• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGERTIAN DAN STRUKTUR PASAR docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGERTIAN DAN STRUKTUR PASAR docx"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGERTIAN DAN STRUKTUR PASAR

Pasar adalah keseluruhan permintaan dan penawaran barang, jasa, atau faktor produksi tertentu. Pengertian pasar secara luas adalah sebuah perusahaan penghasil barang atau jasa tertentu dapat mempunyai skala yang sangat besar dan jumlah pesaingnya sedikit sehingga mampu mempengaruhi pasar barang atau jasa tersebut. Sebaliknya, sebuah perusahaan dapat pula mempunyai skala yang kecil dan mempunyai banyak pesaing, sehingga tidak dapat mempengaruhi pasar. Jumlah dan besarnya skala kegiatan berbagai perusahaan di suatu negara tertentu dapat dikatakan sebagai struktur pasar atau pasar saja. Struktur pasar di suatu negara dapat bergerak mulai dari struktur pasar persaingan sempurna sampai dengan monopoli.

STRUKTUR PASAR

Struktur pasar adalah berbagai hal yang dapat mempengaruhi tingkah laku dan kinerja perusahaan dalam pasar, antara lain jumlah perusahaan dalam pasar, skala produksi, dan jenis produksi. Suatu struktur pasar dikatakan kompetitif jika perusahaan tersebut tidak mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi harga dan jumlah barang di pasar. Semakin lemah kemampuan perusahaan untuk mempengaruhi pasar, semakin kompetitif struktur pasarnya. Demikian pula sebaliknya. Contoh sederhana dapat kita lihat pada pasar listrik di Indonesia. Pasar listrik di Indonesia dapat dikatakan tidak kompetitif karena Perusahaan Listrik Negara (PLN), sebagai satu-satunya perusahaan besar dalam produksi listrik, dapat menaikkan dan menurunkan harga maupun kuantitas listrik di Indonesia. Sebaliknya jika kita melihat penjual cabai yang ada di pasar-pasar tradisional, pasar cabai itu memiliki struktur pasar yang kompetitif, karena secara individu, masing-masing penjual cabai tidak mampu mengubah harga maupun kuantitias cabai Indonesia secara signifikan.

Struktur pasar kompetitif berbeda dengan tingkah laku kom- kompetitif petitif petitif. Tingkah laku kompetitif adalah kondisi di mana perusahaan harus bersaing secara aktif dengan perusahaan lain. Tingkah laku persaingan aktif menunjukkan bahwa pasar tidak bersaing secara sempurna. Sebagai contoh, penerbit majalah mingguan, agar majalahnya laku terjual, penerbit harus aktif bersaing dengan penerbit sejenis. Sebaliknya dengan petani, mereka tidak perlu bersaing karena tidak dapat mempengaruhi pasar. Dari sini, kita dapat memilah-milah struktur pasar dari persaingan sempurna sampai dengan monopoli, di mana setiap struktur pasar memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

1. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Kekuatan permintaan dan penawarannya dapat bergerak secara leluasa. Harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan konsumen. Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran mencerminkan keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan murni terdapat terutama dalam bidang produksi dan perdagangan hasil-hasil pertanian seperti beras, terigu, kopra, dan minyak kelapa. Pada bentuk pasar ini terdapat pula perdagangan kecil dan penyelenggaraan jasa-jasa yang tidak memerlukan keahlian istimewa (pertukangan, kerajinan).

KEBAIKAN DAN KEBURUKAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

(2)

1. Jumlah Pembeli dan Penjual Banyak. Jika melihat kondisi perekonomian Indonesia yang

terpuruk saat ini, banyaknya jumlah pembeli dan penjual tentu saja memberikan dampak yang sangat positif, sebab dengan demikian berbagai sektor ekonomi di negeri ini kembali bergerak dengan bertambahnya jumlah para pelaku ekonomi. Menggeliatnya sektor perekonomian tentu akan memberikan dampak domino bagi sektor-sektor lainnya. Penerimaan pajak dari sektor ini semakin besar, dan pemerintah dapat menggunakannya untuk berbagai kepentingan pembangunan negara seperti penyediaan lapangan pekerjaan, perbaikan berbagai fasilitas umum, peningkatan mutu pendidikan melalui pendirian sekolah-sekolah bermutu, serta peningkatan gaji para guru. Namun semua itu tentu dapat terlaksana apabila ada aturan yang jelas dan tegas yang dipatuhi oleh semua pelaku ekonomi yang ada.

