• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN PEMBANTU PADA PROSES SUSU PASTEURISASI DI PT FAJAR TAURUS, JAKARTA. Oleh : YUDI T. KARTANEGARA F

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN PEMBANTU PADA PROSES SUSU PASTEURISASI DI PT FAJAR TAURUS, JAKARTA. Oleh : YUDI T. KARTANEGARA F"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN PEMBANTU PADA PROSES SUSU PASTEURISASI

DI PT FAJAR TAURUS, JAKARTA

Oleh :

YUDI T. KARTANEGARA F14102121

2007

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

Yudi T Kartanegara. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Pembantu pada Proses Produksi Susu Pasteurisasi di PT. Fajar Taurus, Jakarta. Dibawah bimbingan : Bambang Pramudya.

RINGKASAN

PT. Fajar Taurus merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri susu olahan yang sedang berkembang, sehingga setiap tahunnya membutuhkan jumlah bahan pembantu yang cukup besar untuk keperluan produksinya. Dengan demikian PT. Fajar Taurus perlu mengadakan pengawasan terhadap tingkat kebutuhan bahan pembantu sehingga optimal.

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Menentukan bahan pembantu yang memerlukan pengendalian persediaan, (2) Menganalisa pengendalian persediaan bahan pembantu dengan menggunakan model persediaan.

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Fajar Taurus yang berlokasi di Jl. Raya Bogor No. 40 Cijantung, Jakarta. Pengolahan data yang diperoleh dilakukan di laboratorium Sistem Manajemen Mekanisasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilakukan dari bulan September sampai bulan Nopember 2006.

Data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan pihak-pihak terkait dan melakukan pengamatan lapang. Data sekunder berupa data historis tahun lalu yang diperoleh dari pencatatan arsip-arsip yang tersedia pada lokasi penelitian

Data bahan pembantu yang dianalisis adalah data 1 tahun, yaitu dari bulan Agustus 2005 sampai Juli 2006. Pengendalian persediaan bahan pembantu yang dilakukan oleh perusahaan dievaluasi, dan hasilnya akan dibandingkan dengan pengendalian persediaan yang dianalisis dengan metode MRP dengan teknik lot for lot dan teknik EOQ. Dari analisis kedua metode ini, ditentukan metode pengendalian persediaan yang mempunyai biaya persediaan yang minimum.

Terdapat 10 item bahan pembantu pada proses produksi susu pasteurisasi di PT. Fajar Taurus yang masing-masing memerlukan prioritas yang berbeda dalam pengendalian persediaannya. Berdasarkan analisis pareto didapatkan 2 item bahan pembantu yang memerlukan prioritas utama didalam pengendaliannya, yaitu gula pasir dan coklat bubuk.

Jumlah pemesanan yang dilakukan oleh perusahaan selama periode bulan Agustus 2005 sampai Juli 2006 adalah sebanyak 13 kali pemesanan, kuantitas pemesanan selama setahun sebesar 33 950 kg untuk gula pasir. Pemesanan coklat bubuk sebanyak 5 kali pemesanan, kuantitas pemesanan sebesar 1 250 kg selama setahun. Total biaya persediaan untuk gula pasir sebesar Rp. 183 731 974 dan untuk coklat bubuk sebesar Rp. 19 206 031.

Dengan metode MRP teknik lot for lot, menghasilkan biaya total persediaan untuk gula pasir sebesar Rp. 176 787 044, dengan 174 kali pemesanan dan kuantitas pemesanan sebesar 31 559.78 kg selama setahun. Biaya total persediaan untuk coklat bubuk sebesar Rp. 20 740 017, dengan 170 kali pemesanan dan kuantitas pemesanan sebesar 918.21 kg selama setahun.

