• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PADA PERUBAHAN RKPD TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PADA PERUBAHAN RKPD TAHUN 2014"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PADA PERUBAHAN RKPD TAHUN 2014

3.1. Prioritas Pembangunan Daerah

Tahun 2014 merupakan tahun pertama pelaksanaan RPJMD Kabupaten Temanggung tahun 2013-2018. Namun dengan belum tersusunnya RPJMD Kabupaten Temanggung Tahun 2013-2018 pada saat pelaksanaan proses penyusunan APBD Kabupaten Temanggung Tahun Anggaran 2014, maka penyusunan APBD Kabupaten Temanggung Tahun Anggaran 2014 didasarkan pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2014 dan Rencana Kerja SKPD Tahun 2014 yang mana perencanaannya disesuaikan dengan Program Indikatif Kabupaten Temanggung Tahun 2014.

Seiring dengan telah diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2013-2018, maka dipandang perlu untuk melakukan penyesuaian terhadap kebijakan dan prioritas program pembangunan daerah yang dilaksanakan mulai pada tahun anggaran 2014, terutama melalui mekanisme penyusunan Perubahan APBD Kabupaten Temanggung Tahun Anggaran 2014.

Penyesuaian atas kebijakan dan prioritas pembangunan daerah tersebut diarahkan dalam rangka mewujudkan Visi Daerah

“Terwujudnya Temanggung Sebagai Daerah Agraris Berwawasan Lingkungan, Bermasyarakat Agamis, Berbudaya, Dan Sejahtera Dengan Pemerintahan Yang Bersih” dan pelaksanaan Misi Daerah, yaitu:

a. Mewujudkan Peningkatan Pertanian Moderen yang Berwawasan Lingkungan;

b. Mewujudkan Peningkatan Kehidupan Masyarakat Perdesaan dan Perkotaan yang Agamis, Berbudaya, dan Sejahtera;

c. Mewujudkan Peningkatan Infrastruktur Permukiman Perdesaan dan Perkotaan yang Layak dan Berwawasan Lingkungan;

d. Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang Berkualitas tanpa

Meninggalkan Kearifan Lokal;

(2)

e. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat;

f. Mewujudkan Peningkatan Pelaksanaan Pemerintahan yang Bersih, Transparan, Tidak KKN, dan Berorientasi pada Pelayanan Publik.

Penyesuaian dilakukan berdasarkan kebijakan dan prioritas program pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam RPJMD terutama dalam mencapai target kinerja yang ditetapkan dalam Indikator Kinerja Daerah (IKD) tahun 2014.

Perubahan RKPD Tahun 2014 merupakan satu kesatuan perencanaan yang tidak terpisahkan dari mekanisme sistem perencanaan pembangunan daerah. Perubahan RKPD Tahun 2014 merupakan dasar utama dari penyusunan perubahan KUA, perubahan PPAS, dan perubahan APBD Tahun 2014.

3.2. Perubahan Prioritas Pembangunan Daerah

Berdasarkan evaluasi pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2014 sampai dengan akhir Triwulan II, terdapat beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian, antara lain:

1) Adanya perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum anggaran, yang meliputi:

a. adanya penyesuaian/perubahan target pendapatan daerah, karena adanya perubahan ketetapan pendapatan yang berasal dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat maupun perubahan pada pendapatan asli daerah.

b. adanya keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan, dan antar jenis belanja.

2) Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun 2013 yang harus digunakan dalam tahun berjalan.

3) Realisasi Pendapatan Triwulan II Tahun Anggaran 2014 tingkat pencapaiannya masih relatif rendah, seperti Pajak Parkir, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2), dan Retribusi Menara Telekomunikasi.

4) Tingkat Penyerapan anggaran Triwulan II Tahun Anggaran 2014

pada beberapa SKPD masih rendah. Berdasarkan evaluasi yang

(3)

telah dilaksanakan, masih rendahnya tingkat penyerapan anggaran disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:

a. Terdapat SKPD yang baru melaksanakan proses lelang pengadaan barang/jasa sehingga belum ada realisasi belanjanya.

b. Terdapat SKPD yang dalam melaksanakan kegiatan melalui pengadaan barang/jasa dengan pembayaran per termin, sehingga belum semua pembayaran dilakukan sampai dengan Triwulan II.

c. Terdapat kegiatan yang belum selesai sehingga belum dilakukan pembayaran karena direncanakan pembayaran dilaksanakan pada Triwulan III dan IV.

Dengan memperhatikan evaluasi sebagaimana tersebut di atas, maka terdapat beberapa perubahan kondisi keuangan daerah baik pada sisi pendapatan daerah, belanja daerah, maupun pembiayaan daerah untuk mendukung penyesuaian yang dilakukan terutama atas upaya untuk mendukung pencapaian target kinerja program dan kegiatan sehingga dapat tercapai pada akhir tahun anggaran.

Kebijakan pembangunan daerah yang dituangkan dalam Perubahan RKPD Tahun 2014 ini adalah kebijakan yang disebabkan oleh:

a. Perkembangan yang tidak sesuai dengan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana program dan kegiatan daerah;

Penyesuaian atas kerangka pendanaan di Tahun 2014 dilakukan untuk komponen pendapatan daerah dan belanja daerah.

Penyesuaian pada pendapatan daerah dilakukan dengan melihat realisasi alokasi anggaran dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, terutama untuk komponen Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Bantuan Keuangan Gubernur kepada Kabupaten/Kota.

Berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran APBD Provinsi Jawa Tengah tanggal 27 Desember 2013, jumlah bantuan keuangan yang diterima Kabupaten Temanggung sebesar Rp.18.095.328.000,00. Adapun rincian bantuan keuangan tersebut adalah:

 Bantuan sarana prasarana sebesar Rp.7.365.000.000,00.

