• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Work Family Conflict Pada Karyawati Yang Sudah Berkeluarga di PT. Astra Daihatsu Motor Jakarta Bagian Assembly Plant.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Work Family Conflict Pada Karyawati Yang Sudah Berkeluarga di PT. Astra Daihatsu Motor Jakarta Bagian Assembly Plant."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

ix

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui work family conflict pada karyawati yang sudah berkeluarga di PT. Astra Daihatsu Motor Jakarta – Assembly Plant. Penarikan sampel menggunakan metode purposive sampling, yang dilakukan selama 46 hari di PT. ADM Jakarta – Assembly Plant kepada 50 karyawati yang sudah berkeluarga.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner, berupa data utama mengenai enam dimensi work family conflict, yaitu time WIF, strain WIF, behavior WIF, time FIW, strain FIW, behavior FIW serta data penunjang mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi work family conflict, yaitu work domain dan family domain.

Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh bahwa sebanyak 52% karyawati yang sudah berkeluarga di PT. ADM Jakarta – Assembly Plant mengalami work family conflict yang tinggi. Sebanyak 58% karyawati yang sudah berkeluarga di PT. ADM Jakarta – Assembly Plant mengalami work family conflict pada arah family intervering with work (FIW). Sebanyak 86% karyawati yang sudah berkeluarga di PT. ADM Jakarta – Assembly Plant mengalami work family conflict pada dimensi strain FIW.

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagian besar karyawati yang sudah berkeluarga di PT ADM Jakarta – Assembly Plant mengalami work family conflict pada arah family interfering with work dan pada dimensi strain FIW.

(2)

x

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The purpose of this research is to know work family conflict on married women employees at PT. Astra Daihatsu Motor Jakarta - Assembly Plant. This research is using purposive sampling method, conducted over 46 days at PT. Astra Daihatsu Motor Jakarta - Assembly Plant with 50 married women employees.

The method used in this research is descriptive method. The measuring instrument are questionaires, the primary questionaire is about the six dimensions of work family conflict, which is time WIF, strain WIF, behavior WIF, time FIW, strain FIW, behavior FIW and supporting data on the factors that affect work family conflict, such as the work domain and the family domain.

Based on the data processing results, acquired that 52% respondents experiencing work family conflict is high. 58% respondents experiencing work family conflict in the direction of family intervering with work (FIW). 86% respondents experiencing work family conflict in the dimention on strain FIW.

The conclusion from this research is majority married women employees in PT ADM Jakarta - Assembly Plant work family conflict experienced in the direction of family interfering with work and the dimensions on strain FIW.

(3)

xi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Lembar Judul...i

Lembar Pengesahan...ii

Pernyataan Orisinalitas Laporan Penelitian...iii

Pernyataan Publikasi Laporan Penelitian...iv

Kata Pengantar ...v

Abstrak...ix

Abstract...x

Daftar Isi...xi

Daftar Tabel...xvi

Daftar Skema...xvii

Daftar Diagram...xviii

Daftar Lampiran...xix

Bab I : Pendahuluan 1. 1. Latar Belakang Masalah...1

1. 2. Identifikasi Masalah...11

1. 3. Maksud Dan Tujuan Penelitian 1. 3. 1. Maksud Penelitian...12

(4)

xii

Universitas Kristen Maranatha

1. 4. Kegunaan Penelitian

1. 4. 1. Kegunaan Teoritis…...12

1. 4. 2. Kegunaan Praktis...13

1. 5. Kerangka Pikir...13

1. 6. Asumsi Penelitian...23

Bab II : Tinjauan Pustaka 2. 1. Definisi Peran dan Konflik Peran...24

2. 2. Definisi Work Family Conflict...27

2. 2. 1. Bentuk Work Family Conflict...27

2. 2. 2. Sumber atau Penyebab Work Family Conflict...31

2. 2. 3. Dimensi Work Family Conflict...38

2. 2. 4. Dampak-Dampak Yang Ditimbulkan Work Family Conflict...39

Bab III : Metodologi Penelitian 3. 1. Rancangan Penelitian...44

3. 2. Bagan Rancangan Penelitian...45

3. 3. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional 3. 3. 1. Variabel Penelitian...45

(5)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

3. 4. Alat Ukur

3.4. 1. Alat Ukur Work Family Conflict...47

3. 4. 2. Prosedur Pengisian Kuesioner...49

3. 4. 3. Sistem Penilaian...50

3. 4. 4. Data Pribadi dan Data Penunjang...52

3. 4. 5. Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur 3. 4. 5. 1. Validitas Alat Ukur...52

3. 4. 5. 2. Reliabilitas Alat Ukur...54

3. 5. Populasi Dan Sampel Penelitian 3. 5. 1. Populasi Sasaran...56

3. 5. 2. Karakteristik Sampel...56

3. 5. 3. Teknik Penarikan Sampel...56

3. 6. Teknik Analisis...57

Bab IV : Hasil dan Pembahasan 4. 1. Gambaran Umum Responden 4. 1. 1. Gambaran Responden berdasarkan Usia...58

4. 1. 2. Gambaran Responden berdasarkan Level Posisi...59

4. 1. 3. Gambaran Responden berdasarkan Masa Kerja...60

4. 1. 4. Gambaran Responden berdasarkan Jam Kerja...60

4. 1. 5. Gambaran Responden berdasarkan Jumlah Anak...61

(6)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

4. 1. 7. Gambaran Responden berdasarkan Kepemilikan Pembantu

Rumah Tangga atau Pengasuh anak...62

4. 1. 8. Gambaran Responden berdasarkan Total Jumlah Jam Dalam Seminggu Untuk Mengasuh Anak Di Luar Jam Kerja...63

