23 BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Data Hasil Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah semua wanita hamil yang terdiagnosis preeklampsia yang di rawat inap di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada kurun waktu Januari 2020 – Desember 2020 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, sejumlah 139 pasien. Dari 139 pasien tersebut diambil sejumlah 45 dengan cara random sampling. Selanjutnya sampel dianalisis menggunakan uji deksriptif untuk menilai karakteristik berdasarkan usia, usia kehamilan, paritas, riwayat ANC, derajat keparahan, kadar LDH, berat badan lahir, dan skor APGAR. Karakteristik sampel secara lengkap disajikan dalam Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Karakteristik Sampel Penelitian
Karakteristik N % Rerata
Usia Ibu 45 100% 30,38
Usia Kehamilan 45 100% 34,87
Paritas
1 17 37,80%
≥2 28 62,20%
Riwayat ANC
ANC 41 91,10%
Tidak ANC 4 8,90%
Derajat Keparahan
Preeklampsia Ringan 30 66,70%
Preeklampsia Berat 15 33,30%
Kadar LDH 45 100% 618,93
Berat Badan Lahir 45 100% 2165,78
Skor APGAR
Asfiksia 20 44,40%
tidak Asfiksia 25 55,60%
24
Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan rerata usia ibu pada subjek penelitan adalah sebesar 30,38 tahun. Pada karakteristik usia kehamilan saat pasien melahirkan didapatkan rerata 34,87 minggu. Terdapat 17 (37,80%) subjek penelitian dengan kategori primipara dan 28 (62,20%) subjek penelitian dengan kategori multipara. Pada kategori Riwayat ANC didapatkan 41 (91.10%) subjek penelitian melakukan ANC dan 4 (8,90%) subjek penelitian tidak melakukan ANC. Dari 45 subjek penelitian, terdapat 30 (66,70%) subjek penelitian termasuk kedalam preeklampsia ringan dan 15 (33,30%) subjek penelitian preeklampsia berat.
Pemeriksaan kadar LDH dilakukan pada semua pasien dengan preeklampsia. Pada subjek penelitian didapatkan rerata kadar LDH sebesar 618,93 IU/L. Berat badan lahir bayi pada subjek penelitian didapatkan rerata sebesar 2165,78 gram. Penilaian skor APGAR menggunakan nilai skor pada menit pertama bayi lahir dan dibagi menjadi dua kategori yaitu asfiksia dan tidak asfiksia. Terdapat 20 (44,40%) bayi lahir dengan asfiksia dan 25 (55,60%) bayi tidak asfiksia.
B. Data Hasil Analisis 1. Analisis Bivariat
Untuk mengetahui hubungan antara variabel penelitian, dilakukan analisis data statistik antar variabelnya. Analisis dilakukan dengan mencari nilai signifikansi p. Pada tabel 4.2 menunjukkan karakteristik subjek penelitian berdasarkan derajat keparahan preeklampsia. Subjek dengan preeklampsia ringan memiliki rerata usia 31,27 tahun dengan usia termuda adalah 21 tahun dan usia tertua adalah 45 tahun, sementara pada subjek dengan preeklampsia berat memiliki rerata usia 28,6 tahun dengan usia termuda 26 tahun dan tertua adalah 37 tahun. Tidak didapatkan perbedaan rerata usia ibu yang signifikan pada kedua kelompok ini (p = 0,174). Pada subjek dengan preeklampsia ringan memiliki rerata usia kehamilan 35,8 minggu dengan usia kehamilan terendah 25 minggu dan tertinggi 41 minggu, sementara pada subjek dengan preeklampsia berat memiliki rerata
25
usia kehamilan 33 minggu dengan usia kehamilan terendah 26 minggu dan tertinggi 38 minggu. Perbedaan rerata usia kehamilan didapatkan signifikan antara preeklampsia ringan dan preeklampsia berat dengan nilai signifikansi p = 0,016.
Pada subjek dengan preeklampsia ringan memiliki rerata kadar LDH sebesar 412,28 UI/L dengan kadar terendah 274 IU/L dan kadar tertinggi 573 IU/L, sementara pada subjek dengan preeklampsia berat rerata kada LDH sebesar 1031,13 IU/L dengan kadar tertinggi 632 IU/L dan terendah 2237IU/L. Bayi yang dilahirkan oleh subjek dengan preeklampsia ringan memiliki rerata berat badan lahir 2431,33 gram dengan berat badan terendah sebesar 600 gram dan tertinggi 4400 gram, sementara pada preeklampsia berat rerata berat badan lahir sebesar 1634,67 gram dengan berat badan lahir terendah 623 gram dan tertinggi 2237 gram. Perbedaan rerata yang signifikan juga didapatkan pada rerata kadar LDH dan juga rerata berat badan lahir antara preeklampsia ringan dan preeklampsia berat (p <0,001; p
= 0,005).
Tabel 4.2. Karakteristik subjek berdasarkan derajat keparahan
Karakteristik
PER PEB
Nilai P*
Mean±SD (Min-Maks)
Mean±SD (Min-Maks) Usia Ibu 31,27±6,11
(21-45 tahun)
28,60±6,05
(16-37 tahun) 0,174
Usia Kehamilan 35,80±3,72 (25-41 Minggu)
33,00±3,13
(26-38 Minggu) 0,016
Kadar LDH 412,83±84,88 (274-573 IU/L)
1031,13±484,01
(623-2237 IU/L) <0,001 Berat Badan
Lahir
2431,33±915,62 (600-4400 Gram)
1634,67±657,54
(800-3300 Gram) 0,005
*Uji Anova
26
Tabel 4.3 menunjukkan hubungan karakteristik paritas, Riwayat ANC, dan skor APGAR dengan derajat keparahan preeklampsia. Didapatkan hubungan yang signifikan antara jumlah paritas dan derajat keparahan dengan nilai p = 0,03. Selain itu hubungan yang signifikan juga didapatkan antara skor Apgar dan derajat keparahan dengan nilai p = 0.001. Tidak didapatkan hubungan yang signifikan antara Riwayat ANC dengan derajat keparahan preeklampsia dengan nilai p = 0,711.
