• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES PENANAMAN NILAI-NILAI BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA DALAM UPACARA ADAT SEREN TAUN : Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROSES PENANAMAN NILAI-NILAI BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA DALAM UPACARA ADAT SEREN TAUN : Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPIPS: 1707 / UN. 40.2.2 / PL /2013

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PROSES PENANAMAN NILAI-NILAI BUDAYA DAN

KARAKTER BANGSA DALAM UPACARA ADAT SEREN

TAUN

(Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh Desi Fujiastuti

0901503

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(2)

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2013

PROSES PENANAMAN NILAI-NILAI BUDAYA DAN KARAKTER

BANGSA DALAM UPACARA ADAT SEREN TAUN

(Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Oleh

DESI FUJIASTUTI

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© DESI FUJIASTUTI 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DESI FUJIASTUTI

PROSES PENANAMAN NILAI-NILAI BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA DALAM UPACARA ADAT SEREN TAUN

(Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Dasim Budimansyah, M.Si NIP. 19620316 198803 1 003

Pembimbing II

Prof. Dr. Endang Sumantri, M.Ed NIP. 19410715 196703 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

(4)

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

DESI FUJIASTUTI (0901503), “PROSES PENANAMAN NILAI-NILAI

BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA DALAM UPACARA ADAT SEREN

TAUN” (Studi Kasus Pada Masyarakat Kecamatan Cigugur Kuningan) yang

(5)

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

(6)

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN

ABSTRAK……… ... i

KATA PENGANTAR………..... ii

UCAPAN TERIMA KASIH……… iii

DAFTAR ISI……… vii

DAFTAR TABEL……… . x

DAFTAR GAMBAR……….. xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian………... .. 1

B. Rumusan Masalah……… ... 5

C. Tujuan Penelitian………. . 6

1. Tujuan Umum………... .. 6

2. Tujuan Khusus……….. .. 6

D. Metode Penelitian Dan Teknik Pengumpulan Data ………... 6

E. Manfaat Penelitian……….. .. 7

1. Secara Teoritis……… . 7

2. Secara Praktis………. . 8

F. Definisi Operasional ……….. 8

G. Struktur Organisasi Skripsi………... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Kebudayaan………... ... 11

1. Hakikat Kebudayaan……… ... 11

(7)

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Sifat-Sifat Budaya……… ... 17

4. Fungsi Kebudayaan Bagi Masyarakat……… . 18

B. Kajian Tentang Nilai-Nilai Budaya………. . 19

1. Hakikat Nilai Budaya ………... 19

2. Fungsi Nilai Budaya……….. 23

C. Kajian Tentang Karakter Bangsa……… ... 24

1. Hakikat Karakter……….... ... 24

2. Konsep Karakter Bangsa……….. ... 28

D. Kajian Tentang Upacara Adat Seren Taun .………... 32

1. Konsep Upacara Adat……… ... 32

2. Konsep Seren Taun……….. ... 34

3. Ritual Upacara ……… ... 36

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian……… ... 38

B. Pendekatan dan Metode Penelitian……….. . 38

C. Definisi Konseptual……… 41

D. Instrumen Penelitian……….. 43

E. Teknik Pengumpulan Data……….. ... 44

1. Observasi …………..……… 44

2. Wawancara……… 45

3. Studi Literatur……… 46

4. Studi Dokumentasi ……… 46

5. Catatan Penelitian ………. 47

F. Teknik Analisis Data………. .... 47

G. Subjek Penelitian….……… 49

H. Validitas dan Realibilitas ……… 49

(8)

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum ………... .. 53

1. Sejarah Kuningan ………. 53

2. Upacara Adat Seren Taun ………. 60

1) Sejarah Seren Taun ………. 74

2) Ritual Upacara ………. 62

B. Deskripsi Hasil Penelitian ……… 69

1. Nilai-nilai yang terkadung dalam Seren Taun ………... 86

2. Partisipasi dan kontribusi masyarakat ……… 71

3. Kendala dan usaha dalam mempertahankan Seren Taun ……….. 72

4. Proses penanaman nilai dan karakter dalam Seren Taun ……….. 74

5. Nilai-nilai konkret yang bermanfaat bagi masyarakat ……….. 74

6. Dampak Seren Taun terhadap perilaku masyarakat ……….. 76

C. Pembahasan Hasil Penelitian ………... 77

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan……… ... . 95

1. Kesimpulan Umum ……… 95

2. Kesimpulan Khusus……… 95

B. Rekomendasi ……… 97

(9)

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

No Judul Tabel Hal 2.1 Kerangka Kluckhon mengenai lima dasar masalah ... .. 22

4.1 Daftar Nama Kecamatan di Kabupaten Kuningan ……… 57

(10)

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

No Judul Tabel Hal 4.1 Lambang Kabupaten Kuningan……….……… 56

(11)

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Kemajemukan itu dapat

dikenali dari keanekaragaman budaya, adat, suku, ras, bahasa, maupun agama.

Kemajemukan budaya menjadi kekayaan yang sangat berharga dalam memperkaya

kebudayaan nasional. Bangsa Indonesia kaya akan adat istiadat yang masih tersimpan

dan terjaga dengan baik. Macam-macam kebudayaan yang ada di Indonesia

merupakan kekayaan yang sangat berharga yang harus di jaga dan dilestarikan agar

tidak hilang dan tidak pudar.

Kebudayaan adalah pencerminan karakteristik dari suatu masyarakat,

sehingga masyarakat dan kebudayaan sangatlah erat kaitannya, karena tidak ada

satupun masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan, maka masyarakat dalam

menjalankan aktivitas kehidupannya terdorong untuk menghasilkan suatu karya cipta

dan memiliki nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya yang harus di

lestarikan dan dijaga. Karena nilai-nilai budaya itu tumbuh dari masyarakat itu

sendiri. Nilai dan masyarakat merupakan dua komponen yang tidak bisa dipisahkan

dan saling terkait satu sama lain.