4. 1. 9. Gambaran Responden Berdasarkan Total Jumlah Jam Dalam Seminggu Untuk Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga (Seperti Mencuci, Membersihkan Rumah, Memperbaiki Rumah) Di Luar Jam Kerja...64

4. 2. Gambaran Hasil Penelitian 4. 2. 1.Gambaran Mengenai Work Family Conflict...65

4. 2. 2. Gambaran Mengenai Arah Work Family Conflict...66

4. 2. 3. Gambaran Mengenai Dimensi Work Family Conflict...67

4. 3. Pembahasan...68

Bab V : Kesimpulan dan Saran 5. 1. Kesimpulan...82

5. 2. Saran 5. 2. 1. Saran Teoretis...82

(7)

xv

Universitas Kristen Maranatha

(8)

xvi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1. Kisi-Kisi Alat Ukur...48

Tabel 3. 2. Skor Jawaban...50

Tabel 3. 3. Kriteria Validitas...53

Tabel 3. 4. Hasil Validitas Alat Ukur...53

Tabel 3. 5. Kriteria Reliabilitas...55

Tabel 3. 6. Hasil Reliabilitas Alat Ukur...55

Tabel 4. 1. Gambaran Responden berdasarkan Usia...58

Tabel 4. 2. Gambaran Responden Berdasarkan Level Posisi...59

Tabel 4. 3. Gambaran Responden Berdasarkan Masa Kerja...60

Tabel 4. 4. Gambaran Responden Berdasarkan Jam Kerja...60

Tabel 4. 5. Gambaran Responden Berdasarkan Jumlah Anak...61

Tabel 4. 6. Gambaran Responden Berdasarkan Usia Anak Terkecil...62

Tabel 4.7. Gambaran Responden Berdasarkan Kepemilikan Pembantu Rumah Tangga Atau Pengasuh Anak...62

Tabel 4.8. Gambaran Responden Berdasarkan Total Jumlah Jam Dalam Seminggu Untuk Mengasuh Anak Di Luar Jam Kerja...63

(9)

xvii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR SKEMA

(10)

xviii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR DIAGRAM

(11)

xix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Survei Awal

Lampiran 2 : Alat Ukur dan Data Penunjang Lampiran 3 : Hasil Skor Work Family Conflict

Lampiran 4 : Data Jawaban Responden pada Data Penunjang

(12)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada dewasa ini, laju peningkatan tenaga kerja di Indonesia sangat pesat. Peningkatan tenaga kerja hampir terjadi di seluruh kota – kota besar di Indonesia, salah satunya adalah kota Jakarta. Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah tenaga kerja di Indonesia pada Februari 2011 mencapai 119,4 juta orang atau bertambah sekitar 2,9 juta orang dibanding tenaga kerja Februari 2010 sebesar 116,5 juta orang. (http://www.kabarsaham.com/2011/bps-pengangguran-turun-jadi-812-juta.html)

Peningkatan tenaga kerja di Jakarta, pada bulan Februari 2011 terjadi peningkatan tenaga kerja sebesar 5,01 juta orang, naik sebesar 263,46 ribu orang dibanding keadaan Februari 2010. Peningkatan tenaga kerja terjadi pada tenaga kerja pria dan wanita. Tenaga kerja pria bertambah sebanyak 397,14 ribu orang yaitu dari 2.833,06 ribu orang pada tahun 2010 menjadi 3.230,20 ribu orang. Tenaga kerja wanita mengalami peningkatan sebanyak 187,73 ribu orang, yaitu dari 1.854,73 ribu orang pada tahun 2010 menjadi 2.042,40 ribu orang. (http://www.jakarta.go.id/jakv1/item/halaman/0/0/4154/1/6/2/113/3/6/4/113/5/285 /nid/4154)

(13)

2

Universitas Kristen Maranatha

kendaraan bermotor membuat sektor industri otomotif di Indonesia menjadi berkembang pesat, salah satunya di kota Jakarta. Jakarta merupakan kota yang menjadi pusat perekonomian Indonesia, sehingga banyak pembangunan perusahaan otomotif dipusatkan di kota Jakarta.

Maraknya perusahaan otomotif di Jakarta menjadi salah satu lapangan pekerjaan bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Salah satunya adalah PT. Astra Daihatsu Motor (PT. ADM). PT. ADM yang berbasis di Jakarta merupakan agen tunggal untuk suatu brand mobil terkemuka di Indonesia. PT. ADM memproduksi mobil dan komponennya. PT. ADM beroperasi sebagai anak perusahaan Daihatsu Motor Co Ltd. PT. ADM juga berfungsi sebagai dasar dalam grup Astra untuk semua produksi mobil compact dan melayani pasar ekspor. (http://www.astra.co.id/business.asp?id=1000078)

Bidang usaha PT. ADM adalah produsen dan agen tunggal kendaraan beroda empat (mobil). PT. ADM memiliki visi menjadi nomor 1 di pasar mobil compact di Indonesia dan sebagai basis utama produksi global untuk Grup

Daihatsu atau Toyota yang sama dengan standar kualitas pabrik Jepang. Selain visi, PT. ADM pun memiliki misi yaitu memproduksi mobil dengan nilai terbaik dan menyediakan layanan terkait yang penting untuk meningkatkan nilai stakeholders dan ramah lingkungan serta mengembangkan dan memberikan

inspirasi kepada karyawan untuk mencapai kinerja tingkat dunia.

