• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI OLEH MUMBULSARI AQUACULTURE DI DESA MUMBULSARI KECAMATAN BAYAN, KABUPATEN LOMBOK UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI OLEH MUMBULSARI AQUACULTURE DI DESA MUMBULSARI KECAMATAN BAYAN, KABUPATEN LOMBOK UTARA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI OLEH MUMBULSARI AQUACULTURE DI DESA MUMBULSARI

KECAMATAN BAYAN, KABUPATEN LOMBOK UTARA I Nengah Arsana

Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMM Mataram email : arsana.inengah@yahoo.co.id .

Abstract

The title of this research "Financial Feasibility Analysis of cultivation Shrimp Vannamei by Mumbulsari Aquaculture in The Village Mumbulsari, Bayan District, North Lombok". This study aims to determine the feasibility of cultivation business of shrimp Vannamei conducted by Mumbulsari Aquaculture in the village Mumbulsari, Bayan District, North Lombok in terms of the financial aspect. This type of research used in this research is descriptive research. Data collection techniques in this research is observation, interview and documentation. The type of data used is quantitative data and the method used in this study is a case study. Data analysis using the analysis procedures Accounting Rate of Return (ARR), Payback Period (PP), Net Present Value (NVP), and Internal Rate of Return (IRR). Results of this study that the cultivation of Shrimp Vannamei by Mumbulsari Aquaculture Mumbulsari in The Village, Bayan District, North Lombok is feasible, with the value of Accounting Rate of Return (ARR)>

required profit level, where ARR gained 21.66% while the level required profits by 16%, payback Period (PP) < a target return on investment, which the PP obtained for 3.05 years, while the target return on investment expected for 4 years, the Net Present Value (NPV) positive value of Rp.50.734.234,00 and Internal Rate of Return (IRR)> required profit level, where the IRR obtained by 16.63% while the level of the required profit by 16%

Keywords : Accounting Rate of Return, Payback Period, Net Present Value and Internal Rate of Return.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Udang merupakan salah satu komoditas utama dalam industri budidaya perikanan, karena udang memiliki nilai ekonomis tinggi, sehingga membuka peluang bagi kalangan masyarakat untuk membudidayakannya. Disamping hasil budidaya udang diperlukan untuk kebutuhan dalam negeri, juga merupakan andalan komoditas ekspor Indonesia.

“Volume ekspor udang Indonesia pada tahun 2014 berkisar 180.000 ton melebihi volume ekspor tahun 2013 sebesar 13.500 ton”.(DJPB,2014). Peningkatan volume ekspor juga diikuti peningkatan volume produksi udang, baik udang windu, vannamei, maupun udang lainnya. Peningkatan produksi udang tertinggi adalah produksi udang Vannamei.

“Produksi udang vannamei tahun 2013 sebanyak 390.278 ton meningkat menjadi 411.729 ton pada tahun 2014”.(DJPB,2014)

Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan udang Vannamei, baik untuk pemenuhan

permintaan dalam negeri dan untuk memenuhi permintaan ekspor, maka membuka

peluang bagi daerah-daerah di Indonesia untuk membudidayakan udang Vannamei

tersebut. Untuk memenuhi permintaan udang tersebut baru 15 daerah yang

membudidayakannya, termasuk Provinsi Nusa Tenggara Barat. “Produksi udang

Vannamei di NTB dari 411.729 ton produksi udang Vannamei di Indonesia, NTB

merupakan penghasil budidaya udang Vannamei terbesar kedua (sebesar 76.808 ton)

(2)

setelah Lampung peringkat pertama sebesar 78.985 ton, diikuti Jawa Timur peringkat ketiga sebesar 52.951 ton”.(DJPB,2014).