Budaya daerah memegang peranan penting bagi kelangsungan kebudayaan

nasional. Oleh karena itu, budaya daerah sudah seharusnya dipelihara dan dijaga agar

tetap eksis dan menonjol dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Salah satunya

dengan mengangkat budaya daerah dan mempelajari secara mendalam, sehingga

keberadaan kebudayaan atau budaya daerah tersebut dapat dikenali dan diteruskan

oleh generasi penerus bangsa serta menerapkan nilia-nilai yang terkandung dalam

(12)

2

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Hal ini telah diakui oleh pemerintah yang tertuang dalam UUD 1945 Negara Republik Indonesia Pasal 32 ayat 1, bahwa “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam

memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”. Seperti dalam penjelasan

pasal 32 UUD 1945, bahwa:

Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju kearah kemajuan adab, budaya, dan persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.

Kebudayaan mencakup semuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh

manusia sebagai anggota masyarakat. Budaya harus selalu dipertahankan oleh setiap

suku bangsa, karena budaya dapat mencerminkan karakter suatu bangsa, sehingga

masyarakat secara global dapat menilai dan membedakan ciri khas dari setiap budaya

yang ada di setiap masing-masing suku bangsa.

Suatu sistem nilai budaya biasanya berfungsi sebagai pedoman tinggi bagi

kelakuan manusia. Oleh sistem masyarakat, sistem nilai budaya ini dianggap sebagai

peraturan-peraturan yang bernilai tinggi, karena dalam sistem nilai budaya ini

mengandung ide-ide yang mengkonsepsikan segala sesuatu yang paling berharga

dalam kehidupan masyarakat.

Koentjaraningrat (2009: 131) mengemukakan bahwa manusia dalam

kehidupannya tidak akan pernah lepas berurusan dengan hasil-hasil budaya. Dengan

pernyataan Koentjaraningrat tersebut bahwa hubungan antara manusia dan budaya

tidak dapat dipisahkan, artinya tidak ada orang yang hidup bersama yang tidak

mempunyai kebudayaan, demikian sebaliknya tidak ada kebudayaan tanpa

masyarakat sebagai wadah pendukungnya. Aturan adat biasanya selalu diteruskan

dari generasi ke generasi berikutnya dan umumnya masih dipegang oleh sebagian

(13)

3

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan adat seperti upacara-upacara adat yang

dilakukan secara turun temurun.

Dalam adat istiadat yang ada di dalam ruang lingkup masyarakat,

keikutsertaan atau partisipasi sangatlah penting untuk menjaga keutuhan tradisi yang

sudah ada sejak turun temurun agar tidak pudar begitu saja. Dengan adanya peran

masyarakat dalam partisipasi untuk menjaga keutuhan tradisi yang sudah melekat di

masyarakat, semakin kuat pula nilai-nilai budaya yang melekat, karena dalam setiap

tradisi adat istiadat, nilai-nilai budaya itu merupakan bagian yang terpenting yang

tidak boleh dilupakan.

Penulis mengemukakan bahwa dengan adanya jaman modernisasi dan

globalisasi, masyarakat yang tinggal dalam suatu ikatan adat istiadat atau tradisi tidak

mengubah atau menggoyahkan keteguhan dari aturan adat istiadat tersebut. Karena

adat istiadat atau tradisi tersebut merupakan warisan nenek moyang yang secara turun

temurun diwariskam kepada penerusnya agar tetap menjaga dan melestarikannya.

Dalam perkembangan zaman yang semakin modern ini, upacara

tradisional/upacara adat sebagai warisan budaya leluhur boleh dikatakan masih

memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Kita menyadari bahwa

upacara tradisional yang didalamnya mengandung norma-norma atau aturan-aturan

dalam hidup bermasyarakat sampai sekarang masih dipatuhi oleh masyarakat

pendukungnya.

Penulis melanjutkan pula bahwa tidak mudah melestarikan kebudayaan

melalui berbagai bentuk upacara adat yang tesebar diseluruh kepulauan Indonesia

yang didiami oleh ratusan suku bangsa dengan latar belakang kebudayaan yang

berbeda. Daripada itu, untuk menjaga dan melestarikannya haruslah menanamkan

nilai-nilai budaya yang terkandung didalamnya. Penanaman sikap dan keterampilan

pada anggota warga masyarakat memang diperlukan oleh seseorang yang nantinya

akan memainkan peranan sesuai dengan kedudukan sosial dalam masyarakat. Hal

tersebut merupakan salah satu usaha untuk melestarikan nilai-nilai budaya dari

(14)

4

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Untuk lebih menjaga pelestarian kebudayaan dan adat istiadat yang ada di

Indonesia, peran masyarakat sangatlah berpengaruh. Tanpa adanya masyarakat yang

terlibat dalam pelestarian kebudayaan agar tidak pudar dengan seiringnya zaman,

kebudayaan dan adat istiadat tersebut akan memudar. Oleh karena itu peran

masyarakat sangat diperlukan untuk melestarikan kebudayaan kita yang merupakan

kekayaan dan ciri khas dari negara kita.

Apabila tingkat partisipasi yang terjadi sangat rendah dalam membantu

pelestarian budaya dan adat istiadat itu akan cepat memudar dan hilang seiring

dengan banyaknya faktor-faktor dari luar yang masuk dan terbawa ke dalam

kehidupan mereka, sehingga dengan mudahnya kebudayaan yang harusnya mereka

lestarikan menjadi tercampur dan terkontaminasi.

Dalam adat istiadat terdapat nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Dimana,

nilai-nilai yang terkandung didalamnya itu dapat membentuk suatu karakter

masyarakat itu sendiri. Karakter masyarakat itu sendiri biasanya yang sering tejadi

dan terbentuk dalam adat istiadat adalah gotong royong. Dimana disitu gotong royong

yang dimaksud adalah gotong royong secara bersama-sama untuk menjaga dan

melestarikan demi keutuhan budaya dan adat istiadat yang ada di dalam lingkungan

tempat tinggal mereka sendiri.

Salah satu upacara adat yang ada adalah Seren Taun. Upacara adat seren taun

dilaksanakan di Kabupaten Kuningan tepatnya di Kecamatan Cigugur yang

dilaksanakan pada bulan Rayagung. Dimana setiap pelaksanaan seren taun tidak ada

perubahan dari susunan acara karena dari tahun ketahun acara seren taun tidak ada

yang berubah kecuali tema dari perayaannya yang berubah. Namun, diluar dari itu

semua tidak menghilangkan budaya seren taun itu sendiri dari jaman nenek moyang

mereka.

