• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2020"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

LAKIP DKP 2020 1

LAPORAN

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(LAKIP)

DINAS KETAHANAN PANGAN

KABUPATEN INDRAMAYU

TAHUN 2020

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU

DINAS KETAHANAN PANGAN

(2)

LAKIP DKP 2020 2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat serta karunianya, sehingga pada akhir Tahun Anggaran 2020 Dinas

Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu dapat menyusun Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Ketahanan

Pangan Kabupaten Indramayu Tahun 2020 disusun berdasarkan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Tahun 2020 sebagai sarana Pemerintah Kabupaten Indramayu khususnya Dinas

Ketahanan

Pangan

Kabupaten

Indramayu,

menyampaikan

laporan

pertanggungjawaban Kinerja kepada seluruh terkait, sekaligus sebagai sarana

evaluasi atas pencapaian Kinerja Organisasi dalam upaya memperbaiki Kinerja

dimasa yang akan datang.

Akhirnya kami sampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dan

ucapan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak atas kerjasama dan

dukungannya dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Indramayu, semoga

Allah SWT meridhoi kita sekalian , Amiin

Kepala Dinas Ketahanan Pangan

Kabupaten Indramayu

ERPIN MARPINDA.S.Sos.,SH.,MH

Pembina Utama Muda

NIP. 1970923 199603 1 003

(3)

LAKIP DKP 2020 3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...……… i

RINGKASAN EKSEKUTIF ... ii

DAFTAR ISI ...………... iii

BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV

PENDAHULUAN ….………..

A. Latar Belakang ………

B. Maksud dan Tujuan ... ………

C. Data Organisasi ...

D. Aspek Strategis dan Permasalahan Utama ……….

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategia………..………

B. Perjanjian Kinerja ………. ………

AKUNTABILITAS KINERJA ... …….

A.

Capaian Kinerja Tahun 2019 ………

1. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan, Hambatan/ Solusi,

Eiesiensi Sumberdaya dan Analisis Keberhasilan/ Kegagalan

Program.

2. Analisis Efisensi Sumberdaya

3. Analisis Program/Kegiatan Keberhasilan/Kegagalan, Hambatan/

Solusi, Eiesiensi Sumberdaya dan Analisis Keberhasilan/

Kegagalan Kegiatan

B.

Akuntabilitas Keuangan ………..

C.

Realisasi Anggaran ...

PENUTUP

A.Kesimpulan...

B. Saran

Lampiran-Lampiran

iii

1

1

2

7

11

26

31

32

51

52

53

(4)

LAKIP DKP 2020 4 BAB I

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Dalam upaya memantapkan ketahanan pangan yang dilandasi kemandirian pangan, masih menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan, antara lain : (1) Pendapatan masyarakat masih rendah dibandingkan harga kebutuhan pangan secara umum, sehingga menurunnya daya beli masyarakat; (2) Teknologi pengolahan pangan lokal masih kurang; (3) Kampanye dan promosi penganekaragaman konsumsi pangan masih kurang; (4) Beras sebagai komoditas yang ketersediaannya masih terjamin dengan harga yang terjangkau; (5) Kualitas konsumsi pangan masih rendah, kurang beragam dan masih didominasi pangan sumber karbohidrat, serta masih rendahnya konsumsi protein hewani, umbi-umbian, aneka kacang, serta sayur dan buah; (6) Masih berkembangnya konsep makan “belum makan kalau belum makan nasi”; (7) Pemanfaatan dan produksi sumber-sumber pangan lokal seperti aneka umbi, jagung, masih rendah; dan (8) Bencana alam dan perubahan iklim yang sangat ekstrim. (9) Alih fungsi lahan pertanian yang terus berlanjut; (10) Perubahan iklim dan cuaca yang mempengaruhi produksi pangan; serta (11) Agribisnis pangan yang belum optimal sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan petani.

Untuk mengatasi permasalahan dan mewujudkan ketahanan pangan tersebut, Dinas Ketahanan Pangan sebagai salah satu unit kerja perangkat daerah yang memiliki tugas yaitu: " melakukan kegiatan, koordinasi dan pengendalian dalam penyelenggaraan di bidang ketahanan pangan. Guna mengetahui kinerja pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan ketahanan pangan tersebut selama tahun 2018, disusunlah Laporan

Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2019. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah dokumen yang berisi gambaran perwujudan kewajiban suatu lembaga instansi untuk mempertanggungjawabkan kinerja, keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan sebagaimana Rencana Strategis, dalam rangka perwujudan Good Governance di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu. Selain dari tuntutan akuntabilitas kinerja, LKj juga sebagai alat ukur keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan dan/ atau sasaran atau kegiatan utama dan dapat digunakan sebagai fokus perbaikan kinerja di masa datang, kuncinya adalah

(5)

LAKIP DKP 2020 5 penekanan pada tujuan atau sasaran atau program kegiatan yang perlu mendapat perhatian sebagai ukuran keberhasilan.

Penyusunan LAKIP Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu mengacu pada Peraturan sebagai berikut :

1. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggung jawaban Kepala Daerah/Bupati.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

4. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Indramayu.

5. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 9 Tahun 2018 tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten

Indramayu Tahun Anggaran 2019.

6. Peraturan Bupati Kabupaten Indramayu Nomor 55 Tahun 2018 tentang Penjabaran Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2018 Tentang APBD Kabupaten Indramayu Tahun 2019

7. Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu, Nomor 130.05/93/Otda tanggal 26 Januari 2020 tentang Materi Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2019.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu Tahun 2018 dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan informasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Dinas Ketahanan Pangan selama tahun 2018 yang mengacu pada Renstra tahun 2017 - 2021.

Melalui penyajian mengenai gambaran dan informasi tentang pelaksanaan program dan kegiatan yang komprehensif, terkait pula dengan fungsi LAKIP yang strategis bagi perkembangan kapasitas dan kapabilitas instansi, penyusunan LAKIP ini berperan dan bertujuan sebagai media akuntabilitas instansi yang dapat menjadi acuan baku dan analisis lanjutan yang mengarah pada sinergitas, sinkronisasi dan integritas Dinas Ketahanan pangan kabupaten Indramayu dalam agenda mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good Governance).

(6)

LAKIP DKP 2020 6 LAKIP Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu Tahun 2019 ini juga berorientasi untuk sarana perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkesinambungan disertai analisis lanjutan dengan tujuan untuk mengidentifikasi peluang-peluang dan masukan-masukan penting guna perbaikan kinerja pada masa berikut dalam rangka mewujudkan Visi Misi Kabupaten indramayu.

C. DATA UMUM ORGANISASI

Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Indramayu merupakan salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Indramayu, sesuai landasan hukum Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor : 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangakat Derah Kabupaten Indramayu dan Peaturan Bupati Indramayu Nomor 54 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Ketahanan Kabupaten Indramayu.

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu berdasarkan Peraturan tersebut mempunyai tugas pokok :

“ Melaksanakan Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Daerah dibidang Ketahanan Pangan “

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, fungsi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu adalah :

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian.

2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah dibidang ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian.

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian.

4. Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi ketatausahaan

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya

Sesuai dengan Visi Pemerintah Kabupaten Indramayu yaitu :

“Terwujudnya masyarakat Indramayu yang religius, maju, mandiri dan sejahtera serta terciptanya keunngulan daerah ” INDRAMAYU REMAJA TIGA“

Dengan diterapkannya Laporan Realisasi dan Evaluasi Program dan kegiatan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu merupakan komponen akuntabilitas Pemerintah Kabupaten Indramayu secara keseluruhan dalam upaya

(7)

LAKIP DKP 2020 7 mencapai Visi dan Misi bersama dan selanjutnya akan berguna bagi pelakasana Program dan Kegiatan untuk peningkatan kinerja berikutnya

a. Struktur Organisasi

Struktur organisasi DinasKetahanan Pangan Kabupaten Indramayu menurut Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu nomor : 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Indramayu adalah sebagai berikut : (Lampiran I)

b. Susunan Organisasi

Susunan organisasi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu adalah sebagai berikut :

a. Kepala

b. Sekretariat, membawahkan :

1. Sub Bagian Keuangan Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi.

c. Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan, membawahkan : 1. Sub Bidang Ketersediaan Pangan;

2. Sub Bidang Disribusi Pangan 3. Sub Bidang Kerawanan Pangan.

d. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan, membawahkan : 1. Sub Bidang Konsumsi Pangan

2. Sub Bidang Penganekaragaman Pangan; 3. Sub Bidang Keamanan dan Mutu Pangan. e. UPT Dinas

Jumlah pegawai pada DinasKetahanan Pangan Kabupaten Indramayu pada posisi Bulan Desember 2018 adalah 31 orang, terdiri dari :

1. Pegawai Negeri Sipil : 30 orang 1.1. Pegawai Struktural : 12 orang 1.2. Pelaksana : 18 orang 1.3. Pegawai Fungsional : - orang

2. Sukwan/PTT : 10 orang

D. Tugas pokok dan fungsi

Tugas pokok Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu adalah Melaksanakan Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Daerah di bidang Ketahanan Pangan Fungsi DinasKetahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Indramayu, yaitu :

(8)

LAKIP DKP 2020 8 1. Perumusan kebijakan teknis dibidang ketahanan pangan

2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang ketahanan pangan

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang ketahanan pangan 4. Pelaksanaan pelayanan teknis administrative ketatausahaan

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya Dinas Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Indramayu sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 dan PP 65 tahun 2005 terkait penyelenggaraan pemerintah daerah dan pelayanan minimal yang harus diberikan sesuai dengan kewenangannya di bidang ketahanan pangan.

Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang ketahanan pangan bersifat wajib dan Bupati bertanggungjawab terhadap pelaksanaannya. Penyelenggaraan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang ketahanan pangan ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/OT.140/12/Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.

E. Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi

Aspek-aspek strategis Dinas Ketahanan Pangan diperoleh dengan mengakomodasi isu organisasi, permasalahan dan atau arah kebijakan dan program RPJMD Kabupaten 2016-2021 dan isu utama kementerian terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan, yaitu :

1. Ketahanan pangan menuju kemandirian pangan dan kedaulatan pangan

2. Masih rendahnya produktifitas, nilai tambah produk-produk pertanian dalam arti luas dan belum optimalnya pendayagunaan serta pengembangan sumber daya pertanian dalam rangka mendukung ketahanan pangan

3. Adanya anomali iklim yang berpotensi menimbulkan serangan OPT dan akses pangan sehingga mempengaruhi produktifitas dan ketersediaan pangan

4. Pentingnya kesadaran masyarakat akan mutu dan keamanan pangan

5.Peningkatan penganekaragaman konsumsi pangan, untuk mengurangi ketergantungan terhadap konsumsi beras

Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Ketahanan Pangan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:

(9)

LAKIP DKP 2020 9 1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan konsumsi pangan yang beragaman, bergizi,

seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumberdaya local.

2. Ketersediaan Energi dan Protein masih tergantung pada bahan pangan pokok beras dan bahan pangan imfor/luar daerah

3. Beredarnya produk pangan yang mengandung zat-zat berbahaya. 4. Belum optimalnya pola koordinasi SKPD lingkup pertanian. 5. Adanya masyarakat yang mengalami kerawanan pangan 6. Masih kurangnya usaha agrobisnis pangan.

7. Belum adanya tenaga penyuluh bidang pangan.

(10)

LAKIP DKP 2020 10

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENSCANA STRATEGIS

Perencanaan strategis merupakan perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana Strategis Dians Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 mempunyai sasaran strategis:

1. Tersedianya pangan dalam jumlah yang cukup dan penguatan cadangan daerah 3. Meningkatkan kualitas pangan dan gizi, serta keamanan pangan

4. Tercapainya ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan 4. Meningkatnya penanganan daerah rawan pangan.

Sasaran–sasaran strategis tersebut terdiri dari indikator kinerja dengan target

kinerja setiap tahun selama 5 tahun perencanaan 2017-2021. Seluruh indikator kinerja dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan merupakan lndikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator, yaitu ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Indikator dalam dokumen IKU berlaku 5 tahunan menyesuaikan dokumen renstra SKPD dan RPJMD dan digunakan sebagai acuan SKPD. Semua sasaran strategis dengan indikator capaiannya dijabarkan lebih lanjut ke dalam sejumlah program. Di dalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki kesamaan perspektif dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakterisrik program. Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari program.

Rencana Kinerja Tahun 2020 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu, disusun mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu 2016-2021, sebagai target jangka menengah rentrsa pada tabel berikut ini :

(11)

LAKIP DKP 2020 11

Tabel 1 Rencana Jangka Menengah Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2017 – 2021

( Renstra DKP )

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA PADA TAHUN Kondisi Akhir Renstra 2017 2018 2019 2020 2021 (1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1 Terwujudnya keteahanan pangan di daerah Meningkatnya ketahanan pangan di daerah

Porsentase Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Tingkat

Ketersediaan 91 % 92 % 93 % 9 4 % 95 %

95 %

Persentase jumlah Tonase Cadangan Pangan Pemerintah Daerah

63 % 67 % 73 % 78 % 83 % 93%

Porsentae Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Tingkat

Konsumsi 81 % 82 % 83 % 84 % 85 % 85%

Ketersediaan Informasi Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan

(12)

LAKIP DKP 2020 12

B. Perjanjian Kinerja

Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktusatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur; sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; sebagai dasa penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.Dinas Ketahanan Pangan telah membuat penetapan kinerja tahun 2020 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada. Penetapan kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2020. Adapun penyajian Perjanjian Kinerja (Penetapan Kinerja) sasaran dan program kegitan secara ringkas dan terinci dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel. 2. Perjanjian Kinerja Sasaran Strategis

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3 4

1 Meningkatnya Ketahanan pangan didaerah

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) tingkat konsumsi

(13)

LAKIP DKP 2020 13

Tabel 3 Perjanjian Kinerja Program dan Kegiatan 2020

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3 4

Program

1 Tersedianya pangan dalam jumlah yang cukup dan cadangan pangan,

a Angka ketersediaan :

- Energy dalam satuan kka/kap/hari - Protein dalam satuan kkal/kap/hari

4900 Kkal 200 Gram 2 Tercapainya ketersediaan informasi

pasokan, harga dan pasokan pangan

2 Persentase ketersediaan informasi stabilitas harga dan pasokan

100%

3 Terdetiksnya tingkat kerentanan pangan diwilayah kecamatan

3 Persentase Ketersedaan informasi daerah rentan/rawan pangan

100%

Kegiatan :

1 Jumlah kelompok pangan yang dihitung angka ketersedian Energy dan protein

9 klp pangan 2 Jumlah penguatan cadangan pangan 51 ton 3 Jumlah kelembagaan pangan yang memiliki stok

cadangan pangan mayrakat lebih dari 1 (satu) ton gabah

5 poktan 4 Jumlah komidi pangan yang dipantau situasi akses

dan harga pangan di lokasi pasar 12 5 Jumlah situasi daerah rentan/rawan pangan ((staus

aman, waspada dan rawan/rentan) tingkat kabupaten

1 dok 6 Jumlah rapat koordinasi penangnan daerah

rentan/rawan pangan tingkat provinsi. 2 kali 7 Jumlah Kelompok tani yang dibina pengembangan

usaha pangan masyarakat 5 poktan

Program

2 Meningkatnya penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan

1 Pola Konsumsi Pangan :

- Energi dalam satuan kkal/kap/hari - Protein dalam satuan kkal/kap/hari

2.160 kkal 57 gram 2 Ketersediaan informasi uji lab sampel pangan segar

yang aman dikonsumdi 100%

Kegiatan :

1 Jumlah jenis bahan pangan yang dikonsumsi

dihitung asupan energy dan protein perkapita/hari 9 komoditi 2 Terbentuknya lahan pekarangan pangan (LPP)

buah dan sayuran yang dikelola oleh kelompok wanita tani (KWT)

4 LPP 3 Uji laboratorium tambahan makanan berbahaya

pada sampel komidi pangan segar 7 komoditi 4 Jumlah even/pameran pembangunan yang diikuti di

tingkat kabupaten/provinsi 1 even 6 Jumlah rapat koordinasi persiapan lomba

menu/olahan pangan berragaman, bergizi, simbang dan aman(B2SA) berbasis sumberdaya lokal tingkat provinsi

1 kali / komprmasi Jumlah alat tulis kantor persiapan pelaksanaan

kegiatan sosialisasi keamanan pangan 7 jenis 7 Jumlah leaflat pangan beragaman, bergizi,

seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumberdaya lokal

(14)

LAKIP DKP 2020 14

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja Dinas Ketahanan Pangan merupakan perwujudan kewajiban DKP untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja DKP Tahun 2020 tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

Keberhasilan Dinas Ketahanan Pangan dalam menjalankan program dan kegiatan diukur berdasarkan pencapaian outcome. Pengukuran tersebut dilakukan mengingat outcome merupakan hasil dari berfungsinya output yang telah dilaksanakan masing-masing Bidang. Pengukuran keberhasilan tersebut dilaksanakan secara triwulanan dan tahunan.

A. Capaian Kinerja Organisasi

Capaian kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu sesuai dengan pengukuran kinerja Tahun 2020 disajikan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. Sedangkan evaluasi capaian dan akuntabilitas kinerja meliputi analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan, analisis efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan diuraikan guna memberikan gambaran efektifitas dan efesiensi pencapaian target kinerja.