Pembudidayaan udang Vannamei di NTB tersebar dikawasan timur dan selatan Pulau Lombok, karena daerah ini memiliki potensi dan para petambaknya sudah memiliki pengalaman yang cukup lama, sehingga hasil produksinya memiliki kualitas dan kuantitas yang memadai. Potensi ini juga dimiliki oleh kawasan bagian utara Pulau Lombok, terutama di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Namun potensi ini belum dimanfaatkan secara optimal, kendalanya disebabkan oleh faktor modal, karena usaha budidaya udang ini merupakan salah satu usaha padat modal dan berisiko tinggi, akan tetapi juga diimbangi oleh pengembalian modal yang sangat baik dari segi ekonomi. Berdasarkan potensi tersebut, maka Mumbulsari Aquaculture berkeinginan menanamkan modalnya dalam bentuk investasi usaha budidaya udang Vannamei di Desa Mumbulsari, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis memandang perlu untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Udang Vannamei Oleh Mulbulsari Aquaculture di Desa Mumbulsari, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah usaha budidaya Udang Vannamei yang dilakukan oleh Mumbulsari Aquaculture di Desa Mumbulsari, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara layak untuk dilaksanakan ditinjau dari aspek finansial ?

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan usaha budidaya Udang Vannamei yang dilakukan oleh Mumbulsari Aquaculture di Desa Mumbulsari, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara layak untuk dilaksanakan ditinjau dari aspek finansial.

II. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Investasi 2.2. Keputusan Investasi

”Tugas manajer keuangan yang dilakukan secara rutin adalah bagaimana mengatur aliran dana agar operasi keuangan berjalan dengan baik, tugas rutin tersebut tentu tidak banyak menyita waktu dan perhatian, karena sudah dilaksanakan berulang- ulang”.(Sutrisno,2013:127). “Disamping tugas rutin tersebut manajer keuangan mempunyai tugas yang cukup berat yaitu membuat keputusan investasi”.(Sutrisno,2013:127).

“Keputusan investasi ini sering juga disebut sebagai capital budgeting yakni keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana yang jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi satu tahun atau berjangka panjang, perencanaan terhadap keputusan investasi ini sangat penting karena beberapa hal”.(Sutrisno,2013:127) sebagai berikut :

1. Dana yang dikeluarkan untuk keperluan investasi sangat besar, dan jumlah dana yang besar tersebut tidak bisa diperoleh kembali dalam jangka pendek atau diperoleh sekaligus.

2. Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang, sehingga perusahaan harus menunggu selama jangka waktu cukup lama untuk bisa memperoleh kembali dana tersebut.

3. Keputusan investasi menyangkut harapan terhadap hasil keuntungan di masa

yang akan datang. Kesalahan dalam mengadakan peramalan akan dapat

(3)

mengakibatkan terjadinya over atau under invesment, yang akhirnya merugikan perusahaan.

4. Keputusan investasi berjangka panjang, sehingga kesalahan dalam pengambilan keputusan akan mempunyai akibat yang panjang dan berat, serta kesalahan dalam keputusan ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian yang besar.

2.3. Metode Penilaian Investasi

Ada beberapa alat analisa atau metode dalam menilai keputusan investasi, antara lain adalah :

1. Metode Accounting Rate of Return, metode ini digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat keuntungan dari investasi.

2. Metode Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas yang diterima.

3. Metode Net Present Value adalah selisih antara nilai sekarang dari cashflow dengan nilai sekarang dari investasi.

4. Metode Internal Rate of Return adalah tingkat discount rate yang dapat menyamakan PV of cashflow dengan PV of invesment.

5. Metode Profitability ini menghitung perbandingan antara present value dari penerimaan dengan present value dari investasi.(Sutrisno,2013:130).

III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh diskripsi yang lengkap dan akurat dari usaha budidaya Udang Vannamei. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus pada usaha budidaya Udang Vannamei yang dilakukan oleh Mumbulsari Aquaculture di Desa Mumbulsari, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.

3.2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi dan alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa kuisioner yang ditujukan kepada pihak yang berwenang memberikan informasi, berupa daftar pertanyaan yang sudah disiapkan terlebih dahulu.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data kuantitatif, mengingat dari serangkaian pengukuran hasilnya dapat dinyatakan dalam bentuk angka, dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder.