Dalam referensi artikel yang berjudul Seren Taun (Syukuran Masyarakat

Agraris Sunda) yang diterbitkan oleh Yayasan Pendidikan Tri Mulya mengatakan

bahwa Seren Taun merupakan gelar budaya tradisional masyarakat Agraris Sunda

(15)

5

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pelaksanaan seren taun dapat dilihat dari seberapa besar peran serta

masyarakat sekitar dalam pelestarian budaya nya. Masyarakat sekitar masih

mempertahankan budaya dan nilai-nilai yang ada dalam adat mereka sebagai pola

dari tingkah laku mereka untuk membentuk suatu karakter. Dari nilai-nilai yang ada

atau terkandung dalam pelaksanaan upacara adat seren taun disitu dapat

diaktualisasikan oleh masyarakat karakter seperti apa yang terdapat dari nilai-nilai

yang terkandung dari pelaksanaan upacara adat seren taun.

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam terhadap

partisipasi masyarakat Cigugur dalam proses seren taun sehingga peneliti mengambil

judul: “Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam

Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Masyarakat Di Kecamatan Cigugur Kuningan)”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka peneliti menguraikan masalah pokok didalam penelitian ini yaitu “Bagaimana proses penanaman nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam upacara adat Seren Taun?”

Berdasarkan masalah pokok tersebut, selanjutnya dirumuskan

pertanyaan-pertanyaan kedalam sub masalah sebagai berikut:

1. Nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam upacara adat Seren Taun?

2. Bagaimana partisipasi dan kontribusi masyarakat sekitar dalam

pelaksanaan upacara adat Seren Taun?

3. Bagaimana proses penanaman nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang

terdapat dalam upacara adat Seren Taun?

4. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh masyarakat sekitar dalam

mempertahankan upacara adat yang mereka miliki dan bagaimana

(16)

6

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

5. Nilai-nilai apa saja yang kongkret dalam upacara Seren Taun tersebut yang

tampak dan bermanfaat bagi masyarakat?

6. Bagaimana dampak pelaksanaan upacara Seren Taun terhadap perilaku

warga masyarakat?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penilitian ini adalah untuk mengetahui dan memperoleh

informasi mengenai proses penanaman nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam

upacara adat Seren Taun di Kecamatan Cigugur.

2. Tujuan Khusus

Selain tujuan umum, penelitian ini juga memiliki tujuan yang lebih khusus,

peneliti ingin:

a. Memperoleh informasi mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam

upacara adat Seren Taun yang dilakukan masyarakat Cigugur

b. Mengetahui sejauh mana partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

pelaksanaan upacara adat Seren Taun.

c. Mengidentifikasi upaya-upaya yang telah dilakukan oleh masyarakat

Cigugur dalam memelihara dan mempertahankan upacara adat Seren

Taun dan kendala yang dialami dalam mempertahankan adat yang

dimiliki

d. Memperoleh informasi tentang penanaman nilai-nilai budaya dan karakter

dalam upacara adat Seren Taun.

e. Mengetahui nilai-nilai yang kongkret dalam upacara Seren Taun dan

manfaat dari nilai-nilai tersebut bagi masyarakat.

f. Memperoleh informasi mengenai dampak pelaksanaan upacara Seren

(17)

7

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu D. Metode penelitian dan Teknik pengumpulan data

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan pada sebelumnya,

pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Peneliti mengambil pendekatan kualitatif didasarkan pada permasalahan

yang akan dikaji dalam penelitian ini. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik

atau cara kuantifikasi lainnya. Dalam penelitian kulaitatif, penulis sebagai penelitian

“key instrument” atau alat peneliti utama. Peneliti mengadakan sendiri pengamatan

atau wawancara tak berstruktur sehingga dapat menyelami dan memahami makna

interaksi agar manusia secara mendalam dengan dibantu oleh wawancara dan

observasi.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus. Penelitian studi

kasus menurut Dedi Mulyana (2006: 204) menyangkut telaah atas seseorang,

kelompok atau suatu lembaga secara cermat dan intensif. Kasus disini juga berarti

jamak, dalam pengertian studi yang dilakukan menggunakan atau dilengkapi dengan

kasus-kasus. Kasus-kasus pelengkap ini biasanya dihasilkan berdasarkan wawancara

mendalam dan dilengkapi dengan observasi.

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2009: 62).

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Kegunaan teoritis dalam penelitian ini adalah untuk menambah wawasan dan

ilmu pengetahun dalam Pendidikan Kewarganegaraan bagi peneliti khususnya, dan

(18)

8

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pemahaman mengenai upacara adat

Seren Taun itu sendiri.

2. Manfaat Praktis

a. Diharapkan dalam penelitian ini dapat memberikan masukan kepada

masyarakat sekitar untuk tetap menjaga dan melestarikan upacara adat

yang telah turun temurun dan telah diwarisi oleh para leluhur dengan

keikutserataan dalam kegiatan tersebut sehingga terjaga dari kepudaran

dan kepunahan serta mampu mengambil nilai-nilai dan dapat

mengaplikasikannya dalam kehidupan masyarakat.

b. Bagi masyarakat luas, penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu

acuan untuk meneliti lebih jauh budaya adat yang terdapat di daerah Jawa

Barat agar dapat dikenali oleh masyarakat luas demi memperkokoh

kebudayaan-kebudayaan nasional.

c. Bagi penulis, manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah dapat

mengambil nilai-nilai yang berharga dalam kehidupan di masa yang akan

datang.