2. Barang dan Jasa yang Diperjualbelikan Bersifat Homogen. Jika kita hubungkan dengan

keadaan di Indonesia, ciri ini tidak memberikan kebaikan bagi kita. Hal ini terutama karena sebagai sebuah negara berkembang, kita memerlukan berbagai inovasi dan kreasi yang beragam dari berbagai barang dan jasa yang diproduksi, sebab dengan begitu akan muncul kompetisi yang ketat di antara berbagai pelaku ekonomi untuk menawarkan barang atau jasa yang terbaik bagi konsumen.

3. Sumber Produksi Bebas Bergerak. Perpindahan sumber atau faktor-faktor produksi tentu saja

sangat penting bagi keadaan Indonesia saat ini. Negara kita yang begitu luas dan dipisahkan oleh lautan sangat memerlukan mobilitas yang tinggi dari semua faktor produksi yang ada. Namun hal ini hanya dapat terlaksana apabila infrastruktur atau prasarana yang mendukungnya juga tersedia.

4. Pembeli dan Penjual Mengetahui Keadaan Pasar. Informasi tentang segala hal yang berkaitan

dengan keadaan pasar tentu sangat dibutuhkan bagi para pelaku ekonomi di Indonesia. Hal ini akan menciptakan kondisi kompetisi yang sehat bagi para pelaku ekonomi di Indonesia.

5. Produsen Bebas Keluar Masuk Pasar. Kebebasan bagi para pelaku ekonomi untuk masuk

keluar pasar di satu sisi sangat baik bagi keadaan perekonomian Indonesia saat ini. Hal ini akan “memaksa” para pelaku ekonomi untuk hanya mengambil keputusan ekonomi yang terbaik baginya. Ia dengan demikian diberi kesempatan untuk mencoba berbagai sektor usaha dalam perekonomian. Namun, di sisi lain, kondisi ini kurang menguntungkan karena apabila para pelaku ekonomi dapat sebebasbebasnya masuk dan keluar dalam berbagai sektor ekonomi, pada umumnya mereka tidak betul-betul menguasai satu sektor ekonomi pun. Padahal, kondisi ekonomi suatu negara kuat apabila negara itu memiliki banyak perusahaan-perusahaan yang memang betul-betul menguasai bidangnya.

6. Bebas Dari Campur Tangan Pemerintah. Campur tangan pemerintah yang berlebihan tentu

(3)

2. PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA

Pada pasar persaingan tidak sempurna, kegiatan tertentu seperti dimonopoli oleh perusahaan-perusahaan besar. Distribusi pelayanan telepon oleh PT TELKOM, misalnya. Selain itu, pada pasar ini juga dapat kita temui penjualan barang-barang meskipun sama tetapi dibedakan berdasarkan merek, kemasan, aroma, warna, atau ukuran saja.

Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar di mana terdapat satu atau beberapa penjual yang menguasai pasar atau harga, serta satu atau beberapa pembeli yang menguasai pasar atau harga. Jika suatu perusahaan dapat mempengaruhi harga pasar, maka pasar tempat perusahaan itu menjual produknya digolongkan sebagai pasar persaingan yang tidak sempurna. Keberadaan sejumlah pihak yang menguasai pasar atau harga akan melahirkan keberagaman bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna. Secara umum, bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna adalah sebagaimana akan dibahas berikut ini.