3.4. Prosedur Analisis Data

Untuk menganalisis kelayakan usaha budidaya Udang Vannamei, maka alat analisis atau metode yang digunakan untuk menilai kelayakan usaha adalah sebagai berikut :

1. Metode Accounting Rate of Return

Metode Accounting Rate of Return ini digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat keuntungan dari investasi. “Metode ini menggunakan dasar laba akuntansi, sehingga angka yang dipergunakan adalah laba setelah pajak (EAT) yang dubandingkan dengan rata-rata investasi”.(Sutrisno, 2013:131). “Apabila angka ARR lebih besar dibandingkan dengan keuntungan yang disyaratkan, maka proyek investasi ini menguntungkan, apabila lebih kecil dari pada tingkat keuntungan yang disyaratkan proyek ini tidak layak”.(Sutrisno, 2013:131) dengan formula sebagai berikut :

Rata-rata EAT

(4)

ARR = --- x 100% ... (1) Rata-rata Investasi

2. Metode Payback Period

Metode ini digunakan untuk mengetahui berapa lama semua investasi yang dikeluarkan dapat tertutup kembali. “Payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas yang diterima”.(Sutrisno, 2013:131). “Bila payback period lebih kecil dibandingkan target kembalinya investasi, maka proyek investasi layak, sedangkan bila lebih besar proyek tidak layak”.(Sutrisno,2013:131) dengan formula sebagai berikut :

Investasi

Payback Period = --- x 1 tahun ... (2)

Cash flow

3. Metode Net Present Value

“Net Present Value (NVP) adalah selisih antara nilai sekarang dari cashflow dengan nilai sekarang dari investasi”.(Sutrisno,2013:132) Untuk menghitung NPV, pertama menghitung present value dari penerimaan atau cashflow dengan tingkat discount rate tertentu, kemudian dibandingkan dengan present value dari investasi.

“Bila selisih antara PV dari cashflow lebih besar berarti terdapat NPV positif, artinya proyek investasi layak, sebaliknya bila PV dari cashflow lebih kecil dibanding PV investasi, maka NPV negatif dan investasi dipandang tidak layak”.(Sutrisno, 2013:132). Formula NPV dikutif dari Kasmir dan Jakfar (2012:103) sebagai berikut :

Kas Bersih 1 Kas Bersih 2 Kas Bersih N

NPV= --- + --- + ... + --- - Investasi .. (3) ( 1+r ) ( 1+r )

2

( 1+r )

n

4. Metode Internal Rate Return

Metode digunakan untuk mencari discount rate yang dapat menyamakan antara present value dari aliran kas dengan present value dari investasi. “Dengan demikian internal rate return (IRR) adalah tingkat discount rate yang dapat menyamakan PV of cashflow dengan PV of invesment”.(Sutrisno, 2013:133). Untuk mencari besarnya IRR diperlukan data NPV yang mempunyai dua kutub, yaitu : positif dan negatif, setelah didaptkan NPV pada dua tersebut, selanjutnya dibuat interpolasi atau dihitung dengan rumus sebagai berikut :

NPV rr

IRR = rr + --- x (rt – rr) ... (4) TPV rr - TPV rt

Dimana :

rr = tingkat discount rate (r) lebih rendah rt = tingkat discount rate (r) lebih tinggi TPV = Total Present Value

NPV = Net Present Value IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Rencana Investasi

Lokasi rencana usaha budidaya udang Vannamei ini terletak di Dusun Mekarsari,

Desa Mumbulsari, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, dikelola oleh

Mumbulsari Aquaculture dipimpin oleh Bapak Toni Himawan,ST. Lahan yang

digunakan untuk kegiatan usaha budidaya udang Vannamei merupakan tanah

berstatus hak milik (SHM No.29 atas nama Toni Himawan) seluas 12.526 m

2

,

rencana luas sarana usaha kegiatan budidaya udang ini adalah seluas 673,56 m

2

(5)

dengan rincian luas bangunan permanen 36 m

2

dan luas kolam budidaya udang 637,56 m

2

, dengan Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah Untuk Pembangunan Kolam Budidaya Udang No.053/184/KPPT8/2014 tanggal 01 Desember 2014 dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Lombok Utara, dan Ijin Mendirikan Bangunan No.177/KPPT/IMB/I.2015, tanggal 12 Januari 2015.

