• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Disusun Oleh : SALAMAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI. Disusun Oleh : SALAMAH"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MEREK DAN NEGARA ASAL (COUNTRY OF ORIGIN) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

SMARTPHONE SAMSUNGGALAXY SERIES (Studi Pada Mahasiswa FISIP USU)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1)

Pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh : SALAMAH

120907022

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2016

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh :

Nama : Salamah

NIM : 120907022

Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis

Judul Skripsi : Pengaruh Merek dan Negara Asal (Country of Origin) Terhadap Keputusan Pembelian Produk SmartphoneSamsung Galaxy Series (Studi Pada Mahasiswa

FISIP USU)

Medan, Juli 2016 Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

Selwendri, S.Sos, M.Si

NIP : 198012152015041002 NIP : 195908161986011001

Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

NIP. 197409302005011002 (Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Pengaruh Merek dan Negara Asal (Country of Origin) Terhadap Keputusan Pembelian Produk Smartphone Samsung Galaxy Series (Studi Pada Mahasiswa FISIP USU).Penulisan skripsi ini merupakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis pada Program S1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin teselesaikan dengan baik tanpa doa, dukungan, bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak selama penyusunan skripsi ini berlangsung Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada mereka yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama proses penyusunan skripsi berlangsung. Dengan segala kerendahan hati saya ingin menyatakan rasa hormat dan terima kasih kepada :

1. Allah S.W.T dan Nabi Muhammad S.A.W

2. Bapak Dr. Muryanto Aminselaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku ketua Program StudiIlmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

(4)

4. Bapak Muhammad Arifin Nasution, S.Sos, M.SP selaku Sekretaris Program StudiIlmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Selwendri, S.Sos, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi yang luar biasa sehingga skripsi ini bisa selesai dengan baik.

6. Bapak Onan M. Siregar, S.Sos, M.Si, selaku dosen penguji seminar proposal yang telah banyak memberikan kritik dan saran yang membangun.

7. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan.

8. Kak Siswati Saragih, S.Sos, M.SP dan Bang Farid selaku Bagian Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara atas bantuannya dalam urusan administrasi yang berhubungan dengan perkuliahan maupun skripsi.

9. Kepada kedua orang tua Ayah dan Ibu tercinta terima kasih untuk setiap do’a yang terlantun dan harapan yang tersimpan, serta Kakak-kakak yang telah memberikan motivasi, nasehat, dan dukungan baik secara moril maupun materiil.

10. Sahabat luar biasa Ismy Syahara dan Indah Astria yang tidak pernah lelah mendukung, terima kasih banyak semuanya untuk segala bentuk bantuannya.

(5)

11. Teman-teman seperjuangan Marsha Inanta, Dina Putri dan Ayu Suprapti, terima kasih untuk selalu mendorong dan memberikan semangat.

12. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik selaku responden pada penelitian ini, terima kasih telah menyediakan waktu untuk membantu mengisi kuesioner penelitian.

13. Senior yang telah banyak membantu dan selalu saya hubungi untuk meminta masukan dalam pembuatan skripsi, bang Heri, bang Rama, dan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

14. Teman-teman kelompok magang Ika Amelia, Juliana R Tampubolon, Yunika Rafliana Lukman, Ribka Delvia Lase, Wectro Syahril, Desinta Lestari dan Danang Setiawan, terimakasih untuk segala dukungan kalian dan bantuan untuk kelancaran skripsi ini.

15. Seluruh mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis kelas B 2012 FISIP USU atas segala partisipasinya.

16. Serta seluruh pihak yang turut membantu kelancaran skripsi ini yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu dalam kesempatan ini. Semoga amal baik dan segala bantuan yang telah diberikan kepada penyusun mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Terimakasih karena kalian telah banyak membantu dalam segala hal.Kesempurnaan itu hanya milik Allah S.W.T, penulis menyadari bahwa skripsi ini banyak kekurangan, mengingat keterbatasan pengetahuan yang penulis peroleh sampai saat ini.Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna terciptanya kesempurnaan skripsi ini.

(6)

Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kesalahan yang pernah dilakukan.Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dalam pengkajian keilmuan dan mendorong penelitian-penelitian selanjutnya.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Juli 2016

Salamah

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

HALAMANPERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN

KATAPENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

ABSTRAKSI ... xi

ABSTRACT ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Merek ... 8

2.1.1 Pengertian Merek... 8

2.1.2 Manfaat Merek ... 11

2.2 Negara asal (Country of Origin) ... 13

2.3 Keputusan Pembelian ... 15

2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian... 15

2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian 16

2.3.3 Tahap Keputusan Pembelian ... 17

2.4 Produk ... 18

(8)

2.5 Smartphone ... 19

2.6 Kerangka Pemikiran ... 20

2.7 Hipotesis ... 21

2.8 Penelitian Terdahulu ... 22

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bentuk Penelitian ... 25

3.2. Lokasi Penelitian... 25

3.3. Definisi Konsep ... 25

3.4 Definisi Operasional ... 28

3.5. Populasi dan Sampel ... 30

3.5.1 Populasi ... 30

3.5.2 Sampel ... 30

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 32

3.7. Metode Analisis Data ... 34

3.7.1 Uji Instrumen ... 34

3.7.1.1 Uji Validitas ... 34

3.7.1.2 Uji Reliabilitas ... 34

3.7.2 Uji Asumsi Klasik ... 36

3.7.2.1 Uji Normalitas ... 36

3.7.2.2 Uji Multikolinieritas ... 36

3.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 36

3.7.3 Uji Hipotesis ... 37

3.7.3.1 Uji F ... 37

3.7.3.2 Uji T ... 37

3.7.4 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 37

3.7.5 Analisis Regresi Linier Berganda ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Perusahaan dan Lokasi Penelitian ... 39

(9)

4.1.1.1 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan ... 39

4.1.1.2 Logo Perusahaan ... 40

4.1.1.3 Smartphone Samsung Galaxy Series ... 41

4.1.2 Sejarah Singkat FISIP USU ... 45

4.1.2.1 Visi dan Misi FISIP USU ... 46

4.2 Karakteristik Responden ... 48

4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 51

4.3.1 Uji Validitas ... 51

4.3.2 Uji Reliabilitas ... 55

4.4 Analisis Data ... 57

4.4.1 Uji Asumsi Klasik ... 57

4.4.2 Uji Hipotesis ... 61

4.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 64

4.4.4 Uji Analisis Regresi Linier Berganda ... 65

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 68

5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71 LAMPIRAN

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Penjualan Smartphone Tahun 2014-2015 ... 3

Tabel 1.2 Varian Produk Smartphone dan Negara Asal ... 4

Tabel 2.1 Manfaat Merek Bagi Pelanggan ... 12

Tabel 3.1 Definisi Operasiaonal ... 28

Tabel 4.1 Karakteristik Responden ... 48

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .. 48

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 49

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi .. 50

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 50

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Merek ... 51

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Negara Asal ... 53

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian ... 54

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Merek ... 55

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Negara Asal ... 56

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian 56

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas ... 57

Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas ... 59

Tabel 4.14 Hasil Uji Anova ... 61

Tabel 4.15 Hasil Pengujian Hipotesis ... 63

Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 64

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Proses Pembelian Konsumen ... 18