(14)

3

Universitas Kristen Maranatha

tempat pembuatan engine pada kendaraan. Engine Plant merupakan tempat perakitan engine penggerak pada kendaraan. Stamping Plant merupakan tempat pembuatan body mobil dari bentuk panel biasa menjadi bentuk atau struktur body mobil yang sesuai dengan standard yang ditetapkan. Assembly Plant merupakan tempat perakitan kendaraan yang meliputi beberapa part yang secara pararel yang dikirim dari Casting Plant, Engine Plant dan Stamping Plant beserta beberapa supplier, yang dilakukan proses secara step by step berdasarkan standar kendaraan

dari Daihatsu Motor Co Ltd dan Toyota Motor Company. Dari keempat pabrik yang dimiliki oleh PT. ADM, pabrik Assembly Plant merupakan ujung tombak perusahaan karena dari hasil yang sudah dikerjakan oleh ketiga pabrik tersebut yang menentukan akurasi tentang keempat proses itu ditentukan dari hasil proses assembling. Assembly Plant pun melakukan pengetesan atas kelayakan mobil di

dalam maupun di luar negeri dan melakukan pengiriman mobil ke dalam maupun ke luar negeri. Berdasarkan gambaran diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di bagian Assembly Plant PT. ADM Jakarta.

PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant memerlukan sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya agar dapat mencapai target yang telah ditetapkan oleh PT. ADM Jakarta. Bidang kajian pada Assembly Plant terdiri dari trimming, chassis, final inspection assembling, dan quality gate. Seluruh bidang

(15)

4

Universitas Kristen Maranatha

berkeluarga. Karyawati yang sudah berkeluarga yaitu karyawati yang sudah menikah dan memiliki anak. Setiap karyawan PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant harus dapat bekerja dengan baik, agar visi dan misi yang menjadi tujuan

perusahaan dapat tercapai.

Peran pria dan wanita di PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant memiliki tuntutan kerja yang sama, yaitu dapat bekerja sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), selalu bekerja dengan menggunakan prinsip PDCA (Plan, Do, Check, Action), selalu berprinsip pada QCD (Quality, Cost, Delivery), selalu mengutamakan kepuasan pelanggan untuk mencapai kuantitas yang tinggi dengan kualitas yang baik, selalu melakukan perbaikan - perbaikan untuk kemajuan perusahan dan bekerja sesuai dengan job description masing – masing karyawan. Seluruh karyawan baik karyawan pria dan wanita diharapkan untuk dapat memenuhi tuntutan kerja dari perusahaan.

(16)

5

Universitas Kristen Maranatha

Karyawan pun diharapkan dapat bekerja sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Bekerja dari hari Senin sampai hari Jumat dan bekerja sesuai dengan shift. Untuk shift pagi dimulai pukul 07.15 sampai 16.00 dan untuk waktu lembur 1 sampai 4 jam yaitu dari pukul 16.00 sampai 20.00, sedangkan untuk shift malam mulai pukul 20.30 sampai 04.30 dan untuk waktu lembur 1 sampai 4 jam yaitu mulai pukul 04.30 sampai 07.00. Karyawan pun diharuskan untuk melakukan lembur pada hari Sabtu dan Minggu, jika ada pekerjaan yang harus segera diselesaikan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Manager HRD PT. ADM Jakarta menyatakan bahwa kondisi kerja pada tahun 2012 sedang melakukan proses produksi pada produk terbaru PT. ADM yaitu All New Avanza dan All New Xenia dengan berkapasitas berkala dan melakukan proses monitoring problem terhadap produk All New Avanza dan All New Xenia, baik dari segi produksi maupun marketing. Pada saat ini PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant dalam setiap harinya memproduksi All New Avanza dan All New Xenia sebanyak kurang lebih 400 buah serta sedang melakukan persiapan produksi massal produk terbaru PT. ADM yaitu Agla dan Ayla juga melakukan monitoring problem terhadap produk yang akan dirilis sebelum dipasarkan. Aktivitas tersebut dilakukan oleh seluruh karyawan PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant dengan melakukan perbaikan perbaikan pada setiap problem yang terjadi agar tidak ada problem yang

(17)

6

Universitas Kristen Maranatha

bagian Assembly Plant dituntut agar dapat berperan aktif dalam proses produksi produk terbaru dari PT. ADM Jakarta tersebut.

Karyawan yang tidak dapat memenuhi tuntutan perusahaan, biasanya terjadi karena masalah yang terjadi karena human error misalnya bekerja yang tidak sesuai dengan Standart Operasional Prosedur (SOP), kondisi dari karyawan itu kurang sehat, kondisi karyawan yang merasa jenuh dengan pekerjaan, dan ketidakcocokan dengan kebijakan atasan. Adapun alasan lain yaitu adanya masalah pribadi misalnya masalah dalam keluarga. Masalah dalam keluarga dapat memberikan dampak bagi pekerjaan misalnya tidak dapat berkonsentrasi dalam melakukan pekerjaan sehingga performance kerja menjadi tidak maksimal, mempengaruhi atau menghambat proses – proses yang akan dilakukan oleh divisi lain yang berhubungan dengan pekerjaan karyawan tersebut dan karyawan tersebut dapat sampai tidak masuk kerja atau absent kerja karena adanya masalah dalam keluarga karyawan tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Manager Divisi Quality Assurance, Departeman Audit Project & Preparation PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant menyatakan bahwa tingkat absent kerja pada karyawan PT. ADM Jakarta

(18)

7

Universitas Kristen Maranatha

keluarga pada karyawan sangat mempengaruhi kinerja karyawan tersebut, hal ini lebih terlihat pada hasil kinerja karyawati yang sudah berkeluarga. Karyawati yang sudah berkeluarga tidak dapat bekerja dengan baik dan pekerjaan yang biasanya dapat diselesaikan menjadi tidak dapat diselesaikan dengan baik, akibatnya karyawati yang sudah berkeluarga tersebut dituntut harus dapat menyelesaikan pekerjaannya dan pulang akan terlambat yang mengakibatkan aktivitas dengan keluarga menjadi berkurang.

