• Tidak ada hasil yang ditemukan

PASAR MONOPOLI. Pengertian Pasar Monopoli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PASAR MONOPOLI. Pengertian Pasar Monopoli"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PASAR MONOPOLI Pengertian Pasar Monopoli

Pasar Monopoli ialah suatu bentuk interaksi antara usul dengan penawaran yang ditandai dengan hanya adanya satu produsen dan jumlah konsumen sangat banyak dan tidak terbatas. Pasar suatu produk dinamakan monopoli, apabila yang menghasilkan produk tersebut hanya satu pengusaha saja, dan produk yang dihasilkan itu tidak sanggup digantikan penggunaanya oleh produk lain. Kaprikornus pasar produk yang monopoli, penjual produk tersebut ialah tunggal (single seller). Artinya walaupun yang menjual produk itu banyak sanggup dianggap sebagai tunggal lantaran harga penjualan produk ditentukan oleh pengusaha yang satu itu.

Pengertian satu pengusaha dalam pasar produk yang monopoli tidaklah sanggup diartikan bahwa yang menghasilkan produk itu benar benar hanya satu perusahaan. Mungkin saja perusahaan yang menghasilkan produk itu banyak tetapi semua perusahaan itu dikendalikan oleh satu tangan saja. Pengelolaan dan kebijaksanaan yang dijalankan perusahaan-perusahaan itu merupakan satu kesatuan yang bulat. Pengusaha-pengusaha tersebut berhubungan sehingga bisa menjadi satu penjual saja.

Penentuan kapasitas produksi dan harga penjualan produk yang dihasilkan perusahaan- perusahaan itu ditetapkan oleh pimpinan yang satu. Sebagai pola contohnya Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN-Pos dan Giro), dimana walaupun perusahaan-perusahaan pos dan giro itu tersebar diseluruh Indonesia, namun kebijaksanaan yang dijalankan semua perusahaan itu ditentukan oleh pimpinannya yang berkedudukan dikota Bandung. Konsumen produk yang monopoli bukan tunggal melainkan banyak, sehingga yang bersaing dalam pasar produk yang monopoli ialah konsumen sedang pengusaha bebas dari persaingan.

Pasar monopoli timbul jawaban adanya praktek monopoli, yaitu pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu pelaku usaha/penjual yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan perjuangan tidak sehat dan sanggup merugikan kepentingan umum. Berarti yang dimaksud dengan pasar monopoli ialah suatu bentuk kekerabatan antara usul dan penawaran yang dikuasai oleh satu pelaku ekonomi terhadap usul seluruh konsumen.

Pasar suatu produk dikatakan dalam keadaan monopolistik, apabila produk yang

dihasilkan pengusaha ialah bersaing, tetapi persaingan itu tidak tepat (imperfect competition)

(2)

dan produk yang dihasilkan tidak homogen menyerupai persyaratan bagi produk yang bersaing secara sempurna. Sebagai pola contohnya rokok, dimana rokok dihasilkan oleh banyak pengusaha yang satu sama lainnya bersaing secara tidak tepat lantaran rokok yang dihasilkan oleh pengusaha-pengusaha itu tidak sama dalam segala hal.

Perbedaan rokok yang dihasilkan oleh masing-masing pengusaha sanggup ditandai dari perbedaan merk, bungkus, kwalitas dan lain-lain. Dan kalaupun antara satu pengusaha dengan pengusaha yng lain terdapat kesamaan produk, contohnya toko A dan toko B sama-sama menjual pupuk urea buatan pabrik Pusri Palembang, perbedaan masih dimungkinkan oleh cara memperlihatkan pelayanan pada konsumen yang membutuhkan pupuk urea tersebut, sehingga ada konsumen yang lebih suka membeli pupuk urea ditoko A walaupun harganya lebih mahal daripada di toko B lantaran pelayanan toko A dianggapnya lebih baik daripada di toko B.

Produk yang monopolistik, berbeda dengan produk yang monopoli, sanggup digantikan penggunaannya secara tepat oleh produk lain.

Misalnya saja bila diumpamakan sabun mandi “Brisk” merupakan produk yang monopolistik, sabun mandi “Brisk” itu sanggup digantikan penggunaannya secara tepat oleh sabun mandi brand lain contohnya sabun mandi “Lux”. Kaprikornus yang memilih pasar suatu produk apakah itu monopolistik atau tidak ialah konsumen produk tersebut, bukan oleh pengusahanya. Oleh lantaran itu suatu produk bisa saja monopolistik disuatu tempat tetapi tidak di tempat lain.