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran... 20

Gambar 4.1 Logo Perusahaan Samsung ... 40

Gambar 4.2 Logo Samsung Galaxy Series ... 42

Gambar 4.3 Histogram Uji Normalitas ... 58

Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas P-Plot ... 58

Gambar 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 60

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Kuesioner Penelitian LAMPIRAN II Hasil Output Uji SPSS LAMPIRAN III Dokumentasi

LAMPIRAN IV Sertifikat TOEFL

LAMPIRAN V Surat Permohonan Pengajuan Judul Skripsi LAMPIRAN VI Surat Penugasan Membimbing Skripsi LAMPIRAN VII Kartu Kendali Bimbingan Skripsi LAMPIRAN VIII Kartu Seminar Proposal

LAMPIRAN IX Jadwal Seminar Proposal

LAMPIRAN X Surat Undangan Seminar Proposal Dosen Pembimbing LAMPIRAN XI Surat Undangan Seminar Proposal Dosen Penguji LAMPIRAN XII Berita Acara Seminar Proposal

LAMPIRAN XIII Daftar Hadir Seminar Proposal

LAMPIRAN XIV Surat Undangan Ujian Meja Hijau/Komprehensif LAMPIRAN XV Surat Pengangkatan Penguji Skripsi

(13)

ABSTRAK

PENGARUH MEREK DAN NEGARA ASAL (COUNTRY OF ORIGIN) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY SERIES (Studi Pada Mahasiswa FISIP USU)

Nama : Salamah

NIM : 120907022

Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Selwendri, S.Sos, M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh merek dan negara asal (country of origin) terhadap keputusan pembelian produk SmartphoneSamsung Galaxy Series pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda, dengan menggunakan uji hipotesis yaitu uji t, uji F dan uji R2.Metode penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan berdasarkan uji statistik pada variabel merek dan negara asal (country of origin) secara bersamaan (uji-F) memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian.Berdasarkan hasil uji t diperoleh bahwa variabel merek dan negara asal (country of origin) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.Dari penelitian ini, diperoleh nilai R Square sebesar 0.235. Itu menunjukkan bahwa 23,5 % dari keputusan pembelian konsumen SmartphoneSamsung Galaxy Series di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, dipengaruhi oleh merek dan negara asal (country of origin), sedangkan 76,5%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Kata Kunci :merek,negara asal (country of origin), keputusan pembelian

(14)

ABSTRACT

PENGARUH MEREK DAN NEGARA ASAL (COUNTRY OF ORIGIN) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY SERIES (Studi Pada Mahasiswa FISIP USU)

Name : Salamah NIM : 120907022

Department : Business Administration Faculty : Social and Political Science Advisor : Selwendri, S.Sos, M.Si

This study aims to identify and analyze how much influence of brands and country of origin on product purchasing decisions Smartphone Samsung Galaxy Series on the students of the Faculty of Social and Political Sciences, University of North Sumatra.

This research was conducted at the Faculty of Social and Political Sciences, University of North Sumatra. The analysis tool used is multiple linear regression, hypothesis testing using t test, F test and R2 test. This research method is done by distributing questionnaires to the students of the Faculty of Social and Political Sciences, University of North Sumatra.

From this research it can be concluded based on the statistical test that variable brands and country of origin simultaneously (test-F) has a positive influence on purchase decisions. Based on the t-test result obtained that variable brands and country of origin each positive striving toward purchasing decisions.From this research, the value of R Square of 0,235. It shows that 23,5 % of consumer purchasing decisions samsung smartphone galaxy series at faculty of Social and Political Sciences University of North Sumatra, affected by brands and country of origin, while the remaining 76,5% influenced by the other variables not examined.

Keywords : Brand, Country Of Origin, Purchase Decision

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia usaha saat ini telah diwarnai dengan berbagai macam persaingan di segala bidang.Termasuk persaingan bisnis yang semakin ketat yang akhirnya mengakibatkan perubahan perilaku konsumen di dalam mengambil keputusan untuk membeli atau mengkonsumsi suatu produk.Mengingat perkembangan teknologi yang makin dinamis, manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah bersaing.Seiring dengan berkembangnya teknologi, masyarakat yang hidup diwilayah perkotaan mulai mengalami perubahan gaya hidup terutama dengan munculnya produk smartphone di kalangan masyarakat khususnya Indonesia. Smartphone merupakan salah satu hasil dari perkembangan teknologi informasi yang sangat dekat dengan kehidupan manusia. Perkembangan smartphone saat ini sangat bervariasi, banyak perusahaan dan merek smartphone yang memiliki keunggulan dan fitur tersendiri yang canggih untuk memenangkan persaingan.

Dengan semakin banyaknya produksmartphone yang ditawarkan di pasar, konsumen juga semakin mempunyai banyak alternatif produk yang mempengaruhi pola pikir pembelian.Konsumen cenderung mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam membeli sebuah produk,dimana pertimbangan itu dapat didasarkan pada kualitas produk dan harga, selain itu petimbangan lain juga dapat didasarkan pada suatu merek yang menjadi semakin tinggi dan kompleksitasnya sejalan dengan meningkatnyamerek dari luar negeri.

(16)

Tuntutan permintaan akan sebuah produk barang yang semakin berkualitas membuat perusahaan yang bergerak diberbagai bidang usaha berlomba-lomba meningkatkan kualitas produk demi mepertahankan merekproduk yang mereka miliki.

Merek mempunyai sifat khas, dan sifat khas inilah yang membedakan produk yang satu berbeda dengan produk yang lainnya walaupun sejenis.Pada mulanya, merek hanyalah berperan untuk membedakan produk yang ditawarkan suatu produsen dengan produk-produk sejenis lainnya agar konsumen bisa lebih mudah mengidentifikasi produk yang hendak dibeli namun sebenarnya peranan merek tidak terbatas hanya sebagai nama yang membedakan dengan produk- produk lain, melainkan sebuah merek bisa lebih diupayakan agar memiliki ekuitas merek yang kuat atau memiliki potensi yang bisa menjadi keunggulan bersaing.

Kecanggihan smartphone dari berbagai merek kini banyak dilirik pengguna gadget di Indonesia terutama kalangan anak muda seperti Samsung, iPhone, Sony, Asus, Lenovo, Oppo, LG dan lain-lain. Dari sekian banyak merek, smartphone yang paling banyak diminati adalah Samsung. Hal ini terbukti berdasarkan Lembaga Riset Gartner, angka penjualan Smartphone Samsung mengalami peningkatan dari tahun 2014 sampai tahun 2015.

Berikut adalah data penjualan smartphone pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 :

(17)

Tabel 1.1 Data Penjualan Smartphone Tahun 2014-2015

sumber :www.idc.com, (Januari,2016)

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa penjualan smartphone samsung paling tinggi di antara smartphone merek lainnyadengan persentase 27,8% pada tahun 2014 dan 24,8% padatahun 2015.

Smartphone yang dikeluarkan oleh perusahaan asal Korea Selatan dengan nama perusahaan yaitu Samsung Corporation ini berdiri pada tahun 1938. Sebagai perusahaan Corporation, Samsung mempunyai anak perusahaan yang khusus dibidang elektronik yaitu Samsung Alectric Industriesyang berdiri pada tahun 1969 dengan bermacam-macam merek dagang.Sebagai perusahaan yang telah lama berkecimpung di dunia elektronik, tentunya Samsung mempunyai image positif di mata konsumen.Image tersebut misalnya bahwa Samsung merupakan perusahaan dengan kualitas produk yang bagus Segmentasi pasar Samsung mencakup semua kalangan mulai dari harga yang murah hingga yang termahal,serta Samsung berkomitmen terhadap kepuasan pelanggannya.