1. Capaian Kinerja

Dari hasil pengukuran dan evaluasi capaian kinerja secara umum Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramyu pada Tahun Anggaran 2019 dapat kemukakan bahwa program penigkatan ketahanan pangan dengan sasaran meningkatnya ketahanan panga di daerah, dengan indikator kinerja Skor Pola Pangan Harapan Tingkat Konsumsi telah ditarget sebesar 84% terealisasi 95,5% atau capaian kinerja 114 % telah memenuhi kreteria memuaskan., rincian analisis capaian masing-masing target indikator dapat diuraikan pada table berikut ini :

(15)

LAKIP DKP 2020 15 1.1. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020

Tabel. 4

Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2019

NO SASARAN Indikator Kinerja

Tahun 2018 Target Realisasi Nilai

Capaian %

1 Menigkatnya Ketahanan pangan di daerah

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Tingkat Konsumsi

84 % 95,5 % 114

Rata-Rata Capaian Sasaran 114

Berdasarkan tabel pengukuran di atas dapat dilihat bahwa pada sasaran meningkatnya ketahanan pangan di daerah dengan indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Tingkat Konsumsi terealisasi sebesar 95,5% dari target 84% dengan capaian 114 %, dengan demikian pencapaian dari sasaran tersebut secara kuantitas tingkat penganekaragam konsumsi masyarakat terhadap bahan pangan sudah beragam,bergizi,seimbang dan aman (B2SA), dengan demikian skor pola pangan harapan ini menggambarkan atau menunjukan tingkat kualitas konsumsi penduduk dalam suatu wilayah (daerah).

Dari hasil pengukuran kinerja tahun 2020 pada sasaran meningkatnya ketahanan pangan di daerah dengan indikator skor Pola Pangan Harapan (PPH) terealisasi sebesar 95,5 dari target 84 % yang dapat dilihat pada tabel berikut.:

(16)

LAKIP DKP 2020 16 Tabel. 5

Situasi Konsumsi Kabupaten Indramayu 2020

No Kelompok Bahan Pangan Berat Pangan (gram/kap/hari Energy (kkal/kap/hari) Persentase % Angka Kecukupan

Energi (AKE) Bobot Skor AKE

Skor Maxs

Skor PPH

Aktual Ideal Aktual Ideal Aktual Ideal

1 Padian-Padian 395.9 300 1.717 1.057 79.8 50 0,5 39,9 25 25,0 2 Umbi-Umbian 29.2 108 34 129 1,6 6.0 0,5 0,8 2,5 0,8 3 Pangan Hewani 138.6 161 332 258 15,5 12.0 2,0 31 24 24,0 4 Minyak dan Lemak 24.4 22 229 215 10,6 10.0 0,5 5,3 5,0 5,0 5 Buah/Biji Berminyak 1.7 11 9 65 0,4 3.0 0,5 0,2 1,0 0,2 6 Kacang-Kacangan 57.0 38 97 108 4,5 5.0 2,0 9,0 10 9,0 7 Gula 16.4 32 63 108 2,9 5.0 0,5 1,5 2,5 1,5 8 Sayuran dan Buah 370.9 269 171 129 8,0 6.0 5,0 40 30 30,0 9 Lain-Lain 178.2 95 65 4,4 3.0 0,0 - 0,0 - Jumlah 2.748 2.150 127,8 100 100 95,5

*Sumber BPS dan MWA Training and Consuling

Berdasarkan hasil analisis, jumlah konsumsi energi yaitu 2,748 kkal/kapita/hari dengan tingkat kecukupan energi 127.8% AKE, sementara itu skor PPH Kabupaten Indramayu tahun 2020 mencapai 95.5 poin. Secara kuantitas, jumlah konsumsi energi tergolong berlebih dari yang ditagetkan. Menurut Departemen Kesehatan RI (1996), tingkat kecukupan gizi tergolong berlebih jika memiliki angka lebih besar dari 110%. Padi-padian, pangan hewani, sayur dan buah menjadi jenis pangan yang menyumbang konsumsi energi berlebih. Di sisi lain, kualitas konsumsi pangan sudah cukup baik jika dilihat berdasarkan skor PPH sebesar 95.5 persen/poin.

Kelompok pangan yang sudah mencukupi bahkan berlebih dari standar konsumsi energi ideal diantaranya padi-padian, pangan hewani, minyak dan lemak, serta sayur dan buah. Adapun konsumsi energi kelompok umbi-umbian, buah/biji berminyak, kacang-kacangan dan gula belum mencukupi angka konsumsi ideal yang disarankan. Konsumsi padi-padian di Kabupaten Indramayu cukup tinggi yaitu 1,717 kkal/kapita/hari atau setara dengan 79.8% AKE. Jumlah konsumsi padian-padian tersebut melebihi dari standar kecukupan gizi ideal yaitu 1,075 kkal/kapita/hari. Selanjutnya, konsumsi energi pada kelompok umbi-umbian mencapai 34.9 kkal/kapita/hari atau setara dengan 1.6% AKE. Angka konsumsi umbi-umbian ini belum mencukupi dari standard ideal konsumsi yang dianjurkan yakni sebesar 129

(17)

LAKIP DKP 2020 17 kkal/kapita/hari. Sedangkan konsumsi energi pangan hewani sebesar 304.4 kkal/kapita/hari atau setara dengan 14.2% AKE yang artinya sudah melebihi dari standar ideal konsumsi pangan hewani yang dianjurkan yaitu 258 kkal/kapita/hari. Sementara itu, konsumsi energi pada kelompok minyak dan lemak mencapai 229 kkal/kapita/hari atau setara dengan 10% AKE. Jumlah ini menandakan bahwa konsumsi energi pada kelompok minyak dan lemak sudah melebihi standar kecukupan gizi ideal yaitu 215 kkal/kapita/hari. Berbeda dengan kelompok minyak dan lemak, kelompok pangan buah/biji berminyak memiliki konsumsi energi yang cukup rendah yakni sebesar 9 kkal/kapita/hari atau setara dengan 0.4% AKE. Angka konsumsi minyak dan lemak ini belum memenuhi standar konsumsi ideal yang dianjurkan yaitu sebesar 65 kkal/kapita/hari.

Begitu pula dengan konsumsi energi kacang-kacangan dan gula, kedua kelompok pangan ini memiliki angka konsumsi yang belum memenuhi standar. Konsumsi energy ideal kelompok kacang-kacangan sebesar 97 kkalkap/hr dan gula sebesar 63 kkalkap/hr sedankan anjuran konsumsi inergi ideal kacang-kacangan dan gula sebesar 108 kkal/kap/hr. Terakhir, komsumsi energi sayur dan buah cukup tinggi yaitu 269 kkal/kapita/hari atau setara dengan 7.8% AKE. Jumlah konsumsi buah-buahan dan sayuran melebihi dari standar kecukupan energy ideal yang dianjurkan yaitu 129 kkal/kapita/hari. Selain itu, situasi pola konsumsi pangan Kabupaten Indramayu juga dilihat dari aksesibiltas penduduk dalam rangka mendukung ketahanan pangan.

Adapun cara perhitungan Skor Pola Pangan harapan, adalah sebagai berikut: 1. Porsentase % AKE = Jumlah Kkal masing-masing kelompok pangan / Jumlah

Angka Kecupan Energi (AKE/Ideal=.2.50 kkal/kap/hr) x 100.

2. Skor AKE = Porsentase % AKE x Bobot masing-masing kelompik pangan 3. Skor PPH masing-masing kelompok pangan =

 Jika hasil perkalian % AKE x bobot lebih besar dari skor maksimum, maka menggunakan skor maksimum.

 Jika hasil perkalian % AKE x bobot lebih kecil dari skor maksimal, maka menggunakan hasil perkalian.

Pencapaian sasaran meningkatnya ketahanan pangan di daerah dengan indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Tingkat Konsumsi dengan capaian kinerja 95,5%, diperoleh berdasarkan data pola konsumsi pangan penduduk Kabupatenn Indramayu merupakan gambaran susunan (jenis dan jumlah) konsumsi pangan penduduk. Secara detail pola konsumsi pangan dijabarkan berdasarkan pangan yang paling banyak dikonsumsi (≥ 5% konsumsi energi) oleh penduduk.

(18)

LAKIP DKP 2020 18 Pola konsumsi pangan dijabarkan menjadi 9 (sembilan) kelompok pangan, yaitu pangan sumber karbohidrat, pangan sumber protein, pangan sumber vitamin dan mineral, pangan sumber lemak, dan pangan sumber gula. Adapun kesembilan kelompok pangan pola konsumsi tersebut, adalah :

1. Pola Konsumsi Kelompok Pangan Padia-padian

Beberapa jenis pangan yang termasuk ke dalam sumber karbohidrat jenis kelompok pangan padian –padian diantaranya beras, jagung, terigu,. Pola konsumsi pangan sumber karbohidrat jenis padia-padian Kabupaten Indramayu disajikan pada Tabel 5 sebagai berikut.

Tabel 6.