Misalnya bila kita umpamakan arloji “Seiko” merupakan produk yang monopolistik di Indonesia, mungkin saja di Inggris bukan “Seiko” yang menduduki tempat monopolistik, tetapi arloji brand lain, contohnya arloji brand “Rolex”. Hal itu terjadi lantaran adanya perbedaan selera konsumen di Inggris dengan konsumen di Indonesia terhadap arloji tangan.

Jadi dalam pasar produk yang monopolistik, pengusaha dan konsumen produk tersebut sama-sama bersaing, Cuma saja persaingan diantara para pengusaha tidaklah tepat , lantaran produk yang mereka hasilkan tidaklah sama dalam segala hal. Produk pengusaha mana yang akan menduduki tempat monopolistik, ditentukan oleh konsumen produk itu dan bukan oleh pengusaha produk tersebut.

Dari pengertian monopoli menyerupai yang telah diuraikan di atas, sanggup diduga

bahawa pasar produk yang benar-benar monopoli (pure monopoly) jarang sekali kita temui

dalam kehidupan sehari-hari, kecuali yang diusahakan oleh pemerintah. Di Indonesia sesuai

(3)

dengan ketentuan UUD Negara-Nya, pemerintah mendirikan perusahaan-perusahaan monopoli menyerupai PN-Pos dan Giro, PN Kereta Api, Perusahaan Listrik Negara, dan lain-lain.

Perusahaan-perusahaan monopoli yang didirikan pemerintah itu bukan ditujukan untuk mendapat laba yang sebesar-besarnya melainkan untuk melindungi kepentingan masyarakat, lantaran produk yang dihasilkan perusahaan-perusahaan monopoli pemerintah itu merupakan kebutuhan yang akan memenuhi hajat hidup orang banyak. Walaupun di pasar monopoli penjual tidak mempunyai saingan, belum tentu ia sanggup memperoleh laba yang besar, hal ini mungkin saja terjadi bila biaya produksi berada di atas harga pasar. Oleh lantaran itu tidak jarang perusahaan monopoli pemerintah itu mengalami kerugian. Kerugian itu ditutupi dengan subsidi pemerintah yang diambil dari keuangan negara.

Kalau perusahaan-perusahaan yang didirikan pemerintah secara monopoli itu tidak ada, maka perusahaan-perusahaan itu akan menjadi perusahaan bersaing, dimana besar kemungkinan harga produk yang dihasilkan perusahaan bersaing itu belum terjangkau oleh daya beli masyarakat kita yang masih rendah. Oleh lantaran itu perlu diusahakan pemerintah secara monopoli. Bila penghasilan masyarakat telah sanggup ditingkatkan sampai daya beli mereka juga menjadi lebih besar, maka lama-kelamaan perusahaan-perusahaan monopoli pemerintah tadi akan berkurang dan karenanya tidak akan lagi.

Perusahaan siaran radio di Indonesia sebelumnya dimonopoli oleh RRI milik pemerintah. Kini perusahaan siaran radio tidak lagi monopoli pemerintah, tetapi telah diizinkan untuk diusahakan oleh swasta. Siaran TV masih monopoli pemerintah sekarang, tetapi lambat laun niscaya akan diizinkan pula pengusahaanya oleh swasta, bila penghasilan masyarakat telah sanggup ditingkatkan lagi.

Ciri - Ciri Pasar Monopoli

Pasar monopoli sanggup dicirikan oleh beberapa hal berikut ini, diantaranya:

Hanya terdapat satu penjual/produsen yang menguasai seluruh penawaran atas barang dan jasa tertentu

Barang dan jasa yang dijual tidak mempunyai substitusi yang dekat, artinya tidak ada

barang yang sanggup menggantikan fungsi dari barang tersebut. Contoh: tidak ada

(4)

barang pengganti yang bersamaan sifatnya dengan listrik, yang ada hanya barang pengganti yang berbeda sifatnya menyerupai gas.

Pasar/bidang perjuangan tidak sanggup dimasuki oleh pihak lain

Penentuan harga dilakukan dan dikuasai oleh perusahaan, maka perusahaan monopoli disebut sebagai perusahaan penentu harga (price setter).