KEBAIKAN DAN KEBURUKAN PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA

Pasar monopoli, di mana hanya ada satu perusahaan yang menguasai pasar, masih diperlukan di Indonesia. Namun, keberadaannya hanya untuk sektor-sektor yang penting bagi rakyat banyak, dan monopoli ini harus dilakukan oleh pemerintah dengan diawasi oleh DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat. Sementara itu, pasar persaingan monopolistik yang memiliki ciri-ciri yang mirip dengan pasar persaingan sempurna tentu masih dibutuhkan di Indonesia, walau demikian pemerintah harus berani mengeluarkan kebijakan ekonomi yang semakin memperluas kesempatan para pelaku ekonomi untuk ikut serta dalam sektor-sektor ekonomi yang masih didominasi oleh para pelaku ekonomi dalam pasar jenis ini. Begitu pula dengan pasar oligopoli, sepanjang tidak merugikan atau justru mematikan pelaku-pelaku ekonomi lainnya yang menghasilkan produk sejenis, pasar oligopoli masih diperlukan di Indonesia, karena dalam jangka waktu tertentu para pelaku ekonomi dalam pasar ini dapat memberikan kontribusi yang tidak sedikit bagi pembangunan Indonesia. Namun tentu saja pemerintah harus terus mengawasi para produsen yang ada dalam pasar ini agar para pelaku ekonomi lainnya terutama Usaha dan Kecil Menengah (UKM) tidak malah tersisih karena persaingan yang tidak sehat di antara mereka. Pemerintah pun harus mendorong para pelaku ekonomi dalam pasar oligopoli untuk mentransfer keahlian dan kemajuan teknologi usaha mereka kepada para pelaku ekonomi di sektor UKM.

KOPERASI DALAM PASAR MONOPOLI

Pasar monopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada satu perusahaan atau penjual di pasar yang bersangkutan, sehingga tidak ada pihak lain yang menyainginya.

Asumsi-asumsi yang menjadi dasar bagi model monopoli murni adalah sebagai berikut: a. Di pasar hanya ada satu penjual produk tertentu.

b. Produk yang dijual tidak ada barang substitusinya.

c. Adanya penghalang/penghambat bagi perusahaan baru untuk masuk baik legal maupun natural.

Asumsi ini adalah asumsi yang penting bagi pemeliharaan kekuatan monopoli dalam jangka panjang.

Dalam kenyataannya kasus monopoli murni (pasar dengan hanya satu penjual) tersebut sulit dicari karena ada beberapa faktor pembatas seperti di bawah ini:

(4)

b. Pesaing potensial

c. Kemungkinan campur tangan pemerintah yang mengharuskan tidak boleh hanya ada satu

perusahaan di pasar.

SIFAT-SIFAT PASAR MONOPOLI

 Lokalcontohnya KUD sebagai penyalur tunggal Kredit Usaha Tani(KUT) dan pupuk.

 Regional(kabupaten dan propinsi), contohnya dalam penyediaan air minum bersih oleh

perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

 Nasional contohnya, monopoli dibidang pelayanan pos, telepon, telegram dan listrik

Jadi, berdasarkan sifat-sifat diatas Koperasi akan sulit untuk menjadi pelaku monopoli di masa yang akan datang baik secara lokal, regional maupun nasional.

 Dengan titik pandang dari prospek yang akan datang, struktur Pasar Monopoli tidak banyak

memberi harapan bagi Koperasi.

 Selain tuntutan lingkungan untuk menghapus yang bersifat monopoli, pasar yang dihadapi akan

semakin terbuka untuk persaingan.

PESAING POTENSIAL DARI KOPERASI

Dalam pembahasan monopoli dan oligopoli, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: a. Struktur pasar yang oligopolistik dan monopolistik memungkinkan pelakunya mengenakan harga

di atas biaya marginal (dalam istilah ekonomi disebut kegagalan pasar).

b. Jika monopolis atau oligopolis memperoleh laba, maka pada waktu yang sama akan merangsang

entrant baru untuk masuk pasar.