Pola Konsumsi Sumber Karbhohidrat (Padian-Padian) Kabupaten Indramayu 2020 Jenis Pangan Gram / Kapita / Tahun Kg/ Kapita / Hari Kkal / Kapita /Hari Kontribusi Energi (%) Pola Konsumsi Beras 315.7 115.2 1.095.5 63.8 1.Beras (B) Jagung 2.1 0.8 2.4 0.1 2.Terigu (T) Terigu 78.0 28.5 618.7 36.0 Jumlah 395.9 144.5 1.717 100

*Sumber: SUSENAS BPS Provinsi Jawa Barat Tahun 2020, olah MWA Training and Consulting

Berdasarkan hasil analisis.sumber karbohidrat dari jenis pangan kelompok padia-padian yang menjadi penyumbang kontribusi energi terbesar yaitu beras (63.8%) dan terigu (36.0%). Kedua jenis pangan tersebut menjadi pola konsumsi pangan sumber karbohidrat penduduk Kabupaten Indramayu. Sementara itu, jagung,belum menjadi pola konsumsi penduduk karena memiliki kontribusi dibawah 5%.

2. Pola Konsumsi Kelompok Pangan Umbi-Umbian

Beberapa jenis pangan yang termasuk ke dalam sumber karbohidrat jenis padian –padian diantaranya beras, jagung, terigu,. Pola konsumsi pangan sumber karbohidrat jenis padia-padian Kabupaten Indramayu disajikan pada Tabel 6 sebagai berikut:

(19)

LAKIP DKP 2020 19 Tabel. 7

Pola Konsumsi Sumber Karbohidrat (Umbi-Umbian) Kabupaten Indramayu 2020 Jenis Pangan Gram / Kapita / Tahun Kg/ Kapita / Hari Kkal / Kapita /Hari Kontribusi Energi (%) Pola Konsumsi Singkong 21.4 7.8 26.3 76,5 1.Singkong

Ubi Jalar 5.4 2.0 6.8 19,7 2 Ubi Jalar

Sagu 9,0 0.8 1.2 3,5 -

Kentang 0.0 0.0 0.0 0.0

Umbi-umbian lainnya 0.1 0.0 0.1 0,3

Jumlah 29.2 10.7 34,3 100

*Sumber: SUSENAS BPS Provinsi Jawa Barat Tahun 2019, olah MWA Training and Consulting

Berdasarkan jenis pangan kelompok umbi-umbian tersebut diketahui

bahwa pola konsumsi penduduk Kabupaten Indramayu adalah singkong dan ubi

jalar. Hal ini dikarenakan kontribusi kedua jenis pangan tersebut lebih dari 5%

terhadap kelompok pangan umbiumbian.

Tabel 6 menunjukkan bahwa konsumsi tertinggi dari kelompok pangan

umbi-umbian adalah singong dengan konribusi energy yakni sebesar 76,5%.

3. Pola Konsumsi Pangan Hewani

Jenis kelompok pangan hewani meruapakan jenis pangan yang termasuk ke dalam sumber protein hewani diantaranya daging ruminansia, daging unggas, telur, susu, dan ikan. Pola konsumsi pangan sumber protein hewani Kabupaten Indramayu disajikan pada Tabel 7 sebagai berikut.

Tabel 8

Pola Konsumsi Sumber Protein Hewani ( Pangan Hewani) Kabupaten Indramayu 2019

Jenis Pangan Gram / Kapita / Tahun Kg/ Kapita / Hari Kkal / Kapita /Hari Kontribusi Energi (%) Pola Konsumsi Daging Ruminansia 25.8 9.4 88.3 22.6 1.Ikan 2.D.Ruminan 3.D.Unggas 4.Telur 5.Susu Daging Unggas 22.4 8.2 86.9 20.7 Telur 24.5 8.9 33.8 10.2 Susu 7.3 2.7 30.6 9.2 Ikan 58.6 24.4 110.8 33.3 Jumlah 138.6 50.6 332.3 100

(20)

LAKIP DKP 2020 20 Berdasarkan hasil analisis kelompok pangan hewani, yang merupakan jenis pangan sumber protein hewani menjadi pola konsumsi pangan penduduk Kabupaten Indramayu. Urutan pola konsumsi pangan sumber protein hewani Kabupaten Indramayu antara lain ikan, daging ruminansia, daging unggas, susu kemudian telur.

4. Pola Konsumsi Kelompok Pangan Minyak dan Lemak

Jenis kelompok pangan minyak dan lemak yakni minyak kelapa. minyak sawit, margarin, merupakan jenis pangan yang termasuk sumber minyak dan lemak, dapat disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 9

Pola Konsumsi Sumber Minyak dan Lemak Kabupaten Indramayu Tahun 2020.

Jenis Pangan Gram / Kapita / Tahun Kg/ Kapita / Hari Kkal / Kapita /Hari Kontribusi Energi (%) Pola Konsumsi

Minyak Kelapa .0.6 0.2 4.9 2.2 Minyak

Lainnya (sawi)

Minyak Linnya 24.7 9.0 222.6 97,2

Margarin 0.2 0.1 1.4 0.6

Jumlah 25.4 9.3 228.9 100

*Sumber: SUSENAS BPS Provinsi Jawa Barat Tahun 2020, olah MWA Training and Consulting

Berdasarkan hasil analisis, minyak linnya (sawit) merupakan sumber minyak dan lemak yang paling banyak dikonsumsi dengan kontribusi energinya mencapai 97.2%. Sementara itu, minyak kelapa, margarin, belum termasuk pola konsumsi pangan Kabupaten Indramayu karena kontribusi energi masing-masing pangan tersebut tidak mencapai 5%.

5. Pola Konsumsi Keloompok Pangan Buah/Biji Berminyak

Pangan yang menjadi kelompok pangan buah/biji berminyak terdiri dari kelapa dan

kemiri. Pola konsumsi buah/biji berminyak dapat disajikan pada tabel berikut ini;

(21)

LAKIP DKP 2020 21 Tabel 10

Pola Konsumsi Buah/Biji Berminyak Kabupaten Indramayu Tahun 2019

Jenis Pangan Gram / Kapita / Tahun Kg/ Kapita / Hari Kkal / Kapita /Hari Kontribusi Energi (%) Pola Konsumsi Kelapa 1.0 0.4 5.4 5.4 Kelapa Kemiri 0.6 0.2 4.1 4.1 Jumlah 1,7 0,6 9,5 9,5 Jumlah 4+5

*Sumber: SUSENAS BPS Provinsi Jawa Barat Tahun 2020, olah MWA Training and Consulting

Berdasarkan hasil analisis, jens pangan kelapa dan kemiri merupakan sumber minyak dan lemak, hanya kelapa yang termasuk pola konsumsi pangan masyarakat di Kabupaten Indramayu karena kelapa memiliki kontribusi energi lebeih dari 5%.

6. Pola Konsumsi Kelompok Pangan Kacang-Kacangan (Sumber Protein Nabati) Jenis pangan yang termasuk ke dalam sumber protein nabati diantaranya kacang kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau. Pola konsumsi pangan sumber protein nabati Kabupaten Indramayu disajikan pada Tabel sebagai berikut.:

Tabel. 11

Pola Konsumsi Sumber Prtein Nabati (Kacang-Kacangan) Kabupaten Indramayu 2020 Jenis Pangan Gram / Kapita / Tahun Kg/ Kapita / Hari Kkal / Kapita /Hari Kontribusi Energi (%) Pola Konsumsi Kacang Kedelai 50.6 18.5 76.1 78,4 1. K Kedelai 2. K Tanah 3. K Hijau

Kacang Tanah 3.5 1.3 15.6 16,1

Kacang Hijau .2.9 1.1 5.3 5,5

Jumlah 57,0 20.9 97.0 100

Sumber: SUSENAS BPS Provinsi Jawa Barat Tahun 2020, olah MWA Training and Consulting Berdasarkan analisis tersebut bahwa kacang tanah, kacang kedalai dan kacang hijau menjadi pola konsumsi penduduk Kabupaten Indramayu. Karena memiliki kontribusi energy dari kelompok kacang-kacang diatas 5 %..

(22)

LAKIP DKP 2020 22 7. Pola Konsumsi Kelompok Pangan Gula

Gula yang dikonsumsi penduduk Kabupaten Indramayu terdiri dari gula pasir dan gula merah. Gula pasir diolah dari tanaman tebu sedangkan gula merah diolah dari nira aren/kelapa. Pola konsumsi pangan sumber gula Kabupaten Indramayu disajikan pada Tabel 12, sebagai berikut.:

Tabel 12

Pola Konsumsi Sumber Gula Kabupaten Indramayu 2020

Jenis Pangan Gram / Kapita / Tahun Kg/ Kapita / Hari Kkal / Kapita /Hari Kontribusi Energi (%) Pola Konsumsi

Gula Pasir 13,6 5,0 52,8 83,7 1.G Pasir

2.G Merah

Gula Merah 2,7 10 10,3

16,3

Jumlah 16,3 6,0 63,0 100

Sumber: SUSENAS BPS Provinsi Jawa Barat Tahun 2020, olah MWA Training and Consultin

Berdasarkan hasil analisis, gula pasir dan gula merah menjadi pola konsumsi penduduk Kabupaten Indramayu. Penyumbang energi terbesar pangan sumber gula adalah gula pasir sebesar 83.7%. kemudian diikuti dengan gula merah sebesar 16.3%.