Penyebab Timbulnya Pasar Monopoli

Hal-hal yang mengakibatkan terjadinya monopoli diantaranya :

Perusahaan menguasai materi baku. Contoh : penguasaan materi bakar minyak yang dimiliki oleh Pertamina, Pemilikan marmer yang dulunya dipegang oleh Pemda Tulungagung, dan lain-lain

Menguasai teknik produksi. Contoh : teknik produksi air mineral dengan penambahan ozon, pada awalnya dimiliki oleh Aqua. Saat ini sudah mulai berkembang dan banyak pesaing menyerupai Club, Ades, Total dan lain-lain. Hal ini memperlihatkan bahwa monopoli sanggup berubah dari waktu ke waktu.

Pemilikan hak patent untuk sesuatu produk atau proses produksi. Pada umumnya hak ini dimulai dari inovasi teknis, contohnya Graham Bell untuk pesawat telepon, Thomas edison untuk bola lampu pijar dan piringan hitam.

Pemberian lisensi untuk berusaha secara tunggal. Contoh : Kantor Pos dan Giro diberi lisensi untuk pengantaran surat, BULOG yang dulunya sebagai forum yang menangani ekspor-impor pangan di Indonesia (sebelum bermetamorfosis Perum Bulog).

Di atas telah dikemukakan bahwa perusahaan-perusahaan monopoli yang bertujuan

mendapat laba yang sebesar-besarnya jarang kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu

disebabkan oleh lantaran selain dihentikan oleh pemerintah, juga lantaran tidak mempunyai

perusahaan monopoli bertahan untuk jangka panjang. Ini disebabkan lantaran tidak mempunyai

perusahaan monopoli itu membendung secara sempurna, munculnya perusahaan-perusahaan

gres yang juga akan menghasilkan produk yang dihasilkan perusahaan monopoli itu.

(5)

PASAR OLIGOPOLI Pengertian Pasar Oligopoli

Pasar Oligopoli adalah pasar persaingan tidak sempurna. Disebut demikian karena di dalam pasar tersebut jumlah produsen dan pedagang tidak sebanding dengan jumlah pembeli atau konsumen.

Untuk kelanggengan usaha pasar oligopoli aktivitas pemasaran dan promosi produk harus terus ditingkatkan. Ini untuk mencegah perpindahan konsumen ke produk yang lain yang bisa mengakibatkan omzet penjualan menurun.

Salah satu bentuk produk yang masuk kategori pasar oligopoli adalah rokok. Di Indonesia, perokok aktif sangat banyak. Bahkan jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah perusahaan pembuat rokok yang ada.

Karena itu, untuk menjaga agar konsumen tidak berpindah ke vapor atau produk lainnya, maka perusahaan rokok meningkatkan promosinya dalam bentuk melahirkan produk- produk rokok yang baru dengan harga dan rasa lebih disukai oleh konsumen.

Jika dilihat dari pengertian ini, pasar jenis ini merupakan wadah transaksi jual beli produk yang memang tidak sempurna, tetapi persaingannya sangat ketat. Karena pihak produsen sama melancarkan tips dan trik untuk menjaga konsumen tetap bertahan. Termasuk dengan cara memainkan harga produk di pasaran.

Ciri-Ciri Pasar Oligopoli

Pasar jenis ini memiliki karakteristik atau ciri-ciri tertentu. Ini yang membedakannya dengan jenis pasar yang lain. Berikut ciri-ciri pasar oligopoli yang dimaksud:

1. Dijalankan Dua Produsen atau Lebih

Ciri-ciri pasar oligopoli yang pertama adalah dijalankan dua produsen atau lebih. Sedangkan batas jumlahnya adalah kurang dari sepuluh produsen atau pihak penyedia barang.

Karena ciri-ciri inilah pasar jenis ini disebut persaingan tidak sempurna

disebabkan jumlah produsen yang menjual produk sangat sedikit. Tentu berbeda

(6)

dengan produsen teknologi yang jumlahnya banyak sehingga persaingannya juga maksimal.

2. Produk yang Dijual Homogen dan Saling Menggantikan

Ciri-ciri pasar oligopoli yang kedua adalah produk yang dijual homogen dan bisa saling menggantikan. Salah satu contohnya adalah produk rokok. Yang mana produk yang dijual hanya satu rokok, tetapi variasi produknya banyak.

Selain itu, rokok yang dianggap tidak laris di pasaran bisa digantikan oleh rokok yang lainnya. karena alasan inilah produk rokok disebut produk yang dipasarkan di pasar jenis ini.

3. Kebijakan Produsen Utama Sebagai Acuan Produsen Lainnya

Di dalam pasar oligopoli kebijakan produsen utama menjadi acuan produsen lainnya (produsen cabang). Oleh karena itu, pihak produsen cabang hanya menjalankan saja kebijakan tersebut.