F. Definisi Operasional

Supaya dalam penelitian terdapat kesesuaian antara penulis dan pembaca,

maka akan dijelaskan istilah-istilah yang terdapat dalam judul, yaitu sebagai berikut:

a. Proses penanaman adalah menanamkan sesuatu untuk menumbuhkan

sesuatu.

b. Adat adalah suatu kebiasaan atau perilaku masyarakat yang selalu terjadi

(19)

nilai-9

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

nilai yang terkandung yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh

masyarakat dan menjadi tradisi dalam kelompok masyarakat tersebut.

c. Upacara adat adalah serangkaian proses ritual yang dilakukan oleh

masyarakat adat untuk mengungkapkan rasa syukur.

d. Seren Taun adalah salah satu tradisi yang dimiliki oleh masyarakat agraris

Sunda sebagai ungkapan rasa syukur pada pemberian Tuhan yang

melimpah melalui tanah yang subur dan hasil yang melimpah.

e. Nilai adalah sesuatu yang berharga yang dapat dinilai dimana mengacu

pada pertimbangan terhadap suatu tindakan, benda, cara untuk mengambil

keputusan apakah sesuatu yang bernilai itu benar (mempunyai nilai

kebenaran), indah (nilai keindahan/estetik) dan religius (nilai ketuhanan).

f. Nilai budaya merupakan nilai-nilai yang disepakati dan tertanam dalam

suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang

mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan, simbol-simbol, dengan

karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai

acuan perilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang

terjadi.

g. Karakter diartikan sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti

yang membedakan seseorang dengan yang lain, tabiat atau watak.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika yang akan dimasukan dan disusun kedalam sebuah laporan skripsi

adalah BAB I Pendahuluan yang didalamnya memuat sub-sub bab yang terdiri dari

Latar Belakang Penelitian yang menjadi suatu alasan penulis mengambil judul yang

dipilih sehingga tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang ditujukan untuk

bahan penulisan skripsi, sub bab lainnya adalah rumusan masalah yang di uraikan

kedalam beberapa pertanyaan penelitian yang akan dikaji lebih dalam oleh penulis.

(20)

10

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

manfaat penelitan, metode penelitian, definisi operasional serta sistematika penulisan

dalam penyusunan skripsi ini.

BAB II Kajian Pustaka, dikemukakan secara jelas mengenai sumber-sumber

yang digunakan seperti buku-buku atau bahan-bahan rujukan utama yang relevan

dengan masalah yang dikaji oleh peneliti. Dalam kajian pustaka dapat menjadi suatu

acuan untuk membantu dan menjelaskan istilah-istilah secara jelas dan terperinci

dalam penelitian.

BAB III Metode Penelitian, dijelaskan mengenai langkah-langkah penelitian

yang akan dilakukan oleh penulis terkait dengan penulisan skripsi ini. Dimana dalam

metode penelitian ini mencakup lokasi, subjek, instrument hingga teknik

pengumpulan data untuk mempermudah dalam pengolahan dan analisis data yang

diperoleh.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dipaparkan mengenai pembahasan

dari hasil penelitian yang telah diteliti oleh peneliti. Dimana dalam hasil penelitian

berupa informasi dan data-data yang telah diperoleh sesuai dengan lapangan dalam

rangka penulisan skripsi tentang partisipasi masyarakat dalam upacara adat Seren

Taun yang didalamnya memuat nilai-nilai yang membentuk suatu karakter

masyarakat. Dalam hasil penelitian ini penulis mendeskripsikan secara terurai agar

memperoleh keterangan yang jelas. Dalam bab ini berisi mengenai seluruh

jawaban-jawaban dari rumusan masalah dalam penelitian.

Bab V Kesimpulan, merupakan bab terakhir dalam penulisan skripsi ini

dimana dalam bab ini penulis menguraikan kesimpulan dari hasil penelitian atau

pembahasan yang telah di uraikan pada bab sebelumnya. Dalam bab ini selain

kesimpulan terdapat juga saran-saran yang diajukan kepada pihak-pihak yang

(21)

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi dalam penelitian skripsi ini bertempat di Kecamatan Cigugur

Kabupaten Kuningan. Karena hanya ditempat tersebutlah memiliki budaya dan adat

istiadat yang menjadi suatu cirri khas dari Kabupaten Kuningan yang menjadi suatu

tradisi yang masih ada. Dimana lokasi yang akan menjadi tempat proses penelitian

adalah di Kantor Paseban yang terletak di Jalan Cigugur dan di Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan yang terletak di Jalan Ciloa Kabupaten Kuningan. Kedua lokasi tersebut

mudah dijangkau untuk melakukan penelitian dan mengambil data.

Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah sebagian masyarakat desa

Cigugur dan tokoh-tokoh adat yang berada di lokasi, di Desa Cigugur dan juga

lembaga yang berkaitan. Peneliti membagi subjek tersebut dikarenakan tokoh tersebut

dapat mewakili masyarakat luas dan lebih berfariasi dalam mengumpulkan data

sehingga mendapatkan data yang valid. Guna memudahkan analisis dan

memperhatikan keterbatasan waktu, tenaga dan dana yang tersedia, sampel yang

ditentukan adalah sample random (acak).

B. Pendekatan dan Metode Penelitian

Taylor (Dedi Mulyana, 2006: 145) mengartikan bahwa metodologi adalah

proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari

masalah. Hal ini serupa dengan yang dikemukakan oleh Silverman (Dedi Mulyana,

2006: 145) bahwa metodologi itu adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji

topik penelitian. Dapat disimpulkan dari pendapat-pendapat diatas bahwa metodologi

penelitian itu merupakan cara-cara yang digunakan peneliti dalam mencari jawaban

(22)

39

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini yang pendekatan digunakan adalah pendekatan kualitatif.

Moleong (2007: 6), mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai berikut :

Penelitian kualitatif adalah menelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

David William (Moleong 2007: 5) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif

adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode

alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Pendapat

lain Jane Richie dalam Lexy Moleong menguraikan bahwa penellitian kualitatif adalah

upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya didalam dunia, dari segi

konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti. Pada definisi

ini dikemukakan tentang peranan penting dari apa yang seharusnya diteliti yaitu

konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti.

Sugiyono (2012: 15) mengartikan bahwa suatu penelitian kualitatif itu adalah

Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpotivisme, digunakan untuk meneliti pada konisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi

Tujuan dari penelitian kualitatif ini untuk memahami fenomena-fenoma sosial

dari sudut atau perspektif partisipan. Dimana partisipan adalah orang-orang yang

diajak berwawancara, diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran,

dan persepsinya. Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti memasuki situasi sosial

tertentu, melakukan observasi, serta wawancara. Wawancara kepada orang-orang yang

(23)

40

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

diwawancarai dilakuukan secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan

tujuan tertentu

Mardalis (2009: 98) metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut

secara holistic (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau

organisasi kedalam variabel atau hipotesis tetapi perlu memandangnya sebagai bagian

dari suatu keutuhan.