Tabel 4.3. Karakteristik subjek berdasarkan derajat keparahan
Karakteristik PER PEB Nilai P*
Paritas
1 8 (26,7%) 9 (60%)
0,03
≥2 22 (73,3%) 6 (40%) Riwayat ANC
ANC 27 (90%) 14 (93,3%)
0,711
Tidak ANC 3 (10%) 1 (6,7%)
Skor Apgar
Asfiksia 8 (26,7%) 12 (80%)
0,001 tidak Asfiksia 22 (73,3%) 3 (20%)
*Uji Chi-Square
Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara kadar LDH dengan luaran janin pada pasien dengan preeklampsia di RSUD Dr.
Moewardi. Luaran janin yang dinilai pada penelitian ini antara lain adalah berat badan lahir dan skor apgar. Penelitian ini menggunakan analisis statistik spearman untuk mengetahui hubungan antara variabel tersebut. Tabel 4.4 menunjukkan hasil analisis hubungan kadar LDH dengan berat badan lahir dan didapatkan bahwa kedua variabel ini memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai p = 0,017 dan koefisien korelasi 0,355. Hal ini menunjukkan bahwa kedua variabel ini memiliki hubungan yang signifikan dengan kekuatan korelasi moderat.
27
Tabel 4.4. Hasil analisis hubungan kadar LDH dengan Berat badan lahir
Berat badan Lahir
Kadar LDH r : 0,355
p : 0,017
n : 45
uji korelasi spearman
Tabel 4.5 menunjukkan hasil analisis hubungan kadar LDH dengan asfiksia. Berdasarkan hasil analisis statistik kedua variabel ini memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai p = 0,003 dan koefisien korelasi sebesar 0,432. Hal ini menunjukkan bahwa kedua variabel ini memiliki hubungan yang signifikan dengan kekuatan korelasi moderat.
Tabel 4.6 menunjukkan hasil analisis kadar LDH dengan skor apgar juga menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai signifikansi p < 0,001 dan koefisien korelasi 0,509. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kadar LDH dengan skor apgar dengan kekuatan korelasi kuat.
Tabel 4.5. Hasil analisis hubungan kadar LDH dengan asfiksia
Skor APGAR
Kadar LDH r : 0,432
p : 0,003
n : 45
uji korelasi spearman
Tabel 4.6. Hasil analisis hubungan kadar LDH dengan skor apgar
Skor APGAR
Kadar LDH r : 0,509
p : < 0,001
n : 45
uji korelasi spearman 2. Analisis Multivariat
Penelitian ini juga melakukan analisis multivariat regresi linier berganda untuk melihat pengaruh dari beberapa variabel terhadap luaran
28
janin. Tabel 4.6 menunjukkan bahwa semua variabel secara bersama-sama memiliki hubungan yang signifikan terhadap luaran berat badan lahir (p <
0,001). Variabel- variabel ini bersama-sama memberikan pengaruh terhadap luaran berat badan lahir sebesar 53,9%. Kemudian setiap variabel dianalisis signifikansi hubungannya dengan luaran berat badan lahir secara partial. Pada analisis hubungan partial didapatkan hubungan yang tidak signifikan antara kadar LDH dan luaran berat badan lahir dengan nilai signifikansi p = 0,793.
Tabel 4.7. Analisis Regresi Linear Berganda terhadap luaran berat badan lahir
Variabel Koefisien Regresi t P
Konstanta 3603,75 2,489 0,017
Usia Ibu 15,174 0,713 0,480
Usia Kehamilan 155,386 5,302 0,000
LDH 0,096 0,264 0,793
Derajat Keparahan 343,545 1,048 0,301
Paritas 99,749 0,365 0,717
Riwayat ANC 116,976 0,329 0,744
F = 7,418 0,000
R Square = 0,539
Tabel 4.7. menunjukkan bahwa semua variabel secara bersama-sama memiliki hubungan yang signifikan terhadap luaran asfiksia (p < 0,001).
Variabel - variabel ini bersama-sama memberikan pengaruh terhadap luaran berat badan lahir sebesar 52,6%. Kemudian setiap variabel dianalisis signifikansi hubungannya dengan luaran asfiksia secara partial. Pada analisis hubungan partial didapatkan hubungan yang tidak signifikan antara kadar LDH dan luaran asfiksia dengan nilai signifikansi p = 0,630.
29
Tabel 4.8. Analisis Regresi Linear Berganda terhadap luaran asfiksia
Variabel Koefisien Regresi T p
Konstanta 2,104 0,687 0,496
Usia Ibu 0,036 0,806 0,425
Usia Kehamilan 0,217 3,500 0,001
LDH 0,000 0,486 0,630
Derajat Keparahan 1,405 2,026 0,050
Paritas 0,344 0,596 0,555
Riwayat ANC 0,856 1,137 0,263
F = 7,031 0,000
R Square = 0,526