Yang termasuk ke dalam kebijakan produsen utama yang harus diikuti produsen lainnya adalah penarikan produk lama dan digantikan oleh produk yang baru. Termasuk juga pergantian fungsi, harga dan rasa dari produk.

4. Harga Barang di Pasar Relatif Sama

Ciri-ciri yang selanjutnya adalah harga barang di pasar relatif sama. Sekalipun ada perbedaan selisihnya tidak terlalu besar. Misal, harga sabun merek A di toko Intan harganya tidak akan jauh berbeda dengan harga sabun merek yang sama di Toko Barokah.

Ini disebabkan oleh kebijakan naik turunnya harga ditentukan oleh produsen utama. Sehingga produsen yang di bawahnya akan menyesuaikan dengan harga-harga tersebut. Karena jumlah produsennya tidak terlalu banyak, tentu selisih harga yang muncul di pasaran juga tidak terlalu besar.

5. Produsen Baru Kesulitan Masuk Pasar

Produsen baru akan sangat kesulitan untuk memasuki pasar oligopoli. Karena

produsen yang lama sudah eksis dengan cara memainkan harga agar konsumen tidak

berpindah.

(7)

Sedangkan produsen baru tentunya tidak akan bisa mengejar eksistensi tersebut.

Memang perusahaan bisa memberikan harga murah, tetapi sebagai usaha baru tentu sangat riskan. Karena keuntungan yang didapatkan sangat kecil.

6. Membutuhkan Strategi Pemasaran yang Matang

Ciri-ciri terakhir jenis pasar ini adalah membutuhkan strategi pemasaran yang matang. Karena produk yang dipasarkan homogen dengan jumlah produsen yang sedikit. Dikhawatirkan jika sosialisasi pasar tidak dilakukan dengan intensif, konsumen akan berpindah ke produk lain.

Oleh sebab itu, promosi atau strategi marketing perlu untuk dijalankan dengan baik. Karena ini yang menentukan produk masih beredar atau malah tenggelam.

Contoh-Contoh Pasar Oligopoli

Setelah mengetahui pengertian dan ciri-ciri pasar oligopoli, maka berikut ini akan dijelaskan tentang contoh-contoh perusahaan yang bergerak di dalam jenis pasar ini yang semoga juga bisa menjadi pengetahuan.

Sudah dijelaskan di muka kalau pasar jenis ini berisi produk homogen yang bisa saling menggantikan satu sama lain dan diproduksi secara besar-besaran oleh perusahaan yang jumlahnya tidak sampai 10 unit.

Jika dilihat dari pengertian ini tentu contoh produk yang masuk kategori pasar jenis ini adalah perusahaan rokok. Ini dia contoh-contoh yang lainnya:

1. Industri semen

2. Industri kendaraan bermotor 3. Rokok

4. Layanan Telekomunikasi

5. Jasa penerbangan

(8)

Jenis-Jenis Pasar Oligopoli

Selain memiliki ciri-ciri atau karakteristik tertentu pasar d juga terbagi menjadi beberapa jenis. Ini dia jenis-jenis pasar yang dimaksud:

1. Pasar Oligopoli Murni (homogen)

Jenis yang pertama adalah pasar murni atau homogen. Maksudnya adalah produk yang dipasarkan hanya satu macam tetapi variasinya banyak alias beragam.

Selain itu, jenis ini memiliki ciri-ciri perbedaan harga tidak terlalu signifikan.

Oligopoli murni juga ada kecenderungan berpatokan pada satu produsen. Jika produsen ini menaikkan harga, maka produsen yang lainnya juga ikut melakukan hal yang sama.

2. Pasar Oligopoli Terdiferensiasi

Jenis yang selanjutnya adalah pasar terdiferensiasi. Ciri-cirinya adalah produsen tetap menjual produk homogen tetapi persoalan harganya tidak berpatokan kepada produsen yang lainnya.

Sehingga ada kemungkinan produsen tidak menaikkan harga sekalipun produsen lain harga produknya sudah meningkat. Bisa juga sebaliknya, produsen menaikkan harga justru ketika produsen lain harganya masih stagnan.

3. Pasar Oligopoli Non Kolusi

Jenis yang ketiga adalah pasar non kolusi. Jenis ini maksudnya adalah produsen yang akan memainkan harga tetapi dengan membaca perkembangan produsen lainnya sebagai pesaing usaha.