Rencana investasi usaha budidaya udang ini sebesar Rp.2.600.000.000,00 dengan pembagian untuk investasi pembangunan sarana dan prasarana sebesar Rp.1.120.000.000,00 dan sisanya sebesar Rp.1.480.000.000,00 digunakan untuk modal kerja operasional selama 1 (satu) masa pembibitan sampai panen. Sumber dana rencana investasi tersebut bersumber dari modal sendiri sebesar Rp.2.100.000.000,00 (80,77%) dan sisanya bersumber dari bank sebesar Rp.500.000.000,00 (19,23%) dengan beban bunga 14% pertahun, masa angsuran 4 tahun (angsuran pokok disetor pada akhir periode, angsuran bunga setiap periode).

Investasi dalam bentuk sarana dan prasarana usaha akan disusutkan selama 4 tahun, dengan metode garis lurus dan tanpa ada nilai residu. Rencana usaha budidaya udang ini dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan sebesar 16% pertahun. Adapun perincian investasi usaha budidaya udang ini dapat dijelaskan pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.1

Rencana Anggaran Biaya Investasi Bangunan

No Keterangan

Rencana Anggaran Biaya Investasi Unit Biaya/Unit (Rp) Total (Rp) 1. Pembuatan Kolam (luas 7,808 m

2

) 6 20.000.000 120.000.000

2. Plastik HDPE (luas 10,224m

2

) 10.000 20.000 200.000.000

3. Pompa Air Laut 10 inci 2 25.000.000 50.000.000

4. Kincir Tambak 1 Hp (Transmisi) 42 4.500.000 189.000.000

5. Pipa AW 6″ Air Laut + Central Drain 34 700.000 23.800.000

6. Kabel Jaringan NYY 3x2,5 + Lampu 40 2.000.000 80.000.000

7. Jaringan Listrik PLN 105 KVA & Ijin Jaringan 1 150.000.000 150.000.000

8. Genset 100 KVA (open/silent) 1 150.000.000 150.000.000

9. Peralatan :

- DO/pH/Thermo meter - Refraktometer - Jembatan Ancho

- Timbangan, Secchi Disc, Jala

1 1 24 1

21.200.000 4.000.000 500.000 3.000.000

21.200.000 4.000.000 12.000.000 3.000.000

10. Reboisasi dan Perlindungan Pantai 150 300.000 45.000.000

11. Infrastruktur Bangunan & Perabot 1 72.000.000 72.000.000

Total 1.120.000.000

Sumber : data primer di olah

Tabel 4.2

Rencana Anggaran Biaya Operasional

No Keterangan

Rencana Anggaran Biaya Operasional Satuan Biaya Satuan (Rp) Total (Rp)

1. Pembersihan Tambak 6 Petak 1.000.000 6.000.000

2. Biaya Pagar Plastik dan Senar Penghalau Burung

6 set 500.000 3.000.000

3. Biaya Benur/Bibit 1.561.600 ekor 50 78.080.000

4. Biaya Pakan 48.700 kg 11.500 560.050.000

(6)

5. Biaya Probiotik :

- Kapur, zeolit, kaptan, dan dolomit - Saponin

- Kaporit

- Cuprisulfat, nuvac, omega protein, super PS

- Bio solution, super NB, super Media - Vitamin C, pupuk, katul, dll.