Dengan metode MRP teknik EOQ, menghasilkan biaya total persediaan untuk gula pasir pada bulan Agustus 2005 sampai bulan Juli 2006 adalah sebesar Rp. 173 614 515, dengan 66 kali pemesanan dan kuantitas pemesanan adalah

(3)

sebesar 31 765.80 kg. Biaya total persediaan untuk coklat bubuk adalah sebesar Rp. 14 921 064, dengan sebanyak 20 kali pemesanan dan kuantitas pemesanan sebesar 933 kg selama setahun.

Metode teknik EOQ menghasilkan penghematan biaya total persediaan sebesar Rp. 14 402 426 daripada biaya persediaan perusahaan. Metode MRP teknik lot for lot menghasilkan penghematan biaya total persediaan sebesar Rp. 5 410 945 daripada biaya persediaan perusahaan. Untuk meminimalkan biaya persediaan, PT. Fajar Taurus disarankan untuk melakukan alternatif pengendalian persediaan bahan pembantu dengan menggunakan metode MRP teknik EOQ.

(4)

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN PEMBANTU PADA PROSES SUSU PASTEURISASI

DI PT FAJAR TAURUS, JAKARTA

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

YUDI T. KARTANEGARA F14102121

2007

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(5)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN PEMBANTU PADA PROSES SUSU PASTEURISASI

DI PT FAJAR TAURUS, JAKARTA

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

YUDI T. KARTANEGARA F14102121

Dilahirkan pada tanggal 4 Mei 1984 di Jakarta

Tanggal Lulus : Pebruari 2007

Menyetujui, Bogor, Pebruari 2007

Prof.Dr.Ir. Bambang Pramudya, M.Eng.

Dosen Pembimbing Akademik Mengetahui,

Dr. Ir. Wawan Hermawan, M.S Ketua Departemen Teknik Pertanian

(6)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis merupakan putra kedua dari dua bersaudara dari bapak bernama Tursino Yuswanto dan ibu bernama Tuti Sumiyati yang dilahirkan pada tanggal 4 Mei 1984 di Jakarta.

Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 04 Pagi pada tahun 1996, pendidikan tingkat menegah di SLTP Negeri 194 Jakarta pada tahun 1999 dan pendidikan tingkat atas di SMU Negeri 91 Jakarta pada tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis diterima sebagai mahasiswa di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) pada Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian.

Penulis melakukan praktek lapang di PT. Sumber Sari Bumi Pakuan, Bogor pada tahun 2005 dengan judul Aspek Keteknikan pada Produksi dan Pengolahan Teh Hijau di PT. Sumber Sari Bumi Pakuan, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI... i

DAFTAR TABEL ... ii

DAFTAR GAMBAR... iii

DAFTAR LAMPIRAN... . iv

I. PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. TUJUAN ... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA... 3

A. SUSU PASTEURISASI... 3

B. PROSES PRODUKSI DI PT. FAJAR TAURUS ... 3

C. PENGENDALIAN PERSEDIAAN... 6

D. MODEL PERSEDIAAN... 7

E. MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING ... 8

F. PERSEDIAAN PENGAMAN ... 11

G. BIAYA PERSEDIAAN ... 13

H. ANALISIS PARETO... 13

III. PENGENDALIAN PERSEDIAAN DI PT. FAJAR TAURUS ... 15

A. JENIS BAHAN PEMBANTU... 15

B. MEKANISME PENGADAAN BARANG ... 15

C. SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN PEMBANTU 16 IV. METODOLOGI PENELITIAN... 18

A. TEMPAT DAN WAKTU ... 18

B. PENGUMPULAN DATA ... 18

C. METODE ANALISIS... 18

D. ASUMSI-ASUMSI ... 22

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23

A. KLASIFIKASI BAHAN PEMBANTU... 23

B. SISTEM PERSEDIAAN PERUSAHAAN... 24

C. WAKTU TUNGGU ... 31

(8)

D. PERSEDIAAN PENGAMAN ... 32

E. BIAYA-BIAYA PERSEDIAAN ... 33

F. PENGENDALIAN METODE MRP ... 34

G. PERBANDINGAN METODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN .. 42

VI. KESIMPULAN DAN SARAN... 46

A. KESIMPULAN ... 46

B. SARAN ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

LAMPIRAN... 49

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Standar mutu susu pasteurisasi PT. Fajar Taurus ... 3