Salah satu tujuan produsen mandiri semacam ini ialah, mencoba eksis dengan harga yang dimainkan sendiri setelah yakin produsen yang lain tidak akan mengikuti jejaknya. Biasanya produsen ini sudah mempelajari penyebab keputusan dinaikkannya harga produk atau sebaliknya.

4. Pasar Oligopoli Kolusi

Jenis pasar yang terakhir adalah pasar kolusi. Maksudnya adalah kerjasama

produsen dengan produsen lainnya untuk menaikkan harga bersama-sama atau

membiarkannya stagnan.

(9)

Ini merupakan kebalikan dari pasar oligopoli non kolusi yang mana setiap

produsen mencari celah menaikkan atau menurunkan harga tanpa diketahui produsen

yang lain.

(10)

PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK Pengertian Pasar Persaingan Monopilistik

Pasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua jenis pasar yang sangat ekstrem, yakni pasar persaingan sempurna dan monopoli, untuk itu sifat pasar ini masih mengandung unsur-unsur sifat dari pasar monopoli dan juga pasar persaingan sempurna.

Persaingan monopolistik ini bisa kita artikan sebagai suatu pasar yang mana adanya banyak produsen yang memproduksi barang yang beragam.

Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopolistik 1. Adanya Banyak Penjual

Perusahaan dalam pasar monopolistik memiliki ukuran yang cenderung sama besar, kondisi ini akan melahirkan produksi suatu perusahaan yang cenderung sedikit bila dibandingkan dengan seluruh produksi yang ada di dalam pasar.

Jika didalam pasar sudah terdapat beberapa puluhan perusahaan yang eksis, maka persaingan monopolistik sangat mungkin akan terjadi.

2. Produksi Barang Lebih Bersifat Berbeda-Beda

Ciri ini adalah sifat yang paling penting dalam membedakan antara pasar persaingan monopolistik dan pasar persaingan sempurna.

Dalam persaingan sempurna, produksi dari berbagai perusahaan akan sama, tentunya hal ini berbeda dengan pasar persaingan monopolistik yang produksi barangnya bersifat variatif dan secara fisik akan lebih mudah dibedakan diantara produksi suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya.

3. Perusahaan Memiliki Sifat Kekuasaan dalam Mempengaruhi Harga

Pasar persaingan monopolistik bisa mempengaruhi harga walaupun relatif lebih

kecil dibandingkan hasil persaingan sempurna yang tidak memiliki kekuasaan ataupun

pengaruh harga kekuasaan dan mempengaruhi harga.

(11)

Hal ini terjadi karena adanya produksi barang yang sangat berbeda-beda, maka para pembeli akan cenderung lebih memilih barang dari perusahaan tersebut.

4. Pemasukan Industri Relatif Lebih Mudah Diperoleh

Beberapa faktor yang bisa menyebabkan pemasukan industri cenderung lebih mudah diperoleh adalah:

 Adanya modal yang dibutuhkan relatif lebih besar walaupun dibandingkan dengan membangun perusahaan pasar persaingan sempurna

 Karena perusahaan harus menghasilkan barang yang lebih menarik dari yang sudah ada di dalam pasar, dan juga mempromosikan barang tersebut untuk memperoleh langganan.

5. Persaingan Promosi Penjualan yang Sangat Aktif

Harga bukanlah faktor penentu dari besarnya pasar dan dan dari perusahaan- perusahaan yang ada di dalam pasar persaingan monopolistik.

Suatu perusahaan akan sangat mungkin menjual barang yang relatif lebih mahal harganya, namun dia tidak bisa menarik banyak pelanggan, sebaliknya suatu perusahaan lain yang menjual barang dengan harga murah akan bisa menarik lebih banyak pelanggan.

Kondisi ini disebabkan oleh adanya sifat barang yang mereka produksi yaitu barang yang sifatnya berbeda-beda. Untuk itu dalam mempengaruhi citarasa pembeli, maka setiap pebisnis harus melakukan persaingan bukan dengan harga melainkan memperbaiki mutu dan juga desain suatu barang

Keuntungan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik

Kurva permintaan yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik akan lebih elastis dari yang dihadapi di dalam pasar monopoli. Namun, tidak sampai mencapai elastis yang sempurna sebagaimana kurva permintaan yang dihadapi oleh berbagai perusahaan di dalam pasar persaingan sempurna.

1. Memaksimalkan Keuntungan Dalam Jangka Pendek

Permintaan yang akan dihadapi perusahaan di dalam persaingan monopolistik

adalah sebagian dari keseluruhan permintaan pasar. Keuntungan maksimal akan bisa

(12)

diperoleh bila perusahaan terus berproduksi sampai pada tingkat tercapainya MC = MR.