10.000 kg 150 kg 1.520 kg 1 periode 1 periode 1 periode

1.000 4.100 27.000 16.000.000 10.250.000 10.000.000

10.000.000 630.000 41.040.000 16.000.000 10.250.000 10.000.000

6. Biaya Tenaga Kerja : - Direktur

- Manajer Lapangan

- Teknisi/Mekanik/Laboratorium Teknik

- Tenaga Pelaksana - Tenaga Keamanan

- Tenaga Harian (saat panen)

1 orang 1 orang 6 orang 12 orang 9 orang 10 orang

30.000.000 24.000.000 12.000.000 9.000.000 9.000.000 1.000.000

30.000.000 24.000.000 72.000.000 108.000.000 81.000.000 10.000.000

7. Biaya Konsumsi Karyawan 29 orang 1.500.000 43.500.000

8. Biaya Listrik (PLN) 1 periode 120.000.000 120.000.000

9. Biaya Solar 1 periode 120.000.000 120.000.000

10. Biaya Olie dan Pelumas lainnya 1 periode 60.000.000 60.000.000 11. Biaya Perbaikan Lahan dan Alat 1 periode 60.000.000 60.000.000

12. Biaya Lainnya 1 periode 16.450.000 16.450.000

Total 1.480.000.000

Sumber : data primer di olah

4.1.2 Analisis Kelayakan Finansial a. Estimasi Hasil Produksi

Penerimaan yang diperoleh dari usaha budidaya udang Vannamei berasal dari nilai produksi setiap size udang, dengan harga jual per kg : “Size 30 ekor/kilo Rp.98.000/kg, size 40 ekor/kilo Rp. 90.000/kg, size 50 ekor/kilo Rp. 78.000/kg, size 60 ekor/kilo Rp. 70.000/kg, dan size 70 ekor/kilo Rp.

68.000/kg”.(www.agromaret.com). “Jumlah produksi untuk setiap petakan tambak rata-rata sebesar 5.240 kg dalam 1 periode” (Diatin dan Kusumardany, 2010:80).

Dengan estimasi hasil produksi antara 75%-80% jadi total estimasi produksi untuk keseluruhan petakan tambak dapat dijelaskan sebagaimana pada Tabel 4.3 di bawah ini.

Tabel 4.3

Estimasi Hasil Produksi

No Size

Estimasi Hasil Produksi

Jumlah Produksi (Kg) Estimasi Harga Per Kg (Rp) Total (Rp)

1. 70 4.842 68.000,00 329.256.000,00

2. 60 4.842 70.000,00 338.940.000,00

3. 50 4.842 78.000,00 377.676.000,00

4. 40 4.842 90.000,00 435.780.000,00

5. 30 4.842 98.000,00 474.516.000,00

Total 24.210 1.956.168.000,00

Sumber : data sekunder di olah

b. Estimasi Perhitungan Laporan Rugi-Laba dan Cashflow

Berdasarkan estimasi hasil produksi dan biaya-biaya usaha budidaya udang

Vannamei tersebut di atas, maka dapat dijabarkan perhitungan laporan rugi-laba

selama 1 tahun, sebagaimana pada Tabel 4.4 di bawah ini.

(7)

Tabel 4.4

Estimasi Perhitungan Laporan Rugi-Laba dan Cashflow Usaha Budidaya Udang Vannamei oleh Mumbulsari Aquaculture

(ribuan rupiah)

No Keterangan Estimasi Perhitungan Rugi-Laba dan Casflow

Periode Nilai/ Prd Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

1. Hasil Produksi 2 panen 1.956.168 3.912.336 3.912.336 3.912.336 3.912.336 2. Biaya-Biaya :

By. Operasional By. Penyusutan

2 panen 1 tahun

1.480.000 280.000

2.960.000 280.000

2.960.000 280.000

2.960.000 280.000

2.960.000 280.000

Total Biaya 3.240.000 3.240.000 3.240.000 3.240.000

Laba Sebelum Bunga dan Pajak 672.336 672.336 672.336 672.336

Bunga 70.000 70.000 70.000 70.000

Laba Sebelum Pajak 602.336 602.336 602.336 602.336

Pajak 39.123 39.123 39.123 39.123

Laba Setealah Pajak 563.213 563.213 563.213 563.213

Penyusutan 280.000 280.000 280.000 280.000

Angsuran Pinjaman - - - - 500.000

Modal Kerja - - - 980.000

Cashflow 843.213 843.213 843.213 1.323.213

Sumber : data primer diolah

c. Hasil Perhitungan Accounting Rate of Retur (ARR), Paback Period (PP), Net Present Value (NVP), dan Internal Rate of Return (IRR).