(18)

Demi memudahkan konsumennya, smartphone samsung mengeluarkan perangkat smartphone versi galaxy di Indonesia dengan mengkategorikan tipe dan jenisnya berdasarkan kelas yang disesuaikan dengan target pasarnya.

Banyaknya merek samsung yang beredar di Indonesia selain menjadikan konsumen lebih selektif dalam memilih smartphone, konsumen juga bingung karena setiap merek berasal dari Negara yang berbeda-beda.Berikut adalah tabel varian merek dan Negara asal yang dimiliki oleh perusahaan yang memproduksi smartphone pada tahun 2015 :

Table 1.2 Varian Produk Smartphonedan Negara Asal

No. Merek Negara

1. Samsung Korea Selatan

2. Nokia Finlandia

3. Sony Jepang

4. Iphone Amerika Serikat

5. Blackberry Kanada

Sumber :www.wikipedia.com, (Desember, 2015)

Negara asal (country of origin) sangatberpengaruh kepada penerimaan konsumen, perilaku, dan niat untuk membeli.Negara asal merupakan tempat atau dimana suatu produk itu dirakit atau dibuat (Thakor and Katsanis, 1997 dalam Pappu et al., 2006).Bagi sebagian individu, negara asal (Country of Origin) suatu produk merupakan suatu hal yang sangat penting. Hal ini sering digunakan oleh individu untuk mengevaluasi suatu produk yang akan dibeli. Apabila konsumen tidak mengenal suatu produk dari suatu negara maka konsumen akan menduga- duga atau mengira-ngira tentang informasi suatu produk, yang pada akhirnya akan

(19)

mempengaruhi keputusan pembelian. Umumnya pedoman konsumen itu bermula dari batas pengetahuannya akan negara asal. Sebagai contoh, konsumen lebih percaya dan menyukai smartphone Samsung yang dibuat di Korea Selatan dari pada smartphone buatan Cina karena banyak smartphone buatan Cina yang beredar di Indonesia memiliki kualitas yang rendah.Konsumen yang sangat selektif dalam memilih dan sering mengikuti perkembangan jaman dan teknologi khususnya smartphonemerek samsung biasanya adalah konsumen yang memiliki kemampuan ekonomi menengah keatas salah satunya adalah mahasiswa.

Mahasiswa sering mengikuti perkembangan dari suatu produk smartphone dikarenakan berbagai faktor, antara lain adalah sebagai kebutuhan karena mempermudah dalam mencari referensi materi kuliah, mencari informasi, berkomunikasi lebih efektif, atau hanya sebagai hiburan ketika waktu senggang karena smartphone samsung yang memiliki teknologi canggih yang mampu memuat berbagai kegiatan, bahkan sebagai gengsi atau lifestyle karena jika memiliki smartphone berteknologi tinggi dan mahal akan terlihat seperti orang berkelas atas yang dapat meningkatkan rasa percaya diri khususnya bagi mahasiswa FISIPdi Universitas Sumatera Utara.

Berdasarkan latar belakang masalah inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian karena penelitian ini dianggap menarik dan penting yaitu dengan judul “Pengaruh Merek dan Negara Asal (Country of Origin) terhadap Keputusan Pembelian Produk SmartphoneSamsungGalaxy Series(Studi pada Mahasiswa FISIP USU)”.

(20)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen dalam memilih produk SmartphoneSamsungGalaxy Series?

2. Apakah Negara asal (Country of Origin) berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen dalam memilih produk SmartphoneSamsungGalaxy Series?

3. Apakah Merek danNegara asal (Country of Origin)berpengaruh secara bersama-samaterhadap keputusan pembelian konsumen dalam memilih produk SmartphoneSamsungGalaxy Series?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh merek terhadap keputusan pembelian konsumen dalam memilih produk Smartphone SamsungGalaxy Series.

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Negara asal (Country of Origin) terhadap keputusan pembelian konsumen dalam memilih produk SmartphoneSamsungGalaxy Series.

3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh merek dan Negara asal (Country of Origin)secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian konsumen dalam memilih produk SmartphoneSamsungGalaxy Series.

(21)

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini meliputi manfaat bagi peneliti dan manfaat praktis bagi perusahaan yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat berguna dalam pengaplikasian dari teori-teori yang diperoleh selama penulis melakukan kegiatan perkuliahan ke dalam pengaplikasian di lapangan. Penelitian ini juga akan menambah wawasan dan pengetahuan penulis terutama tentang pengaruh merek dan Negara asal (Country Of Origin) terhadap keputusan pembelian.

2. Manfaat Bagi Perusahaan

Bagi pihak produksi smartphoneSamsungagar dapat mempergunakan merek dan Negara asal (Country Of Origin)sebagai bagaian dari pemasaran produk smartphoneSamsung yang dapat meningkatkan ekuitas merek dan loyalitas merek konsumen terhadap produk-produk smartphoneSamsung Galaxy Series.

3. Manfaat Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil skripsi atautugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan.

(22)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Merek

2.1.1 Pengertian Merek

Menurut UU Merek No. 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah

“tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa”.

Definisi yang memiliki kesamaan dengan definisi versi American Marketing Association (Kotler & Keller, 2009:418),mendefinisikan merek atau brand sebagai nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasinya, yang ditunjukan agar dapat mengenali barang atau jasa dari satu atau sekelompok penjual dan membedakannya dari produk dan jasa dari pesaing.Sedangkan menurut Kotler, Amstrong brand atau merek adalah janji penjual untuk menyampaikan kumpulan sifat, manfaat, dan jasa spesifik secara konsisten kepada pembeli.

Merek sendiri merupakan salah satu atribut yang sangat penting dari sebuah produk yang penggunaannya pada saat ini sudah sangat meluas karena beberapa alasan, dimana merek suatu produk berarti memberikan nilai tambah produk tersebut.

Pikiran para pelanggan dipengaruhi oleh beragam pesan yang sampai pada angka ribuan pesan dan sering berubah-ubah.Merek tidak hanya kesan-kesannya,

(23)

tetapi, merek juga harus menempati suatu posisi khusus dalam pikiran untuk benar-benar menjadi sebuah merek yang melekat di benak konsumen.

Merek menurut Kotler (2005:82) merupakan suatu simbol yang kompleks yang dapat menyampaikan enam tingkat pengertian, antara lain :

1. Atribut (attributes), yaitu merek mendatangkan atribut tertentu ke dalam pikiran konsumen.

2. Keuntungan (benefits), atribut yang ada harus diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional.

3. Nilai (values), merek juga menyatakan suatu tentang nilai pembuat tau produsen.

4. Budaya (culture), merek tersebut juga mungkin melambangkan budaya tertentu.

5. Kepribadian (personality), merek dapat mencerminkan kepribadian tertentu.

6. Pengguna (user), merek dapat menyiratkan jenis konsumen yang membeli ataumenggunakan produk tersebut.

Dengan demikian merek dapat disimpulkan sebagai tanda yang dimiliki oleh produk atau jasa untuk mengidentifikasi produknya dan membedakannya dengan produk lainnya.