Dengan adanya masalah tersebut dapat mengakibatkan karyawati yang sudah berkeluarga tidak masuk kerja atau absent kerja yang tinggi. Ketidakhadiran karyawati yang sudah berkeluarga dapat mempengaruhi dan menghambat proses produksi serta proses – proses lain yang terkait dengan pekerjaan misalnya ekspor kendaraan karena proses tersebut merupakan serangkaian prosedur yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

Karyawati yang sudah berkeluarga yang memiliki dua peran, yaitu di pekerjaan dan peran di keluarga, mereka dituntut harus dapat menunjukkan performance kerja yang baik. Walaupun mereka memiliki dua peran dalam

hidupnya, mereka harus dapat profesional dalam menjalankan kedua peran tersebut. Jika mereka tidak dapat menyeimbangkan antara tuntutan peran di pekerjaan dan keluarga, mereka pun mengalami konflik antar peran (interrole conflict) yaitu seseorang yang menjalani dua peran atau lebih secara bersamaan

(19)

8

Universitas Kristen Maranatha

Konflik antar peran tersebut dapat mengakibatkan suatu konflik antara pekerjaan dan keluarga atau disebut dengan work family conflict. Work family conflict adalah sebuah bentuk interrole conflict dimana tekanan peran yang

berasal dari pekerjaan dan keluarga saling mengalami ketidakcocokan dalam beberapa karakter. Dengan demikian, partisipasi untuk berperan dalam pekerjaan (keluarga) menjadi lebih sulit dengan adanya partisipasi untuk berperan di dalam keluarga (pekerjaan). (Khan et al. dalam Greenhaus dan Beutell (1985)).

Work family conflict dapat terjadi karena tuntutan peran di pekerjaan

mempengaruhi pemenuhan tuntutan peran di keluarga atau tuntutan peran di keluarga mempengaruhi pemenuhan tuntutan peran di pekerjaan. Tuntutan peran di pekerjaan seperti waktu kerja yang padat, tidak teratur, perjalanan kerja yang padat, pekerjaan yang berlebihan dan bentuk-bentuk lain dari stress kerja, adanya konflik interpersonal di tempat kerja, career transition, serta supervisor atau organisasi yang tidak mendukung. Tuntutan peran di pekerjaan mempengaruhi pemenuhan tuntutan peran di keluarga memiliki dampak yaitu individu tidak dapat memenuhi tuntutan perannya di keluarga karena tuntutan pekerjaan, misalnya istri yang bekerja dengan waktu yang relatif panjang dan ditambah waktu lembur yang mengakibatkan ia pulang malam tidak dapat mendampingi anak ketika belajar dan menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga. (Greenhaus, 1985)

(20)

9

Universitas Kristen Maranatha

mendukung. Tuntutan peran di keluarga mempengaruhi pemenuhan tuntutan peran di pekerjaan memiliki dampak yaitu individu tidak dapat memenuhi tuntutan peran di pekerjaan karena tuntutan keluarga, misalnya istri yang harus menjaga anak yang sedang sakit mengakibatkan istri tidak masuk kerja dan pekerjaan tidak dapat diselesaikan. (Greenhaus, 1985). Istri yang bekerja akan mengalami work family conflict, karena mereka harus menjalankan dua peran bersamaan. Work family conflict pun dapat terjadi pada karyawati yang sudah berkeluarga di PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant.

(21)

10

Universitas Kristen Maranatha

menyebabkan mereka tidak memiliki kesempatan untuk menjalankan perannya sebagai ibu.

Sebanyak 26,7% atau 4 orang menyatakan bahwa mereka mengalami konflik kerena kelelahan pada perannya di keluarga yang mempengaruhi perannya di pekerjaan. Jika terdapat masalah dalam keluarga, mereka akan meninggalkan pekerjaan dan menyelesaikan permasalahan di keluarga sehingga menyebabkan pekerjaan terhambat dan waktu untuk pekerjaan pun tidak ada. Jika anak sakit dan ia sedang bekerja, ia cenderung tidak akan konsentrasi dalam melakukan pekerjaan, pekerjaan yang biasanya dapat diselesaikan menjadi tidak dapat diselesaikan atau membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengerjakan pekerjaan tersebut karena sudah kelelahan dalam menjaga anak, sehingga hal tersebut membuatnya mendelegasikan pekerjaannya kepada rekan kerjanya dan segera pulang untuk menemui anak.