Berdasarkan rumus (1), (2), (3), dan (4), maka :

Rata-rata EAT 563.213.000

ARR = --- x 100% = --- x 100% = 21,66%

Rata-rata Investasi 2.600.000.000 Payback Period =

Investasi : 2.600.000.000

Cashflow 1 : 843.213.000

1.756.787.000

Cashflow 2 : 843.213.000

913.574.000

Cashflow 3 : 843.213.000

70.361.000

Cashflow 4 : 1.323.213.000

Jadi Payback Period = 3 tahun + (70.361.000/1.323.213.000) x 1 tahun

= 3,05 tahun

Net Present Value dengan tingkat keuntungan 16%, maka Net Present Value sebagaimana pada Tabel 4.5 di bawah ini.

Tabel 4.5

Perhitungan Net Present Value r=16%

Tahun Cashflow Discount Factor R=16% Present Value of

Cashflow 1.

2.

3.

4.

843.123.000,00 843.123.000,00 843.123.000,00 1.323.213.000,00

0,862 0,743 0,641 0,572

726.849.606,00 626.507.259,00 540.499.533,00 756.877.836,00 Total Present Value of Cashflow

Present Value of Investment

2.650.734.234,00 2.600.000.000,00

Net Present Value 50.734.234,00

Sumber : data primer di olah

(8)

Nilai Internal Rate of Return dapat dihitung dengan mencari Net Present Value yang negatif, dengan menaikan tingkat discount rate dari 16% menjadi 17%, maka Net Present Value sebagaimana pada Tabel 4.6 di bawah ini.

Tabel 4.6

Perhitungan Net Present Value r=17%

Tahun Cashflow Discount Factor R=17% Present Value of

Cashflow 1.

2.

3.

4.

843.123.000,00 843.123.000,00 843.123.000,00 1.323.213.000,00

0,862 0,731 0,624 0,534

720.947.115,00 616.388.703,00 526.164.912,00 706.595.742,00 Total Present Value of Cashflow

Present Value of Investment

2.570.096.472,00 2.600.000.000,00

Net Present Value -29.903.528,00

Sumber : data primer di olah

NPV rr 50.734.234

IRR = rr + --- x (rt – rr) = 16% + --- x 1% = 16,63%

TPV rr - TPV rt 80.637.762 4.2 Pembahasan

Analisa kriteria investasi pada usaha budidaya udang Vannamei ini dapat di lihat pada hasil perhitungan Accounting Rate of Retur (ARR), Payback Period (PP), Net Present Value (NVP), dan Internal Rate of Return (IRR) di atas. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai ARR > tingkat keuntungan disyaratkan, dimana ARR yang diperoleh sebesar 21,66% sedangkan tingkat keuntungan disyaratkan sebesar 16% ini berarti rencana investasi menguntungkan dan layak untuk dijalankan.

Hasil analisis nilai PP < target pengembalian investasi, dimana PP yang diperoleh selama 3,05 tahun, sedangkan target pengembalian investasi yang diharapkan selama 4 tahun. Bila payback period lebih kecil dibandingkan target kembalinya investasi, ini berarti rencana pengembalian investasi lebih cepat pengembaliannya dan layak untuk dilanjutkan.

Hasil analisis nilai NPV adalah positif, dimana Total Present Value of Cashflownya sebesar Rp.2.650.734.234,00 dengan Present Value of Invesment sebesar Rp.2.600.000.000,00 jadi selisih nilai antara PV dari cashflow diperoleh nilai positif sebesar Rp.50.734.234,00 ini berarti rencana investasi layak untuk dilanjutkan.