(4)

Bantuan ini antara lain digunakan untuk pem- bangunan/rehabilitasi jalan, penataan lingkungan, sarana air bersih, senderan jalan, serta peralatan penunjang medis poliklinik penyakit RSUD.

 Bantuan Pendidikan sebesar Rp.9.876.050.000,00

 Bantuan keuangan lainnya untuk kegiatan FEDEP, TMMD, Agropolitan, Primatani, dan Pendidikan Untuk Semua (PUS) sebesar Rp.854.278.000,00.

Jumlah DAK yang diterima Kabupaten Temanggung Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp.56.702.810.000,00, jumlah ini meningkat sebesar Rp.9.586.668.000,00 dari yang telah ditetapkan pada APBD Penetapan sebesar Rp.47.116.142.000,00. Adapun rincian kegiatan DAK adalah sebagaimana dapat dilihat pada Tabel.

III.1 berikut:

Tabel. III.1

Alokasi Dana Alokasi Khusus Kabupaten Temanggung Tahun 2014

NO Bidang DAK Alokasi DAK

1 Pendidikan 23.462.210.000

2 Kesehatan 6.710.850.000

3 Infrastruktur Jalan 6.068.710.000 4 Infrastruktur Irigasi 3.335.190.000 5 Infrastruktur Air Minum 1.383.770.000 6 Infrastruktur Sanitasi 2.055.190.000 7 Kelautan dan Perikanan 2.411.010.000

8 Pertanian 5.304.230.000

9 Lingkungan Hidup 1.420.980.000

10 Keluarga Berencana 1.156.370.000

11 Kehutanan 1.012.640.000

12 Perdagangan 1.881.980.000

13 Keselamatan Transportasi Darat 499.680.000

Jumlah (Rp) 56.702.810.000

Sumber : DPPKAD Kab. Temanggung

Sedangkan penyesuaian atas belanja daerah, dilakukan dalam

rangka menyesuaikan dengan pendapatan daerah terutama untuk

memenuhi kekurangan kebutuhan rutin pemerintahan dan

(5)

pemenuhan anggaran untuk kegiatan yang pada saat penetapan APBD belum dapat terpenuhi secara keseluruhan sesuai kebutuhan yang direncanakan.

Pada tahun 2014, Kabupaten Temanggung juga mendapatkan Dana Insentif Daerah sebesar Rp.3.000.000.000,00. Sesuai dengan petunjuk penggunaannya, DID ini hanya dapat digunakan untuk menambah belanja daerah pada Urusan Pendidikan.

b. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan;

Penyesuaian atas rencana pendapatan dan belanja daerah juga dilakukan dengan mempertimbangkan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) pada Tahun 2013 dimana SiLPA tersebut sebagian besar sudah dimanfaatkan dalam beberapa kegiatan pada saat mendahului Perubahan APBD.

Pada SKPD terdapat beberapa kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan sampai dengan tahun anggaran 2013 berakhir, karena ada beberapa kendala, antara lain tidak tersedianya barang yang dibutuhkan oleh pengguna barang dan adanya kegiatan- kegiatan yang mengalami putus kontrak karena pada akhir tahun anggaran tidak mampu memenuhi kewajiban sesuai dengan Surat Perintah Kerja (SPK) serta terbatasnya waktu pelaksanaan mengingat anggaran tersebut ditetapkan pada perubahan APBD Tahun Anggaran 2013.

Adapun kegiatan-kegiatan tersebut bersumber dari Bantuan Keuangan Provinsi Tahun 2013 antara lain adalah:

 Pengadaan Alat Alat Laboratorium IPA SMP;

 Pembangunan RKB SMA/SMK;

 Pengadaan komputer SMA/SMK;

 Pengadaan Buku Perpustakaan SMA/SMK;

 Pembangunan Laboratorium IPA SMA/SMK;

 Fasilitasi Penelitian IPA dan IPS Siswa SMA; dan

 Pengadaan Alat Kesehatan RSUD.

c. Pergeseran kegiatan antar SKPD, penambahan kegiatan

baru/alternatif, penambahan atau pengurangan target kinerja, serta

perubahan lokasi dan kelompok sasaran kegiatan.

(6)

Selama kurun waktu pasca ditetapkannya APBD, terdapat beberapa kegiatan yang perlu mendapatkan alokasi anggaran, baik yang bersifat tambahan maupun kegiatan baru. Kegiatan ini timbul akibat adanya kebijakan pemerintah maupun kebijakan daerah.

Kegiatan-kegiatan dimaksud diarahkan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat, kelancaran penyelenggaraan pemerintahan, dan penanganan bencana alam. Adapun kegiatan tersebut antara lain:

 Kegiatan pelayanan di RSUD;

 Fasilitasi Pembangunan Rusunawa di Kertosari Temanggung dan Parakan;

 Fasilitasi peningkatan kapasitas pusat komunikasi kreatif daerah;

 Penerimaan CPNS;

 Penanganan bencana alam berupa pengaman tebing, pengaman jalan, dan tanah longsor; dan

 Kegiatan-kegiatan yang mengalami perubahan posting anggaran tanpa merubah pagu anggaran yang tersedia.

3.3. Kerangka Pendanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 telah ditetapkan pada 29 November 2013 dengan Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 17 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014. Penetapan APBD Tahun 2014 telah sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 7 tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang menyatakan bahwa APBD ditetapkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan dilaksanakan.

Namun demikian, pada saat APBD tersebut ditetapkan, masih

terdapat beberapa kegiatan yang belum teranggarkan maupun kurang

dalam penganggarannya pada tahun anggaran berjalan disebabkan

oleh keterbatasan kemampuan keuangan daerah, seiring dengan

kebijakan Pemerintah, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, maupun

kebijakan daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan

pelayanan di daerah. Perubahan prioritas pembangunan daerah yang

tercantum dalam Perubahan RKPD diikuti dengan perubahan kerangka

(7)

pendanaan, baik berupa perubahan di komponen pendapatan daerah maupun perubahan di komponen belanja daerah.

Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah disebutkan bahwa Perubahan APBD dilakukan karena adanya perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum anggaran. Perubahan asumsi dasar dimaksud menyangkut pendapatan daerah, belanja daerah, maupun pembiayaan daerah. Perubahan-perubahan tersebut adalah:

a. Adanya pelampauan atau tidak tercapainya proyeksi pendapatan daerah;

b. Adanya perubahan alokasi belanja. Untuk hal ini dapat disebabkan karena:

 Adanya kewajiban pemerintah daerah sebagai akibat kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah;

 Adanya kegiatan yang kurang anggaran;

 Adanya alokasi belanja yang tidak atau kurang sesuai dengan rencana operasional dalam pencapaian kinerja kegiatan sehingga menyebabkan harus dilakukan pergeseran atau perubahan anggaran antar kelompok belanja, antar jenis belanja, dan rincian belanja;

 Adanya kegiatan baru untuk menindaklanjuti perkembangan kebutuhan masyarakat dan guna optimalisasi capaian target kinerja;

c. Adanya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya yang dapat digunakan dalam tahun berjalan.

3.3.1. Sisi Pendapatan Daerah

Pendapatan Daerah sampai dengan Triwulan II Tahun Anggaran 2014 dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 1.094.286.243.950,00 dan sampai dengan saat ini telah terealisasai sebesar Rp 546.697.108.079,00 atau 49,87%. Capaian pendapatan daerah ini berasal dari PAD sebesar Rp 39.155.774.845,00, Dana Perimbangan sebesar Rp 435.469.274.736,00, dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah mencapai Rp 71.072.058.498,00.

Capaian realisasi pendapatan daerah Triwulan II Tahun Anggaran 2014 secara lengkap adalah sebagaimana pada Tabel III.2.

Tabel. III.2.

(8)

Realisasi Pendapatan Daerah Triwulan II Tahun Angaran 2014

2

3

1 PENDAPATAN DAERAH 1.094.286.243.950 545.697.108.079 49,87 1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 98.995.824.950 39.155.774.845 39,55 1.1.1 Pajak Daerah 23.867.000.000 8.066.333.498 33,80 1.1.2 Retribusi Daerah 24.845.904.950 12.929.874.577 52,04 1.1.3 Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan 9.640.000.000 11.194.415.653 116,12 1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 40.642.920.000 6.965.151.117 17,14 1.2 DANA PERIMBANGAN 777.341.769.000 435.469.274.736 56,02 1.2.1 Dana Bagi Hasil 48.568.127.000 5.012.342.736 10,32 1.2.2 Dana Alokasi Umum 681.657.500.000 413.446.089.000 60,65 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 47.116.142.000 17.010.843.000 36,10 1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 217.948.650.000 71.072.058.498 32,61 1.3.1 Pendapatan Hibah 616.150.000 535.679.200 86,94 1.3.2 Dana Darurat - - - 1.3.3 Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan

Pemerintah Daerah Lainnya 41.338.000.000 15.357.249.504 37,15 1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 136.253.400.000 52.905.950.000 38,83 1.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi dan

Pemerintah daerah Lainnya 39.741.100.000 2.273.179.794 5,72

No U R A I A N ANGGARAN REALISASI CAPAIAN

(%)

Sumber : DPPKAD Kabupaten Temanggung Tahun 2014

Memperhatikan capaian target pendapatan daerah tersebut, secara rata-rata target pendapatan daerah baru dapat dicapai sebesar 49,87%. Ada beberapa sumber pendapatan masih di bawah target yang diharapkan. Untuk Pendapatan Asli Daerah, pencapaian pajak daerah masih sebesar 33,80%, hal ini dikarenakan belum tercapainya target dari PBB dan BPHTB.

Untuk Dana Perimbangan, capaian yang masih rendah adalah Dana Bagi Hasil yang baru mencapai 10,32%, Dana Alokasi Umum sebesar 60,65%, dan DAK baru sebesar 30%. Sedangkan untuk Lain- lain Pendapatan Daerah Yang Sah, pos Bantuan Keuangan dari Pemerintah Provinsi baru mencapai 5,72%.

Kondisi tersebut memerlukan upaya khusus dalam rangka pemenuhan target melalui intensifikasi dan koordinasi pendapatan daerah guna mendukung dan menjamin ketersediaan dana pembangunan daerah sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2014.

Capaian realisasi target pendapatan selama Triwulan II Tahun

2014 diatas menyebabkan adanya perubahan proyeksi atas target

(9)

pendapatan daerah. Perubahan proyeksi tersebut berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp13.932.158.432,00,00, Dana Perimbangan bertambah sebesar Rp32.693.921.00000, dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah sebesar Rp60.230.348.000,00.

Secara lengkap rancangan perubahan pendapatan daerah pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagaimana pada Tabel III.3.

Tabel III.3.