Sebanyak 20% atau 3 orang menyatakan bahwa mereka mengalami konflik pada area waktu pada perannya di keluarga yang mempengaruhi perannya di pekerjaan. Mereka sering terlambat datang ke kantor karena sebelum berangkat ke kantor mereka harus mengantarkan anak ke rumah orangtua, karena tidak ada pengasuh yang mengasuh anaknya di rumah. Hal ini sangat memberikan dampak pada pekerjaannya,

(22)

11

Universitas Kristen Maranatha

ditambah dengan lembur, sesampainya di rumah mereka sudah kelelahan karena pekerjaan. Sehingga mereka tidak dapat menjalankan perannya sebagai istri atau pun ibu. Mereka tidak dapat menemani anak untuk mengerjakan PR, memantau perkembangan anak, dan sharing bersama suami mengenai anak sangat jarang dilakukan.

Sedangkan 6,7% atau 1 orang menyatakan bahwa mereka mengalami konflik pada area perilaku yang mempengaruhi perannya di keluarga. Perilaku yang mereka terapkan di pekerjaan, terkadang mereka terapkan di keluarga sehingga menyebabkan suami dan anak protes pada perilaku istri atau ibu yang seharusnya diterapkan di pekerjaan, sehingga terkadang terjadi keributan antara ia dengan suami.

Dari uraian diatas terlihat bahwa terdapat perbedaan konflik yang terjadi pada karyawati yang sudah berkeluarga di PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant. Perbedaan konflik inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan suatu

penelitian mengenai work family conflict pada karyawati yang sudah berkeluarga di PT. Astra Daihatsu Motor Jakarta bagian Assembly Plant.

1.2. Identikasi Masalah

(23)

12

Universitas Kristen Maranatha

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian :

Penelitian ini memiliki maksud untuk memperoleh gambaran mengenai dimensi work family conflict yang dominan pada karyawati yang sudah berkeluarga di PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant.

1.3.2. Tujuan penelitian :

Penelitian ini memiliki tujuan untuk memperoleh gambaran yang dominan mengenai work family conflict pada karyawati yang sudah berkeluarga di PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant, yang muncul berupa dimensi – dimensi dari work family conflict.

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Teoritis :

1. Menjadi bahan masukan bagi ilmu Psikologi khususnya dalam bidang Psikologi Industri dan Organisasi juga Psikologi Keluarga mengenai work family conflict pada karyawati yang sudah berkeluarga di PT. ADM

Jakarta bagian Assembly Plant.

(24)

13

Universitas Kristen Maranatha

1.4.2. Kegunaan Praktis :

1. Memberikan informasi kepada karyawati yang sudah berkeluarga di PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant mengenai konflik yang dialami pada perannya sebagai pekerja dan sebagai istri, sehingga senantiasa dapat mengantisipasi masalah – masalah yang akan timbul yang diakibatkan karena work family conflict.

2. Memberikan informasi kepada perusahaan bahwa work family conflict dapat menjadi salah satu faktor yang dapat membuat karyawan tidak memiliki performance bekerja dengan baik.

1.5. Kerangka Pikir

Pada struktur keluarga tradisional yang memiliki pembagian tugas yang jelas antara suami dan istri. Suami bekerja di luar rumah untuk memperoleh pendapatan untuk keluarga dan istri bekerja di rumah mengurusi anak, rumah tangga dan juga keluarga. Sejalan dengan tugas perkembangannya dan kesempatan menempuh pendidikan dan bekerja terbuka bagi wanita. Saat ini makin banyak wanita yang bekerja di berbagai bidang dan memiliki karir tersendiri. Dengan demikian struktur keluarga tradisional mulai mengalami pergeseran.

(25)

14

Universitas Kristen Maranatha

aktualisasi diri di masyarakat sejalan dengan ilmu pengetahuan yang telah mereka peroleh di bangku pendidikan. Kesempatan untuk bekerja dan memiliki jenjang karir pun terbuka untuk wanita sehingga membuat istri pun berjuang untuk memperoleh pekerjaan sesuai dengan bidang kajian ketika di bangku pendidikan.

Kesempatan bekerja bagi wanita hampir terjadi pada seluruh sektor, salah satu yang menjadi minat wanita yaitu sektor industri otomotif. Jenis pekerjaan yang identik dengan pekerjaan pria tetap membuat wanita antusias untuk mendapatkan pekerjaan di bidang industri otomotif. Perusahaan yang memberikan kesempatan untuk wanita untuk bekerja adalah PT. Astra Daihastu Motor. PT. ADM yang beroperasi di Jakarta yang memiliki 4 macam pabrik, yaitu Casting Plant, Engine Plant, Stamping Plant, dan Assembly Plant. Salah satu pabrik yang

menjadi ujung tombak PT. ADM yaitu Assembly Plant. Assembly Plant merupakan tempat perakitan kendaraan (mobil) yang dilakukan beberapa tahap yaitu trimming, chassis, final inspection assembling, dan quality gate. Assembly Plant pun menjadi pabrik yang memiliki aktivitas paling banyak jika

dibandingkan dengan ketiga pabrik lainnya, karena Assembly Plant tidak hanya melakukan perakitan kendaraan, Assembly Plant pun melakukan pengetesan atas kelayakan mobil di dalam maupun di luar negeri, ekspor kendaraan ke luar negeri, dan menjadi ujung dari serangkaian proses pembuatan mobil.

(26)

15

Universitas Kristen Maranatha

memberikan kesempatan bagi wanita yang ingin bekerja dan memiliki kompetensi yang dapat disamakan dengan pria. PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant pun tidak membatasi hanya pada wanita single yang ingin bekerja tetapi PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant pun memberikan kesempatan bagi para wanita yang sudah berkeluarga yang ingin bekerja di PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant. PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant tidak membeda – bedakan seluruh karyawannya, seluruh karyawan harus dapat memiliki performance kerja yang baik.

PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant memiliki visi dan misi, untuk mencapai visi dan misi tersebut, seluruh karyawan dituntut untuk dapat memiliki performance kerja yang baik. Namun pada kenyataannya, karyawan tidak selalu

dapat bekerja sesuai dengan tuntutan perusahaan. Karyawan sering melakukan absent kerja, hal ini sering terjadi pada karyawati yang sudah berkeluarga.

(27)

16

Universitas Kristen Maranatha

dan perannya sebagai keluarga mengakibatkan karyawati yang sudah berkeluarga mengalami konflik pada perannya atau disebut interrole conflict.

Khan et al dalam Greenhause & Beutell, (1985) mendefinisikan interrole conflict sebagai munculnya dua atau lebih tekanan dari peran berbeda secara

bersamaan, yang mengakibatkan pemenuhan tuntutan dari peran yang satu menjadi lebih sulit karena juga memenuhi tuntutan peran yang lain. Pada karyawati yang sudah berkeluarga di PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant memiliki dua peran, yaitu peran sebagai karyawan dan peran sebagai istri juga ibu. Pada peran sebagai seorang karyawan yang menuntut ia bekerja di luar rumah dari pagi hingga sore hari, namun perannya sebagai istri juga ibu menuntut ia untuk berada di rumah.

Interrole conflict yang dialami oleh karyawati yang sudah berkeluarga di

PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant yaitu dalam pemenuhan tuntutan dari perannya sebagai pekerja menghambat pemenuhan tuntutan dari perannya sebagai istri atau pemenuhan tuntutan dari perannya sebagai istri menghambat pemenuhan tuntutan dari perannya sebagai pekerja. Hal ini dapat menyebabkan work family conflict.

Menurut Khan et al. dalam Greenhaus dan Beutell (1985), work family conflict adalah sebuah bentuk interrole conflict dimana tekanan peran yang

(28)

17

Universitas Kristen Maranatha

Sumber atau penyebab work family conflict dapat terjadi karena tekanan – tekanan dari lingkup atau area kerja adalah waktu kerja yang padat, tidak teratur, perjalanan kerja yang padat, pekerjaan yang berlebihan dan bentuk-bentuk lain dari stress kerja, adanya konflik interpersonal di tempat kerja, career transition, serta supervisor atau organisasi yang tidak mendukung. Tekanan – tekanan lingkup atau area keluarga adalah kehadiran anak, masih mempunyai tanggungjawab utama pada anak usia balita dan remaja, mempunyai konflik dengan anggota keluarga dan keberadaan anggota keluarga yang tidak mendukung. (Greenhaus, 1985)

Menurut Gutek et al (dalam Carlson 2000) work family conflict dapat muncul dalam dua arah yaitu konflik dari pekerjaan yang mempengaruhi kehidupan keluarga (WIF: Work Interfering with Family) dan konflik dari keluarga yang mempengaruhi pekerjaan (FIW: Family Interfering with Work).

Work family conflict memiliki tiga bentuk, yaitu time based conflict, strain

based conflict dan behavior based conflict. Time based conflict berkaitan dengan

tuntutan waktu pada satu peran menghambat pemenuhan waktu pada peran yang lain. Strain based conflict berkaitan dengan kelelahan dalam satu peran menghambat pemenuhan tuntutan peran yang lain. Behavior based conflict berkaitan dengan tuntutan pola perilaku pada satu peran tidak sesuai dengan tuntutan pola perilaku pada peran yang lain.

Jika dikombinasikan antara tiga bentuk work family conflict, yaitu time, strain, dan behavior dengan dua arah work family conflict, yaitu work interfaring

(29)

18

Universitas Kristen Maranatha

enam kombinasi work family conflict yaitu, time based WIF, strain based WIF, behavior based WIF, time based FIW, strain based FIW, dan behavior based

FIW. Setiap individu memiliki konflik yang berbeda – beda yang dialaminya, begitu pula dengan karyawati yang sudah berkeluarga di PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant memiliki konflik yang berbeda - beda.

Time based WIF berkaitan dengan tuntutan waktu pada peran sebagai

pekerja menghambat pemenuhan waktu pada peran dalam keluarga. Pada karyawati yang sudah berkeluarga di PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant yang mengalami time based WIF tidak dapat memenuhi tuntutan waktu pada perannya sebagai istri juga ibu karena waktu yang ia miliki ia habiskan untuk pemenuhan tuntutan perannya sebagai karyawan PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant. Tuntutan perannya sebagai karyawan PT. ADM Jakarta bagian

Assembly Plant yang menuntut karyawannya untuk dapat bekerja selama 8 jam

dan ditambah waktu lembur sehingga waktu untuk mengurus anak dan rumah tangga menjadi berkurang atau mungkin tidak dapat memenuhi tuntutan perannya sebagai istri dan juga ibu.

Strain based WIF berkaitan dengan kelelahan dalam peran sebagai pekerja

(30)

19

Universitas Kristen Maranatha

sudah lelah karena memenuhi tuntutannya sebagai pekerja. Sesampainya di rumah, karyawan tersebut membutuhkan istirahat sehingga tuntutannya sebagai istri juga ibu tidak dapat terpenuhi, seperti membimbing anak belajar dan mengasuh anak.