Ada 3 jawaban yang perlu dijelaskan.

1. Masuknya peserta baru (new entrant) kedalam pasar tidak bebas karena ada retriksi legal dan

politik ekonomi dari penguasa politik.

2. Terdapat kesengajaan kemampuan pelaku di pasar dan pesaing potensial akan terhalang masuk ke

dalam pasar.

3. Biaya-biaya untuk masuk pasar akan terlalu tinggi.

KOPERASI DAN MONOPOLI ALAM

Jika luas suatu pasar tertentu terbatas, artinya hanya ada beberapa penjual atau hanya satu penjual yang memproduksi secara efisien dan cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar, maka ini merupakan kasus:

a. Produksi digambarkan oleh economies of scale, artinya penjual beroperasi pada biaya rata-rata

dan biaya marginal yang menurun dengan naiknya output.

b. Permintaan output terlalu rendah untuk memperoleh laba.

(5)

Kedua, dikarenakan economies of scale hanya dalam kisaran produksi yang relevan (Q1 s/d Q2), maka satu produsen dapat secara realitis berhasil hidup terus, dan ia harus mampu untuk mempunyai keunggulan tambahan dalam hal :

a. Memperoleh suatu teknologi yang lebih baik yang tidak tersedia pada perusahaan pesaing.

b. Memproduksi produk dengan lebih baik atau memberikan pelayanan yang lebih baik.

c. Merealisasikan keungulan biaya transaksi

d. Punya jalan masuk yang lebih baik ke otoritas politik agar memperoleh kekuasaan legal untuk

mengeliminasikan monopolis.

Kesempatan suatu koperasi untuk berhasil dalam menghadapi serangan balik akan tergantung pada :

a. Kemampuan inovasi koperasi

b. Faktor-faktor tertentu yang secara spesifik ada pada koperasi, seperti keunggulan biaya transaksi,

keunggulan dala partisipasi dan lain-lain.

HUBUNGAN PASAR DENGAN KOPERASI

Produsen atau anggota koperasi bisa saja menjual sendiri produknya ke pasar , namun akan lebih efektif dan efesien jika produsen atau anggota koperasi itu melibatkan Koperasi itu sendiri dalam melakukan pemasarannya. Tugas koperasi adalah melakukan interaksi dengan pasar, memasarkan barang yang menjadi produksi dari anggota koperasi atau produsen dengan perhitungan bilamana terjadi keuntungan maka keuntungan itu akan jatuh ditangan anggota koperasi dan begitu pula sebaliknya bilamana terjadi kerugian maka kerugian itu akan ditanggung bersama oleh anggota koperasi. Hubungan pasar dengan koperasi tidak lagi diatur oleh mekanisme pasar melainkan diatur oleh nilai, norma dan prinsip prinsip koperasi itu sendiri dikarenakan koperasi itu adalah milik produsen atau anggota koperasi bersama.

Berdasarkan konsep koperasi dari beberapa sumber yang berbeda, terutama “Manajemen Koperasi Indonesia (Sudarsono & Edilius, 2002) dapat dirangkum adanya 3 hubungan yang penting dalam lingkungan koperasi, yaitu hubungan kepemilikan, hubungan pelayanan dan hubungan pasar.

HUBUNGAN PASAR

Pada prinsipnya, pasar menurut ahli ekonomi bahkan lebih menekankan pada pertemua antara permintaan dan penawaran. Permintaan merupakan rencana jumlah produk yang diminta pada periode waktu tertentu, sedangkan penawaran merupakan rencana produk yang akan ditawarkan pada periode tertentu. Jika permintaan bertemu dengan penawaran, maka akan muncul konsep baru berupa harga dan jumlah produk yang ditransaksikan. Pasar dikelompokkan menjadi 5 jenis, yaitu pasar barang, pasar tenaga kerja, pasar uang, pasar modal dan pasar luar negeri.