Tabel 2. Jadwal produksi induk untuk produk akhir A (Stevenson, 1992).... 8

Tabel 3. Struktur bahan bentuk tabel (Stevenson, 1992) ... 9

Tabel 4. Format MRP (Stevenson, 1992) ... 11

Tabel 5. Faktor pengaman pada frekuensi service level ... 12

Tabel 6. Pembagian kelas masing-masing bahan pembantu ... 23

Tabel 7. Tingkat pemakaian bahan pembantu gula pasir dan coklat bubuk ... 25

Tabel 8. Tingkat persediaan bahan pembantu gula pasir ... 26

Tabel 9. Tingkat persediaan bahan pembantu coklat bubuk ... 28

Tabel 10. Jumlah pesanan dan tingkat persediaan gula pasir metode perusahaan... 29

Tabel 11. Jumlah pesanan dan tingkat persediaan coklat bubuk metode perusahaan... 30

Tabel 12. Biaya total persediaan bahan pembantu metode perusahaan ... 30

Tabel 13. Rata-rata permintaan harian, simpangan baku dan persediaan pengaman produk susu pasteurisasi ... 32

Tabel 14. Persediaan pengaman gula pasir dan coklat bubuk... 33

Tabel 15. Komponen biaya pemesanan bahan pembantu ... 33

Tabel 16. Komponen biaya simpan bahan pembantu gula pasir... 34

Tabel 17. Komponen biaya simpan bahan pembantu coklat bubuk... 34

Tabel 18. Struktur bahan produk susu pasteurisasi PT. Fajar Taurus... 35

Tabel 19. Jumlah pesanan dan tingkat persediaan gula pasir teknik LFL ... 37

Tabel 20. Jumlah pesanan dan tingkat persediaan coklat bubuk teknik LFL .. 39

Tabel 21. Jumlah pesanan dan tingkat persediaan gula pasir teknik EOQ ... 40

Tabel 22. Jumlah pesanan dan tingkat persediaan coklat bubuk teknikEOQ .. 42

Tabel 23. Perbandingan pengendalian persediaan gula pasir metode perusahaan dan metode MRP... 43

Tabel 24. Perbandingan pengendalian persediaan coklat bubuk metode perusahaan dan metode MRP... 43

(10)

Tabel 25. Penghematan biaya total persediaan metode MRP terhadap

metode perusahaan... 44

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini akan menentukan ukuran pemesanan, frekuensi pemesanan dan biaya total persediaan dengan menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity) dan

Total biaya persediaan bahan baku menurut pabrik WN sebesar Rp 8.816.050,39 sedangkan menurut metode Economic Order Quantity (EOQ) sebesar Rp 6.111.256,47 dan dapat

Penerapan metode EOQ menghasilkan perbedaan yang cukup signifikan dengan kebijakan perusahaan, dimana total biaya persediaan bahan baku mengalami penghematan sebesar Rp

1. Metode Lagrange Multiplier memberikan hasil yang optimal dengan minimasi total biaya persediaan sebesar Rp.240.548.980 dari total biaya persediaan. Penghematan yang

Perhitungan biaya total persediaan bahan baku (Total Investory Cost) dengan metode EOQ (Economic Order Quantity) akan dicapai biaya total persediaan bahan baku yang

The Univenus Sidoarjo direncanakan dengan menggunakan metode pengendalian persediaan EOQ (Economic Order Quantity) dengan tujuan untuk meminimalkan biaya total

Setelah melakukan perhitungan total biaya persediaan menggunakan metode EOQ dan Joint Replenishment dapat dilakukan perbandingan biaya persediaan bahan baku dengan

Berdasarkan penelitian, dengan menggunakan metode EOQ model Q untuk manajemen persediaan bahan baku kayu pada industri furnitur dapat mengefisiensikan total biaya persediaan mencapai