Selain itu, Indikator yang mencerminkan keberadaan merek juga dirangkum oleh Keller (1993) dalam Edi (2013) yaitu:

1. Mudah dikenali

Selain dengan logo, sebuah merek dikenal melalui pesan dan cara dimana produk dikemas dan disajikan kepada para konsumen yang disebut trade dress.

(24)

Melalui komunikasi yang intensif, suatu bentuk produk khusus dapat menarik perhatian dan mudah dikenali oleh konsumen. Sehingga trade dress sering melayani fungsi yang sama seperti merek dagang, yaitu deferensiasi produk dan jasa di pasar yang dapat dimintakan perlindungan hukum.

2. Reputasi yang baik

Bagi perusahaan citra berarti persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan.Persepsi ini didasarkan pada apayang masyarakat ketahui tentang perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itulah perusahaan yang sama belum tentu memiliki citra yang sama pula dihadapan orang. Citra perusahaan menjadi salah satu pegangan bagi konsumen dalam mengambil keputusan penting. Citra yang baik akan menimbulkan dampak positif bagi perusahaan, sedangkan citra yang buruk melahirkan dampak negatif dan melemahkan kemampuan perusahaan dalam persaingan.

3. Selalu diingat

Artinya elemen merek yang dipilih hendaknya yang mudah diingat dan disebut/diucapkan. Simbol, logo, nama yang digunakan hendaknya menarik, unik sehingga menarik perhatian masyarakat untuk diingat dan dikonsumsi.

Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa merek merupakan representasi dari keyakinan dan prefensi konsumen terhadap suatu merek berdasarkan informasi dan pengalaman dimasa lalu terhadap merek.

(25)

2.1.2 Manfaat Merek

Keller dalam Tjiptono (2011:43) berpendapat bahawa merek bermanfaat bagi produsen dan konsumen. Bagi produsen, merek berperan penting sebagai :

a. Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian sediaan dan pencatatan akuntansi.

b. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik. Merek bisa mendapatkan perlindungan properti intelektual. Nama merek bisa diproteksi melalui merek dagang terdaftar (registered trademarks), proses pemanufakturan bisa dilindungi melalui hak paten, dan kemasan bisa diproteksi melalui hak cipta (copyrights) dan desain.

c. Signal tingkat kualitas bagi pelanggan yang puas, sehingga mereka bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain waktu.

d. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari para pesaing.

e. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum, loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen.

f. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa datang.

Bagi konsumen, merek bisa memberikan beraneka macam nilai melalui sejumlah fungsi dan manfaat potensial.Berikut adalah tabel yang menunjukan fungsi dan manfaat merek bagi konsumen.

(26)

Table 2.1 Manfaat Merek Bagi Pelanggan

No. Fungsi Deskripsi

1. Identifikasi Bisa dilihat dengan jelas; memberikan makna bagi produkgampang mengidentifikasikan produk yang dicari.

2. Praktikalitas Memfasilitasi penghematan waktu dan energi melalui pembelian ulang identik dan loyalitas.

3. Jaminan Memberikan jaminan bagi konsumen bahwa mereka bisamendapatkan kualitas yang sama sekalipun pembeliandilakukan pada waktu dan tempat yang berbeda.

4. Optimisasi Memberikan kepastian bahwa konsumen dapat membelialternatif terbaik dalam kategori produk tertentu danpilihan terbaik untuk tujuan spesifik.

5. Karakterisasi Mendapatkan konfirmasi mengenai citra diri konsumenatau citra yang ditampilkannya kepada orang lain.

6. Kontinuitas Kepuasan terwujud melaliu familiaritas dan intimasi. Denganmerek yang telah digunakan atau dikonsumsi pelangganselama bertahun-tahun.

7. Hedonistik Kepuasan terkait dengan daya tarik merek, logo dankomunikasinya.

8. Etis Kepuasan berkaitan dengan perilaku bertanggung jawabmerek bersangkutan dalam hubungannya denganmasyarakat.

Sumber : (Tjiptono, 2011:44)

(27)

2.2 Negara Asal (Country of Origin)

Negara yang menjadi tempat asal produk yang disebut “Country of Origin” atau sering disingkat dengan “COO” secara umum dianggap sebagai karakteristik ekstrinsik produk. Negara asal (Country of Origin)adalah seluruh bentuk persepsi konsumen atas produk dari sebuah negara tertentu berdasarkan persepsi konsumen sebelumnya akan kelebihan dan kekurangan produksi serta pemasaran negara tersebut (Roth and Romeo, 1992 dalam Permana, 2013).

Negara asal (Country of Origin)adalah elemen pemasaran yang penting dan diketahui mempengaruhi perilaku serta persepsi konsumen. Ketika konsumen hanya mempunyai informasi dimana lokasi suatu produk dihasilkan, maka dalam pengambilan keputusan pembelian akan dipengaruhi oleh persepsi konsumen akan negara tersebut (Sutanto dan Winata, 2012).Negara asal (Country of Origin) merupakan informasi (extrinsic cue) yang sering digunakan oleh konsumen ketika mengevaluasi suatu produk.Penelitian Negara asal (Country of Origin) dengan menggunakan konsep citra negara digunakan untuk menentukan pengaruh Negara asal (Country of Origin) terhadap kategori produk tertentu.

Persepsi dan keyakinan konsumen terhadap Negara asal (Country of Origin) memainkan peran penting dalam membentuk minat beli konsumen.

Persepsi ini bisa menjadi atribut dalam pengambilan keputusan atau memengaruhi atribut lainnya dalam proses tersebut (Kotler and Keller, 2012). Negara asal (Country of Origin) yang dipersepsikan positif dapat menimbulkan minat beli konsumen dan berkahir pada pembelian produk, sebaliknya Negara asal (Country of Origin) yang dipersepsikan negatif oleh konsumen berpotensi mengurangi

(28)

minat konsumen untuk membeli produk sehingga kemungkinan produk untuk dipilih pun berkurang. Oleh karena itu, Negara asal (Country of Origin) juga dianggap memiliki peran penting dalam memengaruhi minat dan keputusan pembelian konsumen.

Pengetahuan konsumen mengenai Negara asal (Country of Origin) dari suatu merek didukung oleh faktor-faktor berikut ini (Gürhan-Canli dan Maheswaran, 2000 ; Sheinin, 2000; dalam Setyaningsih, 2010) :

1. Tingkat pendidikan konsumen

Menurut Al-Sulaiti dan Baker (1998), semakin tinggi tingkat pendidikan, maka makin tinggi seseorangcenderung mempunyai pengetahuan lebih mengenai negara dan budaya lain, dan lebih memahami perbedaan.Orang tersebut dapat lebih menerima produk-produk dari luar negeri, dan mengurangi sikap etnosentrisme.

2. Kelas sosial dan ekonomi

Seseorang yang mempunyai kelas sosial dan ekonomi yang tinggi diasumsikan mempunyai fasilitas lebihuntuk mendapatkan informasi, akan lebih sering bepergian dan lebih terbuka dengan budaya lain. Hal tersebutmenjadikan mereka lebih menyadari dan memperhatikan merek-merek internasional dan negara asal darimerek tersebut.

3. Level mempelajari budaya negara lain (foreign travel)

Bepergian (travel) merupakan suatu cara untuk mengetahui dan mempelajari budaya lain (cross cultural). Padadasarnya, orang yang bepergian (traveler) cenderung lebih sadar dan memperhatikan budaya, produk dan ide-

(29)

idelain yang bukan dari daerah dimana orang tersebut berasal. Orang yang bepergian ke negara lain,mempunyai pengetahuan mengenai merek-merek internasional dan Negara asal (country of origin) dari merek tersebut.