8. Pola Konsumsi Kelompok Pangan Buah dan Sayuran

Jenis pangan yang termasuk sumber vitamin dan mineral adalah sayur dan buah. Pola konsumsi pangan sumber vitamin dan mineral Kabupaten Indramayu disajikan pada Tabel 13 sebagai berikut.:

Tabel 13

Pola Konsumsi Sumber Vitamin dan Mineral Kabupaten Indramayu 2020

Jenis Pangan Gram / Kapita / Tahun Kg/ Kapita / Hari Kkal / Kapita /Hari Kontribusi Energi (%) Pola Konsumsi Sayur 246,7 90,0 99,6 58,2 1.Sayur 2.Buah Buah 124,2 45,3 71,6 41,8 Jumlah 370,9 135,3 171,2 100

(23)

LAKIP DKP 2020 23 Berdasarkan hasil analisis, dari jenis pangan sayuran dan buah-buhan menjadi pola konsumsi penduduk Kabupaten Indramayu. Penyumbang energi terbesar pangan sumber sayuran adalah sebesar 80.92%. kemudian diikuti dengan jenis pangan buah-buhan sebesar 41.8%.

(24)

LAKIP DKP 2020 24 1.2. Perbandingan Antara Target dan realisasi Indikator Penunjang/Pendukung

SasaranTahun 2020

Tabel.14

Perbandingan Antara Target dan Realisasi Indkator Penunjang /Pendungkung Sasaran Tahun 2019

No SASARAN Indikator Kinerja

TAHUN 2020

Satuan Target Realisasi Capaian %

Porgram

1 1. Tersedianya pangan dalam jumlah yang cukup dan 2. Penguatan cadangan pangan Angka ketersediaan - Energy (kal/kap/hr) - Protein (gram/kap/hr) Kkal gram 4900 200 9.540 399 194,69 199,5 Persentase jumlah tonase

cadangan pangan daerah Ton 83% 130% 156%

2 Tercapainya ketersediaan informasi stabilitas harga dan pasokan pangan

Persentase ketersediaan informasi

stabilitas harga dan pasokan 100% 100% 100% 100

3 Terdetiksnya tingkat kerentanan pangan diwilayah kecamatan

Persentase Ketersedaan informasi

daerah rentan/rawan pangan 100% 100% 100% 100

Kegiatan :

Jumlah kelompok pangan yang dihitung angka ketersedian Energy dan protein Kelompok pangan 9 klp pangan 9 klp pangan 100

Jumlah penguatan cadangan pangan ton 13 ton 51 ton 392,3

Jumlah LPM yang memiliki stok cadangan pangan mayrakat lebih dari 1 (satu) ton gabah

Kelompok

tani 5 poktan 5 poktan 100

Jumlah komidi pangan yang dipantau situasi akses dan harga pangan di lokasi pasar

Komoditi 12 12 100

Laporan situasi daerah rentan/rwan

pangan tingkat kabupaten dokumen 1 1 100

Jumlah rapat koordinasi penangnan daerah rentan/rawan pangan tingkat provinsi.

rapat 2 2 100

Jumlah Kelompok tani penerima bantuan penembangan usaha pangan masyarakat

Kelompok

tani 5 poktan 5 poktan 100

Program

4 1. Meningkatnya penganekaragaman konsumsi pangan dan 2. Terwujudnya Pembinaan

dan Pengawsan keamanan pangan

Angka kecukupan konsumsi : - Energy (kkal/kap/hari) - Protein (gram/kap/hari) Kkal/gram Kap/hai 2160 57 2.748 86,5 127,2 151,7 Ketersedian imformasi uji lab sampel

pangan segar yang aman dikonsumsi persen 100 100 100

Kegiatan

Jumlah jenis bahan pangan yang dikonsumsi dihitung asupan energy dan protein perkapita/hari

Kelompok

Pangan 9 9 100

Terbentuknya lahan pekarangan pangan (LPP) buah dan sayuran yang dikelola oleh kelompok wanita tani (KWT) Lahan Pekarangan Pangan (LPP) 4 LPP 4 LPP 100

Uji laboratorium tambahan makanan berbahaya pada sampel komidi pangan segar yang diamil lokasi pasar

Komoditi 7 komoditi 7

komoditi 100

Jumlah alat tulis kantor persiapan pelaksanaan soaialisasi keamanan pangan

Jenis 7 Jenis 7 Jenis 100

Jumlah rapat koordinasi persiapan lomba menu/olahan pangan berragaman, bergizi, simbang dan aman(B2SA) berbasis sumberdaya lokal tingkat provinsi

rapat 1

komprimasi 1

komprimasi 100

Jumlah leaflat pangan beragaman, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumberdaya lokal

ornang 380 leaflet 380 leaflet 100

Rata-Rata Capaian Sasaran 112,66

Dari 16 indikator kinerja kegiatan tersebut diatas, terdiri dari 12 indikator kinerja pendukung dan 2 indikator pendukung/penunjang secara langsung terhapad tercapainya target kinerja indikator sasaran yaitu skor pangan harapan tingkat

(25)

LAKIP DKP 2020 25 konsumsi. Akan tetapi secara umum rata-rata pencapian keseluruhan telah berhasil melampaui target yaitu dengan capaian 121,76%, adapun ke 3 indikator penunjang tersebut, adalah :

a. Indikator angka ketersediaan target 4.900 kkal/kapita/hari terealisasi 9.540 kkal/ kapita hari atau capaian kinerja 194,69% dan angka ketersediaan protein target 200 gram/kapita/hari terelisasi 399,2 gram/kap/hari atau capaian kinerja 199,5%.

b. Indikator angka konsumsi target 2.160 kkal/kapita/hari terealisasi 2.748 kkal/ kapita hari atau capaian kinerja 127,2 % dan angka konsumsi protein target 57 gram/kapita/hari terelisasi 86,5 gram/kap/hari atau capaian kinerja 151,7%.

c. Indikator lahan pekarangan pangan kebun bibit buah dan sayuran yang dikelola oleh kelompok wanita tani, target 4 LPP terealisasi 4 LPP atau capaian kinerja 100%.

(26)

LAKIP DKP 2020 26 2. Perbandingan Capaian Kinerja dengan tahun sebelumnya

Tabel 15

Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya

INDIKATOR KINERJA

Satuan

Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Target Realis asi Capai an % Target Realis asi Capaia n % Target Reali sasi Capai an % 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Sasaran Strategis Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Tingkat Konsumsi Skor 82 93 113 83 95,4 115 84 95.5 114 Indikator Penujang Sasaran: Program Angka ketersediaan - Energy - Protein Kkal gram 4700 180 8835 345 184 191 4800 190 8938 365 186 201 4900 200 9540 399 194,6 199,5 Angka kecukupan konsumsi : - Energy - Protein Kkal gram 2150 55 2362 75 109 136 2155 56 2641 82 122 146 260 57 2748 86,5 127,2 151,7 Jumlah bahan pangan

yang konsumsi dihitung sebagai asupan gizi perorang perhari Klp panga n 9 9 100 9 9 100 9 9 100 Terbentuknya lahan pekarangan pangan (LPP) kebun bibit buah dan sayuran

LPP 14 14 100 15 15 100 4 4 100 Jumlah peserta

sosialisasi pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) berbasis pangan lokal

orang

50 50 100 408 408 100 - - -

Jumlah leaflat pangan beragaman, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumberdaya lokal

leaflet - - - 308 308 100

Jumlah peserta lomba menu pangan beragam,bergizi, seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumberdaya lokal

Kec

31 31 100 31 31 100 - - -

Jumlah rapat koordinasi persiapan lomba menu/olahan pangan berragaman, bergizi, simbang dan aman(B2SA) berbasis sumberdaya lokal tingkat provinsi rapat - - - - - - 1 1 100

Jumlah sampel pangan segar sebagai bahan uji laboratirium tambahan bahan makanan berbahaya komod iti 10 10 100 10 10 100 7 7 100

(27)

LAKIP DKP 2020 27 perserta sosialisasi

teknologi keamanan pangan yang memahami dan mampu menjawab 80 % dengan benar

orang 50 50 100 50 50 100 - - -

Jumlah alat tulis kantor persiapan kegiatan pengembangan wawasan keamanan pangan jenis - - - - - - - 7 7 100