Behavior based WIF berkaitan dengan tuntutan pola perilaku pada peran

sebagai pekerja tidak sesuai dengan tuntutan pola perilaku pada peran dalam keluarga. Pada karyawati yang sudah berkeluarga di PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant yang mengalami behavior based WIF tidak dapat memenuhi

tuntutan pola perilaku pada peran sebagai istri juga ibu karena terdapatnya ketidaksesuai tuntutan pola perilaku pada perannya sebagai karyawan PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant. Karyawati yang sudah berkeluarga di PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant yang memiliki jabatan tertentu, misalnya seorang manager yang dituntut untuk dapat memiliki sikap sebagai seorang leader. Karyawati tersebut menerapkan sikap seorang leader tersebut di rumah, sedangkan suami dan anak menuntutnya untuk dapat menjadi seorang istri dan ibu yang lemah lembut. Sehingga terdapat ketidaksesuaian antara tuntutan pola perilaku di pekerjaan dan di keluarga.

Time based FIW berkaitan dengan tuntutan waktu pada peran dalam

(31)

20

Universitas Kristen Maranatha

juga ibu. Jika anak dari karyawati yang sudah berkeluarga di PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant sedang sakit dapat membuat karyawati tersebut tidak masuk kerja, absent atau datang terlambat hal ini dapat membuat tuntutan waktu yang harus dipenuhi pada perannya sebagai seorang pekerja tidak dapat terpenuhi karena karyawan tersebut harus menemani anaknya yang sedang sakit.

Strain based FIW berkaitan dengan kelelahan dalam peran di keluarga

yang menghambat pemenuhan tuntutan peran sebagai pekerja. Pada karyawati yang sudah berkeluarga di PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant yang mengalami strain based FIW tidak dapat memenuhi tuntutan peran sebagai karyawan PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant karena ia telah kelelahan dalam memenuhi peran sebagai istri juga ibu. Ketika anak dari karyawati yang sudah berkeluarga di PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant sakit dan harus menjaga anak, karyawan tersebut tidak dapat berkonsentrasi bekerja dikarenakan karyawati tersebut sudah merasa kelelahan karena telah menjalankan perannya sebagai ibu.

Behavior based FIW berkaitan dengan tuntutan pola perilaku pada peran

dalam keluarga tidak sesuai dengan tuntutan pola perilaku pada peran sebagai pekerja. Pada karyawati yang sudah berkeluarga di PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant yang mengalami behavior based FIW tidak dapat memenuhi

tuntutan pola perilaku pada peran sebagai karyawan PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant karena terdapatnya ketidaksesuai tuntutan pola perilaku pada

(32)

21

Universitas Kristen Maranatha

sebagai ibu, karyawan tersebut memiliki sikap yang lemah lembut, sedangkan pada perannya sebagai seorang pekerja yang diharuskan memiliki sikap yang tegas kepada bawahan. Ia tidak dapat memenuhi tuntutan pola perilaku pada perannya sebagai pekerja, karena kebiasaaan pola perilaku di keluarga yang lemah lembut.

Work family conflict dapat memberikan dampak baik pada lingkup atau

(33)

22

Universitas Kristen Maranatha

Skema 1.1 Kerangka Pikir

Karyawatu wanita yang sudah berkeluarga di PT. Astra Daihatsu Motor Jakarta bagian Assembly Plant

Work Family Conflict (WFC)

Work Interfering with Family (WIF)

Family Interfering with Work (FIW)

Time Based - WIF

Strain Based - WIF

Behavior Based - WIF

Time Based - FIW

Strain Based - FIW

Behavior Based - FIW

Work Domain :

Waktu kerja yang padat Waktu kerja yang tidak teratur Target kerja yang tinggi Pekerjaan yang berlebihan

Family Domain : Kehadiran anak

Memiliki tanggungjawab pada anak

(34)

23

Universitas Kristen Maranatha

1.6. Asumsi Penelitian

1. Work family conflict dapat terjadi pada arah Work Interfering with Family (WIF) yaitu konflik dari pekerjaan yang mempengaruhi kehidupan keluarga atau Family Interfering with Work (FIW) yaitu konflik dari keluarga yang mempengaruhi pekerjaan.

2. Work Interfering with Family (WIF) dapat terjadi karena Waktu kerja yang padat, waktu kerja yang tidak teratur, target kerja yang tinggi, pekerjaan yang berlebihan.

3. Family Interfering with Work (FIW) dapat terjadi karena kehadiran anak, memiliki tanggungjawab pada anak usia balita, mempunyai konflik dengan anggota keluarga, waktu mengerjakan pekerjaan rumah yang padat.

4. Work family conflict pun dapat terjadi dalam tiga bentuk, yaitu time based conflict, strain based conflict, dan behavior based conflict.

5. Work family conflict pada karyawati yang sudah berkeluarga di PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant dilihat dari kombinasi antara arah work family conflict dengan bentuk work family conflict yang akan

menghasilkan enam dimensi work family conflict, yaitu time based WIF, time based FIW, strain based WIF, strain based FIW, behavior based

WIF, dan behavior based FIW.

(35)

82

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan hasil, dapat ditarik beberapa kesimpulan work family conflict pada karyawati yang sudah berkeluarga di PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant, yaitu :

1. Sebagian karyawati yang sudah berkeluarga di PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant mengalami work family conflict yang kuat.

2. Arah dari work family conflict yang dominan dialami oleh karyawati yang sudah berkeluarga di PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant adalah family intervering work.

3. Dimensi dari work family conflict yang dominan dialami oleh karyawati yang sudah berkeluarga di PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant adalah strain based family intervering work.