1. Pasar Barang : adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran akan barang. Koperasi dapat

bergerak di pasar dengan menawarkan barang hasil produksi koperasi atau anggota dan dapat pula melakukan permintaan akan produk yang dibutuhkan oleh koperasi atau anggota.

Di pasar barang, produk – produk yang dijual koperasi akan bersaing dengan produk-produk lain dari pesaingnya. Tugas manajemen koperasi dalam hal ini adalah memenangkan persaingan itu. Paling tidak ada dua hal yang diperlukan guna memenangkan persaingan itu, yaitu :

(6)

2. Manajemen harus mampu memotivasi anggotanya agar dapat berpartisipasi aktif dalam koperasi.

2. Pasar Tenaga Kerja : adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran akan tenaga kerja.

Pertemuan ini akan menghasilkan konsep upah dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Tugas utama pengurus di pasar tenaga kerja ini adalah merekrut tenaga kerja dan menempatkannya sesuai dengan keahliannya, serta memberikan insentif yang layak bagi tenaga kerja tersebut. Di samping itu, pengurus koperasi harus mempertahankan tenaga kerja yang ada denga jalan memberikan kesempatan untuk berkembang. Koperasi harus sedapat mungkin menurunkan tingkat perputaran tenaga kerja untuk meningkatkan efisiensi kerja.

Di pasar tenaga kerja koperasi juga akan bersaing dengan pesaingnya dalam rangka merekrut tenaga kerja yang berkualitas. Untuk itu paling tidak koperasi harus :

1. Memberikan insentif yang relatif lebih baik dibanding dengan pesaingnya

2. Memberikan kesempatan pengembangan karier yang relatif lebih baik dibanding dengan

pesaingnya.

3. Pasar Uang : adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran akan uang. Dalam pasar uang

yang ditransaksikan adalah hak untuk menggunakan uang untuk jangka waktu tertentu. Jadi di pasar uang akan terjadi pinjam meminjam dana, yang selanjutnya menimbilkan hubungan utang piutang.

4. Pasar Modal : dalam arti sempit, pasar modal identik dengan bursa efek. Tetapi dalam arti yang

luas pasar modal adalah pertemuan antara mereka yang mempunyai dana dengan mereka yang membutuhkan dana untuk modal. Bagi koperasi sendiri, memasuki pasar modal adalah suatu fenomena yang jarang dilakukan, sebab koperasi bukan kumpulan modal tetapi kumpulan orang – orang atau badan hukum koperasi. Dalam konteks ini bukan berarti koperasi bukan tidak boleh memasuki pasar modal, bisa saja koperasi membeli surat – surat berharga di pasar modal jika memang ada dana menganggur dan untuk sementara tidak dapat diinvestasikan ke dalam proses produksi di unit usaha koperasi atau unit usaha anggota dan keputusan pembelian saham itu disetujui oleh anggota.

5. Pasar Luar Negeri : menggambarkan hubungan antara permintaan dalam negeri akan produk

impor dan penawaran dalam negeri akan produk ekspor. Dalam rangka pengembangan koperasi, pemerintah sangat menganjurkan koperasi untuk bergerak di pasar luar negeri, artinya melaksanakan kegiatan ekspor impor. Beberapa koperasi telah mengadakan kegiatan ekspor, terutama koperasi – koperasi yang bergerak dalam industri kerajinan.

KEKUATAN DAN KELEMAHAN KOPERASI DALAM SISTEM PASAR

Kekuatan-kekuatan Koperasi :

1. Economies of Scale (adanya pembelian barang yang banyak)

2. Bagaining position di pasar (kekuatan dalam penawaran produk)

3. Kemampuan dalam menghadapi ketidakpastian (uncertainly), adanya internal market dan

eksternal market, risiko ditanggung bersama.

4. Pemanfaatan inter-linkage market dan transaction cost sebagai akibat self control dan self

management. Anggota harus mempunyai sifat altruisme.

(7)

1. Prinsip keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela, ini akan melemahkan permodalan dalam

jangka panjang.