Rancangan Perubahan Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2014

Sumber : DPPKAD Kabupaten Temanggung Tahun 2014

Guna mencapai target perubahan pendapatan daerah tersebut, diperlukan kebijakan yang perlu dilakukan. Adapun kebijakan tersebut adalah:

a. Meningkatkan upaya Intensifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD);

b. Meningkatkan pengelolaan, pengendalian dan pengawasan terhadap sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD);

BERTAMBAH/

(BERKURANG) 1 PENDAPATAN DAERAH 1.094.286.243.950 1.201.142.671.382 106.856.427.432 1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 98.995.824.950 112.927.983.382 13.932.158.432 1.1.1 Pajak Daerah 23.867.000.000 26.179.500.000 2.312.500.000 1.1.2 Retribusi Daerah 24.845.904.950 19.111.565.000 (5.734.339.950) 1.1.3 Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan

9.640.000.000 11.246.670.110 1.606.670.110 1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli

Daerah yang Sah

40.642.920.000 56.390.248.272 15.747.328.272

1.2 DANA PERIMBANGAN 777.341.769.000 810.035.690.000 32.693.921.000 1.2.1 Dana Bagi Hasil 48.568.127.000 44.568.127.000 (4.000.000.000) 1.2.2 Dana Alokasi Umum 681.657.500.000 708.764.753.000 27.107.253.000 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 47.116.142.000 56.702.810.000 9.586.668.000

1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN

YANG SAH 217.948.650.000 278.178.998.000 60.230.348.000 1.3.1 Pendapatan Hibah 616.150.000 616.150.000 - 1.3.2 Dana Darurat - - - 1.3.3 Bagi Hasil Pajak dari Provinsi

dan Pemerintah Daerah

41.338.000.000 41.338.000.000 - 1.3.4 Dana Penyesuaian dan

Otonomi Khusus

136.253.400.000 218.129.520.000 - 1.3.5 Bantuan Keuangan dari

Provinsi dan Pemerintah

39.741.100.000 18.095.328.000 (21.645.772.000)

No U R A I A N APBD TA 2014 RAPBD-P TA 2014

(10)

c. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi antar SKPD pemungut pendapatan.

d. Melakukan validasi data piutang pajak dan retribusi daerah.

e. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara Pemerintah Kabupaten dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Pusat.

3.3.2. Sisi Belanja Daerah

Dari rencana belanja pada Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp.1.181.308.662.300,00, sampai dengan Triwulan II terealisasi

sebesar Rp344.200.230.030,00 atau 29,14% dengan perincian jenis belanja sebagai berikut:

a. Belanja Tidak Langsung terealisasi sebesar Rp296.735.405.341,00 atau 39,57% dari rencana belanja sebesar Rp749.849.923.296,00.

b. Belanja Langsung terealisasi sebesar Rp47.464.824.689,00 atau 11,00% dari rencana belanja sebesar Rp431.458.739.004,00.

Relatif tingginya realisasi belanja tidak langsung terutama untuk pembayaran gaji pegawai, belanja hibah, dan belanja bantuan sosial.

Sedangkan untuk belanja langsung baru mencapai 11,00%. Masih rendahnya realisasi belanja langsung sebagian besar pada kegiatan- kegiatan yang melibatkan pihak ketiga. Kegiatan-kegiatan dimaksud sampai dengan Triwulan II sebagian besar dalam proses persiapan dan/atau pelaksanaan pekerjaan.

Berdasarkan data pada Unit Layanan Pengadaan, rencana

pengadaan adalah sebanyak 211 paket pekerjaan. Sampai posisi bulan

Juni 2014 progres pelaksanaannya adalah 21 paket pekerjaan telah

selesai proses pelelangan, 148 dalam proses di ULP, dan sebanyak 40

paket pekerjaan masih berproses di SKPD pengampu kegiatan. Hal

tersebut menggambarkan bahwa proses lelang telah berjalan dengan

tepat waktu.

(11)

Tabel III.4.

Realisasi Belanja Daerah Triwulan II Tahun Anggaran 2014

NO U R A I A N ANGGARAN REALISASI CAPAIAN

(%)

2 BELANJA 1.181.308.662.300 344.200.230.030 29,14

2.1 BELANJA TIDAK

LANGSUNG 749.849.923.296 296.735.405.341 39,57

Belanja Pegawai 633.951.084.296 262.576.961.800 41,42

Belanja Bunga 2.000.000.000 213.039.028 10,65

Belanja Hibah 49.199.340.000 15.637.309.000 31,78

Belanja Bantuan Sosial 18.090.380.000 4.355.334.368 14,08

Belanja Bagi Hasil 4.504.000.000 1.343.914.470 29,84

Belanja Bantuan

Keuangan 41.605.119.000 12.553.686.675 30,17

Belanja Tidak Terduga 500.000.000 55.160.000 11,03

2.2 BELANJA LANGSUNG 431.458.739.004 47.464.824.689 11,00

Belanja Pegawai 38.422.912.955 5.029.269.827 13,09

Belanja Barang dan Jasa 150.123.650.804 28.716.688.227 19,13

Belanja Modal 242.912.175.245 13.718.866.635 5,65

Sumber : DPPKAD Kabupaten Temanggung Tahun 2014

Adapun kebijakan belanja daerah pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014 didasarkan pada RPJMD tahun 2013-2018 tahun pertama adalah:

 Mempercepat dan menyelesaikan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan pada APBD Tahun Anggaran 2014 guna mencapai target kinerja program dan kegiatan yang telah ditetapkan sehingga pada akhir Tahun Anggaran 2014 tidak ada program/kegiatan yang tidak terlaksana.

 Mengalokasikan anggaran guna pelaksanaan kegiatan berdasarkan ketentuan Pemerintah dan/atau Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah.

 Mengalokasikan anggaran guna pelaksanaan kegiatan, baik yang bersifat anggaran tambahan maupun anggaran kegiatan baru, yang sangat dibutuhkan masyarakat dengan tetap memperhatikan sisa waktu pelaksanaan kegiatan sampai dengan akhir tahun anggaran.

 Mengalokasikan anggaran untuk perencanaan kegiatan yang kegiatannya akan dilaksanakan di Tahun 2015.

 Melaksanakan kegiatan yang bersumber dari sisa alokasi DAK,

DBHCHT, Bantuan keuangan Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 dan

tahun-tahun sebelumnya yang belum terealisasi.

(12)

 Melaksanakan belanja daerah dengan tetap memperhatikan prinsip- prinsip efektifitas, efisiensi, dan akuntabel serta mempertimbangan sisa waktu yang ada sampai berakhirnya tahun anggaran.