Alasan penulis menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah

untuk mendapatkan teori dan data yang ada dilapangan yang sesuai dengan fenomena

yang diteliti.

Moleong (2007: 7) menguraikan penelitian kualitatif dimanfaatkan untuk

keperluan:

1. Pada penelitian awal dimana subjek penelitian tidak didefinisikan secara baik dan kurang dipahami

2. Pada upaya pemahaman penelitian perilaku dan penelitian motivasional 3. Memahami isu-isu rumit sesuatu proses

4. Untuk memahami isu-isu yang sensitive 5. Untuk keperluan evaluasi

6. Meneliti latar belakang fenomena yang tidak dapat diteliti melalui penelitian kuantitatif

7. Meneliti tentang hal-hal yang berkaitan dengan latar belakang subjek penelitian

8. Lebih dapat memahami setiap fenomena yang sampai sekarang belum banyak diketahui

9. Meneliti sesuatu secara mendalam

10.Dimanfaatkan oleh peneliti yang ingin meneliti sesuatu dari segi prosesnya

Dari yang dikemukakan oleh Moleong diatas dapat disimpulkan bahwa dalam

penelitian kualitatif ini dimaksudkan untuk mencari, memperoleh, dan mengolah

data-data dari suatu permasalahan yang diteliti yang belum banyak diketahui oleh

(24)

41

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Adapun peneliti disini juga menggunakan metode studi kasus, dimana metode

studi kasus menurut Mulyana (2006: 204) menyangkut telaah atas seseorang,

kelompok atau suatu lembaga secara cermat dan intensif. Kasus disini juga berarti

jamak, dalam pengertian studi yang dilakukan menggunakan atau dilengkapi dengan

kasus-kasus. Kasus-kasus pelengkap ini biasanya dihasilkan berdasarkan wawancara

mendalam dan dilengkapi dengan observasi.

Pelaksanaan upacara adat Seren Taun memerlukan tafsiran-tafsiran kualitatif

untuk memberikan gambaran secara umum. Dengan menggunakan pendekatan

penelitian kualitatif ini akan mempermudah peneliti dalam mengungkap hal-hal yang

menjadi tujuan penelitian. Selain itu, peneliti juga dapat mengumpulkan data atau

informasi dari narasumber mengenai persoalan tentang penanaman nilai-nilai budaya

dan karakter bangsa dalam pelaksanaan upacara adat Seren Taun tersebut sehingga

peneliti dapat memahami situasi sosial secara mendalam dalam permasalahan tersebut.

Dalam penelitian ini, peneliti mengadakan sendiri pengamatan atau wawancara

tak berstruktur sehingga dapat menyelami dan memahami makna interaksi antar

manusia secara mendalam dengan dibantu oleh pedoman wawancara, dan observasi.

Hasil dari observasi dan wawancara yang telah dilakukan itu dianalisis terlebih dahulu

untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat dan sesuai dengan kajian yang diteliti.

C. Definisi Konseptual

Adapun istilah-istilah yang perlu didiefinisikan secara konseptual adalah

sebagai berikut:

a) Nilai

Menurut Milton Rokeah dalam Djahiri (1985: 20) menyatakan bahwa nilai

adalah suatu kepercayaan/keyakinan (belief) yang bersumber pada sistem nilai

(25)

42

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu b) Budaya

E.B Taylor dalam Ely dkk (2010: 27) budaya adalah suatu keseluruhan

kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,

keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan

yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

c) Nilai Budaya

Merupakan nilai-nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat,

lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu

kebiasaan, kepercayaan, simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang

dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan perilaku dan tanggapan atas

apa yang akan terjadi atau sedang terjadi

d) Karakter

Karakter diartikan sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang

membedakan seseorang dengan yang lain, tabiat atau watak.

e) Bangsa

Menurut Badriatim (Winarno, 2010) bangsa alam pengertian sosiologis dan

antropologis adalah persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri yang

masing-masing anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan, ras,

bahasa, agama, dan adat istiadar.

f) Upacara adat

Serangkaian proses ritual yang dilakukan oleh masyarakat adat untuk

mengungkapkan rasa syukur

g) Seren Taun adalah salah satu tradisi yang dimiliki oleh masyarakat agraris

Sunda sebagai ungkapan rasa syukur pada pemberian Tuhan yang melimpah

(26)

43

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrument utama. Peneliti

yang menjadi instrument utama dengan secara langsung untuk memperoleh data yang

diinginkan dibantu oleh alat pedoman observasi dan pedoman wawancara. Data yang

diperoleh dalam penelitian ini adalah kualitatif yang berupa deskripsi tentang

gambaran suatu peristiwa yang diambil, maka dibutuhkan ketelitian dari seorang

peneliti untuk dapat melakukan penelitian yang teliti mengenai apa yang akan diteliti.

Oleh karena itu peranan peneliti sangat menentukan sebagai instrument utama dalam

penelitian.

Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus

penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data,

menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpuan atas

semuanya.

Nasution dalam Sugiyono (2012: 306) menyatakan:

Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrument penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semua tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.

Sehingga, dalam penelitian kualitatif pada awalnya suatu permasalahan belum

pasti dan jelas, maka peneliti itu sendiri yang menjadi instrument nya. Tetapi setelah

jelas dari suatu permasalahan yang diteliti maka dapat dikembangkan menjadi suatu

instrument dan peneliti dapat memperoleh data dan informasi untuk hasil penelitian

yang lebih mendalam.

Dengan demikian, instrument penelitian menjadi sumber pegangan dalam

(27)

44

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

untuk di analisis dan diolah kembali untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari

permasalahan yang di teliti oleh peneliti.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2012: 308).

Adapun teknik pengumpulan data yang akan peneliti lakukan adalah:

1. Observasi

Dalam penelitian, observasi dimaksudkan agar peneliti melakukan

pengamatan secara telaah dan secara langsung terhadap apa yang peneliti teliti

untuk mendapatkan suatu gambaran secara konkrit. Nasution dalam Sugiyono (2012: 310) menyatakan bahwa, “observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi”. Oleh karena itu dalam observasi dibutuhkan untuk mendapatkan data yang konkrit yang sesuai

dengan lapangan.