2. Perinsip kontrol secara demokratis.

3. Prinsip pembagian sisa hasil usaha berdasarkan jasa anggota.

4. Prinsip bunga yang terbatas atas modal.

Hal-hal yang dapat dilakukan oleh Koperasi untuk memperkecil tingkat kelemahan yang ada : 1. Koperasi dapat membatasi jumlah anggota asal pembatasan itu tidak artifisial (pembatasan yang

dibuat-buat).

2. Koperasi dapat memberikan preferensi tertentu terhadap jumlah modal yang dimasukkan oleh

para anggota.

3. Bunga modal yang terbatas adalah bunga yang wajar; artinya bunga yang sama di pasar.

4. Pemasukan modal pada Koperasi merupakan jasa, semakin besar modal yang dimasukkan

semakin besar jasanya.

KOPERASI DALAM PASAR MONOPOLI

Pasar Monopoli : Bentuk dari organisasi pasar, dimana hanya ada satu perusahaan atau penjual suatu produk di pasar yang bersangkutan.

Ciri-cirinya :

 Hanya menghasilkan satu jenis produk.

 Tidak terdapat produk substitusi, artinya tidak dapat digantikan dengan produk lain.

 Terdapat banyak konsumen. Yang bersaing dalam pasar tersebut adalah konsumen, sedangkan

pengusaha bebas dari persaingan.

 Memasuki pasar monopoli secara legal maupun alamiah sangat sulit.

Sifat-Sifat Pasar Monopoli :

 Lokalcontohnya KUD sebagai penyalur tunggal Kredit Usaha Tani(KUT) dan pupuk.

Regional(kabupaten dan propinsi), contohnya dalam penyediaan air minum bersih oleh perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

 Nasional contohnya, monopoli dibidang pelayanan pos, telepon, telegram dan listrik.

Jadi, berdasarkan sifat-sifat diatas Koperasi akan sulit untuk menjadi pelaku monopoli di masa yang akan datang baik secara lokal, regional maupun nasional. Dengan titik pandang dari prospek yang akan datang, struktur Pasar Monopoli tidak banyak memberi harapan bagi Koperasi. Selain tuntutan lingkungan untuk menghapus yang bersifat monopoli, pasar yang dihadapi akan semakin terbuka untuk persaingan.

KOPERASI DALAM PERSAINGAN PASAR MONOPOLISTIK Pasar persaingan Monopolistik :sebagai p asar monopoli yang bersaing. Ciri-cirinya :

 Banyak penjual dan pengusaha dari produk yang beragam.  Produk yang dihasilkan tidak homogen.

 Jadi produk substitusi, artinya dapat digantikan dengan produk lain.  Keluar masuk pasar relatif mudah.

(8)

 Pengusaha dan konsumen sama-sama bersaing, tetapi persaingan tersebut tidak sempurna karena

produk yang dihasilkan tidak sama.

KOPERASI DALAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Yang perlu dicermati dari konsepsi pasar persaingan sempurna ini bagi koperasi sebagai perusahaan di pasar global adalah :

1. Total penerimaan koperasi hanya ditentukan oleh jumlah produk yang dijual karma harga adalah

konstan.

2. Harga pasar tidak dapat dikendalikan oleh koperasi ataupun perusahaan lain secara perseorangan.

3. Perubahan harga pasar hanya terjadi karena adanya perubahan pada kurva permintaan pasar atau

pada kurva penawaran ataupun karena kedua-duanya.

Oleh sebab itu persaingan harga tidak cocok oleh para pelaku bisnis termasuk koperasi di pasar persaingan sempurna. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar maka koperasi harus mampu bersaing dalam hal biaya. Menurut konsepsi koperasi biaya, produksi akan dapat diminimumkan berdasarkan skala ekonomi baik sebagai koperasi produsen mupun konsumen.