Jumlah jenis bahan pangan yang dihitung ang angka ketersedian energy dan protein

Klp panga

n

9 9 100 9 9 100 9 9 100 Jumlah cadangan

pangan daerah yang disediakan

ton 5 5 100 12 12 100 51 51 100 Jumlah Penerima

pemberian makanan tambahan (PMT) di daerah rentan pangan

bumil 35 55 100 35 55 100

- - - Jumlah rapat koordinasi

penganan daerah rawan/rentan pangan di tngkat provinsi

rapat - - - - - - 2 2 100

Jumlah komidi pangan yang dipantau situasi akses dan harga pangan di lokasi pasar

Komo diti/pa sar

12 12 100 12 12 100 12 12 100 Laporan situasi daerah

rentan/rawn pangan Doku men

1 1 100 1 1 100 1 1 100 Jumlah kelompok Tani

yang bina pengembangan usaha pangan masyarakat poktan /gapok tan 10 10 100 10 10 100 5 5 100 Poktan yang memiliki

stok cadangan pangan mayrakat lebih dari 1 (satu) ton gabah

poktan

5 5 100 5 5 100 5 5 100

Jumlah rata-rata

Jika dilihat capaian kinerja tahun 2019, maka secara umum rata-rata capaian kinerja pada semua sasaran ini mengalami peningkatan pada beberpa indikator, termasuk didalamnya sasaran meningkatnya ketahanan pangan di daerah dengan indikator skor pola pola pangan harapam tingkat konsumsi, menglami peningkatan apabila dibandingakan dengan capaian kinerja tahun sebelumnya (capaian kinerja tahun 2018 = 113 %, tahun 2019 = 115 % dan tahun 2020 = 114 %). Untuk itu semua indikator diharapkan dapat mempetahankan capaian kinerja 100% pada tahun terakhir periode Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu.

(28)

LAKIP DKP 2020 28 3. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Target Jangka Menengah yang

terdapat dalam Renstra

Tabel 16

Perbandingan Realisasi Kinerja Dengan Target Jangka Menengah Renstra

NO

Target Jangka

Menengah Indikator Kinerja Satuan

TAHUN 2020

Target Realisasi Capaian %

1

93%

Porsentase Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Tingkat Ketersediaan Persentase 93% 97% 104,30

2 83% Persentase jumlah Tonase Cadangan Pangan Pemerintah Daerah Perentase 83% 124% 100 3 84%

Porsentae Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Tingkat Konsumsi Persentase 84% 95,5 % 114

4 100 Ketersediaan Informasi Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan

Persentase 100% 100% 100

Rata-Rata Capaian Sasaran 104,82

Dengan melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator sampai dengan tahun 2019 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam Renstra 2016 – 2021 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu, dari 4 indikator ada 2 indkator yang telah mencapai target jangka menengah renstra dengan capaian kinerja 100% dan 2 indikator yang telah melampaui target dengan capaian kinerja 104 % dan 115 %, dengan demikian secara umum capaian sasaran jangka menengah dapat dikatakan telah mencapai target yaitu 100%. Untuk itu ke 4 (empat) indikator tersebut diharapkan dapat mencapai 100% pada tahun terakhir periode Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu.

(29)

LAKIP DKP 2020 29 4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 dengan standar nasional

Perbandingan realisasi kinerja tahun ini dengan Standar Nasional terkait urusan wajib tidak berakaitan dengan pelayanan dasar bidang pangan di Kabupaten Indramayu, dapat disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel. 17

Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 dengan Standar Nasional

No Sasaran Strategis Indikator Sasaran Satuan Tahun 2019 Kabupaten Nasional T R Capaian Kinerja T R Capaian Kinerja 1 Meningkatnya Ketahanan Pangan di Daerah Skor Pola Pangan Harapan Tingkat Konsumsi Kkal/ kap/hr 84 % 95,5 % 114 % 92% - Belum ada

Dengan melihat perbandingan pada tabel tersebut yaitu indikator skor pola pangan harapan (PPH) tingkat konsumsi Kabupaten Indramayu dengan capaian kinerja sebesar 95,5% apabila dibandingkan dengan target skor pola pangan harapan (PPH) tingkat konsumsi nasional sebesar 92% (Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian) sudah melebihi target nasional yaitu sebesar 3,4 % (target Skor PPH nasional 92% realisasi Skor PPH Kabupaten 95,4) dari hasil capaian kinerja Kabupaten. Namun apabila capaian kinerja Kabupaten dibandingkan dengan realisasi capaian kinerja nasional belum bisa tergambarkan, dikarenakan sampai dengan saat ini realisasi Skor PPH nasional belum ada.

5. Analisis Penyebab Keberhasilan / Kegagalan atau Peningkatan /Penurunan Kinerja dan Alternatif Solusi yang telah dilakukan.

Secara umum keberhasilan pencapaian sasaran kinerja meningkatnya ketahanan pangan di daerah dengan indikator skor pola pangan harapan tingkat konsumsi pada tahun 2020 telah melebihi yang ditargetkan.

Keberhasilan berdasarkan analisis situasi konsumsi pangan dilakukan pada aspek kuantitas dan kualitas. Kuantitas konsumsi pangan diindikasikan oleh tingkat konsumsi energi. Sementara itu, kualitas konsumsi pangan dilihat dengan menggunakan indikator Pola Pangan Harapan (PPH).

Berdasarkan hasil analisis pola konsumsi pangan yang paling banyak dikonsumsi (≥ 5% konsumsi energi) oleh penduduk, Pola konsumsi pangan dijabarkan ke dalam 9 (sembilan) kelompok pangan, yaitu pangan sumber

(30)

LAKIP DKP 2020 30 karbohidrat, pangan sumber protein, pangan sumber vitamin dan mineral, pangan sumber lemak, pangan sumber gula dan pangan lain-lain (minuman dan bumbu-bumbuan), dengan jumlah seluruh energy (yang dikonsumsi) sebesar 2.748 kkal/kap/hari dengan persentase Angka Kecupan Energi (AKE) sebesar 120,6% secara kunatitas jumlah konsumsi energy tergolong berlebih. Menurut Departemen Kesehatan RI (1996), tingkat kecukupan gizi (energi) tergolong berlebih jika memiliki angka lebih besar dari 110%. Sedangkan menurut Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) anjuran konsumsi penduduk Indonesia sebesar 2.150 kkal/kap/hari dengan persentase Angka Kecukupan Energi sebesar 100 %. Dengan demikian bahwa pola konsumsi/makan penduduk Kabupaten Indramayu tahun 2020 telah memenuhi secara kuantitas yaitu pola konsumsi pada 9 (sembilan) kelompok pangan dengan persentase Angka Kecupan Energi (AKE) sebesar 120,6% dan cukup baik secara kualitas dengan Skor Pola Pangan Harpan (PPH) Tingkat Konsumsi mencapai 95,5 %. Hasil analisis keberhasilan Skor PPH Kabupaten Indramayu tahun 2020 memiliki nilai yang tinggi dan hampir mencapai ideal dapat disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel. 18

Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Tingkat Konsumsi Per Kelompok Pangan Tahun 2020

No Kelompok Bahan Pangan

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Tingkat Konsmsi

Aktual Ideal

1 Padian-Padian 25,0 25,0

2 Umbi-Umbian 0,8 2,5

3 Pangan Hewani 24,0 24

4 Minyak dan Lemak 5,0 5,0

5 Buah/Biji Berminyak 0,2 1,0

6 Kacang-Kacangan 9,0 10

7 Gula 1,5 2,5

8 Sayuran dan Buah 30,0 30

9 Lain-Lain 0,0 0,0

Jumlah 95,5 100

*Sumber BPS dan MWA Training and Consuling

Berdasarkan hasil analisis bahwa Skor Pola Pangan Harapan (PPH) kelompok pangan padi-padian, pangan hewani, minyak dan lemak, serta sayur dan buah sudah mencapai skor PPH ideal. Sementara itu, kelompok pangan umbi-umbian, buah/biji berminyak, kacang-kacangan, dan gula belum mencapai skor ideal. Hal ini menandakan konsumsi penduduk Kabupaten Indramayu untuk kelompok pangan umbi-umbian, buah/biji berminyak, kacang-kacangan, dan gula belum mencapai angka ideal dengan demikian pola konsumsi pangan masyarakat masih belum merata dan belum beragam.

(31)

LAKIP DKP 2020 31 Adapun penyebab keberhasilan selain analisis kuantitas dan kualitas tersebut diatas, tidak terlepas dari penyebab internal dan eksternal. Adapun penyebab keberhasilan internal yang maksudkan antara lain ;

a. Adanya komitmen dan kepedulian yang tinggi dari masing-masing penang gungjawab kegiatan untuk merealisasikan apa yang telah ditargetkan sebelumnya pada awal tahun 2020.

b. Perencanaan dari masing-masing kegiatan telah fokus pada apa yang akan dicapai dan tidak hanya fokus pada tindakan.

c. Telah diimplementasikannya pengangaran yang berbasis kinerja, dimana setiap tindakan atau anggaran yang dikeluarkan, diharapkan dapat menghasilkan sesuatu.

d. Telah dilaksanakannya setiap triwulan rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan baik terkait realisasi anggaran maupun realisasi fisiknya, untuk mengantisipasi terdapatnya kegiatan yang tidak fokus pada hasil.

e. Optimalnya penyebaran informasi melalui website, media cetak, media elektronik, dan sosial media terkait pelaksanaan rapat-rapat koordinasi yang melibatkan pemerintah kabupaten/kota dan pihak-pihak terkait lainnya.