Rencana Perubahan Belanja Daerah pada Tahun Anggaran 2014 secara lengkap adalah sebagaimana pada Tabel. III.5.

Tabel. III.5

Rancangan Perubahan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014

No. URAIAN APBD TA 2014 RAPBD-P TA 2014 BERTAMBAH/

(BERKURANG) 2 BELANJA 1,181,308,662,300 1,310,049,499,246 128,740,836,946 2.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 749,849,923,296 826,354,932,737 76,505,009,441 2.2 BELANJA LANGSUNG 431,458,739,004 483,694,566,509 52,235,827,505 Sumber : DPPKAD KAbupaten Temanggung Tahun 2014

Rencana Perubahan Belanja Daerah pada Tahun Anggaran 2014 tersebut diatas merupakan rekapitulasi dari perubahan rencana program dan kegiatan SKPD untuk Tahun 2014.

3.3.3. Sisi Pembiayaan Daerah

Sampai dengan Triwulan II Tahun Anggaran 2014, realisasi penerimaan pembiayaan daerah adalah sebesar Rp.155.525.737.914,00 yang bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA) sebesar Rp.102.999.147.464,00 dan penerimaan pinjaman daerah sebesar Rp.12.526.590.450,00.

Besarnya SiLPA tersebut berdasarkan hasil audit BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2013.

Sedangkan untuk pengeluaran pembiayaan telah terealisasi

sebesar Rp.6.699.855.844,00 yang digunakan untuk pembayaran

kepada pihak ketiga berupa retensi sebesar Rp.2.199.855.844,00 dan

penyertaan modal pada BUMD sebesar Rp.4.500.000.000,00. Secara

lengkap, realisasi pembiayaan adalah sebagaimana Tabel III.6.

(13)

Tabel III.6.

Realisasi Pembiayaan Daerah Triwulan II Tahun Anggaran 2014

No U R A I A N ANGGARAN REALISASI CAPAIAN

(%) 3.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 95.533.418.350 115.525.737.914 120,93 3.1.1 Sisa Lebih perhitungan Anggaran

Daerah Tahun Sebelumnya

15.033.418.350 102.999.147.464 685,13 3.1.2 Pencairan Dana Cadangan - - - 3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan

0 0 0

3.1.4 Penerimaan Pinjaman dan Obligasi Daerah

76.500.000.000 12.526.590.450 16,37463 3.1.6 Penerimaan Perhitungan Pihak

Ketiga

4000000000 - 0

3.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN 8.500.000.000 6.699.855.844 78,82

3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan - 0 0

3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah

4.500.000.000 4.500.000.000 100,00

3.2.3 Pembayaran Pokok Hutang 0 0 0

3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah 0 0 0

3.2.7 Pengeluaran Perhitungan Phk Ke-3 4.000.000.000 2.199.855.844 55,00

Sumber : DPPKAD Kabupaten Temanggung Tahun 2014

Penerimaan pembiayaan daerah pada Rancangan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014 direncanakan sebesar Rp.183.499.147.464,00 yang bersumber dari SiLPA tahun sebelumnya sebesar Rp.102.999.147.464,00, penerimaan pinjaman daerah dan obligasi sebesar Rp.76.500.000.000,00 dan penerimaan perhitungan pihak ketiga berupa retensi sebesar Rp.4.000.000.000,00.

Untuk Pengeluaran Pembiayaan Daerah, pada perubahan APBD ini akan ditempuh beberapa kebijakan yaitu:

 Mengalokasikan anggaran untuk pembentukan dana cadangan guna pembayaran pokok hutang pembangunan Pasar Legi Parakan.

Hal ini dalam rangka memperingan beban daerah pada tahun-tahun mendatang. Dana Cadangan direncanakan dibentuk sejumlah Rp.50.000.000.000,00 yang akan dialokasikan pada 2 tahun anggaran, yaitu tahun 2014 sebesar Rp.40.000.000.000,00 dan Tahun 2015 sebesar Rp.10.000.000.000,00

 Tambahan penyertaan modal, yaitu untuk memenuhi penyertaan

modal pada BUMD sesuai dengan roadmap yang telah ditetapkan.

(14)

Pengeluaran pembiayaan daerah direncanakan sebesar Rp.54.090.812.285,00 yaitu untuk pembentukan dana cadangan sebesar Rp.40.000.000.000,00 dan penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah sebesar Rp.5.081.000.000,00, serta pengeluaran perhitungan pihak ketiga sebesar Rp.4.590.812.385,00. Dengan demikian terdapat pembiayaan netto sebesar Rp.129.408.335.079,00.

Pembiayaan netto tersebut digunakan untuk menutup defisit anggaran sebesar Rp.129.408.335.079, 00.

Pembiayaan daerah pada rencana Perubahan RKPD Tahun Anggaran 2014 secara lengkap adalah sebagaimana pada Tabel. III.7.

Tabel III.7.

Rancangan Perubahan Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2014

No. URAIAN APBD TA 2014 RAPBD-P TA 2014 BERTAM BAH/

(BERKURANG) 3 PEM BIAYAAN NETO 87.022.418.350 133.827.335.079 46.804.916.729

3.1 PENERIM AAN PEM BIAYAAN DAERAH

95.522.418.350

183.499.147.464 87.976.729.114

3.1.1 SILPA 15.022.418.350 102.999.147.464 87.976.729.114 3.1.2 Pencairan Dana Cadangan - - - 3.1.4 Penerimaan Pinjaman dan

Obligasi Daerah

76.500.000.000

76.500.000.000 -

Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga

4.000.000.000

4.000.000.000

3.2 PENGELUARAN PEM BIAYAAN DAERAH

8.500.000.000

49.671.812.385 41.171.812.385

3.1.1 Pembentukan dana Cadangan - 40.000.000.000 40.000.000.000 3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi)

Pemerintah Daerah

4.500.000.000

5.081.000.000 581.000.000

3.2.7 Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga

4.000.000.000

4.590.812.385 590.812.385

SISA LEBIH PEM BIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN

-

- -

Sumber : DPPKAD Kabupaten Temanggung Tahun 2014

3.4. Rencana Perubahan Program dan Kegiatan

Perubahan rencana program dan kegiatan pembangunan tahun 2014, memberikan gambaran tentang apa, dimana, siapa, dan dengan berapa besar alokasi dana guna mendukung program/kegiatan yang akan dilaksanakan melalui APBD Perubahan Tahun 2014.