Perusahaan dalam hal ini akan mendapatkan laba di atas normal dalam jangka waktu yang pendek.

2. Memaksimalkan Keuntungan Jangka Panjang

Keuntungan yang melebihi batas normal akan menyebabkan perkembangan perusahaan di pasar. Sehingga, setiap perusahaan yang ada di pasar akan menghadapi suatu permintaan yang semakin berkurang pada berbagai tingkatan harga. Sehingga, keuntungan pun akan semakin menurun ke tingkat normal.

Adanya Ketidakefisienan Dari Pasar Persaingan Monopolistik

Terdapat dua penyebab adanya ketidakefisienan dari pasar persaingan monopolistik ini, yakni harga jual lebih besar dari biaya marginal, dan kapasitas yang berlebih.

Bila perusahaan menderita kerugian minimum, maka dia akan keluar dari pasar tersebut. Sehingga, jumlah perusahaan yang ada di dalam pasar akan semakin sedikit dan jumlah permintaan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan yang masih ada akan menjadi lebih besar.

Keluarnya perusahaan dari pasar akan berlangsung terus hingga perusahaan mendapatkan keuntungan yang normal. Dalam kondisi seperti ini, maka tidak akan ada lagi perusahaan yang masuk ke pasar dan juga tidak ada lagi perusahaan yang keluar dari pasar.

Inilah yang disebut sebagai keseimbangan jangka panjang perusahaan di dalam persaingan monopolistik.

Kelebihan dan Kekurangan Persaingan Monopolistik Kelebihan Pasar Persaingan Monopolistik Adalah:

 Banyaknya produsen di pasar akan memberikan keuntungan untuk konsumen dalam memilih produk yang terbaik untuknya.

 Adanya kebebasan keluar masuk bagi para produsen, sehingga akan mendorong

produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam memproduksi barangnya.

(13)

 Adanya diferensiasi produk akan mendorong konsumen untuk lebih selektif dalam menentukan produk mana yang nantinya akan dibeli dan dapat membuat setiap konsumen bisa lebih lanjut terhadap produk yang akan dipilihnya.

 Pasar ini juga relatif sangat mudah dijumpai oleh konsumen karena sebagian besar keperluan sehari-hari akan tersedia di dalam pasar monopolistic.

Kekurangan Pasar Monopolistik

 Pasar monopolistik mempunyai tingkat persaingan yang sangat tinggi baik itu dalam hal harga kualitas ataupun pelayanan. Sehingga, produsen yang tidak memiliki modal dan juga pengalaman yang cukup akan lebih cepat keluar dari pasar tersebut.

 Diperlukan modal yang sangat besar untuk bisa masuk ke dalam pasar monopolistik karena para pemain pasar didalamnya memiliki skala ekonomis yang sangat tinggi.

 Pasar ini akan mendorong berbagai produsen untuk selalu melakukan inovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh setiap konsumen.

Contoh Pasar Persaingan Monopolistik

Contoh pasar persaingan monopolistik di Indonesia adalah penjualan sepeda motor Honda dan Yamaha.

Sepeda motor keluaran Honda selalu dikatakan lebih irit daripada sepeda motor lainnya.

Sedangkan motor keluaran Yamaha diklaim lebih memiliki tenaga yang lebih unggul daripada sepeda motor lainnya.

Hal tersebut adalah salah satu contoh pada pasar persaingan monopolistik kedua brand ini sama-sama produsen sepeda motor. Namun keduanya memiliki karakteristik produk yang sangat berbeda.

Honda cenderung lebih unggul dalam hal bahan bakar karena iritnya bahan bakar yang digunakan oleh mereka. Sedangkan Yamaha akan lebih unggul dalam hal akselerasi.

Selanjutnya, tinggal bergantung pada pilihan konsumen.

(14)

PASAR MONOPSONI Pengertian Pasar Monopsoni

Pengertian pasar monopsoni adalah suatu kondisi yang mana suatu perusahaan atau bisnis atau individu menguasai penerimaan pasokan atau menjadi satu-satunya pembeli atas suatu produk barang atau jasa yang ada di suatu pasar komoditas.

Pengertian lain dari pasar monopsoni adalah suatu bentuk pasar yang didalamnya hanya ada satu pembeli saja, yang biasanya berupa satu pelaku usaha, yang menjadi pembeli tunggal, sehingga mereka menguasai pasar komoditas.