Observasi digunakan untuk menyimpulkan data tentang tinjauan langsung

upacara adat Seren Taun dalam kaitannya dengan penanaman nilai-nilai budaya

yang terkandung didalamnya untuk membentuk suatu karakter bangsa.

Pelaksanaan observasi dalam penelitian ini menggunakan observasi pasif dimana

dalam hal ini peneliti hanya datang ke lokasi yang menjadi tempat untuk meneliti

dengan hanya melakukan pengamatan dengan menggunakan bantuan alat

pengamatan. Yang menjadi alat dalam observasi ini adalah pedoman observasi.

Alat bantu yang diperlukan dalam proses penelitian diantaranya adalah alat

(28)

45

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Wawancara (interview)

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab. Hal ini sejalan dengan pendapat Basrowi dan Suwandi (2008: 127) “wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai pemberi pertanyaan dan yang di

wawancarai (interviewee) sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu”.

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 2010: 198).

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

lebih mendalam. Wawancara mempunyai keunikan yang menguntungkan, yaitu

tidak memerlukan kesimpulan tetapi memerlukan kelanjutan.

Wawancara ini memiliki tujuan untuk mengetahui apa yang terkandung dalam

pikiran dan hati orang lain, bagaimana pandangannya tentang dunia, yaitu hal-hal

secara mendalam, yang tidak dapat kita ketahui melalui observasi. Sejalan dengan

apa yang dikemukakan oleh Susan Stainback dalam Sugiyono (2012: 318) bahwa “interviewing provide the researcher a means to gain a deeper understanding of how the participant interept a situation or phenomenon than can be gained through observation alon”. Jadi dengan wawancara peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan

situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui

observasi.

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara yang

terstruktur (structured interview) dan terbuka dengan terlebih dahulu peneliti

menjelaskan maksud dari wawancara tersebut untuk memperoleh keterangan yang

mendalam terhadap fokus masalah yang telah dirumuskan terlebih dahulu.

(29)

46

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Peneliti juga melakukan kegiatan wawancara untuk memperoleh dan

mengumpulkan data mengenai penanaman nilai-nilai budaya dan karakter bangsa

dalam upacara adat Seren Taun. Adapun pihak yang akan diwawancarai adalah

tokoh masyarakat yang berada di sekitar lingkungan Cigugur (sesepuh dan tokoh

agama), kepala kantor paseban, aparat pemerintah daerah setempat dan

masyarakat sekitar lingkungan Cigugur.

Hasil dari wawancara hendaknya segera dituangkan dalam bentuk laporan

sewaktu masih segar dalam ingatan. Kemudian baru peneliti dapat melakukan

wawancara berikutnya. Dengan demikian inti dari wawancara itu adalah interaksi

antara dua orang dimana peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai

stimulus dan yang diwawancarai member uraian atau keterangan sebagai respon.

3. Studi Literatur

Studi literatur adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

mempelajari buku-buku sumber untuk mendapatkan data dan informasi teoritis

yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Teknik ini memperkuat landasan

peneliti juga melengkapi hasil penelitian yang peneliti lakukan.

Peneliti berusaha mencari data berupa teori-teori, pengertian-pengertian dan

uraian-uraian yang dikemukakan oleh para ahli sebagai landasan teoritis,

khususnya mengenai masalah-masalah yang sejalan dengan penelitian ini agar

dapat dijadikan kerangka pemikiran juga dijadikan landasan di dalam penelitian

ini. Dengan demikian, studi literature digunakan untuk mempermudah

pengolahan data karena bersumber dan berpegang kepada teori-teori yang ada dan

berlandaskan pada sumber-sumber buku yang relevan.

4. Studi Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu bisa berbentuk

(30)

47

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam

penelitian kualitatif. Dokumen diperlukan untuk mengunkap peristiwa sosial yang

pernah terjadi pada masa lampau, berdasarkan data yang dibutuhkan dalam

menganalisis peristiwa sosial. Studi dokumentasi merupakan salah satu sumber

data penelitian kualitatif, banyak hal sebagai dokumen sumber data dapat

dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan meramalkam sebagaimana dijelaskan Moleong, (2000: 161) bahwa “…dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan dan untuk meramalkan”. Ditambahkan oleh pendapat lain Arikunto (2010: 274) menjelaskan bahwa “…metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati”.

Dokumen ini sangat penting untuk membantu melengkapi data yang telah

dikumpulkan diantaranya data lokasi, kondisi geografis serta pelaksanaan upacara

adat Seren taun di dokumentasi yang ada di kantor Paseban Cigugur. Dengan

demikian, studi dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan

untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek melalui suatu media

tertulis dan dokumen lain yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang

bersangkutan.

5. Fieldnote atau catatan penelitian

Fieldnote atau catatan penelitian digunakan untuk mendapatkan data yang

penting berkaitan dengan penelitian. Catatan tersebut sangat diperlukan untuk

mereduksi data dari lapangan dalam pengolahan dan analisis data. Maksud

peneliti menggunakan fieldnote ini adalah untuk mencatat hasil wawancara dan

informasi yang dikemukakan oleh informan, temuan-temuan yang didapatkan

peneliti di lapangan dan juga catatan tentang tafsiran peneliti terhadap informasi

yang diberikan oleh responden.

(31)

48

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan

data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Miles

dan Huberman dalam Sugiyono (2012: 334), mengemukakan bahwa “The most

serious and central difficulty in the use of qualitative data is the methods of analysis

are not well formulate”. Yang paling serius dan sulit dalam analisis data kualitatif

adalah karena, metode analisis belum dirumuskan dengan baik.

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga

dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Dalam hal ini Nasution dalam Sugiyono (2012: 336) menyatakan analisis telah

dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangn, dan

langsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Aktifitas dalam analisis data meliputi

data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya banyak, maka perlu dicatat

secara teliti dan rinci. Karena semakin lama peneliti di lapangan, maka

jumlah data akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Oleh karena itu,

perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, dan memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

b. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data. Dengan mendisplaykan data, maka peneliti akan memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan

(32)

49

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Semua

informasi yang telah terkumpul disusun secara sistematis dan jelas.

c. Conclusion Drawing/Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan

dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat

yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi

apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh

bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel.