Sedangkan keberhasilan penyebab eksternal terhadap keberhasilan pencapaian program yang kami maksudkan antara lain :

a. Adanya surplus komoditas pangan sehingga terpenuhinya kebutuhan konsumsi pangan energy dan protein, sesuai anjuran Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) kebutuhan konsumsi epangan penduduk Indonesia untuk konsumsi energy 2.150 kkal/kapita/hari dan konsimsi protein 57 gram /kapita/hari, sedangkan di Kabupaten Indramayu ketersediaan energy 9.540 kkal/kap/hari dan protein 399 gram/kap/hari, apabila dibandingkan dengan tingkat kebutuhan konsumsi energy dan protein sesuai ajuran Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) telah melebihi kebutuhan konsumsi pangan..

b. Adanya komitmen dan kepedulian yang tinggi dari instansi SKPD terkait di Kabupaten Indramayu dalam mendukung pelaksanaan program/kegiatan peningkatan ketahanan pangan di Kabupaten Indramayu.

c. Adanya katerlibatan dari pemerkarsa pelaku utama/usaha melalui kegiatan penyuluhan pertanian dan perikanan dalam mendukung meningkatkan produksi komoditas jenis bahan pangan.

(32)

LAKIP DKP 2020 32 d. Adanya sinergitas program/kegiatan yang telah direncanakan dengan program dari Dinas Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, seperti pembinaan/ pengawasan dan pemberdayaan program peningkatan ketahanan melalui diversifikasi peanekaragaman konsumsi pangan yang bergizi, beragam,seimbang dan sehat (B2SA) berbasisis sumberdaya lokal.

Selain terdapatnya penyebab eksternal dan internal yang mendukung keberhasilan kinerja, juga dimungkinkan terdapat beberapa penyebab yang

dapat mengakibatkan kegagalan dalam mencapai kinerja meningkatnya

ketahanan pangan.

Adapun penyebab kegagalan dan alternatif solusi yang telah dilakukan antara lain :

Kendala/Kegagalan/Hambatan :

a. Masih tingginya konsumsi beras di masyarakat, pola konsumsi pangan masyarakat masih ketergantungan pada komoditas tertentu yaitu beras. b. Alis fungsi lahan (konversi lahan) yang terus menurus menyebabkan

menurunnya produksi beberpa komoditas pangan

c. Masih kurangnya sumber daya manusia (SDM), baik kualitas maupun kuantitas dibandingkan dengan beban kerja yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indamayu. Seperti halnya pada ketersediaan tenaga analis ketahanan pangan (petugas pengolah data, survey konsumsi dan petuagas pemantau pasokan, harga dan pasokan pangan) yang mendukung pencapaian target meningkatnya ketahanan pangan di daerah

d. Masih sulitnya mengimplementasikan pengangaran yang berbasis kinerja pada seluruh aparatur Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu. c. Belum optimalnya ketersediaan data yang ada di SKPD untuk menunjang

proses perencanaan dan pengambilan kebijakan..

d. Indikator pada level Output dan Outcome pada Dinas Ketahanan pangan umumnya bersifat koordinasi atau non fisik, sehingga pencapaian pada level impact dan Outcome kadang sulit tercapai dikarenakan ketergantungan pada instansi SKPD terkait kususnya yang menangani produksi bidang pertanian.

(33)

LAKIP DKP 2020 33 Alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk menghadapi kendala tersebut antara lain:

a. Meningkatkan kampanye dan sosialisasi diversifikasi pangan (optimalisasi pemanfaatlahan pekarangan pangan yang bergizi, beragam, seimbang dan aman berbasis sumberdaya local.

b. Merekomendasikan kepada instansi terkait untuk meningkatkan produksi pangan melalui Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten. Indramayu.

c. Fasilitasi pendidikan dan pelatihan bagi petugas survey dan olah data.

d. Dilaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan secara periodik, selain itu juga diimplementasikan penilaian kinerja PNS melalui penerapan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

e. Direncanakan pada tahun 2020 akan dibangun sistem data base yang terpadu/satu pintu dan terintegrasi untuk menunjang proses perencanaan dan pengambilan kebijakan.

f. Berkoordinasi dan pembinaan kepada multi pihak yang terkait dalam upaya memenuhi kebutuhan data yang ada di instansi SKPD terkait data hasil produksi bebrapa komoditas pertanian, perikanan dan peternakan dengan dibentuknya Tim Koordinasi Lintas SKPD dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan di daerah.

Manfaat dengan telah tercapainyan skor pola pangan harapan (PPH) tingkat konsumsi tahun 2020 di kabupaten Indramayu tentu membawa dampak atau manfaat atas keberhasilan dalam pelaksanaan pembangunan daerah khususnya bidang ketahanan pangan dan sekaligus untuk meningkatan kualitas pola konsumsi pangan masyakat, adapun manfaat tersebut diantaranya adakah :

1. Dengan pola pangan harapan ini untuk mengetahui kondisi pola konsumsi masyarakat saat ini, apakah sudah memenuhi tingkat kualitasnya, termasuk keragaman pangan dari kesimbangan gizi, konsumsi yang beragaman sangat penting karena tubuh memerlukan 45 jenis zat gizi yang dapat dipeoleh dari berbagai jenis makanan dan minuman.

2. Bahwa keragaman dan kesimbangan konsumsi pangan dari tingkat keluarga akan menentukan kulaitas konsumsi pada tingkat wilayah, baik di kabupaten/kota, provinsi dan nasional, kualitas konsmsi pangan penduduk

(34)

LAKIP DKP 2020 34 ditingkat wilayah (makro) ini dicerminkan dengan skor pola pangan harapan (PPH)

3. Untuk menghasilkan suatu komposisi norma (standar) pangan guna memenuhi kebutuhan gizi penduduk yang mempertimbangkan kesimbangan gizi, berdasarkan cita rasa, daya cerna, daya terima masyarakat, kuantitas dan kemampuan daya beli.

4. Untuk menilai situasi konsumsi atau ketersediaan pangan baik jumlah dan komposisi/keragaman pangan.

5. Unutuk perencanaan konsumsi atau ketersediaan pangan, baik jumlah dan komposisi/keragaman pangan

6. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya.

Penggunaan sumber daya dalam rangka mendukung pelaksanaan program terdiri dari efisiensi sumber daya biaya dan sumber daya manusia.

1. Persentase efisiensi sumber daya biaya dapat dihitung dengan rumus : Persentase efisiensi Biaya =100% - [capain kinerja - realisasi biaya]

Pada tahun 2020 realisasi biaya untuk Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dapat disajikan pada table berikut ini :

Tabel.19

Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Biaya/Anggaran

Sasaran Indikator Sasaran Capain Kinerja % Penyerapan Anggaran Tingkat Efisiensi Meningkatnya ketahanan pangan di daerah Porsentase Skor Pola Pangan Harapan Tingkat Konsumsi 100 % 94,71 % 5,29 %

Dari tabel efsiensi pengunaan sumberdaya anggaran, yaitu sasaran meningkatnya ketahanan pangan di daerah dengan indikator sasaran persentase skor pola pangan harapan tingkat konsumsi, mencapai tingkat efisiensi sebesar 5,29% (persen) karena prosentase capaian kinerja tersebut diatas mencapai 100 % (porsen) sedangakan porsentase penyerapan anggran di bawah 100 % (porsen).

(35)

LAKIP DKP 2020 35 2. Upaya efisiensi penggunaan sumber daya manusia dalam pencaian target kinerja dilaksanakan dengan melibatkan semua bidang di Dinas Ketahanan Pangan teruma dibidang Konsumsi dan Keamanan Pangan, dengan unsur personil terdiri dari 1 (satu) orang Kepala Bidang, 2 (dua) orang Kepala Seksi dan 3 (tiga) orang pelaksana. Efisiensi penggunaan sumberdaya dilakukan dengan cara:

- Melakukan sosialisasi dan promosi tentang konsumsi pangan lokal bergizi, beragaman, seimbang dan aman melalui bebrapa media ( surat edaran baliho, leaflet, pameran dll).

- Membentuk tim survey, pengumpul data, analisis dan penyusun pola pangan harapan, untuk efisiensi waktu dan sumberdaya.

- Melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan instansi terkait dalam hal data konsumsi pangan masyarakat sebagai asupan gizi perorang perhari.

6. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Dinas Ketahanan Pangan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam tahun 2020 melaksanakan 14 (empat belas) kegiatan dengan 1 (satu) program yaitu Program Peningkatan Ketahanan Pangan. Satu program dan tujuh belas kegiatan ini ditujukan untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya ketahanan pangan di daerah dengan indikator kinerja skor pola pangan harapan (PPH) tingkat konsumsi sebagaimana tercantum dalam perjanjian kinerja dan Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu 2016-2021

Untuk mewujudkan pelaksanaan program ini yang ditujukan untuk mendokrak pencapaian kinerja yaitu 1 (satu) indikator kinerja daerah pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu melalui program peningkatan ketahanan pangan dialokasikan anggaran sebesar Rp. 1.076.065.040,.- dari total anggaran Dinas Ketahanan Pangan sebesar Rp.1.692.474.130,-.

Dari anggaran sebesar Rp. 1.692.474.130,- terealisasi anggaran sebesar Rp. 1.602.900.690,- ( persentase realisasi sebesar 94,71%). Dengan teralisasinya anggaran tersebut telah mencapai sasaran strategis meningkatnya ketahanan pangan di daerah dengan indikator kinerja skor pola pangan harapan tingkat konsumsi Tahun 2020 ditarget 84% terealisasi 95,5% atau capaian kinerja 114 %. Hasil yang dicapai pola konsumsi pangan penduduk Indramayu secara kuantitatif pada periode Tahun 2018 sampai dengan Tahun 2020 menunjukkan tingkat konsumsi energi yang berfluktuasi dan cenderung meningkat, dengan laju

(36)

LAKIP DKP 2020 36 penigkatan rata-rata sebesar 1,45 poin/persen per tahun sebagaimana pada tabel 15 diatas. Kondisi ini menunjukan tingkatan pola konsumsi energy penduduk indramayu sudah melebihi kebutuhan konsumsi energy yaitu mencapai 2.748 kkal/kapita/hari dari anjuran Widyakarya Nasional Pangan Gizi (WNPG) bahwa kebutuhan konsumsi energy penduduk Indonesia sebanyak 2.150 kkal/kapita/hari.

Keberhasilan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor baik internal maupun eksternal : yaitu

1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan ynag mengacu kepada dokumen perencanaan 2. Terdapat konsistensi dalam implemntasi program kegiatan sesuai jadwal yang

telah ditetapkan.

3. Adanya komitmen yang kuat dari pengambil kebijakan dan pelaksana kebijakan di dalam merealisasikan setiap tahapan pelaksanaan DPA Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu Tahun Anggaran 2020

4. Adanya komitemen dari Pemerintah Kabupaten membuat kebijakan umum dalam urusan pangan yang diarahkan untuk Menjamin Ketersediaan, Distribusi dan Akses dan Konsumsi Pangan, sehingga terwujudnya sinergitas program antar perangkat daerah dalam mendukung peningatan ketahanan panagn.

Selain faktor pendorong keberhasilan masih terdapat kekurangan di dalam pencapaia kinerja, walaupun caapain tingkat konsumsi energy sudah melebihi kebutuhan akan tetapi tingkat konsumsi pangan belum mencapai kualitas konsumsi yang lebih baik (skor PPH tingkat konsumsi belum ideal), yaitu penyumbang terbesar energy sumber karbohidrat beras penduduk Indramayu masih tinggi mencapai 1.717 kkal/kapita/hari dibandingkan konsumsi energy ideal yakni 1.075 kkal/kapita/hari (anjuran Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi).

Berikut kondisi sebelum dan sesudah program dilaksanakan, dapat dijajikan dalam tabel berikut ini :

(37)

LAKIP DKP 2020 37 Tabel 20

Kondisi Pola Konsumsi Pangan Sebelum dan Sesudah Program Dilaksanakan Tahun 2020

No Kelompok Pangan

Angka Konsumsi Energi Gap (Kesenjangan) Dalam satuan Kalori/Kapita/hari

Sebelum 2019 Setelah 2020 Konsumsi Ideal Sebelum 2019 Sesudah 2020 1 Padian-Padian 1.666.6 1.717 1075 +591,6 +642 2 Umbi-Umbian 33,8 34 129 -95,2 - 95 3 Pangan Hewani 304.4 332 258 +46,4 + 74

4 Minyak dan Lemak 214.5 229 215 -0,5 + 14

5 Buah/Biji Berminyak 10.1 9 65 -54,8 - 56

6 Kacang-Kacangan 97.6 97 108 -10,2 - 11

7 Gula 54.9 63 108 -53,2 - 45

8 Sayuran dan Buah 167 171 129 +38 + 42

9 Lain-Lain 44,3 95 65 -20,7 + 30

Jumlah 2.593,5 2.748 2.150

Sumber Data DKP 2020

Berdasarkan tabel pola konsumsi pangan sebelum dan sesudah dilaksanakan program tersebut diatas, untuk mencapai konsumsi ideal (100%) pangan yang Bergizi, Beragam,Seimbang dan Aman (B2SA) berbasis sumber daya pangan lokal di Kabupaten Indramayu, maka pelu upaya-paya menurunkan dan meningkatkan konsumsi energy pangan pada beberapa komoditas kelompok bahan pangan, antara lain adalah :

1. Menurunkan konsumsi komoditas padia-padian sebesar 642 kkal/kapita/hari 2. Meningkatkan konssumsi komoditas umbi-umbian sebsesar 95 kkal/kapita/hari 3. Menurunkan konsumsi komoditas pangan hewani sebesar 74 kkal/kapita/hari 4. Menurunkan konsumsi komoditas Minyak dan lemak sebesar 14 kkal/kapia/hari 5. Meningkatkan konsumsi komoditas buah/biji berminyak sebesar 56 kkal/kapita/hari 6. Meningkatkan konsumsi komoditas kacang-kacangan sebesar 11 kkal/kapita/hari 7. Meningkat konsumsi komoditas Gula sebesar 45 kkal/kapita/hari

8. Menurunkan konsumsi komoditas sayuran dan buah sebesr 42 kkal/kapita/hari 9. Menurunkan Lain-lain (bumbu-bumbuan dan minuman sebesar 30 kkal/kapita/hr

Untuk mempercepat terwujudnya konsumsi pangan masyarakat menuju beragam dan bergizi seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumberdaya lokal masih diperlukan upaya:

1. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam mengonsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) melalui Komunikasi, Informasi, Edukasi, Lomba Cipta Menu, serta penyebarluasan informasi melalui media cetak maupun media elektronik;

(38)

LAKIP DKP 2020 38 2. Upaya penurunan konsumsi beras dilakukan dengan meningkatkan produksi serta konsumsi dan pangan bersumber karbohidrat lainnya berbasis sumberdaya lokal;

3. Peningkatan konsumsi melalui penyediaan sayuran, buah, pangan hewani, kacang-kacangan dan umbi-umbian yang cukup dan dapat diakses oleh seluruh anggota keluarga.

Berikut table analisis program kegiatan yang menunjang perolehan/perhitungan capaian kinerja dapat disajikan pada tabel berikut ini :

Gambar

Tabel  1  Rencana Jangka Menengah Dinas Ketahanan Pangan  Tahun 2017 – 2021  ( Renstra DKP )
Tabel  3  Perjanjian Kinerja Program dan Kegiatan 2020
Tabel  6  menunjukkan  bahwa  konsumsi  tertinggi  dari  kelompok  pangan  umbi- umbi-umbian adalah singong dengan konribusi energy yakni sebesar 76,5%
Tabel  dibawah  ini  merupakan  Alokasi  per  program  pembangunan  bidang  ketahanan  pangan  dari  total  anggaran  Dinas  Ketahanan  Pangan  Kabupaten  Indramayu  (rutin  dan  pembangunan)  untuk  mengetahui  persentase  anggaran  pada  masing-masing  s

Referensi

Dokumen terkait

kekasihya yang dimaksud dengan bercumbu adalah menyentuh bagian sensitive dari tubuh kekasihya dan mengarah kepada pembangkitan gairah seks tapi biasanya subyek

Adapun dari hasil wawancara yang peneliti lakukan di sekolah SMP Negeri 2 Lalan tepatnya tanggal 10 Oktober 2014 terhadap 2 siswa mengungkapkan bahwa “belajar

Universal banking dalam penerapannya perlu memperhatikan hal-hal berikut antara lain meningkatkan kompetensi dan profesionalitas Sumber Daya Manusia (SDM),

Te kalo bosong su omong bagitu, deng maen lempar sala tarús kasi orang, bosong su langgar Tuhan pung atoran yang bilang, “Lu musti sayang lu pung sodara, sama ke lu sayang lu pung

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji syukur dan sembah sujud kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan kasih sayang-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul

Penelitian ini menggunakan 3 item dari Entrepreneurial Leadership Questionairre (Covin&Slevin, 1986) yang menggunakan skala likert 7 poin yang memiliki 2

Belakangan, saya lihat software NTOP akan sangat menarik jika kita gunakan untuk memonitor aktiftas yang terjadi di jaringan kita karena sangat banyak sekali informasi yang dapat

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul