat analisis yang dipergunakan. Adapun yang membedakan dengan penelitian terdahulu, adalah
data perusahaan yang menjadi objek penelitian yaitu PT Matahari Putra Prima Tbk dan asumsi yang digunakan dalam melakukan penilaian.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah.
1. Mengestimasi nilai intrinsik saham PT Matahari Putra Prima Tbk saat diterbitkannya keterbukaan informasi kepada pemegang saham tanggal 4 Februari 2013.
2. Menentukan kisaran harga saham PT Matahari Putra Prima Tbk sehubungan dengan pendapat kewajaran.
1.3.2 Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan manfaat yang berarti yaitu:
1. bagi perusahaan, dapat memberikan informasi mengenai nilai intrinsik saham PT Matahari Putra Prima Tbk. sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi;
2. bagi para investor, dapat dijadikan referensi informasi untuk keputusan investasi yang akan diambil;
3. bagi akademisi, dapat menambah wawasan, ilmu pengetahuan, dan dapat menjadi referensi bagi penelitian lebih lanjut di bidang penilaian usaha.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: Bab I Pengantar yang mencakup uraian tentang latar belakang, keaslian penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka dan Alat Analisis yang mencakup tentang tinjauan pustaka, landasan teori dan alat analisis.
Bab III Analisis Data yang menjelaskan tentang cara penelitian, analisis ekonomi makro, analisis industri, analisis perusahaan, dan perhitungan nilai perusahaan.
Bab IV berisi tentang Kesimpulan dan Saran.