G. Subyek Penelitian

Menurut Nasution (1996: 32), yang dimaksud dengan subyek penelitian

adalah sumber yang dapat memberikan informasi yang dipilih secara purposive.

Arikunto (2010: 173) mengemukakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian Populasi pada penelitian ini adalah seluruh masyarakat Cigugur dimana

jumlahnya tidak tercatat karena adanya mobilitas yang tinggi. Namun dari populasi

tersebut yang diteliti hanya sebagian dari populasi yang disebut sampel. Sampel

adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Guna memudahkan analisis dan

memperhatikan keterbatasan waktu, tenaga dan dana yang tersedia, sampel yang

ditentukan adalah sampel acak dimana dengan memilah dan memilih subjek dengan

tidak terstruktur.

H. Validitas dan Reliabilitas

Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila

(33)

50

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

terjadi pada objek yang diteliti. Hasil penelitian kualitatif seringkali diragukan

keabsahan datanya karena dianggap tidak memenuhi syarat validitas dan reliabilitas.

Terdapat beberapa cara yang dilakukan agar kebenaran hasil penelitian dapat

dipercaya dalam penelitian. Cara yang dilakukan menurut Sugiyono (2010: 270)

adalah:

1) Perpanjangan pengamatan

Dengan perpanjangan pengamatan ini, peneliti mengecek kembali apakah data

yang telah diberikan selama ini merupakan data yang sudah benar atau tidak.

Apabila data yang diperoleh selama ini setelah dicek kembali pada sumber

data asli atau sumber data lain ternyata tidak benar, maka peneliti melakukan

pengamatan lagi yang lebih luas dan mendalam sehingga diperoleh data yang

pasti kebenerannya.

2) Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat

dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan

peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.

3) Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data

dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Hal ini

dilakukan untuk mengecek atau membandingkan data penelitian yang

dilakukan terhadap informasi yang diberikan.

4) Menggunakan bahan referensi

Bahan referensi yang dimaksud adalah adanya pendukung untuk

membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Dalam laporan

penelitian, sebaiknya data-data yang dikemukakan perlu dilengkapi dengan

foto-foto atau dokumen-dokumen autentik, sehingga menjadi lebih dapat

dipercaya.

(34)

51

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Member check merupakan proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data. Tujuan dari membercheck ini adalah agar informasi

yang diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan

apa yang dimaksud sumber data atau informan.

I. Prosedur Penelitian

Secara umum prosedur yang peneliti tempuh dalam penelitian ini terdiri dari tiga

tahap, yaitu:

1. Tahap Pra Penelitian

Pada tahap ini yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi masalah-masalah yang akan diteliti untuk dijadikan

sebagai usulan penelitian sementara, karena penelitian dapat berubah

sewaktu-waktu sesuai dengan keadaan di lapangan sebagaiman penelitian

kualitatif pada umumnya.

b. Menentukan lokasi penelitian dengan cara mencari informasi dari pihak

setempat di Kabupaten Kuningan

c. Mengurus perijinan dari pihak kampus UPI (Jurusan, Fakulitas ke

Pembantu Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan melalui Direktur

Akademik), Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Kuningan dan Kantor Paseban Kecamatan Cigugur Kuningan.

d. Menyiapkan atau menyusun instrument penelitian yang berupa pedoman

wawancara sebagai alat bantu peneliti untuk mendapatkan informasi dan

data yang dibutuhkan.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Setelah tahap pra penelitian selesai dilakukan, peneliti mulai ke lapangan

untuk melakukan penelitian dengan berpedoman pada instrument yang sudah

(35)

52

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dari hasil pengamatan maupun dari dokumen dan studi literature maka data

dan informasi yang telah diteerima kemudian disusun dan dideskripsikan

dalam bentuk catatan yang kemudian dianalisia.

3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data

Setelah penelitian, diperoleh data-data dari hasil penelitian. Data-data yang

diperoleh tersebut kemudian diolah dann di analisis untuk mengdapatkan hasil

(36)

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN A. Kesimpulan

1. Kesimpulan Umum

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa

Upacara Seren Taun memiliki nilai-nilai yang terkandung didalamnya yang menjadi

suatu pegangan dan tingkah laku hidup masyarakat sekitar dalam berperilaku secara

sosial dengan masyarakat satu dengan yang lainnya. Dengan adanya nilai-nilai yang

menjadi suatu batasan kehidupan msayarakat sekitar dalam bertingkah laku membuat

kehidupan anggota masyarakat menjadi lebih tertata dan lebih teratur karena adanya

aturan yang berlaku dalam lingkungan mereka baik aturan dari adat mereka sendiri

yang sudah lama menjadi tatanan hidup mereka. Nilai-nilai yang khas yang

terkandung dalam Upacara Seren Taun seperti nilai gotong royong, nilai religius, nilai

keindahan dan nilai kekeluargaan merupakan nilai yang menimbulkan kebiasaaan

yang dilakukan oleh masyarakat hingga melahirkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi

oleh masyarakat dan dalam proses penanaman nilai-nilai budayanya diterapkan juga

untuk selalu hidup bergotong royong dan beragama antar agama lain karena dapat

membentuk suatu karakter masyarakat yang baik yang berguna bagi bangsa dan

negara dalam membangun bangsa yang berdampak pula terhadap pola tingkah laku

kehidupan masyarakat Cigugur untuk menunjukkan sikap positif sebagai warga

negara yang baik.