KOPERASI DALAM PASAR OLIGOPOLI

Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan yang menguasai pasar, baik secara independen maupun secara diam-diam bekerjasama. Oleh karena itu perusahaan dalam pasar hanya sedikit, maka akan selalu ada rintangan bagi perusahaan baru untuk memasuki pasar. Struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa penjual yang menyebabkan kegiatan penjual yang satu mempunyai peranan penting bagi penjual yang lain. Integrasi vertikal yang dilaksanakan oleh perusahaan koperasi atau perusahaan-perusahaan lainnya di samping sebagai upaya peningkatan efisiensi perusahaan, juga untuk menghadiri persaingan yang lebih

ketat antar penjual. Dengan kebijakan harga yang lebih aktif, koperasi menciptakan

rangsangan-rangsangan yang lebih kuat bagi para pesaingnya dalam mengurangi kesempatan masuknya koperasi baru. Jika koperasi berproduksi dengan kemampuan yang lebih rendah, maka para pesaing dapat dengan mudah menyingkirkan koperasi keluar pasar dan menjadikan koperasi

tergantung bantuan dari luar (bantuan pemerintah) untuk tetap hidup. Dengan demikian apakah

para pesaing oligopolistik akan memulai perang harga untuk menyingkirkan koperasi. Hal ini menurut Hendar dan Kusnadi (1999) akan sangat tergantung pada faktor-faktor :

1. Perbedaan kenggulan biaya (cost advantages) dari koperasi. Koperasi yang mempunyai rata-rata

lebih rendah daripada para pesaingnya akan susah untuk disingkirkan dari persaingan dengan kebijakan harga yang lebih aktif. Sebaliknya koperasi yang mempunyai biaya rata-rata lebih besar daripada para pesaingnya akan mudah disingkirkan dengan kebijakan harga aktif.

2. Posisi likuiditas dari para pelaku kegiatan ekonomi. Untuk menyingkirkan koperasi diperlukan

dana cair yang cukup besar guna membiayai kemungkinan kerugian yang diderita akibat penetapan harga yang lebih ekstern (harga predator). Bila dana tersebut tidak mencukupi, maka para pelaku ekonomi tidak akan mudah untuk menyingkirkan koperasi.

3. Keinginan para anggota untuk membiayai kerugian yang mungkin timbul (tingkat loyalitas

anggota). Sebagai dampak dari kebijakan harga aktif para pesaing koperasi adalah kerugian yang akan diderita koperasi. Bila anggota mampu membiayai berbagai kerugian yang ditimbulkan, akan susah bagi pesaing untuk menyingkirkan koperasi.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga sehat adalah sebagai tujuan utamanya dengan cara meningkatkan status kesehatan keluarga agar keluarga dapat

Gambar 4.8 Data Kandang setelah Update Berdasarkan tampilan di atas maka, dapat didapatkan hasil yaitu pada tabel kandang dengan ID_Kandang dengan value KAN003 telah

Pada saat diskusi berlangsung setelah dilakukan demonstrasi, tercipta suasana pembelajaran yang aktif dimana mereka berusaha bekerja sama dan saling menyumbangkan pendapat

Tingkat kepuasan yang dilihat dari Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada di Kantor Bagian Umum dan Protokol Pemkot Surabaya dengan kondisi pelayanan saat ini dan

Dari hasil pengujian dengan memberikan variasi beban, sistem kendali hybrid mempunyai daya tahan yang lebih besar terhadap pemberian beban, ini dapat dilihat dengan pemberian

Pada sisi lain, de Broglie mengatakan bahwa benda yang bergerak memiliki momentum dan panjang gelombang yang dihubungkan oleh p = h/λ.. Momentum benda bergerak dihubungkan dengan

Jadi algoritma kriptografi kurva eliptik mempunyai keuntungan berupa ukuran panjang kunci yang lebih kecil jika dibandingkan dengan algoritma kunci publik lainnya (RSA) tetapi

Dari segi profitabilitas TSPC mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir dikarenakan beban penjualan yang naik melebihi pertumbuhan penjualan dan laba anak perusahaan yang