Dengan demikian dapat disimpulkan Negara asal (Country of Origin) merupakan Negara asal suatu produk yang perusahaan pemilik merek tersebut beralokasi. Dasar pengukuran Negara asal (Country of Origin) (Yasin, Nasser and Osman, 2007), yaitu :

1. Inovasi Negara dalam berproduksi

2. Tingkat kemajuan teknologi Negara asal merek

3. Desain produksi, adanya berbagai macam pilihan penampilan, gaya, warna yang menarik pada produk tersebut.

4. Kreatifitas berproduksi 5. Kualitas berproduksi

6. Prestise ataureputasi merek yang dimiliki Negara asal merek 7. Citra Negara asal merek sebagai Negara maju

2.3 Keputusan Pembelian

2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan dimana konsumen benar-benar membeli (Kotler, 2001). Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya (Assauri: 2004).

(30)

Sementara itu perilaku konsumen didefinisikan oleh Lamb, Hair, dan McDaniel (2001) sebagai proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan membeli, juga untuk menggunakan dan membuang barang-barang dan jasa yang dibeli juga termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk.

2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2009) perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Faktor Budaya

Budaya adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang.Setiap budaya terdiri dari beberapa subbudaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka.Subbudaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis.

2. Faktor Sosial

Kelompok referensi seseorang adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan anggota keluarga mempresentasikan kelompok referensi utama yang paling berpengaruh.

3. Faktor Pribadi

Faktor pribadi meliputi usia dan tahap siklus hidup pembeli; pekerjaan dan keadaan ekonomi; kepribadian dan konsep diri; serta gaya hidup dan nilai.

(31)

2.3.3 Tahap Keputusan Pembelian

Ada lima tahap dalam keputusan pembelian (Kotler dan Keller, 2006:181), yaitu dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pengenalan Masalah (Problem Recognition)

Proses pembelian diawali dengan pengenalan masalah atau kebutuhan. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan segera memahami kebutuhan yang belum perlu segera atau masih bisa ditunda.

2. Pencarian Informasi (Information Search)

Tahap dalam proses keputusan pembelian ini dimana konsumen digerakkan untuk mencari lebih banyak informasi, konsumen bisa dengan mudah memiliki perhatian yang ditingkatkan atau melakukan pencarian informasi aktif.

3. Evaluasi Alternatif (Evaluation Alternative)

Setelah melakukan pencarian informasi sebanyak mungkin tentang banyak hal maka selanjutnya konsumen harus melakukan penelitian tentang beberapa alternatif yang menentukan langkah selanjutnya.

4. Keputusan Membeli (Purchase Decision)

Pada tahap evaluasi, konsumen memeringkat merek-merek dan bentuk- bentuk maksud pembelian.Konsumen juga mungkin membentuk minat untuk membeli produk yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa muncul diantara minat pembelian dan keputusan pembelian.

5. Perilaku Pasca Pembelian (Purchase Behavior)

Tahap ini sangat ditentukan oleh pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi produk yang ia beli. Setelah pembelian akan mengalami kepuasan atau

(32)

ketidakpuasan, kemudian melakukan tindakan untuk mendapatkan perhatian dari pasar.

Gambar 2.1

Proses Pembelian Konsumen

Sumber : Kotler (2007)

2.4 Produk

Menurut Philip Kotler dan Armstrong (2011:236), “ Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan”. Lebih jauh lagi, Soeryanto (2009:95) menjelaskan bahwa “Produk adalah barang, jasa, atau gagasan yang dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen”. Adapun pengertian lain menurut Rangkuti (2009:20) yang menjelaskan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Berdasarkan wujudnya, produk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya

2. Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual (dikonsumsi pihak lain).

Pengenalan Kebutuhan

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan Pembelian

Perilaku Pasca Membeli

(33)

2.5 Smartphone

Menurut Rittinghouse dan Ransome (2010) Smartphone, bagi sebagian besar pengguna pada umumnya menyatakan bahwa smartphone adalah perangkat mobile yang menawarkan kemampuan kecanggihan diluar yang ditawarkan oleh ponsel biasa.Versi modern datang dengan fungsionalitas seperti PC.Banyak model-model baru telah disesuaikan dengan system operasi dan perangkat lunak terkait yang menyediakan antarmuka standar.Hampir semua fitur smartphone telah maju seperti e-mail, akses internet, instant messaging, dll.Smartphone lebih dari sekedar ponsel seperti yang lain. Mereka menyediakan akses cepat ke web yang diterjemahkan ke dalam kemampuan kolaborasi langsung.

Sedangkan menurut Yang, Zheng, dan Ni (2007) umumnya smartphone adalah ponsel multifungsi yang menggabungkan sejumlah fungsi PDA, seperti penjadwalan pribadi, kalender, dan buku alamat, serta kemampuan untuk mengakses layanan internet dan aplikasi baik menggunakan keypad atau stylus.

Selain membuat panggilan dari smartphone, pengguna dapat menjelajahi web, memeriksa e-mail, membuat dokumen, bermain game online, update schedule, atau mengakses jaringan perusahaan melalui jaringan pribadi virtual. Akses internet diaktifkan melalui jaringan nirkabel seluler.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulakan bahwa smartphoneadalah perangkat mobile yang menawarkan kemampuan kecanggihan yang mempunyai fungsi seperti komputer.

(34)

2.6 Kerangka Pemikiran

Dua variabel utama dalam penelitian ini adalah merek dan Negara asal (Country Of Origin). Dimana variabel independen pada kerangka pemikiran ini adalah merek dan Negara asal (Country Of Origin), sedangkan variabel dependennya adalah keputusan pembelian. Analisis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh variable merek dan Negara asal (Country Of Origin) terhadap variabel keputusan pembelian oleh konsumen yang digambarkan seperti dibawah ini :

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

( Variabel Independen ) ( Variabel Dependen ) Keputusan Pembelian

(Y) Merek (Brand)

(X1)

Country of Origin (X2)

(35)

Keterangan :

: Pengaruh secara parsial : Pengaruh secara simultan

Dari bagan diatas menggambarkan variabel bebas yang terdiri dari merek (X1) dan Country of Origin(X2) akan mempengaruhi variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y) baik secara parsial maupun simultan.

2.7 Hipotesis

Menurut Nachmias (1981) menyatakan hipotesis merupakan jawaban tentative terhadap masalah penelitian.Jawaban itu dinyatakan dalam bentuk hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.Adapun menurut Kerlinger (1973) menyatakan, hipotesis adalah suatu pernyataan kira-kira atau suatu dugaan sementara mengenai hubungan antara dua atau lebih variabel. Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Sax (1979) sebagai berikut: hipotesis adalah pernyataan mengenai hubungan yang diharapkan antara dua variable atau lebih.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0:

1. Merek tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

2. Negara asal (Country Of Origin) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

3. Merek dan Negara Asal (Country of Origin) secara bersama-sama tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

(36)

Ha :

1. Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian 2. Negara asal (Country Of Origin) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian

3. Merek dan Negara Asal (Country of Origin)secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

2.8 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian.Adapun hasil-hasil penelitian yang dijadikan perbandingan tidak terlepas dari topik penelitian yaitu pengaruh merek dan Negara Asal (Country Of Origin)terhadap keputusan pembelian produk smartphone.