2. Kesimpulan Khusus

Disamping kesimpulan umum di atas, diuraikan kesimpulan khusus, yakni:

a. Nilai-nilai yang terdapat dalam upacara Seren Taun adalah nilai religius,

nilai gotong royong, nilai ekonomi, nilai kekeluargaan, dan nilai

keindahan, dan dengan nilai yang terkandung di dalam proses pelaksanaan

Seren Taun menjadi suatu pedoman hidup dan tingkah laku bagi

(37)

96

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Partisipasi masyarakat yang semakin tinggi dan peran masyarakat dalam

memberikan kontribusi yang dilakukan sangat berperan penting dalam

pelaksnaan upacara Seren Taun tersebut, karena mereka sendiri yang

meciptakannya maka mereka sendiri pula yang harus melestarikan budaya

yang mereka miliki.

c. Kurangnya sosialisasi pada masyarakat membuat sebagian besar

masyarakat tidak mengenal adanya budaya Seren Taun yang selalu

diadakan setiap setahun sekali, tetapi dengan adanya tingkat kesadaran

yang tinggi akan adanya adat kebudayaan yang mereka miliki sehingga

upaya yang dilakukannya adalah dengan terus menjaga nilai-nilai budaya

yang ada dan dengan memperkanalkan budaya mereka ke masyarakat

luias.

d. Dalam menanamkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang terdapat

didalam upacara Seren Taun dengan mengaktualisasikannya ke kehidupan

sehari-hari sesuai dengan nilai yang terkandung karena dengan tingkah

laku yang berdasarkan nilai-nilai tersebut menciptkan suatu karakter

masyarakat yang baik.

e. Nilai konkret yang tampak dan bermanfaat adalah nilai gotomg royong,

nilai ekonomi, dan nilai religius, dan nlai-nilai tersebut sangat bermanfaat

bagi masyarakat sekitar karena menjadikan mereka sebagai warga negara

yang baik dengan tingkah laku yang postif.

f. Dengan adanya upacara adat Seren Taun berdampak terhadap perilaku

warga masyarakat sekitar menjadi lebiih dekat dengan Tuhan Yang Maha

Esa dengan nilai religius yang tinggi dan masyarakat sekitar bisa lebih

saling membantu dan saling kasih mengasihi dimana makna dari upacara

Seren Taun tersebut mengajarkan tentang saling membantu dan cinta kasih

(38)

97

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian ini maka dapat

direkomendasikan sebagai berikut:

1. Bagi Masyarakat Umum

Kebudayaan Seren Taun yang belum tahu sepenuhnya mengenai proses

pelaksaanaannya harus lebih peduli dan menghargai kebudayaan yang mereka

miliki untuk menjaga keutuhan kebudayaan yang dimiliki dengan terus

menanamkan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

2. Bagi Masyarakat Adat Seren Taun

Banyaknya budaya-budaya luar yang masuk yang berdampak bergesernya

kebudayaan yang dimiliki harus bisa lebih disaring dan diambil sisi positifnya

saja. Masyarakat adat Seren Taun harus lebih berperan aktif dalam menanamkan

nilai-nilai budaya yang tercipta agar karakter masing-masing individu dapat

membentuk suatu karakter masyarakat yang baik dan berguna bagi bangsa.

Masyarakat adat sekitar harus lebih menjaga kelestarian budaya yang mereka

miliki dengan tetap mempertahankan nilai-nilai yang terkandung di dalam nya.

3. Bagi Pemerintah Daerah (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Kuningan)

Pemerintah pusat ataupun daerah harus lebih memperhatikan budaya yang ada

dengan terus memperkenalkan budaya yang dimiliki kepada kebudayaan yang

lain. Pihak pemerintah juga harus lebih berperan aktif dalam mewariskan

nilai-nilai budaya yang terkandung dalam Seren Taun melalui publikasi pada berbagai

alat media tentang proses pelaksanaannya dan nilai-nilai yang terkandung

didalamnya sehingga bisa membentuk karakter dari masyarakat pada umumnya.

Pemerintah setempat juga harus lebih peduli pada pelaksanaan Seren Taun yang

(39)

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Budimansyah, Dasim. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press

Darwis, Ranidar. (2008). Hukum Adat. Bandung: CV Yasindo Multi Aspek

Ekadjati, Edi S. (2001). Sejarah Kuningan dari Prasejarah Hingga Terbentuknya Kabupaten. Bandung: Jurusan Sejarah Sastra Unpad

Koentjaraningrat. (2000). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta

Kosasih Djahiri, Ahmad. (1985). Strategi Pengajaran Afektif Nilai-Moral-VCT dan Games dalam VCT. Bandung: Granesia

Kusumohamidjojo.(2000). Manusia dan Kebudayaan. Jakarta: PT. Gravika Perkasa

Malihah, Elly dan Kolip Usman. (2011). Pengantar Antropologi. Bandung: CV Maulana Media Grafika

Mardalis. (2009). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Menanti dan Pelly. (1994). Teori-teori Sosial Budaya. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Moleong, Lexy J. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Mu’in, Idianto. (2004). Pengantar Sosiologi. Jakarta: PT. Grafindo Utama

Mu’in, Idianto. (2004). Pengantar Sosiologi. Jakarta: PT. Grafindo Utama

(40)

99

Desi Fujiastuti, 2013

Proses Penanaman Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Upacara Adat Seren Taun (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kecamatan Cigugur Kuningan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Munandar, Sulaeman M. (2010). Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar. Bandung: PT. Refika Aditama

Narbukp, Cholid dan Achmadi, Abu. (2009). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Nasution. (1996). Penelitian Naturalistik. Bandung: Tarsito

Poerwanto, Hari. (2010). Kebudayaan dan Lingkungan Dakam Perspektif Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Raga Maran, Rafael. (2009). Manusia dan Kebudayaan Dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Rineka Cipta

Raga Maran, Rafael. (2000). Manusia dan Kebudayaan Dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Rineka Cipta

Ranjabar, Jacobus. (2006). Sistem Sosial Budaya Indonesia Suatu Pengantar. Bogor: Ghalia Indonesia

Setiadi, M., Hakam Kama, dan Effendi Ridwan. (2010). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Soekanto, Soerjono. (2010). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta CV

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta

Referensi

Dokumen terkait

If weight is in effect, see classification table for the total number..

[r]

Car Named Desire” by Tennessee Williams. 2) How deixis is used in the American Play “A Street Car Named Desire” by.

[r]

[r]

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Serta Dampaknya Pada Kualitas Pelayanan Housekeeping Department Di Padma Hotel Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia |

C.F Hockett.1958.A Course in Modern Linguistics.New York : Macmillan.. London : Cambridge

Partisipasi Masyarakat dalam Penanggulangan Kemiskinan (Studi Impelmentasi program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan di Kelurahan Bandulan Kecamatan Sukun Kota Malang), Tesis