Pasar monopsoni adalah salah satu bentuk persaingan yang tidak sempurna, yang mana pasar tersebut belum terorganisir secara baik. Biasanya, kondisi pasar monopsoni ini terjadi di beberapa daerah perkebunan dan industri hewan potong ayam, sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi para petani sangatlah tidak wajar.

Artinya, ada satu atau sekelompok pengusaha pada pasar ini yang menjadi pengendali pasar tersebut, yang membuat potensi persaingan menjadi kian tidak sehat.

Karena pasar monopsoni hanya mempunyai satu pembeli dan beberapa penjual saja, maka para pedagang pada pasar tersebut hanya bisa bergantung pada satu pembeli tersebut.

Hal ini terjadi karena beberapa alasan, seperti kondisi pasar yang kurang memadai, lokasi yang sulit dijangkau, tingginya biaya operasional, dll.

Ciri-Ciri Pasar Monopsoni

Seperti yang sudah sempat dibahas sebelumnya, bahwa pasar monopsoni adalah salah satu pasar persaingan yang tidak sempurna, yang mana di dalamnya belum bisa terorganisir secara baik. Ciri-ciri dari pasar ini adalah:

1. Hanya Ada Satu Pembeli

Karena hanya ada satu pembeli saja pada pasar monopsoni, maka pembeli tersebut pun memiliki keuntungan dari sisi harga dan juga kualitas produk

Setiap produsen pada umumnya akan berada pada posisi menerima penawaran

yang diajukan pembeli agar produknya tersebut bisa terjual, walau dengan harga yang

cenderung murah. Para pembeli tersebut umumnya akan menjual kembali produk

(15)

tersebut ke produsen dengan harga yang lebih mahal agar bisa mendapatkan keuntungan.

2. Harga Ditentukan oleh Pembeli

Pihak pembeli memiliki kuasa penuh atas harga yang ada di pasar tersebut.

Sehingga, tidak jarang harga yang ditawarkan tidak sesuai dengan apa yang para petani harapkan, namun mereka tetap akan menerimanya karena sulit untuk mendapatkan pembeli lain.

Meskipun pembeli menguasai harga tersebut, namun tetap ada ketentuan dan juga aturan yang didalamnya harus bisa dipertimbangkan, seperti harus disesuaikan dengan harga pasaran yang ada.

3. Produknya Adalah Bahan Mentah

Umumnya, produk yang diperdagangkan pada pasar monopsoni adalah produk mentah yang mana pembeli tersebut nantinya akan menjual produk tersebut ke pihak lain.

4. Pendapatan yang Tidak Merata

Umumnya, pasar ini sering sekali tidak ada ketidakadilan, yang mana pihak produsen atau petani tidak mempunyai peran dalam hal menentukan harga dan akan sulit untuk berkembang karena produk yang mereka jual dibeli dengan harga murah.

Sebaliknya, para pembeli akan mendapatkan keuntungan yang banyak dari kedua pihak, yaitu dari produsen atau petani dan dari konsumen yang membeli produk tersebut darinya.

5. Sering Terjadi Perselisihan

Perselisihan yang terjadi antara pihak pembeli dan penjual dalam pasar ini sudah dianggap hal yang biasa. Kondisi tersebut tentu saja terjadi karena harga yang diajukan oleh pihak pembeli sangat jauh dari harapan para penjual sehingga mereka merasa sangat dirugikan.

Perselisihan juga bisa terjadi karena adanya pihak ketiga, seperti pihak

pemerintah yang belum mengatur harga produk antar kedua belah pihak.

(16)

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopsoni

Ada beberapa kelebihan dan kekurangan pasar monopsoni yang harus Anda ketahui, diantaranya adalah:

Kelebihan Pasar Monopsoni

1. Kualitas Barang yang Terjamin

Dalam pasar monopsoni, kekuasaan penuh dikendalikan oleh pihak pembeli.

Untuk itu, para pedagang di dalamnya harus mampu memenuhi keperluan konsumen mereka, baik itu dari sisi kualitas ataupun dari harganya.

Apabila kualitas produk yang pedangan jual ternyata rendah, maka pihak pembeli tidak akan mau membeli produk tersebut. Untuk itu, hal tersebut tentunya akan menimbulkan kerugian yang sangat besar untuk para pedagang, karena mereka akan kesulitan untuk menemukan pembeli lain.

Pihak pembeli hanya akan mau mengambil produk barang yang berkualitas terbaik saja. Untuk itu, para pedagang harus bisa menjaga atau meningkatkan kualitas dari produknya.