Penelitian yang dilakukan oleh Yonanda (2012) berjudul : Pengaruh Citra Merek (brand image) terhadap keputusan pembelian handphone Blackberrry.

Hasil penelitian bahwa citra merek (brand image) yang terdiri dari : citra pembuat (corporate image), citra pemakai (user image) dan citra produk (product image) berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian handphone Blackberry. Lebih lanjut Heni Pujiastuti yang meneliti mengenai Pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian telepon seluler

merek Nokia, dimana hasil penelitian bahwa citra merek, citra pembuat dan citra pemakai berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli Hp Nokia.

(37)

Muhammad Reza Syaiful Amri (2015) berjudul :Analisis Pengaruh Merek dan Negara Asal Terhadap Sikap Konsumen Dalam Memilih Produk Handphone (Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta). Hasil penelitian dari hasil uji F diketahui bahwa semua variabel independen dalam penelitian ini yang terdiri dari merek dan Negara asal secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel sikap konsumen.Dimana dari uji ini diperoleh nilai F hitung sebesar 11.087 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dari hasil uji Determinasi dapat diketahui besarnya R square pada penelitian ini yaitu sebesar 0.321, artinya 32,1% sikap konsumen dalam membeli handphonedapat dijelaskan oleh variabel merek dan Negara asal, sedangkan sisanya sebesar 67,9% dijelaskan oleh faktor-faktor yang lain.

Sedangkan pengaruh variabel dependen dengan variabel independen, adalah koefisien regresi X1 adalah 0.268 dengan signifikansi 0,028, hal ini berarti bahwa merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap konsumen dalam membeli handphone. Dari hasil analisis masing-masing variabel dapat diketahui bahwa variabel merek dan Negara asal berpengaruh secara signifikan terhadapa sikap konsumen dalam memilih handphone.Dan hasil penelitian juga dapat diketahui bahwa variabel Negara asal memiliki pengaruh yang paling kuat terhadap variabel sikap konsumen.

Putri Wahyu Tati (2015) berjudul : Pengaruh Country Of Origin dan Global Brand Image Terhadap Minat Beli dan Keputusan Pembelian Smartphone Samsung Galaxy di Asia Tenggara. Hasil penelitian membuktikan bahwa country of origin tidak memiliki pengaruh yang signifikan keputusan pembelian.Tidak

(38)

semua penelitian mengenai COO mempengaruhi dalam keputusan pembelian.Banyak hal yang harus di pertimbangkan konsumen dalam membeli, namun sayangnya COO bukanlah informasi pertama yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli smartphone.

Tommy Tansir (2012) analisis pengaruh brand image terhadap perilaku konsumen dalam membeli produk Blackberry pada perusahaan Rubby Celluler di Makassar.Berdasarkan hasil pengujian regresi linear berganda maka diketahui bahwa variabel citra pembuat, citra produk dan citra pemakai mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku konsumen dalam membeli handphone Blackberry di Makassar.

Erna Listiana (2014) berjudul : PengaruhCountry ofOrigin ofBrand

danCountry ofManufactureTerhadapAsosiasi Merek(Studi PadaPelangganProdukElektronik di Kota Pontianak). Hasil penelitian bahwa

Negara asal merek berpengaruhpositif dansignifikan terhadap asosiasi merek.

Semakin baik penilaian terhadap Negara asal merek akan berdampak pada semakin tingginya pula penilaian atas asosiasi merek televisi tersebut. Negara asal tempat manufaktur berpengaruh tidak Signifikan terhadap asosiasi merek.

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menganalisis permasalahan hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya.Dengan metode ini diharapkan dapat mengetahui pengaruh antara merek dan Negara asal (Country of Origin) terhadap keputusan pembelian.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lingkungan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang beralamat di Jl. Dr. A. Sofyan Nomor 1 Kampus USU Padang Bulan Medan - 20155. Peneliti memilih mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik karena peneliti melihat banyaknya mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang memakai Samsung Galaxy Seriesyang menjadi objek penelitian ini.

3.3 Definisi Konsep

Defenisi konsep adalah batasan tentang pengertian yang diberikan peneliti terhadap variabel-variabel (konsep) yang hendak diukur, diteliti dan digali datanya (Hamidi, 2010:141).

1. Variabel Independen (X)

Merek adalah janji penjual untuk menyampaikan kumpulan sifat, manfaat, dan jasa spesifik secara konsisten kepada pembeli. (Kotler, Amstrong). Skala

(40)

yang mengukur merek disusun oleh peneliti berdasarkan indikator-indikator menurut Kotler (2005:82).

1. Atribut (attributes),merupakan pendefinisian deskriptif tentang fitur-fitur yang ada dalam sebuah produk.

2. Keuntungan (benefits), atribut yang ada harus diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional.

3. Nilai (values), merek juga menyatakan suatu tentang nilai pembuat tau produsen.

4. Budaya (culture), merek tersebut juga mungkin melambangkan budaya tertentu.

5. Kepribadian (personality), merek dapat mencerminkan kepribadian tertentu.

6. Pengguna (user), merek dapat menyiratkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut.

Negara asal (Country of Origin) adalah seluruh bentuk persepsi konsumen atas produk dari sebuah negara tertentu berdasarkan persepsi konsumen sebelumnya akan kelebihan dan kekurangan produksi serta pemasaran negara tersebut (Roth and Romeo, 1992). Dasar pengukuran Negara asal (Country of Origin) (Yasin, Nasser and Osman, 2007), yaitu :

1. Inovasi Negara asal merek dalam berproduksi 2. Tingkat kemajuan teknologi Negara asal merek

3. Desain produksi, adanya berbagai macam pilihan penampilan, gaya, warna yang menarik pada produk tersebut.

4. Kreatifitas berproduksi

(41)

5. Kualitas berproduksi

6. Prestise atau reputasi merek yang dimiliki Negara asal merek.

7. Citra Negara asal merek sebagai Negara maju 2. Variabel Dependen (Y)

Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan dimana konsumen benar-benar membeli (Kotler, 2001). Ada lima tahap pengambilan keputusan (Kotler dan Keller, 2006:181), yakni :

1. Pengenalan Masalah (Problem Recognition)

Proses pembelian diawali dengan pengenalan masalah atau kebutuhan. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan segera memahami kebutuhan yang belum perlu segera atau masih bisa ditunda.

2. Pencarian Informasi (Information Search)

Tahap dalam proses keputusan pembelian ini dimana konsumen digerakkan untuk mencari lebih banyak informasi, konsumen bisa dengan mudah memiliki perhatian yang ditingkatkan atau melakukan pencarian informasi aktif.

3. Evaluasi Alternatif (Evaluation Alternative)

Setelah melakukan pencarian informasi sebanyak mungkin tentang banyak hal maka selanjutnya konsumen harus melakukan penelitian tentang beberapa alternatif yang menentukan langkah selanjutnya.

4. Keputusan Membeli (Purchase Decision)

Pada tahap evaluasi, konsumen memeringkat merek-merek dan bentuk- bentuk maksud pembelian.Konsumen juga mungkin membentuk minat untuk

(42)

membeli produk yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa muncul diantara minat pembelian dan keputusan pembelian.