Hasil analisis diperoleh nilai IRR > tingkat keuntungan disyaratkan, dimana IRR yang diperoleh sebesar 16,63% sedangkan tingkat keuntungan disyaratkan sebesar 16% ini berarti rencana investasi layak untuk dijalankan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai kelayakan finansial usaha budidaya udang Vannamei oleh Mumbulsari Aquaculture di Desa Mumbulsari, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, dengan menganalisis nilai Accounting Rate of Retur (ARR), Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), dan Internal Rate of Return (IRR) layak untuk dilaksanakan, dengan nilai ARR sebedar 21,66%, PP selama 3,05 tahun, NPV bernilai positif sebesar Rp.50.734.234,00 dan nilai IRR sebesar 16,63% di atas tingkat keuntungan disyaratkan.

5.2 Saran

(9)

Setelah menyimpulkan hasil dari penelitian ini, maka penulis dapat memberikan saran-saran yang bisa dijadikan bahan informasi sebagai landasan dalam melaksanakan kegiatan usaha dalam pengambilan kebijakan dan keputusan oleh Mumbulsari Aquaculture, sebagai berikut :

1. Diharapkan Mumbulsari Aquaculture dalam pemenuhan sumber dana investasi, harus mengupayakan sumber dananya lebih besar dalam bentuk modal sendiri dari pada modal pinjaman, dengan tujuan beban operasional bisa diminimalisir.

2. Kendati dalam penilaian kelayakan finansial usaha budidaya udang Vannamei oleh Mumbulsari Aquaculture layak untuk dilaksanakan, namun dalam operasionalnya harus memperhatikan faktor teknologi pengelolaan dan keamanan, sehingga apa yang sudah direncanakan dapat berjalan lancar.

DAFTAR PUSTAKA

Diatin, I dan Kusumawardany, U (2010), Analisis Kelayakan Finansial Perluasan Tambak Budidaya Udang Vaname Di Cantigi Indramayu, Jurnal Akuakultur Indonesia 9(1), 77-83, tersedia di : http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, http://www.djpb.kkb.go.id/

index.php/arsip/c/246/ Udang-Vaname-dan-Udang-Windu-Masih-Andalan- Ekspor-Indonesia/

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Utara (2010), Surat Rekomendasi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup, tanggal 10 Maret 2015.

Kasmir, Dr.,SE.,MM. dan Jakfar,SE.,MM (2012), Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Revisi, Jakarta : Prenada Media Group.

Sutrisno, Drs., MM. (2013), Manajemen Keuangan Teori Konsep & Aplikasi, Cetakan Kesembilan, Yogyakarta : Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII.

---, http://www.agromaret.com/jual/64312/jual - beli - udang-vannamei-hasil-

tambak- untuk-export

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang terjadi di wilayah RT 05 RW 06 Kelurahan Tanjung Rhu, Kecamatan Limapuluh, Kota Pekanbaru, panitia yang telah ditunjuk oleh Ketua RW 06 telah diberikan

Hasil analisis statistik untuk tanaman tomat pada tinggi tanaman umur 40 dan 80 HST, tidak berbeda nyata di setiap perlakuan baik tomat yang ditanam sistem tunggal maupun yang

Untuk dapat menyalurkan sinyal informasi melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) maka dilakukan dengan cara menggandengkan peralatan terminal ke kawat phasa dari

Hasil penelitian ini diperoleh rasa ikan pindang yang diberi perlakuan lengkuas pada konsentrasi di bawah 100 g/l sama dengan yang tidak diberi perlakuan,

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon supaya hidup rukun lagi sebagai suami istri yang baik dengan mediasi, akan tetapi

Elektroforegram hasil PCR sampel kode 798 menggunakan tiga pasang primer (inhA, rpoB, dan katG) dibandingkan dengan sampel kode K menggunakan empat pasang primer

Judul “PENGARUH ENVIRONMENTAL DISCLOSURE TERHADAP EARNING RESPONSE COEFFICIENT ( ERC) (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar Kimia dan Perusahaan

Untuk melihat apakah penerapan kebijakan office channeling tersebut telah meyebabkan adanya perubahan struktural terhadap peningkatan DPK pada periode penelitian, maka data