Perubahan rencana program dan kegiatan tahun 2014

untukkomponen belanja daerah dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

(15)

Tabel III.8.

Rekapitulasi Rencana Perubahan Belanja Langsung SKPD Tahun Anggaran 2014

No. SKPD (UNIT KERJA)

BELANJA LANGSUNG

PENETAPAN PERUBAHAN BERTAMBAH (BERKURANG)

1 2 3 4 5(4-3)

1 Dinas Pendidikan 53,080,059,250 61,232,735,927 8,152,676,677

2 Dinas Kesehatan 37,509,095,450 39,539,776,634 2,030,681,184

3 Rumah Sakit Umum Daerah 33,784,939,000 54,524,011,000 20,739,072,000

4 Dinas Pekerjaan Umum 78,267,780,250 94,719,558,853 16,451,778,603

5 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 8,878,854,000 9,794,505,000 915,651,000 6 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 3,029,981,000 3,294,840,910 264,859,910

7 Badan Lingkungan Hidup 3,534,503,100 3,304,149,466 (230,353,634)

8 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 2,553,869,500 2,616,049,504 62,180,004 9 Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan 3,594,323,165 3,727,149,720 132,826,555

10 Dinas Sosial 3,933,625,300 4,067,483,300 133,858,000

11 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 3,749,767,600 4,264,435,000 514,667,400 12 Kantor Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal 228,303,900 1,079,278,350 850,974,450 13 Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga 1,350,682,000 1,481,879,000 131,197,000

14 Satuan Polisi Pamong Praja 2,843,684,000 2,967,529,000 123,845,000

15 Kantor Kesatuan Bangsa 476,712,250 594,373,750 117,661,500

16 Bagian Kesra 6,492,571,000 6,642,571,000 150,000,000

17 Bagian Humas 734,499,610 839,824,610 105,325,000

18 Bagian Santel dan PDE 604,635,000 524,635,000 (80,000,000)

19 Bagian Ortala 940,276,000 940,276,000 -

20 Bagian Pembangunan 441,998,000 441,998,000 -

21 Bagian Pemerintahan Umum 2,334,010,000 4,478,510,000 2,144,500,000

22 Bagian Pemerintahan Desa 892,569,750 922,571,450 30,001,700

23 Bagian Hukum 606,192,500 653,621,500 47,429,000

24 Bagian Umum 33,775,707,000 28,441,663,000 (5,334,044,000)

25 Bagian Perekonomian 1,180,861,000 1,203,761,000 22,900,000

26 Sekretariat DPRD 12,411,905,950 11,943,900,950 (468,005,000)

27 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 6,215,130,295 7,898,607,910 1,683,477,615

28 Inspektorat 1,161,243,600 1,171,471,500 10,227,900

29 Badan Kepegawaian Daerah 2,752,584,000 3,384,199,400 631,615,400

30 Kecamatan Temanggung 593,753,800 505,645,900 (88,107,900)

31 Kecamatan Tembarak 317,154,500 284,520,000 (32,634,500)

32 Kecamatan Pringsurat 327,261,400 266,372,900 (60,888,500)

33 Kecamatan Kaloran 317,776,700 251,801,400 (65,975,300)

34 Kecamatan Parakan 477,832,000 532,613,800 54,781,800

35 Kecamatan Bulu 292,531,950 448,573,950 156,042,000

36 Kecamatan Kedu 328,962,500 280,698,000 (48,264,500)

37 Kecamatan Kandangan 394,888,874 323,314,800 (71,574,074)

38 Kecamatan Candiroto 264,805,310 216,622,150 (48,183,160)

39 Kecamatan Ngadirejo 324,487,000 265,504,500 (58,982,500)

40 Kecamatan Jumo 253,484,000 321,285,000 67,801,000

(16)

No. SKPD (UNIT KERJA)

BELANJA LANGSUNG

PENETAPAN PERUBAHAN BERTAMBAH (BERKURANG)

1 2 3 4 5(4-3)

41 Kecamatan Wonoboyo 276,811,950 311,494,850 34,682,900

42 Kecamatan Kranggan 261,206,950 311,433,950 50,227,000

43 Kecamatan Bejen 408,483,000 443,292,000 34,809,000

44 Kecamatan Kledung 310,527,000 365,583,500 55,056,500

45 Kecamatan Bansari 367,059,000 419,736,900 52,677,900

46 Kecamatan Tlogomulyo 430,621,500 395,850,000 (34,771,500)

47 Kecamatan Selopampang 276,753,500 220,797,000 (55,956,500)

48 Kecamatan Gemawang 348,165,800 379,713,200 31,547,400

49 Kecamatan Tretep 319,153,000 345,530,500 26,377,500

50 Kelurahan Temanggung I 159,170,000 75,010,000 (84,160,000)

51 Kelurahan Temanggung 177,280,000 96,630,000 (80,650,000)

52 Kelurahan Butuh 173,300,000 85,210,000 (88,090,000)

53 Kelurahan Jampiroso 155,403,000 69,760,000 (85,643,000)

54 Kelurahan Jampirejo 155,704,600 73,210,000 (82,494,600)

55 Kelurahan Kertosari 146,318,000 65,668,000 (80,650,000)

56 Kelurahan Banyuurip 156,430,200 75,681,400 (80,748,800)

57 Kelurahan Kowangan 148,755,000 68,105,000 (80,650,000)

58 Kelurahan Jurang 161,237,400 70,090,000 (91,147,400)

59 Kelurahan Tlogorejo 213,055,200 126,978,000 (86,077,200)

60 Kelurahan Kebonsari 215,094,650 111,247,000 (103,847,650)

61 Kelurahan Manding 187,949,900 102,299,900 (85,650,000)

62 Kelurahan Mungseng 176,145,600 90,549,600 (85,596,000)

63 Kelurahan Purworejo 201,167,000 92,156,000 (109,011,000)

64 Kelurahan Giyanti 173,589,392 81,330,492 (92,258,900)

65 Kelurahan Madureso 168,722,000 85,122,000 (83,600,000)

66 Kelurahan Sidorejo 144,572,650 61,843,500 (82,729,150)

67 Kelurahan Walitelon Selatan 183,790,500 98,828,600 (84,961,900)

68 Kelurahan Walitelon Utara 187,058,400 101,325,000 (85,733,400)

69 Kelurahan Kranggan 257,300,000 161,650,000 (95,650,000)

70 Kelurahan Parakan Wetan 183,570,000 97,920,000 (85,650,000)

71 Kelurahan Parakan Kauman 188,686,000 102,916,000 (85,770,000)

72 Kelurahan Manggong 191,159,500 105,353,500 (85,806,000)

73 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 3,102,607,400 1,625,849,900 (1,476,757,500)

74 Kantor Ketahanan Pangan 387,823,000 483,684,400 95,861,400

75 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 3,013,919,100 2,232,147,100 (781,772,000)

76 Kantor Arsip dan Perpustakaan 1,007,243,692 1,102,362,692 95,119,000

77 Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan 11,658,912,000 17,930,884,348 6,271,972,348 78 Dinas Peternakan dan Perikanan 7,932,801,000 7,796,211,239 (136,589,761)

79 Badan Pelaksana Penyuluhan 1,411,401,100 1,668,949,100 257,548,000

80 Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM 93,081,533,900 85,169,842,700 (7,911,691,200)

TOTAL BELANJA LANGSUNG 439,953,783,391 483,694,566,509 43,740,783,118

Sumber : Bappeda Tahun 2014

(17)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rencana perubahan belanja langsung daerah adalah bertambah sebesar Rp.

43.740.783.118,-.

Tabel III.9.

Rekapitulasi Rencana Perubahan Belanja Tidak Langsung SKPD Tahun Anggaran 2014

No. SKPD (UNIT KERJA)

BELANJA TIDAK LANGSUNG

PENETAPAN PERUBAHAN BERTAMBAH (BERKURANG)

1 2 3 4 5(4-3)

1 Dinas Pendidikan 437,114,693,401 511,686,068,212 74,571,374,811

2 Dinas Kesehatan 40,502,658,053 40,167,121,000 (335,537,053)

3 Rumah Sakit Umum Daerah 19,061,848,422 20,218,939,756 1,157,091,334

4 Dinas Pekerjaan Umum 22,818,913,052 33,559,056,400 10,740,143,348

5 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 2,251,502,545 2,164,621,556 (86,880,989) 6 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 3,011,786,403 3,144,753,983 132,967,580

7 Badan Lingkungan Hidup 1,647,680,834 1,760,917,405 113,236,571

8 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 2,357,049,424 2,268,515,554 (88,533,870) 9 Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan 6,701,277,803 5,900,305,757 (800,972,046)

10 Dinas Sosial 7,271,817,292 7,015,746,077 (256,071,215)

11 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 4,063,157,651 3,479,877,383 (583,280,268) 12 Kantor Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal 997,676,567 977,036,330 (20,640,237) 13 Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga 7,281,226,726 7,245,181,887 (36,044,839) 14 Satuan Polisi Pamong Praja 3,644,596,549 2,571,460,812 (1,073,135,737)

15 Kantor Kesatuan Bangsa 981,976,892 935,338,447 (46,638,445)

16 Bagian Kesra 6,300,950,000 9,233,450,000 2,932,500,000

17 Bagian Humas - - - 18 Bagian Santel dan PDE - - - 19 Bagian Ortala - - - 20 Bagian Pembangunan - - -

21 Bagian Pemerintahan Umum 40,000,000 1,227,500,000 1,187,500,000

22 Bagian Pemerintahan Desa 34,822,512,000 35,825,512,000 1,003,000,000 23 Bagian Hukum - - -

24 Bagian Umum 9,903,931,440 10,100,585,282 196,653,842

25 Bagian Perekonomian 225,000,000 - (225,000,000)

26 Sekretariat DPRD 11,723,842,260 12,976,833,555 1,252,991,295

27 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 20,310,470,368 19,168,342,926 (1,142,127,442)

28 Inspektorat 1,997,295,035 1,852,052,483 (145,242,552)

29 Badan Kepegawaian Daerah 2,453,378,333 2,378,904,117 (74,474,216)

30 Kecamatan Temanggung 2,391,396,321 2,347,538,079 (43,858,242)

31 Kecamatan Tembarak 1,950,561,346 1,687,498,000 (263,063,346)

32 Kecamatan Pringsurat 2,190,860,810 2,194,752,567 3,891,757

33 Kecamatan Kaloran 2,155,586,699 2,198,259,221 42,672,522

34 Kecamatan Parakan 1,557,290,065 1,686,945,651 129,655,586

35 Kecamatan Bulu 1,555,307,373 1,451,896,881 (103,410,492)

36 Kecamatan Kedu 2,187,701,918 2,241,195,801 53,493,883

37 Kecamatan Kandangan 2,292,004,316 2,295,288,644 3,284,328

38 Kecamatan Candiroto 1,812,543,203 1,926,333,310 113,790,107

(18)