2. Meningkatnya Kreativitas dan Adanya Inovasi Baru

Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh pedagang jika ingin memperoleh keuntungan yang tinggi dengan biaya produksi yang rendah adalah dengan meningkatkan inovasinya pada bidang bisnis yang mereka kerjakan dan juga pada produk yang mereka mampu hasilkan.

3. Kemudahan Menentukan Harga

Seperti yang sebelumnya sudah dijelaskan, yang menentukan harga produk pedagang adalah pihak pembeli. Untuk itu, para pembeli akan sangat mudah untuk menentukan harga di pasar monopsoni.

Harga yang mereka tentukan juga tidak terikat oleh deflasi atau inflasi negara.

Selain itu, para pembeli juga akan menetapkan harga yang sama untuk seluruh penjual

di dalamnya.

(17)

4. Jalur Distribusi yang Lebih Lancar

Pihak pembeli yang ada pada pasar monopsoni ini akan melakukan perdagangan dengan sistem borongan atau grosir. Untuk itu, jalur penjualan dalam hal perdagangan tidak akan bisa berkurang. Sementara itu, proses produksi akan terus berlangsung.

Kelemahan Pasar Monopsoni

1. Tidak Adilnya Perilaku Pembeli

Seringkali pihak pembeli mengajukan harga tanpa mempertimbangkan kondisi yang sedang dialami oleh pihak pedagang atau dalam kondisi ekonomi yang para pedagang alami.

Hal tersebut terjadi karena mereka hanya memikirkan kepentingannya sendiri.

Contoh sederhananya, pembeli tidak ingin meningkatkan harga beli nya karena faktor inflasi, padahal proses produksi yang dilakukan penjual sangatlah mahal.

2. Pihak Pembeli Tidak Memperdulikan Penjual

Kekuasaan yang sepenuhnya dipegang oleh pembeli seringkali mereka salah gunakan. Dengan adanya kekuasaan tersebut, mereka tidak wajib mendengarkan keluhan yang dialami oleh pihak pedagang, seperti dari sisi harga, proses produksi dan lamanya produksi.

Hal tersebut pastinya akan merugikan pihak penjual, karena pembeli tersebut bersikap sangat egois saat membelanjakan keuntungan pribadinya.

3. Masalah Ekonomi Hanyalah Tanggungan Penjual Saja

Pihak pembeli sangat jarang sekali mengalami masalah perekonomian dalam hal ini. Kenapa? Karena mereka mempunyai kemampuan untuk bisa membuat keputusan yang hanya menguntungkan dirinya saja.

Itu artinya, pihak operator komersial yang ada di pasar ini harus mampu

mengatasi berbagai kondisi ekonomi yang ada, seperti inflasi, deflasi, kekurangan

bahan baku, kesulitan produksi, dan masalah lainnya.

(18)

Larangan Kegiatan Pasar Monopsoni

Larangan terkait kegiatan pasar monopsoni ini sebenarnya sudah diatur dalam UU Pasal 18 No. 5 Tahun 1999.

Merujuk pada ayat 1 tersebut, apabila operator ekonomi atau kelompok operator

ekonomi mempunyai 50% saham pada jenis tertentu pada produk barang atau layanan yang

dikendalikan, maka operator tersebut harus dicurigai sebagai pemilik kendali atas tanda terima

pengiriman atau menjadi satu-satunya pembeli pada pasar tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

biaya rata-rata paling rendah (tidak efesien), berbeda dengan pasar persaingan sempurna. Praktik monopoli menentukan jual sepihak, menghambat perbaikan teknologi,

Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis efisiensi pasar, keragaman harga, surplus pembeli-penjual pada pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli; (2)

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa: (1) Harga keseimbangan empiris lebih tinggi pada pasar monopoli dibandingkan persaingan sempurna dan lebih tinggi pada kondisi

monopolistik memperoleh laba dalam jangka pendek, akan lebih banyak perusahaan yang akan masuk ke pasar dalam jangka panjang . sehingga titik keseimbangan pindah ke titik

Monopoli murni adalah bentuk organisasi pasar dimana terdapat perusahaan tunggal yang menjual komoditi yang tidak mempunyai substitusi sempurna.. Jadi perusahaan

biaya rata-rata paling rendah (tidak efesien), berbeda dengan pasar persaingan sempurna. Praktik monopoli menentukan jual sepihak, menghambat perbaikan teknologi,

Secara umum, pasar persaingan monopolistik dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di mana terdapat banyak produsen/penjual yang menghasilkan dan menjual produk yang berbeda