5.2. Saran

5.2.1. Saran Teoritis

(36)

83

Universitas Kristen Maranatha

2. Untuk penelitian selanjutnya, dapat dipertimbangkan untuk memilih responden yang lebih homogen, seperti posisi kerja tertentu agar dapat melihat work family conflict pada responden yang hampir sama.

3. Melakukan perbaikan pada kuesioner bagian identitas mengenai usia anak, masa kerja, lama pernikahan dengan mengubah pilihan, yaitu < 5 tahun dan ≥ 5 tahun.

5.2.2. Saran Praktis

Untuk mengantisipasi masalah yang akan timbul karena work family conflict, maka disarankan kepada karyawati yang sudah berkeluarga di PT. ADM

Jakarta bagian Assembly Plant untuk memilih alternatif penyelesaian misalnya : 1. Pada dimensi strain FIW, time FIW strain WIF dan time WIF, seperti lebih

mengefektifkan waktu kerja sehingga dapat mengurangi waktu lembur kerja yang dapat membuat kelelahan di pekerjaan dan membuat mereka menghabiskan waktu untuk menjalankan sebagai perannya sebagai karyawati PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant sehingga ketika harus berperan dalam keluarga sudah merasa kelelahan dan tidak memiliki waktu untuk menjalankan perannya di keluarga.

(37)

84

Universitas Kristen Maranatha

3. Pada dimensi behavior WIF, seperti memilah pola perilaku yang diharapkan oleh keluarga, tidak menerapkan pola perilaku yang dituntutkan sebagai karyawati PT. ADM Jakarta bagian Assembly Plant sehingga dapat menerapkan pola perilaku yang sesuai dengan tuntutan keluarga.

Untuk mengantisipasi masalah yang akan timbul karena work family conflict, maka disarankan kepada perusahaan untuk melakukan upaya-upaya

dalam hal :

(38)

85

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Carlson, Dawn S., K. Michele Kacmar, Larry J. Williams. 2000. Construction and Initial Validation of a Multidimensional Measure of Work–Family Conflict. Journal of Vocational Behavior 56, 249–276.

Christine W.S., Megawati Oktorina, Indah Mula. 2009. Pengaruh Konflik Pekerjaan dan Konflik Keluarga Terhadap Kinerja dengan Konflik Pekerjaan Keluarga Sebagai Intervening Variabel. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

Faradina A. F., Fajrianthi. 2012. Konflik Pekerjaan – Keluarga dan Coping pada Single Mother. Jurnal Psikologi Industri Organisasi Vol 1 No. 2 Halaman 94-101, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya.

Greenhaus, Jeffrey. H., Nicholas J. Beutell. 1985. Sources of Conflict Between Workand Family Roles. Journal The Academy of Management Review, Vol. 10, No. 1, PP 76-88.

(39)

86

Universitas Kristen Maranatha

Korabik, Karen., Donna S Lero, Denise L. Whitehead. 2008. Handbook Of Work - Family Integration. Canada : Academic Press.

Mufida, Alia. 2008. Hubungan Antara Work Family Conflict Dengan Psychology Well Being Pada Ibu Yang Bekerja. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas

Indonesia.

Murtiningrum, Afina. 2005. Analisis Pengaruh Konflik Pekerjaan-Keluarga Terhadap Stress Kerja Dengan Dukungan Sosial Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada Guru Kelas 3 SMP Negeri Di Kabupaten Kendal). Tesis Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang.

Rantika. Renny, Sunjoyo. 2011. Pengaruh Konflik Kerja-Keluarga Terhadap Komitmen

Organisasional Yang Dimediasi Oleh Kepuasan Kerja Pada Profesi Perawat Di

Rumah Sakit Umum Daerah (Rsud) Dr. Moewardi Surakarta. Jurnal Manajemen

Teori dan Terapan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

(40)

87

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR RUJUKAN

http://www.astra.co.id/business.asp?id=1000078 diakses 6 Desember 2011 http://astradaihatsumotor.waytodeal.com/about diakses 6 Desember 2011

http://daihatsu.astra.co.id/?mod=pages&opt=value-proposition diakses 6 Desember 2011

http://inseparfoundation.wordpress.com/struktur-hubungan-keluarga/ diakses 12 Januari 2012

http://www.jakarta.go.id/jakv1/item/halaman/0/0/4154/1/6/2/113/3/6/4/113/5/285/ ni/4154 diakses 6 Desember 2011

http://www.kabarsaham.com/2011/bps-pengangguran-turun-jadi-812-juta.html diakses 6 Desember 2011

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui proses pembelajaran siswa dengan menggunakan metode role playing pada konsep sejarah di SDN Cipete 1 Kecamatan Curug Kota

Arikunto, Suharsini, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006).. Asrori, “Akuntansi Syariah Bidang Baru Studi Akuntansi Dalam

Adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,sehubungan dengan penelitian skripsi berjudul : &#34;Dampak Aplikasi Sistem

Sri Rohmawati, (2013) Peran Instruktur dalam Menumbuhkan Motivasi Warga Belajar Pada Pelatihan Kewirausahaan (Studi Deskriptif Pada Warga Belajar Paket C di

[r]

Finally, the writer hopes this Observation Report can benefit to the writer, academic environment, and the readers.. The writer realizes that this

Data yang diperoleh berupa laporan keuangan perusahaan perbankan go public di Bursa Efek Jakarta untuk tahun buku 2001, 2002, dan 2003 dari Indonesian Capital Market

signifikan kecerdasan emosional ditinjau dari jenis kelamin pada siswa kelas X SMA. Negeri 3 Salatiga dengan nilai signifikansi 0,187 (p