No. SKPD (UNIT KERJA)

BELANJA TIDAK LANGSUNG

PENETAPAN PERUBAHAN BERTAMBAH (BERKURANG)

1 2 3 4 5(4-3)

39 Kecamatan Ngadirejo 2,660,668,654 2,638,453,662 (22,214,992)

40 Kecamatan Jumo 1,331,832,012 1,297,644,380 (34,187,632)

41 Kecamatan Wonoboyo 1,433,981,680 1,432,157,399 (1,824,281)

42 Kecamatan Kranggan 2,074,616,441 2,007,335,848 (67,280,593)

43 Kecamatan Bejen 1,776,533,412 1,747,534,274 (28,999,138)

44 Kecamatan Kledung 1,552,718,437 1,537,714,012 (15,004,425)

45 Kecamatan Bansari 1,396,668,926 1,379,509,726 (17,159,200)

46 Kecamatan Tlogomulyo 1,946,288,336 1,961,057,036 14,768,700

47 Kecamatan Selopampang 1,804,523,053 1,845,346,448 40,823,395

48 Kecamatan Gemawang 1,852,552,394 1,849,405,823 (3,146,571)

49 Kecamatan Tretep 1,605,031,885 1,510,209,184 (94,822,701)

50 Kelurahan Temanggung I 328,388,043 483,765,849 155,377,806

51 Kelurahan Temanggung 307,276,456 382,663,324 75,386,868

52 Kelurahan Butuh 359,771,536 432,984,039 73,212,503

53 Kelurahan Jampiroso 288,591,584 399,694,751 111,103,167

54 Kelurahan Jampirejo 364,755,322 440,109,650 75,354,328

55 Kelurahan Kertosari 332,158,571 449,473,470 117,314,899

56 Kelurahan Banyuurip 350,981,323 433,973,797 82,992,474

57 Kelurahan Kowangan 362,801,799 514,745,323 151,943,524

58 Kelurahan Jurang 261,408,041 340,470,766 79,062,725

59 Kelurahan Tlogorejo 373,676,898 427,736,931 54,060,033

60 Kelurahan Kebonsari 307,031,239 382,687,004 75,655,765

61 Kelurahan Manding 291,725,154 359,349,147 67,623,993

62 Kelurahan Mungseng 298,285,938 377,917,098 79,631,160

63 Kelurahan Purworejo 372,245,042 447,063,160 74,818,118

64 Kelurahan Giyanti 264,790,178 411,635,495 146,845,317

65 Kelurahan Madureso 317,255,229 389,351,439 72,096,210

66 Kelurahan Sidorejo 334,596,727 415,723,720 81,126,993

67 Kelurahan Walitelon Selatan 206,682,025 372,310,313 165,628,288

68 Kelurahan Walitelon Utara 285,044,039 395,196,400 110,152,361

69 Kelurahan Kranggan 279,287,077 411,813,562 132,526,485

70 Kelurahan Parakan Wetan 340,943,631 477,822,491 136,878,860

71 Kelurahan Parakan Kauman 381,402,932 419,650,285 38,247,353

72 Kelurahan Manggong 280,776,157 413,075,533 132,299,376

73 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 1,065,248,043 1,038,675,432 (26,572,611)

74 Kantor Ketahanan Pangan 717,901,637 645,320,691 (72,580,946)

75 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 10,727,379,915 11,959,579,726 1,232,199,811

76 Kantor Arsip dan Perpustakaan 1,505,195,905 1,412,342,334 (92,853,571)

77 Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan 9,354,480,237 11,792,980,997 2,438,500,760

78 Dinas Peternakan dan Perikanan 3,479,509,601 3,274,701,934 (204,807,667)

79 Badan Pelaksana Penyuluhan 7,403,560,870 6,936,758,444 (466,802,426)

80 Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM 6,817,472,105 6,621,162,764 (196,309,341)

TOTAL BELANJA TIDAK LANGSUNG 733,374,531,585 826,354,932,737 92,980,401,152

Sumber : Bappeda tahun 2014

(19)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rencana perubahan belanja tidak langsung daerah adalah bertambah sebesar Rp.92.980.401.153,-.

Adapun perubahan rencana program dan kegiatan tahun 2014

pada masing-masing SKPD dirumuskan dan disusun dalam matrik

sebagaimana tersebut dalam lampiran.

Referensi

Dokumen terkait

adjusted R-Squared pada uji ADF sebelumnya, hasil uji data indeks SSE dan KLSE berada di bawah 50% sedangkan TWII di atas 50% yang berarti lebih dari. 50% faktor

Program PDPT pada tahun 2012 ini yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan; Dirjen Kelautan Pesisir dan Pulau_Pulau Kecil

Hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa laju pelindihan unsur-unsur dalam synroc limbah berhasil baik untuk imobilisasi limbah cair aktivitas tinggi dan sangat

bahwa sehubungan dengan adanya penyesuaian sasaran, indikator sasaran, program, indikator program dan perubahan target capaian pada Perangkat Daerah dalam Rencana Strategis

Perkebunan Rakyat di Nagari Sungai Talang Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat (Dibimbing oleh ELISA WILDAYANA dan EKA MULYANA). Tujuan dari penelitian ini adalah 1)

Bertolak dari adanya perlindungan sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 50 huruf h, UU Nomor 5 Tahun1999, „oknum tertentu‟ dari kalangan pelaku usaha Mikro

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pengaruh penggunaan

Hasil penelitian mendapati bahawa terdapat tujuh isu yang dikemukakan oleh Imam al-Bukhari terhadap hadith tersebut, iaitu: mengukuh dan mengaitkan perbincangan