5. Perilaku Pasca Pembelian (Purchase Behavior)

Tahap ini sangat ditentukan oleh pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi produk yang ia beli. Setelah pembelian akan mengalami kepuasan atau ketidakpuasan, kemudian melakukan tindakan untuk mendapatkan perhatian dari pasar.

3.4 Defenisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu dimensi yang diberikan pada suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikasikan kejelasan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Sugiyono, 2004).Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang terdiri dari dua variabel independen dan satu variabel dependen. Ketiga variabel tersebut kemudian diuraikan menjadi indikator empiris meliputi:

Tabel 3.1Definisi Operasional

Variabel Definisi Indikator Skala

Merek (X1)

Brand atau merek adalah janji penjual untuk menyampaikan kumpulan sifat, manfaat, dan jasa spesifik secara

konsisten kepada pembeli. (Kotler,

Amstrong)

1. Atribut (attributes) 2. Keuntungan (benefits), 3. Nilai (values)

4. Budaya (culture) 5. Kepribadian

(personality) 6. Pengguna (user),

Likert 1-5

(43)

Negara Asal (Country of

Origin)) X2

Negara asal (Country of Origin) adalah seluruh

bentuk persepsi konsumen atas produk

dari sebuah negara tertentu berdasarkan persepsi konsumen sebelumnya akan kelebihan dan kekurangan produksi

serta pemasaran negara tersebut (Roth and Romeo, 1992)

1. Inovasi Negara asal

merek dalam berproduksi

2. Tingkat kemajuan teknologi Negara asal merek

3. Desain produksi

Adanya berbagai macam pilihan penampilan, gaya, warna yang menarik pada produk tersebut.

4. Kreatifitas berproduksi 5. Kualitas berproduksi 6. Prestise atau reputasi

merek yang dimiliki Negara asal merek.

7. Citra Negara asal merek sebagai Negara maju

Likert 1-5

Keputusan Pembelian

(Y)

Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan dimana konsumen benar-benar membeli (Kotler, 2001).

1. Pengenalan masalah atau kebutuhan yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kebutuhaan smartphone Samsung bagi konsumen.

2. Pencarian informasi

:dimana konsumen digerakkan untuk mencari

lebih banyak informasitentang produk

Likert 1-5

(44)

Samsung.

3.Evaluasialternatif :

langkah alternatif selanjutnya untuk membeli

Samsung.

.4. Keputusan pembelian :

dimana konsumen memutuskan untuk membeli produk Samsung.

5. Perilaku pasca pembelian: dimana konsumen menilai bahwa

pembeli merasa puas atau tidak puas dengan produk samsung.

Sumber: Konsep yang dikembangkan untuk penelitian ini, 2015.

3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010:115).Dalam penelitian ini, populasinya adalahmahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara jenjang diploma dan sarjanayang menggunakan smartphoneSamsungGalaxy Series.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

(45)

Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu, (Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian ini tidak diketahui jumlahnya. Menurut Wibisono dalam Riduwan dan Akdon (2013), rumus dalam menghitung sampel pada populasi yang tidak diketahui adalah sebagai berikut:

n

= 𝑍𝑍

2

4(𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 )2

Keterangan :

n = Jumlah sampel

Z = Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5% = 1,96

Moe = Margin of Error, yaitu tingkat kesalahan maksimal pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi atau yang diinginkan.

Dengan menggunakan margin of error sebesar 10%, maka jumlah sampel minimal yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

n

= 𝑍𝑍

2

4(𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 )2

n

= 1,96

2

4(0,1)2

n = 96,04

Berdasarkan hasil perhitungan diatas jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 96,04. Pada penelitian ini, peniliti mengambil sebanyak 100 responden.

(46)

Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel probabilitas (Probability Sampling) yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Anshori, 2009:102). Teknik sampel probabilitas yang peneliti gunakan adalah teknik Cluster Random Sampling.Teknik pengambilan sampel ini digunakan karena obyek yang diteliti sangatluas sehingga pengambilan sampel dilakukan secara kelompok, sehingga semua kelompok memiliki kesempatan yang sama untukdigunakan sebagai sampel.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis teknik dalam pengumpulan data, yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang dikumpulkan melalui angket atau kuesioner.Data primer dapat berupa opini individu atau kelompok, kegiatan, observasi, atau hasil pengujian.Data responden diperlukan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap keputusan pembelian yang dilihat dari merek dan Negara Asal (Country of Origin).

Ada dua cara yang digunakan dalam mengumpulkan data primer, yaitu : a. Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang harus di isi oleh responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut.Teknik pengumpulan data dari responden yang digunakan dalam

(47)

jawaban tertutup. Skala yang dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah skala Likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat jawaban yang merupakan skala jenis ordinal sebagau berikut:

1. Sangat setuju diberi bobot/skor 5 2. Setuju diberi bobot/skor 4

3. Netral diberi bobot/skor 3 4. Tidak setuju diberi bobot/skor 2 5. Sangat tidak setuju diberi bobot/skor 1

Skala ini mudah digunakan untuk penelitian yang berfokus pada responden dan objek karena skala ini merupakan ekstensi dari skala sematik yang menghasilkan respon terhadap sebuah stimuli yang disajikan dalam bentuk kategori sematik yang menyatakan tingkatan sifat atau keterangan tertentu (Ferdinand, 2006), sehingga peneliti dapat mempelajari bagaimana respon yang berbeda antara responden satu dengan yang lain.

b. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.

Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 100 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data.

(48)

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dan dikumpulkan dari berbagai buku-buku, literature, dan kepustakaan lainnya seperti artikel, internet, dan dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti.

3.7 Metode Analisis Data 3.7.1 Uji Instrumen

3.7.1.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2009) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat keabsahan atau kesahihan suatu kuesioner.Uji validitas untuk setiap instrumen dilakukan dengan terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir.

Pengujian validitas instrumen menggunakan Analyst Correlate Bivariate untukmencari correlation coefficient dari Product Moment Pearson dengan SPSS.

Kemudian dibandingkan dengan nilai r table untuk α =0.05 dengan derajat kebebasan (df = n-2) sehingga didapat r table, dimana df = n-2. Nilai n menggunakan data sebanyak 100 jawaban kuesioner. Jadi nilai df = 100-2 = 98, Nilai r tabel dengan dk = 98 adalah 0,197. Jadi, jika r hitung > 0,197 maka itempertanyaan dinyatakan valid.

3.7.1.2 Uji Reliabilitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur tingkat keandalan dari alat ukur

(49)

menggambarkan pada kemantapan dan keajegan alatukur yang digunakan. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas atau keajeganyang tinggi atau dapat dipercaya, apabila alat ukur tersebut stabil sehingga dapatdiandalkan (dependability) dan dapat digunakan untuk meramalkan (predictability)(Sekaran dan Bougi, 2010).

Pada penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan metode Cronbach Alpha.Reliabilitas diukur dengan menguji tingkat konsistensi hasil pengukuran jika dilakukan pengukuran ulang.Ada atau tidaknya suatu data dapat dilihat darikoefisien alpha yang dihasilkan, data yang mendekati angka 1 (satu) dapat dikatakanmemiliki keandalan tinggi.Menurut Hair danAnderson.(2010), nilai koefisienCronbach Alpha yang mendekati 1 menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh semakin konsisten sehingga dikatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi. Suatu datadikatakan akurat jika nilai koefisien cronbachalpha minimum adalah 0,60 (Malhotra,2007).

3.7.2 Uji Asumsi Klasik 3.7.2.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen memiliki distribusi yang normal atau mendekati normal.Model Regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Ghozali, 2006).Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal dilakukan dengan menggunakan metode least square maka kenormalandatanya (error) sudah terdistribusi dengan

(50)

normal, tidak perlu lagi dilakukanpengujian normalitas.Uji distribusi data normal dilakukan dengan one sample Kolmogorov-SmirnovTest dengan keputusan:

· JikaAsymp. sig. < 0.05 maka model regresi tidak berdistribusi normal.

· Jika Asymp. sig. > 0,05 maka model regresi berdistribusi normal.

3.7.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regeresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (bebas).Di mana di dalam penelitian ini variabel bebas adalah merek dan Negara asal (Country of Origin).Jika kedua variabel independen tersebut saling berkorelasi, maka kedua variabel ini tidak ortogonal. Definisi ortogonal yaitu variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen = 0. Menurut Ghozali (2006) cara mendeteksi terhadap adanya multikolinearitas dalam model regresi yaitu apabila besarnyaVariabel Inflation Factor (VIF), pedoman suatu model regresi yang bebas Multikolinearitas yaitu nilai VIF ≤ 10.

3.7.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang digunakan terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2006).Menurut Ghozali (2006), cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplot antar nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya ZRESID dengan dasar analisis , jika sebaran

(51)

titik-titik dalam plot tidak menunjukkan adanya suatu pola tertentu, maka dapat dikatakan bahwa model terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.

3.7.3 UjiHipotesis

3.7.3.1 Uji F (Uji Simultan)

Uji statistik F dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006).Pada Penelitian ini berarti uji F digunakan untuk menunjukan apakah merek dan Negara Asal (Country of Origin) mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian.

3.7.3.2 Uji T (Uji Parsial)

Uji t menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006). Dasar pengambilan keputusan dapat dengan menggunakan cara:

a. Apabila t hitung > t tabel dan nilai signifikansi < 0,05, maka variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.

b. Apabila t hitung < t tabel dan nilai signifikansi > 0,05, maka variabel independen secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen.

3.7.4 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependent.Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1.Nilai R2yang kecil berartikemampuan variabel-

(52)

variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel dependent amat terbatas (Ghozali, 2005 dalam Kharis (2011).

Nilai yang mendekati satu 1 berarti variabel-variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependent. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi R2 adalah bias terhadap jumlah variabel independent yang dimasukkan ke dalam model.

Setiap penambahan satu variabel independent, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent atau tidak. Oleh karena itu peneliti menggunakan nilai adjusted R2 agar tidak terjadi bias dalam mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen, karena adjusted R2 nilainya akan berubah hanya jika variabel yang ditambahkan memiliki pengaruh terhadap variabel depedent.

3.7.5 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi lienar berganda merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lebih dari satu variabel independen (bebas) terhadap satu variabel dependen (terikat) (Ghozali, 2006). Berikut rumus regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Y = a + b1 X1 + b2X2+ e Keterangan :

Y = Keputusan Pembelian X1 = Merek

a = konstanta X2 =Negara Asal (Country of Origin)

(53)

BAB IV

HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN

4.1Deskripsi Perusahaan dan Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Samsung

Samsung Group merupakan salah satu perusahaan elektronik terbesar dunia.Didirikan pada 1 Maret 1938 di Daegu, Korea, perusahaan ini beroperasi di 58 negara dan memilikilebih dari 208.000 pekerja.Samsung (yang dalam bahasa Korea berarti tiga bintang) didirikan oleh LeeByung Chul.Samsung adalah salah satu konglomerat (chaebol) Korea Selatan terbesar yang bermulai sebagai perusahaan ekspor pada 1938 dan dengan cepat berkembang ke bidanglainnya.

Sekarang ini, Samsung beroperasi di 6 bidang bisnis, yaitu telekomunikasi (telepongenggam dan jaringan), peralatan rumah tangga digital (termasuk mesin cuci, ovengelombang mikro, kulkas, pemutar VHS dan DVD, dan lain-lain), media digital, LCD,semikonduktor, dan kendaraan bermotor (termasuk alat berat).

4.1.1.1 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan 1. Visi Perusahaan Samsung

Samsung dipandu oleh satu visi yaitu memimpin pergerakan konvergensi digital.“Kami meyakini bahwa melalui inovasi teknologi saat ini, kami akan menemukan solusi yang kami perlukan untuk menghadapi tantangan hari esok.

Teknologi membuka kesempatan bagi bisnis untuk tumbuh, bagi warga negara di

(54)

pasar yang sedang berkembang untuk hidup sejahtera dengan memasuki tahap ekonomi digital, dan agar masyarakat dapat menemukan peluang baru”.

2. Misi Perusahaan Samsung

Semua yang kami lakukan di Samsung dipandu oleh misi kami: menjadi

“digital-εCompany” yang terbaik.

Samsung tumbuh menjadi perusahaan global dengan menghadapi tantangan secara langsung. Dalam tahun-tahun kedepan, orang-orang kami yang berdedikasi akan terus menghadapi banyak tantangan dan memberikan ide-ide kreatif untuk mengembangkan produk dan layanan yang memimpin pasar. Kecerdasan mereka akan terus menjadikan Samsung sebagai perusahaan global yang menguntungkan dan bertanggung jawab.

3. Tujuan Perusahaan Samsung

Mengembangkan teknologi yang inovatif dan proses efisien yang menciptakan pasar baru,memperkaya hidup semua orang,dan terus menjadikan samsung sebagai pemimpin digital yang terpercaya

4.1.1.2 Logo Perusahaan

Gambar 4.1 Logo Perusahaan Samsung

Sumber :www.samsung.com,(Mei, 2016)

Gambar

Tabel 1.1 Data Penjualan Smartphone Tahun 2014-2015
Table 1.2 Varian Produk Smartphonedan Negara Asal
Table 2.1 Manfaat Merek Bagi Pelanggan
Gambar 2.2  Kerangka Pemikiran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Lebih jauh lagi penyusunan Renstra Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Kalimantan Selatan sebagai dasar penyusunan kebijakan, program, kegiatan, dan tolok ukur

Peserta didik, dengan bimbingan pendidik, membuat resume tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.. Peserta didik menyampaikan

Dengan rasa yang sangat senang kakak persembahkan skripsi ini buat kalian berdua Yohana Tarigan dan Gabariel Tarigan .Selama di Surabaya kakak selalu berjuang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pengguna modem AHA, yang berarti bahwa jika kinerja

Pada model konseptual, diketahui data masukan yang akan digunakan yaitu data urutan proses produksi, waktu proses, waktu setup , data proses setup , mesin dan

Tujuan akhir dari penelitian ini adalah menghasilkan prototype sistem kontrol kecepatan dan pengereman pada mobil listrik yang dapat mengatur jarak otomatis sesuai dengan jarak

Saat kunjungan ke-2 dilakukan pemeriksaan fisis, penilaian efektivitas dengan mempergunakan skala 1-4 (1: sangat baik, 2: baik, 3: cukup, 4: buruk) dari persentase penurunan skor

1 Harga barang yang dijual 2 Biaya transportasi untuk mencapai toko 3 Waktu yang diperlukan untuk mencapai toko 4 waktu yang dihabiskan untuk berbelanja mulai dari saat masuk